Anda di halaman 1dari 15

E. 1.

BATCH FILE Pengertian BATCH File. Batch File adalah file teks ( di tulis dalam format ASCII ) yang memiliki ekstension BAT dan berisi satu atau lebih perintah - perintah DOS. Contoh : :

File UNYIL.BAT di disket kerja berisi kumpulan perintah DOS sebagai berikut DIR A: DIR C:

Membuat batch file berarti mengumpulkan dan menyusun perintah - perintah DOS dalam sebuah file. Pada saat batch file di jalankan, maka urutan -urutan perintah DOS tadi akan di jalankan satu per satu. Contoh : :

Apabila file UNYIL.BAT di jalankan, maka A>UNYIL < Enter > A>DIR C: Volume in drive A is PCDOS 3.10 Directory of A:\ . A>DIR C: Volume in drive C Directory of C:\ . . (dst)

Anda bisa menghentikan pelaksanaan batch file yang sedang berjalan dengan menekan Ctrl + C atau Ctrl + Scroll Lock. 2. Membuat Batch File. Batch file bisa dibuat dengan menggunakan pengolah kata seperti WordStar maupun SideKick. Cara lain adalah dengan memakai perintah DOS yaitu COPY CON. Semua Batch file harus memiliki ekstension BAT. Contoh : :

Membuat file UNYIL.BAT di disket kerja dengan perintah COPY CON A>COPY CON UNYIL.BAT DIR A: DIR C: ^Z ( tekan Ctrl-Z ) < Enter > < Enter > < Enter > < Enter >

3.

Perintah CLS. Perintah CLS berfungsi untuk membersihkan layar monitor, dan meletakkan prompt di sudut kiri atas layar. Contoh : :

Membuat batch file bernama BERSIH.BAT di disket kerja A>COPY CON BERSIH.BAT CLS ^Z ( tekan Ctrl-Z ) 4. Perintah REM. < Enter > < Enter > < Enter >

REM singkatan dari REMark, artinya catatan. Kata - kata yang berada di sebelah kanan perintah ini tidak akan di kerjakan. Contoh : :

Membuat batch file bernama PESAN.BAT di disket kerja A>COPY CON PESAN.BAT REM **** REM **** ^Z (tekan Ctrl-Z) 5. Perintah ECHO. Bentuk umum perintah ECHO adalah ECHO [ ON / OFF ] Pesan : < Enter > **** ****

ini adalah batch file perintah REM

< Enter > < Enter > < Enter >

ECHO OFF berfungsi untuk meniadakan tampilan prompt dan perintah di layar. Tulisan "ECHO OFF"-nya sendiri tetap di tampilkan, demikian juga dengan hasil dari suatu perintah DOS dan pesan kesalahan. ECHO ON berfungsi untuk menampilkan prompt dan perintah di layar. Contoh : :

File ABCD.BAT yang berada di disket kerja, berisi urutan perintah ECHO OFF CLS DIR A: Apabila di jalankan akan menghasilkan A>ECHO OFF ( layar di bersihkan ) Volume in drive A is PCDOS 3.10 Directory of A:\ .... (dst.) :

Sedang apabila ECHO OFF ditiadakan menghasilkan A>CLS ( layar di bersihkan ) A>DIR A: Volume of drive A is PCDOS 3.10 Directory of A:\ .... (dst.)

ECHO di ikuti pesan / tulisan di gunakan untuk menampilkan tulisan di layar. Semua huruf yang di tulis setelah perintah ECHO akan di tampilkan di layar. Perintah ECHO saja di gunakan untuk menampilkan status ECHO, apakah dalam keadaan ON atau dalam keadaan OFF. A>ECHO < Enter > ECHO is on/off Contoh : :

Suatu batch file di disket kerja yang berisi

ECHO OFF CLS REM SAYA KEBINGUNGAN BELAJAR DOS 3.1 REM SAYA MEMANG AGAK KURANG PINTAR DIR A: Apabila di jalankan menghasilkan :

