Anda di halaman 1dari 13

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan, khususnya penyakit menular yang merupakan penyakit "rakyat" dengan keadaan sosioekonomi yang kurang, terutama di negara yang sedang berkembang antara lain adalah tuberkulosis (TB), bahkan di negara maju pun dengan munculnya AIDS maka tuberkulosis akibat mikobakterium atipikal mulai diperhatikan Salah satu mani!estasi in!eksi tuberkulosis ekstrapulmonal yang berbahaya adalah TB pada sistim sara!, dalam hal ini adalah tuberkuloma intrakranial Tuberkulosis merupakan penyakit endemi di negara berkembang dan "#$ dari space occupation lesi adalah tuberkuloma Tuberkuloma intrakranial merupakan kejadian yang langka dan salah satu penyebab lesi massa intrakranial Dengan diagnosis yang cepat berdasarkan temuan patologis dapat meningkatkan prognosisnya %enanganan tuberkuloma tergantung pada kondisi penderita dan lokasi tuberkuloma Bila kondisi penderita stabil dan tidak ada massa yang menonjol, terapi konser&ati! sebaiknya dilaksanakan terlebih dahulu 1.2 Tujuan Penulisan ' ) (engetahui dan memahami penyakit Tuberkuloma intrakranial (emenuhi sebagian syarat penilaian pada stase *eurology di +S, -aji Adam (alik, (edan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anato i !isiologi "tak .tak manusia mempunyai berat )$ dari berat badan orang de/asa (" pon), menerima )# $ curah jantung dan memerlukan )#$ pemakaian oksigen tubuh dan sekitar 0## kilokalori energi setiap harinya .tak merupakan jaringan yang paling banyak memakai energi dalam seluruh tubuh manusia dan terutama berasal dari proses metabolisme oksidasi glukosa 1aringan otak sangat rentan terhadap perubahan oksigen dan glukosa darah, aliran darah berhenti '# detik saja sudah dapat menghilangkan kesadaran manusia Berhenti dalam beberapa menit, merusak permanen otak -ipoglikemia yang berlangsung berkepanjangan juga merusak jaringan otak (%rince,2ilson, )##34'#)0) Ketika lahir seorang bayi telah mempunyai 100 miliar sel otak yang aktif dan 900 miliar sel otak pendukung, setiap neuron mempunyai cabang hingg 10.000 cabang dendrit yang dapat membangun sejumlah satu kuadrilion. Koneksi, komunikasi, perkembangan otak pada mingguminggu pertama lahir diproduksi 2 0.000 neuroblast !sel saraf yang belum matang", kecerdasan mulai berkembang dengan terjadinya koneksi antar sel otak, tempat sel saraf bertemu disebut synapse, makin banyak percabangan yang muncul, makin berkembanglah kecerdasan anak tersebut, dan kecerdasan ini harus dilatih dan di stimulasi. .tak manusia adalah organ yang unik dan dasyat, tempat diaturnya proses ber!ikir, berbahasa, kesadaran, emosi dan kepribadian Secara garis besar, otak terbagi dalam " bagian besar, yaitu neokortek atau korte5 serebri, system limbik dan batang otak, yang berkerja secara simbiosis Bila neokorte5 ber!ungsi untuk ber!ikir, berhitung, memori, bahasa, maka sistek limbik ber!ugsi dalam mengatur emosi dan memori emosional, dan batang otak mengarur !ungsi &egetasi tubuh antara lain denyut jantung, aliran darah, kemampuan gerak atau motorik, 6etiganya bekerja bersama saling mendukung dalam #aktu yang bersamaan, tapi juga dapat bekerja secara terpisah.

$tak manusia mengatur dan mengkoordinir gerakan, perilaku dan fungsi tubuh, homeostasisseperti tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, keseimbangan cairan, keseimbangan hormonal, mengatur emosi, ingatan, akti%itas motorik dan lain-lain. $tak terbentuk dari dua jenis sel& yaitu glia dan neuron. 'lia berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron memba#a informasi dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensial aksi. (ereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmitter. *eurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagai sinapsis *eurotransmiter paling mempengaruhi sikap, emosi, dan perilaku seseorang yang ada antara lain asetil kolin, dopamin, serotonin, epine!rin, norepine!rin

