Anda di halaman 1dari 16

A.

Pengertian Tonsilitis merupakan inflamasi atau pembengkakan akut pada tonsil atau amandel (Reeves, Roux, Lockhart, 2 terdiri atas susunan ! ". Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina #ang merupakan bagian dari cincin $alde#er. %incin $alde#er kelen&ar limfa #ang terdapat di dalam rongga mulut #aitu ' tonsil faringeal ( adenoid ", tonsil palatina ( tosil faucial", tonsil lingual ( tosil pangkal lidah ", tonsil tuba (ustachius ( lateral band dinding faring ) *erlach+s tonsil " ( ,oepardi, (ffiat# Ars#ad,dkk, 2 - ". Tonsilitis akut adalah radang akut #ang disebabkan oleh kuman Streptococcus beta hemolyticus, Streptococcus viridans dan Streptococcus pyogenes, dapat &uga disebabkan oleh virus (.ans&oer, 2 untuk mencegah infeksi selan&utn#a ( ,helov, 2 0. 1lasifikasi Tonsilitis .acam2macam tonsillitis menurut (,oepardi, (ffiat# Ars#ad,dkk,2 #aitu ' !. Tonsilitis Akut a. Tonsilis viral Tonsilitis dimana ge&alan#a lebih men#erupai commond cold #ang disertai rasa n#eri tenggorok. Pen#ebab #ang paling sering adalah virus Epstein Barr. 3emofilus influen4ae merupakan pen#ebab tonsilitis akut supuratif. 5ika ter&adi infeksi virus coxschakie, maka pada pemeriksaan rongga mulut akan tampak luka2luka kecil pada palatum dan tonsil #ang sangat n#eri dirasakan pasien. b. Tonsilitis bakterial Radang akut tonsil dapat disebabkan kuman grup A Streptokokus, hemolitikus #ang dikenal sebagai strep throat, pneumokokus, Streptokokus viridan, Streptokokus piogenes. 6nfiltrasi bakteri pada lapisan epitel &aringan tonsil akan menimbulkan reaksi radang berupa keluarn#a leukosit polimorfonuklear sehingga terbentuk detritus. 0entuk tonsillitis akut dengan detritus #ang &elas disebut
1

". Tonsilektomi

adalah suatu tindakan pembedahan dengan mengambil atau mengangkat tonsil / ".

-"

tonsilitis folikularis. 0ila bercak2bercak detritus ini men&adi satu, membentuk alur2alur maka akan ter&adi tonsilitis lakunaris. 2. Tonsilitis .embranosa a. Tonsilitis difteri Tonsilitis difteri merupakan tonsilitis #ang disebabkan kuman Coryne bacterium diphteriae. Tonsilitis difteri sering ditemukan pada anak2anak berusia kurang dari ! tahunan frekuensi tertinggi pada usia 227 tahun. b. Tonsilitis septik Tonsilitis #ang disebabkan karena Streptokokus hemolitikus #ang terdapat dalam susu sapi. c. Angina Plaut 8incent ( stomatitis ulsero membranosa " Tonsilitis #ang disebabkan karena bakteri spirochaeta atau triponema #ang didapatkan pada penderita dengan higiene mulut #ang kurang dan defisiensi vitamin %. d. Pen#akit kelainan darah Tidak &arang tanda leukemia akut, angina agranulositosis dan infeksi mononukleosis timbul di faring atau tonsil #ang tertutup membran semu. *e&ala pertama sering berupa epistaksis, perdarahan di mukosa mulut, gusi dan di ba9ah kulit sehingga kulit tampak bercak kebiruan. :. Tonsilis 1ronik Tonsilitis kronik timbul karena rangsangan #ang menahun dari rokok, beberapa &enis makanan, higiene mulut #ang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik, dan pengobatan tonsilitis akut #ang tidak adekuat. %. Anatomi ;isiologi Amandel atau tonsil merupakan kumpulan &aringan limfoid #ang ban#ak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Tonsil terletak pada kerongkongan di belakang kedua u&ung lipatan belakang mulut. 6a &uga bagian dari struktur #ang disebut Ring of $alde#er (cincin 9alde#er". 1edua tonsil terdiri &uga atas &aringan limfe, letakn#a di antara lengkung
2

langit2langit dan mendapat persediaan limfosit #ang melimpah di dalam cairan #ang ada pada permukaan dalam sel2sel tonsil.

