Anda di halaman 1dari 13

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Brawijaya Malang Jurusan/Departemen AKUNTANSI Course Outline

Matakuliah Bobot SKS Program Kode MK MK Prasyarat Dosen Pengampu

Jam Konsultasi Metode kuliah

Tips untuk berhasil

: Forensic Accounting & Fraud Examination/ Akuntansi Forensik Terapan/Akademik : 3 SKS : PPAK/Joint Program PPAK-S2 Ak/S2 Ak Terapan/Akademik : Course Level 2000/3000/4000 : EKA 1322 (FAFE S1) (Lulus) : Gugus Irianto, SE. MSA. PhD. Akt. dkk Gedung PPA Lama FEB UB, Lantai II Telp. 0341-555000 ext 231 (Office); Mobile: 085 755 877 278 Email: gugusir@ub.ac.id; gugusir@gmail.com : diumumkan tersendiri dikelas : Ceramah (lecture), seminar, pembahasan/diskusi kasus (casebased learning), dan pemutaran DVD (dari ACFE dan sumber lain) : kemandirian dalam belajar, proaktif dalam mencari dan sharing informasi, dan partisipasi/kontribusi aktif di kelas.

1. Latar belakang Fraud (kecurangan terkait dengan aspek keuangan) dapat terjadi di berbagai organisasi baik pada sektor Pemerintah maupun Swasta, dan dapat dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang pada berbagai posisi dari karyawan pada level operasional sampai kepada pejabat yang memiliki otoritas tinggi--, serta dapat pula dilakukan oleh suatu organisasi. Fraud dapat memiliki implikasi (material dan non material) yang jauh lebih besar daripada jumlah (secara material) yang diketahui dari tindakan fraud itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan perhatian seksama atas Fraud. Terdapat beberapa lembaga yang memiliki perhatian seksama terhadap fraud, antara lain Transparency International (TI) dan Association of Certified Fraud Examiners (ACFE). TI secara periodik menyusun laporan dan atau indeks tentang korupsi yang terjadi di berbagai Negara, terutama di sektor pemerintahan. Indonesia merupakan salah satu Negara yang termasuk dalam daftar TI dan menempati ranking yang cukup tinggi (informasi tentang ranking Indonesia dalam konteks ini dapat diakses di http://www.transparency.org/; http://www. globalcorruptionreport.org/). Menyadari keadaan tersebut, pemerintah Indonesia dan juga beragam organisasi nonpemerintah bahu membahu dalam memerangi korupsi. Upaya yang sama juga dilakukan oleh berbagai Perguruan Tinggi (PT) walaupun aktivitasnya masih belum direncanakan dan diimplementasikan secara sistemik. Perang (fighting) terhadap praktek korupsi diyakini perlu dilaksanakan secara sistematis dan melibatkan berbagai pihak. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas sebagai bagian dari implementasi good governance, serta institusionlaisasi
Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 1 of 13