.tak dibagi kedalam lima kelompok utama yaitu 4 ' Telense!alon (endbrain) Terdiri atas4 hemis!er serebri yang disusun oleh korteks serebri, system limbic, basal ganglia dimana basal ganglia disusun oleh amigdala a 6orteks serebri berperan dalam4 persepsi sensorik, kontrol gerakan &olunter, bahasa, si!at pribadi, proses mental misalnya4 berpikir, mengingat, membuat keputusan, kreati&itas dan kesadaran diri b *ucleus basal berperan dalam4 inhibisitonus otot, koordinasi gerakan yang lambat dan menetap, penekanan pola7pola gerakan yang tidak berguna ) Diense!alon (interbrain) Terbagi menjadi epitalamus, thalamus, subtalamus dan hipotalamus a thalamus berperan dalam 4 Stasiun pemancar untuk semua masukan sinaps, kesadaran kasar terhadap sensasi, beberapa tingkat kesadaran, berperan dalam kontrol motorik nucleus kaudatum, nucleus lentikularis, klaustrum dan

-ipotalamus berperan dalam4 mengatur banyak !ungsi homeostatik, misalnya kontrol suhu, rasa haus, pengeluaran urin, dan asupan makanan %enghubung penting antara sistem sara! dan endokrin, sangat terlibat dalam emosi dan pola perilaku dasar

" (esense!alon (midbrain) corpora 8uadrigemina (emiliki dua kolikulus yaitu kolikulus superior dan kolikulus in!erior dan terdiri dari tegmentum yang terdiri dari nucleus rubra dan substansia nigra

0 (etense!alon (a!terbrain), pons dan medulla oblongata (emiliki peran asal dari sebagian besar sara! kranialis peri!er, pusat pengaturan kardio&askuler, respirasi dan pencernaan %engaturan re!lek otot yang terlibat dalam keseimbangan dan postur %enerimaaan dan integrasi semua masukan sinaps di korda spinalis, pengakti!an korteks serebrum 9 Serebellum (emiliki peran dalam menjaga keseimbangan, peningkatan tonus otot, koordinasi dan perencanaan akti&itas otot &olunter yang terlatih -emis!er sendiri menurut pembagian !ungsinya masih di bagi kedalam lobus7lobus yang dibatasi oleh gyrus dan sulkus, seperti terlihat dalam gambar diba/ah ini4 !ungsi dari setiap lobus ada pada tabel berikut 4 keadaan terjaga dan

#a $ar 1. #a $ar "tak %ari Lateral

#a $ar 2. !ungsi Lo$us 'e is&er 2.2 De&inisi Tuberculoma intrakranial adalah suatu massa seperti tumor yang berasal dari penyebaran secara hematogen lesi tuberkulosa pada bagian tubuh yang lain terutama dari paru Tuberkuloma sering multiple dan paling banyak berlokasi pada !osa posterior pada anak dan orang de/asa tetapi dapat juga pada hemis!er serebri (Shams, )#'') %ada :T Scan terlihat gambaran granuloma tuberkulosa merupakan lo/ attenuation dengan kontras yang meningkat pada kapsulnya Biasanya dikelilingi oedema dan lesi dapat multiple %ada tuberkuloma kadang terdapat kalsi!ikasi Diagnosa preoperati&e biasanya diapresiasikan hanya setelah pengenalan !ocus tuberkulosa pada tempat lain ditubuh

2.( Etiologi Tuberkulosis disebabkan oleh (ycobacterium tuberculosis, sejenis kuman yang berbentuk batang dengan ukuran panjang ' ; 0 <m dan tebal #," ; #,3 <m dan digolongkan dalam basil tahan asam (BTA) 2.) E*i%e iologi %ada a/al abad )#, tuberculoma pada :entral *er&us System (:*S) merupakan "0 $ dari semua lesi massa intrakranial diidenti!ikasi pada otopsi +asio ini ditemukan sekitar #,) $ di semua tumor otak yang dibiopsi antara tahun '=99 dan '=># pada lembaga neurologis pada negara maju ?rekuensi keterlibatan :*S berdasarkan literature berkisar dari #,9 $ sampai 9,# $, dan banyak ditemukan pada *egara berkembang (ani!estasi yang sering dari tuberculosis :*S adalah tuberculosis meningitis, diikuti oleh tuberkuloma dan abses tuberculosis Tuberkuloma ditemukan hanya '9$ sampai "#$ dari kasus tuberkulosis :*S dan kebanyakan terjadi pada hemis!er Sejauh ini berdasarkan literatur hanya empat kasus yang dilaporkan terjadi pada sinus ka&ernosus @okasi yang jarang lainnya adalah pada area sellar, sudut cerebellopontin, (erckelAs ca&e, sisterna suprasellar, region hypothalamus Tuberkuloma yang berlokasi pada sisterna prepontin belum ada laporan berdasarkan literatur 2alaupun tuberculoma biasanya lebih banyak pada negara berkembang dapat juga meningkat pada negara maju dalam kaitan dengan e!ek in!eksi -IB dari tampakan klinis TB: (Canardag et al, )##9) Tuberkuloma central ner&ous system (:*S) berhubungan dengan morbiditas dan mortlitas, meskipun terdapat metode dan deteksi serta pengobatan modern (@ee, )##)) 2.+ Patogenesis :ara penularan TB yang paling banyak ialah melalui saluran napas, meskipun cara lain masih mungkin 6uman TB yang masuk al&eol akan ditangkap dan dicerna oleh makro!ag Bila kuman &irulen, ia akan berbiak dalam makro!ag dan merusak makro!ag (akro!ag yang rusak mengeluarkan bahan kemotaksik yang menarik monosit (makro!ag) dari peredaran darah dan membentuk tuberkel kecil Akti&asi makro!ag yang berasal dari darah dan membentuk tuberkel ini dirangsang oleh lim!okin yang dihasilkan dari sel T lim!osit 6uman yang berada di al&eol