Tonsil terdiri atas' !. Tonsil fariengalis, agak menon&ol keluar dari atas faring dan terletak di belakang koana. 2. Tonsil palatina, dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. :. Tonsil linguais, epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk Tonsil berfungsi mencegah agar infeksi tidak men#ebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman memasuki tubuh melalui mulut, hidung, dan kerongkongan, oleh karena itu tidak &arang tonsil mengalami peradangan. Peradangan pada tonsil disebut dengan tonsilitis, pen#akit ini merupakan salah satu gangguan Telinga 3idung < Tenggorokan ( T3T ". 1uman #ang dimakan oleh imunitas seluler tonsil dan adenoid terkadang tidak mati dan tetap bersarang disana serta men#ebabkan infeksi amandel #ang kronis dan berulang (Tonsilitis kronis". 6nfeksi #ang berulang ini akan men#ebabkan tonsil dan adenoid beker&a terus dengan memproduksi sel2sel imun #ang ban#ak sehingga ukuran tonsil dan adenoid akan membesar dengan cepat melebihi ukuran #ang normal. (Pearce,2 ?. (tiologi Pen#ebab tonsilitis menurut (;irman ,, 2 Ars#ad,dkk, 2 =" dan (,oepardi, (ffiat# -" adalah infeksi kuman Streptococcus beta hemolyticus, = > ,#aifuddin, 2 ="

Streptococcus viridans, dan Streptococcus pyogenes. ?apat &uga disebabkan oleh infeksi virus.

(. Patofisiologi 0akteri atau virus memasuki tubuh melalui hidung atau mulut. Amandel atau tonsil berperan sebagai filter, men#elimuti organisme #ang berbaha#a tersebut. 3al ini akan memicu tubuh untuk membentuk antibod# terhadap infeksi #ang akan datang akan tetapi kadang2kadang amandel sudah kelelahan menahan infeksi atau virus. 1uman menginfiltrasi lapisan epitel, bila epitel terkikis maka &aringan limfoid superficial mengadakan reaksi. Terdapat pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit poli morfonuklear. Proses ini secara klinik tampak pada korpus tonsil #ang berisi bercak kuning #ang disebut detritus. ?etritus merupakan kumpulan leukosit, bakteri dan epitel #ang terlepas, suatu tonsillitis akut dengan detritus disebut tonsillitis falikularis, bila bercak detritus berdekatan men&adi satu maka ter&adi tonsillitis lakunaris. Tonsilitis dimulai dengan ge&ala sakit tenggorokan ringan hingga men&adi parah. Pasien han#a mengeluh merasa sakit tenggorokann#a sehingga berhenti makan. Tonsilitis dapat men#ebabkan kesukaran menelan, panas, bengkak, dan kelen&ar getah bening melemah didalam daerah sub mandibuler, sakit pada sendi dan otot, kedinginan, seluruh tubuh sakit, sakit kepala dan biasan#a sakit pada telinga. ,ekresi #ang berlebih membuat pasien mengeluh sukar menelan, belakang tenggorokan akan terasa mengental. 3al2 hal #ang tidak men#enangkan tersebut biasan#a berakhir setelah -2 &am. 0ila bercak melebar, lebih besar lagi sehingga terbentuk membrane semu (Pseudomembran", sedangkan pada tonsillitis kronik ter&adi karena proses radang berulang maka epitel mukosa dan &aringan limfoid terkikis. ,ehingga pada proses pen#embuhan, &aringan limfoid diganti &aringan parut. 5aringan ini akan mengkerut sehingga ruang antara kelompok melebar (kriptus" #ang akan diisi oleh detritus, proses ini meluas sehingga menembus kapsul dan akhirn#a timbul perlengketan dengan &aringan sekitar fosa tonsilaris. Pada anak proses ini disertai dengan pembesaran kelen&ar limfe submandibula. (Reeves, Roux, Lockhart, 2 !"