A>ECHO OFF ( layar di bersihkan ) Volume in drive A is PCDOS 3_10 Directory of A:\ .... ( dst ) Sedang apabila ECHO OFF di hilangkan, hasilnya A>CLS ( layar di bersihkan ) A>REM SAYA KEBINGUNGAN BELAJAR DOS 3.1 A>REM SAYA MEMANG AGAK KURANG PINTAR A>DIR A: Volume in drive A is PCDOS 3_10 Directory of A:\ .... ( dst ) Suatu file batch di disket kerja yang berisi ECHO OFF CLS ECHO SAYA LAGI KEBINGUNGAN DIR A: Apabila di jalankan menghasilkan A>ECHO OFF ( layar di bersihkan ) : : :

SAYA LAGI KEBINGUNGAN Volume in drive A is PCDOS 3_10 Directory of A:\ .... ( dst ) Sedangkan apabila ECHO OFF di hilangkan, di hasilkan : A>CLS ( layar di bersihkan ) A>ECHO SAYA LAGI KEBINGUNGAN SAYA LAGI KEBINGUNGAN A>DIR A: Volume in drive A is PCDOS 3_10 Directory of A:\ . ( dst ) 6. Perintah PAUSE. Perintah PAUSE akan menghentikan proses pelaksanaan batch file, sambil menunggu penekanan sembarang tombol keyboard oleh pemakai. Pelaksanaan perintah PAUSE akan menghasilkan pesan : Strike any key when ready ... Artinya, pelaksanaan batch file akan di teruskan apabila Anda telah menekan sembarang tombol keyboard. Contoh : :

Suatu batch file di disket kerja yang berisi

ECHO OFF CLS ECHO +++ AYOO BANGUN ... +++ PAUSE Apabila di jalankan akan menghasilkan A>ECHO OFF ( layar di bersihkan ) +++ AYOO BANGUN ... +++ Strike any key when ready ... ( proses berhenti, sambil menunggu tombol di tekan ) 7. Menggunakan Parameter Dummy Pada Batch File. Anda dapat membuat batch file yang mampu menerima operand pada saat di jalankan. Untuk keperluan ini di pakai parameter dummy yaitu %0 , %1, %2, %3, , %8, %9. Misalkan Anda ingin membuat batch file yang apabila di jalankan akan menampilkan directory dari suatu file tertentu yang di sebutkan di awal pelaksanaan batch file. Suatu batch file bernama ABCD.BAT di disket kerja yang berisi urutan perintah : ECHO OFF CLS DIR A:%1 pada saat di jalankan dengan mengetikkan : :

A>ABCD CHKDSK.COM Di hasilkan :

< Enter >

A>ECHO OFF ( layar di bersihkan ) Volume in drive A is PCDOS 3-10 Directory of A:\ CHKDSK COM 9435 3-07-85 1:43p 1 File(s) 5621 bytes free Pada contoh ini, batch file ABCD.BAT di jalankan dengan menuliskan nama file CHKDSK.COM di belakangnya. Hal ini menyebabkan parameter dummy %1 berisi CHKDSK.COM, sehingga perintah DIR A:%1 di dalam batch file sama dengan perintah : DIR A:CHKDSK.COM 8. Perintah GOTO. Perintah GOTO di gunakan untuk mengalihkan pelaksanaan batch file ke baris tertentu yang di awali oleh suatu label. LABEL di pakai untuk menandai suatu baris tertentu di dalam suatu batch file. Penulisan suatu label harus di dahului oleh tanda titik dua ( : ). Contoh :

REM Contoh pemakaian goto TREE GOTO LOOP ECHO Pesan ini tidak akan di perlihatkan ECHO Karena di atas ada perintah GOTO LOOP CHKDSK :LOOP ECHO Pesan ini tampil di layar CLS DIR Pada contoh ini, batch file akan melakukan : Menampilkan struktur directory ( perintah TREE ). Meloncat ke label LOOP, dan mengerjakan semua perintah yang mengikuti label LOOP ( yaitu menampilkan pesan, Pesan ini tampil di layar, lalu membersihkan layar, kemudian menampilkan directory disk B: ). Perintah perintah : ECHO Pesan ini tidak akan di perlihatkan. ECHO Karena di atas ada perintah GOTO LOOP CHKDSK Tidak akan di laksanakan. Apabila label yang dituju oleh perintah GOTO tidak di temukan, maka pelaksanaan batch file akan di hentikan dan di layar muncul pesan : Label not found.

