Anda di halaman 1dari 13

Indikator Kemampuan Membaca Gambar

1. Mengerti arti garis dan kegunaan pada gambar bangunan Standart garis adalah sebagai berikut : No 1 2 Macam garis Garis gambar tebal Garis tipis ( tebal garis gambar) Penggambaran Kegunaan Apa yang terlihat/tampak. Garis tepi/batas Garis penolong (ukuran). Gambaran dari bagian-bagian yang ukurannya ditentukan pada gambar lain. Arsip Garis sumbu petunjuk tempat penampang/potongan. Apa yang tidak dapat dilihat Gambaran dari suatu banguna yang akan dibongkar/rencana perluasan. Penggambaran tepi-tepi dari suatu pandangan semu/sebagian

3 4 5

Garis putus titik/garis sumbu ( tebal garis sumbu) Garis potong ( tebal garis gambar) Garis potong - potong singkat ( tebal garis) Garis semu ( tebal garis gambar)

2. Mampu Membaca Skala Gambar Penggunaan skala pada gambar ada tiga yakni : No Nama 1 Skala kecil Besaran 1 : 1000, 1: 500 1 : 200, 1 : 100, 1 : 50 1 : 20 1 : 10 1 : 5, 1 : 2, 1 : 1 2:1 5:1 Kegunaan Gambar situasi Pengaturan Umum Dinding sederhana dan detail plan Tampak balok dan kolom Potongan balok dan kolom Detail ukuran besar Untuk detail-detail khususnya pada gambar mesin dan listrik.

Skala besar

Skala pembesaran

3. Mengerti Arti Simbol-simbol Daftar symbol-simbol, bahan-bahan umum yang penting dapat dilihat pada gambar :

4. Mengerti Ukuran-ukuran Pada Gambar Dalam penggambaran konstruksi bangunan, ukuran-ukuran perencanaan harus dinyatakan dalam gambar teknik. a) Macam-macam garis ukuran Semua ukuran-ukuran yang membujur dibuat dengan garis-garis proyeksi dan garis-garis ukuran, yang digambarkan dengan garis tipis.

b) Ukuran-ukuran praktis Proyeksi dan garis-garis ukuran tidak boleh berpotongan dengan garis yang lain yang tidak terpakai. Ukuran-ukuran sejajar berjarak sama. Buatlah ukuran-ukuran dengan lengkap. Letakan semua ukuran diluar tampak-tampak.

Ukuran-ukuran yang panjang diluar ukuran yang pendek.

Garis-garis pusat atau contur tidak dipakai sebagai garis ukuran.

Garis-garis proyeksi dapat digambarkan pada sebuah arah yang tegak lurus.

c) Penulisan Ukuran Umumnya ukuran-ukuran diberikan dalam cm sampai 1.00m panjang, dan dalam meter dengan dua decimal untuk ukuran lebih dari 1.00m panjang.

Gambar harus dapat dibaca dari bawah dan dari samping kanan.

Ukuran-ukuran yang miring juga harus dapat dibaca dari bawah dan dari samping kanan.

d) Ukuran untuk Lingkaran Ukuran dan bagian-bagian selalu diberikan dari pusat ke pusat

Selalu memperhatikan garis tengah sebuah lingkaran, tidak pernah jari-jari.

Gambar ditunjukan dengan symbol jari-jari R

Pusat suatu busur yang terletak diluar kertas gambar.

5. Mengerti Penunjuk Ketinggian Pada gambar-gambar konstruksi bangunan atau struktur, ditunjukan juga ketinggian dasar yang disebut 0.00 Ketinggian ditandai dengan anak panah

Ketinggian pada gambar potongan

6. Mampu Membaca Gambar Denah Denah merupakan tampak (potongan atau penampang mendatar) suatu bangunan yang dilihat dari atas ke arah bawah diambil kurang lebih setinggi 1 (satu) meter, sehingga gambar denah bangunan akan terlihat : Potongan dinding Potongan kolom Potongan kusen pintu dan jendela Gambar penempatan perabot Nama dan ketinggian suatu lantai ruangan Jarak antara dinding ke dinding yang lainya Symbol bahan bangunan

7. Mampu Memahami Gambar Tampak Hasil gambar akan memperlihatkan bentuk atap, pintu dan jendela, model bangunan ataupun tinggi rendahnya bangunan.

8. Mampu Memahami Gambar Potongan Gambar yang terlihat berupa penampang gambar pondasi yang digunakan, lantai, dan dinding. Di samping itu, juga ketinggian plafon dan lantai serta bentuk kuda-kuda lengkap dengan nama dan ukuran kayu yang digunakan serta ketinggian bangunan.

