Anda di halaman 1dari 239

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Teknik Question

Student Have untuk Meningkatkan Perhatian Siswa


dalam Pembelajaran Matematika
(Penelitian Tindakan Kelas di MTs Jamiyyah Islamiyyah )

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)





Disusun Oleh:
NENENG MILATI
106017000537




JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011
I,EMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul
"Penerapan
strategi
pembelajaran
Aktif reknik
Question
student Have untuk meningkatkan
perhatian
Siswa Dalam
Pembelajaran Matematika
"
disusun oleh NENENG MILATI Nombr Induk
Mahasiswa 106017000537, telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai
karya ilmiah.
Jakarta. Juni 2011
Yang Mengesahkan,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
A,U
Drs. Rachmat Mulvono. M.Si.Psi
NIP : 1 9650220199903 1,003
Naimi Ulva. M.Pd
NIP: 1 967 0623 1997 032001
LEMBAR PENGESAIIAN
Skripsi berjudul
'Penerapan
Strategi Pembelajaran Aktif Teknik
Question
Student Have untuk Meningkatkan Perhatian Siswa dalam
Pembelajaran Matematika" diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus
dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 14 September 2011 di hadapan dewan
penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd) dalam
bidang Pendidikan Matematika.
Jakarta September 2011
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua JurusarlProdi)
Maifalinda Fatra" M.Pd
NrP. 19700528 199603 2 002
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)
Otong Suhyanto, M.Si
NrP. 19681104 199903 I 001
Penguji I
Dra. Afidah Mas'ud
NrP. 19610926 198603 2 004
Penguji II
Otong Suhyanto, M.Si
NIP. 19681104 199903 1 001
Tanggal
a8-q
-aot l
Tanggal
Tanggal
e8-o9-
eotl
N..:.99..:H!
Tanda Tanqan
Tanda Tangan
lmu Tarbiyah dan Keguruan
t
t
5 198703 i 003
Yang bertandatangan di
Nama
NIM
Jurusan
Angkatan Tahun
Alamat
Nama
NIP
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
bawah ini:
Neneng Milati
106017000537
Pendidikan Matematika
2006
Jl. Panti Asuhan Rt.06/11 Jurang mangu Barat Pondok
Aren Tangerang Banten
-
15223
MEN YATAKAN DENGAI{ SEST]NGGUIINYA
Bahwa skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Teknik
Question
Student Have Untuk Meningkatkan Perhatian Siswa Dalam
Pembelajaran Matematika adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan
dosen:
l. Dosen Pembimbing I
: Drs. Rachmat Mulyono, M.Si,P.Si
: 196502201 99903 1 003
Dosen Jurusan : Psikologi
2. Dosen Pembimbine II
Nama : Najmi Ulya, M.Pd
NIP :196706231997032001
Dosen Jurusan : Pendidikan lV{atematika
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila temyata skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
Jakarta, Juni 2011
.&+g
Menyataka;
Nama
NIM
Judul Skripsi
LNMBAR UJI REFERENSI
: Neneng lvlilati
: 106017000537
: Penerapan Strategi Pembelajaran
Student Have untuk meningkatkan
Pembelajaran Matematiks
Aktif Teknik
Quesfion
Perhatian Siswa dalam
Buku Sumberl Referensi
10.
Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Urnum. Jakarta:
Rineka Cipta
A.M, Smdiman. 2003. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Anitah, Sri W,dkk. 2008. Strategi Pembelajaran
Mat e m at ika. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Dasar-Dasar Evaluasi
P endidiLran. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian
Tindnkan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Amra4 Saifuddin. 2010. Penyusunan Skala
P sil<ologi. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Bahd, Syaiful Djamarah. 2008. Psilalogl Belajar.
Jakarta:Rineka Cipta.
Chaplin, James P. 2008. Kamus Lenglmp Psikalogi.
PT. Raja Grafindo Persada.
Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Grasindo.
Hasbullah. 2006. Das ar-dasa IImu P endidilcan.
Jakarta: PT. Raia Grafindo Persada.
l l .
12.
t4.
15.
16.
t 7.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Isjoni, dkk. 2007. Pembelajaran Visioner.
Yogyakarta: Pustaka Pelaj ar.
Machmudah, Umi dan Abdul Wahab Rosyidi.
2008. Active Learning Dalam
Pembelajaran Bahasa Arab. Malang:
UIN Malang Press.
M,S, Suhaman. 2005. P s ikologi Kognitif. Surabaya:
Srikandi.
Mulyash E.2009. Menjadi Guru Profesional.
Bandung: Rosda Karya.
Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru
P emb el aj aran. Jakarta: Kencana.
Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar
dan Micro Teaching. Jakarta: PT.
Ciputat Press.
Sabri, M.Alisuf. 200 I . P engant ar P sikalo gi Umum
& perkembangan. Jakarta: CV
Pedoman Ihnu Jaya.
Silbennan, Melvin L.20A6. Active Learning 101
Cara Belajar Siswa Alrtif Bandung:
Nusamedia.
Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Statistik
Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Soemanto, Wasty. 2006. Psilnlogi Pendidilwn.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Suherman, ErmarU dkk. 2003. Strategi
P e mb e I aj aran Matematika
Kontemporer. Bandung: JICA-UPL
Suprijino, Agus. 2009. Cooperative Learning
Teori dan PAIKEM.
I
24.
25.
26.
27.
28.
29.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suryabrat4 Sumadi. 2004. Psikologi Pendidilmn.
Jakarta: Raj awali Pers.
Syah, Muhibbin. 2005. Psitrologi Pendiditran
Dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psilalogi Umum.
Yogyakata: Andi.
Zairf., hisyam, dkk. 2008. Strate gi P emb el aj aron
Ald if Yogyakarta: CTSD.
http://c. I asphost-com/sibin/Alquran Tafsir.asp?Sur
r-
I
,4
&
4
4
I
e
tu
atKrT&No:204. (Rabu 12 Januari 2011 pukul
20.34).
t
http ://id. shvoong.com/social
sciences/education/2 1 39642-pengertian-stateei-
planted-questions/.
(Jumat, 24 Desember 2010
pukul 13:03).
/
Dosen Pembimbing I
Drs. Rachmat Mulyono, M.SirPsi
NIP: 19650220199903 1003
Yang mengetahui,
Jakart4 Juni 2011
Dosen Pembimbing II
I r .
Jn-ql
./-./wa-tA
a / u ( s -
v----
Najmi Ulya, M.Pd
NIP: 1 9670 623 1997 032001
i
ABSTRAK


