Anda di halaman 1dari 20

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisik yang ditandai dengan bertambahnya ukuran berbagai organ tubuh yang disebabkan adanya penambahan perbesaran sel-sel tubuh. Sedangkan, perkembangan adalah suatu proses menuju terciptanya kedewasaan yang ditandai

bertambahnya kemampuan atau ketrampilan yang menyangkut struktur tubuh yang berkaitan dengan aspek nonfisik. Menurut WHO, remaja adalah suatu masa : 1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. 2. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. 3. Terjadi perubahan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri (Sarwono, 2002).

Tahap Perkembangan Remaja Menurut Soetjiningsih, 2007. Dalam tumbuh kembangnya menuju dewasa, berdasarkan kematangan psikososial dan seksual, semua remaja akan melewati tahapan berikut: 1. 2. 3. Masa remaja awal/dini (early adolescence), umur 9-12 tahun. Masa remaja pertengahan (middle adolescence), umur 13-16 tahun. Masa remaja lanjut (late adolescence), umur 17-21 tahun

1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa pengertian tumbuh kembang remaja pertengahan umur 13-16 tahun ? 1.2.2 Apa saja tahap tumbuh kembang remaja pertengahan umur 13-16 tahun ? 1.2.3 Apa faktor-faktor yang mempengaruhi tumbug kembang remaja pertengahan umur 13-16 tahun ? 1.2.4 Apa saja kebutuhan dasar remaja pertengahan umur 13-16 tahun ? 1.2.5 Bagaimana teknik pemantauan tumbuh kembang remaja pertengahan umur 13-16 tahun ? 1|Keperawatan Anak

1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui proses tumbuh kembang yang dialami oleh remaja pertengahan (middle adolescence) umur 13-16 tahun.

1.3.2 Tujuan Khusus 1.3.2.1 Menjelaskan definisi pertumbuhan dan perkembangan remaja pertengahan umur 1316 tahun 1.3.2.2 Menjelaskan tahap tumbuh kembang remaja pertengan umur 13-16 tahun. 1.3.2.3 Dapat menyebutkan dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang remaja pertengahan umur 13-16 tahun. 1.3.2.4 Menjelaskan kebutuhan dasar remaja pertengahan umur 13-16 tahun. 1.3.2.5 Menjelaskan teknik pemantauan tumbuh kembang remaja pertengahan umur 13-16 tahun.

1.4 Manfaat Penulisan 1.4.1 Mengetahui tentang pengertian tumbuh kembang remaja pertengahan umur 13-16 tahun 1.4.2 Mengetahui tahap tumbuh kembang remaja pertengan umur 13-16 tahun. 1.4.3 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang remaja pertengahan umur 13-16 tahun.

1.4.4 Mengetahui kebutuhan dasar remaja pertengahan umur 13-16 tahun. 1.4.5 Mengetahui teknik pemantauan tumbuh kembang remaja pertengahan umur 13-16 tahun.

2|Keperawatan Anak

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja Umur 13-16 Tahun

Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisik yang ditandai dengan bertambahnya ukuran berbagai organ tubuh yang disebabkan adanya penambahan perbesaran sel-sel tubuh. Sedangkan, Perkembangan adalah suatu proses menuju terciptanya kedewasaan yang ditandai

bertambahnya kemampuan atau ketrampilan yang menyangkut struktur tubuh yang berkaitan dengan aspek nonfisik. Remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, dimana terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapainya fertilitas dan terjadi perubahanperubahan psikologik serta kognitif. Untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologiknya. Tingkat tercapainya potensi biologik seorang remaja merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dan lingkungan Biofisikopsikososial. Prosesyang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda. Selama perkembangan menuju dewasa, tubuhberkembang secara terus menerus. Keseluruhan frekuensi perubahan terjadi dengan cepatsebelum lahir, selama masa bayi, dan saat pubertas. Masa pubertas adalah terjadinya perubahan biologis yang meliputi morfologi danfisiologi yang terjadi dengan pesat dari masa anak kemasa dewasa, terutama kapasitasreproduksi yaitu perubahan alat kelamin dari tahap anak kedewasa. Remaja juga mengalami perubahan emosional yang kemudian tercermin dalam sikapdan tingkah laku. Perkembangan kepribadian pada masa ini dipengaruhi tidak saja oleh orangtua dan lingkungan keluarga, tetapi juga lingkungan sekolah, ataupun temantemanpergaulan di luar sekolah. Tubuh mengalami perubahan dari waktu ke waktu sejak kamulahir. Perubahan yang cukup menyolok terjadi ketika remaja baik perempuan dan lakilakimemasuki usia antara 9 sampai 15 tahun, pada saat itu mereka tidak hanya tubuh menjadilebih tinggi dan lebih besar saja, tetapi terjadi juga perubahan-perubahan di dalam tubuh yangmemungkinkan untuk bereproduksi atau berketurunan. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan, biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita.Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian karena sifat-sifatkhasnya dan peranannya yang menentukan dalam kehidupan 3|Keperawatan Anak

