Anda di halaman 1dari 53

KORNEA

Edia Asmara & Sugiarti


`````````````s 7206k```````````

Fungsi kornea
Dinding depan bola mata Tempat masuk cahaya kedalam bola mata Media refraksi memfokuskan cahaya ke retina Barier mikro organisme

Lapisan air mata


Melapisi kornea permukaan depan bola mata, supaya rata dan media refraksi Nutrisi oksigen, lisosim, antibiotika dan imunoglobin Terdiri dari 3 lapisan:
lapisan lipid ( Meibome, Zeis dan Moll) Lapisan akuos ( lakrimalis, Wolfring) Lapisan musin ( sel Goblet)
3

Anatomi
Central diameter 4 mm, sferis Bag perifer lebih flat, tebal 0,5 - 1.00 mm Memberikan efek refraksi n +43 D Lengkung kornea posterior > anterior shg kornea sentral lebih tipis Topografi kornea sangat penting u/ visus. Keratometer hanya meliput sentral 3,6 mm
4

Lapisan kornea
Sel epitel dan membrana basal Membrana Bowman Stroma Membrana Descemet Endotel

Epitel dan lamina basalis


Terdiri atas t/a 2-3 lapisan Poligonal, skuamous gepeng Bagian superfisial tidak rata Mikro villi dan mikro plika Pada lapisan ini terdapat sel yang bukan epitel: histiosit, makrofag, limfosit melanosit dan sel Langerhans
6

Lapisan Bowman
Terdiri dari fibril kolagen Tebal 8-14 um Bagian posterior bersatu dg stroma Tidak ada regenerasi bila rusak--> sikatriks dan terjadi kekeruhan

Stroma
Tebal 500 Um T/a lamela kolagen, fibrobast dan keratosit Fibril kolagen berjalan horisontal pada 2/3 posterior stroma dan berjalan miring pada 1/3 anterior Interselular diisi oleh substansia dasar dan keratosit
8

Membrana Descemet
Mrpk membrana basalis dari endotel Tebal waktu lahir 3-4 um,umur > menebal Tebal dewasa 10-12 um Zone anterior terjadi waktu dlm kandungan Zone posterior menempel pada endotel Pada orang tua sering ditemukan Wart of Hasner Henle dan corneal gutata
9

Lapisan Endotel
Berasal dari neuroectoderm T/a satu lapisan, heksagonal ,amitosis Berperan penting pada transport aktif, maintenance dan turgescent dari stroma Jumlah endotel anak 5500/mm, makin tua jumlah berkurang 2500-3000/ mm, minimal 600-700/mm; << edema kornea permanen-> keratopati bulosa
10

Jumlah endotel berkurang pada orang tua, pemakai lensa kontak, trauma, operasi, peradangan dll Bila ada kerusakan pada sel endotel , sel2 tersebut menutup defeknya dengan melebarkan diri sehingga bentuk menjadi macam2 polimorfi dan poligonal Endotel << timbul edema dan kekeruhan
11

12

Kelainan perkembangan
Diameter kornea umur 1th < 9 mm dewasa menjadi 12 mm Mikrokornea sering menyertai mikroftalmos Makrokornea diameter > 18 mm sering terdapat pada glaukoma kongenital Sklerokornea : pinggir sklera meluas ke kornea, daerah yang jernih hanya 3-8 mm
13

Kornea plana
lengkung kornea > flat 20-30 D sering bersamaan dg mikrokornea sklerokornea, katarak dll hipermetropia, COA dangkal--> gl sudut sempit

Keratokonus
Keratokonus anterior dan posterior Visus tak baik : kelainan refraksi tak terkoreksi Sering mengalami kekeruhan disentral/ menyeluruh
14

Disgenesis segmen anterior:


Kekeruhan kornea kongenital Kelainan sudut COA--> glaukoma sekunder Embriotoxon posterior, sindroma Rieger, Peter anomali, Axenfeld, Keratokonus

Kiste dermoid biasanya kecil, tapi dapat juga meluas sampai mengenai seluruh bola mata Distrofi kongenital
15

Degenerasi kornea
Arkus senilis
Kekeruhan diperifer kornea Deposit lipid distroma Ada faktor genetik

Hassal Henle bodies


jendolan kearah dalam diperifer terletak di membrana Descemet produksi membrana basalis >> endotel
16

Kekeruhan kornea
Degenerasi amiloid
menyertai peradangan kornea lama, TIO tinggi

Degenerasi nodular Salzmann


sebagai sekuele penyakit kornea sebagai sikatrik di membrana Bowmann

Degenerasi Terrien
unilateral, bukan ok peradangan,penopisan kornea dimulai diperifer, progresif,penipisan dari stroma sedang epitel dan membrana Bowmann intak, mudah perfotasi

17

Band keratopati Calcium


Deposit kalsium hydroxiapatit di kornea superfisial, M Bowman Causa: peradangan khronis okular, hiperkalsemia: hiperthyroid, toksik vit D Heriditer Eksposur lama terhadap merkuri dalam obat, tetes mata dan udara.
