Nama : Ny. O Jenis Kelamin : Perempuan TL/Umur : 60 Tahun Perkawinan : Menikah Tanggal Pemeriksaan : 22 Februari 2010
Anamnesis
Pasien mengeluh memiliki luka di hidung sebelah kiri. Luka tersebut berwarna kehitaman dan keras. Luka disertai rasa nyeri berdenyut yang mengganggu dan rasa gatal. Luka tersebut diawali dengan sebuah benjolan kecil keras berukuran sebesar kismis berwarna hitam tidak berambut. Pasien mengaku sering menggaruk benjolan tersebut karena terasa gatal; semenjak itu benjolan tersebut semakin lama menjadi luka yang semakin membesar. Luka tersebut mengeluarkan darah. Keluhan ini tidak disertai dengan demam, mual atau muntah. Bejolan tersebut sebelumnya pernah diobati oleh dokter dengan cara pembedahan dan hilang, tapi benjolan tersebut muncul kembali dan semakin membesar.
Pasien mengaku mengalami penurunan berat badan yang tidak terjelaskan, kelopak mata kiri sulit menutup. Pasien mengaku tidak memiliki masalah dalam penciumannya. Pasien memiliki profesi sebagai pedagang di pasar dan ketika kecil sering bermain di sawah. Pasien tidak dapat mengingat adanya benjolan dan operasi benjolan tersebut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan menyangkal riwayat kencing manis sebelumnya. Pasien tidak mengeluh memiliki keluhan dalam buang air kecil dan buang air besar.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Pasien terlihat sehat status gizi : baik Kesadaran : Compos Mentis Tanda Vital :
Tekanan Darah Nadi Suhu Pernafasan : _150/90__ mmHg : __94___ x/menit : ___37,2__ oC : __20___ x/menit
Kepala
Konjungtiva tidak anemis Sklera tidak ikterik Isokor Terdapat lesi ekskoriasi di bagian nasal sinistra
Leher
JVP tidak meningkat KGB tidak teraba
Thorax
I : simetris, jejas (-), luka (-), post-op(-), retraksi (-) P : krepitasi (-), P : hypersonor (-), A : rhonci -/- friction rub +/+
Ekstrimitas
Atas : kanan/kiri : tidak ada jejas, atau deformitas, peka terhadap rangsang Bawah : kanan/kiri: tidak ada jejas, atau deformitas, peka terhadap rangsang Motorik:
5 5 5 5
Status Lokalis
Terdapat lesi ulkus hiperpigmentasi yang melebar dengan batas tegas tidak teratur pada daerah vestibulum nasal sinistra disertai jaringan nekrosis.
Prognosis
Quo ad functionam ad bonam Quo ad vitam ad bonam
Epidemiologi
Tumor ini banyak dijumpai pada orang kulit putih dan jarang pada orang berkulit gelap.insiden meningkat pada orang yang bekerja di luar rumah.Frekuensi banyak pada pria dibanding wanita,terutama pada usia dibawah 40 tahun.
Etiologi
Penyebab pasti belum diketahui,diduga paparan sinar matahari berperan penting,disamping faktor-faktor lain seperti radiasi sinar-X,senyawa kimia arsen,trauma dan ulkus kronis.
Manifestasi Klinis
Gambaran klinis dibagi menjadi 5 bentuk:
Tipe nodulo ulseratif
Merupakan jenis yang paling sering dijumpai. Lesi biasanya pada wajah, pipi, lipat nasobial, dahi dan tepi kelopak mata. Pada awalnya tampak seperti papul atau nodul kecil berukuran 2 cm.dengan tepi meninggi. Permukaannya tampak mengkilat, sering dijumpai teleangiektasia dan kadang dengan skuama halus atau krusta tipis. Berwarna seperti mutiara, kadang seperti kulit normal sampai eritem pucat. Lesi membesar secara perlahan dan suatu saat bagian tengah lesi menjadi cekung,meninggalkan tepi yang meninggi, keras. Jika terabaikan lesi ini akan menjadi ulserasi.
Tipe berpimen
Gambaran klinis sama dengan tipe nodulo ulseratif. Bedanya, pada jenis ini berwarna coklat atau hitam berbintik-bintik atau homogen yang secara klinis menyerupai melanoma.
Tipe fibroepitelial
Paling sering terjadi pada punggung bawah. Secara klinis lesi berupa papul kecil yang yang tidak bertangkai atau bertangkai pendek, dengan permukaan halus atau noduler, dengan warna yang bervariasi
Histopatologi
Gambaran patologi berbeda-beda tergantung pada jenisnya, hanya semuanya menunjukkan proliferasi selsel dengan inti basofilik yang relatif besar dan sitoplasma yang tidak penuh. Tipe nodulo ulseratif
Menunjukkan massa irregular dari sel-sel basaloid yang terletak pada dermis, dengan sel-sel paling atas membentuk lapisan palisade di tepinya. Ciri khas stroma disekelilingnya memperlihatkan reaksi fibrosa. Lesi-lesi ini dapat berdifferensiasi ke struktur adneksa yang mirip struktur imatur dari folikel, kelenjar, atau sebaseus.
Tipe berpigmen
Pada tipe ini melanin tampak dalam stroma dan sel tumor
Tipe sklerosing
Gambaran yang menonjol adalah stroma fibrotik padat yang hanya mengandung sedikit sel tumor dalam bentuk untaian-untaian sempit.
Tipe superfisial
Massa sel-sel basaloid meluas ke dalam dermis superfisial, tetapi tetap berhubungan dengan epidermis diatasnya.
Tipe fibroepitelial
Menunjukkan fibrosis stroma yang menonjol dan tampak untaian-untaian anastomosis tipis yang panjang dari sel-sel basaloid yang meluas dari permukaan epidermis.
Diagnosis Banding
Nevus pigmentous papilomatous Keratoakantoma Karsinoma sel skuamosa Dermatofibroma Silindroma Granuloma Melanoma maligna Dermatofibroma Keratosis seboroika Nevus pigmentosus
Tipe berpigmen
Tipe morfea
Skleroderma sirkumskripta Dermatofibrosarkoma Sikatriks
Tipe superfisial
Penyakit bowen Penyakit paget Superfisial spreading melanoma Keratosis aktinik Lupus eritematosus diskoid
Tipe fibroepitelial
Keratosis seboroika Papilloma Fibroma Nevus
Pengobatan
Kuretase dan elektrodesikasi Bedah eksisi Radioterapi Bedah beku Bedah mikrografik Mohs Beberapa cara pengobatan baru seperti:5fluorourasil yang dikombinasi dengan kuretase ringan;retinoat;interferon;terapi fotodinamik.
Picture 1. This translucent pink papule has telangiectases and a crusted erosion, characteristic of nodular basal cell carcinoma.
Picture 2. Nodular basal cell carcinoma appearing as a waxy, translucent papule with central depression and a few small erosions.
Picture 3. Nodular basal cell carcinoma. Nodular aggregates of basalioma cells are present in the dermis and exhibit peripheral palisading (PP) and retraction artifact (RA). Melanin is also present within the tumor and in the surrounding stroma, as seen in pigmented basal cell carcinoma.