9.

Perintah FOR. Perintah FOR di gunakan untuk mengulang - ulang pelaksanaan perintah DOS. Bentuk umum perintah FOR adalah : FOR %%variabel IN (nama-nama file) DO perintah Contoh : :

Perintah FOR berikut ini

FOR %%bb IN (COMMAND.COM FORMAT.COM) DO DIR %%bb Sama akibatnya dengan memberi perintah : DIR A:COMMAND.COM DIR A:FORMAT.COM 10. Perintah IF. Perintah IF di gunakan untuk melaksanakan suatu perintah DOS tertentu berdasarkan kondisi yang mengikutinya. IF kondisi perintah Kondisi yang dapat di pakai adalah : EXIST Contoh :

IF EXIST FORMAT.COM GOTO BB CLS DIR GOTO AKHIR :BB FORMAT A:/S :AKHIR ECHO ***** selesai ***** Jika file FORMAT.COM ada di dalam disket, maka kondisi EXIST bernilai benar dan pelaksanaan batch file meloncat ke label BB, jika tidak ada lanjutkan pelaksanaan ke perintah berikutnya, yaitu CLS dan DIR, lalu meloncat ke label AKHIR, Strings1 = = String2 Contoh : :

Batch file ABCD.BAT di disket kerja berisi IF %1 == COMP.COM DIR %1 ECHO ** selesai **

Apabila di jalankan dengan cara mengetikkan A>ABCD COMP.COM

Maka akan di lakukan perintah DIR COMP.COM. Jika parameter %1 berisi COMP.COM, maka kondisi String1 == String2 bernilai benar, dan perintah DIR %1 di laksanakan. Jika parameter %1 tidak berisi COMP.COM, maka perintah DIR %1 tidak di kerjakan. 11. Membuat File AUTOEXEC.BAT. Biasanya pada saat booting di tanyakan tanggal dan jam lalu keluar prompt A>. Akan tetapi Anda bisa memerintahkan kepada DOS untuk langsung mengerjakan batch file sesaat sesudah proses booting. Batch file yang langsung di jalankan secara otomatis pada saat proses booting tersebut harus di beri nama AUTOEXEC.BAT. Apabila di dalam DOS terdapat file AUTOEXEC.BAT, maka segera setelah booting selesai, DOS tidak menanyakan tanggal dan waktu lagi, melainkan langsung mengerjakan file AUTOEXEC.BAT. Cara membuat :

File AUTOEXEC.BAT harus disimpan di dalam disket DOS. Apabila ingin membuat file tersebut dengan perintah COPY CON, maka "write-protect" pada disket DOS harus di buka terlebih dahulu. A>COPY CON AUTOEXEC.BAT ECHO OFF ^Z < Enter > F. KONFIGURASI SISTEM

12. Konfigurasi Sistem. Setiap kali proses booting di lakukan, sebelum file AUTOEXEC.BAT di jalankan, DOS mencari sebuah file yang bernama CONFIG.SYS di Root Directory. File CONFIG.SYS berisi perintah - perintah yang di gunakan untuk menyusun konfigurasi komputer, diantaranya : Menentukan jenis keyboard yang dipakai. Menentukan besarnya memori buffer. Membuat virtual disk. Menentukan format penulisan tanggal / waktu sesuai kode negara pemakai komputer. Pada saat booting, DOS akan membaca isi file CONFIG.SYS dan menggunakannya untuk mengatur konfigurasi hardware komputer. Akan tetapi apabila file CONFIG.SYS tidak di ketemukan. DOS akan memakai konfigurasi default ( standar ) dan komputer tetap dapat bekerja. Konfigurasi yang ada di dalam file CONFIG.SYS hanya akan berpengaruh pada hardware komputer apabila file ini di baca oleh DOS pada saat booting. 13. Membuat File CONFIG.SYS. Cara membuat file CONFIG.SYS sama dengan cara membuat batch file, yaitu dengan memakai perintah COPY CON A>COPY CON CONFIG.SYS FILES=8 < Enter > < Enter >

