Anda di halaman 1dari 10

1.

TINJAUAN PUSTAKA

2. METODE

2.1.

Pengambilan sampel Pengambilan sampel dapat dilakukan pada permukaan dan pada

kedalaman. Pengambilan sampel pada permukaan, mula-mula dilokasi perairan pengambilan sampel, diukur tingkat kecerahanyamenggunakan sechidisc.

Sechidisc diturunkan pada perairan dan dicatat kedalamannya dimana sechidisc sudah tidak terlihat. Sampel diambil dengan menggunakan wadah berupa ember. Sampel diukur temperaturnya dengan menggunakan termometer. Sebelum sampel dimasukan kedalam botol yang berwarna gelap, botol sampel dicuci terlebih dahulu menggunakan asam, kemudian botol sampel dibilas menggunakan sampel air sebanyak dua hingga tiga kali. Sampel disimpan dalam pendingin dan dibawa kelaboratorium. Pengambilan sampel pada kedalaman dilakukan dengan menggunakan botol Nansen. Pada awalnya botol Nansen diturunkan hingga kedalaman yang diinginkan. Sampel diukur temperaturnya dan dimasukan kedalam botol yang berwarna gelap. Sampel disimpan dalam pendingin kemudian dibawa ke laboratorium. 2.2. Penanganan sampel Sampel yang telah dibawa ke laboratorium disaring menggunakan milipor dengan ukuran 0,45M dengan bantuan filter holder dan vacuum pump. Penyaringan dihilangkan. 2.3. Penggunaan Spektrofotometer dilakukan agar partikel-partikel terlarut dalam sampel dapat

Mula-mula tombol On yang ada dibelakang Spectrofotometer ditekan kemudian spectrofotometer dipanaskan selama 5 sampai 6 menit setelah itu tombol enter ditekan maka akan muncul main menu kemudian tombol 1 ditekan untuk memilih panjang gelombang setelah itu tombol F1 ditekan dan gelombang yang akan dipakai dicatat

2.4.

Cara membuat Reagen

Cara membuat Sodium hidroksida, 1,0 mol / L adalah Sodium hidroksida 40g dilarutkan dalam air murni dan encer sebanyak 1 L.Kemudian disimpan dalam botol polietilen stoppered. Pereaksi fenol (metode manual) dengan cara 80 g berwarna fenol (C6H5OH) dilarutkan dalam 300 mL etanol dan ditambahkan 600 ml air murni.Nitroprusside dinatrium dehidrasi [Na2Fe (CN)5NO.2H2O] 600mg dilarutkan dalam 100 ml air.Solusi ini ditambahkan dengan solusi fenol dan disimpan dalam botol kaca amber tertutup rapat pada suhu < 80C, reagen ini stabil untuk beberapa bulan. StokLarutan Standar:amonium klorida (NH4Cl) kering di 1000C

mengandung 53,5 mg (atau 66,07 g NH4SO4) dalam air murni dan encer untuk 100ml.Setetes kloroform ditambahkan sebagai penanganan.Dalam botol kaca pada suhu <80C disimpan solusi stabil untuk standar beberapa bulan yang mengandung 10 mmol / L amonium.Reagen dimasukkan ke hasil saringan dan dianilis dengan Spectofotometer.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Tabel

Blank NO3 Const 0.004 0 0.004 10 20 40

standart Abs Blank abs 0 0.004 0.366 0.362 0.759 0.755 1.474 1.47

Stasion 1

Sample Depth Abs 0 0.159 15 0.148 32 0.266 0 15 0.29 0 30 61,7 0 35 76 0 60 120 0 70 140 0 70 140 0 70 140 0.19 0.24 0.172 0.15 0.217 0.53 0.202 0.33 0.46 0.031 0.671 0.512 0.023 0.33 0.491 0.021 0.012 0.511 0.416 0.418 0.567

Const 4.213619 3.914588 7.122376 5.056343 6.415575 4.56702 3.968957 5.790328 14.29912 5.382559 8.862193 12.3962 0.733985 18.13215 13.8098 0.516508 8.862193 13.23892 0.462139 0.217477 13.78261 11.20007 11.25444 15.30495

2 slope 27.18464

3.2.

Grafik Konsentrasi Larutan Standart

3.3.

