Anda di halaman 1dari 13

TUGAS TEKNIK PERAWATAN RELIABILITY CENTERED MAINTENACE (RCM)

DISUSUN OLEH :

DISUSUN OLEH : Nama NIM : : VERY HENDRA KUSUMA I 810804

PROGRAM STUDI D! TEKNIK MESIN PRODUKSI "URUSAN TEKNIK MESIN #AKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET SURAKARTA $00 0%01$

R&'(a)('(*+ C&,*&-&. Ma(,*&,a/&


Reliability Centered Maintenance (RCM) adalah sebuah proses sistematis yang harus dilakukan untuk menjamin seluruh fasilitas fisik dapat beroperasi dengan baik sesuai dengan desain dan fungsinya . Reliability Centered Maintenance (RCM) sebagai suatu metode untuk mengembangkan, memilih dan membuat alternatif strategi perawatan yang didasarkan pada kriteria operasional, ekonomi dan keamanan. RCM akan membawa kepada sebuah program maintenance yang fokus pada pencegahan terjadinya jenis kegagalan yang sering terjadi. T010a, .a-( RCM: 1. !. #. ntuk mengembangkan desain yang sifat mampu dipeliharanya( maintain ability) baik. ntuk memperoleh informasi yang penting untuk melakukan impro"ement pada desain awal yang kurang baik. ntuk mengembangkan sistem maintenance yang dapat mengembalikan kepada reliability dan safety sepert awal mula e$uiment dari deteriorasi yang terjadi setelah sekian lama dioperasikan. %. ntuk mewujudkan semua tujuan di atas dengan beaya minimum. P&,/&2a3a, +a,2 &4&5*(4 .a, .a6a* .(*&-a65a,7 RCM *&-.(-( .a-( 8 'a,25a3 +a(*0& 1. 'emilihan sistem dan pengumpulan informasi. (alam pemilihan sistem, sistem yang akan dipilih adalah sistem yang mempunyai frekuensi correcti"e maintenance yang tinggi, dengan biaya yang mahal dan berpengaruh besar terhadap kelancaran proses pada lingkungannya. !. (efinisi batasan sistem. (efenisi batasan sistem dilakukan untuk mengetahui apa yang termasuk dan tidak termasuk ke dalam sistem yang diamati.

#. (eskripsi sistem dan Functional Diagram Block ()(*). +etelah sistem dipilih dan batasan sistem telah dibuat, maka dilakukan pendeskripsian sistem. *ertujuan untuk mengidentifikasikan dan mendokumentasikan detail penting dari system %. 'enentuan fungsi dan kegagalan fungsional. )ungsi dapat diartikan sebagai apa yang dilakukan oleh suatu peralatan yang merupakan harapan pengguna. )ungsi berhubungan dengan masalah kecepatan, output, kapasitas dan kualitas produk. ,egagalan (failure) dapat diartikan sebagai ketidakmampuan suatu peralatan untuk melakukan apa yang diharapkan oleh pengguna. +edangkan kegagalan fungsional dapat diartikan sebagai ketidakmampuan suatu peralatan untuk memenuhi fungsinya pada performasi standard yang dapat diterima oleh pengguna. +uatu fungsi dapat memiliki satu atau lebih kegagalan fungsional. -. Failure Mode and Effect Analysis ()M./). Mode kegagalan merupakan suatu keadaan yang dapat menyebabkan kegagalan fungsional. /pabila mode kegagalan sudah diketahui maka memungkinkan untuk mengetahui dampak kegagalan yang menggambarkan apa yang akan terjadi ketika mode kegagalan tersebut terjadi, selanjutnya digunakan untuk menentukan konsekuensi dan memutuskan apa yang akan dilakukan untuk mengantisipasi, mencegah, mendeteksi atau memperbaikinya 0. Logic Tree Analysis (12/). Logic Tree Analysis merupakan suatu pengukuran kualitatif untuk mengklasifikasikan mode kegagalan. Mode kegagalan dapat diklasifikasikan kedalam % kategori yaitu& a. Safety Problem (kategori /) Mode kegagalan mempunyai konsekuensi dapat melukai atau mengancam jiwa sesorang. b. utage Problem (kategori *) Mode kegagalan dapat mematikan sistem