NENENG MILATI (106017000537) Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif
Teknik Question Student Have untuk Meningkatkan Perhatian Siswa dalam
Pembelajaran Matematika (Penelitian Tindakan Kelas di MTs Jamiyyah
Islamiyyah). Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Juni 2011.
Latar belakang pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengatasi kondisi
belajar siswa yang kurang aktif, siswa cenderung diam, siswa malu bertanya
padahal dirinya tidak paham akan materi yang diajarkan dan kurang terkontrolnya
siswa dalam proses pembelajaran karena sering bercanda. Salah satu alternatif
yang dapat dilakukan guru untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran
matematika adalah melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Teknik
Question Student Have. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Jamiyyah Islamiyyah
Pondok Aren Tangerang tahun ajaran 2010/2011. Subyeknya adalah siswa kelas
VII-B dengan jumlah siswa 30 orang. Pokok bahasan yang diteliti adalah garis
dan sudut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yang terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar
observasi perhatian belajar matematika siswa, angket perhatian belajar
matematika siswa, wawancara, dan tes akhir siklus.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan strategi pembelajaran
aktif teknik Question Student Have dapat meningkatkan perhatian belajar
matematika siswa dan meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Saran yang
diajukan pada penelitian ini adalah hendaknya guru matematika dapat
menggunakan pembelajaran aktif teknik Question Student Have sebagai salah satu
pembelajaran aktif dalam mengajarkan mata pelajaran matematika untuk
meningkatkan perhatian belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa.


Kata Kunci : Question Student Have dan Perhatian Belajar

ii
ABSTRACT

NENENG MILATI (106017000537) An Application of Active Learning
Strategy Through Question Students Have Technique to Improve Students
Attention in Learning Mathematics (Classroom Action Research at MTs
Jamiyyah Islamiyyah). A skripsi of Mathematics Education Department, Faculty
of Tarbiyah and Teacher Training, State Islamic University Syarif Hidayatullah
Jakarta, June 2011.
The background of this research is to handle the passivity of students in
Mathematics learning and teaching process. They tend to be quiet and shy to ask
anything about the subject that they do not understand and teacher less
controlling of his/her students in learning process. One alternative that teachers
can do to enable students in Math learning process is through the application of
active learning strategy through Question students have technique. The research
was conducted in MTs Jamiyyah Islamiyyah Pondok Aren, Tangerang academic
year 2010/2011. The object of this research is members of VII-B which consists of
30 students. The main subject researched here is lines and angles.
The method used in this research is the Classroom Action Research
(CAR), which consists of four stages. They are planning, execution, observation,
and reflection. The research instrument used is students observation sheet of
their attention in learning Mathematics, students attention questionnaire,
interview, and final test.
The conclusion of this research is that the application of active learning
strategy through Students have question Technique could improve students
attention in learning Mathematics and improve their output in learning
Mathematics. The suggestion for this research is the Mathematics teacher should
use this technique for one of active learning strategies in learning and teaching
process Mathematics to improve their skill in Mathematics.


