Anda di halaman 1dari 22

SESI II

KOMPETENSI DASAR Mampu menjelaskan perkembangan dan penerapan epidemiologi

INDIKATOR KOMPETENSI

POKOK BAHASAN (JUDUL TUGAS)

MATERI POKOK Epidemiology, Kesehatan Masyarakat, dan Kesehatan Penggunaan Epidemiology Transisi Epidemiologi Beberapa Sejarah dan Peristiwa Epidemiologi

SUMBER/ BAHAN

(Dikumpul hari selasa (15 maret 2011)

Perkembangan & Mampu menjelaskan Penerapan keterkaitan dan perbedaan epidemiologi, kesehatan dan Epidemiologi public health Mampu menjelaskan kegunaan epidemiologi dalam kehidupan sehari-hari Mampu menjelaskan sejarah perkembangan epidemiologi Mampu menjelaskan perbedaan epidemiologi dimasa lalu dengan epidemiologi modern

erstman, hal! "#$% &'&, hal (#") Buku epidemiologi yang lain yang terkait

Petunjuk tugas I kelompok untuk pertemuan II: buat makalah dengan sistematika penulisan berdasarkan materi pokok.

SEJARAH EPIDEMIOLOGI
Posted: November 5, 2 ! b" Andika Wirawan in #$%$& #$%$& 'PI#'MI()(*I +ag:$dd ne, tag, 'PI#'MI()(*I, %ejarah 'pidemiologi

'pidemiologi pada mulan"a diartikan sebagai studi tentang epidemi. .al ini berarti bah,a epidemiologi han"a mempelajari pen"akit-pen"akit menular saja tetapi dalam perkembangan selanjutn"a epidemiologi juga mempelajari pen"akit-pen"akit non in/eksi, sehingga de,asa ini epidemiologi dapat diartikan sebagai studi tentang pen"ebaran pen"akit pada manusia di dalam konteks lingkungann"a. Mencakup juga studi tentang pola-pola pen"akit serta pencarian determinan-determinan pen"akit tersebut. #apat disimpulkan bah,a epidemiologi adalah ilmu "ang mempelajari tentang pen"ebaran pen"akit serta determinan-determinan "ang mempengaruhi pen"akit tersebut 'pidemiologi merupakan ilmu "ang telah dikenal le,at catatan sejarah pada 0aman dahulu kala dan bahkan berkembang bersamaan dengan ilmu kedokteran karena kedua disiplin ilmu ini berkaitan satu sama lainn"a. 'pidemiologi dalam pelaksanaan program pencegahan dan pemberantasan pen"akit butuh ilmu kedoteran seperti ilmu /aal, biokimia, patologi, mikrobiologi dan genetika. Perbedaan antara ilmu kedokteran dengan ilmu epidemiologi terletak pada cara penanganan masalah kesehatan. Ilmu kedokteran menekankan pada pela"anan kasus demi kasus sedangkan epidemioogi menekankan pada kelmpok individu. (leh karena itu, selain membutuhkan ilmu kedokteran, epidemiologi juga membutuhkan disiplin lmu-ilmu lain seperti demogra/i, sosiologi, antropologi, geologi, lingkungan /isik, ekonomi, buda"a dan statiska. #alam perkembangan ilmu epidemiologi sarat dengan hambatan-hambatan karena belum semua ahli bidang kedokteran setuju metode "ang di gunakan pada epidemioogi. .al ini disebabkan karena perbedaan paradigma dalam menangani masalah kesehatan antara ahli pengobatan dengan metode epidemiologi terutama pada saat berlakun"a paradigma bah,a pen"akit disebabkan oleh roh jahat. 1eberhasilan menembus paradigma tersebut berkat perjuangan "ang gigih para ilmu,an terkenal di kala itu. %eperti sekitar 2 %M 3ina dan India telah mengenalkan variolasi, $bad ke 5 %M muncul .ipocrates "ang memperkenalkan bukun"a tentang air,water and places, selanjutn"a *alen melengkapi dengan /aktor atmos/ir, /aktor internal serta /aktor predisposisi. $bad 2- dan 25 terjjadi karantina berbagai pen"akit "ang di pelopori oleh 4. 5racastorius dan

%"denham, selanjutn"a pada tahun 2662 7ohn *raunt memperkenalkan ilmu biostat dengan mencatata kematian P'% 8 data metriologi. Pada tahun 2!9: ;illiam 5arr mengembangkan analisis statistik, matematik dalam epidemiologi dengan mengembangkan sistem pengumpulan data rutin tentang jumlah dan pen"ebab kematian dibandingkan pola kematian antara orangorang "ang menikah dan tidak, dan antara pekerja "ang berbeda jenis pekerjaann"a di inggris. <pa"a "ang telah dilakukan untuk mengembangkan sistem pengamatan pen"akit secara terus menerus dan menggunakan in/ormasi itu untuk perencanaan dan evaluasi program telah mengangkat nama ;illiam 5arr sebagai the /ounder o/ modern epidemiolog". %elanjutn"a pada tahun 2!-!, 7ohn %no, menggunakan metode 'pidemiologi dalam menja,ab epidemi cholera di )ondon, 1emudian berkembang usaha vaksinasi, analisis ,abah, terakhir penggunaan metode epidemiologi pada pen"akit keracunan dan kanker. Perkembangan epidemiologi surveilans setelah perang dunia II disusul perkembangan epidemiologi khusus. hal "ang sama juga dilakukan 'd,in 3had,ik Pada tahun 2!:2 "aitu melakukan riset tentang masalah sanitasi di inggeris, serta 7acob henle, robert koch, Pasteur mengembangkan teori kontak penularan. #ari tokoh-tokoh tersebut paling tidak telah meletakkan konsep epidemiologi "ang masih berlaku hingga saat ini. 1onsep-konsep tersebut antara lain: 2. 2. 9. -. Pengaruh lingkungan terhadap kejadian suatu pen"akit Penggunaan data kuantitati/ dan statistik Penularan pen"akit 'ksprimen pada manusia

#i dalam perkembangan batasan epidemiologi selanjutn"a mencakup sekurang-kurangn"a 9 elemen, "akni : 2. Mencakup semua pen"akit 'pidemiologi mempelajari semua pen"akit, baik pen"akit in/eksi maupun pen"akit non in/eksi, seperti kanker, pen"akit kekurangan gi0i =malnutrisi>, kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan kerja, sakit ji,a dan sebagain"a. ?ahkan di negara-negara maju, epidemiologi ini mencakup juga kegiatan pela"anan kesehatan. 2. Populasi

$pabila kedokteran klinik berorientasi pada gambaran-gambaran dari pen"akit-pen"akit individu maka epidemiologi ini memusatkan perhatiann"a pada distribusi pen"akit pada populasi =mas"arakat> atau kelompok. 2. Pendekatan ekologi 5rekuensi dan distribusi pen"akit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan manusia baik lingkungan /isik, biologis, maupun sosial. .al inilah "ang dimaksud pendekatan ekologis. +erjadin"a pen"akit pada seseorang dikaji dari manusia dan total lingkungann"a. Referensi : 2. Budiarto, Eko.2003. Pengantar Epidemiologi.Jakarta: Penerbit Buku edokteran E!" 2. Bustan #$ % 2002 &. Pengantar 'pidemiologi, Jakarta, Rineka "ipta 9. $asr', $ur dasar(dasar epidemiologi -. )rsip mata kulia* + # ,$-). 200/

