Anda di halaman 1dari 38

BAB I

TUJUAN

1.1 Mengetahui perubahan parameter-parameter gelombang untuk perairan
dangkal, menengah, dan dalam.
1.2 Mengetahui tipe-tipe gelombang dilihat dari perairan dan parameter-
perameter gelombang.
1.3 Dapat menggambarkan muka gelombang untuk muka gelombang dating
dengan sudut tertentu dan mengetahui seberapa jauh kemampuan
gelombang dalam memodifikasi dasar laut maupun sekitar pantai.
1.4 Dapat mengetahui refraksi gelombang serta menganalisa akibat dari refraksi
gelombang.
1.5 Dapat menggambarkan muka gelombang perairan dangkal tanpa dan
dengan refraksi.

















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi dan Faktor Terjadinya Gelombang

Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu
medium. Pada gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat
medium perantaranya. Satu gelombang dapat dilihat panjangnya dengan
menghitung jarak antara lembah dan bukit (gelombang tranversal) atau
menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu renggangan (gelombang
longitudinal). Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh
gelombang dalam waktu satu detik.
(http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-gelombang-dan-jenis-
macam-gelombang-transversal-longitudinal diakses pada hari senin
tanggal 22 november 2011 pukul 20.33 WIB)
Gelombang laut adalah gerakan naik turun permukaan air laut yang
secara teratur memperlihatkan bagian-bagian yang tinggi sebagai puncak dan
yang rendah sebagai lembah yang bergerak pada arah tertentu.
(http://www.alpensteel.com/article/52-106-energi-laut-
ombakgelombangarus/2176--fenomena-di-laut-sebagai-sumber-energi.html)

Penyebab terjadi gelombang laut dipengaruhi beberapa factor berikut:
1. Kecepatan angin
2. Lama angin bertiup dan luas daerah yang terkena pengaruh
3. Kedalaman air laut
4. Adanya getaran kulit bumi di dasar laut
5. Tetapi factor utamanya karena angin dan gempa
(http://riyn.multiply.com/journal/item/47 diakses pada hari senin tanggal 22
november 2011 pukul 20.45)




2.2 Mekanisme Terbentuknya Gelombang Oleh Angin
- Diatas laut yang tenang, bertiup angin.
- Pada awalnya terbentk gelombang-gelombang kecil yang disebut
ripples/riak.
- Dengan adanya riak atau ripples maka berperan dalam membentuk
kekasaran muka air laut, dimana hal ini dapat membantu dalam transfer
energi dari angin.
- Karena angin tetap berhembus, maka gelombang menjadi lebih panjang
dan memiliki tinggi yang semakin besar.
- Angin yang berhembus terus menerus dapat mengakibatkan
kesetimbangan antara energi angin dan energi yang diserap oleh
gelombang di laut, kesetimbangan ini disebut dengan Fully Developed
Sea.
(Nining, 2002)

2.3 Parameter Gelombang


Parameter gelombang:
- Depth(d) : kedalaman perairan dihitung dari sea water level.
- H(high) : tinggi gelombang.
- A(amplitudo) : jarak simpangan terjauh dari sea water level.
- L(length) : panjang gelombang.
parameter lain,yaitu:
- = a cos (kx-t) : elevasi muka air yang merupakan fungsi ruang
dan waktu
- T : Periode gelombang, waktu yang diperlukan untuk
membentuk 1 gelombang.
- k : bilangan gelombang (2/L).


- : Frekuensi sudut gelombang (2/T).
- C : kecepatan rambat gelombang (kecepatan fasa )

(Nining. 2002)

2.4 Klasifikasi Gelombang
Berdasarkan kedalaman relatif, gelombang dapat dibagi menjadi:
- Gelombang perairan dangkal atau gelombang panjang, yaitu
gelombang yang memiliki nilai d/L<0,05.
- Gelombang perairan mennengah, yaitu gelombang yang memiliki nilai
d/L antara 0,05 hingga 0,5.
- Gelombang perairan dalam, yaitu gelombang yang memiliki nilai d/L
>0,5.
Berdasarkan pada periode, gelombang dapat dibagi menjadi:
- Gelombang kapiler, yaitu gelombang yang memiliki periode <0,1 detik.
- Gelombang ultragravitasi, yaitu gelombang yang memiliki periode
antara0,1 hingga 1 detik.
- Gelombang gravitasi, yaitu gelombang yang memiliki periode antara 1
hingga 30 detik.
- Gelombang infra gravitasi, yaitu gelombang yang memiliki nilai
periode 30 hingga 300 detik.
- Gelombang periode panjang, yaitu gelombang yang memiliki nilai
periode antara 5 menit hingga 12 jam.
- Gelombang pasang surut, yaitu gelombang yeng memiliki periode
antara 12 jam hingga 24 jam.
- Gelombang trans tidal, yaitu gelombang yang memiliki periode lebih
dari 24 jam.
(Nining, 2002)
2.5 Kecepatan Rambat Gelombang
Rumus kecepatan rambat gelombang didapat dengan penurunan rumus
persamaan dispersi gelombang

2
= gk tanh kd persamaan dispersi gelombang




keterangan :

2
= frekuensi sudut
g = percepatan gravitasi
tanh = tan hiperbolik
k = bilangan
d = kedalaman perairan

ingat

dan

persamaan umum kecepatan rambat gelombang


Tabel Pendekatan Fungsi Hiperbolik

Pendekatan Fungsi
Hiperbolik
Perairan Dangkal Perairan Dalam
sinh kd 0,5 exp(kd)
cosh 1 0,5 exp(kd)
tanh kd 1

