Anda di halaman 1dari 32

ALUMINIUM MURNI DAN PADUANNYA

DISUSUN OLEH: Abdul Hafizh Sa !" A#d$i%"#" Yudhi Sudi%a#!" Aulia Riz'i Nu$ Abidi Yulia#a R)#% I$*a%a#!i Rha*da#i Ma$dia#+%ah Ah*ad E$i+,a F14080034 F14080040 F1408004& F14080048 F140800(& F140800(8 F14080080 F140801--

DEPAR.EMEN .E/NI/ PER.ANIAN FA/UL.AS .E/NOLO0I PER.ANIAN INS.I.U. PER.ANIAN 1O0OR -002

/a!a P)#3a#!a$ Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas petunjuk dan perlindungannya, makalah yang berjudul Aluminium Murni dan Paduannya dapat terselesaikan dengan baik. Sebagai mahasiswa Departemen Teknik Pertanian, pengetahuan terhadap bahan bahan keteknikan sangatlah penting dalam peran!angan dan pembuatan alat dan mesin pertanian serta "asilitas penunjang pertanian seperti sarana penyimpanan hasil pertanian. Pengetahuan yang dibutuhkan antara lain si"at dan struktur hingga aplikasi dan ketersediannya di pasar. Dengan disertai pengetahuan tersebut, diharapkan lulusan Departemen Teknik Pertanian dapat melakukan setiap pekerjaan sesuai dengan tuntutan pr#"esinya. Segenap angg#ta kel#mp#k 11 mengu!apkan terima kasih yang sebesar besarnya atas bantuan yang diberikan Pak Desrial dan pihak lain yang telah memperlan!ara penyusunan makalah kami demi kelan!aran studi kami. Sem#ga makalah ini dapat memberikan man"aat bagi mahasiswa Departemen Teknik Pertanian pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

Daf!a$ I+i %ata pengantar Da"tar isi A. Pengertian ' (. %andungan At#m)*nsur dan +katan -. (entuk Struktur Mikr# . D. Pr#ses Pembuatan / E. %lasi"ikasi dan Pengg#l#ngan 1. Si"at Si"at Teknis (ahan 12 3. -#nt#h Aplikasi 14 5. Standarisasi dan %#di"ikasi +. (entuk, *kuran, dan 5arga 0l"+a$iu* Daf!a$ Pu+!a,a Da"tar distribusi angg#ta kel#mp#k 6ampiran $ & ,

10

$0 $$ $& $, $. $2

&

A4

P)#3)$!ia# Aluminium adalah l#gam berwarna putih keperakan yang lunak.

0a*ba$ 1: Alu*i#iu*5 di "!"#3 +)!)lah di6)!a, da$i !a#u$ !a# a )$la,ua# fi+i, *au u# !)$*al4 Aluminium adalah l#gam yang paling banyak terdapat di kerak bumi, dan unsur ketiga terbanyak setelah #ksigen dan silik#n. Aluminium terdapat di kerak bumi sebanyak kira kira /,027 hingga /,$&7 dari seluruh massa padat dari kerak bumi, dengan pr#duksi tahunan dunia sekitar &0 juta t#n pertahun dalam bentuk bauksit dan bebatuan lain 8!#rrundum, gibbsite, b#ehmite, diasp#re, dan lain lain9 8*S3S9. Sulit menemukan aluminium murni di alam karena aluminium merupakan l#gam yang !ukup reakti". Aluminium tahan terhadap k#r#si karena "en#mena pasi:asi. Pasi:asi adalah pembentukan lapisan pelindung akibat reaksi l#gam terhadap k#mp#nen udara sehingga lapisan tersebut melindungi lapisan dalam l#gam dari k#r#si. Selama ,0 tahun terakhir, aluminium telah menjadi l#gam yang luas penggunaannya setelah baja. Perkembangan ini didasarkan pada si"at si"atnya yang ringan, tahan k#r#si, kekuatan dan du!tility yang !ukup baik 8aluminium paduan9, mudah dipr#duksi dan !ukup ek#n#mis 8aluminium daur ulang9. Yang paling terkenal adalah penggunaan aluminium sebagai bahan pembuat pesawat terbang, yang meman"aatkan si"at ringan dan kuatnya. Aluminium murni adalah l#gam yang lunak, tahan lama, ringan, dan dapat ditempa dengan penampilan luar ber:ariasi antara keperakan hingga abu abu, tergantung kekasaran permukaannya. %ekuatan tensil aluminium murni adalah 40 MPa, sedangkan aluminium paduan memiliki kekuatan tensil berkisar $00 .00 MPa. Aluminium memiliki berat sekitar satu pertiga baja, mudah ditekuk, diperlakukan dengan mesin, di!#r, ditarik 8drawing9, dan diekstrusi. ;esistansi terhadap k#r#si terjadi akibat "en#mena pasi:asi, yaitu terbentuknya lapisan aluminium #ksida ketika aluminium terpapar dengan udara bebas. 6apisan aluminium #ksida ini men!egah terjadinya #ksidasi lebih jauh. Aluminium paduan dengan tembaga kurang tahan terhadap k#r#si akibat reaksi gal:anik dengan paduan tembaga. Aluminium juga merupakan k#ndukt#r panas dan elektrik yang baik. <ika dibandingkan dengan massanya, aluminium memiliki keunggulan dibandingkan dengan tembaga, yang saat ini merupakan l#gam k#ndukt#r panas dan listrik yang !ukup baik, namun !ukup berat. '

Aluminium murni 1007 tidak memiliki kandungan unsur apapun selain aluminium itu sendiri, namun aluminium murni yang dijual di pasaran tidak pernah mengandung 1007 aluminium, melainkan selalu ada peng#t#r yang terkandung di dalamnya. Peng#t#r yang mungkin berada di dalam aluminium murni biasanya adalah gelembung gas di dalam yang masuk akibat pr#ses peleburan dan pendinginan)penge!#ran yang tidak sempurna, material !etakan akibat kualitas !etakan yang tidak baik, atau peng#t#r lainnya akibat kualitas bahan baku yang tidak baik 8misalnya pada pr#ses daur ulang aluminium9. *mumnya, aluminium murni yang dijual di pasaran adalah aluminium murni 447, misalnya aluminium "#il. Pada aluminium paduan, kandungan unsur yang berada di dalamnya dapat ber:ariasi tergantung jenis paduannya. Pada paduan 202,, yang merupakan bahan baku pembuatan pesawat terbang, memiliki kandungan sebesar ,,,7 =n, $,,7 Mg, 1,,7 -u, dan 0,&7 -r. Aluminium $01', yang umum digunakan dalam penempaan, memiliki kandungan ',,7 -u, 0,/7 Si, 0,/7 Mn, dan 1,,7 Mg. Aluminium ,0/. yang umum digunakan sebagai bahan pembuat badan kapal pesiar, memiliki kandungan ',,7 Mg, 0,27 Mn, 0,'7 Si, 0,$,7 -r, 0,$,7 =n, dan 0,17 -u. 14 /a#du#3a# A!"*7U#+u$ da# I,a!a# Aluminium disimb#lkan dengan Al, dengan n#m#r at#m 1& dalam tabel peri#dik unsur. (auksit, bahan baku aluminium memiliki kandungan aluminium dalam julah yang ber:ariasi, namun pada umumnya di atas '07 dalam berat. Senyawa aluminium yang terdapat di bauksit diantaranya Al $>&, Al8>59&, ? Al>8>59, dan @ Al>8>59.