Epidemiologi dalam Pem ang!nan ke"e#a$an Lokal


Pada hari %abtu, ! 7anuari 2 22 sa"a mendapat telepon dari seorang pro/essor bidang epidemiologi dari <niversitas .asanuddin =<N.$%>, Makassar mengundang untuk datang pada sebuah seminar "ang digelar di .otel Mercure, Makassar. +erpaksa jad,al mengajar pada hari itu untuk para bidan kelas akhir pecan sa"a tunda demi menghargai undangan sang pro/essor lulusan $merika tersebut. %etelah sampai di tempat acara, tern"ata acara "ang dimaksud sangat relevan dengan bidang kajian sa"a tentang epidemiologi. %eminar tersebut digelar oleh &% Ibu dan $nak %iti 5atimah milik pemerintah provinsi %ula,esi %elatan dengan tema @Peran 'pidemiologi #alam Mempercepat &% Ibu dan $nak %iti 5atimah menjadi 3enter o/ 'Aellence di Indonesia +imurB. .adir sebagai pembicara %eminar adalah Pro/. I N"oman 1andun =1etua Perhimpuan $hli 'pidemiologi IndonesiaCP$'I Pusat> dan Pro/. $.' Meliala =#irektur 'ksekuti/ )P2'I>. %etelah seminar dilanjutkan dengan pertemuan terbatas para pengurus Perhimpuan $hli 'pidemiologi Indonesia =P$'I> %ula,esi %elatan =%ulsel> "ang dipimpin #r. dr )eo Pra,irodihadjo, M.1es =#irektur &% %iti 5atimahC1etua P$'I %ulsel> bersama dengan pengurus P$'I Pusat. ?eberapa poin-poin penting hasil rapat itu adalah mencari solusi dalam mengatasi

masalah kesehatan di %ulsel antara lain: =2> Melaksanakan advokasi 'pidemiologi dengan *ubernur mengenai Epidemiolog' Roadmap %ulsel =2 2 - 2 2->D =2> Mempersiapkan tenaga pro/esional epidemiologi dalam mendukung pembangunan kesehatan provinsi %ulsel =%2 pro/esi 'pidemiologi>D =9> Melaksanakan pelatihan tenaga pro/esi epidemiologi semua level dengan menggunakan modul standard nasionalD =-> ?ekerjasama dengan dinas kesehatan dalam membentuk 7ejaring 'pidemiologi di semua institusi kesehatanD 'mpat point penting lainn"a terkait dengan organisasi pro/esi para ahli epidemiologi, P$'I. 'mpat point "ang dimaksud adalah: =5> P$'I menjadi bagian dari Majelis +enaga 1esehatan Pro/esi =M+1P> Provinsi %ulselD =6> P$'I terlibat di dalam proses penentuan kebijakan kesehatan dan perencanaan pembangunan kesehatan di Provinsi %ulselD =E> $kti/ dalam men"elenggarakan dan mengikuti pertemuan-pertemuan ilmiah baik di level provinsi, nasional maupun internasionalD dan =!> P$'I akti/ dalam proses pemantapan koordinasi pembangunan 1esehatan di kabupatenCkota sesuai dengan semangat otonomi dan desentralisasi. Pendeka$an Epidemiologi Pendekatan epidemiologi dalam ilmu kesehatan mas"arakat menjelaskan secara kuantitati/ masalah kesehatan "ang terjadi di tengah mas"arakat. #alam aplikasin"a, epidemiologi menerangkan /aktor-/aktor pen"ebab pen"akit beserta distribusi pen"akit. 1arena itu dalam epidemiologi dikenal tiga jenis "akni 'pidemiologi #eskripti/, 'pidemiologi $nalitik, dan 'pidemiologi 'ksperimental. 'pidemiologi #eskripti/ mempelajari tentang distribusi dan /rekuensi pen"akit "ang menunjukkan besarn"a masalah kesehatan dalam mas"arakat. 'pidemiologi deskripti/ menja,ab pertan"aan ,ho, ,here dan ,hen atau siapa "ang terkena pen"akit, dimana lokasin"a dan kapan terjadin"a. 'pidemiologi $nalitik membahas tentang /aktor-/aktor pen"ebab =determinant> suatu masalah kesehatan. 'pidemiologi $nalitik akan menja,ab pertan"aan ,h" atau mengapa timbul suatu masalah kesehatan dan apa pen"ebabn"a. %ementara 'pidemiologi 'ksperimental menguji kebenaran melalui suatu percobaan =eAperiment> /aktor-/aktor pen"ebab suatu masalah kesehatan. 'ksperimen epidemiologi bisa dilakukan di laboratorium atau di dalam suatu komunitas tertentu. #alam pendekatan epidemiologi juga dikenal istilah trias epidemiologi atau segitiga terjadin"a suatu pen"akit. +rias epidemiologi menggambarkan interaksi tiga /aktor utama

masalah kesehatan "akni host =pejamu>, agent =/aktor pen"ebab> dan environment =lingkungan>. Pejamu adalah semua "ang termasuk golongan makhluk hidup seperti he,an dan manusia "ang menjadi tempat alamiah proses perkembangan pen"akit. $gen adalah suatu organisme hidup "ang dapat men"ebabkan terjadin"a suatu pen"akit. $gen pen"akit bisa sendiri seperti pada pen"akit in/eksi, namun bisa pula bersama-sama atau bekerjasama seperti pada pen"akit kanker. %ementara )ingkungan adalah /aktor luar dari suatu individu "ang berperan dalam terjadin"a suatu pen"akit. 5aktor lingkungan ini dibagi pula atas lingkungan /isik, lingkungan biologis dan lingkungan sosial. #alam aplikasi ilmu ini, ada tiga jenis penelitian epidemiologi dalam mengungkap suatu pen"akit "akni penelitian potong melintang =cross-sectional stud">, penelitian kasus-kelola =casecontrol stud"> dan penelitian kohor =cohort stud">. Penelitian epidemiologi lainn"a biasa pula dibagi atas penelitian desktripti/ dan penelitian eksperimental. 3ross-sectional stud" digunakan untuk melihat gambaran sesaat kejadian suatu pen"akit berupa distribusi dan /rekuensi karakteristik kesehatan dalam mas"arakat melalui bentuk survei. 3ase-control stud" untuk mengetahui hubungan sebab-akibat =kausal> suatu kasus pen"akit. 3ara penggunaann"a, memilih kasus dari pen"akit "ang diteliti kemudian memilih kelompok kontroln"a. %edangkan cohort stud" adalah penelitian "ang mengamati kejadian suatu pen"akit dari ,aktu ke ,aktu dalam rentang ,aktu "ang panjang sehingga dapat memotret /aktor pen"ebab keterpaparan suatu individu sehingga men"ebabkan terjadin"a pen"akit. %etelah mengetahui penelitian-penelitian epidemiologi, dikenal pula tiga bentuk dasar ukuran epidemiologi "akni rate =angka>, rasio dan proporsi. 1etiga ukuran itu digunakan dalam menjelaskan suatu peristi,a kesakitan, kematian, dan nilai statistik lainn"a. Peristi,a kesakitan bisa diukur dengan menggunakan angka insidensi dan angka serangan sementara peristi,a kematian menggunakan mortalit" rate =angka kematian>. Menurut Pro/. #r. Muh Najib ?ustan MP., salah satu peletak dasar epidemiologi di Indonesia, nilai rate mengukur kemungkinan kejadian dalam populasi terhadap beberapa peristi,a tertentu. &asio adalah suatu pern"ataan /rekuensi nisbi kejadian suatu peristi,a lainn"a. %edangkan proporsi adalah suatu persen dari jumlah peristi,a-peristi,a dalam kelompok data "ang mengenai masing-masing kategori =atau subkelompok> dari kelompok itu =?ustan, 2 6:!--:->.