;. .anifestasi 1linik Tanda dan ge&ala Tonsilitis menurut ( ,melt4er < 0are, 2 (ffiat# Ars#ad ,oepardi,dkk ( 2 " ialah sakit tenggorokan, demam, ngorok, dan kesulitan menelan. ,edangkan menurut - " tanda dan ge&ala #ang timbul #aitu n#eri tenggorok, tidak nafsu makan, n#eri menelan, kadang2kadang disertai otalgia, demam tinggi, serta pembesaran kelen&ar submandibuler dan n#eri tekan. *. 1omplikasi 1omplikasi tonsilitis akut dan kronik #aitu ' !. Abses pertonsil Ter&adi diatas tonsil dalam &aringan pilar anterior dan palatum mole, abses ini ter&adi beberapa hari setelah infeksi akut dan biasan#a disebabkan oleh streptococcus group A ( ,oepardi, (ffiat# Ars#ad,dkk. 2 - ". 6nfeksi dapat men#ebar ke telinga tengah melalui tuba auditorius (eustochi" dan dapat mengakibatkan otitis media #ang dapat mengarah pada ruptur spontan gendang telinga ( ,oepardi, (ffiat# Ars#ad,dkk. 2 -". Ruptur spontan gendang telinga lebih &auh men#ebarkan infeksi ke dalam sel2sel mastoid ( ,oepardi, (ffiat# Ars#ad,dkk. 2 /. Laringitis .erupakn proses peradangan dari membran mukosa #ang membentuk lar#nx. Peradangan ini mungkin akut atau kronis #ang disebabkan bisa karena virus, bakter, lingkungan, maupunmkarena alergi ( Reeves, Roux, Lockhart, 2 7. ,inusitis .erupakan suatu pen#akit inflamasi atau peradangan pada satua atau lebih dari sinus paranasal. ,inus adalah merupakan suatu rongga atau ruangan berisi udara dari dinding #ang terdiri dari membran mukosa ( Reeves, Roux, Lockhart, 2 ! ".
5

2. @titis media akut

:. .astoiditis akut - ".

! ".

=. Rhinitis .erupakan pen#akit inflamasi membran mukosa dari cavum nasal dan nasophar#nx ( Reeves, Roux, Lockhart, 2 3. Penatalaksanaan Penatalaksanaan pasien tonsilitis menurut ( .ans&oer, 2 !. Penatalaksanaan tonsilitis akut a. Antibiotik golongan penicilin atau sulfanamid selama 7 hari dan obat kumur atau obat isap dengan desinfektan, bila alergi dengan diberikan eritromisin atau klindomisin. b. Antibiotik #ang adekuat untuk mencegah infeksi sekunder, kortikosteroid untuk mengurangi edema pada laring dan obat simptomatik. c. Pasien diisolasi karena menular, tirah baring, untuk menghindari komplikasi kantung selama 22: minggu atau sampai hasil usapan tenggorok :x negatif. d. Pemberian antipiretik. 2. Penatalaksanaan tonsilitis kronik a. Terapi lokal untuk h#giene mulut dengan obat kumur ) hisap. b. Terapi radikal dengan tonsilektomi bila terapi medikamentosa atau terapi konservatif tidak berhasil. The American Academy of tonsilektomi #aitu' !" ,erangan tonsilitis lebih dari tiga kali per tahun 9alaupun telah mendapatkan terapi #ang adekuat. 2" Tonsil hipertrofi #ang menimbulkan maloklusi gigi dan men#ebabkan gangguan pertumbuhan orofasial :" ,umbatan &alan nafas #ang berupa hipertrofi tonsil dengan sumbatan &alan nafas, sleep apnea, gangguan menelan, dan gangguan bicara. /" Rinitis dan sinusitis #ang kronis, peritonsilitis, abses peritonsil, #ang tidak berhasil hilang dengan pengobatan.
6

! ".