18

Distrofi
Anterior, stromal dan posterior Bentuk dan macamnya banyak Plak, granular, titik2 mengenai seluruh permukaan kornea Heriditer Visus kadang baik
19

Kelainan epitel
Erosi epitel pungtata
deskuamasi epitel konjungtiva dan kornea dapat akut/ kronis etiologi disfungsi lapisan air mata, eksposur kornea, toksisitas

Edema epitel kornea Keratitis pungtata epitel


20

Kelainan stroma
Keratitis stroma supuratif
bisa fokal/ multifokal berwarna kekuningan,disertai sel radang , defek epitel dan hipopion Penyebab mikroba

21

KERATITIS

22

Peradangan kornea
Dibedakan atas
Jenis lesi: difus, fokal dan multi fokal Lokasi lesi sentral dan perifer Peradangan: non supuratif, supuratif, nekrotik Etiologi: infeksi, non infeksi Status struktur:
epitel, stromal, endotel ulseratif dan non ulseratif
23

Keratitis stroma non supuratif


Infiltrat berwarna putih keabuan Nekrotik / non nekrotik Nekrotik adalah distruksi keratosit -> supuratif

Kedua keratitis stroma supuratif & nonsupuratif bisa terjadi bersama

24

Keratitis interstitialis
Keratitis stroma yang indolen, nonsupuratif penyebab sifilis, TBC,lepra

Keratitis perifer
Biasanya dg vaskularisasi limbus Penyebab sistemik/ nonsistemik Infiltrat diperifer-> ulserasi epitel Etiologi: penyakit kolagen, autoimun
25

Neovaskularisasi stroma terjadi pada peradangan kornea yang lama Keratokonjungtivitis rekuren/ kronis, terjadi makro pannus sampai ke visual aksis

26

Etiology keratitis :
Exogen : bacteria ,fungus , virus, parasite Endogen : reaksi alergi, imunologis

27

Bakteria :
-Patogen : Streptococcus pneumoniae, Pseudomonas aeroginosa

-Opportunis : -Staphylococcus,Moraxella, Serratia( flora conjunctiva

. Alcoholic/ B6 deficiency
.Topical steroid >>> . Corneal abrasion

bakteri Pathogen

infeksi kornea
28

Fungus Virus

biasanya sebagai flora normal

Candida, Fusarium, Aspergillus

Parasite : Acanthamoeba biasanya

Virus Herpes Simpleks Virus Varisela / Zoster

pada pemakai lensa kontak

29

Keluhan dan gejala


Subjectif anamnesis
mata merah sakit, silau photophobia buram berair (lakrimasi)

30

Objective loupe atau slit lamp


Lakrimasi blepharospasme injeksi siliar, konjungtiva Kornea: infiltrat superficial ulseratif/ non ulseratif COA : cel, flare hypopyon
31

32

33

Pemeriksaan khusus
Tes Flourescein for corneal ulcer Tes Seidel untuk perforasi kornea

34

Pemeriksaan Laboratorium

Untuk mencari etiologi Kerokan kornea dari infiltrat pinggir / dasar ulkus forniks konjungtiva Pewarnaan : Gram ( bakteri) Giemsa , KOH (jamur )
35

Bagan klinis peradangan kornea


keratitis subepithelial /epithelial
Sembuh tanpa parut
