Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH TOKSOPLASMOSIS TERHADAP IBU HAMIL DAN BAYI

Udah pada tau yang namanya Toxoplasma gondii belum?? Kalau belum pada tau, nih ane share buat dikit buat agan-agan, sohib-sohib, dan kawan-kawan sekalian Sehubungan dengan tugas Kesehatan Masyarakat ane yang nyangkut soal isu kesehatan lingkungan. Karena ane suka kucing nih, mas-mas dan mbak-mbak.. adinya ane ambil ini tema karena suka dihubung-hubungin sama si kucing yang manis sekali

Yuk capcusssss...............

!. "e#inisi Toksoplasmosis Toksoplasmosis $toxo% adalah in#eksi yang disebabkan oleh parasit bersel tunggal yang disebut Toxoplasma gondii. &n#eksi paling umum didapat dari kontak dengan kucing-kucing dan #eces mereka atau daging mentah atau yang kurang masak. Toksoplasma baik dalam sel monosit, dalam sel-sel sistem reticulo endoteleal, sel alat tubuh 'isera,l maupun dalam sel-sel syara# membelah diri men(adi ),* dan seterusnya. Setelah sel yang ditempatinya penuh lalu pecah parasit-parasit menyebar melalui peredaran darah dan hinggap di sel-sel baru dan demikian seterusnya. Toxoplasma gondii mudah mati karena suhu panas, kekeringan dan pembekuan. +epat mati karena pembekuan darah induk semangnya mati. dan bila induk semangnya mati (asad inipun ikut Toksoplasma membentuk pseudocyste dalam (aringan tubuh atau (aringan-(aringan tubuh hewan yang

diserangnya secara kronis. ,entuk pseudocyste ini lebih tahan dan dapat bertindak sebagai penyebar toksoplasmosis. Toxoplasma gondii terdapat dalam - bentuk yaitu bentuk tro#o.oit, kista, dan ookista. Tro#o.oit berbentuk o'al dengan ukuran --/ 0m, dapat mengin'asi semua sel mamalia yang memiliki inti sel. "apat ditemukan dalam (aringan selama masa akut dari in#eksi. ,ila in#eksi men(adi kronis tro#o.oit dalam (aringan akan membelah secara lambat dan disebut bradi.oit. ,entuk kedua adalah kista yang terdapat dalam (aringan dengan (umlah ribuan berukuran 12-122 0m. Kista penting untuk transmisi dan paling banyak terdapat dalam otot rangka, otot (antung dan susunan syara# pusat. ,entuk yang ke tiga adalah bentuk ookista yang berukuran 12-1) 0m. 3okista terbentuk di sel mukosa usus kucing dan dikeluarkan bersamaan dengan #eses kucing. "alam epitel usus kucing berlangsung siklus aseksual atau schi.ogoni dan siklus atau gametogeni dan sporogoni. 4ang menghasilkan ookista dan dikeluarkan bersama #eses kucing. Kucing yang mengandung Toxoplasma gondii dalam sekali ekskresi akan mengeluarkan (utaan ookista. ,ila ookista ini tertelan oleh hospes perantara seperti manusia, sapi, kambing, atau kucing maka pada berbagai (aringan hospes perantara akan dibentuk kelompokkelompok tro#o.oit yang membelah secara akti#. 5ada hospes perantara tidak dibentuk stadium seksual tetapi dibentuk stadium istirahat yaitu kista. ,ila kucing makan tikus yang mengandung kista maka terbentuk kembali stadium seksual di dalam usus halus kucing tersebut. ,. 6pidemiologi toksoplasmosis 5re'alensi .at anti Toxoplasma gondii pada binatang di &ndonesia adalah sebagai berikut, -7-/-8 pada kucing, 11--98 pada babi, 11-918 pada kambing, /78 pada an(ing, dan kurang dari 128 pada ternak lain. 5re'alensi toksoplasmosis kongenital di berbagai negara diperkirakan sebagai berikut : ;ederland 9,7 dari 1222 kelahiran hidup, ;ew 4ork 1,-8, 5aris -8, dan <ietnam 9-/8. Keadaan toksoplasmosis di suatu daerah ditentukan oleh banyak #aktor, seperti kebiasaan makan daging kurang matang, adanya kucing yang terutama dipelihara sebagai hewan