Gambar Grafik Pendekatan Fungsi Hiperbolik



Dengan memperhatikan persamaan umum dan pendekatan fungsi
hiperbolik, dapat diperoleh rumus kecepatan rambat gelombang:
- Gelombang Perairan Dangkal


C
2
=

tanh kd
C
2
=

k d

- Gelombang Perairan Dalam


C
2
=

tanh kd
C
2
=

. 1


- Gelombang Perairan Menengah


(Nining, 2002)
2.6 Energi Gelombang
Energi gelombang laut adalah satu potensi laut dan samudra yang belum
banyak diketahui masyarakat umum adalah potensi energi laut dan samudra
untuk menghasilkan listrik. Negara yang melakukan penelitian dan
pengembangan potensi energi samudra untuk menghasilkan listrik adalah
Inggris, Francis dan Jepang.
Secara umum, potensi energi samudra yang dapat menghasilkan listrik
dapat dibagi kedalam 3 jenis potensi energi yaitu energi pasang surut (tidal


power), energi gelombang laut (wave energy) dan energy panas laut (ocean
thermal energy). Energi pasang surut adalah energi yang dihasilkan dari
pergerakan air laut akibat perbedaan pasang surut. Energi gelombang laut
adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan gelombang laut menuju daratan
dan sebaliknya. Sedangkan energi panas laut memanfaatkan perbedaan
temperatur air laut di permukaan dan di kedalaman. Meskipun pemanfaatan
energi jenis ini di Indonesia masih memerlukan berbagai penelitian mendalam,
tetapi secara sederhana dapat dilihat bahwa probabilitas menemukan dan
memanfaatkan potensi energi gelombang laut dan energi panas laut lebih besar
dari energi pajang surut.
Pada dasarnya pergerakan laut yang menghasilkan gelombang laut
terjadi akibat dorongan pergerakan angin. Angin timbul akibat perbedaan
tekanan pada 2 titik yang diakibatkan oleh respons pemanasan udara oleh
matahari yang berbeda di kedua titik tersebut. Mengingat sifat tersebut maka
energi gelombang laut dapat dikategorikan sebagai energi terbarukan.
Gelombang laut secara ideal dapat dipandang berbentuk gelombang
secara ideal dapat dipandang berbentuk gelombang yang memiliki ketinggian
puncak maksimum dan lembah minimum. Pada selang waktu tertentu, ketinggian
puncak yang dicapai serangkaian gelombang laut berbeda-beda, bahkan
ketinggian puncak ini berbeda-beda untuk lokasi yang sama jika diukur pada hari
yang berbeda. Meskipun demikian secara statistik dapat ditentukan ketinggian
signifikan gelombang laut pada satu titik lokasi tertentu.
Bila waktu yang diperlukan untuk terjadi sebuah gelombang laut dihitung
dari data jumlah gelombang laut yang teramati pada sebuah selang tertentu,
maka dapat diketahui potensi energi gelombang laut di titik lokasi tersebut.
Potensi energi gelombang laut pada satu titik pengamatan dalam satuan kw per
meter berbanding lurus dengan setengah dari kuadrat ketinggian signifikan dikali
waktu yang diperlukan untuk terjadi sebuah gelombang laut. Berdasarkan
perhitungan ini dapat diprediksikan berbagai potensi energi dari gelombang laut
di berbagai tempat di dunia. Dari data tersebut, diketahui bahwa pantai barat
Pulau Sumatera bagian selatan dan pantai selatan Pulau Jawa bagian barat
berpotensi memiliki energi gelombang laut sekitar 40kw/m.
Pada dasarnya prinsip keria teknologi yang mengkonversi energi
gelombang laut menjadi energi listrik adalah mengakumulasi energi gelombang


laut untuk memutar turbin generator. Karena itu sangat penting memilih lokasi
yang secara topografi memungkinkan akumulasi energi. Meskipun penelitian
untuk mendapatkan teknologi yang optimal dalam mengkonversi energi
gelombang laut masih terus dilakukan, saat ini, ada beberapa alternatif teknologi
yang dapat dipilih.
Alternatif teknologi yang diperidiksikan tepat dikembangkan di pesisir
pantai selatan Pulau Jawa adalah teknologi Tapered Channel (Tapchan).
Prinsip teknologi ini cukup sederhana, gelombang laut yang datang
disalurkan memasuki sebuah salurah runcing yang berujung pada sebuah bak
penampung yang diletakkan pada sebuah ketinggian tertentu. Air laut yang
berada dalam bak penampung dikembalikan ke laut melalui saluran yang
terhubung dengan turbin generator penghasil energi listrik. Adanya bak
penampung memungkinkan aliran air penggerak turbin dapat beroperasi terus
menerus dengan kondisi gelombang laut yang berubah-ubah. Teknologi ini tetap
memerlukan bantuan mekanisme pasang surut dan pilihan topografi garis pantai
yang tepat. Teknologi ini telah dikembangkan sejak tahun l985.
Alternatif teknologi pembangkit tenaga gelombang laut yang lebih banyak
dikembangkan adalah teknik osilasi kolom air (the oscillating water column).
Proses pembangkitan tenaga listrik dengan teknologi ini melalui 2 tahapan
proses. Gelombang laut yang datang menekan udara pada kolom air yang
diteruskan ke kolom atau ruang tertutup yang terhubung dengan turbin generator.
Tekanan tersebut menggerakkan turbin generator pembangkit listrik. Sebaliknya,
gelombang laut yang meninggalkan kolom air diikuti oleh gerakan udara dalam
ruang tertutup yang menggerakkan turbin generator pembangkit listrik.
Variasi prinsip teknologi ini dikembangkan di Jepang dengan nama might
whale technology. Di Skotiandia, Inggris Raya, telah dibangun pembangkit
tenaga gelombang laut yang digunakan yang menggunakan teknologi ini.
Pembangkit yang selesai dibangun pada tahun 2000 ini dilengkapai listrik sampai
500 kW.
Selain itu, di Denmark dikembangkan pula teknologi pembangkit tenaga
gelombang laut yang disebut wave dragon, prinsip kerjanya mirip dengan tapered
channel. Perbedaannya pada wave dragon, saluran air dan turbin generator
diletakkan di tengah bak penampung sehingga memungkinkan pembangkit
dipasang tidak di pantai.


