Anda di halaman 1dari 9

USULAN SKRIPSI

AULIA MULIDA PUTRI STUDI PENGGUNAAN INSULIN PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL Diabetes mellitus tipe 2 merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang disebabkan oleh hiperglikemi akibat kelainan sekresi insulin ileh sel beta pankreas, gangguan kerja insulin/resistensi insulin, atau keduanya. Resistensi insulin berarti ketidaksanggupan insulin memberikan efek biologis yang normal pada kadar gula darah tertentu. Resistensi insulin terjadi bila dibutuhkan kadar insulin yang lebih banyak untuk mencapai kadar glukosa darah yang normal (Merentek, 2006). Tingginya prevalensi DM yang sebagian besar merupakan kasus diabetes mellitus tipe 2 disebabkan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktorfaktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya diabetes mellitus antara lain adalah usia, jenis kelamin, hipertensi, obesitas, dan riwayat keluarga (Awad dkk., 2013). Terapi Non farmakologi pada DM tipe 2 adalah dengan pemberian edukasi, perencanaan makanan, dan latihan jasmani (ADA, 2011). Terapi awal farmakologis dikaitkan dengan peningkatan kontrol glikemik dan mengurangi komplikasi jangka panjang pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Beberapa golongan obat yang digunakan untuk terapi diabetes mellitus tipe 2 adalah golongan sulfonilurea, biguanida, alfa glukosidasi bloker, tiozolidinedion, dan derivat meglitidine. Selain itu juga terdapat insulin yang digunakan sebagai terapi untuk diabetes mellitus tipe 2 (Khardori et.al.,2014). Pada pengendalian DM di indonesia selain mengupayakan perubahan lifestyle juga dibutuhkan pengobatan dengan insulin yang mempunyai durasi kerja yang berbeda-beda seperti insulin kerja singkat, insulin kerja cepat, insulin kerja sedang, dan insulin kerja panjang (Suherman, 2008). Terapi insulin pada diabetes mellitus tipe 2 dapat dimulai antara lain untuk pasien dengan kegagalan terapi oral, kendali kadar glukosa darah yang buruk (kadar A1c> 7,5% atau kadar glukosa darah puasa >250 mg/dL), riwayat ketoasidosis, riwayat penggunaan insulin lebih dari 5 tahun, dan penderita diabetes mellitus yang lebih dari 10

tahun. Insulin yang diberikan lebih dini menunjukan hasil klinis yang lebih baik terutama berkaitan dengan masalah glukotoksisitas. Hal tersebut diperlihatkan oleh perbaikan fungsi sel beta pankreas (Perkeni., 2011). Pada penelitian ini dilakukan studi terhadap penggunaan insulin pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Mulai dari frekuensi, interval, kombinasi dengan oral antidiabetes lain, dan lama penggunaan insulin pada diabetes mellitus tipe 2. Pada akhir penelitian ini diharapkan diketahui pola penggunaan insulin yang tepat dan sesuai dengan pedoman terapi standar yang ada.

Diabetes Mellitus Tipe 2

Faktor Resiko: -Usia -Jenis kelamin -Hipertensi -Obesitas -Riwayat keluarga

Resistensi Insulin

Terapi non farmakologi: a. Edukasi b. Perencanaan makanan c. Latihan jasmani

Terapi farmakologi

Insulin a. Short ActingInsulin b. Rapid ActingInsulin c.Intermediate Acting Insulin d. Long acting insulin

Indikasi pada DMT2: Kegagalan terapi oral DM > 10 tahun Kontrol glukosa buruk ((A1c > 7,5%

OHO Sulfonilurea Glinide Penghambat glukosidase Thiazolindin dione Biguanide DPP4 Inhibitor

Studi Penggunaan Insulin

Gambar 3.1 Skema Kerangka konseptual studi penggunaan Insulin pada Diabetes mellitus tipe 2

Pasien diabetes mellitus di instalasi rawat inap periode 1 Januari 2013- 31 Desember 2013

Diabetes mellitus tipe 1

Diabetes mellitus tipe 2

RMK Pasien

Data Pasien Data Klinik dan Laboratorium

Terapi insulin pada penderita Diabetes mellitus tipe 2

Analisis data

Studi penggunaan obat: Frekuensi Interval Lama pemberian Kombinasi dengan oral antidiabetes lain

