Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR
MODUL 1
DASAR PENGUKURAN DAN KETIDAKPASTIAN
PADA PERCOBAAN

NAMA

NPM

HARI/JAM

: KAMIS/08.00-11.00WIB

ASISTEN

: ERFAN GUMELAR

JURUSAN

: TMIP

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


UNIVERSITAS PADJAJARAN
2009

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Di dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari suatu sistem yang
bernama pengukuran hal ini jelas terlihat dari berbagai aspek kehidupan manusia
yang selalu menggunakan pengukuran sebagai dasar utama dalam melaksanakan
suatu aktivitas kehidupan. Sebagai contoh, manusia selalu melibatkan pengukuran
dalam aktivitas jual beli, pembuatan perkakas, dll.
Didasari dari betapa pentingnya pengukuran dalam kehidupan, maka di
dilakukanlah praktikum fisika yang berisi tentang dasar-dasar pengukuran sebagai
salah satu sarana siswa untuk memahami hal tsb.
Untuk melengkapi praktikum ini, maka kami susun laporan praktikum
mengenai dasar-dasar pengukuran yang berisikan laporan hasil praktikum yang
telah dilakukan.

I.2. Tujuan
1. Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut:
2. Mempelajari penggunan alat-alat ukur dasar.
3. Menuliskan

dengan

benar

bilangan-bilangan

berari

dan

pengukuran/perhitungan.
4. Menghitung besaran-besaran lain berdasarkan ukuran-ukuran dasar.

hasil

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Pengukuran
Untuk mendapatkan mengetahui ukuran suatu benda maka hal yang biasa
dilakukan adalah dengan sistem pengukuran yaitu mengukurnya menggunakan
alat ukur, setiap alat ukur dalam pengukuran mempunyai ketelitian yang berbeda
beda sesuai dengan seberapa besar benda yang diukur. Dalam percobaan ini kita
membatasi pengukuran dengan menggunakan alat alat sebagai berikut :

1. Dengan Menggunakan Jangka Sorong


Jangka sorong adalah suatu alat ukur panjang yang dapat dipergunakan
untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm.
keuntungan penggunaan jangka sorong adalah dapat dipergunakan untuk
mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin,
maupun kedalam sebuah tabung.
Secara umum, jangka sorong terdiri atas 2 bagian yaitu rahang tetap dan
rahang geser. Jangka sorong juga terdiri atas 2 bagian yaitu skala utama yang
terdapat pada rahang tetap dan skala nonius (vernier) yang terdapat pada rahang
geser.
Sepuluh skala utama memiliki panjang 1 cm, dengan kata lain jarak 2 skala
utama yang saling berdekatan adalah 0,1 cm. Sedangkan sepuluh skala nonius
memiliki panjang 0,9 cm, dengan kata lain jarak 2 skala nonius yang saling
berdekatan adalah 0,09 cm. Jadi beda satu skala utama dengan satu skala nonius

adalah 0,1 cm 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm. Sehingga skala terkecil dari
jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil. Jadi
ketelitian jangka sorong adalah : Dx = x 0,01 cm = 0,005 cm
Dengan ketelitian 0,005 cm, maka jangka sorong dapat dipergunakan untuk
mengukur diameter sebuah kelereng atau cincin dengan lebih teliti (akurat).

2. Dengan Mengunakan Mikrometer Sekrup


Mikrometer sekrup umumnya digunakan untuk mengukur ketebalan suatu
benda. Misalnya tebal kertas. Selain mengukur ketebalan kertas, mikrometer
sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda kecil, dengan ketelitian sampai
0,01 mm atau 0,0001 cm. Mikrometer sekrup punya 2 yaitu skala utama dan skala
nonius.
Skala Nonius ditunjukkan oleh selubung luarnya. Bila selubung berputar
satu kali, maju atau mundur akan memiliki nilai 0,5 mm. Skala pada selubung
dibagi menjadi 50 bagian yang sama besar, sehingga tiap bagian skala pada
selubung yang tergeser sama dengan : 1/50 x 0.50 mm = 0,01 mm atau 0,001 cm.
oleh karena itu batas ketelitian mikrosekrup adalah 0,001cm

II.2. Angka Penting


Angka penting adalah angka-angka yang diperhitungkan di dalam
pengukuran dan pengamatan.
Aturan angka penting, yaitu:
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.

2. Angka nol yang terletak diantara angka bukan nol termasuk angka penting.
3. Untuk bilangan desimal yang lebih kecil dari satu, angka nol yang terletak
disebelah kiri maupun di sebelah kanan tanda koma, tidak termasuk angka
penting.
4. Deretan angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol adalah
angka penting, kecuali ada penjelasan lain.

II.3. Ketidakpastian dalam Pengukuran


Setiap pengukuran pasti selalu dihinggapi ketidakpastian pengukuran, yaitu
perbedaan antara hasil- hasil pengukuran. Ketidakpastian juga disebut kesalahan,
sebab menunjukkan perbedaan antara nilai yang diukur dan nilai sebenarnya. Hal
ini bisa disebabkan oleh beberapa factor, yaitu:
1.

Ketidakpastian Bersistem

Kesalahan kalibrasi
Kesalahan dalam pemberian nilai pada skala waktu alat di produksiternyata
kurang tepat.

Kesalahan titik nol


Titik nol skala alat ukur tidak berimpit dengan titik nol jarum penunjuk alat
ukur.

Kesalahan Pegas
Setelah sekian lama berfungsi, pegas melembek ataupunh mengeras dari
keadaan semula.

Gesekan
Kesalahan yang timbul akibat gesekan pada bagian-bagian alat yang
bergerak.

Paralaks
Kesalahan dalam mengambil posisi arah pandang dalam hal membaca skala.

2.

Ketidakpastian Acak

Gerak Brown molekul udara


Gerak ini dapat menggangu penunjuk jarum alat yang sangat halus.

Fluktuasi Tegangan Jaringan listrik


Menggangu oprasional alat-alat listrik.

Bising Elektronik
Berupa gangguan pada alat ukur elektronik.

3.

Keterbatasan keterampilan pengamat


Alat ukur dewasa ini tidak jarang merupakan alat ukur yang sangat kompleks
pemakaiannya, sehingga menuntut keterampilan yang tidak sedikit dari si
pemakai.

4.

Adanya nilai skala terkecil


Yang ditimbulkan oleh keterbatasan alat ukur tersebut.

BAB III
METODE PRAKTIKUM

III.1. Alat
1. Lempengan persegi,
2. Lempengan persegi panjang
3. Lempengan silinder
4. Mikrometer sekrup
5. Jangka sorong
6. Kalkulator

III.2. Prosedur Praktikum


1. Mengukur panjang, lebar lempengan persegi, persegi panjang dan silinder
menggunakan jangka sorong 10 kali pada tempat yang berlainan, buatlah
hasil pengukuran dalam bentuk table.
2. Mengukur tebalnya dengan micrometer sekrup, juga seperti langkah
pertama.
3. Mengolah data yang telah didapat.

DAFTAR PUSTAKA

Zaida, Drs., M.Si. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Fakultas Teknik Industri
Pertanian Universitas Padjadjaran.
romadhonssite.blogspot.com
ladongiscientist.blog.com

Anda mungkin juga menyukai