Anda di halaman 1dari 6

2

untuk menurunkan rasio hingga tiga perempatnya dari angka tahun 1990 yaitu 450, maka target MDGs pada tahun 2015 adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 110 per 100.000 kelahiran. 2,3,4 Badan kesehatan dunia (WHO) sangat mendukung negara negara anggota untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. Sesuai dengan komitmen global Indonesia menetapkan target penurunan AKI menjadi 75 % dari kondisi tahun 1990 sebesar 390/100.000 menjadi 125/100.000 kelahiran hidup pada 2015. Target yang diterapkan adalah menurunkan AKI menjadi 125/100.000 kelahiran hidup, menurunkan angka kematian neonatal menjadi 15/1000 kelahiran hidup, menurunkan anemia gizi besi pada ibu hamil menjadi 20% dan

menurunkan angka kehamilan yang tidak diinginkan dari 17,1% menjadi 11 %.5,6 Pre eklampsia merupakan penyakit dalam kehamilan yang ditandai dengan gejala hipertensi dan proteinuria. Pre eklampsia dan eklampsia merupakan penyebab utama mortalitas dan morbilitas ibu dan bayinya. Insiden pre eklampsia adalah 7-10 % dari kehamilan dan merupakan penyebab kematian ibu nomor dua di Indonesia. Pre eklampsia juga dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin dan kematian janin dalam kandungan. Seluruh ibu yang mengalami hipertensi selama masa hamil, setengah sampai dua pertiganya didiagnosa mengalami pre eklampsia.2,7,8 Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menyebutkan bahwa AKI di Indonesia 248/100.000 kelahiran hidup. BAPPENAS dalam laporan perkembangan pencapaian MDGs tahun 2004 antara lain menyebut penyebab AKI; perdarahan (28%), eklampsia atau gangguan akibat tekanan darah

tinggi saat kehamilan (13%); partus lama (9%); komplikasi aborsi dan infeksi (2juta kasus per tahun atau 11%) dan karena kebersihan yang buruk saat persalinan atau penyakit menular akibat hubungan seks yang tidak diobati (10%).1,2,9 Soejoenoes (1983) melakukan penelitian di 12 Rumah sakit pendidikan di Indonesia, didapatkan kejadian pre eklampsia dan eklampsia 5,30% dengan kematian perinatal 10,83 per 1000 (4,9 kali lebih besar dibanding dengan kehamilan normal). Kematian yang disebabkan pre eklampsia dan eklampsia mencapai 12 % dari semua kematian ibu di negara berkembang. Jumlah kejadian pre eklampsia sebanyak 70 per 661 kelahiran hidup. Arulkumaran (1995)

melaporkan angka kejadian pre eklampsia di Indonesia dari beberapa rumah sakit pendidikan sebaesar 8,5 % dengan kematian neonatal 10,83 per 1000 kelahiran hidup. AKI pada saat melahirkan di Kabupaten Cilacap tahun 2004 sebanyak 35 kasus atau 125 per 100.000 kelahiran hidup. Kematian ibu bersalin tersebut disebabkan oleh perdarahan sebanyak 37,14 %, pre eklampsia dan eklampsia 22% dan infeksi 5,71%. Pre eklampsia dan eklampsia merupakan penyebab AKI tertinggi nomor dua di Kabupaten Cilacap.9,10,11 Di Indonesia angka kematian bayi dan angka kematian ibu adalah 35 per 1000 kelahiran hidup dan 307 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini sudah menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai sekitar 239 per 1000 kelahiran hidup. Meskipun demikian masih terdapat beberapa wilayah yang masih menunjukkan angka kematian bayi yang cukup tinggi.3,4,12,13

