Anda di halaman 1dari 5

1. Kenapa yg terdapat karies pada gigi 16 dan 46 dengan pit dan fissure yang dalam ?

Email gigi belum maturasi (pengambilan fluoride dan mineral) secara sempurna. Umur 1,5 tahun (6 bulan) Maturasi yang sempurna dan belum sempurna (bawal) : Berapa dosis pengaplikasian fluor untuk gigi ? kenapa tidak terjadi pada gigi anterior ? . Faktor Host (Tuan Rumah) Ada beberapa hal yang dihubungkan dengan gigi sebagai tuan rumah terhadap karies gigi (ukuran dan bentuk gigi), struktur enamel (email), faktor kimia dan kristalografis, saliva. Kawasan-kawasan yang mudah diserang karies adalah pit dan fisure pada permukaan oklusal dan premolar. Permukaan gigi yang kasar juga dapat menyebabkan plak yang mudah melekat dan membantu perkembangan karies gigi. Kepadatan kristal enamel sangat menentukan kelarutan enamel. Semakin banyak enamel mengandung mineral maka kristal enamel semakin padat dan enamel akan semakin resisten. Gigi susu lebih mudah terserang karies dari pada gigi tetap, hal ini dikarenakan gigi susu lebih banyak mengandung bahan organik dan air dari pada mineral, dan secara kristalografis mineral dari gigi tetap lebih padat bila dibandingkan dengan gigi susu. Alasan mengapa susunan kristal dan mineralisasi gigi susu kurang adalah pembentukan maupun mineralisasi gigi susu terjadi dalam kurun waktu 1 tahun sedangkan pembentukan dan mineralisasi gigi tetap 7-8 tahun. Saliva mampu meremineralisasikan karies yang masih dini karena banyak sekali mengandung ion kalsium dan fosfat. Kemampuan saliva dalam melakukan remineralisasi meningkat jika ada ion fluor. Selain mempengaruhi komposisi mikroorganisme di dalam plak, saliva juga mempengaruhi pH 2.4.2. Faktor Agent (Mikroorganisme) Plak gigi memegang peranan penting dalam menyebabkan terjadinya karies. Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Komposisi mikroorganisme dalam plak berbeda-beda, pada awal pembentukan plak, kokus gram positif merupakan jenis yang paling banyak dijumpai seperti Streptococcus mutans .Streptococcus sanguis, Streptococcus mitis, Streptococcus salivarus, serta beberapa strain lainnya, selain itu dijumpai juga Lactobacillus dan beberapa beberapa spesies Actinomyces. Plak bakteri ini dapat setebal beratus-ratus bakteri sehingga tampak sebagai lapisan putih. Secara histometris plak terdiri dari 70% sel-sel bakteri dan 30% materi interseluler yang pada pokoknya berasal dari bakteri. 2.4.3. Pengaruh Substrat atau Diet Faktor subtrat atau diet dapat mempengaruhi pembentukan plak karena membantu perkembangbiakan dan kolonisasi mikroorganisme yang ada pada permukaan enamel. Selain itu, dapat mempengaruhi metabolisme bakteri dalam plak dengan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi asam serta bahan lain yang aktif yang menyababkan timbulnya karies.Dibutuhkan waktu minimum tertentu bagi plak dan karbohidrat yang menempel pada gigi untuk membentuk asam dan mampu mengakibatkan demineralisasi email. Karbohidrat ini menyediakan substrat untuk pembuatan asam bagi bakteri dan sintesa polisakarida ekstra sel. Orang yang banyak mengkonsumsi karbohidrat terutama sukrosa cenderung mengalami kerusakan gigi, sebaliknya pada orang dengan diet banyak mengandung lemak dan protein hanya sedikit atau sama sekali tidak memliki karies gigi.4 Hal ini dikarenakan adanya pembentukan ekstraseluler matriks (dekstran) yang dihasilkan karbohidrat dari pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Glukosa ini dengan bantuan Streptococcus mutans membentuk dekstran yang merupakan matriks yang melekatkan bakteri pada enamel gigi. Oleh karena itu sukrosa merupakan gula yang paling kariogenik (makanan yang dapat memicu timbulnya kerusakan/karies gigi atau makanan yang kaya akan gula).20 Sukrosa merupakan gula yang paling banyak dikonsumsi, maka sukrosa merupakan penyebab karies yang utama. Makanan dan minuman yang mengandung gula akan menurunkan pH plak dengan cepat

