Mengenal Sinyal

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

4/4/2014

Konsep Frekuensi
2

Sinyal telekomunikasi merupakan kombinasi dari banyak gelombang cosinus atau sinus dengan kekuatan dan frekuensi yang berbeda Frekuensi adalah jumlah siklus gelombang sinyal di dalam satu detik Satuan frekuensi adalah Hertz
Jika suatu sinyal memiliki 1000 siklus gelombang per detik maka frekuensinya 1000 Hz

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

Rentang frekuensi yang dikandung sebuah sinyal disebut spektrum Nilai maksimum sinyal disebut amplituda

Setiap sinyal telekomunikasi dapat dinyatakan oleh penjumlahan gelombang fundamental cosinus sebagai berikut v(t) =Acos(t+) = Acos(2ft +)
f = frekuensi sinyal t = waktu dalam satuan detik = pergeseran fasa = frekuensi sudut (angular) dalam satuan radian per detik

Perioda satu siklus gelombang disebut T T = 1/f dan f = 1/T menyatakan jarak yang ditempuh oleh satu siklus gelombang = c/f = cT
c = kecepatan rambat sinyal

Kecepatan suara di udara mendekati c = 346 m/s; kecepatan cahaya atau gelombang radio di udara mendekati c = 300.000 km/s

Bandwidth
5

Bandwidth sebuah sinyal diukur dari titik dimana daya sinyal turun menjadi setengah dari daya sinyal maksimum Bandwidth ini biasa disebut bandwidth 3dB / bandwidth effective (10 log [(1/2Pmax)/Pmax] 3dB)

4/4/2014

Cacat yang dialami sinyal ketika ditransmisikan


7 8

Bandwidth bisa dihitung juga dengan cara mengurangi frekuensi maksimum sinyal dengan frekuensi minimum sinyal Misalnya, spektrum sinyal voice adalah 300 3400 Hz, maka bandwidth sinyal voice adalah 3100 Hz

Distorsi akibat redaman Distorsi fasa Distorsi akibat noise

Distorsi akibat redaman


9 10

Distorsi fasa
Waktu yang diperlukan oleh sinyal untuk melewati kanal komunikasi disebut delay Delay absolut adalah adalah delay yang dialami sinyal ketika melewati kanal pada suatu frekuensi referensi Di lain pihak, waktu propagasi sinyal yang frekuensinya berbeda akan berbeda pula
Kondisi ini ekivalen dengan pergeseran fasa Jika pergeseran fasa terjadi pada seluruh frekuensi yang terkandung pada sinyal komunikasi, maka sinyal output akan sama dengan sinyal input Sebaliknya apabila pergeseran fasa tidak linier dengan frekuensi maka sinyal output akan terdistorsi

Setiap kanal komunikasi bersifat meredam sinyal Sinyal-sinyal berfrekuensi tinggi akan lebih teredam dibandingkan sinyal-sinyal berfrekuensi rendah Distorsi akibat redaman dapat dicegah apabila semua frekuensi mengalami tingkat redaman yang sama

Distorsi delay disebut juga distorsi fasa Distorsi akibat delay ini biasanya dinyatakan dalam milisecond atau microsecond di sekitar frekuensi referensi

Noise
12

Noise merupakan setiap sinyal yang tidak diinginkan di dalam sirkit telekomunikasi Noise merupakan pembatas kinerja telekomunikasi yang utama Noise dapat dibagi ke dalam empat katagori:
Thermal noise Intermodulation noise Crosstalk Impulse noise

A delay (phase) equalizer tends to flatten the delay characteristic of a voice channel

11

4/4/2014

Thermal Noise
13 14

Thermal noise merupakan noise yang muncul pada seluruh media transmisi dan perangkat komunikasi akibat pergerakan elektron Thermal noise merupakan faktor penentu batas bawah sensitivitas sistem penerima Thermal noise berbanding lurus dengan bandwidth dan suhu Thermal noise untuk sistem dengan bandwidth B adalah: Pn = -228,6 dBW + 10 log T + 10 log B T = suhu kerja absolut (dalam satuan Kelvin) Untuk penerima (receiver) yang bekerja pada suhu ruang (290 K), thermal noise pada receiver tersebut adalah: Pn = -228,6 dBW + 10 log 290 + NFdB +10 log BHz Pn = -204 dBW + NFdB +10 log BHz NF adalah noise figure dalam satuan dB
Satuan Pn adalah dBW Note: Kelvin = Celsius + 273,15

Contoh:
1.

Misalnya ada suatu receiver yang memiliki temperatur derau (noise) 100 K dengan bandwidth 10 MHz, berapa level thermal noise pada output receiver tersebut?
Jawab: Pn = -228,6 dBW + 10 log T + 10 log B = -228,6 dBW + 10 log 102 + 10 log 107 = -228,6 + 20 + 70 = -138,6 dBW Jawab:

2.

Misalnya ada suatu amplifier dengan temperatur derau 10.000 K dan bandwidth 10 MHz, hitung level thermal noise di output! Suatu receiver mempunyai noise figure 4 dB dan beroperasi pada suhu ruangan (290 K). Bandwidth receiver tersebut adalah 20 MHz, berapa thermal noise threshold?

Pn = -228,6 dBW + 10 log 104 + 10 log 107 = -228,6 + 40 + 70 = -118,6 dBW

3.

Jawab:
Pn = -228,6 dBW + 10 log 290 + NFdB +10 log BHz = -204 dBW + 4 dB + 73 dB = -127 dBW

Intermodulation Noise
15 16

Crosstalk
Crosstalk terjadi akibat kopling antar dua jalur sinyal yang tidak diinginkan Ada dua tipe crosstalk:
Intelligible crosstalk
Bila crosstalk menyebabkan paling tidak ada empat kata yang dapat didengar (dari sumber yang tidak diinginkan) selama percakapan 7 detik

Intermodulation noise muncul akibat gejala intermodulasi Bila kita melewatkan dua sinyal masing-masing dengan frekuensi F1 dan F2 melalui suatu medium atau perangkat non-linier, maka akan dihasilkan frekuensi-frekuensi spurious yang berasal dari frekuensi harmonisa sinyal Frekuensi-frekuensi spurious ini bisa terletak di dalam atau di luar pita frekuensi kerja yang diinginkan
F1 F2 Medium/perangkat non-linier
Second-order products: 2F1,2F2,F1F2 Third-order products: 2F1F2 , 2F2F1 Fourth-order products: 2F12F2 , 3F1F2

Penyebab intermodulation noise a.l.: Level input terlalu tinggi sehingga perangkat berkerja daerah nonlinier Kesalahan penalaan perangkat sehingga perangkat bekerja secara non-linier

Unintelligible crosstalk
Setiap bentuk gangguan akibat crosstalk lainnya

Impulse noise
17 18

Signal-to-noise ratio (S/N)


(S/N) = Level signal/Level noise (S/N)dB = Level signal (dBm) Level noise (dBm)

Impulse noise merupakan noise tidak kontinu yang terdiri dari pulsa-pulsa tak beraturan atau noise spikes berdurasi pendek dengan amplituda yang relatif tinggi Spike-spike ini biasa disebut hits Impulse noise sangat mengganggu transmisi data

4/4/2014

Noise Figure
19

NF = (S/N)in/(S/N)out NFdB = (S/N)dB input - (S/N)dB output Contoh


Suatu receiver memiliki noise figure 10 dB. S/N pada output adalah 50 dB, berapa S/N input? Jawab:

NFdB = (S/N)dB input - (S/N)dB output 10 dB = (S/N)dB input 50 dB (S/N)dB input = 60 dB

Anda mungkin juga menyukai