Anda di halaman 1dari 3

Pirolisis sampah plastik menggunakan katasil zeolit pada suhu 450oC-500oC yang dilakukan Pratama dan saptoadi (2014)

dalam penelitiannya menyatakan bahwa komposisi 50% PE+40% PP + 10% PS menghasilkan cairan/liquid yang paling tinggi bila dibandingkan dengan komposisi 10% PE, campuran 60% PE + 40% PP dan 50% PE + 30% PP + 10% PET + 5% PS + 5% Other. Sehingga dapat disimpulkan bahwa PS berpengaruh terhadap peningkatan kuantitas liquid/cairan yang dihasilkan dari pirolisis sampah plastik, namun nilai kalor 50% PE+40% PP + 10% PS yang didapatkan paling rendah bila dibandingkan dengan komposisi lainnya dan kandungan energi yang dihasilkan dalam 1 kg paling tinggi. Pirolisis sampah plastik PE, PP dan PS oleh Gao (2010) , Bajus dan Helekova (2010) pada suhu 700o-C didapatkan liquid hasil pirolisis PE sebanyak 81,7%, PP 84,2%, dan PS 93,0%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa liquid yang dihasilkan dari proses pirolisis PS lebih banyak dibandingkan dengan PE dan PP. Reynaldy (2012) menyatakan bahwa pirolisis PS dengan penambahan aditif PE sebanyak 0%, 10%, 20%, 30% dan 40% menghasilkan minyak sebanyak berturut-turut 87,30%, 88,35%, 84,78%, 80,51%, dan 75,45%, sehingga dapat disimpulkan komposisi optimal penambahan PE sebanyak 10%. Namun kualitas minyak yang dihasilkan semakin meningkat dengan PE. Penambahan katalis seperti zeolit dll berpengaruh 10% terhadap kuantitas produk cairan hasil pirolisis. Aluminium tidak akan terpirolisis pada suhu 450oC karena titik leburnya 660oC.

Hipotesis Berdasarkan latar belakang masalah, tujuan penelitian dan landasan teori yang telah dikemukakan, maka penambahan plastik berlapisan aluminium foil (multilayer) pada pirolisis polistirena (Styrofoam) akan me mempengaruhi kuantitas dan kualitas minyak atau bahan bakar yang dihasilkan, yaitu dengan semakin banyaknya penambahan plastik berlapisan aluminium foil dapat menurunkan kuantitas minyak yang dihasilkan, namun demikian kualitas minyak yang dihasilkan akan semakin baik, nilai kalor yang dihasilkan semakin tinggi, viskositas minyak semakin menurun, dan menaikkan pour point serta menurunkan flash point. Selain itu dengan suhu pirolisis yang dilakukan maka plastik film yang melekat pada aluminium foil akan terpisahkan, sehingga plastik berubah menjadi bahan bakar minyak

dan aluminium foil juga dapat di daur ulang (recycle) kembali menjadi produk yang bernilai ekonomi.

ALAT PIROLISIS

Retort Retort merupakan tempat terjadinya proses pirolisis, dibuat dari bahan stainless steel berbentuk silinder agar mampu menahan suhu pirolisis yang mencapai 450oC. Elemen pemanas Elemen pemanas yang digunakan adalah kawat nikelin yang dialasi butiran keramik, kawat nikelin dililitkan pada dinding luar retort. Isolator Isolator yang digunakan adalah lembaran asbes yang dilingkarkan mengelilingi retort. Thermo controller Terhubung dengan elemen pemanas yang berfungsi untuk mengatur suhu retort. Suhu maksimal thermo controller 850oC.

Pipa gas Pipa gas merupakan penghubung antara retort dengan kondenser, dimana gas yang dihasilkan dari pirolisis didalam retort akan mengalir menuju kondenser. Kondenser Kondenser berfungsi untuk mengubah uap/ gas yang dihasilkan dari proses pirolisis menjadi cairan atau minyak.

Anda mungkin juga menyukai