0a*ba$ -: 1au,+i!5 +) a#8a#3 4 6* da# di!a*ba#3 di Li!!l) R"6,5 A$,a#+a+5 A*)$i,a S)$i,a!4 +s#t#p aluminium yang terdapat di alam adalah is#t#p $2Al, dengan persentase sebesar 44,47. +s#t#p $.Al juga terdapat di alam meski dalam jumlah yang sangat ke!il. +s#t#p $.Al merupakan radi#akti" dengan waktu paruh sebesar 2$0000 tahun. +s#t#p aluminium yang sudah ditemui saat ini adalah aluminium dengan berat at#m relati" antara $& hingga &0, dengan is#t#p $2Al merupakan is#t#p yang paling stabil.

Di"usi at#m di tentukan #leh ma!am at#m, tetapi pada umumnya sangat lambat pada temperature biasa dengan pen!elupan dingin kek#s#ngan at#m tetap ada, jadi dengan berjalannya waktu struktur at#m bisa berubah, yang menghasilkan perubahan si"at si"atnya. Perubahan si"at si"at dengan berjalannya waktu pada umumnya di namakan penuaan. Apabila pr#ses itu berjalan pada temperature kamar di namakan penuaan ilmiah, sedangkan apabila pr#ses itu terjadi pada temperatur lebih tinggi dinamakn penuaan buatan. 94 1)#!u, S!$u,!u$ Mi,$"

0a*ba$ 34 S!$u,!u$ *i,$" alu*i#a5 baha# ba,u alu*i#iu*4

0a*ba$ 44 S!$u,!u$ *i,$" da$i alu*i#iu* *u$#i

0a*ba$ &4 S!$u,!u$ *i,$" da$i adua# alu*i#iu*:+ili,"#4 0a*ba$ ;a< *)$u a,a# adua# Al:Si !a# a )$la,ua# ,hu+u+4 0a*ba$ ;b< *)$u a,a# adua# Al:Si d)#3a# )$la,ua# !)$*al4 0a*ba$ ;6< adalah adua# Al:Si d)#3a# )$la,ua# !)$*al da# )#)* aa#4 P)$ha!i,a# bah=a +)*a,i# ,) ,a#a#5 +!$u,!u$ *i,$" +)*a,i# bai,4

0a*ba$ >4S!$u,!u$ *i,$" Al:Si:M3 !a# a )$la,ua# !)$*al

0a*ba$ (4 S!$u,!u$ *i,$" da$i adua# Al:Si:M3 +)!)lah )$la,ua# !)$*al

0a*ba$ 84 S!$u,!u$ *i,$" da$i Al:9u

D4

P$"+)+ )*bua!a# Aluminium adalah l#gam yang sangat reakti" yang membentuk ikatan kimia berenergi tinggi dengan #ksigen. Dibandingkan dengan l#gam lain, pr#ses ekstraksi aluminium dari batuannya memerlukan energi yang tinggi untuk mereduksi Al$>&. Pr#ses reduksi ini tidak semudah mereduksi besi dengan menggunakan batu bara, karena aluminium merupakan redukt#r yang lebih kuat dari karb#n. Pr#ses pr#duksi aluminium dimulai dari pengambilan bahan tambang yang mengandung aluminium 8bauksit, !#rrundum, gibbsite, b#ehmite, diasp#re, dan sebagainya9. Selanjutnya, bahan tambang dibawa menuju pr#ses (ayer.

0a*ba$ 2: P$"+)+ 1a%)$ Pr#ses (ayer menghasilkan alumina 8Al$>&9 dengan membasuh bahan tambang yang mengandung aluminium dengan larutan natrium hidr#ksida pada temperatur 12,#- sehingga menghasilkan aluminium hidr#ksida, Al8>59&. Aluminium hidr#ksida lalu dipanaskan pada suhu sedikit di atas 1000 #- sehingga terbentuk alumina dan 5$> yang menjadi uap air. Setelah Alumina dihasilkan, alumina dibawa ke pr#ses 5all 5er#ult. Pr#ses 5all 5er#ult dimulai dengan melarutkan alumina dengan leelehan Aa&Al1., atau yang biasa disebut !ry#lite. 6arutan lalu dielektr#lisis dan akan mengakibatkan aluminium !air menempel pada an#da, sementara #ksigen dari alumina akan ter#ksidasi bersama an#da yang terbuat dari karb#n, membentuk karb#n di#ksida. Aluminium !air memiliki massa jenis yang lebih ringan dari pada larutan alumina, sehingga pemisahan dapat dilakukan dengan mudah. Elektr#lisis aluminium dalam pr#ses 5all 5er#ult menghabiskan energi yang !ukup banyak. ;ata rata k#nsumsi energi listrik dunia dalam mengelektr#lisis alumina adalah 1, kBh per kil#gram aluminium yang dihasilkan. Energi listrik menghabiskan sekitar $0 '07 biaya pr#duksi aluminium di seluruh dunia.