individu dalam masyarakatorang dewasa. Masa ini dapat diperinci lagi menjadi beberapa masa, yaitu sebagai berikut. 1. Masa Remaja awal (early adolescence) 9-12 tahun Masa praremaja biasanya berlangsung hanya dalam waktu relatif singkat. Masa iniditandai oleh sifat-sifat negative pada si remaja sehingga seringkali masa ini disebut masanegative dengan gejalanya seperti tidak senang, kurang suka bekerja, pesimisitik, dansebagainya. Secara garis besar sifat-sifat negative tersebut dapat diringkas, yaitu a) negativedalam prestasi, baik prestasi jasmani maupun prestasi mental; dan b) negative dalam sosial,baik dalam bentuk menarik diri dari masyarakat (negative positif) maupun dalam bentuk agresif terhadap masyarakat (negative aktif). 2. Masa remaja madya (middle adolescence) 13-16 tahun Pada masa ini mulai tumbuh dalam diri remaja dorong untuk hidup, kebutuhan akan adanya teman yang dapat memahami dan menolongnya, teman yang dapat turut merasakan suka dan dukanya. Pada masa ini, sebagai masa mencari sesuatu yang dapat dipandang menilai, pantas dijunjung tinggi dan di puja-puja sehingga masa ini disebut masa merindupuja (mendewa-dewakan), yaitu sebagai dewa remaja. Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat. MenurutWHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12 sampai 24tahun.Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang digunakan oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun dan belum kawin. Sementara itu, menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun. 3. Masa remaja akhir (late adolescence) 17-21 tahun Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian 5 hal, yaitu: Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dalam pengalamanpengalaman baru. Terbentuknya identitas seksual yang tidak akan berubah lagi. Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain. Tumbuh dinding yang memisahkan diri pribadinya (private self) dan masyarakat umum (the public) (Sarwono Sarlito, 2002).

4|Keperawatan Anak

2.2 Tahap Tumbuh Kembang Remaja Pertengahan umur 13-16 Tahun A. Perubahan Fisik Pada Remaja Yang spesifik terjadi dalam pertumbuhan fisik baik pada perempuan ataupun laki-laki saat remaja adalah kecepatan tumbuhnya. Perubahan Fisik yang dialami remaja laki-laki : Tubuh bertambah berat dan tinggi Tumbuh rambut-rambut halus di daerah pubis, kaki, tangan, dada, ketiak dan wajah Keringat bertambah banyak Kulit dan rambut mulai berminyak yang kadang menimbulkan masalah jerawat. Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang Tangan dan kaki bertambah besar Tulang wajah mulai memanjang dan membesar sehingga tidak terlihat seperti anak kecil lagi Pundak dan dada bertambah besar dan bidang Tumbuh jakun Suara berubah menjadi berat Penis dan buah zakar membesar Mimpi basah

Perubahan fisik yang dialami remaja perempuan : Tubuh bertambah berat dan tinggi Tumbuh rambut-rambut halus di daerah pubis dan ketiak . Payudara membesar Pinggul melebar Kulit dan rambut mulai berminyak Keringat bertambah banyak Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang Tulang wajah mulai memanjang dan membesar sehingga tidak terlihat seperti anak kecil lagi Pantat berkembang lebih besar Indung telur mulai membesar Vagina mulai mengeluarkan cairan Menstruasi