kesayangan, adanya tikus dan burung yang sebagai hospes perantara, adanya lipas atau lalat yang sebagai 'ektor untuk memindahkan ookista dari tin(a kucing. +. =e(ala klinis dan diagnosis toksoplasmosis pada ibu hamil dan bayinya =e(ala klinis Manusia yang terin#eksi parasit toksoplasma > Toxo akut pada umumnya tidak merasakan sakit yang menarik perhatiannya sehingga tidak terdeteksi. =e(ala klinis yang muncul mirip dengan ge(ala klinis penyakit in#eksi pada umumnya, yaitu demam, pembesaran kelen(ar lim#a dileher bagian belakang tanpa rasa sakit, sakit kepala, rasa sakit di otot, lesu > lemas. =e(ala ini biasanya sembuh secara spontan $?renkle 1@@2%. Strickland $1@@1% melaporkan A@8 penderita toksoplasma akut mengalami ge(ala klinis berupa demam, A*8 sakit kepala dan pembesaran kelen(ar lim#a, 928 sakit di otot, 7*8 leher kaku dan tidak na#su makan, )28 dengan bercak- bercak merah dikulit, )*8 sakit disendi dan 118 dengan radang hati. Toksoplasmosis akut dan rein#eksi pada wanita hamil dapat menyebabkan penularan secara pasi# bayi yang dikandung. ,esarnya angka penularan pada bayi tergantung pada usia kehamilan. !ngka penularan sebesar 18 ter(adi bila wanita hamil menderita toksoplasmosis sebelum ter(adi pembuahan, 1)8 bila usia kehamilan 9 B 19 minggu dan )28 bila usia kehamilan 19 B )A minggu sampai saat dilahirkan. ,ayi yang dikandung oleh wanita hamil di usia kehamilan trimester & mampu terin#eksi sebesar )78, sedangkan diusia kehamilan trimester &&& sebesar 978. &n#eksi pada kehamilan sangat awal dapat menyebabkan abortus dan bayi meninggal dalam kandungan. &n#eksi pada kehamilan trimester & dapat menyebabkan kelainan bawaan yang berat pada bayi, karena pada saat itu sedang berlangsung proses pertumbuhan alat-alat tubuh. Kelainan bawaan yang ter(adi dapat berupa hidrosepalus, mikrosepalus, perkapuran otak, gangguan syara# seperti ke(ang-ke(ang, gangguan re#lek, retandasi mental, gangguan pengelihatan yang dapat menyebabkan kebutaan dan radang hati $?renkle B 1@@2, Kier.enbaum B 1@@*%.

3rang yang terin#eksi parasit toksoplasma yang kronis dapat ter(adi ge(ala klinis berupa Korioretinitis yang dapat menyebabkan gangguan pengelihatan, sakit kepala, 6nse#alitis, bahkan lumpuh sebagian badan $Soemarsono, 1@@2%. "iagnosis "iagnosis toksoplasmosis akut dapat dipastikan bila menemukan taki.oit dalam biopsy otak atau sumsum tulang, cairan serebrospinal dan 'entrikel. Tes serologi dapat menun(ang diagnosis toksoplasmosis. Tes yang dapat dipakai adalah tes warna Sabin ?eldman$CSabin-?eldman dye testD% dan test hemaglutinasi tidak langsung $&E!%, untuk antibody &g= , tes .at anti #luoresen tidak langsung $&?!%, dan tes 6F&S! untuk deteksi antibody &g= dan &gM. 5rinsip tes warna adalah Toxoplasma yang hidup $dari cairan peritoneum tikus% bila dicampur dengan serum normal mudah diwarnai dengan biru metilen. Tetapi bila dicampur dengan serum kebal, parasit tidak dapat mengambil warna lagi. Titer tes warna ialah pengenceran tertinggi dengan 728 dari (umlah Toxoplasma tidak diwarnai. Titer .at anti &g= cepat naik dan tetap tinggi selama setahun atau lebih pada tes warna maupun tes &E!, &E? dan 6F&S!. 5ada tes warna diperlukan parasit hidup sehingga tes ini sekarang (arang dipakai. 5ada tes &?! dan 6F&S! tidak diperlukan parasit hidup. Tes ini digunakan untuk deteksi .at anti &gM Toxoplasma. !danya .at anti &gM pada neonatus menun(ukkan bahwa .at anti ini dibuat oleh (anin yang terin#eksi dalam uterus, karena .at anti &gM dari ibu yang berukuran lebih besar tidak dapat melalui plasenta, tidak seperti halnya .at anti &g=. Maka (ika ditemukan .at anti &gM .Toxoplasma pada neonatus, diagnosis toksoplasmosis kongenital sudah dapat dipastikan. Tes serologik tidak selalu dipakai untuk menegakkan diagnosis toksoplasmosis akut dengan cepat dan tepat. Karena &gM tidak selalu dapat ditemukan pada neonatus, atau karena &gM dapat ditemukan selama berbulan-bulan, bahkan smapai lebih dari setahun. Sedangkan pada penderita imunode#isiensi tidak dibentuk &gM dan tidak dapat ditemukan titer &g= yang meningkat.

!khir-akhir ini dikembangkan 5+G untuk deteksi ";! yang dapat memberikan diagnosis dini yang cepat dan tepat untuk toksoplasmosis kongenital prenatal dan postnatal. ". +ara penularan toksoplasmosis Selain dari ibu ke anak, toksoplasmosis tidak menular lewat kontak antarmanusia. ,erikut adalah sumber utama penularan toksoplasmosis:

Sekitar 728 penularan in#eksi toksoplasma ter(adi karena memakan daging yang kurang matang. Toksoplasma dapat bertahan hidup bila daging dipanaskan kurang dari 99 dera(at celcius.

Kontak dengan kucing dan kotorannya. Kucing adalah satu-satunya hewan yang dapat menularkan toksoplasma lewat kotoran. Ketika kucing memakan daging mentah mangsanya atau terkena kotoran kucing lainnya yang sudah terin#eksi, kuman toksoplasma akan masuk melalui mulut atau lidahnya sewaktu membersihkan diri. Setelah berkembang biak di dalam tubuh kucing tersebut, kuman toksoplasma akan mengeluarkan benih $oosit% melalui kotoran. "alam satu kali buang kotoran, kucing yang terin#eksi dapat mengeluarkan (utaan benih toksoplasma yang hanya bisa dilihat melalui mikroskop. ,enih tersebut akan men(adi dewasa setelah )* (am dan terus bertahan hidup di tanah, pasir atau kotoran hingga 1A bulan.

Ketika seseorang mengelus-elus kucing atau berkebun di taman dan kemudian lupa menyeka muka dengan tangan, kuman toksoplasma dapat memasuki tubuh melalui mulut, hidung dan mata !nda.

Sumber penularan lainnya adalah sayuran>buah yang dicuci kurang bersih, air dan susu segar yang terkontaminasi.

&n#eksi (uga dapat ter(adi di laboratorium bila seseorang beker(a dengan hewan percobaan yang terin#eksi T.gondii, melalui (arum suntik atau alat laboratorium lain.

&n#eksi dapat ter(adi dengan transplantasi organ dari donor yang menderita toksoplasmosis.

Tran#usi darah lengkap (uga dapat mengakibatkan in#eksi. Setelah ookista atau kista (aringan ditelan manusia, nasib parasit akan ditentukan oleh

keadaan kekebalan tubuh penderita :

!pabila keadaan kekebalan tubuh baik, maka parasit di dalam sel yang berbentuk brady.oite akan mati. 5arasit dan sel tubuh yang mati ini akan menimbulkan reaksi radang menahun ringan seperti berkumpulnya sel lim#osit dan makro#ag.

5ada indi'idu yang tidak mempunyai kekebalan tubuh atau kekebalan tubuhnya sangat rendah maka parasit yang ada didalam sel tersebut akan berkembang dengan cepat sehingga sel akan rusak. "alam hal seperti ini akan banyak ditemukan kerusakan sel dengan parasit di sekitarnya dan reaksi radang. 5ada keadaan seperti ini, timbul ge(ala klinis.

!pabila keadaan kekebalan tubuh ada, tetapi tidak cukup untuk mematikan, brady.oite akan tetap berada didalam sel berupa kista yang tidak menimbulkan reaksi (aringan. Keadaan ini bisa berlangsung lama. ,ila suatu saat keadaan yang laten ini dapat berubah men(adi in#eksi yang akut.

6. 5engaruh toksoplasmosis dengan ibu hamil dan (aninnya 5usat-pusat pengontrol dan pencegah penyakit !merika $+"+% memperkirakan bahwa lebih dari 92 (uta orang-orang di !merika mungkin membawa parasit toksoplasma. ;amun hanya sangat sedikit yang mempunyai ge(ala-ge(ala karena sistim imun yang sehat biasanya men(aga parasit-parasit dari menyebabkan penyakit. 5arasit toksoplasma merupakan salah satu (enis parasit T3G+E $toxoplasma, rubella, cytomegalo, dan herpes 'irus% yang berbahaya terutama untuk wanita hamil. Suatu penyakit in#eksi yang disebabkan oleh proto.oa yang tergolong dalam coccidia. Sebagai haspes de#initi# parasit ini adalah kucing, sedangkan manusia sebagai haspes perantara. Satu hal yang (uga perlu dicermati adalah bahwa penyakit ini tidak mengenal gender, artinya ia tidak sa(a mengin#eksi wanita tapi kaum pria pun tidak sedikit yang terin#eksi. 5enyakit ini pada umumnya tergolong penyakit yang asimptomatis, maksudnya tidak menampakkan tanda-tanda klinis pada korban yang terin#eksi.

5ada umumnya in#eksi toksoplasma tidak menimbulkan ge(ala apa pun, namun pada ibu hamil in#eksi tersebut dapat berisiko menyerang plasenta dan (anin. 5enderita toksoplasmosis tidak selalu menyebabkan kemandulan atau keguguran pada (anin, tapi bisa (uga menyebabkan radang paru-paru, hydrocephalus, gangguan penglihatan sampai kebutaan. Tetapi sering pula tidak menimbulkan gangguan apa-apa. ,iasanya toksoplasmosis akan menampakkan ge(ala klinis (ika ada interkurensi in#eksi, misalnya dengan 'irus atau proto.oa lain atau pada kondisi stres dan immunosupresi $penurunan daya tahan tubuh, seperti pada penderita kanker dan !&"S%. Meskipun hanya sekitar 1 dari 12.222 bayi terkena toksoplasmosis, namun in#eksi tersebut perlu diwaspadai. &n#eksi toksoplasma pada bayi $congenital toxoplasmosis% dapat menyebabkan gangguan #ungsi otak, mata, gin(al, (antung dan lainnya. "alam (angka pan(ang, bayi dapat tumbuh men(adi anak yang buta, tuli dan terbelakang mental. Sekitar 12-178 wanita hamil memiliki kekebalan alami terhadap toksoplasmosis karena dalam tubuhnya telah terbentuk serum antibodi dari in#eksi sebelumnya. Se(umlah lainnya yang tidak memiliki kekebalan memang rentan terkena, namun kemungkinan terin#eksi (uga biasanya rendah. Tambahan lagi, tidak semua ibu hamil yang terkena toksoplasmosis menularkan ke bayinya. ,ila calon ibu ter(angkiti toksoplasma pada trimester pertama kehamilan, kemungkinannya 178 bahwa dia akan menularkannya ke bayi. Semakin tua usia kehamilan, semakin besar risiko penularan, hingga mencapai 928 bila calon ibu baru terin#eksi di trimester ketiga. ;amun di sisi lain, semakin tua usia bayi (uga semakin kuat dia dalam melawan in#eksi. &n#eksi toksoplasmosis menimbulkan risiko terbesar pada usia kehamilan 12-)* minggu. ?. Upaya menanggulangi toksoplasmosis 5encegahan Terdapat beberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari penyakit toksoplasmosis, antara lain $+hin, )222%: 1. Mendidik ibu hamil tentang langkah-langkah pencegahan: a. =unakan iradiasi daging atau memasak daging pada suhu 1722? $992+% sebelum dimakan. 5embekuan daging tidak e#ekti# untuk menghilangkan Toxoplasma gondii.

b. &bu hamil sebaiknya menghindari pembersihan sampah panci dan kontak dengan kucing. Memakai sarung tangan saat berkebun dan mencuci tangan setelah ker(a dan sebelum makan. ). Makanan kucing sebaiknya kering, kalengan atau rebus dan mencegah kucing tersebut berburu $men(aga mereka sebagai hewan peliharaan dalam ruangan% -. Menghilangkan #eses kucing $sebelum sporocyst men(adi in#ekti#%. ?eses kucing dapat dibakar atau dikubur. Mencuci tangan dengan bersih setelah memegang material yang berpotensial terdapat Toxoplasma gondii. *. 7. +uci tangan sebelum makan dan setelah menangani daging mentah atau setelah kontak dengan tanah yang mungkin terkontaminasi kotoran kucing. Kontrol kucing liar dan mencegah mereka kontak dengan pasir yang digunakan anak-anak untuk bermain. 9. 5enderita !&"S yang telah terserang toksoplasmosis dengan ge(ala yang parah harus menerima pengobatan pro#ilaksis sepan(ang hidup dengan pirimetamin, sul#adia.ine dan asam #olinic. 5engobatan Sampai saat ini pengobatan yang terbaik adalah kombinasi pyrimethamine dengan trisul#apyrimidine. Kombinasi kedua obat ini secara sinergis akan menghambat siklus p-amino asam ben.oat dan siklus asam #oist. "osis yang dian(urkan untuk pyrimethamine ialah )7-72 mg per hari selama sebulan dan trisul#apyrimidine dengan dosis ).222-9.222 mg sehari selama sebulan. Karena e#ek samping obat tadi ialah leukopenia dan trombositopenia, maka dian(urkan untuk menambahkan asam #olat dan yeast selama pengobatan. Trimetoprimn (uga temyata e#ekti# untuk pengobatan toksoplasmosis tetapi bila dibandingkan dengan kombinasi antara pyrimethamine dan trisul#apyrimidine, ternyata trimetoprim masih kalah e#ekti#itasnya. Spiramycin merupakan obat pilihan lain walaupun kurang e#ekti# tetapi e#ek sampingnya kurang bila dibandingkan dengan obat-obat sebelumnya. "osis spiramycin yang dian(urkan ialah )-* gram sehari yang di bagi dalam ) atau * kali pemberian. ,eberapa peneliti mengan(urkan pengobatan wanita hamil trimester

pertama dengan spiramycin )-- gram sehari selama seminggu atau - minggu kemudian disusul ) minggu tanpa obat. "emikian berselang-seling sampai sembuh. 5engobatan (uga ditu(ukan pada penderita dengan ge(ala klinis (elas dan terhadap bayi yang lahir dari ibu penderita toksoplasmosis. Kalau mau tahu lebih banyak lagi silahkan saudara-saudara sekalian browse di link berikut: http:>>dyahisahrahayu.blogspot.com> http:>>www.ibudanbalita.net>9A/>waspadai-penularan-'irus-toxoplasma-pada-ibu-hamil.html http:>>drwarnilo'er.blogspot.com>)211>11>makalah-parasitologi-toksoplasma-gondii.html http:>>ma(alahkesehatan.com>hati-hati-dengan-toksoplasmosis>

Anda mungkin juga menyukai