0a*ba$ 10: Dia3$a* P$"+)+ Hall:H)$"ul! %a#3 di+)d)$ha#a,a#4 P)$ha!i,a# l)!a, ,a!"da %a#3 b)$ada di da+a$ =adah5 u#!u, *)#3a#!i+i a+i *a++a 8)#i+ alu*i#iu* 6ai$ %a#3 l)bih !i#33i diba#di#3,a# la$u!a# 6$%"li!):alu*i#a Alu*i#iu* dau$ ula#3 Salah satu keuntungan aluminium lainnya adalah, mampu didaur ulang tanpa mengalami sedikitpun kehilangan kualitas. Pr#ses daur ulang tidak mengubah struktur aluminium, daur ulang terhadap aluminium dapat dilakukan berkali kali 8waste#nline.#rg9. Mendaur ulang aluminium hanya mengk#nsumsi energi sebesar ,7 dari yang digunakan dalam mempr#duksi aluminium dari bahan tambang 8e!#n#mist.!#m9. Di Er#pa, terutama negara Skandina:ia, 4,7 aluminium yang beredar merupakan bahan hasil daur ulang. Pr#ses daur ulang aluminium berawal dari kegiatan meleburkan sampah aluminium. 5al ini akan menghasilkan endapan. Endapan ini dapat diekstraksi ulang untuk mendapatkan aluminium, dan limbah yang dihasilkan dapat 10

digunakan sebagai bahan !ampuran aspal dan bet#n karena merupakan limbah yang berbahaya bagi alam. E4 /la+ifi,a+i da# P)#33"l"#3a# Alu*i#iu* Mu$#i Aluminium 447 tanpa tambahan l#gam paduan apapun dan di!etak dalam keadaan biasa, hanya memiliki kekuatan tensil sebesar 40 MPa, terlalu lunak untuk penggunaan yang luas sehingga seringkali aluminium dipadukan dengan l#gam lain. Alu*i#iu* Padua# Elemen paduan yang umum digunakan pada aluminium adalah silik#n, magnesium, tembaga, seng, mangan, dan juga lithium sebelum tahun 1420. Se!ara umum, penambahan l#gam paduan hingga k#nsentrasi tertentu akan meningkatkan kekuatan tensil dan kekerasan, serta menurunkan titik lebur. <ika melebihi k#nsentrasi tersebut, umumnya titik lebur akan naik disertai meningkatnya kerapuhan akibat terbentuknya senyawa, kristal, atau granula dalam l#gam. Aamun, kekuatan bahan paduan aluminium tidak hanya bergantung pada k#nsentrasi l#gam paduannya saja, tetapi juga bagaimana pr#ses perlakuannya hingga aluminium siap digunakan, apakah dengan penempaan, perlakuan panas, penyimpanan, dan sebagainya. Padua# Alu*i#iu*:Sili,"# Paduan aluminium dengan silik#n hingga 1,7 akan memberikan kekerasan dan kekuatan tensil yang !ukup besar, hingga men!apai ,$, MPa pada aluminium paduan yang dihasilkan pada perlakuan panas. <ika k#nsentrasi silik#n lebih tinggi dari 1,7, tingkat kerapuhan l#gam akan meningkat se!ara drastis akibat terbentuknya kristal granula silika.

11

0a*ba$ 114 Fa+) adua# Al:Si5 !)* )$a!u$ ?+ )$+)#!a+) adua# Padua# Alu*i#iu*:Ma3#)+iu* %eberadaan magnesium hingga 1,,&,7 dapat menurunkan titik lebur l#gam paduan yang !ukup drastis, dari ..0 #- hingga ',0 #-. Aamun, hal ini tidak menjadikan aluminium paduan dapat ditempa menggunakan panas dengan mudah karena k#r#si akan terjadi pada suhu di atas .0 #-. %eberadaan magnesium juga menjadikan l#gam paduan dapat bekerja dengan baik pada temperatur yang sangat rendah, di mana kebanyakan l#gam akan mengalami "ailure pada temperatur tersebut.

1$

0a*ba$ 1-4 Dia3$a* fa+) Padua# Al:M35 !)* )$a!u$ ?+ )$+)#!a+) M3 Padua# Alu*i#iu*:.)*ba3a Paduan aluminium tembaga juga menghasilkan si"at yang keras dan kuat, namun rapuh. *mumnya, untuk kepentingan penempaan, paduan tidak b#leh memiliki k#nsentrasi tembaga di atas ,,.7 karena akan membentuk senyawa -uAl$ dalam l#gam yang menjadikan l#gam rapuh.

0a*ba$ 134 Dia3$a* Fa+) Al:9u5 !)* )$a!u$ ?+ )$+)#!a+) adua# Padua# Alu*i#iu*:Ma#3a#

1&

Penambahan mangan memiliki akan bere"ek pada si"at dapat dilakukan pengerasan tegangan dengan mudah 8work-hardening9 sehingga didapatkan l#gam paduan dengan kekuatan tensil yang tinggi namun tidak terlalu rapuh. Selain itu, penambahan mangan akan meningkatkan titik lebur paduan aluminium.

0a*ba$ 144 Dia3$a* fa+) Al:M#5 !)* )$a!u$ ?+ ,"#+)#!$a+i M# Padua# Alu*i#iu*:S)#3 Paduan aluminium dengan seng merupakan paduan yang paling terkenal karena merupakan bahan pembuat badan dan sayap pesawat terbang. Paduan ini memiliki kekuatan tertinggi dibandingkan paduan lainnya, aluminium dengan ,,,7 seng dapat memiliki kekuatan tensil sebesar ,/0 MPa dengan el#ngasi sebesar 117 dalam setiap ,0 mm bahan. (andingkan dengan aluminium dengan 17 magnesium yang memiliki kekuatan tensil sebesar '10 MPa namun memiliki el#ngasi sebesar .7 setiap ,0 mm bahan.

1'

0a*ba1&4 Dia3$a* fa+) Al:@#5 !)* )$a!u$ ?+ )$+)#!a+) @# Padua# Alu*i#iu*:Li!hiu* 6ithium menjadikan paduan aluminium mengalami pengurangan massa jenis dan peningkatan m#dulus elastisitasC hingga k#nsentrasi sebesar '7 lithium, setiap penambahan 17 lithium akan mengurangi massa jenis paduan sebanyak &7 dan peningkatan m#dulus elastisitas sebesar ,7. Aamun aluminium lithium tidak lagi dipr#duksi akibat tingkat reakti:itas lithium yang tinggi yang dapat meningkatkan biaya keselamatan kerja. Padua# Alu*i#iu*:S,a#diu* Penambahan skandium ke aluminium membatasi pemuaian yang terjadi pada paduan, baik ketika pengelasan maupun ketika paduan berada di lingkungan yang panas. Paduan ini semakin jarang dipr#duksi, karena terdapat paduan lain yang lebih murah dan lebih mudah dipr#duksi dengan karakteristik yang sama, yaitu paduan titanium. Paduan Al S! pernah digunakan sebagai bahan pembuat pesawat tempur ;usia, M+3, dengan k#nsentrasi S! antara 0,1 0,,7 8=aki, $00&, dan S!hwarD, $00'9. Padua# Alu*i#iu*:1)+i

