Anda di halaman 1dari 3

DAPUS DIT PH Buku 1 Sparks,D.L.1995.Evironmental Soil Chemistry.Academic Press.

USA pH tanah sering disebut sebagai variable utama pada tanah dan berpengaruh besar terhadap reaksi reaski kimia dan prosesnya. Secara signifikan, ph tanah mempengaruhi ketersediaan nutrisi tanaman dan mikroorganisme. Pada ph rendah zat seperti Al, Fe, dan Mn mudah terlarut dan dapat meracuni tanaman, sebaliknya pada ph tinggi zat-zat tersebut menjadi sulit terlarut dan memacu terjadinya precipitasi yang dapat menyebabkan deficiency pada tanaman. Buku 2 Stefferud,Alfred.1957.Soil :the Yearbook of Agriculture.The United States Department of Agriculture. Washington D.C Penentuan Ph pada tanah tidak bisa dilakukan seperti penentuan ph pada larutan yang dapat langsung dilakukan dengan menerka konsentrasi ion hydrogen. Hal ini disebabkan oleh sifat tanah yang memiliki beberapa fase, yaitu fase cair (soil water, kamu artiin sendiri ini lengas ato bukan) dan fase padat(mineral dan bahan organic pada tanah). Ph pada tanah dihitung berdasaran perkiraan ion hydrogen pada larutan tanah tetapi tidak dapat digunakan untuk mengkur keasaman pada seluruh system tanah. Buku 3 Bear,F.E.1964.Chemistry of The soil:Second Edition.Reinhold Publishing corporation.USA Reaksi tanah dan kadar garam pada tanah merupakan 2 fakto`r yang penting dalam mengevaluasi potensial produksi sebagian besar tanaman. Tanah yang bersifat asam dapat terbentuk dengan pelindihan (leaching) tanah dengan mineral asam lemah atau dengan proses electrodialisis. Tanah garam terbentuk pada area yang curah jhujannya rendah, dimana garam terbentuk ketika mineral tanah tidak sepenuhnya mengalami pelindihan dalam cuaca tertentu. Jurnal 1 Rashid,M.I, et al.2014.Soil PH and earthworms affect herbage nitrogen recovery from solid cattle manure in production grassland.Soil Biology and BioChemistry 68: 1-8 Pengunaan pupuk anorganik dan pengurangan input material organic dapat mengakivatkan pengasaman pada tanah pertanian. Proses pengasaman dapat diseimbangkan dengan melepaskan ion hidroksil (OH-) dalam proses dekomposisi dari residu organic. pH tanah dan bahan organic ditemukan lebih tinggi pada lahan pertanian yang memakai pupuk organic dalam jangka panjang dibandingkan dengan yang hanya mengunakan pupuk kimia. Jurnal 2 Xiao,Kongcao,et al.2013.Differences in carbon and nitrogen mineralization in soil of differing initial P induced by electrokinesis and receiving crop residue amendments. Soil Biologi and Biochemistry 67: 7084. Pengasaman tanah merupakan masalah yang mendunia karena mempengaruhi keberlangsungan pertanian. Proses ini dipercepat oleh aktifitas manusia seperti penimbunan asam dalam atmosfer,

pengunaan pupuk dengan bahan dasar ammonium, dan peningkatan kadar CO2 udara. Penyebab lain dari meningkatnya pH tanah adalah aktivitas dekarboksilasi asam organic oleh mikrobia , dimana ion H+ bereaksi dengan anion organic yang menyebabkan pH meningkat. KPK KPA Buku 1 Sparks,D.L.1995.Evironmental Soil Chemistry.Academic Press.USA Penyerapan kation adalah proses yang ditentukan oleh pH. Afinitas kation pada jenis molekul yang akan diserap menentukan selektivitas tanah. Selektivitas dapat dilihat dari urutan dominasi ikatan elektrostatis tanah yang ditentukan oleh jari jari jari hidratasi pada ion. Sedangkan penyerapan anion bersifat beragam terhadap pH. Penyerapan anion sangat sensitive terhadap kekuatan ionic dari molekul. Buku 2 Stefferud,Alfred.1957.Soil :the Yearbook of Agriculture.The United States Department of Agriculture. Washington D.C Kapasitas pertukaran kation bergantung pada banyak dan jenis mineral dan banyaknya bahan organic. Tanah berpasir secara umum memiliki KPK yang rendah dikarenakn kandungan material bermuatan negative yang rendah. Tanah dengan bahan organic tinggi memilki KPA yang tinggi dikarenakan kandungan material bermuatan negative yang tinggi. Sumber dari kapasitas pertukaran ion secara umum dikelompokan menjadi 2 yaitu, muatan(charge) permanen dan muatan(charge) yang bergantung pada PH. Buku 3 Bear,F.E.1964.Chemistry of The soil:Second Edition.Reinhold Publishing corporation.USA Sifat pertukran ion pada tanah merupakan sepenuhnya hasil dari keberadaan lempung, debu dan bahan organic. Partikel tanah mempunyai sifat ampoterik, yaitu dapat bereaksi dengan asam maupun basa, dibuktikan dengan terbentuknya ikatan dengan kation maupun anion. Sifat pertukaran ion mengambil peran penting pada distribusi dan sifat nutrisi tanaman dalam tanah. Dalam keadaan lembab yang berasal dari hujan maupun irigasi, larutan tanah menjadi lebih mudah melarut, sehingga absorbsi ion divalent dan monovalent meningkat. Proses sebaliknya terjadi dalam keadaaan kering. Buku 4 Bolt,G.H.,Bruggenwert,M.G.M.1978. Soil Chemisty: A Basic Elements.Elsevier Scientific Pulishing Company. Netherlands Secara umum partikel tanah memiliki muatan negative, tetapi beberapa memilki muatan yang positif. Permukaan oksida dan mineral lempung memiliki muatan positif pada nilai pH kurang dari 7. Pertukaran anion akan terjadi pada kondisi tersebut. Jurnal 1 Thomas,P.C,et al.2009.Bioavailability and detoxification of cationic: II. Relationship between toxicity and CEC of cationic sufactants in Caenorhabditis elegans (nematode) in artificial and natural substrates. Chemosphere 75: 310-318

Tanah lempung dan bahan organic memiliki kapasitas pertukaran ion yang tinggi, dengan permukaan kation yang berasosiasi dengan tanah dan sedimen di alam. Permukaan yang bersifat kation akan bereaksi kuat dengan sediment tanah scara hydrophobic (akan berikatan lemah) dan ikatan ion(akan berikatan kuat) dengan substrat.

Anda mungkin juga menyukai