c. Minor to !nfestigation Economic Problem (kategori C) Mode kegagalan tidak berdampak pada keamanan maupun mematikan sistem. (ampaknya tergolong kecil dan dapat diabaikan. d. "idden Failure (kategori () ,egagalan yang terjadi tidak dapat diketahui oleh operator 3. Task selection ('emilihan kebijakan perawatan). Task Selection dilakukan untuk menentukan kebijakan4kebijakan yang mungkin untuk diterapkan (efektif) dan memilih task yang paling efisien untuk setiap mode kegagalan. 5 .fektif berarti kebijakan perawatan yang dilakukan dapat mencegah, mendeteksi kegagalan atau menemukan "idden Failure 5 .fisien berarti kebijakan perawatan yang dilakukan ekonomis bila dilihat dari total biaya perawatan. S*&6 P-9:&: RCM 1. 6dentifikasi e$uipment yang penting untuk di4maintain, biasanya digunakan metode failure7 mode7 effect7 critacality analysis()M.C/) dan fault tree analysis ()2/). !. Menentukan penyebab terjadinya kegagalan, tujuannya untuk memperoleh probabilitas kegagalan dan menentukan komponen kritis yang rawan terhadap kegagalan. lengkap. #. Mengembangkan kegiatan analisis )2/, seperti & menentukan prioritas e$uipment yang perlu di maintain. %. Mengklasifikasikan kebutuhan tingkatan maintenance. -. Mengimplementasikan keputusan berdasar RCM. ntuk melakukan hal ini maka diperlukan data yang histori yang

0. Melakukan e"aluasi, ketika sebuah e$uipment dioperasikan maka data secara real4life mulai direcord, tindakan dari RCM perlu diree"aluasi setiap saat agar terjadi proses penyempurnaan. K9m69,&, .a-( RCM:

Gam)a- 17KOMPONEN RCM

R&a/*(;& Ma(,*&,a,/& 6ni adalah jenis maintenance yang berprinsip&operasikan sampai rusak, atau perbaiki ketika rusak. Maintenance jenis ini hanya dilakukan ketika proses deteriorasi sudah menghasilkan kerusakan.

P-&;&,*(;& Ma(,*&,a,/& Maintenance jenis ini sering disebut time based maintenance, sudah dapat mengurangi frekuensi kegagalan ketika maintenance jenis ini diterapkan, jika dibandingkan dengan reacti"e maintenance. Maintenance jenis ini dilakukan tanpa mempertimbangkan kondisi komponen. ,egiatannya antara lain terdiri dari periksaan, penggantian komponen, kalibrasi, pelumasan, dan pembersihan. Maintenance jenis ini sangat tidak efektif dan tidak efisien dari segi cost ketika diterapkan sebagai satu4satunya metode maintenance dalam sebuah plant. P-&.(/*(;& T&:*(,2 .a, I,:6&/*(9, (PTI) 8alaupun banyak metode yang dapat digunakan untuk menentukan jadwal 'M, namun tidak ada yang "alid sebelum didapatkan age#reliability c$aracteristic dari sebuah komponen, biasanya informasi ini tidak ada, namun harus segera didapatkan untuk komponen baru. 'engalaman menunjukkan bahwa '26 sangat berguna untuk menentukan kondisi suatu komponen terhadap umurnya. M9,(*9-(,2 E<0(6m&,* 2ujuan utama memonitor sebuah e$uipment adalah mengetahui keadaan dan mendapatkan trend dari kondisi e$uipmet tersebut dari waktu ke waktu. 'endekatan yang digunakan adalah& 9 /ntisipasi kegagalan dari pengalaman yang sebelumnya( failure anticipation from past e%perience), seringkali pengalaman kegagalan sebelumnya dapat digunakan untuk menentukan trend kegagalan. 9 +tatistik distribusi kegagalan( failure distribution statistic), distribusi kegagalan dan propabilitas kegagalan harus diketahui untuk menentukan periode akan terjadinya kegagalan. 9 'endekatan konser"atif (conser&ati&e approac$), praktik yang sering dilakukan di lapangan adalah melakukan monitoring secara rutin (tiap bulan atau tiap minggu). +ering kali data yang didapatkan tidak mencukupi untuk mengetahui

kondisi e$uipment, hal ini akan menyebabkan periode atau inter"al monitoring semakin diperpendek.