1,

(esi 81e9 juga kerap kali mun!ul dalam aluminium paduan sebagai suatu Eke!elakaanE. %ehadiran besi umumnya terjadi ketika penge!#ran dengan menggunakan !etakan besi yang tidak dilapisi batuan kapur atau keramik. E"ek kehadiran 1e dalam paduan adalah berkurangnya kekuatan tensil se!ara signi"ikan, namun diikuti dengan penambahan kekerasan dalam jumlah yang sangat ke!il. Dalam paduan 107 silik#n, keberadaan 1e sebesar $,0/7 mengurangi kekuatan tensil dari $12 hingga 2/ MPa, dan menambah skala (rinnel dari .$ hingga 20. 5al ini terjadi akibat terbentuknya kristal 1e Al F, dengan F adalah paduan utama aluminium selain 1e. .ab)l 14 P)#3a$uh F) !)$hada b)$b)da d)#3a# ,"#di+i 7 1e 0,$4 0,24 0,40 1,1& 1,.0 $,0/ %ekuatan 8MPa9 $12 $1. $10 121 1$. 2/ adua# alu*i#iu*4 P)$ha!i,a# bah=a

)l"#3a+i b)$ba#di#3 lu$u+ d)#3a# ,),ua!a# !)#+il ada !ab)l di ba=ah i#i5 ada u*u*#%a %a#3 b)$ba#di#3 !)$bali,5 adua# alu*i#iu* kekerasan ,0 mm bahan 1' 4,/ .,0 $,, 1,, 1,0 (rinnel .$ ., ., .. ./ 20 tensil El#ngasi 879 pada Skala *)#u#8u,,a# )f), *)$u+a, F) !)$hada

%elemahan aluminium paduan adalah pada ketahanannya terhadap lelah 8fatigue9. Aluminium paduan tidak memiliki batas lelah yang dapat diperkirakan seperti baja, yang berarti failure akibat fatigue dapat mun!ul dengan tiba tiba bahkan pada beban siklik yang ke!il. Satu kelemahan yang dimiliki aluminium murni dan paduan adalah sulit memperkirakan se!ara :isual kapan aluminium akan mulai melebur, karena aluminium tidak menunjukkan tanda :isual seperti baja yang ber!ahaya kemerahan sebelum melebur.

1.

0a*ba$ 1>: Alu*i#iu* 6ai$4 Aa$#a ,)*)$aha# adalah 6)!a,a# %a#3 *)*a#a+5 +)da#3,a# alu*i#iu* 6ai$ !ida, *)#u#8u,,a# )$ubaha# =a$#a =alau dala* ,)adaa# 6ai$

Alu*i#iu* adua# u#!u, ,) )$lua# )#)* aa# .ab)l -4 Sifa! alu*i#iu* !)* a ada !i3a 8)#i+ adua# d)#3a# ,"* "+i+i %a#3 b)$b)da:b)da4 P)$lu di )$ha!i,a# bah=a )l"#3a+i b)$ba#di#3 !)$bali, d)#3a# ,),ua!a# !)#+il4 Paduan 1100 &00& &00' ,0,$ 12 %#mp#sisi 879 44,00 Al 1,$ Mn 1,$ Mn, 1,0 Mg $,, Mg, 0,$ -r %ekuatan 8MPa9 40 120 110 $00 1/0 $40 14, $4, tensil El#ngasi 879 pada ,0 mm bahan , &, ' &0 , $0 / &0

,0,.

,,$ Mg, 0,1 Mn, $4, ''0 0,1 -r

10 &,

Dengan persentase !ampuran tertentu, akan didapatkan aluminium paduan dengan kekuatan tensil hingga '00 MPa dengan ductility yang !ukup. Aluminium paduan jenis ini lebih murah biaya pr#duksinya karena tidak memerlukan perlakuan termal. Alu*i#iu* adua# d)#3a# )$la,ua# !)$*al .ab)l 34 Sifa! alu*i#iu* adua# d)#3a# )$la,ua# a#a+ ada b)b)$a a 8)#i+ Paduan $01' $0$' .0.1 202, adua# d)#3a# ,"* "+i+i %a#3 b)$b)da:b)da4 P)$lu di )$ha!i,a# %#mp#sisi 879 %ekuatan tensil El#ngasi 879 pada ,0 mm bahan 10 $$ . $0 . $, 11 12 bah=a )l"#3a+i b)$ba#di#3 !)$bali, d)#3a# ,),ua!a# !)#+il4 8MPa9 ',' -u, 0,/ Si, 0,/ 140 '40 Mn, 0,' Mg ',, -u, 0,. Mn, 140 ,$, 1,, Mg 1,0 Mg, 0,. Si, 0,$ 1$, '10 -r ,,, =n, $,, Mg, $&0 ,/0 1,, -u, 0,& -r Aluminium paduan jenis memiliki biaya pr#duksi yang lebih tinggi karena memerlukan teknik khusus dalam pembentukannya hingga aluminium siap untuk dipakai. Teknik ini akan menghasilkan paduan dengan kekuatan tensil yang !ukup tinggi, yaitu di atas '00 MPa, sehingga pengurangan massa dapat dilakukan untuk mengurangi biaya dan mendapatkan kekuatan yang sesuai untuk aplikasi tertentu. Perlakuan termal yang umum dilakukan adalahG Pengerjaan l#gam dengan menggunakan panas 8misalG hot extrusion9

1/

Memanaskan l#gam hingga mendekati titik leburnya, lalu didinginkan se!ara perlahan. Pr#ses ini disebut annealing, dan menghasilkan l#gam yang lunak.

Pendinginan dengan !epat, baik dengan menggunakan es, air dingin, ataupun air mendidih sesuai kebutuhan. Pr#ses ini dinamakan quenching.

Disimpan pada temperatur tertentu 8umumnya mendekati titik leburnya9 selama beberapa lama 8antara 1 jam hingga '0 hari9. Pr#ses ini disebut artificial age hardening.