5|Keperawatan Anak

1.1

Perkembangan Organ reproduksi Laki-laki

Testis merupakan pabrik testosterone dan mensekresikannya ke dalam pembuluh darah juga mengandung sel khusus yang membentuk sperma. Pada laki-laki ukuran testis yang agak sedikit berbeda antara kanan dan kiri masih dianggap normal. Penis banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf. Dapat berubah dari yang semula kecil dan lemas menjadi besar dan kaku saat ereksi.ukuran dan bentuk penis bervariasi namun umumnya bila penis ereksi ukurannya hampir sama. Preputium adalah lekukan kulit yang melindungi glans penis. Yang sangat penting adalah mempertahankan daerah ini agar tetap bersih maka setiap hari harus ditarik ke belakang dan glans penis dicuci. Preputium kadang diambil secara operatif hal ini disebut sirkumsisi/sunat. Sperma dibentuk terus menerus selama hidup. Bentuknya sangat kecil dan hanya bisa dilihat melalui mikroskop. Cairan yang putih dan kental yang diproduksi oleh vesikula seminalis dan kelenjar prostat bercampur dengan sperma membentuk cairan yang disebut semen. Epididimis dan saluran uretra serta vas deferens merupakan pipa saluran untuk jalannya semen. Pada saat puncak rangsang seksual terjadi orgasme atau ejakulasi yaitu semen dipancarkan keluar dari ujung penis yang ereksi. a. Stadium Pubertas Stadium 1 Umur 10-11 tahun Keterangan Ukuran penis, testis dan skrotum masih sama dengan anak-anak. 2 12-13 tahun Skrotum dan testis membesar, terdapat

perubahan permukaan kulit skrotum yang menjadi berwarna lebih gelap. 3 13-14 tahun Penis tumbuh menjadi panjang dan testis semakin besar, sejalan dengan semakin

panjangnya penis, kepala penis menjadi lebih besar dan berwarna semakin gelap. Rambut pubis menjadi lebih banyak dan di sekitar penis lebih tebal. Kadang-kadang mulai timbul kumis. 4 14-15 tahun Penis terus semakin panjang, pembesaran testis terus berlanjut. Rambut pubis lebih 6|Keperawatan Anak

mendekati keriting dewasa serta tebal dan kasar. Rambut tumbuh di muka dan ketiak serta suara menjadi lebih dalam. 5 16 tahun Pada saat ini remaja mencapai tinggi dewasa, demikian juga dengan ukuran penis dan testis. Rambut mulai tumbuh di badan dan makin lama semakin banyak di samping juga rambut pubis dan lengan bawah. Perubahan hormone juga menyebabkan perubahan tingkah laku anak dan pembesaran payudara untuk

sementara. Adanya perubahan ini tidak perlu dicemaskan ini akan hilang sendiri setelah dua tahun. Anak laki-laki akan sering terjadi ereksi tidak terkendali dan lebih sering mengalami mimpi basah.

b. Mimpi basah Selama pubertas, rangsang seksual mudah sekali terjadi. Ejakulasi dapat terjadi juga saat tidur. Hal ini disebut juga ejakulasi malam hari (mimpi basah), yang terjadi secara alamiah dan merupakan jalan untuk memperbarui semen di dalam tubuh.

c. Masturbasi Perkembangan pertumbuhan organ-organ reproduksi pada remaja akan mempengaruhi kegiatan faal reproduksi yang salah satunya adalah meningkatnya rangsang-rangsang seksual dari dalam diri remaja. Hal ini juga dipengaruhi hal-hal dari luar seperti majalah, film atau hal-hal lain yang berbau porno. Pada laki-laki salah satu daerah sensitive adalah alat kelaminnya sendiri. Dengan merangsang alat kelaminnya sendiri terjadi ereksi dan berakhir dengan ejakulasi. Dengan demikian sperma yang tertumpuk akan dilepaskan secara paksa. Biasanya untuk mengalihkan perhatian remaja dari maslah tersebut, remaja disarankan untuk melakukan keaktifan lain untuk menyalurkan energinya misalnya dengan kegiatan hobi atau olahraga.