Pembangkit-pembangkit tersebut kemudian dihubungkan dengan jaringan
transmisi bawah laut ke konsumen. Hal ini menyebabkan biaya instansi dan
perawatan pembangkit ini mahal. Meskipun demikian pembangkit ini tidak
menyebabkan polusi dan tidak memerlukan biaya bahan bakar karena sumber
penggeraknya energi alam yang bersifat terbarukan.
(http://rwahyuningrum.blog.uns.ac.id/2009/08/25/energi-gelombang-laut/ diakses
pada hari minggu tanggal 27 november 2011 pukul 09.21 WIB)

2.7 Transformasi gelombang
Transformasi gelombang dibedakan menjadi 4 yaitu :
1. Refraksi gelombang: terjadi karena adanya pengaruh perubahan
kedalaman laut.
2. Difraksi gelombang: terjadi karena adanya suatu rintangan, seperti
pemecah gelombang atau pulau.
3. Refleksi gelombang: terjadi karena mengenai atau membentur suatu
bangunan, yang akan dipantulkan sebagian atau seluruhnya.
4. Gelombang pecah: terjadi karena menjalar dari tempat yang dalam
menuju ke tempat yang makin lama makin dangkal, pada suatu lokasi
tertentu.
(http://siteengineering.blogspot.com/2011/04/angin-pasang-surut-dan-
gelombang-bag3.html diakses pada hari minggu tanggal 27 november pukul
09.27 WIB)














BAB III
PENGOLAHAN DATA


3.1 PENGOLAHAN DATA MANUAL

3.1.1 PARAMETER GELOMBANG I
a. Tabel I
Data yang diketahui:
Ho = 1045
To
2
= 12

Data 1
Data yang diketahui:
d asli = 4
d olahaan = 4+0.2+0.012
=4.212

1.



2.


3. Mencari d/L
d/Lo d/L
0.0180 0.0546
0.0187 d/L
0.0190 0.0561






4. Tipe gelombang
Gelombang perairan menengah karena 0.05<d/L<0.5

5.



6. Kecepatan gelombang perairan menengah



7. Kecepatan grup gelombang perairan menengah

)
)

( (

))

)



8. Mencari H/Ho
d/L H/Ho
0.0546 1.2550
H/Ho
0.0561 1.2400




9. (






10.



11.



Data 2
Data yang diketahui:
d asli = 6
d olahaan = 6+0.2+0.010 =6.212

1.


3. Mencari d/L
d/Lo d/L
0.0270 0.0677
0.0276 d/L
0.0280 0.0692



0.0686
4.Tipe gelombang
Gelombang perairan menengah karena 0.05<d/L<0.5
5.




7.

)
)

)
)

8. Mencari H/Ho
d/L H/Ho
0.0677 1.1500
0.0686 H/Ho
0.0692 1.1410



9. (




10.






11.




b. Tabel II
Data yang diketahui:
Ho = 1045
To
2
= 13

Data 1
Data yang diketahui:
d asli = 3
d olahaan = 3+0.2+0.010 =3.212



3. Mencari d/L
d/Lo d/L
0.0120 0.04426
0.01218 d/L
0.0130 0.04612




1. Tipe gelombang
Gelombang perairan dangkal karena d/L<0.05


2.





3. Kecepatan gelombang perairan dangkal



4. Kecepatan grup gelombang perairan dangkal



5. Mencari H/Ho
d/L H/Ho
0.04426 1.37500
0.0686 H/Ho
0.046120 1.35000



9. (




10.




11.





Data 2
Data yang diketahui:
d asli = 6
d olahaan = 6+0.2+0.010 =6.212



3. Mencari d/L
d/Lo d/L
0.0220 0.06057
0.02279 d/L
0.0230 0.06200




4.Tipe gelombang
Gelombang perairan menengah karena 0.05<d/L<0.5
5.



7.

)
)

)
)

9. Mencari H/Ho
d/L H/Ho
0.06057 1.20100
H/Ho
0.0692 1.1410



9. (




10.



11.