Sembuh dg parut
Nebula Makula Leukoma Ulkus kornea

Perforasi kornea dg iris prolap


Sembuh dg Leukoma adherent staphyloma cornea
Phtysis bulbi

Peradangan lanjut
-endophtalmitis -panophtalmitis sembuh
Eviserasi/ enukleasi

Buta korneal-> keratoplastik

Buta total

Abulbi 36

Gejala klinik ulkus kornea


Ulkus kornea serpeginous. Etiology : Pneumococcus akut, batas tegas ulkus abu2 cenderung meluas ke sentral hypopyon (sterile)

37

Ulkus pseudomonas
Tes fluoresin (+) cenderung perforasi Sangat progresif, acut Eksudat kehijauan Mempunyai enzim proteolitik Hypopion, perforasi Endoftalmitis
38

Ulkus marginalis Ulkus ok jamur


Etiologi : Staphylococcus mengenai daerah limbus Anamnesis trauma tanaman pemakaian steroid topikal lama Lesi ulkus kotor keabuan Lesi satelit di endotel Hipopion permukaan iregular

39

40

Etiologi : VHS type I Sensibilitas kornea <<< Lesi : filament, punctate, dendritic, disciform

Keratitis Herpes Simplex

41

Ulkus Mooren
Etiologi : reaksi antigen antibodi Lesi kornea perifer progressive Meluas, bergaung Tidak pernah perforasi

42

Defisiensi Vitamin A
Gangguan pada sel goblet
xerosis konjungtiva bintik Bitot

Xerosis kornea, ulkus kornea Keratomalasia, kornea melunak dan terdorong kedepan sehingga terjadi penonjolan kornea ( stafiloma kornea)
43

44

Terapi
Sikloplegik atropin 0,5 / 1 % tts mata Anti mikroorganisme tergantung dari etiologi yang didapat pada hasil lab
Antibakteri Anti fungus Antivirus

Dosis tinggi Vit. A u/ keratomalasia Steroid u/ ulkus Mooren

Perban / amnion graf

45

Prognosa tergantung

dari

virulensi penyebab,

bakteri , virus, jamur luas dan dalamnya lesi Cepat dan tepatnya pengobatan

46

Jaringan parut
Bila lesi mengenai membrana Bowman -> stroma pada penyembuhan akan

meninggalkan kekeruhan nebula, makula, lekoma, lekoma aderent

47

Keratoplasti
Cangkok kornea u/ kornea yang cukup keruh sehingga mengganggu penglihatan Indikasi: lekoma kornea, lekoma aderent Bila keadaan lain dari mata dbn Tidak ada peradangan

48

49

50

Prevensi peradangan kornea


Hindari trauma Pemakaian steroid yang berlebihan jangka panjang Perawatan mata yang baik Diagnosa dan pengobatan yang cepat dan tepat Hindari faktor pencetus u/ lesi imun yang rekuren.
51

Reference Books
Vaughn D, Asbury T; General Ophthalmology, 15th edition, Appleton & Lange Miller S; Parsons Diseases of the eye, 17 th Edition, Churcill Livingstone, 1984 Kanski JJ, Clinical Ophthalmology, 4th edition,Oxford Butter Worth Heineman Ltd, 1999
52

Selamat belajar
Dr Edia Asmara & Sugiarti K
``````````````````` s70206k```````````````````````

Anda mungkin juga menyukai