BUFFERS= 10 DEVICE=ANSI.SYS ^Z

< Enter > < Enter > < Enter >

Perintah - perintah yang sering di pakai di dalam file CONFIG.SYS adalah BUFFERS, FILES, DEVICE, COUNTRY, LASTDRIVE, dan BREAK. 14. Perintah BUFFERS. Buffer adalah memori khusus ( bagian dari RAM ) yang di gunakan untuk menyimpan data sementara. Data yang dibaca dari disket di masukkan ke dalam buffer terlebih dahulu, baru kemudian dari buffer di alirkan ke memori RAM. Sebaliknya, data yang akan di tuliskan ke disket akan di masukkan ke buffer dulu, kemudian dari buffer di salurkan ke disket. Pada keadaan aslinya ( default ) DOS memiliki buffer sebesar 2 kali 528 byte. Beberapa program ( terutama yang terdiri dari banyak file ) memiliki efisiensi yang tinggi apabila Anda memberikan buffer yang besar ukurannya. Akan tetapi jumlah buffer yang besar akan memperlambat kerja komputer, selain itu jumlah memori RAM bebas yang bisa di gunakan bertambah kecil. Untuk menentukan besarnya buffer di gunakan perintah BUFFERS = n Dimana : n : angka antara 1 s/d 99. jumlah buffer yang didapat : n x 528 byte. Contoh :

Pada saat bekerja dengan paket pengolah kata WordStar, Anda dapat mengedit suatu file sambil mencetak file yang lain. Data dari file yang akan di cetak harus di baca dari disket secara bertahap. Banyaknya data yang di ambil pada setiap tahap bergantung pada ukuran buffer yang tersedia. Apabila buffer yang tersedia berukuran kecil, maka proses pembacaan data akan lebih sering di lakukan. Perlu di perhatikan bahwa selama komputer membaca data dari disket, proses edit akan terhenti sementara. Oleh sebab itu bila ukuran buffer kecil, proses edit akan sering terganggu. Untuk mengatasi hal ini, Anda harus memperbesar ukuran buffer. Dengan ukuran buffer yang besar, maka sejumlah data yang besar dapat di ambil dari disket sekaligus. Dengan demikian, komputer tidak usah terlalu sering membaca data dari disket. Dengan kata lain, proses edit tidak sering terganggu. Pada file CONFIG.SYS, Anda harus memesan buffer yang cukup besar, misalnya : BUFFERS = 30 15. Perintah FILES. DOS dapat menetapkan jumlah file yang bisa di buka sekaligus pada waktu yang bersamaan. Ada beberapa paket program yang mengharuskan di bukanya beberapa file sekaligus pada saat dia bekerja. Agar komputer mampu menangani pembukaan beberapa file sekaligus Anda harus mendefinisikannya terlebih dahulu dengan perintah FILES di dalam CONFIG.SYS. Cara penulisannya adalah FILES = n Dimana :

n : 8 sampai dengan 255 Contoh :