dalam diseminasi tentang etika bisnis dan profesi merupakan salah satu aspek fundamental dalam upaya pencegahan tindakan korupsi. Upaya tersebut perlu diikuti dengan penguatan law enforcement dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pencegahan, pendeteksian serta investigasi atas tindakan korupsi. Pendidikan akuntansi dapat memegang peran sentral dalam proses institusionalisasi kompetensi untuk melawan korupsi, oleh karena cukup banyak subjek (matakuliah) yang bersinggungan dengan hal itu baik itu aspek akuntansi, auditing, maupun sistem informasi. Meskipun demikian penguatan subjek tertentu yang secara khusus dipersiapkan untuk memberikan bekal pemahaman dalam pencegahan, pendeteksian dan investigasi terhadap korupsi atau kecurangan dalam bidang keuangan masih diperlukan. Matakuliah ini dirintis melalui kerjasama dan dukungan materi (buku dan DVD) dari ACFE (Association of Certified Fraud Examiners) yang memiliki visi Together, reducing fraud worldwide -. Kerjasama dan dukungan materi berupa buku juga diperoleh dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Mendorong tumbuhnya kesadaran akan bahaya fraud dan atau korupsi dalam arti luas serta memberikan kesempatan untuk memiliki kemampuan dalam pencegahan, pendeteksian, dan investigasi atas beragam bentuk kecurangan dan atau korupsi merupakan salah satu sasaran yang dicitakan dalam subjek ini.1 2. Deskripsi Matakuliah dan Tujuan Matakuliah ini dirancang untuk membuka jendela pemahaman mahasiswa tentang fraud, fraud examination dan forensic accounting2 serta untuk memfasilitasi peningkatan kemampuan dan atau kompetensi mahasiswa dalam pencegahan, pendeteksian, dan investigasi tentang fraud. Walaupun demikian, kombinasi nama Forensic Accounting dan Fraud Examination dipilih untuk memberikan ruang yang lebih luas dalam kajian terkait dengan Fraud, disamping untuk pengembangan dari matakuliah Fraud Examination yang merupakan embrio dari matakuliah ini. Keunikan dari matakuliah ini dibanding dengan matakuliah lain adalah tentang cakupan materi yang merupakan integrasi/perpaduan dari (dan pemanfaatan) disiplin akuntansi, sistem informasi, auditing, dan aspek hukum. Setelah menempuh matakuliah ini, mahasiswa diharapkan (setidaknya) memiliki kemampuan dalam:
Rintisan untuk sampai kepada penawaran matakuliah Fraud Examination sebagai matakuliah pilihan di Jurusan Akuntansi FE Universitas Brawijaya telah penulis lakukan sejak berada di Australia pada November/Desember 2005, disela revisi disertasi/thesis S-3 di University of Wollongong (UOW). Pada saat itu, penjajagan informal untuk membuka program dual degree --kerjasama FE Unibraw dan Faculty of Commerce, UOW, penulis lakukan. Tertarik dengan program Master of Forensic Accounting (MFA) di UOW, penulis berdiskusi intensif dengan Direktur Program MFA, Dr. Kathy Cooper, dan dengan salah satu staf pengajar MFA, Dr. Annamaria Kurtovic, serta dengan Manager Hubungan Internasional dari Faculty of Commerce UOW. Berdasar diskusi tersebut, penulis menangkap kemungkinan kesulitan terutama dari aspek birokrasi dan keuangan jika langsung membuka progam dual degree. Dua buah buku yang diberikan oleh Dr. Kathy Cooper pada penulis akhirnya memberikan inspirasi untuk menempuh jalan bertahap dan paling memungkinkan untuk menuju cita-cita terwujudnya program dual degree, dan penawaran matakuliah ini merupakan jembantan menuju kesana. 2 Pada matakuliah ini istilah fraud examination dan forensic accounting digunakan secara bergantian (interchangeably) senada dengan yang dinyatakan oleh Albrecht (2003), walaupun elaborasi didalamnya menunjukkan adanya penekanan aspek tertentu yang membedakan kedua terminologi tersebut, yang secara detail akan menjadi bahasan dalam matakuliah ini.
1

Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 2 of 13

1. Memahami tentang makna Fraud dan implikasinya 2. Memahami tentang bentuk dan jenis-jenis Fraud 3. Memahami tentang makna dan ruang lingkup lingkup kajian tentang Fraud Examination, Forensic Accounting, dan Audit Investigasi 4. Memahami tentang faktor-faktor yang mendorong terjadinya Fraud 5. Memahami tentang berbagai pihak (aktor) yang dapat terlibat dalam Fraud 6. Memahami tentang resolusi atas Fraud 7. Memahami tentang peran akuntan dalam upaya pencegahan, pendeteksian, deterrence, dan investigasi atas Fraud. 8. Memahami tentang dan memiliki kompetensi teknis terbatas terkait dengan cara pencegahan, pendeteksian dan investigasi atas Fraud 9. Memiliki ketrampilan teknis dalam melakukan deteksi atas fraud dengan menggunakan perangkat teknologi informasi 10. Memiliki ketrampilan teknis dalam mengidentifikasi adanya gejala dan atau tanda-tanda/indikasi kemungkinan terjadinya fraud dari laporan akuntansi Disamping aspek diatas, proses pembelajaran dalam matakuliah ini diharapkan dapat memberikan ruang dan kesempatan kepada mahasiswa untuk: (1) mengapresiasi etika profesi, (2) meningkatkan kemampuan berkomunikasi, (3) mengasah kemampuan dasar dalam melaksanakan penelitian (4) meningkatkan kemampuan untuk bekerja dalam kelompok, dan (5) meningkatkan kemampuan dan atau kompetensi penguasaan teknologi informasi terkait dengan fraud, terutama pemanfaatan dasar dari Computer Assisted Audit Tools and Techniques (CAATTS), misalnya perangkat lunak Audit Command Language (ACL). Mengingat luasnya cakupan materi dalam matakuliah ini, maka sangat mungkin tidak semua aspek dapat didiskusikan dikelas secara detail, sehingga kegiatan mandiri secara individual dan kelompok sangat penting artinya untuk memperoleh pemahaman serta memiliki kompetensi yang memadai tentang matakuliah ini. Sebagai bagian dari upaya untuk menerapkan pola student-centered learning maka mahasiswa diharapkan proaktif dalam beragam aktivitas belajar mandiri dan kegiatan kelompok. Diharapkan pula, topik-topik dalam matakuliah ini dapat menjadi pemicu (driver) munculnya gagasan atau ide untuk melakukan studi/riset tentang fraud di Indonesia. 3. Sumber bacaan/referensi utama: _____________ (2004), Introduction to Fraud Examination, Association of Certified Fraud Examiners [ACFE] Albrecht, et al. (2012), Fraud Examination, 4th. Ed., South-Western, Cengange Learning [AWS] Cendrowski, et al. (2010), The Handbook of Fraud Deterence, New Jersey: John Wiley & Son [CHI]

Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 3 of 13

Irianto, G., et al. (2012), Integrity, Unethical behaviour, and Tendency of Fraud, Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan,Vol. 16 No. 2 Juni, hal. 144-163 [GI-01] Irianto, G. (2003), Skandal Korporasi dan Akuntan, Lintasan Ekonomi, Vol. XX No. 2, Juli, hal. 104-14 [GI-02] Jain, A. K. (2001), The Political Economy of Corruption , London, Routledge [JAK] Kartikasari, R. dan Irianto, G. (2010), Penerapan Model Beneish (1999) dan Model Altman (2000) dalam Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan, Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Vol. 1 No. 2, Agustus, hal. 329-346. [KIG] Singleton, T.W. et al. (2006), Fraud Auditing & Forensic Accounting, 3rd. edition, John Wiley & Sons, Inc. [STE] Tuanakotta, T.M. (2010), Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif, Edisi 2, Penerbit Salemba Empat[TT1] Tuanakotta, T.M. (2007), Menghitung Kerugian Negara dalam tindak Pidana Korupsi, Penerbit Salemba Empat[TT2] Wells, J.T. (ed.) (2007), Fraud Casebook: Lesson from the Bad Side of Business, Association of Certified Fraud Examiners, Inc. [JTW] 4. Sumber bacaan/referensi pendukung: Browne, M.N. dan Keeley, S.M. (1994), Asking the Right Questions: A Guide to Critical Thinking, Fourth Edition, Prentice-Hall, Englewood Cliffs, New Jersey. Coderre, D.G. (1999), Fraud Detection: Using Data Analysis Techniques to Detect Fraud, Global Audit Publications. [CDG] Golden, T.W. et al. (2000), A Guide to Forensic Accounting Investigation, John Wiley & Sons, Inc. [GTW] Hunton, J.E. et al. (2004), Core Concepts of Information Technology Auditing, John Wiley & Sons, Inc. [HJE] Setiyono (2005), Kejahatan Korporasi: Analisis Viktimologis dan Pertanggungjawaban Korporasi dalam Hukum Pidana Indonesia, Bayumedia Publishing. Silverstone, H. dan Sheetz, M. (2004), Forensic Accounting and Fraud Investigation for Non-Experts, John Wiley and Sons, Inc. [SS] ------------ (2006), Memahami untuk Membasmi: Buku Saku untuk Memahami Tindak Pidana Korupsi, Cetakan Kedua, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Verhezen, P. (n.d), Gifts and Bribes: An Essay on the Limits of Reciprocity www.acfe.com www.bpk.go.id www.bpkp.go.id www.kpk.go.id 5. Rencana Kuliah (lihat di halaman lampiran) 6. Praktikum di Lab. Komputasi Untuk mencapai sasaran pencapaian kompetensi penguasaan teknologi informasi terkait dengan fraud, maka akan diperkenalkan salah satu perangkat lunak Computer Assisted Audit Tools and Techniques (CAATTS) yaitu Audit Command Language

Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 4 of 13

(ACL). Idealnya diperlukan 3-4 sesi untuk memperkenalkan dasar ACL, oleh karena itu khusus untuk sesi ini akan dipersiapkan asistensi khusus untuk praktik atau setidaknya mengikuti demo ACL di lab. yang sesinya diatur tersendiri diluar jadwal kuliah reguler. 7. Tugas Terstruktur Individu (TST-I) TST-I merupakan kegiatan mandiri individu untuk MEMBACA artikel di koran/majalah, bagian/chapter dari buku, dan atau artikel dari internet (selanjutnya disebut sumber belajar) sesuai dengan minat masing-masing. Tidak ada batasan maksimum untuk membaca dan mengkoleksi sumber belajar, namun setiap minggu dianjurkan untuk setidaknya membaca dari satu sumber belajar dan diarsip pada map kuliah masing-masing. Sebagai bukti bahwa setiap sumber belajar yang diakses telah dipelajari, maka mahasiswa harus membuat ringkasan dan komentar/catatan kritis dari sumber belajar tersebut yang diketik rapi dengan panjang ringkasan dan komentar/catatan kritis maksimum 1 (satu) halaman untuk sumber belajar artikel atau sumber bacaan internet, dan minimum-maksimum 3 - 5 halaman untuk sumber belajar dari buku. Setiap ringkasan dan komentar/catatan kritis wajib mencantumkan sumber referensi dengan baik. Salah satu dari upaya pengkayaan kemampuan melalui tugas membaca ini adalah dengan berselancar di internet untuk menemukan 1 (satu) kasus skandal keuangan yang terjadi di perusahaan (seperti kasus Enron, dll, terutama kasus yang di Indonesia). Ringkasan dan komentar/catatan kritis diketik pada kertas A-4, spasi 1, single sided, jumlah halaman sesuai ketentuan tersebut diatas, font 12, huruf Arial/Times News Roman/Palatino Lynotype/ Garamound. Setiap minggu atau setiap dua minggu sekali, terhitung mulai minggu ketiga, tugas individu akan direview dan menjadi bagian dari keseluruhan tugas untuk matakuliah ini. 8. Tugas Terstruktur Kelompok (TST-K): Tugas kelompok adalah mendiskusikan setiap kasus sesuai jadwal dan menuliskan jawabannya dalam format laporan sebagaimana tugas individu hanya jumlah halamannnya menyesuaikan dengan kebutuhan. Tugas ini ditulis/diketik dengan Words dan diringkas dalam Power Points. Mulai minggu ke 3 - 4 diskusi kelompok akan dimulai. Satu atau dua kelompok akan ditunjuk untuk mempresentasikan hasil analisis kasus di depan kelas, sehingga secara bergantian setiap kelompok mendapat kesempatan untuk presentasi di depan kelas. Analisis kasus dianjurkan dapat dievaluasi dengan membaca referensi yang relevan baik itu dari buku teks atau sumber lain. Disamping presentasi kasus, setiap kelompok diwajibkan untuk sharing tentang sumber belajar yang paling menarik yang sudah dibaca dan dipilih, serta dipersiapkan presentasinya oleh kelompok yang bersangkutan. Jadi presentasi setiap kelompok terdiri dari 2 (dua) bagian: presentasi kasus dan presentasi dari sumber belajar yang dipilih. Kontribusi masing-masing anggota kelompok harap dituliskan pada halaman depan tugas kelompok yang dikumpulkan. (Catatan: jika tidak ada kasus yang ditugaskan pada sesi pertemuan dimaksud maka tugasnya adalah membaca dan meringkas materi yang akan didiskusikan di kelas. Detail dari hal ini akan disampaikan tersendiri di kelas)
Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 5 of 13

9. Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) UTS dan UAS dilaksanakan di kelas dalam bentuk objective test dan pemecahan kasus atau ditentukan dalam bentuk take home exam. Pemberitahuan Jika ada perubahan akan disampaikan di kelas. 10. Evaluasi (penyesuaian dapat dilakukan dengan pertimbangan khusus) Unsur yang dinilai Points Prosentase Range Nilai Nilai Partisipasi/Kontribusi 100 20 % >= 85% A TST-Kelompok 75 15 % >= 75% B+ TST-Individu 125 25 % >= 69% B UTS 100 20 % >= 65% C+ UAS 100 20 % >= 55% C >= 50% D+ Total 500 100 % >= 45% D <45% F Presensi/Kehadiran Kehadiran minimal (sesuai buku pedoman) wajib dipenuhi untuk dapat berhasil dalam matakuliah ini atau sebaliknya. 11. Standar Etika Mahasiswa yang menempuh matakuliah ini dianjurkan dan sangat diharapkan untuk menjunjung tinggi etika dan atau norma akademik yang berlaku, setidaknya seperti tertuang dalam buku panduan akademik FEUB, dan lebih dianjurkan lagi juga diperluas dalam perilaku keseharian, terutama pada saat kuliah. Berhati-hatilah terkait dengan ancaman dari tindakan plagiarism. Berpakaian dan berperilaku yang pantas dan sopan, misalnya, juga sangat dianjurkan, untuk membiasakan dan membangun diri sendiri untuk mempersiapkan diri kelak jika terjun dalam lingkungan profesi dan masyarakat. Aspek ini menjadi pertimbangan tersendiri dalam penentuan hasil akhir matakuliah ini. Perlu untuk diingat bahwa bekal untuk hidup di tengah masyarakat tidaklah cukup hanya dengan kecerdasan otak semata, namun juga perlu ditopang oleh kekuatan moral dan kebesaran hati. 12. Aspek Lingkungan: Keterbatasan Seiring dengan misi yang diemban matakuliah ini untuk berkontribusi dalam upaya penyebarluasan upaya pencegahan tindak kecurangan dalam arti luas, maka delivery process dari matakuliah ini juga diupayakan untuk sejauh mungkin dapat meminimalisir hal terkait dengan kecurangan. Sayangnya terdapat keterbatasan yang berpengaruh terhadap upaya pencapaian misi dimaksud. Sebagai contoh, harga buku ajar yang relatif mahal dan mungkin memberatkan bagi sebagian besar mahasiswa dan pada akhirnya mendorong mahasiswa untuk memfotocopy buku atau sumber belajar yang lain yang memiliki hak cipta--, menjadi salah satu keterbatasan lingkungan yang pada gilirannya tidak dapat mendukung tercapainya misi secara utuh dari seluruh proses pembelajaran. Di masa yang akan datang, hal ini secara bertahap dan berkelanjutan akan diupayakan untuk diperbaiki.

Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 6 of 13

13. Lain-lain: Dianjurkan agar setiap mahasiswa memiliki buku pegangan/sumber belajar (dengan meminjam, membeli, dll) agar dapat mengikuti proses perkuliahan ini dengan baik. Ketentuan lain, misalnya soal plagiat dll., dapat dipelajari pada Buku Pedoman Akademik FEB UB. Tugas yang dikumpulkan setiap minggu hanya tugas kelompok, kecuali ada permintaan khusus pada minggu sebelumnya yang disampaikan di kelas. Untuk tugas individu yang dikerjakan secara mandiri, semuanya diarsip secara mandiri pada map yang telah disepakati di kelas. Tugas ini akan di review secara ringkas secara periodik, setiap minggu atau setiap dua minggu sekali, sebelum kelas selesai. Ujian susulan baik itu Kuis, UTS maupun UAS tidak dilakukan dalam matakuliah ini kecuali dalam keadaan khusus yang akan dipertimbangkan kasus per kasus. Selamat belajar, jika ada kesulitan segera bertemu dosen pengampu untuk berdiskusi. Sesungguhnya dibalik kesulitan, ada kemudahan (QS 94:5)

Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 7 of 13

Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 2 of 13

Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 3 of 13

Rencana Kuliah (masa transisi 2013): MK: Fraud Examination and Forensic Accounting (PPAK/Join Program PPAK-S2 Ak)/Akuntansi Forensik (S2 Ak Profesional/Terapan/Akademik) (silabi disiapkan untuk peserta campuran, dimana sebagian atau seluruh peserta belum lulus EKA1322 Fraud Examination and Forensic Acounting atau yang setara di S1) S2 Ak Akademik penekanan tugas pada review jurnal untuk memberikan bekal untuk penulisan thesis S2 AkProfesional/Terapan/PPAK/PPAK Joint Program S2 Ak penekanan tugas pada kasus fraud di Indonesia dan di berbagai negara Sesi 1 Materi Pengantar penjelasan latar belakang, proses, materi, dan ekspektasi keseluruhan proses belajar mengajar dan Metode Pembelajaran Fraud Examination & Forensic Acct.: Fraud dan implikasinya Ruang lingkup Forensic Accounting, dan Fraud Examination Acuan Utama Sesi ke n Course outline, CBL, dll. Readings Sesi ke n Tugas Kelompok Sesi ke n+1 Sesi 2: Kelompok sudah terbentuk Tugas Individu Sesi ke n+1 Akses dan download materi di e-learning FEB UB www.acfe.com www.kpk.go.id Review & Ringkas artikel Download 20-30 artikel dari jurnal ilmiah tentang fraud dan forensic (akses science direct dll) tugas khusus S2 Akademik Review, Ringkas artikel, atau tugas lain

AWS Ch. 1, 2

Materi dari ACFE TT1 Bab 1,2,3

Sesi 3: Diskusi/Presentasi: C1-1, C1-2, C1-8 C2-3, C2-4, C2-8 Global Competitiveness Index, Global Corruption index, Integritas sektor Publik Sesi 4: Diskusi/Presentasi:

Korupsi: Fenomena di Indonesia, ASEAN,

TT1 Bab 7 TT2 Bab 1

Online materi dari

Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 1 of 13

Asia Pasific, dan kancah internasional & hikmah dari fenomena tersebut Review dan hikmah (lesson learn) artikel Skandal Korporasi dan Akuntan (SKA) Forensic Accountant: Knowledge, Skills, Atribut, Kode Etik Akuntan Forensik, dan Standar Audit Investigatif Kelembagaan dan Peraturan Perundang-undangan terkait Korupsi Management Fraud: Financial Statement Fraud

Artikel SKA

Transparency International, dll.

Materi Satu Kasus dari JTW Kontribusi Kelompok

disampaikan di kelas

WSH Ch. 1 TT1 Bab 4

TT1 Bab 5, 22, 23, 24, 25

AWS Ch. 11

AWS Ch. 12, 13

Fraud Prevention: Pelaku Fraud, Faktor pendorong fraud, dan pencegahan fraud Review dan hikmah artikel Integrity, Unethical Behavior & Tendency of Fraud