1arena itu, 4alanis ?. =2::::2 > dalam bukun"a Epidemiolog' in -ealt* "are, terbitan $ppleton 8 )ange, %tand/ord, 3onnecticut membagi atas tujuh peran utama epidemiologi dalam pembangunan kesehatan mas"arakat "akni: =2> investigasi etiologi pen"akit, =2> identi/ikasi /aktor risiko, =9> identi/ikasi sindrom dan klasi/ikasi pen"akit, =-> melakukan diagnosis banding dan perencanaan pengobatan, =5> surveilans status kesehatan penduduk, =6> diagnosis komunitas dan perencanaan pela"anan kesehatan serta =E> evaluasi pela"anan kesehatan dan intervensi kesehatan mas"arakat. #engan melihat keluasan perspekti/ pendekatan epidemiologi dalam pembangunan kesehatan, maka tidak salah bila pengambil kebijakan kesehatan lokal dapat melakuan pengarusutamaan pendekatan epidemiologi dalam program-programmn"a. %elama ini akibat desentralisasi kesehatan, pendekatan "ang lebih dominan adalah kebijakan kesehatan gratis "ang lebih didominasi pendekatan kurati/ =pengobatan>. #ari sudut pandang ilmu kesehatan mas"arakat, kesehatan gratis lebih ban"ak bermuatan pada kajian $dministrasi dan 1ebijakan 1esehatan =$11>. ?ila ingin membangun kesehatan mas"arakat "ang sejati, maka pendekatan epidemiologi men"ajikan cara kerja "ang paling relevan dalam mengangkat derajat kesehatan mas"arakat Indonesia. %ementara, cabang ilmu kesehatan mas"arakat lainn"a menjadi pendukung dari epidemiologi, seperti $11, *i0i 1esmas, 1esehatan )ingkungan, 1esehatan &eproduksi dan seterusn"a.

Peranan Epidemiologi dalam Peme%a#an Ma"ala# Ke"e#a$an Ma"&araka$


Posted on (ktober 25, 2 2 b" erosade,i 'pidemiologi sebagai salah satu disiplin ilmu kesehatan "ang relati/ masih baru bila dibandingkan dengan beberapa disiplin ilmu lain, pada saat ini telah mengalami perkembangan "ang cukup pesat. ;alaupun sejumlah penelitian epidemiologis telah memberikan hasil "ang cukup besar pada beberapa abad "ang lalu, namun epidemiologi sebagai dasar dari s'stemati0ed bod' of epidemiolog' principles, "ang merupakan dasar dari penelitian epidemiologi, beru berkembang pada beberapa puluh tahun terakhir ini. 7adi, ,alaupun perkembangan epidemiologi masih baru tapi sebenarn"a epidemiologi sudah berkembang saat manusia mulai mengenal pen"akit menular. #e,asa ini dapat kita lihat perkembangan epidemiologi sebagai suatu bidang ilmu "ang mempelajari keadaan dan si/at karakteristik suatu kelompok penduduk tertentu,

dengan memperhatikan berbagai perubahan "ang terjadi pada penduduk tersebut "ang mempengaruhi derajat kesehatan dan kehidupan sosialn"a. ?erbagai de/inisi dan pengertian telah dikemukakan oleh para ahli epidemiologi "ang pada dasarn"a memiliki persamaan pengertian "akni epidemiologi adalah suatu ilmu "ang mempelajari, menganalisis, serta berusaha memecahkan berbagai masalah kesehatan maupun masalah "ang erat kaitann"a dengan kesehatan pada suatu kelompok penduduk tertentu. %elain itu pengertian epidemiologi adalah suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis si/at dan pen"ebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari sebab timbuln"a masalah serta gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun penanggulangann"a. #ari berbagai perkembangan tersebut diatas, maka para ahli epidemiologi mulai mengembangkan apa "ang sekarang dikenal dengan metode epidemiologi, "akni suatu sistem pendekatan ilmiah "ang diarahkan pada analisis /aktor pen"ebab serta hubungan sebab akibat terjadin"a peristi,a tertentu pada suatu kelompok penduduk tertentu di samping di kembangkann"a epidemiologi sebagai bagian dari ilmu kesehatan mas"arakat =t*e art of epidemiolog'>. (leh sebab itu dalam penggunaann"a, epidemiologi sangat erat hubungann"a dengan berbagai disiplin ilmu diluar kesehatan baik disiplin ilmu eksakta maupun ilmu sosial. #ari pengertian epidemiologi dan metode epidemiologi, maka bentuk kegiatan epidemiologi meliputi berbagai aspek kehidupan mas"arakat, baik "ang berhubungan dengan bidang kesehatan maupun diluar bidang kesehatan. ?entuk kegiatan epidemiologi dasar "ang paling sering digunakan adalah epidemiologi deskripti/ "akni bentuk kegiatan epidemiologi "ang memberikan gambaran atau keterangantentang keadaan serta si/at pen"ebaran status kesehatan dan gangguan kesehatan maupun pen"akit pada suatu kelompok penduduk tertentu =terutama menurut si/at karakteristik, orang, ,aktu, dan tempat>. #ari uraian diatas maka pengertian epidemiologi menjadi lebih luas dan bukan han"a menganalisis pen"akit serta sebab terjadin"a pen"akit, tetapi dapat pula ditetapkan dalam berbagai masalah "ang ada di mas"arakat, baik "ang bertalian erat dengan pen"akit atau masalah kesehatan lainn"a. Maupun "ang berhubungan dengan masalah lain dalam mas"arakat. #alam bidang kesehatan mas"arakat, epidemiologi mempun"ai tiga /ungsi utama: 2. Menerangkan tentang besarn"a masalah dan gangguan kesehatan =termasuk pen"akit> serta pen"ebarann"a dalam suatu penduduk tertentu. 2. Men"iapkan dataC in/ormasi "ang esensial untuk keperluan perencanaan, pelaksana program, serta evaluasi berbagai kegiatn pela"anan kesehatan pada mas"arakat, baik "ang bersi/at pencegahan dan penanggulangan pen"akit maupun bentuk lainn"a serta menentukan skala prioritas terhadap kegiatan tersebut. 9. Mengidenti/ikasi berbagai /actor "ang menjadi pen"ebab masalah atau /aktor "ang berhubungan dengan terjadin"a masalah tersebut. #an dalam penerapann"a, kegiatan epidemiologi dapat dibagi menjadi dua bentuk utama : 2. 1. Epidemiologi 2eskriptif $dalah salah satu bentuk kegiatan epidemiologi "ang menganalisa tentang suatu masalah "ang ada dalam sebuah populasi dimana hal "ang dijelaskan adalah keadaan dan si/at masalah tersebut. ?entuk kegiatan ini dapat menjelaskan tentang adan"a masalah dalam suatu populasi tertentu dengan cara membandingkan populasi tersebut dengan populasi "ang lain. $tau populasi "ang sama han"a ,aktu saja "ang berbeda. #isamping itu epidemiologi deskripti/ dapat memberkan gambaran tentang /aktor "ang mempengaruhi timbuln"a pen"akit atau gangguan

