Anda di halaman 1dari 10

BAB 1 Pendahuluan A. BETON 1.

Pengertian Beton Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah atau agregat-agregat lain yang dicampur men adi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air membentuk suatu massa mirip batuan. !"esain Beton Bertulang # $ack %, &c%ormac '((( ) '. Bahan-bahan penyusunan beton a. Bahan dasar pembentukan beton terdiri dari * - +emen - Agregat halus ! pasir ) - Agregat kasar ! split ) - Air +kema bahan-bahan pembentuk Beton
Air Semen Mortar Pasir Beton Pasta

Split

b. Bahan aditi, adalah bahan yang ditambahkan ledalam beton selama dan sebelum pengadukan - Air Entraining Admi-ture - Accelerating Admi-ture seperti kalsium klorida - .etarding Admi-ture seperti asam atau gula - +uperplastici/er seperti sul,onat organik - 0aterproo,ing material seperti sabun atau beberapa minyak bumi 1. +i,at # +i,at 2arakteristik Beton a. 2uat Tekan dan 2uat Beton Beton memiliki kuat tekan yang lebih tinggi dari pada kuat tarik. 3ni dikarenakan pengikatan bahan pembentuk beton sebagai komposit memiliki kuat tekan tinggi dari pada terhadap kuat tariknya. Beton normal berkekuatan tekan seitar !'(-4() &pa.

b. "aktilitas pada Beton "aktilitas adalah kemampuan material mengembangkan regangannya dari pertama kali leleh hingga akhirnya putus. Atau, daktilitas bisa uga kita artikan seberapa plastis material tersebut. Beton sangat tidak daktil. Beton malah sangat getas ketika mengalami tegangan tarik. +edangkan ketika mengalami tekan, perilaku elastisnya hanya terlihat sekitar ( # 1(5 dari kuat tekan beton. +etelah itu tidak elastis lagi. c. &odulus Elastisitas 1. &odulus Elastisitas "inamis Beton tidak memiliki modulus elastisitas yang pasti. Nilainya ber6ariasi tergantung dari kekuatan beton, umur beton, enis pembebanan, karakteristik, dan perbandingan semen dan agregat. +ebagai tambahan, ada beberapa de,inisi mengenai modulus elastisitas* - &odulus a7al adalah kemiringan diagram tegangan-tegangan pada titik asal dari kur6a - &odulus tangen adalah kemiringan dari salah satu tangen !garis singgung) pada kur6a tersebut di titik tertentu di sepan ang kur6a, misalnya pada 8(5 dari kekuatan maksimum beton. - 2emiringan dari suatu garis yang ditarik dari titik asal kur6a ke suatu titik pada kur6a tersebut di suatu tempat diantara '85 sampai 8(5 dair kekuatan tekan maksimumnya disebut modulus sekan. - &odulus yang lain, disebut modulus semu !apparent modulus) atau modulus angka pan ang, ditentukan dengan menggunakan tetgangan dan regangan yang diperoleh setelah beban diberikan selama beberapa 7aktu. Peraturan A%3 menyebutkan bah7a rumus berikut ini dapat digunakan untuk menghitung modulud elastisitas beton dengan berat 9( sampai 188 lb:,t 1 * Ec ; 7c1,811 , dimana E adalah modulus elatisitas dalam satuan psi, 7 c adalah berat beton dalam satuan lb:,t1.dan ,<c adalah kuat tekan '=-hari dari beton dalam satuan psi. 3stilah berat satuan !unit 7eight) digunakan secara konstan oleh para perencana struktur yang beker a dengan satuan Amerika +erikat. Namun ketika kita menggunakan system +3 istilah ini harus diganti dengan istilah kerapatan massa

!mass density). Beton dengan kekuatan di atas >((( psi disebut sebagai beton mutu tinggi '. &odulus Elastisitas "inamis &odulus elastisitas dinamis yang berkorespons dengan regangan regangan sesaat yang sangat kecil biasanya diperoleh dari u i sonic. Nilainya biasanya lebih besar '(5-4(5 daripada nilai modulud elastisitas statis dan kira-kira sama dengan modulus nilai a7al. &odulus elastisitas dinamis ini biasanya dipakai pada analisis struktur dengan beban gempa atau tumbukan. d. +usut pada Beton !shrinkage) 2etika air ditambahkan secara berlebih pada campuran adukan beton maka akan ada sisa campuran air yang tidak habis berekasi dengan semen. Air ini kemudian akan bergerak untuk mencarai alan keluar dari dalam beton pada proses penguapan. Akibatnya, dimensi beton akan menyusut dan retak !sebagai alan keluarnya air). Peristi7a ini lah yang dinamakan dengan susut atau shrinkage . e. ?ubungan Tegangan dan .egangan pada Beton 2uat tekan beton !,c@)ditentukan dengan melakukan u i kegagalan terhadap silinder beton > in. - 1' in. Aang berumur '= hari pada tingkat pembebanan tertentu. +elama periode '= hari ini silinder beton biasanya ditempatkan di dalam air atau di dalam sebuah ruangan dengan suhu temperatur tetap dan kelembapan 1((5. 2ur6a tegangan-regangan pada Bambar menampilkan hasil yang dicapai dari u i kompresi terhadap se umlah silinder u i standar berumur '= hari yang kekuatannya beragam. Anda harus mempela ari kur6a-kur6a ini dengan seksama karena kur6a-kur6a tersebut memberikan beberapa hal penting*

- 2ur6a hampir lurus ketika beban ditingkatkan dari nol sampai kira-kira 1:1-1:' kekuatan maksimum beton - "i atas kur6a ini pCerilaku betonnya nonlinear. 2etidaklinearan kur6a tegangan-regangan beton pada tegangan yang lebih tinggi ini mengakibatkan beberapa masalah ketika kita melakukan analisis struktural terhadap konstruksi beton karena perilaku konstruksi tersebut uga akan nonlinear pada tegangan-regangan yang lebih tinggi. - +atu hal penting yang harus diperhatikan adalah kenyataan bah7a berapa pun besarnya kekuatan beton, semua beton akan mencapai kekuatan puncaknya pada regangan sekitar (,(('. - Beton tidak memiliki titik leleh yang pasti. +ebaliknya kura beton akan tetap bergerak mulus hingga tiba di titik kegagalan !point o, rupture) pada regangan sekitar (,((1 sampai (,((4. - Banyak pengu ian telah menun ukkan bah7a kur6a-kur6a tegangan-regangan untuk silinder-silinder beton hampir identik dengan kur6a-kur6a serupa untuk sisi balok yang mengalami tekan - ?arus diperhatikan uga bah7a beton berkekuatan lebih rendah lebih daktil daripada beton berkekuatan lebih tinggi. Artinya beton-beton yang lebih lemah akan mengalami regangan yang lebih besar sebelum mengalami kegagalan. 4. Pengu ian &utu Beton Pengu ian bahan beton merupakan cara untuk mendeteksi mutu rencana beton dilapangan. 2ekuatan beton terutama terletak pada tegangan karakteristik tekan ,<c yang tinggi. "alam pengu ian kekuatan tekan beton dibagi men adi ' metode * a. 2uat Tekan Beton * %ompression Test Pengu ian dengan %ompression Test Apparatus, selama proses pengadukan perlu dibuatkan suatu sampel benda u i yang baik, karakteristik standar beton

diperlukan umur '= hari, karena pada umur '= hari beton sudah dianggap telah mencapai umurnya. Benda u i untuk beton dapat dibuat beberapa pilihan, yaitu kubus '(( - '(( - '(( mm1, 18( - 18( -18( mm1 maupun silinder diameter 18(mm dan tinggi 1(( mm. Benda u i tersebut ditekan dengan gaya normal dan respon hubungan antara tegangan dan regangan kemudian dapat diketahui. Tegangan karakteristik beton dapat dinyatakan oleh tegangan tertinggi yang dapat dipikul benda u i sebelum mengalam kehancuran. 3mpact ?ammer Test Pengu ian dengan ?ammer Beton digunakan untuk mengukur nilai .ebound sebuah pegas setelah u ung ?ammer ditekankan pada permukaan beton. Nilai .ebound merupakan indikasi kekuatan beton terukur. "alam penggunaannya, .ebound dipengaruhi oleh enis agregat, kelembaman beton, keadaan elemen yang diu i, kehalusan permukaan dan usia beton. Posisi u ung hammer ditempatkan pada kedudukan dua pertiga dari atas dan silinder diberi tekanan sebesar '( &pa. 2ur6a kalibrasi menggambarkan hubungan tegangan karakteristik dan rebound 6alue. &an,aat terbesar terutama pada pengu ian konstruksi yang telah selesai dan auh dari laboratorium b. 2uat Tarik Beton * 2ekuatan beton tarik ,<r relati, rendah dibanding dengan tegangan tekan ,<c dan berkisar antara =5 - 185 dari tegangan karakteristik ,<c. Tegangan tarik sangat tergantung dari metode pengu ian, enis agregat, dan tegangan karakteristik tekan. P engu ian tarik beton lebih sulit, terutama penerapan gaya tarik aksial pada benda u i sulit dilaksanakan. Ada ' metode dalam pengu ian kuat tarik ba a, yaitu * &etode +plit %ylindeD percobaan ini menggunakan silinder berukuran 18( - 1(( mm dibebani pada penampang meman angnya dengan beban yang ditingkatkan bertahap, sampai silinder mengalami kehancuran pada penampang meman ang. Baya besar P dan tegangan tarik silinder dihitung dengan rumus * Er ; 'P : ! F : d ) Percobaan Gentur &urni

Balok beton tak bertulang berdimensi 18( - 18( - H8( mm1 dibebani terpusat ganda se auh 18( mm dari masing-masing tumpuan bertahap sampai balok retak karena lentur. Berdasarkan percobaan ini, tegangan tarik dapat dihitung * Er ; >& : bh' &eski demikian, dalam pelaksanaannya kemampuan tarik beton diabaikan, percobaan ini berguna untuk mendapatkan gambaran perilaku kohesi antara agregat dan semen.

B. BA$A 1. Bahan Penyusun dan Proses Pembuatan Ba a atau steel merupakan bahan bangunan logam yang diperoleh dari paduan besi !Ee) dan karbon !%) yang diker akan dengan tanur tinggi. Bahan dasar ba a adalah besi kasar berkisar !9>#9=)5 dengan kandungan karbon berkisar !1.8#4.8) 5 dan kotoran- kotorannya seperti ,os,or !(.(8#(.(88)5, silikon !(.'(-(.1()5, belerang !(.(8-(.(88)5, dan mangan !(.>(-1.>8)5. Intuk meningkatkan daya gunanya dapat ditambah dengan logam lain. &isalnya untuk untuk meningkatkan kekuatan tarik dapat ditambah mangan, nikel, kromium, dan 6anadium, untuk meningkatkan daya tahan terhadap karat ditambah kromium !11-'()5. Intuk meningkatkan ketahanan tehadap panas dapat ditambah titanium, alumunium dan molibdenum. Proses pembuatan dia7ali dengan reduksi karbon dan kotoran-kotoran yang ada yang ada pada besi dengan oksidator udara, berikut ada 4 cara pembuatan ba a * - Proses Bessemer !Proses Asam) * digunakan kon6ertor berbentuk tabung dari ba a dengan mulut terbuka untuk memasukkan besi kasar dengan silikon !1.8-'()5, ,os,or maksimum (.(H5, dan belerang maksimum (.(>5. dibagian dasar tedapat pipa untuk menghembuskan udara bertekanan pada saat suhu 11((-1>((J % dan bagian dinding dalam dilapisi batu bata agar tahan dari api asam.

- Proses Thomas !Proses Basa) * proses ini menggunakan kon6ertor yang sama namun dinding bata ditambah dolomit !%a%O 1 K &g%O1). Proses reduksi lebih cepat dari sebelumnya. - Proses +iemens-&artin !Proses Tungku Terbuka) * proses ini menggunakan tungku terbuka berkapasitas !18(-1(() ton dengan bahan bakar gas dari pembakaran batubara dan bahan bakar minyak. Besi cair ditambah besi oksida !EeO) untuk mereduksi kotoran dan karbon. - Proses Elektrik !Proses Tungku Busur Gistrik) * dingunakan tungku kapasitas !'8-1(() tondan dilengkapi tiga buah elektroda untuk memanaskan dan mencairkan bahan dasar. Pengolahan dapat dilakukan secara asam maupun basa tergantung dinding bagian dalam tungku. Proses ini lebih teliti dan menghasilkan ba a mutu tinggi.

'. $enis dan &utu Ba a a. $enis ba a berdasarkan kadar karbon yang tersedia didalamnya * - Ba a 2arbon .endah !Go7 %arbon +teel) adalah ba a struktural dengan kandungan karbon berkisar !(.18-(.'8)5. - Ba a 2arbon +edang !&edium %arbon +teel) adalah ba a struktural dengan kandungan karbon berkisar !(.'8-(.H()5. - Ba a 2arbon Tinggi !?igh %arbon +teel) merupakan ba a struktural dengan kandungan karbon berkisar !(.H(-1.8()5. b. $enis ba a berdasarkan paduan dengan logam lain * - Go7 Alloy +teel, ika elemen paduannya L '.85. - &edium Alloy +teel, ika elemen paduannya '.8-1(5. - ?igh Alloy +teel, ika elemen paduannya M 1(5. c. $enis ba a berdasarkan si,at ,isik dan kimia khusus *

- Ba a tahan garam !acid-resisting steel). Ba a tahan panas !heat resistant steel). Ba a tanpa sisik !non scaling steel). Electric steel. Magnetic steel. Non magnetic steel. Ba a tahan pakai !wear resisting steel). Ba a tahan karat:korosi.

d. Berikut mutu ba a menurut A+T& * A+T& A>18, ba a billet, &utu 4( dan >(. A+T& A>18, ba a billet, mutu H8 untuk tulangan N11, N14, dan N1=. A+T& A1>1>, ba a rel, &utu 8( dan >(. A+T& A>1H, ba a as, &utu 4( dan >(. A+T& AH(>, ba a paduan rendah, &utu >(.

1. Ikuran Ba a Tulangan yang Tersedia Tulangan ada yang berbentuk ulir ! deformed bar) dan polos !plain bar) Bentuk tulangan yang tersedia dilapangan berbentuk bulat dan memiliki diameter yang ber6ariasi. berikut ini ukuran yang ada dilapangan berdasarkan bentuknya *
a.

Tulangan Polos biasanya digunakan untuk tulangan geser:begel:sengkang, dan mempunyai tegangan leleh !,y) minimal sebesar '4( &Pa !disebut B$TP-'4), dengan ukuran O>, O=, O1(, O1', O14 dan O1> !dengan O menyatakan simbol diameter polos).

b. ulangan Ilir:deform digunakan untuk untuk tulangan longitudinal atau tulangan meman ang, dan mempunyai tegangan leleh !,y) minimal 1(( &Pa !disebut B$T"-1(). "iba7ah ini ukuran diameter nominal tulangan ulir yang * $enis Tulangan "1( Berat per m !kg) (,>1H

"11 "1> "19 "'' "'8 "'9 "1' "1>

1,(4' 1,8H= ',''> ',9=4 1,=81 8,1=8 >,111 H,99(

4. ?ubungan antara Teganagan dan .egangan pada Ba a Ba a adalah enis material yang ulet !"uctile material) dimana sebelum ter adi kehancuran atau patah akibat tegangan maksimum yang beker a akan ter adi perperubahan bentuk yang menyolok terlebih dahulu. ?ubungan antara teganagan dan regangan pada ba a digambarkan dengan sebuah gra,ik hubungan Tegangan # .egangan.

"ari gra,ik tersebut dapat digolongkan dalam tiga daerah

- "aerah elastis "imana bahan berubah bentuk akibat tegangan yang beker a akan kembali ke bentuk semula bila tegangan dihilangkan dan tidak akan ter adi perubahan 6oume - "aerah plastis "imana tegangan leleh tercapai dan perubahan bentuk bahan tetap berlan ut 7alaupun tegangan relati, tidak bertambah sehingga ter adi ulur.pada bahan ini bahan tidak kembali ke bentuk semula lagi iak tegangan ditiadakan. - "aerah perkerasan !hardening) "imana perubahan terus berlan ut seiring dengan meningkatnya teganan. Pada daerah ini terbentuk kur6a non linear sampai ter adi tegangan batas dan titik patah.

Anda mungkin juga menyukai