Paket program WordStar Professional Release 4.0 perlu membuka sekurang kurangnya 20 file sekaligus. Agar WordStar ini bekerja dengan baik, pada file CONFIG.SYS harus di tuliskan perintah : FILES = 20 16. Perintah DEVICE. DOS memiliki beberapa program yang di gunakan untuk mengontrol lalu lintas data dari komputer ke peralatan Input / Output dan sebaliknya. Program pengontrol tersebut sudah di buat orang dan Anda tinggal menggunakan saja. Perintah untuk memilih program tersebut adalah : DEVICE = nn Dimana : nn : nama program pengontrol, misalnya ANSI.SYS dan VDISK.SYS Misalkan Anda ingin menyusun konfigurasi hardware komputer agar memiliki buffer sebesar 5280 byte, mampu membuka 25 file sekaligus, dan memakai program pengontrol Input / Output yang bernama ANSI.SYS, maka Anda harus membuat file CONFIG.SYS sebagai berikut : A>COPY CON CONFIG.SYS BUFFERS = 10 FILES= 25 DEVICE = ANSI.SYS ^Z < Enter > < Enter > < Enter > < Enter > < Enter >

Lalu lakukan warm-boot (Ctrl-Alt-Del) agar isi file CONFIG.SYS di baca oleh DOS. 17. Membuat Virtual Disk. DOS memiliki program pengontrol Input / Output yang bernama VDISK.SYS. Program ini di gunakan untuk membuat Virtual Disk. Virtual Disk adalah sebagian daerah memory ( RAM ) yang bisa di gunakan sebagai disket. Apabila Anda memiliki dua disk drive A dan B, maka virtual disk di dalam memory RAM di beri nama drive C ( DOS dapat mengenali nama disk drive A sampai Z pada saat Anda bekerja dengan virtual disk ). Keuntungan menggunakan virtual disk : Pembacaan dan penulisan data lebih cepat di banding disk drive. Memungkinkan Anda bekerja seolah - olah dengan beberapa disk drive. Kerugian menggunakan virtual disk : Semua data yang tersimpan di dalam virtual disk akan hilang apabila listrik mati atau Anda melakukan warm-boot, sehingga Anda harus sering kali mengcopy data yang tersimpan di virtual disk ke disket di drive A atau B.

Penggunaan virtual disk akan mengurangi jumlah RAM yang bisa di pakai untuk menjalankan program. Misalkan Anda hanya memiliki RAM sebesar 640 kB. Apabila Anda memakai virtual disk sebesar 350 kB, maka RAM yang bisa dipakai tinggal 193 kB. Untuk membuat virtual disk Anda harus memakai perintah DEVICE di dalam file CONFIG.SYS. Bentuk perintah DEVICE untuk membuat virtual disk adalah : DEVICE = VDISK.SYS [ ukuran ] [ jml. Sektor ] [ jml. Directory ] Dirnana : [ ukuran ] [ jml. Sektor ] [ jml. Directory ] : Ukuran virtual disk yang dikehendaki ( dalam kiloByte ). : Jurnlah sektor dari virtual disk, yaitu 128, 256 atau 512. : Jumlah nama file maksimum yang bisa ditampung oleh virtual disk, yaitu dari 12 sampai 512.

Misalkan Anda ingin membuat dua buah virtual disk yaitu disk C dan D, masing masing sebesar 64 kB, 512 sektor, dan mampu menampung 50 nama file, maka Anda harus membuat CONFIG.SYS sebagai berikut : A>COPY CON CONFIG.SYS DEVICE = VDISK.SYS 64 DEVICE = VDISK.SYS 64 ^Z 512 512 50 50 < Enter > < Enter > < Enter > < Enter >

Lalu lakukan warm-boot (Ctrl + Alt + Del) 18. Perintah LASTDRIVE. Perintah LASTDRIVE di pakai untuk menentukan abjad tertinggi yang dapat di pakai sebagai nama disk drive. Perintah LASTDRIVE hanya di pakai apabila perintah SUBST akan di gunakan. Perintah ini berbentuk : LASTDRIVE = XX XX adalah abjad tertinggi yang akan di pakai sebagai nama disk drive, berupa suatu huruf abjad antara A sampai dengan K. Harga defaultnya adalah XX = E. Artinya, nama disk drive yang dapat di pakai untuk perintah SUBST adalah A,B,C,D, dan E. ( asalkan huruf huruf tersebut belum di pakai untuk menamai floppy disk drive, hard disk drive, dan virtual disk ). Apabila Anda ingin menamai suatu path / lintasan sebagai drive G, maka ke dalam file CONFIG.SYS harus di tuliskan perintah : LASTDRIVE = G Sehingga tersedia nama drive A,B,C,D,E,F, dan G untuk keperluan pelaksanaan perintah SUBST. Akan tetapi, jika komputer Anda memiliki 2 buah floppy disk drive, 1 buah hard disk dan 2 buah virtual disk, maka perintah SUBST hanya dapat menggunakan huruf F dan G saja. Huruf A dan B di gunakan untuk menamai kedua buah floppy disk drive, huruf C untuk hard disk drive, dan huruf D serta E untuk kedua buah virtual disk.