kesehatan tertentu dengan menggunakan analisa data dan in/ormasi data dari berbagai disiplin ilmu. %ebagai contoh, penggunaan epidemiologi deskripti/ antara lain pada usaha penanggulangan ,abah pen"akit menular "ang terjadi di mas"arakat.selain itu epidemiologi deskripti/ sering digunakan dalam pen"usunan program kesehatan mas"arakat serta penilaian hasil usaha di bidang kesehatan mas"arakat, serta bidang lain "ang berkaitan erat dengan kesehatan seperti kependudukan, 1? dan gi0i. 2. 2. Penelitian Epidemiologi Penelitian ini digunakan untuk mengetahui /aktor pen"ebab terjadin"a pen"akit serta gangguan kesehatan lain "ang terjadi di mas"arakat. Pada dasarn"a kegiatan penelitian epidemiologi ini terdiri dari 2 bagian utama "aitu : 2. Penelitian 'ksperimental Penelitian eksperimental terdiri dari dua macam : 2. 'ksperimental murni : Penelitian "ang dilakukan dalam sebuah laboratorium dengan perlakuan khusus pada objekn"a atau sasaran "ang di teliti. ?iasan"a penelitian ini menggunakan sistem random, artin"a setiap individu memiliki kesempatan "ang sama untuk terpilih dalam kelompok kasus atau katrol. 2. 'ksperimental %emu : merupakan penelitian tanpa sistem randomisasi. 'ksperimen ini dilakukan pada sekelompok populasi tertentu "ang merupakan satu kesatuan unit "ang tidak dapat dipisahkan. 9. Penelitian observasi Penelitian observasi ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung pada objek atau kelompok mas"arakat "ang diteliti. Penelitian observasi ini dapat dibagi menjadi dua macam : 2. Penelitian deskripti/ ?entuk penelitian ini sering disebut analisis deskriptif. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui prevalensi atau masalah kesehatan lainn"a dan untuk mengetahui si/at kejadian tersebut dalam mas"arakat serta kecenderungann"a untuk masa "anga akan datang. Penelitian ini sangat membantu dalam menganalisis status kesehatan penduduk tertentu serta dapat memberikan keterangan tentang berbagai /actor "ang berkaitan erat dengan kejadian pen"akit untuk digunakan dalam men"usun hipotesis untuk penelitian selanjutn"a. 2. Penelitian analisis Penelitian ini sering digunakan dalam mencari /aktor sebab akibat serta hubungan sebab akibat terjadin"a pen"akit maupun gangguan kesehatan lainn"a. ?entuk penelitian ini dapat dibagi menjadi dua bentuk utama "akni : 2. Penelitian retrospekti/ 2. Penelitian prospekti/ Penelitian retrospekti/ didasarkan pada kejadian kasus "ang sudah ada pada saat penelitian dibandingkan dengan mereka "ang tidak menderita sehingga sering juga disebut penelitian kasus-kelola. %edangkan penelitian prospekti/ adalah penelitian "ang didasarkan pada pengamatan terhadap kelompok terpapar dengan "ang tida terpapar pada a,al penelitian kemudian diamati sampai timbul pen"akit, dan juga danjuga sering disebut penelitian kohort. %edangkan gabungan dari keduan"a adalah retrospekti/ kohort.

%umber : Nasir, Noor.2::6.#asar 'pidemiologi.7akarta:&ineka 3ipta

ilm! ke"e#a$an ma"&araka$ dan ke"e#a$an lingk!ngan


P'N*$N+$& 1'%'.$+$N M$%F$&$1$+ &agil %eti"abudi, %1M 2. %ejarah 1esehatan Mas"arakat =Notoatmodjo, 2 9> ?erbicara kesehatan mas"arakat tidak terlepas dari dua tokoh metologi Funani "aitu $sclepius dan .igeia. ?erdasarkan cerita Mitos Funani tersebut $sclepius disebutkan sebagai seorang dokter pertama "ang tampan dan pandai meskipun tidak disebutkan sekolah atau pendidikan apa "ang telah ditempuhn"a, tetapi diceritakan bah,a ia telah dapat mengobati pen"akit dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur-prosedur tertentu dengan baik. .egeia, seorang asisten"a "ang juga istrin"a juga telah melakukan upa"a kesehatan. ?edan"a antara $sclepius dengan .igeia dalam pendekatanCpenanganan masalah kesehatan adalah D a. $sclepius melakukan pendekatan =pengobatan pen"akit>, setelah pen"akit tersebut terjadi pada seseorang. b. .igeia mengajarkan kepada pengikutn"a dalam pendekatan masalah kesehatan melalui @hidup seimbangB, seperti mengindari makananCminuman "ang beracun, makan makanan "ang bergi0i =baik> cukup istirahat dan melakukan olahraga. $pabila orang sudah jatuh sakit .igeia lebih menganjurkan melakukan upa"a-upa"a secara alamiah untuk men"embuhkan pen"akitn"a tersebut, anatara lain lebih baik dengan memperkuat tubuhn"a dengan makanan "ang baik, daripada dengan pengobatanCpembedahan. #ari cerita dua tokoh di atas, berkembanglah 2 aliranCpendekatan dalam menangani masalah kesehatan. 1elompok pertama cenderung menunggu terjadin"a pen"akit =setelah sakit>, "ang selanjutn"a disebut pendekatan kurati/Cpengobatan. 1elompok ini pada umumn"a terdiri terdiri dari dokter, dokter gigi, psikiater dan praktisi-praktisi lain "ang melakukan pengobatan /isik, mental maupun sosial. %edangkan kelompok kedua, seperti haln"a pendekatan .igeia, cenderung melakukan upa"a-upa"a pencegahan pen"akit dan meningkatkan kesehatan =promosi> sebelum terjadi pen"akit. 1e dalam kelompok ini termasuk para petugas kesehatan mas"arakat lulusanlulusan sekolahCinstitusi kesehatan mas"arakat dari berbagai jenjang. #alam perkembangan selanjutn"a, seolah-olah terjadi dikotomi antara kelompok kedua pro/esi, "aitu pela"anan kesehatan kurati/ =curative health care>, dan pela"anan pencegahanCpreventi/ =preventive health care>. 1edua kelompok ini dapat dilihat perbedaan pendekatan : a. Pendekatan kurati/ : 2> #ilakukan terhadap sasaran secara individual. 2> 3enderung bersi/at reakti/ =menunggu masalah datang, misal dokter menunggu pasien datang di PuskesmasCtempat praktek>. 9> Melihat dan menangani klienCpasien lebih kepada sistem biologis manusiaCpasien han"a dilihat secara parsial =padahal manusia terdiri dari bio-psiko-sosial "ang terlihat antara aspek satu dengan lainn"a. b. Pendekatan preventi/, 2> %asaranCpasien adalah mas"arakat =bukan perorangan>.

2> Menggunakan pendekatan proakti/, artin"a tidak menunggu masalah datang, tetapi mencari masalah. Petugas turun di lapanganCmas"arakat mencari dan mengidenti/ikasi masalah dan melakukan tindakan. 9> Melihat klien sebagai makhluk "ang utuh, dengan pendekatan holistik. +erjadi"a pen"akit tidak semata karena terganggun"a sistem biologis tapi aspek bio-psiko-sosial. 2. Pengertian 1esehatan Mas"arakat =Notoatmodjo, 2 9> Menurut ;inslo, =2:2 > bah,a 1esehatan Mas"arakat =Public .ealth> adalah Ilmu dan %eni : mencegah pen"akit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui @<saha-usaha Pengorganisasian mas"arakat @ untuk : a. Perbaikan sanitasi lingkungan b. Pemberantasan pen"akit-pen"akit menular c. Pendidikan untuk kebersihan perorangan d. Pengorganisasian pela"anan-pela"anan medis dan pera,atan untuk diagnosis dini dan pengobatan. e. Pengembangan reka"asa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup "ang la"ak dalam memelihara kesehatann"a. Menurut Ikatan #okter $merika =2:-!> 1esehatan Mas"arakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan mas"arakat melalui usaha-usaha pengorganisasian mas"arakat. #ari batasan kedua di atas, dapat disimpulkan bah,a kesehatan mas"arakat itu meluas dari han"a berurusan sanitasi, teknik sanitasi, ilmu kedokteran kurati/, ilmu kedokteran pencegahan sampai dengan ilmu sosial, dan itulah cakupan ilmu kesehatan mas"arakat. 9. &uang )ingkup 1esehatan Mas"arakat =Notoatmodjo, 2 9> #isiplin ilmu "ang mendasari ilmu kesehatan mas"arakat antara lain, mencakup : a. Ilmu biologi b. Ilmu kedokteran c. Ilmu kimia d. 5isika e. Ilmu )ingkungan /. %osiologi g. $ntropologi =ilmu "ang mempelajari buda"a pada mas"arakat> h. Psikologi i. Ilmu pendidikan (leh karena itu ilmu kesehatan mas"arakat merupakan ilmu "ang multidisiplin. %ecara garis besar, disiplin ilmu "ang menopang ilmu kesehatan mas"arakat, atau sering disebut sebagai pilar utama Ilmu 1esehatan Mas"arakat ini antara lain sbb : 2. 'pidemiologi. 2. ?iostatistikC%tatistik 1esehatan. 9. 1esehatan )ingkungan. -. Pendidikan 1esehatan dan Ilmu Perilaku. 5. $dministrasi 1esehatan Mas"arakat. 6. *i0i Mas"arakat. E. 1esehatan 1erja. -. <pa"a-upa"a 1esehatan Mas"arakat =Notoatmodjo, 2 9> Masalah 1esehatan Mas"arakat adalah multikausal, maka pemecahan"a harus secara multidisiplin. (leh karena itu, kesehatan mas"arakat sebagai seni atau praktekn"a mempun"ai