AWS Ch. 3, 4 Artikel

Sesi 5: Diskusi/Presentasi: Materi Satu Kasus dari JTW Kontribusi Kelompok SC11-1, SC11-2, SC12-3, SC12-7, SC13-4, SC13-7 Sesi 6: Diskusi/Presentasi: Materi Satu Kasus dari JTW Kontribusi Kelompok C3-1, C3-2, 3, C3-6 C4-1, C4-5 Sesi 7: Diskusi/Presentasi: Materi Satu Kasus dari JTW Kontribusi Kelompok C5-1, C5-2, C5-3 C6-1, C6-2 CD Extensive C6-4

Review, Ringkas artikel, atau tugas lain disampaikan di kelas

Review, Ringkas artikel, atau tugas lain disampaikan di kelas

Review, Ringkas artikel, atau tugas lain disampaikan di kelas

Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 2 of 13

Fraud Detection: Indikasi (symptoms/red flags) Fraud Deteksi Fraud dan diskusi kasus Review dan hikmah artikel Model Beneish dan Altman utk Deteksi Fraud UTS

AWS Ch. 5, 6

Sesi 8: Pengumpulan tugas UTS

Review, Ringkas artikel, atau tugas lain disampaikan di kelas

Sesi 9: Diskusi/Presentasi: Materi Satu Kasus dari JTW Kontribusi Kelompok CHI Ch. 1, 2, 3 Sesi 10: Diskusi/Presentasi: Materi Satu Kasus dari JTW Kontribusi Kelompok C7-1, C7-2, C7-8 Sesi 11: Diskusi/Presentasi: Materi Satu Kasus dari JTW Kontribusi Kelompok C8-1, C8-2, C8-8 C9-1, C9-2, C9-8 Sesi 12: Diskusi/Presentasi: Materi

Review, Ringkas artikel, atau tugas lain disampaikan di kelas

Fraud Deterence: Makna dan lingkup Fraud deterrence Review dan hikmah artikel/kasus tentang Fraud deterence Fraud Investigation Investigasi tindakan Fraud (Theft, Concealment, dan Conversion) Review artikel/kasus

Review, Ringkas artikel, atau tugas lain disampaikan di kelas

10

AWS Ch. 7, 8, 9

TMM 6: JTW Ch. 1,

Review, Ringkas artikel, atau tugas lain disampaikan di kelas

11

Fraud Investigation (lanjutan) Investigasi dan Audit Investigatif

TT1 Bab 11 & 12

Review, Ringkas artikel, atau tugas lain disampaikan di kelas

Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 3 of 13

Satu Kasus dari JTW Kontribusi Kelompok 12 Audit Investigasi: Teknik Audit dan Teknik Perpajakan TT1 Bab 13 & 14 Sesi 13: Diskusi/Presentasi: Materi Satu Kasus dari JTW Kontribusi Kelompok Peraturan Perundangan Pengadaan Brg dan Jasa Sesi 14: Diskusi/Presentasi: Materi Satu Kasus dari JTW Kontribusi Kelompok Sesi 15: Diskusi/Presentasi: Materi Satu Kasus dari JTW Kontribusi Kelompok Sesi 16: Pengumpulan Tugas UAS Review, Ringkas artikel, atau tugas lain disampaikan di kelas

13

Pengadaan Barang dan Jasa Follow the money

TT1 Bab 15 & 17

Review, Ringkas artikel, atau tugas lain disampaikan di kelas

14

Kerugian Keuangan Negara, dan Whistleblower (peniup peluit)

TT1 Bab 29 TT2 Bab 3, 4 & 7

Review, Ringkas artikel, atau tugas lain disampaikan di kelas

Overview, diskusi dan hikmah nilaiReview, Ringkas artikel, nilai (values) (misalnya: Ke-Jujur-an, atau tugas lain Amanah, Malu, Ikhlas, Integritas, dll.) disampaikan di kelas 16 UAS Catatan: kasus dapat dirubah/diganti sesuai kebutuhan. Perubahan kasus dapat disampaikan di kelas satu minggu sebelum tugas dikerjakan

15

Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 4 of 13

Anda mungkin juga menyukai