Pembahasan Distribusi vertikal Nitrat di laut menunjukkan bahwa kadar Nitrat semakin

tinggi bila kedalaman laut bertambah. Hal ini disebabkan karena tenggelamnya partikel-partikel yang mengandung Nitrat serta bertambahnya partikel tersebut menjadi nitrogen organik, sehingga distribusi Nitrat di laut dapat dikatakan hampir seragam baik vertikal maupun horizontal.Selanjutnya distribusi Nitrat di laut dipengaruhi oleh proses biologi yaitu fotosintesa, gravitasi residu organisme air.Sedangkan untuk faktor fisika dipengaruhi oleh gerakan arus atau massa air.Dan juga nilai konsentrasi nitrat juga dipengaruhi oleh nilai absorbansi, dimana nilai absorbansi adalah jumlah cahaya atau kecerahan yang masuk kedalam suatu perairan. Nitrogen memegang peranan kritis dalam siklus organik untuk menghasilkan asam-asam amino yang digunakan dalam pembentukan protein. Dalam siklus nitrogen, tumbuh-tumbuhan menyerap N-anorganik dalam salah satu gabungan atau sebagai nitrogen molekuler. Tumbuh-tumbuhan ini membuat protein yang kemudian dimakan hewan dan diubah menjadi protein hewan. Jaringan organik yang mati diurai oleh berbagai jenis bakteri, termasuk didalamnya bakteri pengikat nitrogen yang mengikat nitrogen molekuler menjadi bentuk-bentuk gabungan (NO2,

NO3, NH4) dan bakteri denitrifikasiyang melakukan hal sebaliknya. Nitrogen lepas ke udara dan diserap dari udara selama siklus berlangsung. Jumlah nitrogen yang tergabung dalam mineral dan mengendap di dasar laut tidak seberapa besar. Pola sebaran nitrogen di Samudera Atlantik, Pasifik dan Samudera India tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.Sebaran vertikal dari bentuk-bentuk gabungan nitrogen berbeda di laut. Nitrat terbanyak terdapat di lapisan permukaan, ammonium tersebar secara seragam, dan nitrit terpusat dekat termoklin. Interaksiinterkasi antara berbagai tingkat nitrogen organik dan bakteri sedemikian rupa sehingga pada saat nitrogen diubah menjadi berbagai senyawa anorganik, zat-zat ini sudah tenggelam di bawah termoklin. Hal tersebut menimbulkan masalah bagi penyediaan nitrogen karena termoklin merupakan penghalang bagi transport secara vertikal unsur-unsur ini dan kenyataannya persediaan nitrogen akan menjadi faktor pembatas bagi produktivitas di laut. 4. KESIMPULAN Distribusi Nitrat secara vertikal di laut menunjukkan bahwa kadar Nitrat berbanding lurus dengan pertambahan kedalaman laut yang disebabkan oleh partikel-partikel Nitrat yang tenggelam. Distribusi Nitrat di laut dipengaruhi oleh faktor biologi dan faktor fisika. Faktor biologis yaitu fotosintesa, gravitasi residu organisme air. Faktor fisika yang mempengaruhi distribusi Nitrat yaitu gerakan arus atau massa air (Adveksi,down welling, dan up welling). Nilai konsentrasi nitrat dipengaruhi oleh nilai absorbansi, dimana nilai absorbansi adalah jumlah cahaya atau kecerahan yang masuk kedalam suatu perairan. Siklus nitrogen, tumbuh-tumbuhan menyerap N-anorganik dalam salah satu gabungan atau sebagai nitrogen molekuler. Tumbuh-tumbuhan ini membuat protein yang kemudian dimakan hewan dan diubah menjadi protein hewan. Jaringan organik yang mati diurai oleh berbagai jenis bakteri, termasuk didalamnya bakteri pengikat nitrogen yang mengikat nitrogen molekuler menjadi bentuk-bentuk gabungan dan bakteri denitrifikasi mengurai molekul yang mengandung N. Nitrogen lepas ke udara dan diserap dari udara selama siklus berlangsung. Sebaran vertikal dari bentuk-bentuk gabungan nitrogen berbeda di laut. Nitrat terbanyak terdapat di lapisan permukaan, ammonium tersebar secara seragam, dan nitrit terpusat dekat termoklin.