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian obeservasional karena peneliti tidak memberikan perlakuan terhadap sampel. Rancangan penelitian secara deskriptif dan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan metode consecutive sampling. Penelitian deskriptif ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan tentang pola penggunaan insulin pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini bersifat retrospektif karena dilakukan penelusuran data tentang kausa menuju arah belakang atau kembali kemasa lalu atas kejadian yang telah terjadi yang dilaksanakan dengan mengolah data rekam medik kesehatan (RMK) pasien diabetes mellitus tipe 2 periode 1 Januari 2013 sampai 31 Desember 2013. 4.2 Populasi dan Sampel 4.2.1 Populasi Populasi penelitian adalah seluruh pasien dengan diagnosis penyakit diabetes mellitus tipe 2 yang melakukan pengobatan di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang dari tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 dihitung pada buku registrasi penderita berdasarkan tanggal keluar yang dibuat oleh bagian rekam medik. 4.2.2 Sampel Sampel meliputi semua pasien yang didiagnosis diabetes mellitus tipe 2 diterapi dengan insulin di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2013 sampai 31 Desember 2013.

4.2.3 Kriteria Data Inklusi Kriteria Inklusi meliputi pasien yang terdiagnosa penyakit diabetes mellitus tipe 2 di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang, dengan data Rekam Medik Kesehatan (RMK) lengkap meliputi data terapi insulin. 4.2.4 Kriteria Data Ekslusi Kriteria ekslusi meliputi: Pasien dengan diagnosis penyakit diabetes mellitus tipe 2 di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang dengan data Rekam Medik Kesehatan (RMK) tidak lengkap. Pasien pulang paksa kurang dari tiga hari. Pasien meninggal kurang dari tiga hari. Pasien mendapat terapi insulin kurang dari tiga hari.

4.3 Bahan Penelitian Sebagai bahan penelitian adalah RMK pasien dengan diagnosis penyakit diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang, dan lembar observasi harian pasien pada periode 1 Januari 2013 sampai 31 Desember 2013. 4.4 Instrument Penelitian Lembar pengumpul data, table induk, lembar data klinik dan data laboratorium. 4.5 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat : Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang Waktu : Bulan Februari Sampai April 2014

4.6 Definisi Operasional Pasien adalah pasien diabetes mellitus tipe 2 yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang

Data klinik adalah data yang berhubungan dengan tanda klinik yang ditunjukan pasien meliputi GCS, tekanan darah, kadar glukosa sesaat, 2 jam PP, dan gula darah puasa.

Data laboratorium adalah data yang digunakan untuk menegakkan diagnosa diabates mellitus antara lain kadar glukosa darah puasa, kadar glukosa darah 2 jam postprandial, tes toleransi glukosa oral, HbA1c, elektrolit darah, Ph urin, dan badan keton.

Data demografi adalah data pasien yang meliputi jenis kelamin, usia, tinggi badan dan berat badan.

Obat yang disebutkan dalam penelitian ini adalah insulin yang digunakan untuk terapi pada pasien diabetes mellitus tipe 2.

Dosis obat adalah takaran obat yang diberikan pada satu kali pemberian. Frekuensi adalah banyaknya obat yang diberikan kepada pasein setiap harinya.

Interval adalah selang waktu pemberian obat dengan pemberian obat pada jenis yang sama.

Lama pemberian adalah waktu pemberian obat dihitung dari pertama pemberian sampai hari terakhir pemberian.

4.7 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : Dilakukan identifikasi pada semua data pasien diabetes mellitus tipe 2 di instalasi rawat inap periode 1 Januari 2013 sampai 31 Desember 2013. a. Dari RMK pasien dilakukan pemindahan data dimasukan dalam lembar pengumpulan data (LPD).

a. Direkapitulasi pada table induk yang memuat : Data demografi pasien (nama, usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan) Riwayat penyakit pasien Diagnosis, data laboratorium, dan data klinik Terapi insulin yang diterima pasien (macam dan kombinasi obat, interval 4.8 Analisis Data Mengolah data yang didapatkan untuk mengetahui: a. Analisis kesesuaian antara terapi yang diperoleh dengan data klinik dan data laboratorium. b. Identifikasi rute pemberian, interval pemberian, frekuensi, lama pemberian terapi diabetes mellitus tipe 2. c. Data mengenai pola penggunaan insulin yang disajikan dalam bentuk table, prosentase, dan diagram. pemakaian, frekuensi, dan lama pemberian)

Anda mungkin juga menyukai