sampai pada level yang dapat menyebabkan demineralisasi email. Plak akan tetap bersifat asam selama beberapa waktu. Untuk kembali ke pH normal sekitar 7, dibutuhkan waktu 30-60 menit. Oleh karena itu, konsumsi gula yang sering dan berulang-ulang akan tetap menahan pH plak di bawah normal dan menyebabkan demineralisasiemail.18 2.4.4. Faktor Waktu Secara umum, karies dianggap sebagai penyakit kronis pada manusia yang berkembang dalam waktu beberapa bulan atau tahun. Adanya kemampuan saliva untuk mendepositkan kembali mineral selama berlangsungnya proses karies, menandakan bahwa proses karies tersebut terdiri atas perusakan dan perbaikan yang silih berganti. Adanya saliva di dalam lingkungan gigi mengakibatkan karies tidak menghancurkan gigi dalam hitungan hari atau minggu, melainkan dalam bulan atau tahun. Lamanya waktu yang dibutuhkan karies untuk berkembang menjadi suatu kavitas cukup bervariasi, diperkirakan 6-48 bulan. Dengan demikian sebenarnya terdapat kesempatan yang baik untuk menghentikan penyakit ini. 2.5. Kebiasaan Makan Pada zaman modern ini, banyak kita jumpai jenis-jenis makanan yang bersifat manis, lunak dan mudah melekat misalnya permen, coklat, bolu, biscuit dan lain-lain. Di mana biasanya makanan ini sangat disukai oleh anak-anak. Makanan ini karena sifatnya yang lunak maka tidak perlu pengunyahan sehingga gampang melekat pada gigi dan bila tidak segera dibersihkan maka akan terjadi proses kimia bersama dengan bakteri dan air ludah yang dapat merusak email gigi. 2. Tindakan apa saja yang dilakukan drg. Tersebut? 2. Apa saja tujuan tindakan preventif ? 3. Indikasi dan kontraindikasi perawatan preventif pada gigi ? Pasien yang umur gigi erupsi < 4 th - Pasien umur gigi erupsi > 4 th ?? 4. 5. 6. 7. Bagaimana penatalaksanaan kasus ? Cara membedakan karies dengan pit dan fissure yang dalam ? Langkah-langkah pengaplikasian fluor ? Langkah-langkah melakukan fissure sealant ? Kenapa harus fuji 7 ? Barja-fidalgo dkk(2009) menyatakan bahwa pemakaian bahan fissure sealant yang dilakukan pada awal erupsi gigi molar pertama permanen saat anak umur 5-8 tahun mampu mengurangi angka kejadian karies pada lima tahun kemudian. Pemakaian bahan sealany dgn sik menunjukkan hasil lebih baik karena kandungan fluor yang tinggi. Keunggulan sik mudah terikat pada struktur gigi, melepaskan fluor dan bertindak sbg pompa fluor yang dapat di isi ulang untuk menimbulkan remineralisasi. Sik juga membantu proses remineralisasi internal jika ditempatkan langsung di atas dentin, gigi yang terkenan fluor akan mendapatkan permukaan molekul yang disebut fluoropatit yang tahan terhadap asam sehingga fluor mampu menambah daya tahan gigi terhadap demineralisasi, dengan adanya peningkatan kadar fluor dala lingkungan mulut akan meningktakan proses remineralisasi. Fluor yang berikatan pada email memberikan daya tahan terhadap demineralisasi. Sik produk gic yang digunakan untuk fissure sealant adalah fuji VII mampu melepaskan fluor 6 kali lebih tinggi dibanding fuji IX (gc corporation 2003) fuji vii menunjukkan efek pelepasan fluor yang paling tinggi pada awal dan dalam waktu yang panjang dibandingkan dengan sealant lain. Kapan pakai gic kapan pakai resin ? 8. Pemeriksaan Apa saja yg drg. Periksa pada gigi tsb ? IO : sondasi, perkusi, chloretil, dilihat gingiva, kalau ada kalkulus discelling