9. Mampu Memahami Rancangan dan Detail Pondasi Berupa Material, kemiringan, kedalaman, dan juga ketebalannya. Elemen Konstruksi Pondasi : Profil Galian Tanah Lapisan Pasir Pasangan Batu Kosong Tanpa Spasi (anstamping) Pasangan Batu Belah Sloof

10. Memahami Konstruksi dan Komponen Atap Mengetahui bentuk-bentuk Atap Bangunan : Atap pelana Atap limasan/perisai Atap joglo Atap dome Atap tenda

Mengetahui bagian dan ukuran dari komponen atap bangunan : Kuda-kuda

Merupakan bagian dari komponen pendukung utama konstruksi atap yang berfungsi untuk membentuk kemiringan bidang atap dan menahan seluruh beban yang terdapat diatasnya. Gording

Gording bagian dari komponen atap bangunan yang berfungsi untuk meletakkan kasau dan menahan elemen-elemen atap lainnya yang terdapat diatasnya (seperti reng, lapisan alumunium foil, dan penutup atap) Balok Nook/Balok Hubungan

Balok nook bagian dari komponen atap yang terdapat di ujung/puncak atap yang berfungsi untuk meletakkan kasau, papan ruiter dan menahan elemen atap lainnya yang terdapat diatasnya (seperti spesi pengisi genteng bubungan dan genteng bubungan). Balok Tembok

Balok tembok bagian dari komponen atap yang terletak di ujung atas dinding/tembok berfungsi untuk meletakkan kasau dan menahan elemen atap lainnya yang terdapat diatasnya seperti reng, lapisan alumunium foil, dan penutup atap). Balok Jurai

Balok Jurai bagian dari komponen atap bangunan yang terdapat berfungsi untuk meletakkan kasau dan menahan elemen-elemen atap lainnya yang terdapat diatasnya (seperti spesi pengisi genteng bubungan, talang air hujan dan genteng bubungan). Adanya balok jurai disebabkan oleh pertemuan dari tusukan dua bidang atap dan biasanya balok jurai banyak terdapat pada bentuk atap limasan/prisai. Balok Angin

Bagian dari elemen atap yang berfungsi untuk mengikatkan kuda-kuda yang satu dengan yang lainnya agar kuda-kuda mampu berdiri dan tahan terhadap terpaan angin. Drug Balok

Drug balok bagian dari elemen konstruksi atap yang berfungsi untuk menahan bentangan balok jurai agar posisi balok jurai tidak mudah berubah akibat lendutan/defleksi. Balok Kasau

Balok kasau merupakan bagian dari elemen konstruksi atap yang berfungsi untuk meletakkan balok reng dan menahan elemen lainnya yang terdapat diatasnya (seperti lapisan alumunium foil, kasau, dan genteng penutup atap). Biasanya dimensi yang digunakan untuk kasau 5/7. Balok Reng

Balok reng merupakan bagian dari elemen konstruksi atap yang berfungsi untuk meletakkan genteng penutup atap. Biasanya dimensi yang digunakan 2/3, 4/6. Papan Ruiter

Papan ruiter merupakan bagian dari elemen konstruksi atap yang terletak diatas balok nook, berfungsi untuk meletakkan genteng penutup atap. Biasanya dimensi yang digunakan 2/20, dsb. Papan Lisplang

Papan lisplank merupakan bidang papan sebagai akhiran atau penutup ujung kasau pada tritisan. Biasanya dimensi yang digunakan 2/20, 2,5/30, 2/15, dsb. Talang Air

Talang air merupakan saluran air hujan yang terdapat pada atap. Menurut posisinya talang air pada atap ada yang posisinya diagonal yaitu menopang di atas jurai dalam, dan ada dengan posisi mendatar/talang datar.

11. Memahami Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela Ukuran standar tinggi pintu 210 cm Lebar pintu utama : 80 cm, 90 cm, 100 cm. (daun tunggal) Lebar pintu utama : 120 cm, 140 cm, 150 cm, 160 cm, 180 cm, 200 cm (daun double) Lebar pintu km/wc: 60 cm, 75 cm. Jenis pintu dan jendela : Pintu tunggal Pintu gendong jendela

Bahan konstruksi kusen pintu dan jendela : balok kayu (dimensi 6/12 cm, 6/15 cm) allumunium (dimensi 4 inch, 5 inch, 6 inch)

istilah elemen-elemen konstruksi kusen pintu dan jendela : ambang atas ambang bawah tiang kusen angkur pengait

12. Memahami Konstruksi Langit-langit/Plafond Rangka plafond : 1. balok kayu (pada rangka kayu dikenal elemen-elemen rangka seperti balok induk, balok anak, balok bagi, balok tepi, dan klos) 2. metal/baja ringan

3. pipa besi kotak (square tube)

Sumber Pustaka : Erna Krisnanto ST.MT, 2008. Modul Konstruksi Bangunan Sederhana. Jakarta : UPI. Suparno, 2008. Teknik Gambar Bangunan Jilid 1 & 2. Bab 3. Pengertian dan Cara Membuat Gambar

Anda mungkin juga menyukai