3.1.2 PARAMETER GELOMBANG II
a. Tabel III
Data yang diketahui:
Ho = 1.65


Data 1
Data yang diketahui:
asli Olahan(+0.2+0.012)
d 130 130.212
L 227.98 228.192
Ld 227.98 228.192

d/L


0.57062
Penentuan Tipe Gelombang
Merupakan Gelombang Perairan Dalam, Karena Nilai d/L > 0,5
Kecepatan Rambat Gelombang (C)



Cd
Cd = C pada perairan terdalam

Kecepatan Grup Gelombang ()



Tinggi Gelobang (H)
Interpolasi d/Lo dengan H/Ho
d/L H/Ho
0.56990 0.99520
0.57062 H/Ho
0.57090 0,99530






Jadi, tinggi gelombangnya (H)
(
'
(

))


L/Ld



d/Ld


L/H



C/Cd



H/Ld



Data 2
Data yang diketahui:
asli Olahan(+0.2+0.012)


d 118.6 118.812
L 225.21 225.422
Ld 227.98 228.192

1. d/L



2. Penentuan Tipe Gelombang
Merupakan Gelombang Perairan Dalam, Karena Nilai d/L > 0,5
3. Kecepatan Rambat Gelombang (C)



4. Cd
Cd = C pada perairan terdalam

5. Kecepatan Grup Gelombang ()



6. Tinggi Gelobang (H)
Interpolasi d/Lo dengan H/Ho
d/L H/Ho
0.52640 0.99260
0.52706 H/Ho
0.52740 0.99270



Jadi, tinggi gelombangnya (H)
(
'
(

))


7. L/Ld



8. d/Ld


9. L/H



10. C/Cd



11. H/Ld




Data yang diketahui tabel 4:
d =250,213
L =300,443
Ld =300,443
Ho =1,65

d/L


0,83269

Penentuan Tipe Gelombang
Merupakan Gelombang Perairan Dalam, Karena Nilai (d/L>0,5)



Kecepatan Rambat Gelombang (C)








Cd
Cd = C pada perairan Terdalam
21,6528

Kecepatan Grup Gelombang ()


10,8264

Tinggi Gelobang (H)
Interpolasi d/Lo dengan H/Ho
d/Lo H/Ho
0,83
(a)
0,9997
(e)
0,83269 H/Ho
0,84
(b)
0,9997
(f)

















Jadi, tinggi gelombangnya (H)
'



L/Ld




d/Ld



L/H




C/Cd




H/Ld




Data yang diketahui tabel 4:
d =250,212
L =300,442
Ld =300,442
Ho=1,65

d/L





Penentuan Tipe Gelombang
Merupakan Gelombang Perairan Dalam, Karena Nilai (d/L>0,5)


Kecepatan Rambat Gelombang (C)








Cd
Cd = C pada perairan Terdalam


Kecepatan Grup Gelombang ()


10,82639



Tinggi Gelobang (H)
Interpolasi d/Lo dengan H/Ho
d/L H/Ho
0,8301(a)
0,9983
(e)
0,83281 H/Ho
0,84(b)
0,9982
(f)

















Jadi, tinggi gelombangnya (H)
'






L/Ld




d/Ld



L/H




C/Cd



H/Ld



261


3.1.3 Gelombang Dengan Reflaksi
Diketahui Tabel 5:
d = 44,212
T = 8,8
Kecepatan Rambat Gelombang

98
20

Panjang Gelombang

20 8,8
18

Lpeta

100
2900


18 100
2900


Diketahui :
d =36,212
T =8,8
Kecepatan Rambat Gelombang

98

188

Panjang Gelombang

18 88
165

Lpeta

100
2900


165 100
2900

57




Diketahui Tabel 6:
d = 32,612
T = 8,8
Kecepatan Rambat Gelombang




Panjang Gelombang

8,8


Lpeta



Diketahui :
d =27,712
T =8,8

Kecepatan Rambat Gelombang





Panjang Gelombang




Lpeta









3.1.4 GELOMBANG TANPA REFRAKSI
Diketahui Tabel 7:
d = 44,212
T = 12,8
Kecepatan Rambat Gelombang




Panjang Gelombang

12,8


Lpeta



Diketahui :
d =36,212
T =12,8
Kecepatan Rambat Gelombang





Panjang Gelombang




Lpeta




Diketahui Tabel 8:
d = 44,212
T = 12,8
Kecepatan Rambat Gelombang






Panjang Gelombang

12,8


Lpeta



Diketahui :
d =36,212
T =12,8
Kecepatan Rambat Gelombang





Panjang Gelombang




Lpeta




3.1.5 Kemiringan Sinar Gelombang
Data yang diketahui :
d =160
L =248,52
d =42,6
S =3000
d/L

2





Penentuan Tipe Gelombang
Merupakan Gelombang Perairan Dalam, Karena Nilai d/L (d/L>0,5)

Kecepatan Rambat Gelombang


2


918 2
2 314



Cd
1


S
S
1
(

sin )
2

Slope




Data yang diketahui :
d =142,9
L =227,98
d =42,6
S =2900
d/L

22



Penentuan Tipe Gelombang
Merupakan Gelombang Perairan Dalam, Karena Nilai d/L (d/L>0,5)

Kecepatan Rambat Gelombang


2


918 22
2 314






Cd
1


S

1
(

sin)