19. Perintah COUNTRY. Perintah COUNTRY di pakai untuk menentukan bentuk penulisan tanggal dan waktu menurut standar negara tertentu. Perintah ini di tuliskan di dalam file CONFIG.SYS. COUNTRY = XXX Dimana XXX adalah kode negara yang di maksud. DOS 3.10 mengenal 15 buah kode negara. Harga default dari XXX adalah 001, yaitu negara Amerika Serikat ( USA ). Format penulisan tanggal di Amerika Serikat adalah ( bulan ) - ( tanggal ) - ( tahun ). Kode untuk negara Spanyol adalah 034, Australia 061, dan Israel 972. Sebagai contoh apabila Anda gunakan COUNTRY = 034, maka Anda menganut sistem penulisan tanggal dan waktu menurut negara Spanyol, yaitu : ( tanggal ) - ( bulan ) - ( tahun ). G. DOS dan LINGKUNGANNYA 20. Pengecekan Penulisan Data ke Disket. Pada saat komputer melakukan proses penulisan data ke disket, mungkin saja terjadi kesalahan. Kesalahan tersebut dapat di sebabkan oleh komputernya sendiri atau oleh media disket yang Anda pakai. Untuk mengurangi kemungkinan adanya kesalahan selama proses penulisan data ke disket, di gunakan perintah VERIFY. Perintah ini termasuk perintah internal. Anda sudah mengenal perintah ini pada saat membicarakan perintah COPY. Perintah ini di pakai pada perintah COPY /V. VERIFY memiliki dua keadaan yaitu : ON atau OFF. Pada saat VERIFY ON , maka setiap operasi penulisan data ke disket selalu di ikuti dengan proses pengecekan apakah data yang di tuliskan pada disket sudah benar. Data yang sudah di tuliskan ke disket segera di baca lagi dan di bandingkan dengan data aslinya. Proses ini akan mendeteksi adanya kesalahan selama proses penulisan data. Pada saat VERIFY ON, proses penulisan data ke disket memakan waktu lebih banyak. Pada saat VERIFY OFF, maka operasi penulisan data ke disket tidak di ikuti oleh proses pengecekan ulang terhadap data yang telah di tuliskan. Dengan demikian proses penulisan data ke disket menjadi lebih cepat. Untuk mengaktifkan proses pengecekan ( verify on ), ketikkan perintah : A>VERIFY ON < Enter > ( menghidupkan verify )

Untuk mematikan proses pengecekan ( verify off ), ketikkan perintah : A>VERIFY OFF < Enter > ( mematikan verify )

Sedang untuk melihat status proses pengecekan saat ini ( hidup atau mati ), ketikkan perintah : A> VERIFY < Enter >

VERIFY is on / off ( menampilkan keadaan verify ) 21. Perintah BREAK. Barangkali Anda masih ingat cara menghentikan jalannya batch file dengan memakai Ctrl + Break. Software yang sedang di kerjakan oleh komputer tidak membaca masukan dari keyboard secara terus menerus, melainkan hanya pada saat - saat tertentu

saja. Oleh sebab itu maka proses yang sedang berjalan akan segera berhenti apabila Anda menekan Ctrl + Break tepat pada saat software yang bersangkutan membaca masukan dari keyboard. Anda dapat memaksa software yang sedang di kerjakan oleh komputer untuk membaca masukan dari keyboard lebih sering. Untuk keperluan ini di gunakan perintah BREAK. Perintah ini termasuk perintah internal. Apabila di inginkan, perintah BREAK dapat di letakkan di dalam file CONFIG.SYS. Agar komputer membaca masukan dari keyboard lebih sering, ketikkan perintah : A>BREAK ON < Enter >