9. Cari tentang DHE, pit dan fissure sealant, pengaplikasian fluor , PRR (pengertian, tipe) (indikasi, kontraindikasi, bahan, teknik) Mekanisme Flour dalam menurunkan karies Flour akan menciptakan struktur gigi yang lebih kuat sehingga akan membuat gigi lebih tahan terhadap pengikisan oleh asam. Asam itu sendiri dibentuk ketika bakteri dalam plak memecah gula dan karbohidrat yang berasal dari makanan. Serangan asam yang berulang-ulang akan merusak gigi yang dapat menyebabkan gigi berlubang. Di sini fluor berperang mengurangi kemampuan bakteri untuk membentuk asam. Fluor bisa mengubah kristal email (hidroksi apatit) menjadi fluorapatit yang lebih tahan terhadap asam. Fluor juga mempunyai daya anti bakteri yang dapat membunuh kuman pembuat lubang gigi (S.mutans). Fluor juga berfungsi merangsang pembentukkan mineral kembali yang akan menghentikan proses terjadinya gigi berlubang. Pada dasarnya karies itu lubang yg ada pada gigi. Gigi berlubang disebabkan oleh plak, yang terjadi karena kotoran (sisa makanan) yang menempel pada gigi, dan ditumbuhi kuman. Dalam beberapa menit, makanan yang tersisa di dalam mulut membusuk dan kuman-kumanpun mulai menggerogoti email. lama kelamaan email menjadi menipis sehingga gigi jadi berlubang. bakteri yg menjadi faktor pemicu karies adalah streptococcus mutans, ia berbentuk bulat dan bersifat patogen. mungkin saat ini gigi belum terasa sakit. jika dibiarkan, kuman-kuman tersebut masuk lapisan dentin, menjalar ke syaraf gigi sehingga menimbulkan rasa sakit. Lama kelamaan gigi menjadi mati dan busuk sehingga terjadi pembengkakan (abses). jika sudah sampai pada tahap pembengkakan, bisa jadi menyebabkan tulang alveolar menjadi lebih lunak hingga akhirnya gigi tanggal / lepas dari jaringan periodontal. untuk menghindari hal tersebut gigi harus kuat. Agar gigi menjadi kuat, maka kristal apatit yang ujungnya mengandung hidroksil negatif harus ditambahkan fluor sehingga menjadi kuat dan tidak larut. kadar fluor yang diijinkan adalah 1 ppm (part per million). Secara sistemik fluor efektif apabila diberikan pada saat pertumbuhan dan perkembangan gigi, mulai dari awal kehamilan maupun setelah kelahiran. Fluor dan kalsium merupakan unsur penting dalam pembentukan gigi dan tulang. Kekerasan gigi dan tulang ditentukan oleh kadar senyawa-senyawa kalsium yang tinggi di dalam tulang Fluor sistemik merupakan salah satu upaya pencegahan yang cukup efektif dan efisien. Demikian juga keberhasilan fluoridasi air minum di banyak negara telah dilaporkan. fluoridasi air minum di Indonesia masih jauh untuk diwujudkan. Selain fluoridasi air minum, pemberian fluor secara sistemik dapat dilakukan melalui tablet fluor, garam, susu atau vitamin yang mengandung fluor. Kumur-kumur larutan fluor atau penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor. Bila fluor diberikan dengan berbagai kombinasi dan sejak dini, email akan banyak menyerap fluor dan itu akan memberi efek besar terhadap pencegahan karies. Fluor selain terdapat di air tanah juga terdapat pada sayursayuran, buah-buahan, minuman, ikan, daging dan kadar fluor tertinggi terdapat di ikan teri, sawi, dan teh. Air minum yang berasal dari air tanah, air PAM, dan air kemasan mempunyai kadar fluor yang sangat rendah (jauh di bawah 0,3 ppm). Air yang diperdagangkan sebagai air mineral atau air kemasan, kadar fluoridanya rata-rata 0.07 ppm. Dengan meningkatnya penggunaan air kemasan untuk keperluan sehari-hari, maka perlu dipikirkan penambahan fluor secara sistematik untuk pencegahan karies. Flour penting dalam pertumbuhan dan pembentukan struktur gigi agar memiliki daya tahan terhadap penyakit. Penambahan garam flourida damam air minum dengan kadar 1 ppm dianggap normal. Penambahan flourida pada air minum dianjurkan untuk pencegahan terhadap penyakit gigi. Flouridasi air minum yang baik adalah dengan kadar 1,0 1,2 ppm untuk daerah panas dan pada daerah panas penggunaan flour lebih sedikit, yaitu 0,5 0,7 ppm. Flour yang dibutuhkan tubuh dalam dosis aman adalah 0,05 mg/kg berat badan/hari. Jika berat badan anak 15kg, maka flour yang dibutuhkan sekitar 0,75 mg/hari. Sedangkan untuk orang dewasa dengan berat badan 50 kg, diperlukan flour sebanyak 2,5 mg/hari. Dosis berbahaya adalah 2-5 mg atau 8 mg/kg berat badan/hari. Dengan flourida 1 ppm dalam air minum, kerak dan noda pada gigi anak-anak tidak akan timbul, sehingga mengurangi terjadinya sakit gigi pada anak-anak.
PRR Simonsen (1978) memperkenalkan prr sebagai pengganti restorasi klas 1 amalgam yang konservatif pada gigi molar permanen. Restorasi preventif resin merupakan suatu teknik merestorasi gigi yang