Penyebab kematian bayi dapat bermula dari masa kehamilan 28 minggu sampai hari ke 7 setelah persalinan (masa perinatal). Kematian perinatal akibat komplikasi pre eklampsia di negara maju lebih rendah dibandingkan dengan negara berkembang. Di negara berkembang dilaporkan bahwa berkisar antara 42,2 % sampai dengan 50 % sebab kematian perinatal karena komplikasi pre eklampsia dikarenakan terjadinya hipoksia intra uterin dan prematuritas. Penyebab kematian bayi yang terbanyak adalah karena pertumbuhan janin yang lambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiran prematur, dan berat badan lahir yang rendah, yaitu sebesar 40,68%. Selain itu penyebab kematian bayi baru lahir adalah asfiksia neonatorum (49%-60%), infeksi (24-34%), BBLR (15%-20%), trauma persalinan (2-7%), cacat bawaan (1-3%). Kesehatan dan kelangsungan hidup ibu dan bayi baru lahir sangat dipengaruhi oleh pelbagai faktor sosial-budaya, antara lain: kebiasaan untuk melarang jenis makanan tertentu selama kehamilan dan masa laktasi.2,5,14,15 Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian bayi (AKB). AKB di Sulawesi Selatan saat ini adalah 52 per 1000 kelahiran hidup. Penyebab kematian bayi terbanyak adalah karena gangguan perinatal. Dari seluruh kematian perinatal, sekitar 42% disebabkan oleh karena kelahiran bayi berat lahir rendah (BBLR). Saat ini sekitar 15 % bayi di Indonesia lahir dengan BBLR. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu dilakukan usaha usaha untuk menurunkan angka kematian bayi yaitu dengan mewaspadai adanya resiko kelahiran BBLR secara lebih dini. Neonatal dengan BBLR berisiko mengalami kematian 6,5 kali lebih besar daripada bayi yang lahir dengan berat

badan normal. Disamping itu BBLR memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan bayi dengan berat badan normal ketika dilahirkan, khususnya kematian pada masa perinatal.2,8,14 Berat badan lahir rendah disebabkan oleh banyak faktor antara lain dari faktor maternal, janin dan plasenta. Faktor maternal meliputi usia ibu, paritas, jarak kehamilan, anemia, pre eklampsia/eklampsia, kondisi lingkungan, asupan gizi ibu selama kehamilan, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, pengetahuan gizi dan keadaan sosial ekonomi. Sedangkan dari faktor janin sendiri meliputi gawat janin, kehamilan multipel (ganda) dan kehamilan dengan hidramnion. Dari faktor plasenta sendiri meliputi plasenta previa dan abrusio plasenta.2,15,16 Berdasarkan latar belakang tersebut diatas ,maka penulis tertarik untuk mengetahui hubungan antara pre eklampsia dengan kelahiran BBLR di RSUP Wahidin Sudirohusodo. I.2 Rumusan masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian adalah : Apakah terdapat hubungan antarta pre eklampsia dengan kelahiran BBLR di RSUP Wahidin Sudirohusodo? I.3 Tujuan Penelitian I.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui uji kemaknaan hubungan pre eklampsia dengan kelahiran BBLR di RSUP Wahidin Sudirohusodo

I.3.2

Tujuan khusus I.3.2.1 Untuk mengetahui distribusi frekuensi pre eklampsia di RSUP Wahidin Sudirohusodo I.3.2.2 Untuk mengetahui distribusi frekuensi kelahiran BBLR di RSUP Wahidin Sudirohusodo I.3.2.3 Menganalisa hubungan pre eklampsia dengan kelahiran BBLR di RSUP Wahidin Sudirohusodo

I.4

Manfaat penelitian I.4.1 Manfaat teoritis I.4.1.1 Peneliti dapat menerapkan ilmu atau konsep konsep penelitian pada mata kuliah metodologi penelitian dan biostatistik. I.4.1.2 Penelitian ini merupakan masukan untuk penelitian selanjutnya. I.4.2 Manfaat praktis I.4.2.1 Untuk masyarakat dapat menerapkan langkah langkah promotive dan preventive untuk mengurangi resiko kelahiran BBLR dan mencegah terjadinya komplikasi kehamilan. I.4.2.2 Untuk bidan, dapat melaksanaakan deteksi dini faktor risiko pre eklampsia, sehingga dapat memberikan pendidikan kesehatan yang sifatnya promotive, preventive, kurative kepada ibu hamil dan melahirkan sehingga dapat