1.2

Perkembangan Organ reproduksi Perempuan

7|Keperawatan Anak

Tanda pubertas pada perempuan adalah terjadinya percepatan pertumbuhan tinggi, buah dada berkembang, tumbuh rambut pada area pubis dan lengan bawah. Vagina merupakan saluran yang sangat elastic panjangnya sekitar 8-10 cm dan berakhir pada rahim. Vagina dilalui oleh darah menstruasi dan dilewati bayi saat melahirkan. Tempat ini juga untuk berhubungan kelamin. Uterus (rahim) bentuknya seperti buah pear, berongga dan berotot. Sebelum hamil beratnya 60 gram tetapi mampu membesar seberat 1000 gram dan berisi bayi sepanjang 50 cm. Tuba falopii merupakan dua saluran kanan dan kiri rahim sepanjang 10 cm terbentang mulai dari atas uterus sampai ke ovarium. Ovarium merupakan dua kelenjar yang memproduksi hormone seks perempuan. Walaupun ukuran hanya sebesar amandel, tiap ovarium mengandung 150.000-200.000 ovum (sel telur) setiap bulan mulai pubertas ovarium biasanya hanya melepas satu ovum. Labium mayora (bibir luar) merupakan bibir yang tebal dan besar merupakan pintu masuk ke vagina dan uretra. Labium minora (bibir dalam ) merupakan lipatan kulit yang menjaga jalan masuk ke vagina. Klitoris, berada di atas uretra dan dilindungi lipatan labium minora. Biasanya kecil sebesar kacang polong bentuknya menyerupai penis terisi dengan darah dan saat ada rangsangan seksual. Serviks (leher rahim) merupakan daerah bagian bawah rahim yang berhubungan dengan bagian atas vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir. Hal ini berguna untuk membantu sperma mencapai uterus dan tuba falopii yang kemudian membuahi ovum. Proses untuk mempersiapkan uterus tersebut memakan waktu kira-kira 1 bulan, inilah yang disebut denga siklus menstruasi walaupun rata-rata bervariasi pada setiap perempuan. Periode ini juga sangat tidak teratur pada 2-3 tahun pertama mulai menstruasi. a. Konsepsi Sekitar 14 hari sebelum periode menstruasi yang akan dating satu ovum dilepas dari ovarium. Konsepsi terjadi saat sekitar ovulasi namun dipengaruhi oleh keadaan stress, sakit, rangasng seksual atau perubahan dari keadaan rutin sebelumnya. Untuk terjadinya konsepsi, diperlukan sperma yang bertemu dengan ovum dalam tuba falopii dan kemudian hasil konsepsi tersebut berkembang terus menjadi bayi. b. Menstruasi Pada masa awal remaja perempuan mengalami menstruasi mungkin siklusnya belum teratur dapat terjadi 2 kali dalam sebulan atau beberapa bulan tidak menstruasi lagi. Apabila siklus

8|Keperawatan Anak

menstruasi sudah pasti maka dapat diramalkan akan berjalan terus secara teratur sampai sekitar usia 50 tahun. Beberapa perempuan meraskan keram atau sakit saat menstruasi ini disebut dysmenorhoea. Untuk mengurangi rasa sakit dapat dilakukan dengan olahraga atau yoga juga dapat diatasi dengan menempatkan botol berisi air panas di perut, apabila masih belum berkurang, maka dapat dipakai obat-obatan. c. Cairan vagina Pada saat pubertas dinding vagina menebal dan vagina memproduksi sedikit cairan. Hal ini dapat dibedakan dengan sekresi saat siklus menstruasi misalnya pada saat ovulasi cairan lebih jernih , encer dan tidak lengket seperti putih telur, hal ini normal dan sehat. d. Stadium pubertas Pertumbuhan payudara : Stadium I Keterangan Hanya berupa penonjolan putting dan sedikit pembengkakan jejaring di bawahnya stadium ini terjadi pada usia 10-12 tahun. II Payudara mulai sedikit membesar di sekitar putting dan areola (daerah hitam disekitar putting) disertai dengan perluasan areola. III Areola, putting susu dan jejaring payudara tampak makin menonjol dan membesar tetapi areola dan putting masih belum tampak terpisah dari jejaring sekitarnya. IV Putting susu dan areola tampak menonjol dari jejaring disekitarnya. V Stadium matang, papilla menonjol, areola melebar, jejaring payudara membesar dan menonjol membentuk payudara dewasa

Pertumbuhan rambut : Problem lain yang mungkin terjadi saat pubertas adalah pertumbuhan rambut. Beberapa anak perempuan dapat tumbuh rambut yang banyak sekali atau tumbuh kumis yang tipis hal ini normal. Yang penting untuk dinilai sebenarnya adalah pertumbuhan rambut pubis dapat dibedakan : Stadium I II Keterangan Bulu halus pubis tetapi tidak mencapai dinding abdomen Pertumbuhan rambut tipis panjang, halus agak kehitaman atau

9|Keperawatan Anak

sedikit keriting tampak sepanjang labia. III Rambut lebih gelap, lebih kasar, keriting, dan meluas, sampai batas pubis. IV Rambut sudah semakin dewasa tetapi tak ada pertumbuhan ke permukaan medial paha. V Rambut pubis dewasa, terdistribusi dalam bentuk segitiga terbalik, penyebaran mencapai bagian medial paha.

B.

