Anda di halaman 1dari 22

BELLS PALSY

OLEH: Putri Chamissa.M.


PEMBIMBING: Dr. Farida, Sp.S

Bells Palsy adalah kelumpuhan fasialis tipe lower motor neuron akibat paralisis nervus fasial perifer yang terjadi secara akut dan penyebabnya tidak diketahui (idiopatik) di luar sistem saraf pusat tanpa disertai adanya penyakit neurologis lainnya.

Penyebab Bells palsy : Virus


Faktor-faktor lain penyebab kelumpuhan N Fasialis antara lain: - Anuerisme vertebral, arteri basilaris atau arteri carotis - Meningitis Karsinomatous -Trauma fasialis -Meningitis leukemia -Operasi telinga bagian tengah -Trauma perinatal -Tumor pada glandula parotis -Osteomyelitis pada basis cranii

Pada awalnya, penderita merasakan ada kelainan di mulut pada saat bangun tidur, menggosok gigi atau berkumur, minum atau berbicara. Setelah merasakan adanya kelainan di daerah mulut maka penderita biasanya memperhatikannya lebih cermat dengan menggunakan cermin. Mulut tampak moncong terlebih pada saat meringis, kelopak mata tidak dapat dipejamkan (lagoftalmos), waktu penderita disuruh menutup kelopak matanya maka bola mata tampak berputar ke atas.(tanda Bell). Penderita tidak dapat bersiul atau meniup, apabila berkumur atau minum maka air keluar melalui sisi mulut yang lumpuh.

Nama

: Ny. DF Umur : 29Tahun Alamat : Desa TJ Agama : Islam Status Perkawinan : Kawin Suku : Aceh Pekerjaan : IRT Pendidikan : SMU Tanggal Masuk RSUZA : 25 April 2009 Tanggal Pemeriksaan : 25 April 2009

Keluhan Utama :
Sudut mulut merot (tertarik) ke sebelah kanan

Keluhan tambahan :Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan sudut mulutnya tertarik ke sebelah kanan, dan hal ini sangat jelas terlihat jika pasien tersenyum, tertawa, dan mengerutkan dahi. Keluhan ini terjadi tiba-tiba ketika pasien bangun tidur pada pagi hari, Pasien juga mengeluhkan mata sebelah kanan tidak dapat menutup rapat, muka sebelah kanan terasa sedikit kebas. Pasien juga mengeluhkan telinga seperti berdengung. Pasien mengaku tidak ada masalah dengan menelan (-), mengunyah (-), dan bicara agak pelo (+).hal ini baru dialami pasien dalam 1 hari ini. Pasien juga mengeluh nyeri kepala apabila pasien melakukan suatu kegiatan, dimana nyeri tersebut dirasakan pasien dari bawah hingga ke atas kepala yang hilang timbul dan terkadang tengkuk terasa sakit hingga bahu terasa pegal. Riwayat peny. Dahulu Disangkal Riwayat Penyakit Keluarga : Disangkal

Status Present Keadaan umum Kesadaran Tek. Darah Nadi Respirasi Temperatur Status gizi

: Baik : Compos Mentis : 140/100 mmHg : 88 x/menit : 20 x / menit : 36,5 0 C : Baik

Kulit Warna : Sawo Matang Turgor : Cepat Kembali Parut Cacar : (-) Cyanosis : (-) Icterus : (-) Oedema : (-) Anemia : (-) Kepala Rambut : Hitam, sukar dicabut Wajah : Simetris, oedema (-), deformitas (-) Mata : Conjunctiva pucat ( -/- ), ikterik (-/- ), sekret (-/- ), refleks cahaya (+/+), Telinga : Serumen (-/-) Hidung : Sekret (-/-) Mulut Bibir : Bibir pucat ( - ), mukosa basah (+), sianosis ( - ), merot kekanan Lidah : Beslag ( - ), tremor ( - ), hiperemis ( - ) Tonsil: Hiperemis (-/- ) Faring : Hiperemis ( - )