melaksanakan tindakan antisipasi dan rujukan serta dapat memberikan penanganan pada neonatus dan kolaborasi. I.4.2.3 Rumah sakit dapat memberikan pelayanan optimal, di dalam ruang lingkup pelayanan perinatal, serta

mengoptimalkan tatalaksana pencegahan dan penanganan pada ibu hamil dengan pre eklampsia. I.4.2.4 Dinas Kesehatan Kota Makassar dapat membuat

kebijaksanaan atas dasar penelitian ini atau sebagai masukan masukan dalam rangka penurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi di tingkat kotamadya.

Anda mungkin juga menyukai

  • PJK
    PJK
    Dokumen24 halaman
    PJK
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • Krisis Hipertensi
    Krisis Hipertensi
    Dokumen5 halaman
    Krisis Hipertensi
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen5 halaman
    Bab I Pendahuluan
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • BBLR
    BBLR
    Dokumen1 halaman
    BBLR
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • Tugas Wandi
    Tugas Wandi
    Dokumen5 halaman
    Tugas Wandi
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • Keterangan Tabel
    Keterangan Tabel
    Dokumen1 halaman
    Keterangan Tabel
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • Hubungan Pre Eklampsia DG BBLR
    Hubungan Pre Eklampsia DG BBLR
    Dokumen1 halaman
    Hubungan Pre Eklampsia DG BBLR
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen5 halaman
    Bab Iv
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen31 halaman
    Bab Ii
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Bab I Pendahuluan
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • Gabung MCQ
    Gabung MCQ
    Dokumen30 halaman
    Gabung MCQ
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • Terapi Cairan Anestesia
    Terapi Cairan Anestesia
    Dokumen18 halaman
    Terapi Cairan Anestesia
    A. Fajar Apriani
    Belum ada peringkat
  • Resusitasi Cairan
    Resusitasi Cairan
    Dokumen25 halaman
    Resusitasi Cairan
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • Sampul
    Sampul
    Dokumen2 halaman
    Sampul
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • Sampul
    Sampul
    Dokumen2 halaman
    Sampul
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • Resusitasi Cairan
    Resusitasi Cairan
    Dokumen14 halaman
    Resusitasi Cairan
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • Chorus
    Chorus
    Dokumen2 halaman
    Chorus
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • Perkiraan Soal Ujian Foto Bagian Radiologi
    Perkiraan Soal Ujian Foto Bagian Radiologi
    Dokumen85 halaman
    Perkiraan Soal Ujian Foto Bagian Radiologi
    'Ubhe Luphh Dolphin'
    100% (2)
  • INJURI KOLON
    INJURI KOLON
    Dokumen22 halaman
    INJURI KOLON
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • CARSINOMA CAPUT PANKREAS
    CARSINOMA CAPUT PANKREAS
    Dokumen2 halaman
    CARSINOMA CAPUT PANKREAS
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • Depresi 1
    Depresi 1
    Dokumen66 halaman
    Depresi 1
    Liyona Rifani
    Belum ada peringkat
  • Sampul Referat Q
    Sampul Referat Q
    Dokumen2 halaman
    Sampul Referat Q
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • Kulkel
    Kulkel
    Dokumen50 halaman
    Kulkel
    Tini Kepal
    Belum ada peringkat
  • Journal SBS
    Journal SBS
    Dokumen12 halaman
    Journal SBS
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • Jurnal IDN
    Jurnal IDN
    Dokumen5 halaman
    Jurnal IDN
    drnunung
    Belum ada peringkat
  • Depresi 1
    Depresi 1
    Dokumen66 halaman
    Depresi 1
    Liyona Rifani
    Belum ada peringkat
  • Referat Kejang Demam
    Referat Kejang Demam
    Dokumen15 halaman
    Referat Kejang Demam
    Amelinda Natania Nurasih
    Belum ada peringkat