Perlakuan termal dapat berupa k#mbinasi n#m#r dua, tiga, dan empat, namun ada juga yang melakukan penyimpanan selama beberapa lama pada suhu kamar setelah Huen!hing sebelum siap digunakan. Ada juga yang ditempa pada suhu kamar sebelum disimpan pada suhu tinggi. Penyimpanan pada suhu tinggi berman"aat untuk meningkatkan kekerasan dan kekuatan tensil. Ailai peningkatan kekuatan tensil dapat men!apai tiga kalinya jika dibandingkan dengan aluminium paduan tanpa perlakuan termal. .ab)l 44 P)$la,ua# a#a+ %a#3 b)$b)da:b)da !)$hada Perlakuan %ekuatan Tensil Annealing Quenching, lalu disimpan pada suhu kamar Quenching, lalu disimpan dengan temperatur tertentu Paduan 202, merupakan paduan Al =n yang paling terkenal. <ika diberi perlakuan quenching, lalu disimpan dengan temperatur tinggi selama beberapa waktu, l#gam paduan akan memiliki kekuatan tensil ,/0 MPa. <ika tidak diberikan perlakuan termal, paduan hanya memiliki kekuatan tensil $&0 MPa. 140 '&, '40 adua# -014 ;454 9u5

058 Si5 058 M#5 054 M3< da# )#3a$uh#%a !)$hada +ifa! *),a#i, baha# El#ngasi 879 Skala pada ,0 mm %ekerasan bahan 1/ $0 1& (rinnel ', 10, 1&,

14

Pada penggunaan di lingkungan yang bersi"at k#r#si", permukaan paduan Al -u yang merupakan paduan yang mudah k#r#si, harus dilapisi dengan aluminium murni dengan teknik Ehot rollingE. 5al ini akan men!egah #ksidasi Al -u lebih jauh, bahkan ketika l#gam terp#t#ng karena aluminium bersi"at an#dik. Meski pelapisan dengan aluminium dapat mengurangi kekuatan, hal ini umum dilakukan. Alu*i#iu* adua# 6"$ Aluminium dapat di!#r di !etakan pasir)tanah liat, !etakan besi, atau !etakan baja dengan diberi tekanan. 6#gam !#r dapat lebih !epat mengeras jika di!#r dengan !etakan l#gam, sehingga akan menghasilkan e"ek yang sama seperti e"ek quenching, yaitu memperkeras l#gam. Penge!#ran dengan besi harus dilakukan dengan hati hati karena dapat menyebabkan intrusi besi ke dalam paduan, menyebabkan paduan memiliki k#mp#sisi yang tidak diinginkan. Pr#ses penge!#ran, selain harus terbebas dari peng#t#r pen!etaknya, juga harus terbebas dari uap air. Aluminium, dalam temperatur tinggi, dapat bereaksi dengan uap air membentuk aluminium hidr#ksida dan gas hidr#gen. Aluminium !air, sepeti l#gam !air pada umumnya, dapat melarutkan gas tersebut, dan ketika l#gam mulai mendingin dan menjadi padat, gelembung gelembung hidr#gen akan terbentuk di dalam l#gam, menyebabkan l#gam menjadi berp#ri p#ri dan menyebabkan l#gam semakin rapuh. *ntuk men!egah keberadaan gas hidr#gen dalam l#gam, penge!#ran sebaiknya dilakukan dalam keadaan kering dan tidak lembab serta l#gam tidak dilelehkan pada temperatur jauh di atas titik lelehnya. 5al ini dapat dilakukan dengan menggunakan tanur listrik, namun hal ini akan meningkatkan biaya pr#duksi. %#mp#sisi utama aluminium paduan !#r pada umumnya adalah tembaga, silik#n, dan magnesium. Al -u memberikan keuntungan yaitu kemudahan dalam penge!#ran dan memudahkan pengerjaan permesinan. Al Si memmberikan kemudahan dalam penge!#ran, kekuatan, ketahanan pada temperatur tinggi, dan pemuaian yang rendah. Si"at pemuaian merupakan si"at

$0

yang penting dalam l#gam !#r dan ekstrusi, yang pada umumnya merupakan bagian dari mesin. Al Mg juga memberikan kekuatan, dan lebih baik dibandingkan Al Si karena memiliki ketahanan yang lebih tinggi hingga l#gam mengalami de"#rmasi plastis 8el#ngasi9. Aamun k#nsentrasi lebih dari 107 dapat mengurangi kemudahan dalam penge!#ran. Sifa!:Sifa! .),#i+ 1aha# Sifa! Fi+i, Alu*i#iu* Table ,, menunjukan si"at "isik aluminium Aama, Simb#l, dan A#m#r Aluminium, Al, 1& Si"at 1isik Bujud Padat Massa jenis $,20 gram)!m& Massa jenis pada wujud !air $,&2, gram)!m& Titik lebur 4&&,'2 %, ..0,&$ #-, 1$$0,,/ #1 Titik didih $24$ %, $,14 #-, ',.. #1 # %al#r jenis 8$, -9 $',$ <)m#l % # ;esistansi listrik 8$0 -9 $/.$ nI m %#ndukti:itas termal 8&00 %9 $&2 B)m % Pemuaian termal 8$, #-9 $&.1 Jm)m % M#dulus Y#ung 20 3pa M#dulus geser $. 3pa P#iss#n rati# 0,&, %ekerasan skala M#hs $,2, %ekerasan skala Ki!kers 1.2 Mpa %ekerasan skala (rinnel $', Mpa Sifa! M),a#i, Alu*i#iu* Si"at teknik bahan aluminium murni dan aluminium paduan dipengaruhi #leh k#nsentrasi bahan dan perlakuan yang diberikan terhadap bahan tersebut. Aluminium terkenal sebagai bahan yang tahan terhadap k#r#si. 5al ini disebabkan #leh "en#mena pasi:asi, yaitu pr#ses pembentukan lapisan aluminium #ksida di permukaan l#gam aluminium segera setelah l#gam terpapar #leh udara bebas. 6apisan aluminium #ksida ini men!egah terjadinya #ksidasi lebih jauh. Aamun, pasi:asi dapat terjadi lebih lambat jika dipadukan dengan l#gam yang bersi"at lebih kat#dik, karena dapat men!egah #ksidasi aluminium. /),ua!a# !)#+il %ekuatan tensil adalah besar tegangan yang didapatkan ketika dilakukan pengujian tensil. %ekuatan tensil ditunjukkan #leh nilai tertinggi dari tegangan pada kur:a tegangan regangan hasil pengujian, dan biasanya terjadi ketika terjadinya ne!king. %ekuatan tensil bukanlah ukuran kekuatan yang sebenarnya dapat terjadi di lapangan, namun dapat dijadikan sebagai suatu a!uan terhadap kekuatan bahan. $1 F4