Perkembangan Psikologis Pada Remaja

2.1 Perkembangan Psikososial Pencarian identitas diri Secara emosional remaja ingin disapih namun ingin dikasihi Penyesuaian terhadap lingkungan baru Pergaulan dengan lawan jenis

Proses percintaan : Crush Saling membenci antara anak laki-laki dan perempuan. Penyaluran cinta saat ini adalah memuja orang yang lebih tua dan sejenis, bentuknya misalnya memuja pahlawan dalam cerita film. Hero-worshipping Pemujaan terhadap orang yang lebih tua tetapi yang berlawanan. Kadang yang dikagumi tidak juga dikenal. Boy crazy dan girl crazy Pada masa ini kasih sayang ditunjukkan pada teman-teman sebaya. Puppy love (cinta monyet) Cinta remaja sudah mulai tertuju pada satu orang tetapi sifatnya belum stabil sehingga kadang-kadang masih ganti-ganti pasangan Romantic love Cinta remaja menemukan sasarannya dan percintaan sudah stabil dan tidak jarang berakhir dengan perkawinan 2.2 Emosi Pada masa remaja kepekaan emosi menjadi meningkat sehingga rangsang sedikit saja sudah menimbulkan luapan emosi yang besar, misalnya menjadi marah atau mudah menangis. 10 | K e p e r a w a t a n A n a k

2.3 Perkembangan Kecerdasan Dalam masa remaja perkembangan intelegensia masih berlangsung sampai usia 21 tahun. Dari perkembangan intelektual, akan terjadi kemajuan-kemajuan seperti mampu mengadakan generalisasi, mampu melihat relasi antara hal yang satu dengan yang lain, mampu mengadakan pembicaraan intelektual, senang mengkritik dan mampu berpikir abstrak.

C.

Permasalahan remaja

a. Pemilihan pekerjaaan dan kesempatan belajar Apabila yang dipilih pekerjaan yang sederhana, maka mudah melaksanakannya. Akan tetapi bila yang dipilih pekerjaan yang sulit dan hal ini memerlukan sutu kesempatan belajar yang sulit pula serta membutuhkan waktu yang panjang penyesuaian juga sulit dan bersifat selektif. b. Sekolah Sekolah merupakan lembaga social bagi remaja dimana aktivitas banyak dilakukan. Sekolah merupakan sumber ilmu dengan anggota yang sebaya, bersama-sama memperoleh bimbingan pendidikan. Problemnya adalah waktu serta pola belajar yang selalu berubah-ubah. Pelajaran teori sangat banyak diperoleh dengan pelajaran praktik yang sangat sedikit. Guru pun umumnya hanya memperhatikan murid-murid yang pandai. c. Kesehatan Bidang kesehatan yang menjadi perhatian remaja antara lain : Pertumbuhan badan Perlu perawatan tubuh agar tetap menarik Larangan merokok yang dating dari orangtua Timbulnya penyakit tertentu terutama sakit kepala Perubahan-perubahan pada alat kelamin.

d. Jerawat Masalah jerawat pada remaja terkait erat dengan penampilan mereka. Jerawat yang memperburuk penampilan dapat menimbulkan rasa rendah diri dalam pergaulan. e. Keuangan Remaja membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhannya yang dianggap penting oleh remaja adalah : makanan, pakaian, hiburan. Pada umumnya orangtua menganggap pemakaian uang oleh remaja : semaunya sendiri, meniru teman-teman, tak tahu kebutuhan yang penting dan tidak, introspeksi diri yang kurang. 11 | K e p e r a w a t a n A n a k

f. Seks Remaja secara fisik sudah siap untuk berhubungan seksual. Namun norma dan agama tidak mengizinkan hal tersebut sebelum pernikahan sedangkan dari sudut kesiapan ekonomi dan social remaja belum siap. Hal ini merupakan konflik yang cukup berat bagi remaja. Remaja tidak banyak mendapatkan informasi yang jelas mengenai seks pada umumnya informasi tersebut didapat dari sumber yang tidak bertanggungjawab. g. Persiapan berkeluarga Persiapan keluarga banyak dialami oleh remaja perempuan daripada laki-laki. Remaja tak tahu bagaimana memilih jodoh yang sesuai. Pertimbangan apa saja yang perlu dikemukakan serta apa fungsi suami dan istri itu. h. Keluarga Sering terjadi pertikaian anatara remaja dengan orangtua. Menurut remaja orang tua hanya bisa mendikte, menyuruh dan melarang. Problemanya adalah orangtua acuh terhadap kegiatan remaja dan kurang memperhatikan hubungan remaja dengan teman-temannya. i. Emosi Pada umumnya remaja malu mengeluarkan pendapat. Tak mau dicela dan mau benar sendiri. Sering benci dan sulit toleran, juga sulit menyesuaikan diri dengan sekitarnya. j. Perubahan pribadi Pada umumnya remaja benci dengan sikap-sikap sombong. Sulit bergaul dengan orang-orang yang belum begitu dikenal, malu untuk tampil di muka umum dirinya perlu dibuat serasi terlebih dahulu. k. Mengisi waktu luang Secara praktis waktu remaja di luar sekolah sangat banyak. Remaja tidak tahu apa yang akan diperbuat dengan waktu senggang. Cara pengisiannya dapat dengan rekreasi, olahraga, dsb. Remaja seringkali mempunyai perasaan malu dan kurang enak dengan kelompok anak seusia. Untuk itu maka sebaiknya perempuan canggung mencari teman kelompok ynag sesuai dengan seleranya, sehingga remaja dapat lebih tenang dan hubungan dengan sebayanya menjadi lebih nyaman. l. Agama dan akhlak Pada umumnya remaja ragu-ragu terhadap agama itu, oleh karena itu mereka berpikir secara logika yang kadang-kadang tak sesuai dengan ilmu yang diperolehnya di sekolah. m. Mitos