T&: P-&.(5:( .a, I,6&5:( (P-&.(/*(9, T&:*(,2 .a, I,:6&/*(9,) '26 seringkali disebut sebagai conditioning monitoring atau predicti"e maintenance. '26 dapat digunakan untuk menjustifikasi time based maintenance, karena hasilnya digaransi oleh kondisi e$uipment yang termonitor. (ata '26 yang diambil secara periodik dapat digunakan untuk menentukan trend kondisi e$uipment, perbandingan data antar e$uipment, proses analisis statistik, dsb. '26 tidak dapat digunakan sebagai satu4satunya metode maintenance, karena '26 tidak dapat mengatasi semua moda potensi kegagalan. P-9a/*(;& Ma(,*&,a,/& 2ipe maintenance ini akan menuntun pada & desain, workmanship, instalasi, prosedur dan sc$eduling maintenance yang lebih baik. ,arakteristik dari proacti"e maintenance adalah continous impro&ement dan menggunakan feedback serta komunikasi untuk memastikan bahwa usaha impro"ement yang dilakukan benar4 benar membawa hasil yang positif. /nalisa root#cause failure dan predicti&e analysis diterapkan antara lain untuk mendapatkan maintenance yang efektif, menyusun inter"al kegiatan maintenance, dan memperoleh life cycle.

:ambar ! menunjukkan aspek yang merupakan bagian dari proacti"e maintenance untuk mendapatkan life e;tent.

Gam)a- $7 A:6&5 .a-( P-9a/*(;& Ma(,*&,a,/& U,*05 M&,.a6a*5a, L(4& E=*&,*7

R&'(a)('(*+ E,2(,&&-(,2 Reliability enginering merupakan sebuah jembatan penghubung dari pendekatan proacti"e maintenance, seperti&redesain, modifikasi atau impro"ement dari penggantian komponen. (alam beberapa kasus melakukan redesain merupakan suatu keharusan untuk mendapatkan reliability yang lebih baik. #a('&. I*&m A,a'+:(: +alah kegiatan yang termasun )ailed 6tem /nalysis adalah inspeksi "isual untuk setelah komponen yang mengalami kegagalan dilepaskan dari sistemnya. /nalisis kasus secara lebih detail diterapkan untuk mengetahui penyebab terjadinya kegagalan. Contoh sebiah failed item analysis&sebuah bearing mengalami kerusakan, penyebabnya bisa dari mis4alignment, unbalance, grease yang buruk atau sebab

lainnya. 'engalaman menunjukkan bahwa penyebab kerusakan bearing -<= disebabkan karena metode pemasangan yang kurang tepat. R99* Ca0:& #a('0-& A,a'+:(:(RC#A) RC)/ secara berkonsentrasi secara proaktif mencari penyebab terjadinya kegagalan. *edanya dengan )ailed 6tem /nalysis adalah RC)/ melakukan kegiatan proacti"e sebelum dan juga bisa sesudah terjadinya kegagalan, sedangkan )ailed 6tem /nalysis mutlak setelah terjadi kegagalan. 2ujuan utama dari RC)/ adalah mencari penyebab terjadinya ketidakefisienan dan ketidakekonomisan, mengkoreksi penyebab kegagalan (tidak hanya berkonsentrasi pada efeknya saja), membangkitkan semangat untuk melakukan impro"ement secara kontinu, dan menyediakan data untuk mencegah terjadinya kegagalan. A2& E=6'9-a*(9, 6ni adalah aspek yang penting dalam program RCM. 'endekatan /. dilakukan untuk menguji kelayakan kegiatan maintenance untuk diaplikasikan dengan mempertimbangkan beberapa hal& 1. Tec$nical 'ontent( adalah serangkaian "erifikasi untuk memastikan bahwa semua moda kegagalan sudah dipetakan,dan juga memastikan bahwa metode maintenance yang sudah ada sekarang dapat membawa ke kondisi reliability yang lebih baik. !. Performance !nter&al, adjustment dilakukan kontinu sampai penurunan potensi terjadinya kegagalan dapat diturunkan. #. Task )rouping, pekerjaan yang mempunyai periode yang sama dikelompokkan menjadi satu, tujuannya untuk mengefisienkan waktu.

S6&:(4(/a*(9, 49- N&>?R&)0('. I*&m?E<0(6m&,* 'endekatan kegiatan ini adalah melakukan dokumentasi sebuah e$uipment, seperti dokumentasi data awal (commisioning), seperti "ibrasi, alignment, balancing, juga melakukan record data masalah yang terjadi selama waktu pengoperasian, melakukan perbandingan data berbagai merk e$uipment. >al4hal tersebut dilakukan sehingga dalam melakukan pembelian komponen atau e$uipment baru dapat memperoleh spesifikasi yang lebih baik yang merupakan koreksi dari data4data yang sebelumnya. R&/0--&,/& C9,*-9' +eperti arti kata reccurence yaitu keadaan sakit yang berulang, maka definisi reccurence control adalah mengontrol kegagalan berulang yang terjadi. ,egagalan berulang dapat terjadi akibat ketidakmampuan mencari informasi yang cukup tentang penyebab terjadinya kegagalan tersebut. *eberapa situasi yang dapat digolongkan sebagai kegagalan berulang& 1. ,egagalan berulang yang terjadi pada sebuah e$uipment. !. kegagalan yang berulang yang terjadi pada sistem. #. ,egagalan pada sebuah part yang terjadi pada beberapa e$uipment atau sistem.

:ambar # menunjukkan langkah4langkan untuk menganalisis kegagalan berulang.

Gam)a- !7 La,25a3 A,a'(:(: K&2a2a'a, B&-0'a,27

RESUME :
'emeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas pabrik seperti mesin dan peralatan serta mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan. ,egiatan pemeliharaan ini dapat menjamin bahwa selama proses produksi berlangsung, tidak akan terjadi kemacetan yang disebabkan oleh mesin atau fasilitas produksi. 'emeliharaan pencegahan adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu yang digunakan dalam proses produksi. 'emeliharaan korektif merupakan pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki suatu bagian yang terhenti untuk memenuhi kondisi yang bisa diterima. 'emeliharaan korektif meliputi perbaikan minor terutama untuk rencana jangka pendek yang mungkin timbul di antara pemeriksaan, juga perawatan terencana tahunan serta suatu perluasan yang direncanakan dalam rincian jangka panjang. R&'(a)('(*+ C&,*&-&. Ma(,*&,a,/& (RCM) Reliability Centered Maintenance (RCM) adalah sebuah proses sistematis yang harus dilakukan untuk menjamin seluruh fasilitas fisik dapat beroperasi dengan baik sesuai dengan desain dan fungsinya . Reliability Centered Maintenance (RCM) sebagai suatu metode untuk mengembangkan, memilih dan membuat alternatif strategi perawatan yang didasarkan pada kriteria operasional, ekonomi dan keamanan.

RCM akan membawa kepada sebuah program maintenance yang fokus pada memiliki beberapa tujuan yang sangat bermanfaat untuk melakukan pencegahan supaya peralatan lebih awet. 2ujuan RCM adalah & 1. !. #. ntuk mengembangkan desain yang sifat mampu dipeliharanya( maintain ability) baik. ntuk memperoleh informasi yang penting untuk melakukan impro"ement pada desain awal yang kurang baik. ntuk mengembangkan sistem maintenance yang dapat mengembalikan kepada reliability dan safety sepert awal mula e$uiment dari deteriorasi yang terjadi setelah sekian lama dioperasikan. %. ntuk mewujudkan semua tujuan di atas dengan beaya minimum. (engan adanya RCM ini maka kinerja alat akan tetap stabil,dan hasil produksi akan tetap stabil. RCM memiliki beberapa tahapan antara lain& 1. 6dentifikasi e$uipment yang penting untuk di4maintain, biasanya digunakan metode failure7 mode7 effect7 critacality analysis()M.C/) dan fault tree analysis ()2/). !. Menentukan penyebab terjadinya kegagalan, tujuannya untuk memperoleh probabilitas kegagalan dan menentukan komponen kritis yang rawan terhadap kegagalan. lengkap. #. Mengembangkan kegiatan analisis )2/, seperti & menentukan prioritas e$uipment yang perlu di maintain. %. Mengklasifikasikan kebutuhan tingkatan maintenance. -. Mengimplementasikan keputusan berdasar RCM. ntuk melakukan hal ini maka diperlukan data yang histori yang

Anda mungkin juga menyukai