Anda di halaman 1dari 2

Laporan Tesis Perancangan Sistem Propulsi Hybrid (DMP&DEP) pada Kapal Patroli jenis Trimaran

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


Dari Model perancangan dan analisa data yang dipaparkan dalam bab IV dan bab V dapat kita tarik kesimpulan bahwa: 1. Penerapan Sistem hybrid propulsion adalah penggabungan antara Diesel Mechanical Propulsion (DMP) dan Diesel Electric Propulsion (DEP). Pada perencanaan kapal patroli jenis trimaran ini DMP di terapkan pada lambung kapal bagian tengah (center hull), sedangkan DEP diterapkan pada kedua lambung kapal bagian samping. 2. System hybrid propulsion (DEP dan DMP) direncanakan untuk melayani beberapa kondisi operasional /misi pelayaran kapal patroli antara lain: Pengejaran / SAR (Intercept), Pengangkutan (Transit), Patroli (Patroling in economic speed) dan Pengintaian (Loatering).

3. Perencanaan hybrid propulsion pada kapal patroli ini di optimalkan pada waktu operasional sekitar 55% yaitu dengan kecepatan 12 knot, pada saat kondisi ini daya yang dibutuhkan sekitar 6,8 % dari kebutuhan daya mesin pada saat pengejaran dengan kecepatan 40 knot. 4. Dengan daya yang kecil maka konsumsi bahan bakar lebih sedikit dan pada waktu operasi yang tinggi akan didapatkan nilai ekonomis kapal yang tinggi pula. 5. Penerapan propeller jenis FPP memiliki beberapa keuntungan dan kemudahan dalam pengadaan, namun propeller jenis ini didesain memiliki satu titik

optimum saja, pada daya dan putaran yang sudah ditentukan, untuk kapal patoli yang memiliki beberapa misi dan kecepatan, maka propeller FPP akan sulit memenuhi nilai di beberapa titik operasi. 6. Penerapan DEP optimum di kecepatan 12 knot, namun pada kecepatan 40 knot DEP tidak bisa optimum karena pada kondisi ini DEP hanya mampu mentransmisi sekitar 26% daya DEP.

75

Tesis Dedy wahyudi (4108 204 008) Teknik Sistem dan Pengendalian Kelautan

7. Penerapan DMP di titik 40 knot membutuhkan daya yang sangat besar, sehingga pemberian margin daya DMP sekitar 8 % daya total sudah dapat mengatasi kecepatan 40 knot. sehingga pada kasus ini operasional DEP dan DMP secara bersamaan pada kecepatan 40 knot akan tidak efisien. 8. Namun untuk memenuhi kecepatan operasi kapal, pada saat pengintaian, patroli, degan menggunakan DEP, adapun untuk kondisi Transit dan pengejaran / intercept masih dapat dicapai dengan mengoperasikan mesin DMP sesuai prosentase daya mesin yang dinginkan. 9. pada kasus ini penentuan operasional DEP pada kondisi kecepatan 40 knot akan berdampak pada kebutuhan daya Genset yang lebih besar. Kebutuhan daya listrik pada saat kapal beroperasi patroling yaitu sebesar 716.04 kW. Sedangkan pada saat pengejaran kebutuhan daya listrik mencapai 847,81 kW.

Dari perancangan sistem propulsi hybrid (DEP & DMP) pada kapal patroli jenis trimaran masih diperlukan beberapa kajian lagi diantaranya: 1. Pengaruh aliran fluida yang ada di terowongan kapal trimaran terhadap efisiensi penempatan propeller di kedua lambung bagian samping kapal. 2. Pengaruh operasional kecepatan advance terhadap efisiensi propeller DEP. 3. Diperlukan kajian penerapan propeller CPP untuk memenuhi misi kapal. pada saat DMP dioperasikan

76

Anda mungkin juga menyukai