Pola sebaran nitrogen di Samudera Atlantik, Pasifik dan Samudera India tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. 5. KESIMPULAN

Pengolahan Data Manual


1. Diketahui : Standart 1 Blank = 0,004 Consentration = 0 Absorbansi = 0 Penyelesaian Abs Blank = Blank - Absorbansi = 0,004 0 = 0,004 Standart 2 Blank = 0,004 Consentration = 10 Absorbansi = 0,366 Penyelesaian Blank Abs = Absorbansi - Blank = 0,366 0,004 = 0,362 Standart 3 Blank = 0,004 Consentration = 20 Absorbansi = 0,759 Penyelesaian Blank Abs = Absorbansi - Blank = 0,759 0,004 = 0,755 Standart 4 Blank = 0,004 Consentration = 40 Absorbansi = 1,474 Penyelesaian Blank Abs = Absorbansi - Blank = 1,474 0,004 = 1,47 Slope Blank const abs 0 0.004 10 0.362 20 0.755 40 1.47 Mencari nilai Slope Slope (data const-data blank abs) = 27,18464

2. Diketahui Sampel a. Stasiun 1 blank Station 1

; slope = 27,18464 depth (m) 0 15 32 abs 0,159 0,148 0,266

Jawab : Consentration (absorbansi blank ) x slope 1. (0.159 0,004) x 27,18464 4,213619 2. (0.148 0,004) x 27,18464 3,914588 3. (0.266 0,004) x 27,18464 7,122376 b. Stasiun 2 blank ; slope = 27,18464 Station 2 depth (m) 0 15 29 abs 0,19 0,24 0,172

Jawab : Consentration (absorbansi blank ) x slope 1. (0,19 0,004) x 27,18464 5056343, 2. (0.24 0,004) x 27,18464 6,415575 3. (0,172- 0,004) x 27,18464 4,56702 c. Stasiun 3 blank ; slope = 27,18464 Station 3 depth (m) dangkal menengah dalam abs 0,02 0,01 0.08

Jawab : Consentration (absorbansi blank ) x slope 1. Dangkal = (0,02 - 0) x 46,65227 0,9330453 2. Menengah = (0,01 - 0) x 46,65227 0,4665226 3. Dalam = (0.008 - 0) x 46,65227 0,373218

d. Stasiun 4 blank Station 4

; slope = 27,18464 depth (m) dangkal menengah dalam abs 0,024 0.01 0,001

Jawab : Consentration (absorbansi blank ) x slope 1. Dangkal = (0,024 - 0) x 46,65227 1,11965 2. Menengah = (0,01 - 0) x 46,65227 0,466522 3. Dalam = ( 0,001- 0) x 46,65227 0,046652 e. Stasiun 6 blank ; slope = 27,18464 Station 6 depth (m) dangkal menengah dalam abs 0.028 0.006 0

Jawab : Consentration (absorbansi blank ) x slope 1. Dangkal = (0.028 - 0) x 46,65227 1,3062 2. Menengah = (0.006 - 0) x 46,65227 0,2799 3. Dalam = ( 0- 0) x 46,65227 0 f. Stasiun 7 blank ; slope = 27,18464 Station 7 depth (m) dangkal menengah dalam abs 0,025 0.002 0.002

Jawab : Consentration (absorbansi blank ) x slope 1. Dangkal = (0,025 - 0) x 46,65227 1,1663 2. Menengah = (0,002 - 0) x 46,65227 0,0933 3. Dalam = ( 0,002- 0) x 46,65227 0,0933 g. Stasiun 9 blank ; slope = 27,18464 Station 9 depth (m) dangkal menengah dalam abs 0,026 0,004 0,001

Jawab : Consentration (absorbansi blank ) x slope 1. Dangkal = (0,026 - 0) x 46,65227 1,212958

2. Menengah 3. Dalam h. Stasiun 10 blank Station 10

= (0,004 - 0) x 46,65227 0,186609 = ( 0,001- 0) x 46,65227 0,046652

; slope = 27,18464 depth (m) dangkal menengah dalam Abs 0,019 0,002 0,001

i.

Jawab : Consentration (absorbansi blank ) x slope 1. Dangkal = (0,019 - 0) x 46,65227 0,8863 2. Menengah = (0,002 - 0) x 46,65227 0,0933 3. Dalam = (0,001- 0) x 46,65227 0,04665 Stasiun 11 blank ; slope = 27,18464 Station 11 depth (m) dangkal menengah dalam abs 0,022 0.009 0,002

Jawab : Consentration (absorbansi blank ) x slope 1. Dangkal = (0,019 - 0) x 46,65227 0,8863 2. Menengah = (0,002 - 0) x 46,65227 0,0933 3. Dalam = ( 0,001- 0) x 46,65227 0,0466

Persamaan absorbansi y = 0,021x - 0,000 R = 0,999 Const Blank (x) abs (y) 0 0 0.6 0.012 1.2 0.026 3 0.064 Y = 0,021 (0) - 0 y = 0 Y = 0,021 (0,6) - 0 y = 0,126 Y = 0,021 (1,2) - 0 y = 0,252 Y = 0,021 (3) - 0 y = 0,63

Anda mungkin juga menyukai