" #aitu '

tolaryngology ! "ead and #eck Surgery

Clinical $ndikators Compendium tahun !AA7 menetapkan indikasi dilakukann#a

7" Bapas bau #ang tidak berhasil dengan pengobatan =" Tonsilitis berulang #ang disebabkan oleh bakteri grup A Sterptococcus hemoliticus -" 3ipertrofi tonsil #ang dicurigai adan#a keganasan C" @titis media efusa ) otitis media supurataif ( ,oepardi, (ffiat# Ars#ad,dkk. 2 !" Pera9atan pra @perasi ' a" Lakukan pemeriksaan telinga, hidung, dan tenggorok secara seksama dan dapatkan kultur #ang diperlukan untuk menentukan ada tidak dan sumber infeksi. b" Ambil spesimen darah untuk pemeriksaan praoperasi untuk menentukan adan#a resiko perdarahan ' 9aktu pembekuan, pulasan trombosit, masa protrombin, masa tromboplastin parsial. c" Lakukan pengka&ian praoperasi ' Perdarahan pada anak atau keluarga, ka&i status hidrasi, siapkan anak secara khusus untuk menghadapi apa #ang diharapkan pada masa pascaoperasi, gunakan teknik teknik #ang sesuai dengan tingkat perkembangan anak ( buku, boneka, gambar ", bicaralah pada anak tentang hal hal baru #ang akan dilihat di kamar operasi, dan &elaskan &ika terdapat konsep2konsep #ang salah, bantu orang tua men#iapkan anak mereka dengan membicarakan istilah #ang umum terlebih dahulu mengenai pembedahan dan berkembang ke informasi #ang lebih spesifik, #akinkan orang tua bah9a tingkat komplikasi rendah dan masa pemulihan biasan#a cepat, an&urkan orang tua untuk tetap bersama anak dan membantu memberikan pera9atan. 2" Pera9atan pascaoperasi ' a" 1a&i n#eri dengan sering dan berikan analgesik sesuai indikasi. b" 1a&i dengan sering adan#a tanda2tanda perdarahan pascaoperasi c" ,iapkan alat pengisap dan alat2alat nasal packing untuk ber&aga2&aga seandain#a ter&adi kedaruratan.
7

-" = " #aitu'

Tonsilektomi menurut ( Bettina, 2

d" Pada saat anak masih berada dalam pengaruh anestesi, beri posisi telungkup atau semi telungkup pada anak dengan kepala dimiringkan kesamping untuk mencegah aspirasi e" 0iarkan anak memperoleh posisi #ang n#aman sendiri setelah ia sadar ( orangtua boleh menggendong anak " f" Pada a9aln#a anak dapat mengalami muntah darah lama. 5ika diperlukan pengisapan, hindari trauma pada orofaring. g" 6ngatkan anak untuk tidak batuk atau membersihkan tenggorok kecuali &ika perlu. h" 0erikan asupan cairan #ang adekuat> beri es batu ! sampai 2 &am setelah sadar dari anestesi. ,aat muntah susah berhenti, berikan air &ernih dengan hati2hati. i" 5aga agar anak dan lingkungan sekitar bebas dari drainase bernoda darah untuk membantu menurunkan kecemasan. &" An&urkan orang tua agar tetap bersama anak ketika anak sadar. 6. Pengka&ian ;okus dan Pemeriksaan Penun&ang !. ;okus pengka&ian menurut (;irman ,, 2 a. $a9ancara !" 1a&i adan#a ri9a#at pen#akit sebelumn#a (tonsillitis" 2" Apakah pengobatan adekuat :" 1apan ge&ala itu muncul /" 0agaimana pola makann#a 7" Apakah rutin ) ra&in membersihkan mulut b. Pemeriksaan fisik ?ata dasar pengka&ian menurut ( ?oengoes, 2 !" 6ntergritas (go *e&ala ' Perasaan takut, kha9atir Tanda ' ansietas, depresi, menolak. 2" .akanan ) %airan *e&ala ' 1esulitan menelan Tanda ' 1esulitan menelan, mudah terdesak, inflamasi
8

=", #aitu '

", #aitu '