membentuk !okus Dhon, melalui saluran getah bening kuman akan mencapai kelenjar getah bening di hilus dan membentuk !okus lain (lim!adenopati) ?okus Dhon bersama dengan lim!adenopati hilus disebut primer kompleks dan +anke Selanjutnya kuman menyebar melalui saluran lim!e dan pembuluh darah dan tersangkut di berbagai organ tubuh 1adi TB primer merupakan suatu in!eksi sistemik %ada saat terjadinya bakteremia yang berasal dari !ocus in!eksi, TB primer terbentuk beberapa tuberkel kecil pada meningen atau medula spinalis Tuberkel dapat pecah dan memasuki cairan otak dalam ruang subarachnoid dan sistim &entrikel, menimbulkan meningitis dengan proses patologi berupa ') 6eradangan cairan serebrospinal meningen yang berlanjut menjadi araknoiditis, hidrose!alus dan gangguan sara! pusat )) Baskulitis dengan berbagai kelainan serebral, antara lain in!ark dan edema &asogenik ") Ense!alopati atau mielopati akibat proses alergi Dambaran klinis penderita dibagi menjadi " !ase %ada !ase permulaan gejalanya tidak khas, berupa malaise, apati, anoreksia, demam, nyeri kepala Setelah minggu kedua, !ase meningitis dengan nyeri kepala, mual, muntah dan mengantuk (dro#siness) 6elumpuhan sara! knanial dan hidrose!alus terjadi karena eksudat yang mengalami organisasi, dan &askulitis yang menyebabkan hemiparesis atau kejang7kejang yang juga dapat disebabkan oleh proses tuberkuloma intrakranial %ada !ase ke tiga ditandai dengan mengantuk yang progresi! sampai koma dan kerusakan !okal yang makin berat ((ulyono F santoso, '==G) Tuberkulosis adalah penyakit airbone disebabkan oleh bakteri H (ycobacterium !ormasi

tuberculosis) dua proses patogenik TB pada :*S adalah meningoencephalitis dan granuloma (tuberkel)

%roses patologi dimulai dengan !ormasi pada basil, berisi tuberkel kaseosa

(!ocus kaya) dalam parenkim otak (@ee, )##)) Tuberkel bisa tumbuh, mendesak atau mengin!iltrasi jaringan sekitarnya dan menimbulkan gejala yang tergantung pada lokasi, kecepatan tumbuh serta reaksi radang di sekitarnya, @esi ini bila bersi!at lokal, tuberkel dapat membesar sampai ke bentuk ukuran tuberkuloma, khususnya jika tersebut kaya !ocus didalamnya dan kekuatan regangnya lebih baik daripada jaringan sekitarnya