Slope

2







3.2 TABEL HASIL PERHITUNGAN
3.2.1 PARAMETER GELOMBANG SATU
Tabel 1

Tabel 2


3.2.2 PARAMETER GELOMBANG DUA
Tabel 3

data asli data yang diolah
d d + 0.2 + 0.012
4.0000 1.0450 4.2120 12.0000 224.7134 0.0187 0.0557 menengah 75.6618 6.2988 15.6830 1.2442 1.3002 2122.7678 33291.2757
6.0000 1.0450 6.2120 12.0000 224.7134 0.0276 0.0686 menengah 90.5501 7.5744 18.8194 1.1444 1.1959 1795.8959 33797.7106
7.0000 1.0450 7.2120 12.0000 224.7134 0.0321 0.0739 menengah 97.5486 8.1241 20.1653 1.1107 1.1606 1691.4403 34108.4526
18.0000 1.0450 18.2120 12.0000 224.7134 0.0810 0.1241 menengah 146.7304 12.2222 29.9475 0.9534 0.9963 1246.2894 37323.2993
42.0000 1.0450 42.2120 12.0000 224.7134 0.1878 0.2149 menengah 196.4654 16.3683 38.5633 0.9157 0.9569 1149.6486 44334.2053
63.0000 1.0450 63.2120 12.0000 224.7134 0.2813 0.2953 menengah 214.0266 17.8332 39.9408 0.9427 0.9851 1218.5640 48670.4200
70.0000 1.0450 70.2120 12.0000 224.7134 0.3125 0.3224 menengah 217.7625 18.1157 39.7676 0.9529 0.9958 1245.1227 49515.5033
100.0000 1.0450 100.2120 12.0000 224.7134 0.4460 0.4490 menengah 223.1718 18.5956 36.5266 0.9841 1.0284 1327.8590 48502.2004
160.0000 1.0450 160.2120 12.0000 224.7134 0.7130 0.7131 dalam 224.6588 39.6242 19.8121 0.9989 1.0439 1368.2394 27107.6983
205.0000 1.0450 205.2120 12.0000 224.7134 0.9132 0.9132 dalam 224.7199 44.8450 22.4225 0.9999 1.0449 1370.8997 30739.0252
Ho' To L0 d/L0 H/H0 H E P d/L Tipe gelombang L C Cg
data asli data yang diolah
d d + 0.2 + 0.012
3.00000 1.04500 3.21200 13.00000 263.72611 0.01218 0.11902 menengah 26.98747 5.16568 12.67757 1.37052 1.43219 2575.50071 32651.08686
5.80000 1.04500 6.01200 13.00000 263.72611 0.02280 0.06171 menengah 97.42530 7.49234 18.63750 1.19144 1.24506 1946.43282 36276.63972
9.50000 1.04500 9.71200 13.00000 263.72611 0.03683 0.07964 menengah 121.95410 9.37888 23.25312 1.08104 1.12969 1602.42928 37261.48559
15.50000 1.04500 15.71200 13.00000 263.72611 0.05958 0.10388 menengah 151.25587 11.63217 28.67297 0.99430 1.03904 1355.58680 38868.69702
29.10000 1.04500 29.31200 13.00000 263.72611 0.11115 0.15062 menengah 194.61349 14.96997 36.33727 0.92441 0.96601 1171.72118 42577.15036
51.30000 1.04500 51.51200 13.00000 263.72611 0.19532 0.22119 menengah 232.88421 17.91331 42.05715 0.91706 0.95833 1153.16793 48498.95070
88.90000 1.04500 89.11200 13.00000 263.72611 0.33790 0.34671 menengah 257.02439 19.77155 42.57762 0.96067 1.00390 1265.43519 53879.21347
120.00000 1.04500 120.21200 13.00000 263.72611 0.45582 0.45872 menengah 262.05886 20.15887 39.22173 0.98405 1.02833 1327.77259 52077.53168
150.00000 1.04500 150.21200 13.00000 263.72611 0.56958 0.57048 dalam 263.31005 38.36766 19.18383 0.99526 1.04004 1358.19935 26055.46781
300.00000 1.04500 300.21200 13.00000 263.72611 1.13835 1.13832 dalam 263.73139 54.24092 27.12046 1.00000 1.04500 1371.17389 37186.86790
P E H H/H0 Cg C L Tipe gelombang d/L d/L0 To Ho' L0
d L Ld d + 0.2 + 0.012 L + 0.2 + 0.012 Ld + 0.2 + 0.012
130.00000 227.98000 227.98000 1.65000 130.21200 228.19200 228.19200 0.57062 dalam 18.87050 18.87050 9.43525 0.99527 1.64220 1.00000 0.57062 138.95510 1.00000 0.00720
118.60000 225.21000 227.98000 1.65000 118.81200 225.42200 228.19200 0.52706 dalam 18.75562 18.87050 9.37781 0.99267 1.63790 0.98786 0.52067 137.62870 0.99391 0.00718
101.40000 220.83000 227.98000 1.65000 101.61200 221.04200 228.19200 0.45970 menengah 18.51488 18.87050 35.98835 0.98566 1.62634 0.96867 0.44529 135.91398 0.98115 0.00713
83.42000 194.65000 227.98000 1.65000 83.63200 194.86200 228.19200 0.42919 menengah 17.35868 18.87050 34.75525 0.98088 1.61845 0.85394 0.36650 120.40058 0.91988 0.00709
69.16000 163.07000 227.98000 1.65000 69.37200 163.28200 228.19200 0.42486 menengah 15.88590 18.87050 31.93685 0.97993 1.61689 0.71555 0.30401 100.98536 0.84184 0.00709
40.88000 100.00000 227.98000 1.65000 41.09200 100.21200 228.19200 0.41005 menengah 12.43297 18.87050 25.34224 0.97709 1.61220 0.43916 0.18008 62.15849 0.65886 0.00707
25.00000 60.12000 227.98000 1.65000 25.21200 60.33200 228.19200 0.41789 menengah 9.65217 18.87050 19.53185 0.97871 1.61487 0.26439 0.11049 37.36031 0.51150 0.00708
13.63000 52.30000 227.98000 1.65000 13.84200 52.51200 228.19200 0.26360 menengah 8.72788 18.87050 19.97517 0.93073 1.53571 0.23012 0.06066 34.19399 0.46251 0.00673
3.04000 51.96000 227.98000 1.65000 3.25200 52.17200 228.19200 0.06233 menengah 5.50779 18.87050 13.69946 1.18639 1.95754 0.22863 0.01425 26.65179 0.29187 0.00858
1.23000 39.28000 227.98000 1.65000 1.44200 39.49200 228.19200 0.03651 dangkal 3.75920 18.87050 3.75920 1.50140 2.47731 0.17306 0.00632 15.94151 0.19921 0.01086
data asli data yang diolah
Ho' d/L Tipe gelombang C Cd Cg C/Cd H/Ld H/H0 H L/Ld d/Ld L/H