Pada saat BREAK ON maka proses pelaksanaan software menjadi lebih lamban karena komputer harus lebih sering meluangkan waktunya untuk membaca masukkan dari keyboard. Agar komputer tidak terlalu sering meluangkan waktu untuk membaca keyboard ketikkan perintah : A>BREAK OFF < Enter > :

Untuk melihat status BREAK saat ini ( ON atau OFF ), ketikkan perintah A>BREAK BREAK is on/off < Enter > ( melihat status BREAK )

Pada saat booting, DOS akan membuat status BREAK OFF. 22. Mengubah Bentuk Prompt. Perintah PROMPT di gunakan untuk mengubah bentuk prompt sesuai dengan selera Anda. Bentuk perintah PROMPT adalah :

PROMPT [ bentuk prompt yang di inginkan ] Contoh :

A>PROMPT HALLO < Enter > HALLO_ ( bentuk prompt sudah berubah ) A>PROMPT A>_ A> < Enter > ( mengembalikan bentuk prompt )

Ada beberapa karakter khusus yang dapat di gunakan untuk memperoleh bentuk bentuk prompt tertentu. Karakter - karakter tersebut adalah : $G di pakai untuk $L di pakai untuk $$ di pakai untuk $Q di pakai untuk $N di pakai untuk $T di pakai untuk $D di pakai untuk $V di pakai untuk $P di pakai untuk menampilkan karakter " > ". menampilkan karakter " < ". menampilkan karakter " $ ". menampilkan karakter = . menampilkan nama disk drive yang aktif. menampilkan waktu ( Time ) saat ini. menampilkan tanggal ( Date ) saat ini. menampilkan versi ( Version ) DOS. menampilkan subdirectory yang di pakai saat itu.

Contoh

: Agar dihasilkan prompt yang berbentuk <A>, ketikkan A>PROMPT $L$N$G < Enter > <A> Agar dihasilkan prompt yang berbentuk =>, ketikkan A>PROMPT $Q$Q$G < Enter > :

23. Modifikasi Tampilan di Layar. Perintah MODE di gunakan untuk mengubah lebar layar monitor menjadi 40 atau 80 karakter. Perintah MODE termasuk perintah eksternal, memerlukan file MODE.COM. Bentuk perintah MODE adalah MODE nn ( Dimana : nn adalah 40 atau 80 ) Contoh : Merubah lebar layar menjadi 40 karakter, ketikkan : A>MODE 40 < Enter > Merubah lebar layar menjadi 80 karakter, ketikkan : A>MODE 80 < Enter >

Pada saat booting, DOS mengatur lebar layar menjadi 80 karakter ( MODE 80 ) 24. Modifikasi Tampilan di Printer. Pada saat bekerja dengan DOS, Anda dapat mengatur printer untuk mencetak 80 atau 132 karakter per baris, dan 6 atau 8 baris per inchi. Untuk keperluan ini di pakai perintah MODE. ( Perintah MODE tidak hanya di pakai untuk mengatur lebar Iayar melainkan juga untuk mengatur tampilan di printer ). MODE LPT1: nn,mm Dimana : nn = 80 atau 132 mm = 6 atau 8 Contoh : Untuk mengatur printer menjadi 132 karakter per baris dan 6 baris per inchi, ketikkan : A>MODE LPT1:132,6 < Enter > Untuk mengatur printer menjadi 80 karakter per baris dan 8 baris per inchi, ketikkan : A>MODE LPT1:80,8 < Enter > Pada saat booting, DOS mengatur printer menjadi 80 karakter dan 6 baris per inchi. ( banyaknya karakter per baris yang di inginkan ) ( banyaknya baris per inchi yang di inginkan )