:" 3#giene Tanda ' kebersihan gigi dan mulut buruk /" B#eri ) 1eamanan Tanda ' *elisah, perilaku berhati2hati *e&ala ' ,akit tenggorokan kronis, pen#ebaran n#eri ke telinga 7" Pernapasan *e&ala ' Ri9a#at menghisap asap rokok ( mungkin ada anggota keluarga #ang merokok ", tinggal di tempat #ang berdebu. 2. Pemeriksaan penun&ang a. Tes Laboratorium Tes laboratorium ini digunakan untuk menentukan apakah bakteri #ang ada dalam tubuh pasien dengan tonsilitis merupakan bakteri grup A, kemudian pemeriksaan &umlah leukosit dan hitung &enisn#a, serta la&u endap darah. Persiapan pemeriksaan #ang perlu sebelum tonsilektomi adalah ' !" Rutin ' 3emoglobine, lekosit, urine. 2" Reaksi alergi, gangguan perdarahan, pembekuan. :" Pemeriksaan lain atas indikasi (Rongten foto, (1*, gula darah, elektrolit, dan sebagain#a. b. 1ultur 1ultur dan u&i resistensi bila diperlukan. c. Terapi ?engan menggunakan antibiotik spectrum lebar dan sulfonamide, antipiretik, dan obat kumur #ang mengandung desinfektan. ( ,oetomo, 2 /" 5. ?iagnosa 1epera9atan ?iagnosa kepera9atan #ang mungkin muncul ' !. Pre @perasi a. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake tidak adekuat. b. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan respon inflamasi.
9

c. %emas berhubungan dengan kurang pengetahuan akan dilakukann#a tonsilektomi. 2. Post @perasi a. B#eri akut berhubungan dengan insisi bedah, diskontinuitas &aringan. b. Resiko tidak efektif bersihan &alan nafas berhubungan dengan penumpukan sekret. c. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan adan#a perdarahan . d. Resiko infeksi berhubungan dengan pema&anan mikroorganisme. ( ?oengoes, 2 1. ;okus 6ntervensi !. Pre @perasi a. ?x ! ' Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia Tu&uan ' kebutuhan nutrisi terpenuhi 1riteria hasil ' kebutuhan nutrisi pasien adekuat, tidak ada tanda malnutrisi, mampu menghabiskan makanan sesuai porsi #ang diberikan 6ntervensi ' !" A9asi masukan dan berat badan sesuai indikasi Rasional ' .emberikan informasi sehubungan dengan kebutuhan nutrisi dan keefektifan terapi 2" Auskultasi bun#i usus Rasional ' .akanan han#a dimulai setelah bun#i usus membaik :" .ulai dengan makanan kecil dan tingkatkan sesuai toleransi Rasional ' 1andungan makanan dapat mengakibatkan ketidaktoleransian, memerlukan perubahan pada kecepatan /" 0erikan diet nutrisi seimbang ( makanan cair atau halus " atau makanan selang sesuai indikasi Rasional ' mempertahankan nutrisi #ang seimbang ( ?oengoes, 2 "
10

"

b. ?x 2 ' Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan respon inflamasi Tu&uan ' setelah dilakukan tindakan kepera9atan diharapkan suhu tubuh normal 1riteria hasil ' suhu tubuh normal ( :=D%2:-D% " tubuh tidak terasa panas,pasien tidak gelisah. 6ntervensi ' !" Pantau suhu tubuh pasien, perhatikan menggigil atau diaphoresis Rasional ' suhu :C,!E%2/!,!E% menun&ukan infeksius 2" Pantau suhu lingkungan, batasi) tambahan linen tempat tidur sesuai indikasi Rasional ' ,uhu ruangan harus diubah untuk mempertahankan suhu mendekati normal :" 0erikan kompres mandi hangat, hindari penggunaan alkohol Rasional ' ?apat membantu menurunkan suhu tubuh /" 0erikan antipiretik Rasional ' obat antipiretik sebagai obat penurun demam ( ?oengoes, 2 " c. ?x :' %emas berhubungan dengan kurang pengetahuan akan dilakukan#a tonsilektomi Tu&uan ' cemas berkurang atau hilang 1riteria hasil ' kecemasan berkurang, pasien tampak tenang. 6ntervensi ' !" 5elaskan prosedur bedah kepada anak dan orang tua dengan menggunakan bahasa #ang sederhana. Rasional ' informasi #ang demikian dapat mengurangi rasa takut dan kecemasan dengan mempersiapkan anak dan orang tua. 2" 5elaskan bah9a tergantung 9aktu pembedahan, anak mungkin tidak diberi makan atau minum setelah tengah malam pada hari pembedahan dilakukan untuk mencegah anak muntah dan aspirasi selama pembedahan.