Pupil isokor bulat 3 mm/3 mm

Leher Inspeksi : Simetris, retraksi ( - ) Palpasi : JVP (N) 5-2cm H2O, Pembesaran KGB ( - )

Thoraks Depan

Inspeksi Statis : Simetris, cardic bulging ( - ), bentuk normochest Dinamis : Pernafasan thoracoabdominal, retraksi suprasternal ( - ), retraksi intercostal ( - ), retraksi epigastrium ( - )

Paru

Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi

: Simetris, statis, dinamis. Kanan fremitus N Sonor Vesikuler Normal Ronchi(-) wheezing(-) Kiri fremitus N Sonor Vesikuler Normal Ronchi(-) wheezing(-)

Jantung Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat, cardiac bulging ( - ) Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba, thrill ( - ) Perkusi : Batas-batas jantung Atas : Sela iga II Kiri : dua jari medial linea mid-clavicularir Kanan : linea parasternal kanan Auskultasi : Bj I-II normal, murmur ( - ), gallop ( - ) Abdomen Inspeksi : Simetris, distensi ( - ), vena kolateral ( - ) Palpasi : Nyeri Tekan ( - ), defans muscular ( - ) Hepar : tidak teraba Lien : tidak teraba Ginjal : Ballotement tidak teraba Perkusi : Timpani, shifting dullness (-) Auskultasi : Peristaltik (normal) Genetalia : Tidak diperiksa Anus : Tidak diperiksa Tulang Belakang : Tidak diperiksa Kelenjar Limfe : Pembesaran KGB ( - )

j. Ekstremitas

: Akral hangat Superior Kanan Kiri Kanan Inferior Kiri

Sianosis Oedema

GCS : E4 M6 V5 = 15 Pupil : isokor 3 mm/3 mm Reflek Cahaya Langsung : +/+ Reflek Cahaya Tidak Langsung : +/+ Tanda Rangsang Meningeal

Kaku

kuduk : Laseque : -/ Kernig : -/ Brudzinski I : -/ Brudzinski II : -/ Peningkatan Tekanan Intra Kranial (TIK) :

Nervi Cranialis

Kelompok Optik

Fungsi Otonom
Gerakan Okuler (N III,IV,VI) Fungsi visual (N.II) Fungsi Motorik (N.V) Fungsi Motorik (N.VII) Fungsi Motorik (N.IX,X) Fungsi Motorik (N.XI) Fungsi motorik (N.XII) Fungsi Pengecapan (N.V) Fungsi Penciuman (N.I) Fungsi Pendengaran (N.VIII)

: Pupil isokor 3 mm/3 mm,RCL/RCTL (+/+)


: dbn : kesan Normal : dbn : Kesan tidak normal : dbn : dbn : Kesan tidak normal : Kesan tidak normal : dbn : dbn

Kelompok Motorik

Kelompok Sensori

Fungsi Motorik

Kanan
+/+ 5555/5555 + N/N

Kiri
+/+ 5555/5555 + N/N

Pergerakan Kekuatan Tonus Trofi

R.Fisiologis
R.Patologis

+/+
-/-

+/+
-/-

Koordinasi dan Keseimbangan


Gerakan Abnormal Fungsi Vegetatif Uri (-) Fungsi luhur Orientasi waktu dan tempat Repetisi / pengulangan Atensi / kalkulasi Memori Fungsi bahasa

: dalam batas normal


: (-) : Inkontinensia Alvi & Inkontinensia

: dbn : dbn : dbn : dbn : dbn

PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak dilakukan

Diagnosa Diagnosa

Klinis

Etiologi Diagnosa Topis Diagnosa Patologis

: Sudut mulut merot(tertarik)ke sebelah kanan/ Bells Palsy : parese n.VII : Infeksi : (-)

TERAPI Farmakologis Acyclovir tab 3x400mg Alprazolam tab 1x0,25mg Cefadroksil tab 3x1 Lameson tab 3x1 Non farmakologis Bed rest Fisioterapi

PROGNOSIS Qou ad vitam Quo ad functionam Quo ad sanactionam

: dubia ad bonam : dubia ad bonam : dubia ad bonam

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai