Anda di halaman 1dari 13

DIABETES MELLITUS

Epidemiologi Penderita penyakit diabetes mellitus mempunyai tendensi yang meningkat dari tahun ke tahun. Dari laporan Indonesia Health Profile 2003, yaitu berdasarkan survey tahun 2001 golongan penyakit endokrin dan metaboli dimana diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit diantaranya menduduki peringkat 10 dari daftar kelompok 10 penyakit terbanyak penyebab kematian pada tahun 2001. Hal ini dibandingkan dengan survey yang sama pada tahun 1!!2 dan 1!!" dimana penyakit ini belum termasuk dalam daftar. #erikut adalah tabel kondisi penyakit yang ada di Indonesia disadur dari Indonesia Health Profile 2003, sbb $ %abel 1 &ambaran 'asus (tama Penyebab 'ematian di Indonesia Hasil )urvey 'esehatan *umah %angga 1!!2, 1!!" dan )urvey 'esehatan +asional 2001
)urvey 1!!2 Penyakit
1. Penyakit 'ardiovaskuler 2. %uber ulosis 3. %idak diketahui -. Infeksi Pernafasan ". Diare .. Penyakit infeksi lain /. #ron hitis, asma0emfisema 1. %rauma, kera unan, in2uri !. Penyakit &astrointestinal 10. +eoplasma

,
10 11 !,1 !," 1,0 /,1 ",. ",3 ",1 -

)urvey 1!!" Penyakit


1. Penyakit kardiovaskuler 2. Infeksi Pernafasan 3. %uber ulosis -. Infeksi parasit lain ". Diare .. Penyakit &astrointestinal /. Problem kesehatan perinatal 1. 'asus 3 kasus lain !. +eoplasma 10. Penyakit )istem syaraf

,
11,! 1",/ !,. /,! /,.,. ",2 ",2 ",0 2,"

)urvey 2001 Penyakit


1. Penyakit kardiovaskuler 2. Infeksi Pernafasan 3. %uber ulosis -. Penyakit &astrointestinal ". +eoplasma .. 'e elakaan /. Problem kesehatan perinatal 1. %yphus !. Diare 10. 4ndokrin 5 metaboli

,
2.,12,/ !,/,0 .,0 ",. -,! -,3 3,1 2,/

)umber $ Indonesian Health Profile 2003

Penyakit diabetes mellitus ternyata pada tahun 2003 sudah masuk dalam daftar 10 penyakit terbanyak yang menyebabkan kematian di rumah sakit. #erikut adalah daftar 10 penyakit tersebut $

%abel 2

10 Penyakit (tama Penyebab 'ematian Di *umah )akit 2003


+o. 1. 2. 3. -. ". .. /. 1. !. Penyakit )troke non hemoragik0infark 6edera intra ranial Perdarahan intra ranial %uber ulosis paru &agal &in2al Diabetes mellitus Pneumonia Penyakit ardiovaskular lain 'ehamilan dan &angguan melahirkan , .,! .,1 3,1 3,. 3,3 3,2 3,2 2,1 2,1 2,"

10 )eptisemi )umber $ Indonesian Health Profile 2003

%abel 3 10 Penyakit *a7at 8alan di *umah )akit 2003


+o. 1. 2. 3. -. ". .. /. 1. !. Penyakit Infeksi )aluran Pernafasan 9kut lainnya %uber ulosis paru Diabetes :ellitus Penyakit 'ulit dan 2aringan lunak Diare, gastroenteritis karena infeksi lain In2uri spesifik, unspesifik dan multiple Hipertensi essensial &astritis duodenitis Penyakit 2aringan pulp dan pheripi al , 1," 3,/ 3,2,! 2,/ 2,2,3 1,/ 1,. 1,"

10 Dyspepsia )umber $ Indonesian Health Profile 2003

%abel 10 Penyakit *a7at Inap di *umah )akit 2003


+o. 1. 2. 3. -. ". .. /. 1. !. Penyakit Diare, gastroenteritis karena infeksi lain DH; 'omplikasi melahirkan dan kelahiran Demam typhoid dan paratyphoid 6edera intra ranial %uber ulosis Paru Demam dengan sebab tidak diketahui Diabetes :ellitus 6edera yang spesifik, unspesifik dan multiple , 1,0 3,/ 2,! 2,/ 2,0 1,! 1,! 1,! 1,1 1,.

10 Pneumonia )umber $ Indonesian Health Profile 2003

)e ara global kasus diabetes mellitus terus mengalami kenaikan . Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor $ 1. ;aktor demografi $

a. 8umlah penduduk meningkat b. Penduduk berumur diatas -0 tahun meningkat . (rbanisasi. 2. &aya hidup yang ke barat 3 baratan.$ a. Pendapatan per kapita tinggi b. *estoran epat sa2i . Hidup santai 3. #erkurangnya penyakit infeksi dan kurang gi<i Definisi Diabetes Melitus Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang merupakan suatu kumpulan ge2ala yang timbul pada seseorang yang disebakan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif. Patofisiologi Diabetes Melitus Pada diabetes melitus tipe 1 tidak ada insulin dikarenakan pada 2enis ini timbul reaksi otoimun yang disebabkan adanya peradangan pada sel beta insulitis. Hal ini menyebabkan timbulnya anti bodi terhadap sel beta yang disebut I69 =Islet 6ell 9ntobody>. *eaksi antigen =sel beta> dengan antibodi =I69> yang ditimbulkannya menyebabkan han urnya sel beta. Insulitis bisa disebabkan ma am 3 ma am diantaranya virus. Pada diabetes melitus tipe 2, 2umlah insulin normal, malah mungkin lebih banyak tetapi 2umlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel kurang. 'eadaan ini menyebabkan kadar glukosa dalam darah normal atau tinggi, tapi karena reseptor di sel kurang membuat kadar gula dalam sel kurang, hal ini disebut resistensi insulin. Penyebab hal ini tidak begitu 2elas tetapi faktor 3 faktor yang berperan adalah 1. ?besitas terutama yang bersifat sentral =bentuk apel> 2. Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat 3. 'urang gerak badan -. ;aktor keturunan =herediter> &ambar 1. 4tiologi Diabetes

&ambar 2. Per2alanan Diabetes :elitus

Diagnosa Diagnosis D: harus didasarkan atas pemeriksaan kadar glukosa darah dan tidak dapat ditegakkan hanya atas dasar adanya glukosuria sa2a. (ntuk diagnosa D:, pemeriksaan yang dian2urkan adalah pemeriksaan glukosa dengan ara en<imatik dengan bahan darah plasma vena. 9da 2 u2i yang digunakan yaitu u2i diagnostik D: dan pemeriksaan penyaring. (2i diagnostik D: dilakukan pada mereka yang menun2ukkan ge2ala0tanda D:, sedangkan pemeriksaan penyaring bertu2uan untuk mengidentifikasi mereka yang tidak berge2ala, yang mempunyai resiko D:. Pemeriksaan penyaring diker2akan pada kelompok dengan salah satu resiko D:. Pemeriksaan penyaring dilakukan pada kelompok dengan salah satu resiko D: sbb $ 1. (sia @ -" tahun 2. (sia lebih muda, dengan I:% . 23 kg0m2, yang disertai dengan faktor resiko $ a. 'ebiasaan tidak aktif b. %urunan pertama dari orang tua dengan D: . *i7ayat melahirkan dengan bayi A-000 gram atau D: gestasional d. Hipertensi =@ 1-00!0 mmHg> e. 'olesterol HDB C 3" mg0dB dan atau trigliserida @ 2"0 mg0dB f. :enderita poly yti ovarial syndrome =P6?)> atau keadaan klinis lain yang terkait dengan resistensi insulin

g. 9da ri7ayat %&% atau &DP% sebelumnya h. :emiliki ri7ayat penyakit kardiovaskuler. %abel " 'adar glukosa darah se7aktu dan puasa sebagai patokan penyaring dan diagnosis D: 'adar glukosa darah se7aktu 'adar glukosa darah puasa Plasma vena Darah kapiler Plasma vena Darah kapiler #ukan D: D100 D!0 D100 D!0 #elum pasti D: 100E1!! !0E1!! 100E12" !0E!! D: @200 @200 @12. @!0

Diagnosa klinis D: umumnya akan dipikirkan bila ada keluhan khas seperti $ 1. Poliuri 2. Polidipsi 3. Polifagia -. Penurunan berat badan yang tidak dapat di2elaskan sebabnya 'eluhan lain yang mungkin akan dikemukakan adalah $ 1. Bemah 2. 'esemutan 3. &atal -. :ata kabur ". Disfungsi ereksi pada pria .. Pruritus vulvae pada pasien 7anita 8enis tes lain yang digunakan untuk menegakkan diabetes adalah dengan melakukan tes toleransi glukosa oral =%%&?>. #erikut adalah ara pelaksanaan tes %%&? yang dikeluarkan FH? tahun 1!!- $ 1. 3 hari sebelum pemeriksaan tetap makan seperti kebiasaan sehari 3 hari =dengan karbohidrat yang seperti biasa. 2. #erpuasa paling sedikit 1 2am =mulai malam hari> sebelum pemeriksaan, minum air putih tanpa gula diperbolehkan. 3. Diperiksa kadar glukosa darah puasa -. Diberikan glukosa /" gram =de7asa> atau 1,/" gram0kg## =anakEanak> dilarutkan dalam air 2"0 ml dan diminum dalam 7aktu " menit. ukup> dan tetap melakukan kegiatan 2asmani

". #erpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan 2 2am setelah minum larutan glukosa selesai. .. Diperiksa kadar glukosa darah 2 2am sesudah beban glukosa. /. )elama proses pemeriksaan, subyek yang diperiksa tetap istirahat dan tidak merokok. 9dapun kriteria diagnosa D: $ 1. &e2ala klasik D: G glukosa darah se7aktu @200 mg0dB =11,1 mmol0B> 2. &e2ala klasik D: G kadar glukosa darah puasa @12. mg0dB =/,0 mmol0B> 3. 'adar glukosa darah 2 2am pada %%&? @200 mg0dB =11,1 mmol0B> +ilai atau indeks diagnostik lainnya 'eadaan diabetes atau gangguan toleransi glukosa tergantung pada pemeriksaan kadar glukosa darah. #eberapa tes tertentu yang non glikemik dapat berguna dalam menentukan mekanisme dan per2alanan alamiah penyakit ini. Indeks tambahan untuk diagnosis dan klasifikasi dibagi atas 2 bagian $ 1. Indeks penentuan dera2at kerusakan sel beta Dinilai dengan memeriksa kadar insulin, proEinsulin, dan sekresi peptida penghubung. 2. Indeks proses diabetogenik Dapat dilakukan penentuan tipe dan sub tipe HB9.

'lasifikasi 4tiologi Diabetes :ellitus =9D9 200"> 1. Diabetes :elitus tipe 1 =destruksi sel beta, umumnya men2urus ke defisiensi insulin absolut> a. :elalui proses imunologik b. Idiopatik 2. Diabetes :elitus tipe 2 =bervariasi mulai yang predominan resistensi insulin disertai diefisiensi insulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin> 3. Diabetes :elitus tipe lain a. Diabetes :elitus fungsi sel beta

'romosom 12, H+;E1H =dahulu :?DI 3> 'romosom /, glukokinase =dahulu :?DI 2> 'romosom 20, H+;E-H =dahulu :?DI 1> 'romosom 13, insulin promoter fa torE1 =IP;E1, dahulu :?DI -> 'romosom 1/, H+;E1J =dahulu :?DI "> 'romosom 2, neuro D1 =dahulu :?DI .> D+9 :ito hondria Bainnya. b. Defek genetik ker2a insulin $ resistensi insulin tipe 9, lepre haunism, sindrom *abson mendenhall, diabetes lipoatrofik, lainnya. . Penyakit 4ksokrin Pankreas $ pankreatitis, trauma0pankreatektomi, neoplasma, fibrosis kistik, hemokromatosis, pankreatopati fibro kalkulus, lainnya. d. 4ndokrinopati $ akromegali, sindrom ushing, feokromositoma, hipertiroidisme somatostatinoma, aldosteronoma, lainnya. e. 'arena obat0 <at kimia $ va or, pentamidin, asam nikotinat, glukokortikoid, hormon tiroid, dia<oKid, agonis J adrenergik, tia<id, dilantin, interferon alfa, lainnya. f. Infeksi $ rubella ongenital, 6:L, lainnya. g. Imunologi =2arang> $ sindrom MstiffEman, antibodi anti reseptor insulin lainnya. h. )indroma genetik lainnya $ sindrom Do7n, sindrom klinefelter, sindrom turner, sindrom 7olframNs, ataksia ;reidrei hNs, sindrom Prader Filli, lainnya. -. Diabetes 'ehamilan horea Huntington, sindrom Bauren eE:oonE#iedl, distrofi miotonik, porfiria,

Penatalaksanaan Diabetes :elitus :engelola diabetes melitus untuk men apai tu2uan 2angka pendeknya adalah menghilangkan keluhan0ge2ala D: dan mempertahankan rasa nyaman dan sehat.

%u2uan 2angka pan2angnya adalah men egah penyulit, baik makroangiopati maupun neuropati, dengan tu2uan akhir menurunkan morbiditas dan mortalitas D:. 9dapun pilar utama pengelolaan diabetes melitus adalah $ 1. Peren anaan makan, 2umlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gi<i, umur, stres akut dan kegiatan mempertahankan berat badan idaman. 2. Batihan 2asmani, dian2urkan latihan 2asmani se ara teratur =3E- kali seminggu> selama kurang lebih 30 menit yang sifatnya berkesinambungan, ritmik, interval, progresif, latihan ketahanan =6*IP4>. )edapat mungkin men apai <ona sasaran /"E1", denyut nadi maksimal =220Eumur>, disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi penyakit penyerta. 3. ;armakologis, berupa $ a. ?bat hipoglokemik oral i. Pemi u sekresi insulin $ sulfonilurea, glinid ii. Penambah sensitivitas terhadap insulin $ biganid, tia<olidindion, penghambat glukosidase alfa. -. Penyuluhan, merupakan pendidikan dan pelatihan mengenai pengetahuan dan ketrampilan bagi pasien diabetes yang bertu2uan menun2ang perubahan perilaku untuk meningkatkan pemahaman pasien akan penyakitnya, yang diperlukan untuk men apai keadaan sehat optimal dan penyesuaian keadaan psikologik serta kualitas hidup yang lebih baik. 2asmani untuk men apai dan

'riteria Pengendalian D: &D puasa =mg0dB> #aik 10E10! )edang 110 3 12" #uruk @ 12.

&D 2 8am pp =mg0dB> 916 'olesterol total BDB HDB %rigliserida I:% ='g0:2> %ekanan darah =mmHg> 'omplikasi Diabetes

10E1-D .," D 200 D 100 A-" D 1"0 11," 3 22,! D 130E10

1-" 3 1/! .," 3 1 200E23! 100E12! 1"0E1!! 23 E 2. 130E1-0

@ 110 A1 @ 2-0 @ 130 @ 200 A 2" A1-00!0

8ika tidak ditangani dan dikelola dengan baik, diabetes melitus akan menyebabkan ter2adinya berbagai komplikasi kronik, baik mikroangiopati maupun makroangiopati. 'omplikasi yang mungkin ter2adi adalah $ 1. *etinopati 2. +efropati 3. Penyakit 2antung koroner -. Penyakit pembuluh darah perifer 'omplikasi antara lain 9kut $ 1. 'etoasidosis diabeti 2. Hiperosmolar non ketotik 3. Hipoglikemia 'ronik $ 1. :akroangiopati $ a. Pembuluh darah koroner b. Laskuler perifer . Laskular otak 2. :ikroangiopati a. 'apiler retina b. 'apiler renal 3. +europati -. &abungan a. 'ardiopati ". *entan infeksi