11

Rasional ' anak mungkin ter&adi takut &ika ia tidak memperoleh makanan atau minuman sepan&ang malam, atau pagi hari sebelum pembedahan. :" 5elaskan kepada orang tua bah9a pembedahan mungkin tidak dilakukan &ika anak memiliki tanda dan ge&ala infeksi akut, termasuk peningkatan suhu, hidung terdapat sekret, dan n#eri pada telinga pada hari pembedahan. Rasional ' pembedahan tidak dapat dilakukan dalam kondisi ini, sehubungan dengan risiko septikemia atau infeksi meluas. /" 0eri tahu orang tua tentang kemungkinan lama pembedahan dan tempat mereka menungggu selama prosedur dan periode pemulihan. Rasional ' tidak mengetahui berapa lama pembedahan berlangsung dapat membuat orang tua cemas selama pembedahan. 7" 5elaskan kepada anak dan orang tua tentang kemungkinan kondisi pasca operasi Rasional ' memahami apa #ang akan ter&adi setelah prosedur, dapat mengurangi rasa cemas. ( ?oengoes, 2 2. Post @perasi a. ?x ! ' B#eri akut berhubungan dengan insisi bedah, diskontinuitas &aringan. Tu&uan ' tidak ada masalah tentang n#eri , n#eri dapat hilang atau berkurang 1riteria hasil ' !" .elaporkan n#eri berkurang 2" (kspresi 9a&ah tampak rileks 6ntervensi ' !" Lakukan pengka&ian n#eri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan factor presipitasi. Rasional ' sebagai dasar penentuan intervensi berikutn#a
12

"

2" A&arkan teknik non farmakologi dengan distraksi ) latihan nafas dalam. Rasional ' teknik distraksi)latihan nafas dalam dapat mengurangi n#eri. :" Tingkatkan istirahat pasien Rasional ' istirahat dapat melupakan dari rasa n#eri /" An&urkan klien untuk mengurangi n#eri dengan' a" .inum air dingin atau es b" 3indarkan makanan panas, pedas, keras c" .elakukan teknik relaksasi Rasional ' tindakan non analgesik diberikan dengan cara alternatif untuk mengurangi n#eri dan menghilangkan ketidakn#amanan 7" %iptakan lingkungan tenang dan n#aman Rasional ' menurunkan sterss dan rangsangan berlebihan, meningkatkan istirahat ( ?oengoes, 2 penumpukan secret. Tu&uan ' &alan nafas efektif 1riteria hasil ' setelah dilakukan tindakan kepera9atan, resiko ketidakefektifan &alan nafas dapat teratasi ditandai dengan tidak adan#a secret. 6ntervensi ' !" Pantau irama ) frekuensi irama pernafasan Rasional ' pernafasan dapat melambat dan frekuensi ekspirasi meman&ang dibanding inspirasi 2" Auskultasi bun#i nafas, cata adan#a bun#i nafas, misaln#a mengi, krekles, atau ronkhi Rasional ' bun#i nafas krekles dan ronkhi terdengar pada inspirasi dan atau ekspirasi pada respon terhadap pegumpulan sekret
13