Keywords: Question Students Have and Learning Attention







iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda kita
Nabi Muhammad SAW, kepada para keluarga, sahabat, dan mudah-mudahan
sampai kepada kita selaku umatnya.
Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi pendidikan matematika.
Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian di MTs.Jamiyyah Islamiyyah
pondok Aren Tangerang. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan
hambatan dalam penulisan skripsi ini. Hal ini dikarenakan keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman penulis, namun berkat dorongan dan bantuan dari
berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat terselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan moril dan materil, sehingga skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima
kasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Maifalinda Fatra, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika yang
telah mengajar dan memberikan support serta pengarahan sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
3. Bapak Otong Suhyanto, M.Si., Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika.
4. Drs. Rachmat Mulyono, M.Si,Psi., Dosen Pembimbing I yang selalu
memotivasi dan memberikan saran yang berguna bagi penyusunan skripsi
ini sehingga dapat selesai dengan baik.
5. Ibu Najmi Ulya M.Pd., Dosen pembimbing II yang tulus ikhlas penuh
kesabaran dan perhatian membimbing serta mengarahkan penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
iv
beserta staff jurusan yang selalu membantu penulis dalam proses
administrasi.
7. Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
8. Bapak Yunus S.Ag, Kepala Sekolah MTs.Jamiyyah Islamiyyah yang telah
mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini, serta Ibu Asri
Budiarti S.Pd, guru matematika yang telah membantu penulis dalam
penelitian skripsi ini.
9. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta, ayahanda (Abdul Khoir
(Alm)) dan Ibunda (Maanah) yang tiada hentinya mencurahkan kasih
sayang, selalu mendoakan, serta memberikan dukungan moril dan materil
kepada penulis. Kakakku (Muisah dan Fathurroji) dan Adikku (wawan dan
Rizki) yang telah memberikan dukungan moril serta doanya kepada
penulis.
10. Sahabat-sahabat seperjuanganku dibangku kuliah (Rossa Amelia,
Mardiyah, Fitria, Tika Mufrika, Siti Nurhayati, Rina Triana J.A, dan Tuti
Alawiyah) yang selalu memberikan semangat dan doa kepada penulis serta
semua teman-temanku di Jurusan Pendidikan Matematika 2006.
11. Sahabat-sahabat terbaik (Ades, Nury, Rizka, Eva, Diana, Jubaidah, Huda,
Uum, Nero, dan Tasuah) yang selalu memberikan semangat dan
mendengar setiap keluh kesahku.
12. Dan kepada semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, penulis meminta kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Akhir kata
semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca
pada umumnya.

Jakarta, Juni 2011


Penulis

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i
ABSTRACT ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi dan Fokus Masalah .................................................. 6
C. Pembatasan Fokus Masalah ....................................................... 7
D. Perumusan Masalah ................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8
BAB II: KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Hakekat Belajar Matematika ....................................................... 9
1. Pengertian Belajar ......................................................... 9
2. Pengertian Matematika .................................................. 11
3. Makna Pembelajaran Matematika ................................. 13
B. Strategi Pembelajaran Aktif Teknik Question Student Have ..... 15
1. Strategi Pembelajaran Aktif ......................................... 15
2. Teknik Question Student Have ...................................... 18
C. Perhatian Siswa Dalam Pembelajaran Matematika .................... 19
1. Pengertian Perhatian ...................................................... 19
2. Teori Perhatian ............................................................. 22
3. Macam-Macam Perhatian ............................................ 24
4. Hal-hal yang Menarik Perhatian ................................. 26
D. Pengajuan Konseptual ............................................................ 28
vi
E. Hipotesis Tidakan ... 30

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 31
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan..................................... 31
C. Subjek Penelitian ........................................................................ 33
D. Peran dan Pososi Peneliti dalam Penelitian ................................ 34
E. Tahap Intervensi Tindakan ......................................................... 34
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .............................. 40
G. Data dan Sumber Data ................................................................ 40
H. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................... 40
I. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 41
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan Studi ..................................... 42
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis.............................. 45
L. Tindak Lanjut/Pengembangan Pemeriksaaan Tindakan ............. 48
BAB IV: DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTRPRETASI HASIL
ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Pengamatan ....................................................... 49
B. Pemeriksaan Keabsahan Data ..................................................... 93
C. Analisis Data ............................................................................... 94
D. Interpretasi Analisis Data ........................................................... 99
E. Pembahasan Temuan Penelitian .................................................. 100
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 103
B. Saran ............................................................................................ 103
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN





vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hasil Validias Angket.............................................................. 44
Tabel 3.2 Skala penilaian perhatian siswa dalam belajar matematika ..... 46
Tabel 3.3 Kategori skala perhatian belajar ............................................... 47
Tabel 4.1 Rekapitulasi persentase perhatian belajar siswa
pada pembelajaran siklus I ....................................................... 69
Tabel 4.2 Skor perhatian belajar matematika siswa pada siklus I ............ 72
Tabel 4.3 Persentase hasil angket perhatian belajar siswa
tiap indikator ............................................................................ 73
Tabel 4.4 Nilai tes akhir siklus I .............................................................. 73
Tabel 4.5 Refleksi tindakan pembelajaran pada siklus I .......................... 75
Tabel 4.6 Rekapitulasi persentase perhatian belajar siswa
pada pembelajaran siklus II ..................................................... 88
Tabel 4.7 Skor perhatian belajar matematika siswa pada siklus II .......... 91
Tabel 4.8 Persentase hasil angket perhatian belajar siswa tiap indikator. 92
Tabel 4.9 Nilai tes akhir siklus II ............................................................. 92
Tabel 4.10 Rekapitulasi persentase perhatian belajar siswa siklus I
dan siklusII .............................................................................. 95
Tabel 4.11 Statistik deskriftif peningkatan hasil belajar siswa .................. 97
Tabel 4.12 Persentase hasil angket perhatian belajar siswa dalam
pembelajaran matematika......................................................... 98










viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Pengajuan Konseptual .............................................. 30
Gambar 3.1 Desain penelitian ................................................................. 33
Gambar 3.2 Bagan tahap-tahap penelitian ............................................... 39
Gambar 4.1 Suasana kelas pada penelitian pendahuluan ........................ 52
Gambar 4.2 kegiatan siswa pada saat diskusi .......................................... 56
Gambar 4.3 Peneliti sedang memberikan pengarahan kepada
kelompok III ........................................................................ 63
Gambar 4.4 Siswa S6 dari kelompok II sedang menjawab pertanyaan
yang diajukan temannya ...................................................... 80
Gambar 4.5 Siswa terlihat aktif dalam berdiskusi ................................... 82
Gambar 4.6 Diagram batang peningkatan persentase perhatian belajar .. 96
Gambar 4.7 Diagram batang peningkatan rata-rata hasil belajar
matematika siswa ................................................................. 99

ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)........................... 107
Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa (LKS) .................................................. 147
Lampiran 3 Kisi-kisi Angket Perhatian Siswa (Sebelum Validitas) ....... 179
Lampiran 4 Angket Perhatian Siswa (Sebelum Validitas) ...................... 180
Lampiran 5 Kisi-kisi Angket Perhatian Siswa (Setelah Validitas) .......... 183
Lampiran 6 Angket Perhatian Siswa (Setelah Valiitas) .......................... 184
Lampiran 7 Lembar Observasi Perhatian Siswa ...................................... 186
Lampiran 8 Lembar Observasi KBM ...................................................... 188
Lampiran 9 Pedoman Wawancara ........................................................... 189
Lampiran 10 Lembar Hasil Wawancara .................................................... 195
Lampiran 11 Nilai Harian Matematika Siswa Siklus I .............................. 207
Lampiran 12 Nilai Harian Matematika Siswa Siklus II ............................ 208
Lampiran 13 Soal tes Siklus I .................................................................... 209
Lampiran 14 Soal tes Siklus II .................................................................. 210
Lampiran 15 Hasil Tes Akhir Siklus I ....................................................... 211
Lampiran 16 Hasil Tes Akhir Siklus II .................................................... 212
Lampiran 17 Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Angket Perhatian ..... 213
Lampiran 18 Hasil Perhitungan Angket siklus I dan Siklus II ................... 216
Lampiran 19 Rekapitulasi Observasi Pembelajaran Siswa ....................... 222
Lampiran 20 Rekapitulasi Observasi Pengajaran Guru ............................. 223
Lampiran 21 Hasil Pertanyaan Siswa Siklus I........................................... 224
Lampiran 22 Hasil Pertanyaan Siswa Siklus II ......................................... 225

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan
Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu
manusia dalam mengembangkan potensi diri sehingga mampu menghadapi
setiap perubahan yang terjadi. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
1


