Fungsi kornea
Dinding depan bola mata Tempat masuk cahaya kedalam bola mata Media refraksi memfokuskan cahaya ke retina Barier mikro organisme
Anatomi
Central diameter 4 mm, sferis Bag perifer lebih flat, tebal 0,5 - 1.00 mm Memberikan efek refraksi n +43 D Lengkung kornea posterior > anterior shg kornea sentral lebih tipis Topografi kornea sangat penting u/ visus. Keratometer hanya meliput sentral 3,6 mm
4
Lapisan kornea
Sel epitel dan membrana basal Membrana Bowman Stroma Membrana Descemet Endotel
Lapisan Bowman
Terdiri dari fibril kolagen Tebal 8-14 um Bagian posterior bersatu dg stroma Tidak ada regenerasi bila rusak--> sikatriks dan terjadi kekeruhan
Stroma
Tebal 500 Um T/a lamela kolagen, fibrobast dan keratosit Fibril kolagen berjalan horisontal pada 2/3 posterior stroma dan berjalan miring pada 1/3 anterior Interselular diisi oleh substansia dasar dan keratosit
8
Membrana Descemet
Mrpk membrana basalis dari endotel Tebal waktu lahir 3-4 um,umur > menebal Tebal dewasa 10-12 um Zone anterior terjadi waktu dlm kandungan Zone posterior menempel pada endotel Pada orang tua sering ditemukan Wart of Hasner Henle dan corneal gutata
9
Lapisan Endotel
Berasal dari neuroectoderm T/a satu lapisan, heksagonal ,amitosis Berperan penting pada transport aktif, maintenance dan turgescent dari stroma Jumlah endotel anak 5500/mm, makin tua jumlah berkurang 2500-3000/ mm, minimal 600-700/mm; << edema kornea permanen-> keratopati bulosa
10
Jumlah endotel berkurang pada orang tua, pemakai lensa kontak, trauma, operasi, peradangan dll Bila ada kerusakan pada sel endotel , sel2 tersebut menutup defeknya dengan melebarkan diri sehingga bentuk menjadi macam2 polimorfi dan poligonal Endotel << timbul edema dan kekeruhan
11
12
Kelainan perkembangan
Diameter kornea umur 1th < 9 mm dewasa menjadi 12 mm Mikrokornea sering menyertai mikroftalmos Makrokornea diameter > 18 mm sering terdapat pada glaukoma kongenital Sklerokornea : pinggir sklera meluas ke kornea, daerah yang jernih hanya 3-8 mm
13
Kornea plana
lengkung kornea > flat 20-30 D sering bersamaan dg mikrokornea sklerokornea, katarak dll hipermetropia, COA dangkal--> gl sudut sempit
Keratokonus
Keratokonus anterior dan posterior Visus tak baik : kelainan refraksi tak terkoreksi Sering mengalami kekeruhan disentral/ menyeluruh
14
Kiste dermoid biasanya kecil, tapi dapat juga meluas sampai mengenai seluruh bola mata Distrofi kongenital
15
Degenerasi kornea
Arkus senilis
Kekeruhan diperifer kornea Deposit lipid distroma Ada faktor genetik
Kekeruhan kornea
Degenerasi amiloid
menyertai peradangan kornea lama, TIO tinggi
Degenerasi Terrien
unilateral, bukan ok peradangan,penopisan kornea dimulai diperifer, progresif,penipisan dari stroma sedang epitel dan membrana Bowmann intak, mudah perfotasi
17
Distrofi
Anterior, stromal dan posterior Bentuk dan macamnya banyak Plak, granular, titik2 mengenai seluruh permukaan kornea Heriditer Visus kadang baik
19
Kelainan epitel
Erosi epitel pungtata
deskuamasi epitel konjungtiva dan kornea dapat akut/ kronis etiologi disfungsi lapisan air mata, eksposur kornea, toksisitas
Kelainan stroma
Keratitis stroma supuratif