25. Mencetak Tampilan Layar ke Printer. Anda dapat mencetak semua tulisan yang saat ini tampil di layar ke printer. Ada dua cara untuk melakukan hal ini yaitu dengan menekan Shift + PrtSc atau menekan Ctrl + PrtSc. (a) Segera setelah tombol Shift + PrtSc di tekan, semua tulisan yang saat ini tampil di Iayar monitor akan di cetak ke printer. Setelah proses pencetakan satu layar selesai, hubungan ke printer terputus. Anda harus menekan tombol Shift + PrtSc apabila ingin mencetak lagi. (b) Setelah tombol Ctrl + PrtSc di tekan maka komputer menghubungkan diri ke printer. Akibatnya apapun yang Anda ketikkan dari keyboard akan di tampilkan ke Iayar sekaligus di cetak ke printer. Untuk memutuskan hubungan ke printer, Anda harus menekan Ctrl + PrtSc sekali lagi. 26. Mencetak Layar Graphics. Layar monitor dapat di gunakan untuk menampilkan huruf maupun gambar. Apabila Anda menekan Shift + PrtSc atau Ctrl + PrtSc, maka yang akan tercetak ke printer hanya huruf ( text ). Agar printer Anda juga mencetak gambar dan huruf, maka sebelum Anda menekan Shift + PrtSc atau Ctrl + PrtSc, terlebih dahulu Anda harus menjalankan perintah GRAPHICS. Perintah ini termasuk perintah eksternal, memerlukan file GRAPHICS.COM. A>GRAPHICS < Enter >

Setelah perintah GRAPHICS di jalankan, kelak apabila di layar Anda tampil sebuah gambar, Anda dapat mencetaknya ke printer dengan menekan Shift + PrtSc. 27. Mencetak Isi File ke Printer. Perintah PRINT di gunakan untuk mencetak isi satu atau beberapa file ke printer. Perintah ini termasuk perintah eksternal, memerlukan file PRINT.COM. File yang bisa di cetak hanyalah file yang di tulis dalam format ASCII. Bentuk umum perintah PRINT adalah :

PRINT ( nama file1 ) ( nama file2 ) ( nama file3 ) .... Perintah PRINT yang di gunakan pertama kali setelah proses booting akan menghasilkan kondisi sbb : A>PRINT DATA-1.BAK < Enter > Name of list device [PRN]: _ Artinya DOS menanyakan jenis peralatan yang akan di pakai. Bila Anda akan memakai printer, langsung tekan Enter, maka isi file DATA-1.BAK akan di cetak ke printer. Untuk mencetak isi dari beberapa file sekaligus ( maksimum 10 file ), tuliskan deretan nama file yang akan di cetak di belakang perintah PRINT sebagai berikut : A>PRINT DATA-1.BAK DATA-1 DATA-3 < Enter >

Pada saat proses pencetakan berlangsung di layar terdapat pesan : A:DATA-1.BAK A:DATA-1 is currently being printed is in queue

A:DATA-3

is in queue

Artinya: File DATA-1.BAK sedang di cetak, dan file DATA-1 serta DATA-3 sedang dalam antrean ( queue ) untuk di cetak. 28. Mengubah Keyboard. Masing - masing negara di dunia memiliki standar tersendiri bagi keyboardnya. Keyboard untuk Spanyol tentu berbeda dengan keyboard untuk Jerman. DOS memiliki perintah eksternal yang di pakai untuk mengubah standar keyboard menurut negara yang di inginkan. Perintah tersebut adalah : A>KEYBSP A>KEYBUK A>KEYBGR A>KEYBFR A>KEYBIT < Enter > < Enter > < Enter > < Enter > < Enter > ( standar keyboard Spanyol ). ( standar keyboard Inggris ). ( standar keyboard Jerman ). ( standar keyboard Perancis ). ( standar keyboard Itali ).

Anda mungkin juga menyukai