Menurut Langeveld bahwa pendidikan ialah usaha untuk menciptakan
tingkat kedewasaan secara susila. Batasan tentang kedewasaan itu bersifat
fleksibel. Ia tidak ditentukan hanya oleh usia, bahkan dengan berkembangnya
konsep pendidikan seumur hidup (long life education) maka tugas pendidikan
menjadi tak terbatas. Menurut UNESCO, tujuan pendidikan ialah menuju
humanisme ilmiah, menumbuhkan kreativitas, orientasi pada keterlibatan
sosial, dan pembentukan manusia sempurna.
2

Pada dasarnya, setiap manusia terlahir dengan potensi kecerdasan
masing-masing sebagai anugerah Tuhan. Persoalan justru terletak bagaimana
cara mengembangkan potensi kecerdasan yang beragam tersebut. Selama ini
kita cenderung terjebak pada pemikiran konservatif dengan pola
pengembangan yang seragam. Jarang sekali orang melihat kekhasan dari
masing-masing individu. Ironisnya, hal ini tidak hanya terjadi di dalam
keluarga tetapi juga terjadi di sekolah, sebuah lembaga yang notabene
bertujuan membentuk manusia yang cerdas secara komprehensif.

1
Hasbullah. Dasar-dasa Ilmu Pendidikan. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006) , h, 307.
2
Gulo. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Grasindo, 2002), h, 40-41.


1
2

Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan salah satu masalah
yang cukup kompleks. Masalah pokok pendidikan di Indonesia pada saat ini
masih berkisar pada soal pemerataan kesempatan, revolusi, kualitas, efektifitas
dan efesiensi pendidikan. Pada dasarnya banyak hal yang menjadi alasan perlu
diadakannya inovasi pendidikan di Indonesia, diantaranya adalah
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertambahan penduduk,
meningkatnya animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih
baik. Menurunnya kualitas pendidikan, kurang adanya relevansi antara
pendidikan dan kebutuhan masyarakat, belum efektif alat organisasi, serta
belum tumbuhnya suasana yang subur dalam masyarakat mengakibatkan
pendidikan di Indonesia belum berkembang. Untuk mengatasi masalah tersebut
perlu diadakan perubahan-perubahan yang dituntut oleh keadaan sekarang dan
yang akan datang.
Kegiatan pengajaran di sekolah, merupakan bagian dari kegiatan
pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas anak didik ke arah yang lebih
baik. Bila diamati keberhasilan dalam pendidikan tidaklah lepas dari perhatian
siswa dalam proses belajar mengajar. Perhatian dalam proses belajar mengajar
biasanya diukur dengan keberhasilan siswa dalam memahami dan menguasai
materi yang diberikan. Semakin banyak siswa yang dapat mencapai tingkat
pemahaman dan penguasaan materi maka semakin tinggi perhatian siswa
dalam pembelajaran tersebut.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa perhatian anak didik
berkurang bersamaan dengan berlalunya waktu. Penelitian Polio menunjukkan
bahwa siswa dalam ruang kelas hanya memperhatikan pelajaran sekitar 40%
dari waktu pembelajaran yang tersedia. Sementara penelitian Keachie
menyebutkan bahwa dalam 10 menit pertama perhatian siswa dapat mencapai
70%, dan berkurang sampai menjadi 20% pada waktu 20 menit terakhir.
3

Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan
menyenangkan diperlukan berbagai keterampilan, diantaranya adalah

3
Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia, 2006), cet. 2,
h. 24
3

keterampilan mengajar,
4
dan demikian pula penguasaan berbagai macam
pendekatan atau metode yang dapat menyenangkan dan menarik perhatian
siswa. Faktanya penggunaan metode yang tidak tepat akan memunculkan
masalah-masalah antara lain: Perhatian siswa tidak terfokus pada pelajaran,
siswa mudah merasa jenuh dan bosan dalam pembelajaran, siswa seringkali
meminta izin untuk ke kamar mandi, siswa menanggapi pertanyaan dari guru
dengan seenaknya dan terkadang sambil bercanda, pembelajaran masih bersifat
teacher centered, dan prestasi belajar yang belum mencapai batas tuntas
minimal. Salah satunya adalah prestasi belajar matematika siswa, karena
matematika mempunyai peranan penting dalam pendidikan.
Matematika sebagai salah satu pola berpikir ilmiah sangat diperlukan
untuk menumbuhkembangkan kemampuan berpikir logis, sistematis, dan kritis
dalam diri peserta didik. Matematika memegang peranan yang sangat penting
dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemudian dengan
bantuan matematika ilmu pengetahuan dan teknologi akan maju lebih pesat.
Demikian pula matematika merupakan pengetahuan dasar yang diperlukan
peserta didik untuk menunjang keberhasilan belajarnya dalam menempuh
pendidikannya yang lebih tinggi. Karena itulah, kemampuan siswa dalam
menguasai matematika perlu ditingkatkan sehingga siswa memiliki
pengetahuan yang cukup untuk menghadapi masa depan dan juga diharapkan
dapat memberikan andil untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di
sekolah-sekolah dengan frekuensi jam pelajaran yang lebih banyak
dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainnya. Namun pada
kenyataannya, pelajaran matematika sering kali dianggap siswa sebagai mata
pelajaran yang sangat sulit dan menakutkan. Secara ilmiah tidak ada anak yang
ingin belajar matematika sebelum ia sendiri tahu bahwa matematika itu ada,
yang diinginkan anak adalah memperoleh informasi tentang hal-hal
disekitarnya dalam keadaan yang sebenarnya. Suasana proses pembelajaran
matematika saat ini terasa kaku dan membosankan, pembelajaran matematika