%ekuatan tensil pada aluminium murni pada berbagai perlakuan umumnya sangat rendah, yaitu sekitar 40 MPa, sehingga untuk penggunaan yang memerlukan kekuatan tensil yang tinggi, aluminium perlu dipadukan. Dengan dipadukan dengan l#gam lain, ditambah dengan berbagai perlakuan termal, aluminium paduan akan memiliki kekuatan tensil hingga ,/0 MPa 8paduan 202,9. /),)$a+a# %ekerasan gabungan dari berbagai si"at yang terdapat dalam suatu bahan yang men!egah terjadinya suatu de"#rmasi terhadap bahan tersebut ketika diaplikasikan suatu gaya. %ekerasan suatu bahan dipengaruhi #leh elastisitas, plastisitas, :isk#elastisitas, kekuatan tensil, ductility, dan sebagainya. %ekerasan dapat diuji dan diukur dengan berbagai met#de. Yang paling umum adalah met#de (rinnel, Ki!kers, M#hs, dan ;#!kwell. %ekerasan bahan aluminium murni sangatlah ke!il, yaitu sekitar ., skala (rinnel, sehingga dengan sedikit gaya saja dapat mengubah bentuk l#gam. *ntuk kebutuhan aplikasi yang membutuhkan kekerasan, aluminium perlu dipadukan dengan l#gam lain dan)atau diberi perlakuan termal atau "isik. Aluminium dengan ','7 -u dan diperlakukan quenching, lalu disimpan pada temperatur tinggi dapat memiliki tingkat kekerasan (rinnel sebesar 1&,. Du6!ili!% Ductility dide"inisikan sebagai si"at mekanis dari suatu bahan untuk menerangkan seberapa jauh bahan dapat diubah bentuknya se!ara plastis tanpa terjadinya retakan. Dalam suatu pengujian tensil, ductility ditunjukkan dengan bentuk neckingnyaC material dengan ductility yang tinggi akan mengalami necking yang sangat sempit, sedangkan bahan yang memiliki ductility rendah, hampir tidak mengalami necking. Sedangkan dalam hasil pengujian tensil, ductility diukur dengan skala yang disebut el#ngasi. El#ngasi adalah seberapa besar pertambahan panjang suatu bahan ketika dilakukan uji kekuatan tensil. El#ngasi ditulis dalam persentase pertambahan panjang per panjang awal bahan yang diujikan. Aluminium murni memiliki ductility yang tinggi. Aluminium paduan memiliki ductility yang ber:ariasi, tergantung k#nsentrasi paduannya, namun pada umumnya memiliki ductility yang lebih rendah dari pada aluminium murni, karena ductility berbanding terbalik dengan kekuatan tensil, serta hampir semua aluminum paduan memiliki kekuatan tensil yang lebih tinggi dari pada aluminium murni.

04

9"#!"h A li,a+i Aluminium adalah l#gam n#n besi yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Pr#duksi gl#bal dunia pada tahun $00, men!apai &1,4 juta t#n, melebihi pr#duksi semua l#gam n#n besi lainnya 85etheringt#n et al, $0029. Aluminium memiliki rasi# kekuatan terhadap massa yang paling tinggi, sehingga banyak digunakan sebagai bahan pembuat pesawat dan r#ket.

$$

Aluminium juga dapat menjadi re"lekt#r yang baikC lapisan aluminium murni dapat memantulkan 4$7 !ahaya . Aluminium murni, saat ini jarang digunakan karena terlalu lunak. Penggunaan aluminium murni yang paling luas adalah aluminium "#il 84$ 447 aluminium9. Paduan aluminium magnesium umumnya digunakan sebagai bahan pembuat badan kapal. Paduan lainnya akan mudah mengalami k#r#si ketika berhadapan dengan larutan alkali seperti air laut. Paduan aluminium tembaga lithium digunakan sebagai bahan pembuat tangki bahan bakar pada pesawat ulang alik milik AASA. *ang l#gam juga terbuat dari aluminium yang diperkeras. 5ingga saat ini, sulit di!ari apa bahan paduan uang pembuat uang l#gam berwarna putih keperakan ini, kemungkinan dirahasiakan untuk men!egah pemalsuan uang l#gam. Kelg m#bil juga menggunakan bahan aluminium yang dipadu dengan magnesium, sili!#n, atau keduanya, dan dibuat dengan !ara ekstrusi atau di!#r. (eberapa jenis r#da gigi menggunakan paduan Al -u. Penggunaan paduan -u untuk mendapatkan tingkat kekerasan yang !ukup dan memperpanjang usia benda akibat fatigue.

0a*ba$ 1(4 Ua#3 l"3a*5 8u3a !)$bua! da$i alu*i#iu*

0a*ba$ 184 Alu*i#iu* f"il

$&

0a*ba$ 124 Alu*i#iu* f"a*

0a*ba$ -04 B)l3 *"bil5 *)#3u#a,a# adua# Al:Si5 Al:M35 a!au Al:Si:M3

3ambar $1. ;#da gigi menggunakan paduan Al -u

0a*ba$ --4 P)+a=a! !)$ba#35 dibua! d)#3a# *)#33u#a,a# adua# (0(&5 Al: @#4 H4 S!a#da$i+a+i da# /"difi,a+i Pengk#dean aluminium tempa berdasarkan +nternati#nal All#y Designati#n System adalah sebagai berikutG Seri 1LLL merupakan aluminium murni dengan kandungan minimun 44,007 aluminium berdasarkan beratnya.

$'

Seri $LLL adalah paduan dengan tembaga. Terdiri dari paduan bern#m#r $010 hingga $0$4. Seri &LLL adalah paduan dengan mangan. Terdiri dari paduan bern#m#r &00& hingga &004. Seri 'LLL adalah paduan dengan silik#n. Terdiri dari paduan bern#m#r '0&0 hingga '0&4 Seri ,LLL adalah paduan dengan magnesium. Terdiri dari paduan dengan n#m#r ,0,0 hingga ,0/.. Seri .LLL adalah paduan dengan silik#n dan magnesium. Terdiri dari paduan dengan n#m#r .0.1 hingga .0.4 Seri 2LLL adalah paduan dengan seng. Terdiri dari paduan dengan n#m#r 2020 hingga 2024. Seri /LLL adalah paduan dengan lithium. Perlu diperhatikan bahwa pengk#dean aluminium untuk keperluan penempaan seperti di ats tidak berdasarkan pada k#mp#sisi paduannya, tetapi berdasarkan pada sistem pengk#dean terdahulu, yaitu sistem Al!#a yang menggunakan urutan 1 sampai 24 dengan akhiran S, sehingga dua digit di belakang setiap k#de pada pengk#dean di atas diberi angka sesuai urutan Al!#a terdahulu. Penge!ualian ada pada paduan magnesium dan lithium.