bentangan "ang luas. %emua kegiatan baik langsung maupun tidak untuk mencegah pen"akit =preventi/>, meningkatkan kesehatan =promoti/>, terapi =terapi /isik, mental, dan sosial> atau kurati/, maupun pemulihan =rehabilitati/> kesehatan =/isik, mental, sosial> adalah upa"a kesehatan mas"arakat. %ecara garis besar, upa"a-upa"a "ang dapat dikategorikan sebagai seni atau penerapan ilmu kesehatan mas"arakat antara lain sebagai berikut : a. Pemberantasan pen"akit, baik menular maupun tidak menular. b. Perbaikan sanitasi lingkungan c. Perbaikan lingkungan pemukiman d. Pemberantasan 4ektor e. Pendidikan =pen"uluhan> kesehatan mas"arakat /. Pela"anan 1esehatan Ibu dan $nak g. Pembinaan gi0i mas"arakat h. Penga,asan %anitasi +empat-+empat <mum i. Penga,asan (bat dan Minuman j. Pembinaan Peran %erta Mas"arakat 5. Perkembangan 1esehatan Mas"arakat di Indonesia =Notoatmodjo, 2 9> $bad 1e-26 Pemerintahan ?elanda mengadakan upa"a pemberantasan cacar dan kolera "ang sangat ditakuti mas"arakat pada ,aktu itu. %ehingga bera,al dari ,abah kolera tersebut maka pemerintah ?elanda pada ,aktu itu melakukan upa"a-upa"a kesehatan mas"arakat. +ahun 2! E Pemerintahan 7endral #aendels, telah dilakukan pelatihan dukun ba"i dalam praktek persalinan. <pa"a ini dilakukan dalam rangka upa"a penurunan angka kematian ba"i pada ,aktu itu, tetapi tidak berlangsung lama, karena langkan"a tenaga pelatih. +ahun 2!!! ?erdiri pusat laboratorium kedokteran di ?andung, "ang kemudian berkembang pada tahun-tahun berikutn"a di Medan, %emarang, suraba"a, dan Fog"akarta. )aboratorium ini menunjang pemberantasan pen"akit seperti malaria, lepra, cacar, gi0i dan sanitasi. +ahun 2:25 ."drich, seorang petugas kesehatan pemerintah ?elanda mengembangkan daerah percontohan dengan melakukan propaganda =pendidikan> pen"uluhan kesehatan di Pur,okerto, ?an"umas, karena tinggin"a angka kematian dan kesakitan. +ahun 2:2E %+(4I$ =sekolah untuk pendidikan dokter pribumi> berubah menjadi sekolah kedokteran dan akhirn"a sejak berdirin"a <I tahun 2:-E berubah menjadi 51<I. %ekolah dokter tersebut pun"a andil besar dalam menghasilkan tenaga-tenaga =dokter-dokter> "ang mengembangkan kesehatan mas"arakat Indonesia +ahun 2:9 Penda/taran dukun ba"i sebagai penolong dan pera,atan persalinan +ahun 2:95 #ilakukan program pemberantasan pes, karena terjadi epidemi, dengan pen"emprotan ##+ dan vaksinasi massal. +ahun 2:52 #iperkenalkann"a konsep ?andung =?andung Plan> oleh #r.F. )eimena dan dr Patah ="ang kemudian dikenal dengan Patah-)eimena>, "ang intin"a bah,a dalam pela"anan kesehatan mas"arakat, aspek kurati/ dan preventi/ tidak dapat dipisahkan. konsep ini kemudian diadopsi oleh ;.(. #i"akini bah,a gagasan inilah "ang kemudian dirumuskan sebagai konsep pengembangan sistem pela"anan kesehatan tingkat primer dengan membentuk unit-unit organisasi /ungsional dari #inas 1esehatan 1abupaten di tiap kecamatan "ang mulai dikembangkan sejak tahun 2:6:C2:E dan kemudian disebut Puskesmas. +ahun 2:52 Pelatihan intensi/ dukun ba"i dilaksanakan +ahun 2:56 #r.F.%ulianti mendirikan @Pro"ek ?ekasiB sebagai pro"ek percontohanCmodel pela"anan bagi pengembangan kesehatan mas"arakat dan pusat pelatihan, sebuah model

keterpaduan antara pela"anan kesehatan pedesaan dan pela"anan medis. +ahun 2:6E %eminar membahas dan merumuskan program kesehatan mas"arakat terpadu sesuai dengan mas"arakat Indonesia. 1esimpulan seminar ini adalah disepakatin"a sistem Puskesmas "ang terdiri dari Puskesmas tipe $, tipe ?, dan 3. +ahun 2:6! &apat 1erja 1esehatan Nasional, dicetuskan bah,a Puskesmas adalah merupakan sistem pela"anan kesehatan terpadu, "ang kemudian dikembangkan oleh pemerintah =#epkes> menjadi Pusat Pela"anan 1esehatan Mas"arakat =Puskesmas>. Puskesmas disepakati sebagai suatu unit pela"anan kesehatan "ang memberikan pela"anan kurati/ dan preventi/ secara terpadu, men"eluruh dan mudah dijangkau, dalam ,ila"ah kerja kecamatan atau sebagian kecamatan di kotamad"aCkabupaten. +ahun 2:6: %istem Puskesmas disepakati 2 saja, "aitu tipe $ =dikepalai dokter> dan tipe ? =dikelola paramedis>. Pada tahun 2:6:-2:E- "ang dikenal dengan masa Pelita 2, dimulai program kesehatan Puskesmas di sejumlah kecamatan dari sejumlah 1abupaten di tiap Propinsi. +ahun 2:E: +idak dibedakan antara Puskesmas $ atau ?, han"a ada satu tipe Puskesmas saja, "ang dikepalai seorang dokter dengan strati/ikasi puskesmas ada 9 =sangat baik, rata-rata dan standard>. %elanjutn"a Puskesmas dilengkapi dengan piranti manajerial "ang lain, "aitu Micro Planning untuk perencanaan, dan )okakar"a Mini =)okMin> untuk pengorganisasian kegiatan dan pengembangan kerjasama tim. +ahun 2:!- #ikembangkan program paket terpadu kesehatan dan keluarga berencana di Puskesmas =1I$, 1?, *i0i, Penaggulangan #iare, Immunisasi> a,al tahun 2:: -an Puskesmas menjelma menjadi kesatuan organisasi kesehatan /ungsional "ang merupakan pusat pengembangan kesehatan mas"arakat "ang juga memberda"akan peran serta mas"arakat, selain memberikan pela"anan secara men"eluruh dan terpadu kepada mas"arakat di ,ila"ah kerjan"a dalam bentuk kegiatan pokok. 1epustakaan Notoatmodjo, %oekidjo.2 9. Ilmu 1esehatan Mas"arakat D Prinsip-prinsip #asar. 7akarta : &ineka 3ipta. #epkes, 2 5. #r. 7. )eimena, Peletak 1onsep #asar Pela"anan 1esehatan Primer =Puskesmas>,http:CC,,,.depkes.go.idCindeA.phpG optionHne,s8taskHvie,article8sidH2 ::8ItemidH2 diakses tanggal 5 $gustus 2 5 %oal latihan : 2. %ebutkan perbedaan pela"anan dengan pendekatan kurati/ dan pendekatan preventi %earch: ?elibis $-2E I $-2EJs '?((1% I $-2EJs 5&I'N#% I ?<1< +$M< I #$5+$& I%I I 1'+. (?$+ 1'%'.$+$N )IN*1<N*$N =1es)ing> Posted on (ctober 25, 2 !. 5iled under: 1edokteran K +ags: 1esehatan )ingkungan, 1'%)IN* K