12 | K e p e r a w a t a n A n a k

Banyak mitos yang berkembang di masyarakat yang sebenarnya belum terbukti kebenarannya tetapi dipercaya sebagai hal yang berpengaruh terhadap keyakinan serta perilaku reproduksi remaja. n. Kehidupan social Kehidupan social ternyata banyak pengaruhnya baik dari adat istiadat, budaya nasional maupun asing. Pada umumnya remaja menyukai hal-hal baru terutama yang asing. o. Politik Kehidupan politik dapat mempengaruhi remaja, dalam keadaan wajar remaja bisa bebas mengembangkan dirinya tanpa tekanan-tekanan politik.

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Remaja Pertengahan Umur 13-16 Tahun

2.3.1 Faktor genetik Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembanganak. Melalui intruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapatditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan kecepatanpembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas danberhentinya pertumbuhan tulang. Termasuk faktor genetik antara lain adalah berbagai faktorbawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa. Sex : Kecepatan pertumbuhan dan perkembangam pada seorang anak wanita berbedadengan anak laki-laki. Ras : Anak keturunan bangsa Eropa lebih tinggi dan lebih besar dibanding anak Asia.

2.3.2 Faktor Lingkungan. Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akh ir hayatnya, dan sangatmenentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. a. Keluarga nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi.

13 | K e p e r a w a t a n A n a k

Fungsi

:bertahan

hidup,

rasa

aman,

perkembangan

emosi dan

sosial,

penjelasanmengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku b. Kelompok teman sebaya lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda dalaminteraksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda. fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan menantang pemikiran danperasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai

manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga; dan untuk mencapai tujuan kelompok denganmemenuhi kebutuhan dan harapan. c. Pengalaman hidup pengalaman hidup dan proses pembelajaran membiarkan individu berkembangdengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajariTahapan proses pembelajaran. mengenali kebutuhan penguasaan ketrampilan menjalankan tugas integrasi ke dalam seluruh fungsi mengembangkan penampilan perilaku yang efektif.

d. Kesehatan Tingkat kesehatan --- respon individu terhadap lingkungan dan respon orang lain pada individu. Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan

danperkembangan dari fetal (janin) Nutrisi adekuat. Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga Kondisi sakit --- ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan --tumbuh kembang terganggu.

e. Lingkungan tempat tinggal Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial ekonomi.

14 | K e p e r a w a t a n A n a k

2.4 Kebutuhan Dasar Remaja Pertengahan Umur 13-16 Tahun Sebagai pribadi yang sedang mencari jati diri, remaja memerlukan beberapa hal yang dapat memperkuat jati dirinya. Di antara kebutuhan remaja sebagai berikut; 1. Butuh rasa kekeluargaan 2. Butuh penyesuaian diri 3. Butuh kebebasan 4. Butuh diterima secara sosial 5. Butuh pengendalian diri 6. Butuh agama dan nilai-nilai

Kebutuhan Khas pada Usia Remaja Remaja memiliki beberapa jenis kebutuhan yang lebih menonjol untuk mendapatkan perhatian dan pemenuhan dibanding dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Ini bukan berarti bahwa kebutuhan dasarnya lalu menjadi hilang. Menurut Andi Mappiare (1982) ada dua jenis kebutuhan remaja, yaitu: 1. Kebutuhan Primer, menyangkut kebutuhan makan, minum, tidur, dan lain-lain. 2. Kebutuhan Sekunder, berupa kebutuhan untuk dihargai, untuk mendapat pujian, memperoleh kedudukan dalam kehidupan orang lain, menghasilkan sesuatu, dan sebagainya. Rumusan jenis kebutuhan remaja dikemukakan oleh Komisi Perencanaan Pendidikan pada National Education Assosiation American (dikutip Andi Mappiare: 1982) mengemukakan beberapa kebutuhan yang bersifat khas pada usia remaja sebagai berikut: 1. Remaja merasa butuh untuk mengembangkan keterampilan yang dapat digunakan sebagai bekal untuk bekerja (yang menghasilkan uang). 2. Remaja sangat memerlukan informasi untuk memelihara kesehatan dan kesegaran fisiknya. 3. Remaja membutuhkan suatu informasi atau pengetahuan tentang hak dan kewajiban seorang warga Negara yang baik. 4. Memerlukan pengetahuan tentang masalah keluarga dan maknanya bagi individu maupun masyarakat.

15 | K e p e r a w a t a n A n a k

5. Perlu pengetahuan dan informasi bagaimana memperoleh dan memanfaatkan fasilitas yang ada dan bagaimana cara pemeliharaannya. 6. Butuh informasi tentang peranan Ilmu Pengetahuan (Science) bagi kehidupan manusia. 7. Membutuhkan peresapan makna (apersepsi) dan penghargaan terhadap seni, musik, dan keindahan alam. 8. Memerlukan informasi bagaimana cara memanfaatkan waktu luangnya dengan bauk. 9. Membutuhkan pengetahuan tentang cara mengembangkan rasa hormat (respect) pada orang lain. 10. Membutuhkan wawasan dan pengetahuan untuk mampu berfikir secara rasional. Jenis-jenis kebutuhan tersebut sangat diperlukan untuk bekal awal bagi remaja dalam mensikapi lingkungannya dengan sangat baik agar mereka dapat diterima oleh lingkungannya. Dengan penguasaan dan pemenuhan kebutuhan itu, remaja dapat hidup layak sesuai dengan tuntutan lingkungan mereka. Disamping rumusan tersebut, ada tujuh jenis kebutuhan khas remaja yang dikemukakan oleh Garrison (dikutip oleh Andi Mappiare: 1982) yaitu: 1. Kebutuhan untuk memperoleh kasih saying 2. Kebutuhan untuk diikutsertakan dan diterima oleh kelompoknya. 3. Kebutuhan untuk mampu mandiri. 4. Kebutuhan untuk mampu berprestasi. 5. Kebutuhan untuk memperoleh pengakuan dari orang lain. 6. Kebutuhan untuk dihargai 7. Kebutuhan untuk mendapatkan falsafah hidup. Urgensi dari setiap kebutuhan tersebut antara individu yang satu dengan yang lainnya tidak sama persis, karena dipengaruhi oleh faktor individu, faktor sosial, faktor kultural, dan faktor religius (termasuk nilai-nilai yang dianut). Masing-masing faktor tersebut dapat mewarnai tinggi rendahnya tingkat pengharapan atas pemenuhan setiap kebutuhan tersebut 2.5 Teknik Pemantauan Tumbuh Kembang Remaja Pertengahan Umur 13-16 Tahun Teknik pemantauan dan penilaian tumbuh kembang meliputi pengamatan terhadap hal-hal yang menyangkut diri anak tersebut dan lingkungan di sekitarnya yang meliputi :

16 | K e p e r a w a t a n A n a k

1. Pengamatan pertumbuhan fisik dari waktu ke waktu kemudian dibandingkan dengan standar pertumbuhan fisik yang ada. 2. Pengamatan makanan yang dikonsumsi oleh anak. apakah sudah sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhannya. 3. Pengamatan kondisi lingkungannya meliputi orang-orang dewasa di sekitarnya, perumahan, iklim, kondisi air, dan tanah. 4. Pengamatan respon yang ditunjukkan anak apabila kita beri rangsangan tertentu, seperti mainan. makanan. diajak bicara. dan dicubit.

Secara umum, teknik pemantauan tumbuh kembang anak dapat dilakukan dengan membandingkan berat badan putra-putri kita pada umur tertentu dengan grafik berat badan anak yang tertera pada Kartu Menuju Sehat. Apabila berat badannya kurang dari standar, selanjutnya dievaluasi apakah makanan yang masuk sudah sesuai dengan kebutuhannya. Apabila belum cukup, diupayakan agar nafsu makannya meningkat dengan pemberian vitamin dan variasi menu agar anak tidak bosan. Selain itu, perlu diupayakan agar putra-putri kita mendapatkan perhatian yang cukup dari orang-orang di sekitarnya. Teknik pemantauan dapat juga dilakukan dengan memberi aksi berupa rangsangan dengan mainan, suara, dan sentuhan. Apabila anak memberi respon dengan baik berarti sehat, tetapi apabila anak tidak bereaksi (pasif), maka perlu diwaspadai kemungkinan adanya sesuatu yang menghambat tumbuh kembang anak atau anak sedang sakit.