Pengk#dean untuk aluminium !#r berdasarkan Aluminium Ass#!iati#n adalah sebagai berikutG Seri 1LL.L adalah aluminium dengan kandungan minimal 447 aluminium Seri $LL.L adalah paduan dengan tembaga Seri &LL.L adalah paduan dengan silik#n, tembaga, dan)atau magnesium Seri 'LL.L adalah paduan dengan silik#n Seri ,LL.L adalah paduan dengan magnesium Seri 2LL.L adalah paduan dengan seng Seri /LL.L adalah paduan dengan lithium Perlu diperhatikan bahwa pada digit kedua dan ketiga menunjukkan persentase aluminiumnya, sedangkan digit terakhir setelah titik adalah keterangan apakah aluminium di!#r setelah dilakukan pelelehan pada pr#duk aslinya, atau di!#r segera setelah aluminium !air dengan paduan tertentu. Ditulis hanya dengan dua angka, yaitu 1 atau 0. %lasi"ikasi aluminium pada Standar Aasi#nal +nd#nesia tidak berdasarkan pada k#nsentrasi paduan maupun perlakuannya. %lasi"ikasi aluminium paduan pada Standar Aasi#nal +nd#nesia didasarkan pada aplikasi aluminium tersebut. (erikut ini adalah !#nt#h pen#m#ran aluminium pada Standar Aasi#nal +nd#nesiaG 0& $,/& 14/4 aluminium lembaran bergel#mbang untuk atap dan dinding 02 0'12 14/4 ekstrusi aluminium paduan 0& 0,2& 14/4 jendela aluminium paduan 02 0.0& 14/4 aluminium ekstrusi untuk arsitektur 02 02&& 14/4 ing#t aluminium primer

$,

02 02&' 14/4 aluminium ekstrusi untuk arsitektur, terlapis bahan an#disasi 02 0/$/ 14/4 ing#t aluminium sekunder 02 0/$4 14/4 ing#t aluminium paduan untuk !#r 02 0/,1 14/4 plat dan lembaran aluminium 02 04,2 14/4 aluminium "#il dan paduannya 0' 10.1 14/4 kawat aluminium untuk penghantar listrik Terdapat /' pr#duk aluminium yang terda"tar dalam Sistem +n"#rmasi Standar Aasi#nal +nd#nesia, berupa aluminium murni dan paduannya, senyawa aluminium, bahkan petunjuk teknis pembuatan aluminium dan aplikasinya juga merupakan pr#duk terda"tar di SA+. I4 1)#!u,5 U,u$a#5 da# Ha$3a T>%> ME3A A6*M*A+*M <l. %5 S#leh +skandar 8<6. (aru9 n#. 4 (#g#r *kuran &M L 1,,M L 1,0mm (entuk M 5#l# 8persegi panjang9 Spanrel Plat Siku 6 Plat strip 5arga ;p. $0/.,00 ;p. 12$.100 ;p. 1/0.'00 ;p. $2.,00 ;p. /0.200 ;p. .,..00

*kuran 1,$0 m L $,'0 m L 0,& mm (entuk Plat 6embaran 5arga ;p. /00.000

*kuran 'M L 1,,M L 1,0 mm (entuk M Spanrel 5#l# 8persegi panjang9 Plat Strip 5arga ;p. $,..000 ;p. $,,.&00 ;p. $1/.400 ;p. /../00

$.

(entuk

Alumunium (atang Panjang .m .m Tebal 0./ mm 1 mm 5arga ;p. &/.000,00 ;p. $$,.000,00

(atang siku (atang 5

0l"+a$iu* Age hardening Adalah teknik perlakuan termal untuk meningkatkan kekuatan tensil dari material yang dapat ditempa yang mengandalkan prinsip perubahan "ase dalam resp#n suatu material terhadap temperatur. Adalah perlakuan termal yang mengubah struktur mikr# dari suatu material yang menyebabkan perubahan si"at seperti kekuatan, kekerasan, dan ductility. Dalam l#gam, perlakuan ini dilakukan dengan memanaskan material hingga ber!ahaya. (ahan yang digunakan sebagai pelarut alumina untuk pr#ses elektr#lisis. Susunan senyawanya adalah Aa&Al1.. Pr#ses membentuk l#gam !air di bawah tekanan menggunakan !etakan. Si"at mekanik yang digunakan untuk menjelaskan seberapa jauh benda dapat dilakukan de"#rmasi plastis hingga mengalami keretakkan. Pr#ses membuat benda dalam bentuk yang telah ditetapkan dengan mend#r#ng material melalui NdieM hingga terbentuk bentuk yang diinginkan. Met#de menggunakan arus listrik untuk memi!u reaksi kimia n#n sp#ntan. Seberapa besar pertambahan panjang suatu bahan ketika dilakukan uji kekuatan tensil. El#ngasi ditulis dalam persentase pertambahan panjang per panjang awal bahan yang diujikan. 5ilangnya kemampuan suatu bahan dalam menahan beban atau bahkan beban dirinya sendiri. %erusakan material dan pr#gresi" yang terjadi akibat beban siklik yang diaplikasikanke suatubahan.

Annealing

-ry#lite Die !asting Du!tility Ekstrusi Elektr#lisis El#ngasi

1ailure 1atigue

$2

+ng#t %ekerasan %ekuatan tensil M#dulus geser M#dulus y#ung Ae!king Pasi:ati#n Perlakuan termal

P#iss#n ;ati# Ouen!hing B#rk hardening

Suatu material, umumnya l#gam, yang di!etak dalam bentuk yang siap dipakai untuk pemr#sesan berikutnya. (erbagai si"at dari suatu material dalam wujud padat yang memberikannya resistansi terhadap berbagai perubahan bentuk ketika gaya diaplikasikan. Adalah seberapa besar gaya per satuan luas yang diaplikasikan dalam uji tensil hingga benda uji mengalami necking. ;asi# dari tegangan geser dan regangan geser ketika suatu bahan mengalami gaya paralel pada permukaan yang berlawanan dengan arah yang berlawanan. ;asi# dari tegangan dan regangan ketika suatu benda mengalami tekanan atau tarikan dalam satu arah. Adalah bentuk dari de"#rmasi tensil ketika tegangan yang relati" besar memindahkan se!ara dispr#p#rsi#nal sebagian dari suatu bahan. Pr#ses yang menjadikan suatu material bersi"at pasi" terhadap Dat lainnya. Perlakuan yang menggunakan temperatur, dalam bentuk pendinginan atau pemanasan, umumnya hingga mendekati temperatur ekstrim, untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, berupa meningkatnya kekuatan bahan atau melunakkan suatu bahan. ;asi# k#ntraksi benda se!ara h#ris#ntal terhadap meregangnya benda seara :ertikal ketika benda diregangkan Pr#ses termal, yaitu mendinginkan dalam waktu !epat suatu material yang sedang berada dalam k#ndisi temperatur yang mendekati ekstrim. Penambahan kekuatan suatu l#gam dengan de"#rmasi plastis