Tuberkel juga dapat tersebar, in!iltrasi sebagai granulomata Sebagai alternati&e !okus kaya tersebut dapat rupture dan menyebabkan perkembangan meningioencephalitis ((ulyono F santoso '==G, @ee, )##) 2., #ejala Klinis Dejala klinisnya serupa dengan tumor intrakranial, dengan adanya peningkatan tekanan intracranial, tanda neurologic !okal, dan kejang epileptic, symptom sistemik dari tuberculosis seperti demam, lesu dan keringat berlebihan, terjadi kurang dari 9#$ dari kasus (Shams, )#'') %ada tuberkuloma intrakranial, selain terdapat gejala kenaikan tekanan intrakranial akibat proses desak ruang juga menimbulkan gejala meningitis, sering disertai TB pada organ lain (ani!estasi klinis dari tuberkuloma intrakranial adalah proses desak ruang ()#$ dari proses desak ruang disebabkan oleh tuberkuloma intrakranial) Dejala yang terjadi akibat dan edema otak, dan ini merupakan indikasi untuk pemberian kortikosteroid 6emoterapi anti tuberkulosis harus segera diberikan pada penderita yang diduga TB milier tanpa harus menunggu ditemukannya kuman (BTA) %enggunaan kortikosteroid pada TB miller dapat menyebabkan tuberkel menjadi kecil dan sangat e!ekti! untuk mengurangi sesak napas yang kadang7kadang dijumpai padaTB milier, serta untuk mengontrol edema otak (Djoko (ulyono, Djoko Iman Santoso, '==G) 2.- Diagnosis %enemuan in!eksi sistemik dan laboratorium umum yang berhubungan dengan in!eksi dapat tidak ditemukan, karena basil tuberculosis tidak selalu jelas pada :S? dan bahkan pada massa yang diambil, maka dari itu hasil yang negati&e dari pemeriksaan bekteri tidak menyingkirkan kemungkinan in!eksi tuberculosis *euroradiological imaging dengan :T and (+I mempunyai sensiti!itas yang tinggi untuk tuberkuloma, tetapi spesi!itas untuk diagnose de!eni!nya rendah (Canardag et al, )##9) %ada *+ ,can sesudah pemberian kontras, tuberkuloma memberi gambaran sebagai4 ') @esi berbentuk cincin dengan area hipodensIisodens di tengah dan dinding yang menyerap kontras

)) @esi berbentuk nodulIpla-ue yang menyerap kontras Tanpa kontras, lesi pada umumnya hipodensIisodens, pada beberapa kasus didapatkan kalsi!ikasi Dambaran tuberkuloma pada *+ ,can sukar dibedakan dengan tumor, abses atau granuloma kronik ((ulyono F Santoso, '==G)

#a $ar 1. .T S/an "tak0 #a $ar A1 tan*a kontras

enunjukan *ergeseran %ari 2entrikel1 kiri

#a $ar B1 %engan kontras ta *ak se$agai lesi space-occupying lesions1%ari /ere$ellu

(+I mempunyai peranan penting dalam diagnose tuberkuloma intracranial %ada (+I, gambar +1-#eighted (. dapat menunjukan area hypo7 or isointensity dan +2-#eighted images dapat menunjukan hypointense, isointense atau central hyperintense /one dikelilingi hypointense rim (aka biasanya misdiagnosis dengan meningioma, neurinoma, e&en /ith metastasis Saat ini dilaporkan bah/a proton magnetic resonance spectroscopy membedakan tuberculomas dari kelainan intra cranial lainnya intracranial (Canardag et al, )##9)

#a $ar 2. 3agneti/ resonan/e i aging *a%a otak0 4a 1$5 T267eig'te% i ages0 an% 4/1%5 *ost6 ga%oliniu T167eig'te% #a $ar enunjukan ( la*is %ari tu$erkulo a otak. eli*uti

/entral1 iso%ense1 /aseous1 ne/roti/ /ore (eskipun demikian tumor metastase seperti malignant gliomas, meningiomas, dan neurocysticercosis dapat menunjukan gambaran yang mirip pada :T maupun (+I (@ee, )##)) Beberapa penulis berpendapat bah/a tuberkuloma dapat dipastikan bila pada serial *+ ,can atau serial (agnetic .esonance 0maging ((+I) lesi menghilang sesudah mendapat terapi obat antituberkulosis (.AT) ((ulyono F Santoso, '==G) :*S tuberculosis umumnya adalah akti&asi inisial in!eksi setelah beberapa tahun (aka lesi yang terlihat pada radiogra!i dada ditujukan untuk gejala sisa tuberculosis dan hasil serologis diperlukan pada kecurigaan tuberkuloma dalam periode preoperati&e 1ika kecurigaan kuat diagnosanya adalah tuberkuloma pengobatan dengan agen tuberculosis dapat lebih dipakai untuk