terkena karies tanpa perluasan preparasi dengan menggunakan etsa asma. Teknik ini dipakai untuk menutup pit dan fissure yang dalam dan sudah terkena karies. Keuntungan restorasi ini adalah hilangnya struktur gigi sehat lebih sedikit dibanding restorasi amalgam. 1. Pengertian PRR : suatu teknik untuk merestorasi gigi yang karies dan pencegahan karies secara simultan tanpa perluasan preparasi dan menggunakan teknik etsa asam. 2. Tipe prr : - Tipe a : prr tipe ini memerlukan preparasi minimal pada pit dan fisur menggunakan round bur atau untuk penempatan silen. - Tipe b : pembuangan karies dengan menggunakan round bur no 1 atau 2. Pembuangan karies pada tipe ini biasanyya lebih dari setengah total kedalaman enamel yang terlibat, tetapi kavitas masih berada di enamel. Komposit yang dicairkan yang terdiri dari campuran unfiller dan filler untuk mengisi kavitas tipe B. - Tipe c : pembuangan karies dengan round bur no 2 atau lebih, kavitas biasanya sudah mencapai dentin dan memerlukan kalsium hidroksida sebagai basis restorasi, kavitas tipe c direstorasi dengan komposit filler, yang sebelumnya diaplikasikan bonding unfiller resin. - Harus diperhatikan bahwa hanya pit dan fissure yang terkena karies yang dipreparasi, pit dan fissure secara klinis tidak terkena karies tidak dilakukan preparasi. 3. Indikasi : - Eksploree tertahan pada pit dan fisur dari permukaan oklusal yang utuh yang mengindikasikan adanya karies - Pit dan fisur yang dalam yang menghalangi penetrasi yang sempurna dari silen atau terdapatnya karies pada dasar pit dan fisur. - Gambaran yang opak sepanjang pit dan fisur yang mengindikasikan karies dini pada dasar pit dan fisur. 4. Kontraindikasi : - Diperlukannya restorasi karies interproksimal - Melibatkan karies yang luas sehingga memerlukan restorasi seluruh permukaan dengan amlagam atau restorasi komposit posterior. 5. Teknik PRR : Isolasi gigi dari kontaminasi saliva dengan rubber dam atau dapat juga dengan gulungan kapas disertai saliva ejektor. Lakukan pembuangan karies pit dan fisur yang terdeteksi menggunakan round bur dengan handpiece kecepatan tinggi Lakukan propilaksis permukaan gigi memakai rubber cup atau brush dengan bahan pumice yang tidak mengandung fluor karena fluor mengandung minyak yang dapat mengurangi efektifitas etsa. Cuci permukaan gigi untuk menghilangkan pasta propilaksis dan debris kemudian gigi dikeringkan dengan semprotan udara. Tahap ini sangat penting karena dapat mengganggu penetrasi asam nantinya bila pembuangan debris maupun sisa bahan pumice tidak sempurna. Jika dasar kavitas mencapai dentin maka basis kalsium hidroksida harus diletakkan pada dasar kavitas (dentin) sebelum dilakukan pengetsaan. Aplikasikan bahan etsa 37% asam fosfat pada permukaan enamel gigi dengan fine brush atau cotton pellet atau dapat juga dengan sponge kecil selama 60 detik. Bentuk bahan etsa asam fosfat ada dua macam yaitu larutan dan gel. Menurut brown(1988) tidak ada perbedaan yang bermakna pada penetrasi asam fosfat yang berbentuk larutan atau gel, tetapi sama efektifnya karena mempunyai pola etsa yang mirip. Sehubungan dengan kualitas penanganan klinis yang lebih baik dianjurkan penggunaan bahan etsa bentuk gel untuk aplikasi silen.

Permukaan gigi di cuci dengan semprotan air dan udara selama 10 detik kemudian dikeringkan 5 detik. Enamel yang telah di etsa akan kelihatan keputih-putihan kalau tidak terlihat demikian maka enamel harus di etsa kembali. Bila menggunakan gulungan kapas sebagai isolasi maka gulungan kapas yang basah harus diganti agar tidak terjadi kontaminasi saliva pada enamel yang baru di etsa. Jika terjadi kontaminasi saliva pada tahap ini maka permukaan gigi di cuci kembali dan kemudian dikeringkan dan di ulangi kembalo prosedur pengetsaan selam 60 detik. Letakkan tipis bonding resin atau bonding dentin ke dalam preparasi kavitas, kemudian di ikuti dengan komposit yang di cairkan yang terdiri dari campuran unfiller dan filler untuk mengisi kavitas tipe b dan komposit filler yang sebelumnya di aplikasikan bonding unfiller resin untuk tipe c yang dilanjutkan dengan penyinaran selama 60 detik. Aplikasikan bahan silen diatas daerah restorasi dan pit fisur sekitarnya yang telah di etsa kemudian disinar 40 detik. Untuk restorasi preventif tipe a hanya bahan silen yang diaplikasikan pd permukaan oklusal termasuk enamel yang dipreparasi. Lakukan evaluasi oklusi, atau perbaikan dengan bur

Anda mungkin juga menyukai