&ate +his 'ditor : Fa"an $. Israr, %.1ed. 5akultas 1edokteran <niversitas &iau. L$. #'5INI%I L-$da beberapa de/inisi dari kesehatan lingkungan : 2. Menurut ;.( =;orld .ealth (rgani0ation>, kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi "ang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.2 2. Menurut .$1)I =.impunan $hli 1esehatan )ingkungan Indonesia> kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan "ang mampu menopang keseimbangan ekologi "ang dinamis antara manusia dan lingkungann"a untuk mendukung tercapain"a kualitas hidup manusia "ang sehat dan bahagia.2 L?. &<$N* )IN*1<P 1'%'.$+$N )IN*1<N*$N L-Menurut ;orld .ealth (rgani0ation =;.(> ada 2E ruang lingkup kesehatan lingkungan, "aitu :2 2. Pen"ediaan $ir Minum 2. Pengelolaan air ?uangan dan pengendalian pencemaran 9. Pembuangan %ampah Padat -. Pengendalian 4ektor 5. PencegahanCpengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia 6. .igiene makanan, termasuk higiene susu E. Pengendalian pencemaran udara !. Pengendalian radiasi :. 1esehatan kerja 2 . Pengendalian kebisingan 22. Perumahan dan pemukiman 22. $spek kesling dan transportasi udara 29. Perencanaan daerah dan perkotaan 2-. Pencegahan kecelakaan 25. &ekreasi umum dan pari,isata 26. +indakan-tindakan sanitasi "ang berhubungan dengan keadaan epidemiC,abah, bencana alam dan perpindahan penduduk 2E. +indakan pencegahan "ang diperlukan untuk menjamin lingkungan. L-#i Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22 a"at =9> << No 29 tahun 2::2 ruang lingkup kesling ada !, "aitu :9 2. Pen"ehatan $ir dan <dara 2. Pengamanan )imbah padatCsampah 9. Pengamanan )imbah cair -. Pengamanan limbah gas 5. Pengamanan radiasi 6. Pengamanan kebisingan E. Pengamanan vektor pen"akit !. Pen"ehatan dan pengamanan lainn"a, sepeti keadaan pasca bencana

L3. %$%$&$N 1'%'.$+$N )IN*1<N*$N L-Menurut Pasal 22 a"at =2> << 29C2::2, %asaran dari pelaksanaan kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut :9 2. +empat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha "ang sejenis 2. )ingkungan pemukiman : rumah tinggal, asramaC"ang sejenis 9. )ingkungan kerja : perkantoran, ka,asan industriC"ang sejenis -. $ngkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara "ang digunakan untuk umum 5. )ingkungan lainn"a : misaln"a "ang bersi/at khusus seperti lingkungan "ang berada dlm keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar2an, reaktorCtempat "ang bersi/at khusus. L#. M$%$)$.-M$%$)$. 1'%'.+$N )IN*1<N*$N #I IN#(N'%I$ L-Masalah 1esehatan lingkungan merupakan masalah kompleks "ang untuk mengatasin"a dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. #i Indonesia permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain :2,2. $ir ?ersih L-$ir bersih adalah air "ang digunakan untuk keperluan sehari-hari "ang kualitasn"a memenuhi s"arat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. $ir minum adalah air "ang kualitasn"a memenuhi s"arat kesehatan dan dapat langsung diminum. L-%"arat-s"arat 1ualitas $ir ?ersih diantaran"a adalah sebagai berikut : I %"arat 5isik : +idak berbau, tidak berasa, dan tidak ber,arna I %"arat 1imia : 1adar ?esi : maksimum "ang diperbolehkan ,9 mgCl, 1esadahan =maks 5 mgCl> I %"arat Mikrobiologis : 1oli/orm tinjaCtotal koli/orm =maks per 2 ml air> 2. Pembuangan 1otoranC+inja L-Metode pembuangan tinja "ang baik "aitu dengan jamban dengan s"arat sebagai berikut :2,5 I +anah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi I +idak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah "ang mungkin memasuki mata air atau sumur I +idak boleh terkontaminasi air permukaan I +inja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan he,an lain I +idak boleh terjadi penanganan tinja segar D atau, bila memang benar-benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin I 7amban harus babas dari bau atau kondisi "ang tidak sedap dipandang I Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal. 9. 1esehatan Pemukiman L-%ecara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :2,6 I Memenuhi kebutuhan /isiologis, "aitu : pencaha"aan, pengha,aan dan ruang gerak "ang cukup, terhindar dari kebisingan "ang mengganggu I Memenuhi kebutuhan psikologis, "aitu : privac" "ang cukup, komunikasi "ang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah I Memenuhi pers"aratan pencegahan penularan pen"akit antarpenghuni rumah dengan pen"ediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor pen"akit dan tikus, kepadatan hunian "ang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungn"a makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencaha"aan dan pengha,aan "ang cukup I Memenuhi pers"aratan pencegahan terjadin"a kecelakaan baik "ang timbul karena keadaan luar

maupun dalam rumah antara lain pers"aratan garis sempadan jalan, konstruksi "ang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghunin"a jatuh tergelincir. -. Pembuangan %ampah L-+eknik pengelolaan sampah "ang baik dan benar harus memperhatikan /aktor-/aktor Cunsur, berikut:6 I Penimbulan sampah. 5aktor-/aktor "ang mempengaruhi produksi sampah adalah jumlah penduduk dan kepadatan"a, tingkat aktivitas, pola kehidupanCtk sosial ekonomi, letak geogra/is, iklim, musim, dan kemajuan teknologi I Pen"impanan sampah I Pengumpulan, pengolahan dan peman/aatan kembali I Pengangkutan I Pembuangan L-#engan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui hubungan dan urgensin"a masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan masalah-masalah ini secara e/isien. 5. %erangga dan ?inatang Pengganggu L-%erangga sebagai reservoir =habitat dan suvival> bibit pen"akit "ang kemudian disebut sebagai vektor misaln"a : pinjal tikus untuk pen"akit pesCsampar, N"amuk $nopheles sp untuk pen"akit Malaria, N"amuk $edes sp untuk #emam ?erdarah #engue =#?#>, N"amuk 3uleA sp untuk Pen"akit 1aki *ajahC5ilariasis. PenanggulanganCpencegahan dari pen"akit tersebut diantaran"a dengan merancang rumahCtempat pengelolaan makanan dengan rat pro// =rapat tikus>, 1elambu "ang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan N"amuk $nopheles sp, *erakan 9 M =menguras mengubur dan menutup> tempat penampungan air untuk mencegah pen"akit #?#, Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah pen"akit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi. L-?inatang pengganggu "ang dapat menularkan pen"akit misaln"a anjing dapat menularkan pen"akit rabiesCanjing gila. 1ecoa dan lalat dapat menjadi perantara perpindahan bibit pen"akit ke makanan sehingga menimbulakan diare. +ikus dapat men"ebabkan )eptospirosis dari kencing "ang dikeluarkann"a "ang telah terin/eksi bakteri pen"ebab. 6. Makanan dan Minuman L-%asaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa boga dan makanan jajanan =diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain "ang disajikan jasa boga, rumah makanCrestoran, dan hotel>. L-Pers"aratan h"giene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan meliputi :6 I Pers"aratan lokasi dan bangunan I Pers"aratan /asilitas sanitasi I Pers"aratan dapur, ruang makan dan gudang makanan I Pers"aratan bahan makanan dan makanan jadi I Pers"aratan pengolahan makanan I Pers"aratan pen"impanan bahan makanan dan makanan jadi I Pers"aratan peralatan "ang digunakan I Pencemaran )ingkungan L-Pencemaran lingkungan diantaran"a pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara. Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi indoor air pollution dan out door air pollution. Indoor air pollution merupakan problem perumahanCpemukiman serta gedung umum, bis kereta

api, dll. Masalah ini lebih berpotensi menjadi masalah kesehatan "ang sesungguhn"a, mengingat manusia cenderung berada di dalam ruangan ketimbang berada di jalanan. #iduga akibat pembakaran ka"u bakar, bahan bakar rumah tangga lainn"a merupakan salah satu /aktor resiko timbuln"a in/eksi saluran perna/asan bagi anak balita. Mengenai masalah out door pollution atau pencemaran udara di luar rumah, berbagai analisis data menunjukkan bah,a ada kecenderungan peningkatan. ?eberapa penelitian menunjukkan adan"a perbedaan resiko dampak pencemaran pada beberapa kelompok resiko tinggi penduduk kota dibanding pedesaan. ?esar resiko relati/ tersebut adalah 22,5 kali lebih besar. 1eadaan ini, bagi jenis pencemar "ang akumulati/, tentu akan lebih buruk di masa mendatang. Pembakaran hutan untuk dibuat lahan pertanian atau sekedar diambil ka"un"a tern"ata memba,a dampak serius, misaln"a in/eksi saluran perna/asan akut, iritasi pada mata, terganggun"a jadual penerbangan, terganggun"a ekologi hutan. LL#$5+$& P<%+$1$ 2. ;orld .ealth (rgani0ation =;.(>. 'nvironmental .ealth. #isitasi dari : http:CC,,,.;.(.int. )ast <pdate : 7anuari 2 ! 2. %eti"abudi &. #asar 1esehatan )ingkungan. #isitasi dari : http:CC,,,.ajago.blogspot.htm. )ast <pdate : #esember 2 E 9. #epartemen 1esehatan &epubik Indonesia.. <ndang-undang Nomor 29 tahun 2::2 tentang 1esehatan. -. Menteri 1esehatan &I. Peraturan Menteri 1esehatan No -26 tahun 2:: tentang %"arat-s"arat dan Penga,asan 1ualitas $ir. 5. %oeparman dan %uparmin. 2 2.Pembuangan +inja dan )imbah 3air : %uatu Pengantar. 7akarta : '*3. 6. 1eputusan Menteri 1esehatan &epublik Indonesia Nomor 2 :!CM'N1'%C%1C4IIC2 9 tentang Pers"aratan ."giene %anitasi &umah Makan dan &estoran

'pid lagi
Epidemiologi merupakan salah satu bagian dari ilmu kesehatan masyarakat yang menekankan perhatiannya terhadap penyakit dan masalah kesehatan lainnya dalam masyarakat. Keberadaan penyakit tersebut dapat dilihat melalui pendekatan epidemiologi secara kuantitatif. Epidemiologi jika ditinjau dari asal kata epidemiologi berarti ilmu yang mempelajari tentang penduduk (yunani : epi= pada atau tentang,demos= penduduk ,logos= ilmu). Epidemiologi digunakan dalam proses perencanaan yang meliputi identifikasi masalah memilih prioritas, menyusun objektif, menerangkan kegiatan koordinasi dan evaluasi (dever, hal.i ). !elain itu epidemiologi juga digunakan dalam membuat suatu diagnosis epidemiologi dan berperan pula dalam masalah kesehatan berdasarkan indikator vital seperti mortalitas, morbiditas, distribusi maupun intensitas. DEFINISI EPIDEMIOLOGI adalah ilmu yang mempelajari tentang distribusi dan determinan"determinan dari keadaan atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan di dalam populasi tertentu, serta penerapan dari ilmu ini guna mengendalikan masalah"masalah kesehatan. (last.1998:Gordis.2000:CDC.200)

!edangkan dalam pengertian modern pada saat ini E#$%E&$'(')$ adalah : * $lmu yang mempelajari tentang +rek,ensi dan %istribusi (#enyebaran) masalah kesehatan pada sekelompok orang-masyarakat serta %eterminannya (+aktor . faktor yang &empengaruhinya). %ari definisi tersebut di atas, dapat dilihat bah,a dalam pengertian epidemiologi terdapat 3 hal Pokok yaitu : 1. Frekwensi masalah kesehatan +rek,ensi yang dimaksudkan di sini menunjuk pada besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada masyarakat. /ntuk dapat mengetahui frek,ensi suatu masalah kesehatan dengan tepat, ada 0 hal yang harus dilakukan yaitu : a. &enemukan masalah kesehatan yang dimaksud. b. &elakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut. 2. Distribusi ( Pen ebaran ) masalah kesehatan. %istribusi masalah kesehatan yakni menunjuk kepada pengelompokkan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu. Keadaan tertentu yang dimak udkan dalam epidemiologi adalah : a. %istribusi orang : berhubungan dengan umur , jenis kelamin b. %istribusi tempat : berhubungan dengan dimana ,abah itu terjadi c. %istribusi ,aktu : berhubungan dengan masa inkubasi suatu ,abah penyakit, kapan menjangkiti host nya . contohnya : distribusi tempat 1 jika suatu ,abah menyerang desa , seorang ahli epidemiologi tidak perlu melakukan intervensi ke daerah y. 2ukup dengan menyelidiki dari ,ilayah sumbernya di kota . 3erbeda jika ternyata penderita yang banyak ditemukan berada di kota y tapi vektor lebih banyak ditemukan di kota . !ebab termasuk alasan kuat untuk melakukan intervensi di kedua tempat. !. Determinan ( Faktor " #a$tor an% mem&en%aruhi ) 4ang dimaksud adalah factor penyebab dari suatu penyakit - masalah kesehatan baik yang menjelaskan frek,ensi, penyebaran ataupun yang menerangkan penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri. Dalam hal ini ada 3 langkah yang dilakukan yaitu : a. &erumuskan 5ipotesa tentang penyebab yang dimaksud. b. &elakukan pengujian terhadap rumusan 5ipotesa yang telah disusun. c. &enarik kesimpulan. %alam penerapannya kegiatan epidemiologi dapat dibagi dalam dua bentuk utama : epidemiologi deskriptif terutama menganalisis masalah yang ada dalam suatu populasi tertentu serta menerangkan keadaan dan sifat masalah tersebut. 6ermasuk berbagai faktor yang erat hubungannya dengan timbulnya masalah. 2ontohnya : ingin mengetahui frekuensi penderita 632 paru di suatu daerah. /ntuk itu dikumpulkanlah data tentang penderita penyakit 632 paru di daerah tersebut. Epidemiologi analitik bila telah mencakup pencarian ja,aban terhadap penyebab terjadinya frekuensi, penyebaran serta munculnya suatu masalah kesehatan. %iupayakan untuk adanya ja,aban terhadap factor penyebab yang dimaksud (,hy) untuk kemudian dianalisis hubungannya dengan akibat yang ditimbulkan. 2ontohnya : ingin mengetahui pengaruh rokok terhadap timbulnya penyakit kanker paru. /ntuk itu dilakukan perbandingan antara kelompok orang yang merokok dengan yang tidak merokok, kemudian dilihat jumlah penderita penyakit kanker paru untuk masing"masing kelompoknya. %ari perbedaan yang ada dapat disimpulkan ada atau tidaknya pengaruh rokok terhadap penyakit tersebut. K!"#"K$E#IS$IK EPIDEMIOLOGI 7. Epidemiologi mempelajari bukan individu tetapi kelompok individu. ( beda dengan ilmu kedokteran 8 individu )

Epidemiologi membandingkan antara kelompok yang satu dengan kelompok lain ( beda dengan antropologi dan sosiologi yang lebih kualitatif, sedangkan epidemiologi lebih kuantitatif ) 9. Epidemiologi menyangkut pertanyaan apakah mereka dengan kondisi tertentu lebih sering mempunyai karakteristik atau faktor tertentu dari pada mereka yang tak punya faktor itu ( 'i%h risk %rou& ) KEG%N""N & M"NF""$ EPIDEMIOLOG :pabila Epidemiologi dapat dipahami dan diterapkan dengan baik, akan diperoleh berbagai manfaat yang jika disederhanakan adalah sebagai berikut : 1. (embantu Peker)aan *dministrasi +esehatan. 4aitu membantu pekerjaan dalam #erencanaan ( #lanning ) dari pelayanan kesehatan, #emantauan ( &onitoring ) dan #enilaian ( Evaluation ) suatu upaya kesehatan. %ata yang diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan untuk melihat apakah upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak dan apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau tidak. 2. Da&at (eneran%kan Pen ebab ,uatu (asalah +esehatan. %engan diketahuinya penyebab suatu masalah kesehatan, maka dapat disusun langkah . langkah penanggulangan selanjutnya, baik yang bersifat preventif ataupun yang bersifat kuratif. !. Da&at (eneran%kan Perkemban%an *lamiah ,uatu Pen akit. !alah satu masalah kesehatan yang sangat penting adalah tentang penyakit. %engan menggunakan metode Epidemiologi dapatlah diterangkan ;i,ayat :lamiah #erkembangan !uatu #enyakit ( <atural 5istory of %isease ). #engetahuan tentang perkembangan alamiah ini amat penting dalam menggambarkan perjalanan suatu penyakit. %engan pengetahuan tersebut dapat dilakukan berbagai upaya untuk menghentikan perjalanan penyakit sedemikian rupa sehingga penyakit tidak sampai berkelanjutan. &anfaat - peranan Epidemiologi dalam menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit adalah melalui pemanfaatan keterangan tentang frek,ensi dan penyebaran penyakit terutama penyebaran penyakit menurut ,aktu. %engan diketahuinya ,aktu muncul dan berakhirnya suatu penyakit, maka dapatlah diperkirakan perkembangan penyakit tersebut. =. %apat &enerangkan Keadaan !uatu &asalah Kesehatan. Karena Epidemiologi mempelajari tentang frek,ensi dan penyebaran masalah kesehatan, maka akan diperoleh keterangan tentang keadaan masalah kesehatan tersebut. Keadaan yang dimaksud di sini merupakan perpaduan dari keterangan menurut ciri . ciri &anusia, tempat dan >aktu. "D"P%N KEG%N""N EPIDEMIOLOGI "D"L"! SE'"G"I 'E#IK%$ : &endeteksi tanda"tanda adanya perubahan kecenderungan dari suatu penyakit &endeteksi adanya suatu Kejadian (uar 3iasa (K(3) &emperkirakan besarnya suatu kesakitan atau kematian yang berhubungan dengan masalah yang sedang diamati. &erangsang penelitian yang bisa menga,ali suatu tindakan penanggulangan atau pencegahan. &engidentifikasi faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian suatu penyakit. &emungkinkan seseorang untuk melakukan penilaian terhadap tindakan penanggulangan. &enga,ali upaya untuk meningkatkan tindakan"tindakan praktek klinis oleh petugas kesehatan yang terlibat dalam sistem surveilans. %iagnosis masalah kesehatan masyarakat . &emantau kegiatan atau pelaksanaan program &enilai keberhasilan program atau pelayanan kesehatan

0.

&enyusun rencana program - pelayanan kesehatan masyarakat. PERANAN EPIDEMIOLOGI DALAM PERENCANAAN KESEHATAN MASYARAKAT %ari kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor"faktor penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan maka epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam bidang kesehatan masyarakat berupa : &engidentifikasi faktor"faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat. &enyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan pengambilan keputusan. &embantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan. &engembangkan metodologi untuk menganalisa keadaan sautu penyakit dalam upaya mengatasi atau menanggulanginya. &engarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan. 2ontoh kasus : !emarang %aerah Endemi %emam 3erdarah !enin, = ?anuari 0@7@ A 79:0B >$3 SEM"#"NG( KOMP"S)*om + Kota !emarang hingga saat ini masih menjadi daerah endemis demam berdarah, meskipun jumlah kasus penderita penyakit itu mengalami penurunan. *%ari tahun ke tahun, angkanya selalu ada,C kata Kepala %inas Kesehatan #emerintah Kota !emarang, 6atik !uyarti, di sela #embukaan &asa !idang $ 6ahun 0@7@ %#;% Kota !emarang, di !emarang, !enin. $a mengatakan, selama 6ahun 0@@D terdapat sekitar 9.E@@ kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak == orang. :ngka tersebut, katanya, relatif jauh menurun jika dibanding tahun 0@@B yang mencapai sekitar E.@@@ kasus. *%aerah yang endemis tinggi penyakit demam berdarah terdapat di !emarang 6engah dan 6embalang,C katanya. $a menyatakan meminta masyarakat memutus mata rantai penyebab penyebaran penyakit berbahaya tersebut. #enyakit demam berdarah disebabkan oleh virus yang ada dalam nyamuk. *<yamuk bisa diputus rantai perkembangannya dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (#!<), ditambah lagi dengan abate, pemeliharaan ikan, penggunaan kelambu, dan obat nyamuk. 6erutama untuk mereka yang memiliki anak"anak, jangan sampai ada baju di gantungan agar tidak menjadi sarang nyamuk,C katanya. &asyarakat yang sudah terkena penyakit demam berdarah, katanya, secepatnya diba,a ke tempat pengobatan agar secepatnya ditangani. *%emam berdarah termasuk penyakit yang berbahaya karena penderitanya akan mudah kehilangan cairan dalam tubuh, sehingga harus secepatnya ditangani,C katanya. $a mengatakan, masyarakat tidak perlu kha,atir mengenai biaya pengobatan karena mereka yang tidak mampu sudah tertampung dalam #rogram ?aminan Kesehatan &asyarakat. Analisi kasus #eran epidemiologi dalam kasus ini yakni epidemiologi mampu menganalisis seberapa besar kasus yang terjadi dalam kurun ,aktu tertentu. !ekitar 9.E@@ kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak == orang pada tahun 0@@D sedangkan tahun 0@@B yang mencapai sekitar E@@@ kasus. #ada kasus ini para ahli epidemiologi mampu melakukan langkah"langkah pencegahan maupun penanggulangan ,abah.

#enanggulangan ,abah dilakukan dengan cara memba,a penderita ke rumah sakit atau puskesmas utnuk mendapat pertolongan secara kuratif sedangkan lingkungan yang diduga menjadi tempat berkembangnya penyakit dilakukan penanganan lebih lanjut. #enanganan dilakukan dengan melakukan penyelidikan dari mana si korban mendapat virus %emam 3erdarah tersebut, dari lingkungan tempat dia tinggal atau di daerah lain yang selama beberapa hari terakhir penderita kunjungi. :da dugaan, tempat lain dilihat dari masa inkubasi virus di dalam tubuhnya sehingga meyebabkan penyakit. %engan hasil penyelidikan yang didapat, dilakukan pencegahan"pencegahan lain untuk memutus rantai penularan missal dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (#!<), ditambah lagi dengan abate, pemeliharaan ikan, penggunaan kelambu, dan obat nyamuk. 6erutama untuk mereka yang memiliki anak"anak, jangan sampai ada baju di gantungan agar tidak menjadi sarang nyamuk. Kemudian dilanjutkan dengan memodifikasi lingkungan, melakukan 9m, melakukan fogging dan lain sebagainya. ;eferensi 3ustan &.<, :rsunan :, 7DDFG#engantar EpidemiologiG ;ineka cipta, jakarta <oor nasri, 7DDFGdasar epidemiologiGrineka cipta.jakarta :H,ar aHrul, 7DD@G #engantar EpidemiologiG 3inarupa :ksara, ?akarta http:-- !emarang.%aerah.Endmi.%emam.3erdarah.htm.

Anda mungkin juga menyukai