10

inter&ensi pembedahan dan regresi pada lesi diikuti secara teratur dapat mengkon!irmasi hasil diagnosis Tetapi dalam beberapa kasus khusus, biopsy dapat mencegah kesalahan diagnosis pada lesi (contoh4 meningioma) dan mencegah pasien dari e!ek berbahaya yang tidak diperlukan dari pengobatan (misalnya radioterapi), sebagai akibat dari lokasi yang tidak biasa dari tuberkuloma dan kemampuan untuk meniru lesi yang sering pada :*S, menyebabkan kesalahan diagnosis preoperati! (Canardag et al, )##9) Diagnosis pasti tuberkuloma ditegakkan dengan operasi ((ulyono F Santoso, '==G) %emeriksaan histologi akan mengungkapkan suatu tuberkuloma (Suslu, )#'') 2.8 Penatalaksanaan %engobatan TB menurut 2-. ('=="), disesuaikan dengan kategori penyakitnya ,ntuk penderita baru TB paru dengan sputum BTA(J), TB ekstrapulmonal yang berat seperti meningitis TB, disseminated tuberculosis, atau TB paru yang luas dengan sputum BTA (;) dimasukkan ke dalam kategori I, dianjurkan pemberian I*- (-), +i!ampisin (+), %irasinamid (K) dan Streptomisin (S) atau Etambutol (E) ?ase a/al diberikan )-+K S(E) .bat -+K S(E) diberikan tiap hari selama ) bulan (> minggu) Bila !ase ini telah selesai dan hapusan sputum negati!, diteruskan dengan !ase lanjutan, tetapi bila hapusan sputum positi!, terapi ditambah )70 minggu, diteruskan dengan !ase lanjutan %ada !ase lanjutan diberikan 0-+ atau 0-"+" .bat -+ diberikan tiap hari atau " kali seminggu selama 0 bulan ,ntuk penderita meningitis TB, TB milier atau dengan kelaian neurologis -+ harus diberikan setiap hari selama 37G bulan (total >7= bulan) Tuberkuloma yang kecil (L) cm) dapat sembuh dengan terapi medisinal dalam '# minggu, lesi yang lebih besar memerlukan eksisi Dengan *+ ,can dapat terdeteksi lesi kecil ()7" mm) dan dapat diterapi medisinal sehingga mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat operasi (Santoso F mulyono, '==G) %engobatan optimal adalah e5cise tuberkuloma, jika tersebut merupakan region yang dapat di akses dan kemoterapi antituberkulosa (Shams, )#'')

11

BAB III PENUTUP

(.1. Kesi *ulan Tuberkulosis merupakan penyakit endemi di negara berkembang dan "#$ dari space occupation lesi adalah tuberkuloma Tuberculoma intrakranial berasal dari penyebaran secara hematogen dari lesi tuberkulosa pada bagian tubuh yang lain terutama dari paru Dejala klinisnya serupa dengan tumor intrakranial, dengan adanya peningkatan tekanan intracranial, tanda neurologic !okal, dan kejang epileptic, symptom sistemik dari tuberculosis seperti demam, lesuh dan keringat berlebihan, terjadi kurang dari 9#$ dari kasus Diagnosis Tuberkoloma intra cranial meliputi penemuan in!eksi sistemik dan laboratorium umum *euroradiological imaging dengan :T and (+I (mempunyai sensiti!itas yang tinggi untuk tuberkuloma, tetapi spesi!itas untuk diagnose de!eni!nya rendah), radiogra!i dada, serologis, biopsy Diagnosis pasti tuberkuloma ditegakkan dengan operasi dan pemeriksaan histologi akan mengungkapkan suatu tuberkuloma %engobatan optimal adalah e5cise tuberkuloma, jika tersebut merupakan region yang dapat di akses dan kemoterapi antituberkulosa

12

DA!TA9 PUSTAKA

Anonim )#'' Anatomi dan ?isiologi .tak .takhttp4II/// scribd comIdocI)>9G=#G#IAnatomi7Dan7?isiologi7.tak, no&ember )#'' jam #0 ## @ee 2C, 6C %ang, :6 2ong, )##) :ase +eportM Tuber Brain tuberculoma in -ong 6ong 1K(2 200234& 2-5 (ulyono, Djoko, Djoko Iman Santoso, '==G Tuberkulosis (ilier dengan Tuberkuloma Intrakranial @aporan 6asus 667, 0 0lmu 6enyakit 6aru, 8akultas Kedokteran 9ni%ersitas :irlangga .umah ,akit 9mum 7aerah 7r ,utomo, ,urabaya. Shams, ShahNad )#'' Intracranial Tuberculoma .mar -ospital, diakses )=

1ail +oad, @ahore, %akistan /// Brain Tuberculomas htm, diakses )> no&ember )#'' jam )# ## Suslu, -ikmet Turan , (usta!a BoNbuga, :icek Bayindir, )#'# :erebral Tuberculoma (imicking -igh Drade Dlial Tumor 1T* 4 )'( ")4 0)G70)= Canardag,- S ,ygun, B Cumuk, ( :aner, B :anbaN, )##9 :erebral tuberculosis mimicking intracranial tumour Singapore (ed 1 )##9M 03(')) 4 G"'

13

Anda mungkin juga menyukai