bisa fokal/ multifokal berwarna kekuningan,disertai sel radang , defek epitel dan hipopion Penyebab mikroba
21
KERATITIS
22
Peradangan kornea
Dibedakan atas
Jenis lesi: difus, fokal dan multi fokal Lokasi lesi sentral dan perifer Peradangan: non supuratif, supuratif, nekrotik Etiologi: infeksi, non infeksi Status struktur:
epitel, stromal, endotel ulseratif dan non ulseratif
23
24
Keratitis interstitialis
Keratitis stroma yang indolen, nonsupuratif penyebab sifilis, TBC,lepra
Keratitis perifer
Biasanya dg vaskularisasi limbus Penyebab sistemik/ nonsistemik Infiltrat diperifer-> ulserasi epitel Etiologi: penyakit kolagen, autoimun
25
Neovaskularisasi stroma terjadi pada peradangan kornea yang lama Keratokonjungtivitis rekuren/ kronis, terjadi makro pannus sampai ke visual aksis
26
Etiology keratitis :
Exogen : bacteria ,fungus , virus, parasite Endogen : reaksi alergi, imunologis
27
Bakteria :
-Patogen : Streptococcus pneumoniae, Pseudomonas aeroginosa
. Alcoholic/ B6 deficiency
.Topical steroid >>> . Corneal abrasion
bakteri Pathogen
infeksi kornea
28
Fungus Virus
29
30
32
33
Pemeriksaan khusus
Tes Flourescein for corneal ulcer Tes Seidel untuk perforasi kornea
34
Pemeriksaan Laboratorium
Untuk mencari etiologi Kerokan kornea dari infiltrat pinggir / dasar ulkus forniks konjungtiva Pewarnaan : Gram ( bakteri) Giemsa , KOH (jamur )
35
Peradangan lanjut
-endophtalmitis -panophtalmitis sembuh
Eviserasi/ enukleasi
Buta total
Abulbi 36
37
Ulkus pseudomonas
Tes fluoresin (+) cenderung perforasi Sangat progresif, acut Eksudat kehijauan Mempunyai enzim proteolitik Hypopion, perforasi Endoftalmitis
38
Etiologi : Staphylococcus mengenai daerah limbus Anamnesis trauma tanaman pemakaian steroid topikal lama Lesi ulkus kotor keabuan Lesi satelit di endotel Hipopion permukaan iregular
39
40
Etiologi : VHS type I Sensibilitas kornea <<< Lesi : filament, punctate, dendritic, disciform
41
Ulkus Mooren
Etiologi : reaksi antigen antibodi Lesi kornea perifer progressive Meluas, bergaung Tidak pernah perforasi
42
Defisiensi Vitamin A
Gangguan pada sel goblet
xerosis konjungtiva bintik Bitot
Xerosis kornea, ulkus kornea Keratomalasia, kornea melunak dan terdorong kedepan sehingga terjadi penonjolan kornea ( stafiloma kornea)
43
44
Terapi
Sikloplegik atropin 0,5 / 1 % tts mata Anti mikroorganisme tergantung dari etiologi yang didapat pada hasil lab
Antibakteri Anti fungus Antivirus
45
Prognosa tergantung
dari
virulensi penyebab,
bakteri , virus, jamur luas dan dalamnya lesi Cepat dan tepatnya pengobatan
46
Jaringan parut
Bila lesi mengenai membrana Bowman -> stroma pada penyembuhan akan
47
Keratoplasti
Cangkok kornea u/ kornea yang cukup keruh sehingga mengganggu penglihatan Indikasi: lekoma kornea, lekoma aderent Bila keadaan lain dari mata dbn Tidak ada peradangan
48
49
50
Reference Books
Vaughn D, Asbury T; General Ophthalmology, 15th edition, Appleton & Lange Miller S; Parsons Diseases of the eye, 17 th Edition, Churcill Livingstone, 1984 Kanski JJ, Clinical Ophthalmology, 4th edition,Oxford Butter Worth Heineman Ltd, 1999
52
Selamat belajar
Dr Edia Asmara & Sugiarti K
``````````````````` s70206k```````````````````````