"

b. ?x 2 ' Resiko tidak efektif bersihan &alan nafas berhubungan dengan

:" 1a&i pasien untuk posisi #ang n#aman, misaln#a peninggian kepala tempat tidur, duduk pada sandaran tempat tidur. Rasional ' peninggian kepala tempat tidur mempermudah fungsi pernafasan /" ?orong pasien untuk mengeluarkan lendir secara perlahan Rasional ' membersihkan &alan nafas dan membantu mencegah komplikasi pernafasan ( ?oengoes, 2 #ang berlebihan Tu&uan ' kebutuhan cairan terpenuhi 1riteria hasil ' setelah dilakukan tindaka kepera9atan resiko kekurangan volume cairan dapat teratasi ditandai dengan tanda vital stabil, membran mukosa lembab, turgor kulit baik, kapiler refill cepat 6ntervensi ' !" 1a&i ) ukur dan catat &umlah perdarahan Rasional ' potensi kekurangan cairan, khususn#a &ika tidak ada tambahan cairan 2" A9asi tanda2tanda vital Rasional ' perubahan tekanan darah, nadi dapat digunakan untuk perkiraan kehilangan darah :" %ata respon fisiologis individual pasien terhadap perdarahan, misaln#a perubahan mental, kelemahan, gelisah, ansietas, pucat, berkeringat, peningkatan suhu. Rasional ' simtomatologi dapat berguna dalam mengukur berat badan atau laman#a episode perdarahan /" A9asi batuk dan bicara karena akan mengiritasi luka dan menambah perdarahan. Rasional ' aktifitas batuk dan bicara meningkatkan tekana intra abdomen dan dapat mencetuskan perdarahan langitlangit. ( ?oengoes, 2 "
14

"

c. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan

d. Resiko infeksi berhubungan dengan pema&anan mikroorganisme. Tu&uan ' men#atakan pemahaman pen#ebab atau fakto resiko individu 1riteria hasil ' mengidentifikasi intervensi untuk mencegah atau menurunkan resiko infeksi, tidak ada tanda2tanda infeksi, tanda2tanda vital normal. 6ntervensi ' !" Pantau tanda2tanda vital. Rasional ' 5ika ada peningkatan suhu tubuh kemungkinan infeksi 2" Lakukan pera9atan luka aseptik dan lakukan pencucian tangan #ang baik. Rasional ' .encegah risiko infeksi :" Lakukan pera9atan terhadap prosedur invasive. Rasional ' .engurangi infeksi nosokomial /" 1olaborasi untuk pemberian antibiotik. Rasional ' .encegah perkembangan mikroorganisme patogen. ( ?oengoes, 2 "

15

?A;TAR PF,TA1A http'))id.shvoong.com)medicine2and2health)!-7A=: 2operasi2amandel2#ang2 beru&ung kematian) http'))klikharr#.9ordpress.com)2 -) A) 7)tonsilektomi2tonsillectom#)

http'))999.merck.com)mmpe)sec C)ch CAb.html %arpenito, L#nda 5uall (2 ", 0uku ,aku ?iagnosa 1epera9atan . 5akarta ' (*%

?oengoes, .aril#nn ( (!AAA". Rencana Asuhan 1epera9atan ' Pedoman Fntuk Perencanaan dan Pendokumentasian Pera9atan Pasien 5akarta ' (*% ?rake A. Tonsillectom#. avaible from' http'))999. emedicine. com)ent)topic:!7. htm)emed tonsilektomi 1ornblut A,1ornblut A?. Tonsillectom# and adenoidectom#. 6n' Paparella,*luckman ,,.a#erhoff, eds. @tolar#ngolog# head and neck surger#. Philadelphia, $0 ,aunders :rd edition,!AA!'2!/A27= Tukel ?(,Little 5P. Pediatric head and neck emergenc#. 6n ' (iscle ?$ and .cGuone ,5. (mergenc# of the head and neck. .osb#. F,A. 2 ':2/2:2= Adams *L,Pen#akit2pen#akit nasofaring dan orofaring. ?alam' Adams *L,0oies buku a&ar pen#akit T3T,5akarta, Penerbit buku kedokteran (*% edisi =, !AA/ ' ::-2/ 3atmans#ah, Tonsilektomi. ?alam' %ermin ?unia 1edokteran no CA. !AA:' !C22!

16

Anda mungkin juga menyukai