Tabel 4


3.2.3 GELOMBANG DENGAN REFRAKSI
TABEL 5
data asli data yang diolah
T C L L peta
d d + 0.2 + 0.012
44.00000 44.21200 8.80000 20.81532 183.17483 6.31637
36.00000 36.21200 8.80000 18.83820 165.77612 5.71642
29.00000 29.21200 8.80000 16.91974 148.89371 5.13427
27.00000 27.21200 8.80000 16.33027 143.70634 4.95539
24.00000 24.21200 8.80000 15.40382 135.55360 4.67426
18.00000 18.21200 8.80000 13.35955 117.56405 4.05393
14.00000 14.21200 8.80000 11.80159 103.85402 3.58117
3.00000 3.21200 8.80000 5.61049 49.37231 1.70249






TABEL 6

d L Ld
d + 0.2 + 0.012 L + 0.2 + 0.012 Ld + 0.2 + 0.012
250 300.23 300.23
1.65 250.212 300.442 300.442 0.832812989 dalam 21.65277376 21.65277 10.82639 0.9997 1.649505 1 0.832812989 182.1407028 1 0.005490261
160 240.18 300.23
1.65 160.212 240.392 300.442 0.666461446 dalam 19.36837662 21.65277 9.684188 0.998262 1.64713166 0.800127812 0.533254339 145.9458313 0.894498637 0.005482362
120 192.15 300.23
1.65 120.212 192.362 300.442 0.624925921 dalam 17.32578249 21.65277 8.662891 0.997333 1.64559908 0.640263345 0.400117161 116.8948148 0.800164574 0.00547726
100 153.72 300.23
1.65 100.212 153.932 300.442 0.651014734 dalam 15.49878565 21.65277 7.749393 0.998012 1.64672049 0.512351802 0.333548572 93.47791615 0.715787539 0.005480993
90 122.97 300.23
1.65 90.212 123.182 300.442 0.732347259 dalam 13.86458394 21.65277 6.932292 0.999122 1.64855079 0.410002596 0.300264277 74.72138616 0.640314451 0.005487085
70 98.379 300.23
1.65 70.212 98.591 300.442 0.712154253 dalam 12.40371708 21.65277 6.201859 0.99892 1.64821725 0.328153188 0.233695688 59.81675067 0.572846566 0.005485975
50 78.703 300.23
1.65 50.212 78.915 300.442 0.636279541 dalam 11.09718935 21.65277 5.548595 0.997617 1.64606765 0.26266301 0.167127099 47.94152897 0.512506595 0.00547882
25 62.963 300.23
1.65 25.212 63.175 300.442 0.399081915 menengah 9.863153814 21.65277 20.30611 0.975894 1.61022505 0.21027353 0.083916363 39.23364617 0.455514565 0.00535952
10 50.37 300.23
1.65 10.212 50.582 300.442 0.20189 menengah 8.206566577 21.65277 19.46653 0.913624 1.50747919 0.168358618 0.033989922 33.55402875 0.379007635 0.005017538
5 40.296 300.23
1.65 5.212 40.508 300.442 0.128665943 menengah 6.500602062 21.65277 15.90444 0.946812 1.56223993 0.13482802 0.017347774 25.92943588 0.300220292 0.005199805
C/Cd H/Ld Cg H/H0 H L/Ld d/Ld d/L Tipe gelombang C Cd L/H
data asli
Ho'
data yang diolah
data asli data yang diolah
d d + 0.2 + 0.012
32.4 32.612 8.8 17.8773 157.3202 5.4248
27.5 27.712 8.8 16.4796 145.0206 5.0007
22.3 22.512 8.8 14.8532 130.7082 4.5072
17.8 18.012 8.8 13.2860 116.9167 4.0316
14.2 14.412 8.8 11.8843 104.5822 3.6063
10.2 10.412 8.8 10.1014 88.8920 3.0652
6.6 6.812 8.8 8.1705 71.9007 2.4793
2.9 3.112 8.8 5.5225 48.5977 1.6758
T C L L peta


3.2.4 GELOMBANG TANPA REFRAKSI
TABEL 7

TABEL 8
data
asli
data yang
diolah
T C L L peta
d d + 0.2 + 0.012
32.4 32.612 12.8 17.8773 228.8293 7.8907
27.5 27.712 12.8 16.4796 210.9390 7.2738
22.3 22.512 12.8 14.8532 190.1210 6.5559
17.8 18.012 12.8 13.2860 170.0607 5.8642
14.2 14.412 12.8 11.8843 152.1196 5.2455
10.2 10.412 12.8 10.1014 129.2975 4.4585
6.6 6.812 12.8 8.1705 104.5828 3.6063
2.9 3.112 12.8 5.5225 70.6875 2.4375

3.2.5 KEMIRINGAN SINAR GELOMBANG
TABEL 9


data asli data yang diolah
d d + 0.2 + 0.012
44 44.212 12.8 20.8153 266.4361 9.1875
36 36.212 12.8 18.8382 241.1289 8.3148
29 29.212 12.8 16.9197 216.5727 7.4680
27 27.212 12.8 16.3303 209.0274 7.2078
24 24.212 12.8 15.4038 197.1689 6.7989
18 18.212 12.8 13.3596 171.0023 5.8966
14 14.212 12.8 11.8016 151.0604 5.2090
3 3.212 12.8 5.6105 71.8143 2.4764
T C L L peta
d (m) L (m) d+ 0.2 + 0.012 (m) L+ 0.2 + 0.012 (m)
160 248.31 160.212 248.52 42.6 3000 0.6447 dalam 19.6931 19.6931 42.6000 0.0534
142.9 227.98 143.112 228.19 42.6 2900 0.6272 dalam 18.8704 19.6931 40.4361 0.0493
131 225.21 131.212 225.42 42.6 2700 0.5821 dalam 18.7555 19.6931 40.1395 0.0486
118.6 220.93 118.812 221.14 42.6 2500 0.5373 dalam 18.5766 19.6931 39.6802 0.0475
104.4 194.65 104.612 194.86 42.6 2200 0.5369 dalam 17.4379 19.6931 36.8243 0.0476
93.42 163.07 93.632 163.28 42.6 2000 0.5734 dalam 15.9625 19.6931 33.2744 0.0468
83.12 136.14 83.332 136.35 42.6 1800 0.6112 dalam 14.5868 19.6931 30.0905 0.0463
69.16 124.08 69.372 124.29 42.6 1500 0.5581 dalam 13.9268 19.6931 28.5993 0.0462
51.87 109.4 52.082 109.61 42.6 1200 0.4752 menengah 13.0451 19.6931 26.6395 0.0434
40.88 100 41.092 100.21 42.6 900 0.4101 menengah 12.4329 19.6931 25.2984 0.0457
27 71.4 27.212 71.61 42.6 700 0.3800 menengah 10.4821 19.6931 21.1175 0.0389
22.19 60.12 22.402 60.33 42.6 400 0.3713 menengah 9.6118 19.6931 19.2912 0.0560
13.63 52.8 13.842 53.01 42.6 200 0.2611 menengah 8.7591 19.6931 17.5213 0.0692
4.04 51.96 4.252 52.17 42.6 100 0.0815 menengah 6.1948 19.6931 12.2937 0.0425
1.24 89.28 1.452 89.49 42.6 0 0.0162 dangkal 3.7722 19.6931 7.4497 0.0000
data asli data yang diolah
d () S Slope d/L Tipe Gelombang C (m/s) Cd S


BAB IV
ANALISIS


4.1. PARAMETER GELOMBANG I
Tabel I
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel I rata-rata tipe
gelombang perairan menengah dikarenakan nilai d/L besarnya antara
0,05 sampai 0,5. Pada data ke-9 dan ke-10 tipe gelombangnya
adalah gelombang perairan dalam karena d/L > 0,5. Pengaruh
kedalaman terhadap perameter lain seperti kecepatan rambat
gelombang (C),kecepatan group gelombang (Cg),energi gelombang
(E),fluks energi (P) yaitu semakin besar kedalaman suatu perairan
maka nilai parameter-parameter tersebut semakin besar. Sedangkan
pada tinggi gelombang (H) secara umum semakin kecil.
Tabel II
Berdasakan hasil pengolahan data pada tabel II rata-rata tipe
gelombang adalah tipe gelombang perairan menengah dikarenakan
nilai d/L besarnya antara 0,05 sampai 0,5. Pada data ke-9 dan ke-10
tipe gelombangnya adalah gelombang perairan dalam karena d/L >
0,5. Pengaruh kedalaman terhadap perameter lain seperti kecepatan
rambat gelombang (C),kecepatan group gelombang (Cg),energi
gelombang (E),fluks energi (P) yaitu semakin besar kedalaman suatu
perairan maka nilai parameter-parameter tersebut semakin besar.
Sedangkan pada tinggi gelombang (H) secara umum semakin kecil.

4.2. PARAMETER GELOMBANG II
Tabel III
Berdasakan hasil pengolahan data pada tabel III didapatkan tipe
gelombang yang paling dominan adalah tipe gelombang perairan
menengah dikarenakan nilai d/L besarnya antara 0,05 sampai 0,5.
Pada data ke-1 dan ke-2 merupakan gelombang perairan dalam
karena d/L > 0,5 dan data ke-10 merupakan gelombang perairan


dangkal karena d/L<0,05.Pengaruh kedalaman terhadap perameter
lain seperti kecepatan rambat gelombang (C),kecepatan group
gelombang (Cg),tinggi gelombang (H) yaitu semakin kecil kedalaman
suatu perairan maka nilai parameter-parameter tersebut semakin
kecil. Sedangkan nilai Cd nilainya selalu sama dengan nilai C pada
perairan terdalam.
Tabel IV
Berdasakan hasil pengolahan data pada tabel IV didapatkan tipe
gelombang yang paling dominan adalah tipe gelombang perairan
dalam dikarenakan nilai d/L > 0,5. Pada data ke-8 sampai ke-10
merupakan gelombang perairan menengah karena 0,05<d/L<0,5.
Pengaruh kedalaman terhadap perameter lain seperti kecepatan
rambat gelombang (C),kecepatan group gelombang (Cg),tinggi
gelombang (H) yaitu semakin kecil kedalaman suatu perairan maka
nilai parameter-parameter tersebut semakin kecil. Sedangkan nilai Cd
nilainya selalu sama dengan nilai C pada perairan terdalam.

4.3. GELOMBANG DENGAN REFRAKSI
- Tabel V
Berdasakan hasil pengolahan data pada tabel V didapatkan data
pengaruh kedalaman terhadap perameter lain seperti kecepatan
rambat gelombang (C),panjang gelombang (L), yaitu semakin kecil
kedalaman suatu perairan maka nilai parameter-parameter tersebut
semakin kecil.
- Tabel VI
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel VI didapatkan data
pengaruh kedalaman terhadap perameter lain seperti kecepatan
rambat gelombang (C),panjang gelombang (L), yaitu semakin kecil
kedalaman suatu perairan maka nilai parameter-parameter tersebut
semakin kecil. Pada gambar muka gelombang dengan refraksi
didapatkan pergerakan gelombang dari awal datang sampai
mendekati pantai.


4.4. GELOMBANG TANPA REFRAKSI


- Tabel VII
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel VII didapatkan
data pengaruh kedalaman terhadap perameter lain seperti kecepatan
rambat gelombang (C),panjang gelombang (L), yaitu semakin kecil
kedalaman suatu perairan maka nilai parameter-parameter tersebut
semakin kecil.
- Tabel VIII
Berdasakan hasil pengolahan data pada tabel VIII didapatkan data
pengaruh kedalaman terhadap perameter lain seperti kecepatan
rambat gelombang (C),panjang gelombang (L), yaitu semakin kecil
kedalaman suatu perairan maka nilai parameter-parameter tersebut
semakin kecil. Pada wavelength tanpa refraksi didapatkan pergerakan
gelombang dari awal datang sampai mendekati pantai

4.5. KEMIRINGAN SINAR GELOMBANG
Dari hasil pengolahan data pada tabel XI didapatkan tipe
gelombang yang paling dominan adalah tipe gelombang perairan
dalam dikarenakan nilai d/L > 0,5.
Pengaruh kedalaman terhadap perameter lain seperti kecepatan
rambat gelombang (C), S, dan nilai Slope yaitu semakin kecil
kedalaman suatu perairan maka nilai parameter-parameter tersebut
semakin kecil. Sedangkan nilai Cd nilainya selalu sama dengan nilai
C pada perairan terdalam.



BAB V
KESIMPULAN

1. Gelombang laut adalah gerakan naik turun permukaan air laut yang
secara teratur memperlihatkan bagian-bagian yang tinggi sebagai puncak
dan yang rendah sebagai lembah yang bergerak pada arah tertentu.
2. Nilai kestabilan suatu perairan dipengaruhi oleh pe Tipe-tipe gelombang
ditentukan dengan menggukan perbandingan kedalaman (d) dan panjang
gelombang (L). Jika d/L<0,05 disebut gelombang perairan dangkal. Jika
0,05<d/L<0,5 disebut gelombang perairan menengah. Jika d/L<0,5
disebut gelombang perairan dalam.rubahan nilai densitas dan perubahan
nilai kedalaman.
3. Perubahan parameter-parameter gelombang untuk perairan dangkal,
menengah, dan dalam dipengaruhi oleh nilai kedalaman (d) dan panjang
gelombang (L).
4. Berdasarkan pada periode, gelombang dapat dibagi menjadi:
- Gelombang kapiler, yaitu gelombang yang memiliki periode <0,1 detik.
- Gelombang ultragravitasi, yaitu gelombang yang memiliki periode
antara0,1 hingga 1 detik.
- Gelombang gravitasi, yaitu gelombang yang memiliki periode antara 1
hingga 30 detik.
- Gelombang infra gravitasi, yaitu gelombang yang memiliki nilai
periode 30 hingga 300 detik.
- Gelombang periode panjang, yaitu gelombang yang memiliki nilai
periode antara 5 menit hingga 12 jam.
- Gelombang pasang surut, yaitu gelombang yeng memiliki periode
antara 12 jam hingga 24 jam.
- Gelombang transtidal, yaitu gelombang yang memiliki periode lebih
dari 24 jam.
5. Gelombang memiliki kecepatan yang berbanding lurus terhadap
kedalaman perairan.


6. Berdasarkan gambar muka gelombang pada wavelength, semakin dekat
gelombang dengan pantai maka bentuknya akan semakin menyerupai
garis pantai.

Anda mungkin juga menyukai