4
Mulyana. Menjadi Guru Profesional. (Bandung: Rosda Karya, 2009). h.69.
4

seolah-olah hanya terbalut pada penerapan rumus-rumus dan kemampuan
berhitung.
Kesan siswa tentang mata pelajaran matematika sebagai momok
masih banyak didapatkan, pandangan seperti ini yang mengakibatkan siswa
menjadi kurang aktif dan hasil belajarnya kurang memuaskan. Siswa yang
merasa bahwa matematika sulit, menanggapi setiap pelajaran yang diajarkan
khususnya pada mata pelajaran yang sebagai momok ini mungkin disebabkan
oleh berbagai hal seperti cara penyampaian materi dari guru yang monoton.
Dengan diberlakukannya KTSP di sekolah menuntut siswa untuk
bersikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam matematika. Setiap siswa harus dapat
memanfaatkan ilmu yang didapatnya dalam kehidupan sehari-hari, untuk itu
setiap pelajaran harus selalu dikaitkan dengan manfaatnya dalam lingkungan
masyarakat. Sikap aktif, kreatif, dan inovatif akan terwujud dengan
menempatkan siswa sebagai subyek pendidikan.
Siswa yang aktif dalam pembelajaran matematika akan membuat
dirinya lebih kreatif sehingga akan lebih mudah memecahkan masalah
matematika. Keaktifan siswa akan muncul bila guru memberikan kesempatan
kepada siswa agar mau mengembangkan pola pikirnya, mau mengemukakan
ide, dan lain-lain. Kadang dalam pembelajaran khususnya dalam pelajaran
matematika, ketika guru menawarkan kepada siswa agar mau mengerjakan soal
di depan kelas, banyak siswa yang enggan dan tidak mau.
Metode yang kurang bervariasi dalam proses pembelajaran akan
membuat siswa mengalami kejenuhan. Hal inilah yang menjadi salah satu
faktor permasalahan dalam proses pembelajaran khususnya matematika.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada beberapa orang
siswa di MTs.Jamiyyah Islamiyyah pada tanggal 15 Juli 2010 ditemukan
beberapa permasalahan yang terjadi di MTs.Jamiyyah Islamiyyah selama
prose pembelajaran, yaitu : 1) guru masih dominan aktif dalam proses
pembelajaran, 2) metode yang digunakan masih konvensional, 3) siswa malu
jika disuruh mengerjakan soal di papan tulis, 4) siswa kurang memperhatikan
materi yang diberikan guru, 5) siswa kurang terkontrol, masih adanya siswa
5

yang asik berbincang dengan teman sebangkunya, 6) siswa malu bertanya
tentang materi yang belum dimengerti, dan 7) siswa menganggap bahwa
matematika merupakan mata pelajaran yang sulit.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu diciptakan formula
pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan perhatian siswa dalam
pembelajaran matematika. Para guru terus berusaha menyusun dan menerapkan
berbagai strategi pembelajaran yang bervariasi agar siswa tertarik dan lebih
aktif dalam belajar matematika.
Keterampilan untuk menyajikan pembelajaran dengan penerapan
strategi dan metode belajar yang tepat merupakan salah satu syarat yang harus
dilakukan oleh seorang guru. Strategi dan metode belajar tersebut selain dapat
mengembangkan kompetensi diri siswa juga diharapkan dapat menciptakan
interaksi siswa dalam belajar. Interaksi yang diutamakan adalah interaksi
eduktif yaitu interaksi yang ditimbulkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
interaksi eduktif adalah proses interaksi yang disengaja, sadar tujuan, yakni
untuk mengantarkan siswa ke tingkat kedewasaannya.
5
Dengan interaksi
eduktif diharapkan dapat menciptakan suasana pembelajaran lebih aktif,
komunikatif, dan dapat mengurangi kejenuhan siswa saat belajar. Dalam
pembelajaran harus ada komunikasi timbal balik antara guru dan siswa. Guru
diharapkan tidak mendominasi kelas dan siswa dapat berpartisipasi dan
berperan aktif untuk bertanya, menyampaikan pendapat atau informasi.
Peneliti mencoba menggunakan salah satu strategi pembelajaran aktif yang
bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki
anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang
memuaskan. Keterampilan proses merupakan ciri utama dari belajar aktif.
Berfikir, merasa, dan bekerja atau berbuat adalah aktifitas belajar yang
menunjang keterampilan proses. Salah satunya dengan menggunakan teknik
Question Student Have. Zaini dalam bukunya strategi pembelajaran aktif
mengatakan bahwa Question Student Have merupakan suatu strategi