Cara penilaian pertumbuhan remaja a. Pengukuran antropometrik Pengukuran antropometrik meliputi : Berat badan

Untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh (tulang, otot, lemak, cairan tubuh ) sehingga akan diketahui status gizi anak atau tumbuh kembang anak. BB dapat juga sebagai menghitung dosis obat. Penilaian berat badan berdasarkan umur menurut WHO dengan baku NCHS, berdasarkan tinggi badan menurut WHO, dan NCHS yaitu; persentil ke 75 -25 dikatakan normal, persentil 10-5 malnutrisi sedang dan <> Kenaikan berat badan pada bayi cukup bulan kembali pada hari ke-10. Umur 10 hari : BBL Umur 5 balan : 2 x BBL Umur 1 tahun : 3 x BBL 17 | K e p e r a w a t a n A n a k

Umur 2 tahun : 4 x BBL Pra sekolah : meningkat 2 kg/tahun Adolecent : meningkat 3-3,5 kg/tahun Kenaikan BB pada tahun pertama kehidupan Trimester I : 700-1000 gram/bulan Trimester II : 500-600 gram/bulan Trimester III : 350-450 gram/bulan Trimester IV : 250-350 gram/bulan Perkiraan BB dalam kilogram Usia 3-12 bulan : umur (bulan) + 9 Usia 1-6 tahun : umur (tahun) x 2 + 8 Usia 6-12 tahun : umur (tahun) x 7 5 Tinggi Badan

Pengukuran tinggi badan untuk menilai status perbaikan gizi disamping faktor genetik. Penilaian TB dapat dilakukan dengan sangat mudah dalam menilai gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Penilaian TB daat berdasarkan umur menurut WHO dengan baku NCHS yaitu dengan cara presentase dari median dengan penilaian ; 90& adalah normal, <> TB meningkat sampai tinggi maksimaldicapai, meningkat pesat pada usia bayi dan adolecent dan berhenti pada usia 18 20 tahun. TB dapat diperkirakan sebagai berikut : Umur 1 tahun = 1,5 x TB lahir Umur 4 tahn = 2 x TB lahir Umur 6 tahun = 1,5 x TB setahun Umur 13 tahun = 3 x TB lahir Dewasa = 3,5 x TB lahir atau 2 x TB umur 2 tahun) Atau dengan rumus Behrman, Lahir = 50 cm Mur 1 tahun = 75 cm Umur 2 12 tahun = umur (tahun) x 6 + 77 Atau berdasarkan potensi genetik TB akhir : Wanita = (TB ayah 13 cm) +TB ibu 8,5 cm Pria = (TB ibu + 13 cm) + TB ayah 8,5 cm

18 | K e p e r a w a t a n A n a k

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan Konsep tumbuh kembang, Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawatmemeberikan pelayanan dari mulai manusia sebelum lahir sampai dengan meninggal, dalammerawat kasus yang samapun tindakan yang diberikan akan sangat berdeda karena setiaporang adalah unik, sehingga seorang perawat dituntut untuk mengerti proses tumbuhkembang. Tumbuh kembang merupakan hasil dari 2 faktor yang berinteraksi yaitu 1.faktor herediter 2.faktor lingkungan.

Manusia dalam tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh kondisi: 1.fisik 2.kogniti 3.psikologis 4.moral 5.spiritual

Tumbuh kembang merupakan proses yang dinamis dan terus menerus.

3.2 Saran 3.2.1 Dapat meningkatkan wawasan tentang pertumbuhan dan perkembangan masa remaja pertengahan. 3.2.2 Dapat menjaga dan mengendalikan proses perubahan perkembangan itu sendiri dengan dasar pendidikan dan pengetahuan yang didapat.

19 | K e p e r a w a t a n A n a k

DAFTAR PUSTAKA
Gunarsa, S.D. (2000). Dasar dan teori perkembangan anak. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Behrman. Kliegman. Arvin. (2000). Ilmu Kesehatan Anak (Nelson Textbook of Pediatrics).Jakart: EGC.

Supartini, Yupi. (2004).Konsep Dasar Keperawatan Anak . Jakarta: EGC.

20 | K e p e r a w a t a n A n a k

Anda mungkin juga menyukai