$/

Daf!a$ Pu+!a,a Ahmad, =aki.$00&. EThe pr#perties and appli!ati#n #" s!andium rein"#r!ed aluminumE. JOM An#nim. Aluminium, dari PPhttpG))webmineral.!#m)data)Aluminum.shtmlQQ diunduh pada tanggal 1, Desember $004 -hrist#ph S!hmitD, <#se" D#magala, Petra 5aag.$00.. Handbook of aluminium recycling fundamentals! mechanical "re"aration! metallurgical "rocessing! "lant design. Kulkan Kerlag 3mb5. Dieter 3. E.14//. Mechanical Metallurgy. M!3raw 5ill. Emsley, <#hn.$001. #ature$s %uilding %locks An A-& 'uide to the (lements. >L"#rd, *%G >L"#rd *ni:ersity Press 3reenw##d, A#rman A.C Earnshaw, A.1442. )hemistry of the (lements 8$nd ed.9, >L"#rdG (utterw#rth 5einemann. 3uilbert, <#hn M. and -arles 1. Park.14/.. *he 'eology of Ore De"osits. 1reeman P#lmear, +. <. 144,. +ight Alloys Metallurgy of the +ight Metals. Arn#ld. RRRRRRRRRR. $00.. +ight alloys from traditional alloys to nanocrystals. >L"#rdG Else:ier)(utterw#rth 5einemann S6h=a$z Ca*)+ A4 9"#!)+6u 9$i+!ia# I45 Pu!%)$a /a$"l4 -0044 Dekker encyclo",dia of nanoscience and nanotechnology! -olume .. 9R9 P$)++ Su$dia .a!a5 da# Sai!" Shi#$",u4128&4 Pengetahuan Bahan Teknik. Ca,a$!a: P. Dai#i "# 0i!a,a$%a P$i#!i#3 Kenetski S. 14.4. EESil:erE "r#m !layE. Sifa! /i*ia Aluminium mempunyai n#m#r at#m 1&, dan massa at#m relati" $.,4/. Aluminium juga bersi"at am"#ter. +ni dapat ditunjukkan pada reaksi sebagai berikutG a. b. Al$>& S Al$>& S &5$S>' Al$8S>'9& S .Aa>5 &5$> .5$> $Aa&Al>$ S

: Aluminium merupakan unsur yang sangat reakti" sehingga mudah ter#ksidasi. %arena si"at kereakti"annya maka Aluminium tidak ditemukan di alam dalam bentuk unsur melainkan dalam bentuk senyawa baik dalam bentuk #ksida Alumina maupun Silik#n. : Si"at si"at Aluminium yang lebih unggul bila dibandingkan dengan l#gam lain adalah sebagai berikutG # # Ri#3a# /ua! Massa jenis Aluminium pada suhu kamar 8$4#-9 sekitar $,2 gr)!m&.

$4

Aluminium memiliki daya renggang / kg)mm&, tetapi daya ini dapat berubah menjadi lebih kuat dua kali lipat apabila Aluminium tersebut dikenakan pr#ses pen!airan atau r#ling. Aluminium juga menjadi lebih kuat dengan ditambahkan unsur unsur lain seperti Mg, =n, Mn, Si. # /)!aha#a# .)$hada /"$"+i Aluminium mengalami k#r#si dengan membentuk lapisan #ksida yang tipis dimana sangat keras dan pada lapisan ini dapat men!egah karat pada Aluminium yang berada di bawahnya. Dengan demikian l#gam Aluminium adalah l#gam yang mempunyai daya tahan k#r#si yang lebih baik dibandingkan dengan besi dan baja lainnya. # Da%a Ha#!a$ Li+!$i, Ya#3 1ai, Aluminium adalah l#gam yang paling ek#n#mis sebagai penghantar listrik karena massa jenisnya dari massa jenis tembaga, dimana kapasitas arus dari Aluminium kira kira dua kali lipat dari kapasitas arus pada tembaga. # # # A#!i Ma3#)!i+ .",+ifi!a+ /)*udaha# dala* $"+)+ Aluminium mempunyai si"at yang baik untuk pr#ses mekanik dari kemampuan perpanjangannya, hal ini dapat dilihat dari pr#ses penuangan, pem#t#ngan, pembengk#kan, ekstrusi dan penempaan Aluminium # Sifa! da a! di a,ai ,)*bali Aluminium mempunyai titik lebur yang rendah, #leh karena itu kita dapat memper#leh kembali l#gam Aluminium dari s!rap. Aluminium adalah l#gam yang anti magnetis. Aluminium adalah l#gam yang tidak bera!un dan tidak berbau.

&0

Da"tar k#ntribusi angg#ta kel#mp#k G 1. Abdul Hafizh Men!ari bahan untuk pembuatan makalah, sebagai narasumber mengenai standarisasi dan pengk#dean, membuat slide mengenai standarisasi dan pengk#dean $. Sa !" A#d$i%"#" Men!ari bahan untuk pembuatan makalah, membuat makalah,sebagai narasumber mengenai pr#ses pembuatan, membuat slide mengenai pr#ses pembuatan. &. Yudhi Sudi%a#!" Men!ari bahan untuk pembuatan makalah, sebagai m#derat#r dan #perat#r. '. Aulia Riz'i Nu$ Abidi Men!ari bahan untuk pembuatan makalah, sebagai narasumber mengenai klasi"ikasi dan pengg#l#ngan, membuat slide mengenai klasi"ikasi dan pengg#l#ngan, membuat dan merapikan bahan aluminium,mengedit makalah. ,. Yulia#a Men!ari bahan untuk pembuatan makalah, sebagai narasumber mengenai pengertian dan kandungan unsur, membuat slide mengenai pengertian dan kandungan unsur, membuat dan merapikan bahan aluminium, sur:ey bahan aluminium .. R)#% I$*a%a#!i

&1

Men!ari bahan untuk pembuatan makalah, sebagai narasumber mengenai harga dan aplikasi, membuat slide mengenai harga dan aplikasi, membuat dan merapikan bahan aluminium, sur:ey bahan aluminium 2. Rha*da#i Ma$dia#+%ah Men!ari bahan untuk pembuatan makalah, sebagai narasumber mengenai struktur mikr#, membuat slide mengenai struktur mikr#, sur:ey bahan aluminium, membuat lay#utSmengedit slide

/. Ah*ad E$i+,a Men!ari bahan untuk pembuatan makalah, sebagai narasumber mengenai si"at si"at, membuat slide mengenai si"at si"at, membuat lay#utSmengedit slide

LAMPIRAN

&$

Anda mungkin juga menyukai