5
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003)
h.18
6

mengajar dengan membagikan kartu kosong kepada setiap siswa dalam setiap
kelompok. Siswa diminta menulis beberapa pertanyaan yang mereka miliki
tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari. Kemudian kartu diputar searah
jarum jam kesetiap kelompok. Anggota kelompok harus membacanya dan
memberikan tanda ceklis () jika pertanyaan tersebut dianggap penting.
6
Untuk
mengimplementasikan pembelajaran strategi aktif Question Student Have
didalam kelas peneliti menggunakan metode diskusi kelompok yang bertujuan
memberikan kesempatan kepada tiap-tiap siswa untuk mengembangkan
kemampuan memecahkan masalah sebelum mereka bertanya.
Strategi pembelajaran aktif yang diterapkan disini diharapkan dapat
menciptakan perhatian siswa untuk belajar, sebab pada strategi ini setiap siswa
di tuntut untuk aktif dalam membuat pertanyaan sehingga perhatian siswa
terpusat pada materi yang sedang di pelajari. Oleh karena itu, jika dalam
pelajaran matematika siswa dapat belajar secara menyenangkan maka hal ini
dapat meningkatkan perhatian siswa untuk belajar serta menghilangkan asumsi
bahwa belajar matematika itu sulit dan menjenuhkan. Perhatian merupakan
salah satu faktor keberhasilan belajar maka dengan penerapan strategi
pembelajaran aktif Questian Student Have dalam pembelajaran matematika ini
dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pula.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dapat diidentifikasi
masalah-masalah yang terjadi sebagai berikut :
1. Siswa menganggap pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit
dan menakutkan sehingga hasil belajar siswa masih rendah.
2. Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah matematika
karena malu untuk bertanya.
3. Perhatian siswa terhadap pelajaran matematika masih rendah.
4. Metode Question Student Have masih jarang digunakan dalam proses
pembelajaran matematika.

6
Zaini. Strategi Pembelajaran Aktif.(Yogyakarta: CTSD, 2008), h, 17.
7


C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya masalah yang dibahas dan kesalah-
pahaman maksud serta demi keefektifan penelitian ini, maka masalah yang
dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. Strategi pembelajaran dibatasi pada strategi aktif Question Student Have,
yaitu suatu strategi mengajar dengan membagikan kartu kosong kepada
setiap siswa dalam setiap kelompok. Siswa diminta menulis beberapa
pertanyaan yang mereka miliki tentang materi pelajaran yang sedang
dipelajari. Kemudian kartu diputar searah jarum jam ke setiap kelompok.
Anggota kelompok harus membacanya dan memberikan tanda ceklis ()
jika pertanyaan tersebut dianggap penting. Perputaran berhenti sampai
kartu kembali kepada pemiliknya kemudian setiap kelompok
menyelesaikan soal yang mendapat tanda ceklis () terbanyak
2. Perhatian siswa dalam pembelajaran matematika dibatasi pada perhatian
sengaja, perhatian spontan dan perhatian intensif.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah yang di kemukakan dalam penelitian ini, rumusan
masalah yang diajukan adalah;
1. Apakah strategi pembelajaran aktif teknik Question Student Have dapat
Meningkatkan Perhatian Siswa dalam pelajaran matematika?
2. Apakah strategi pembelajaran aktif teknik Question Student Have dapat
Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika?

E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka
tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
8

1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif
teknik Question Student Have terhadap perhatian belajar matematika
siswa.
2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif
teknik Question Student Have terhadap hasil belajar matematika siswa.

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang
menggunakan strategi pembelajaran aktif teknik Question Student
Have.
b. Memberikan gambaran yang jelas pada guru tentang strategi
pembelajaran aktif teknik Question Student Have dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, peneliti dapat meningkatkan perhatian belajar siswa dalam
pembelajaran matematika dengan mengunakan strategi pembelajaran
aktif teknik Question Student Have.
b. Bagi guru, memberikan masukkan dalam memperluas pengetahuan dan
wawasan tentang metode pembelajaran.
c. Bagi sekolah, memberikan sumbangan dalam rangka penambahan
variasi metode pembelajaran matematika.