.. 'aki diabeti /. Disfungsi, ereksi

Penanggulangan dan Pencegahan Kaki Diabetes 1. Diagnosis klinis dan laboratorium yang lebih teliti. 2. Pemberian obatEobat yang tepat untuk infeksi =menurut hasil laboratorium lengkap> dan obat vaskularisasi, obat untuk penurunan gula darah, maupun untuk menghilangkan keluhan0ge2ala dan penyulit D:. 3. Pemberian penyuluhan pada penderita dan keluarga tentang =apakah D:, penatalaksanaan D: se ara umum, apakah kaki diabetes, obatEobatan, peren anaan makan, D: dan kegiatan 2asmani>, dll. -. 'aki diabetes, materi penyuluhan dan instruksi. Hentikan merokok Periksa kaki dan elah kaki setiap hari, apakah terdapat kalus =pengerasan>, bula =gelembung>, luka, le et. ". #ersihkan dan u i kaki setiap hari, keringkan, terutama di elah 2ari kaki. .. Pakailah krim khusus untuk kulit kering, tapi 2angan dipakai di elah 2ari kaki. /. Hindari penggunaan air panas atau bantal pemanas. 1. :emotong kuku se ara hatiEhati dan 2angan terlalu dalam. !. Pakailah kaus kaki yang pas bila kaki terasa dingin dan ganti setiap hari. 10. 8angan ber2alan tanpa alas kaki. 11. Hindari trauma berulang. 12. :emakai sepatu dari kulit yang sesuai untuk kaki dan nyaman dipakai. 13. Periksa bagian dalam sepatu setiap hari sebelum memakainya, hindari adanya benda asing. 1-. ?lah raga teratur dan men2aga berat badan ideal. 1". :enghindari pemakaian obat yang bersifat vasokonstruktor seperti orgat, adrenalin, ataupun nikotin. 1.. Periksakan diri se ara rutin ke dokter dan periksakan kaki setiap kali kontrol 7alaupun ulkus0gangren telah sembuh. Beberapa cara pencegahan penyakit DM, yaitu:

1. Pen egahan primer Pen egahan ini merupakan suatu upaya yang ditu2ukan pada kelompok risiko tinggi. :ereka yang belum menderita D:, tetapi berpotensi untuk menderita penyakit ini, yaitu mereka yang tergolong kelompok usia de7asa =di atas -" tahun>, kegemukan, tekanan darah tinggi =lebih dari 1-00!0 mmHg>, ri7ayat keluarga D:, dll. (paya yang perlu dilakukan pada tahap ini adalah upaya untuk menghilangkan faktorEfaktor tersebut. 2. Pen egahan sekunder Pen egahan ini berupa upaya men egah atau menghambat timbulnya penyulit dengan tindakan deteksi dini dan dilakukan se2ak a7al penyakit. %indakan ini bearti mengelola D: dengan baik agar tidak timbul penyulit lan2ut. Penyuluhan mengenai D: dan pengelolaannya memegang peran yang penting untuk meningkatkan kepatuhan berobat. 3. Pen egahan tersier 'alau penyulit menahun D: ternyata ter2adi 2uga maka pengelola harus berusaha men egah ter2adinya ke a atan lebih lan2ut dan merehabilitasi pasien sedini mungkin sebelum ke a atan tersebut menetap. 6ontohnya aspirin dosis rendah =10EE32" mg> dapat dian2urkan diberikan se ara rutin bagi pasien D: yang sudah mempunyai penyulit makroangiopati. Pelayanan kesehatan yang holistik dan terintegrasi antar disiplin ilmu terkait sangat diperlukan.

Dafta Pustaka
Davey, Patri k. 2002. :edi ine 9t a &lan e. Philladelphia $ #la k7ell ) ien e Btd. Depkes. 2003. Indonesian Health Profile 2003. 8akarta $ Departemen 'esehatan.

:ans2oer 9rif, dkk =4d.>. 1!!!. 'apita )elekta 'edokteran ed. 3. 8akarta $ :edia 9es ulapius. :ubin, 9. Halim. 2000. Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam, Diagnosis dan %erapi. 8akarta $ 4&6. +eal, :.8. 200". :edi al Pharma ology at a &lan e, fifth edition. Philladelphia $ #la k7ell ) ien e Btd. Pri e, )ylvia 9nderson dan Borraine : 6arthy Filson. Dr. Peter 9nugerah =9lih bahasa>. 1!!-. Patofisiologi, 'onsep 'linis ProsesEProses Penyakit. 8akarta $ 4&6. *ani, 9. 9<i< dkk =4d.>.200.. Panduan Pelayanan :edik. 8akarta $ Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam ;akultas 'edokteran (niversitas Indonesia. )her7ood, Bauralee. 200-. Human Physiology, ;rom 6ells to )ystems, fifth edition. #elmont $ #rooks06oleE%homson Bearning. )oegondo, )idarta7an dkk =4d.>. 200/. Penatalaksanaan Diabetes :elitus %erpadu. 8akarta $ ;akultas 'edokteran (niversitas Indonesia. )udoyo, 9ru F dkk =4d.>. 200.. #uku 92ar Ilmu Penyakit Dalam 8ilid III 4disi IL. 8akarta $ ;akultas 'edokteran (niversitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai