Anda di halaman 1dari 35

By : Muhammad Muhlis, S.Si., Apt., Sp.FRS.

Merupakan bagian yg integral dari fungsi FRS Latar belakang


Penelitian di beberapa negara tercatat bahwa tidak adanya sumber yg netral mengenai PIO Umumnya para dokter mendapat IO dari promosi Perusahaan farmasi Informasi yg diberikan tdk netral, bias

Pengertian
Didefinisikan sebagai kegiatan pelayanan yg dilakukan oleh Apt yg dilatih secara khusus (Farklin) untuk memberikan informasi dan konsultasi secara akurat, tidak bias dan faktual kepada Dokter, Apoteker, Perawat, Profesi kes lain, dan pasien

Dasar Pijakan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

Pasal 4 Hak Konsumen adalah : a. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan /atau jasa; b. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan; c. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa; d. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan; e. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut; f. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen; g. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif; h. hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya; i. hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

Sifat
Kewajiban Apoteker Apoteker harus memberikan informasi Obat yang benar, jelas dan mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini

Kegiatan PIO
Memberikan dan menyebarkan informasi kepada konsumen secara aktif dan pasif.

PIO aktif
Membuat buletin, leaflet, label obat. Menyediakan informasi bagi Komite/Panitia Farmasi dan Terapi sehubungan dengan penyusunan Formularium Rumah Sakit. Bersama dengan PKMRS melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap. Melakukan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga farmasi dan tenaga kesehatan lainnya. Mengkoordinasi penelitian tentang obat dan kegiatan pelayanan kefarmasian.

PIO Pasif
Menjawab pertanyaan dari pasien maupun tenaga kesehatan melalui telepon, surat atau tatap muka.

Sasaran
Pasien Keluarga Pasien Masyarakat umum Dokter, Perawat Apoteker (Masyarakat Rumah sakit)

Pokok pokok Informasi Obat


Hal hal yang harus disampaikan kepada pasien
Cara menggunakan obat Dosis spesifik Frekuensi penggunaan obat Cara spesifik Waktu spesifik Lama pengobatan Cara penyimpanan obat Efek samping yg perlu diketahui Px Hal hal yang harus dihindari selama pengobatan

Cara penyimpanan obat Kondisi penyimpanan Tanda-tanda kerusakan obat, misalnya: berubahnya warna, keruh, timbul endapan, muncul gas, dll Tahu makanan atau minuman yang harus dihindari selama terapi Cara obat membantu pasien Keluhan hilang, misalnya pada obat analgetik antipiretik. Mengenal timbulnya efek yang dikehendaki, hal ini dimaksudkan supaya pasien mengenal bahwa obat yang digunakan menimbulkan efek sesuai dengan yang dikehendaki Mengetahui masalah-masalah yang disebabkan oleh obat Efek yang tidak dikehendaki dan tindakan yang perlu diambil (eso) Efek yang tidak dikehendaki dan hanya dapat dideteksi dengan pemeriksaan lab, misalnya: penurunan kadar kolesterol Kapan harus ganti pengobatan. Tindakan yang harus dilakukan bila terjadi over dosis.

Tahapan dalam menjawab pertanyaan informasi obat


Mengetahui identitas pasien
Menggolongkan jenis pertanyaan Mendapatkan informasi latar belakang pertanyaan Menelusuri literatur Mengevaluasi literatur Memformulasikan jawaban Menyampaikan jawaban Menindaklanjuti Mendokumentasikan

Salam pembuka

Ramah dan bersahabat

Menggolongkan pertanyaan
Identifikasi
Ketersediaan Pemilihan obat Kontraindikasi Dosis Formulasi/stabilitas

Efek samping
Toksisitas Farmakokinetika Interaksi obat

Info umum

Informasi latar belakang


Dosis?
Diagnosis/Indikasi Kondisi penyakit Fungsi organ Riwayat penggunaan obat

Informasi latar belakang


Efek samping Obat?
obat yang diduga Gambaran Klinik Dosis Cara pemberian Riwayat penggunaan obat Penanganan yang telah dilakukan

Mengetahui tujuan pertanyaan Perawatan pasien

Informasi umum

Darimana pertanyaan berasal


IGD
ICU Ruang rawat biasa

klinik
rumah

Kapan jawaban harus diberikan


segera

dapat ditunda

Menelusuri literatur
primer

sekunder tersier

Jangan Gap tek

Mengevaluasi literatur
Diperlukan pengetahuan dan ketrampilan khusus Metodologi penelitian Statistika

Valid dan relevan

Memformulasikan jawaban
Menggunakan gaya bahasa dan istilah yang dapat dipahami penanya Rekomendasi / clinical judgement !

Menyampaikan jawaban
verbal tertulis

Harus bersumber pada literatur, Jangan menduga-duga Antisipasi pertanyaan lanjutan

Menindaklanjuti
Apakah jawaban sudah sesuai? Apakah jawaban memadai? Apakah jawaban memberikan kontribusi?

Mendokumentasikan
Formulir Database di komputer Akuntabilitas Rujukan jika ada pertanyaan yang mirip, Program QA

Pastikan
Pertanyaan sebenarnya Sumber informasi up-to-date dan reliable Jawaban menggunakan gaya bahasa dan istilah yang dapat dipahami penanya Kerahasiaan tetap terjamin Jawaban tidak terlambat

Daftar obat-obat / golongan obat yang dapat menyebabkan perubahan warna faeses:

Obat/Golongan Obat
Antasida / Gol Al hidroksida Antraquinon Antibiotik oral Antikoagulan Bismuth, garam Charcoal Ferrous Salts Heparin Indometasin NSAID Omeprazol Rifampin Salisilat

Warna yang dihasilkan


Keputihan/ bercak putik Kecoklatan, noda dari mukosa rectal Abu-abu kehijauan Pink sampai merah atau hitam Hitam kehijauan Hitam Hitam Pink sampai merah atau hitam Hijau Pink sampai merah atau hitam Perubahan warna Merah-oranye Pink sampai merah atau hitam

Daftar obat-obat/golongan obat yang dapat menyebabkan perubahan warna Urine: Warna yang dihasilkan Obat/Golongan Obat
Aminopyrine Amitriptylin Anthraquinones Antipyrine Chloroquine Cimetidine Inj Clofazimine Daunorubicine Doxorubicine Ferrous salt Flutamide Furazolidone Idarubicine Indomethacine Iron sorbitex Levodopa Loratadine Methocarbamol Methyldopa Methylen blue Metronidazole Metoxantrone Niacine Nitrrofurantoin Pamaquine Phenacetine Phenazopyridine phenolplatein Phenothiazines Phensuximide Phenitoin Primaquine Promethazine inj Quinine Resorcinol Riboflavin Rifampin Sulfaselazine Sulfonamides (antibakteri) Sulindac Tolonium Thiamterena Walfarin Merah Biru-hijau Kuning-coklat (pd urine asam), kuning-pink-merah (pd. Urine basa) Merah-coklat Kuning karat-coklat Hijau Merah sampai kecoklatan hitam Merah Merah Hitam Kuning gading atau kuning hijau Coklat Merah Hijau Coklat-hitam Merah coklat Perubahan warna Dark-coklat Dark-coklat dalam lar. Hipoklorit Biru atau hijau Dark-coklat Biru hijau Dark Kuning karat sampai coklat Kuning karat sampai coklat Coklat gelap hitam Oranye-merah Pink-ungu dalam urine basa Pink-merah atau merah-coklat Pink-merah atau merah-coklat Pink-merah atau merah-coklat Kuning karat sampai coklat Hijau Coklat hitam Hijau gelap Kuning fluorosensi Merah-oranye Oranye-kuning dalam urine basa Kuning karat sampai coklat Perubahan warna Biru-hijau Biru muda fluorosensi Oranye

Jenis Literatur
Primer, mengenai informasi terbaru, yg berasal langsung dari sang peneliti, bisanya dimuat pd jurnal ilmiah, misal New England Journal of Medicine (NEJM), BMJ, Lancet, dll Sekunder, mengandung informasi dari berbagai sumber informasi primer, yg telah dimodifikasi, disari, diringkas, misalnya International Pharmaceutical abstracts, Index Medicus Tersier, disusun berdasarkan sumber primer dan skunder, menjadi berupa buku, textbook. CDROM

Konseling Obat
Merupakan suatu proses yg sistematik untuk mengidentifikasikan dan menyelesaikan masalah pasien yg berkaitan dgn pengambilan dan penggunaan obat.
Diutamakan untuk Px rawat jalan, karena Px RJ bertanggung jawab atas obatnya sendiri

Syarat keberhasilan konseling


Keterbukaan Kesetaraan Kepercayaan Empati

Tujuan Konseling
Memberikan pemahaman yang benar mengenai obat kepada pasien dan tenaga kesehatan mengenai nama obat, tujuan pengobatan, jadwal pengobatan, cara penggunaan obat, lama penggunaan obat, ESO, tandatanda toksisitas, cara penyimpnan obat dan penggunaan obat-obat lain.

Sasaran Konseling
Pasien khusus, misalnya
Manula Hamil Penyakit kronis Kerusakan organ ginjal, hepar atau yg lain Jumlah obat banyak

Kegiatan Konseling
Membuka komunikasi antara Apt dengan pasien Menanyakan hal-hal yg menyangkut obat yang dikatakan oleh dokter kepada Px dengan metode open-ended question : Apa yg dikatakan oleh dokter mengenai obat Bagaimana cara pemakaian Efek yg diharapkan oleh obat tersebut Memperagakan dan menjelaskan mengenai cara penggunaan obat Verifikasi akhir, dan Follow up

Anda mungkin juga menyukai