9

BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN

A. Hakekat Pembelajaran Matematika
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang berproses yang merupakan kegiatan
yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang
pendidikan. Hal itu berarti keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan
pendidikan tergantung pada proses belajar yang dialami siswa. Oleh karena itu
pemahaman yang benar mengenai arti belajar sangat diperlukan oleh guru.
Banyak para pakar pendidikan yang mengemukakan pengertian belajar.
Pengertian-pengertian tersebut akan diuraikan pada pembahasan berikut ini.
Menurut Hilgard belajar didefinisikan sebagai Learning is the process by
which an activity originates or is charged throught training procedures
(whether in the laboratory or in the natural environments) as disitinguished
from changes by factor not attributable to training. Artinya, seseorang dapat
dikatakan belajar kalau dapat melakukan sesuatu dengan cara latihan-latihan
sehingga yang bersangkutan menjadi berubah.
1
Sedangkan menurut Wingkle
belajar adalah suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-nilai sikap. Perubahan
ini bersifat secara relatif konstan dan berbekas.
2

Cronbach menyatakan bahwa belajar itu merupakan perubahan perilaku
sebagai hasil dari pengalaman. Menurut Cronbach bahwa belajar yang sebaik-

1
Riyanto. Paradigma Baru Pembelajaran. (Jakarta: Kencana, 2009)., h. 4-5
2
Riyanto. Paradigma Baru Pembelajaran,h. 5

9
10

baiknya adalah dengan mengalami sesuatu yaitu menggunakan pancaindra.
3

Dengan kata lain belajar adalah suatu proses untuk mengubah performansi
yang tidak terbatas pada keterampilan, tetapi juga meliputi fungsi-fungsi,
seperti skill, persepsi, emosi, proses berfikir sehingga dapat menghasilkan
perbaikan performansi.
Reber dalam kamusnya Dictionary of Psychology membatasi belajar
dengan dua macam definisi. Pertama, belajar adalah proses memperoleh
pengetahuan. Kedua, belajar adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi
yang relatif langgeng sebagai hasil praktek yang diperkuat.
4
Maksud belajar
dalam penelitian ini yakni terjadinya perubahan tingkah laku yang signifikan
yang terjadi pada diri siswa, misalnya siswa dari yang belum bisa membaca
berubah menjadi bisa membaca. Dan perubahan tersebut dapat berasal dari
pengalaman-pengalaman yang diperoleh siswa dari lingkungan sekolah
maupun di luar sekolah.
Chaplin membatasi belajar dengan dua rumusan. Pada rumusan yang
pertama Chaplin mengartikan belajar sebagai perolehan perubahan tingkah
laku yang relatif menetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman.
Sedangkan pada rumusan yang kedua Chaplin mengemukakan bahwa belajar
adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya pelatihan
khusus.
5

Belajar juga bisa diartikan sebagai proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi
dengan lingkungannya.
6


3
Riyanto. Paradigma Baru Pembelajaran,h. 5
4
Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2005), h. 88-89
5
Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,... h. 88-89
6
Bahri , Psikologi Belajar; (Jakarta:Rineka Cipta; 2008). h. 12
11

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
perubahan serta peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang di
berbagai bidang yang terjadi akibat melakukan interaksi terus menerus dengan
lingkungannya. Jika di dalam proses belajar tidak mendapatkan peningkatan
kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat dikatakan bahwa orang itu
mengalami kegagalan di dalam proses belajar.
2. Pengertian Matematika
Matematika dikenal sebagai suatu ilmu yang abstrak, yang dapat
dipandang sebagai menstrukturkan pola berfikir sistematis, kritis, logis,
cermat dan konsisten. Sekalipun abstrak, berbagai konsep maupun teori
matematika timbul atau di susun berdasarkan berbagai penomena nyata, atau
dipicu oleh kebutuhan dalam memecahkan permasalahan dalam kehidupan
nyata.
Banyak para pakar pendidikan yang mengartikan matematika. Pendapat
para pakar tersebut akan diuraikan pada pembahasan berikut ini:
Istilah matematika yang berasal dari bahasa asing seperti mathematics
(Inggris), mathematik (Jerman), methematique (Prancis), mathematico (Itali),
matematiceski (Rusia), atau mathematick wiskunde (Belanda) mempunyai arti
sama dengan mathema yaitu belajar atau hal yang dipelajari.
7
Menurut Reys
dkk, seperti dikutip Russefendi, matematika adalah telaah tentang pola dan
hubungan, suatu pola berfikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat.
8

Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan
idea, proses dan penalaran.
James dan James mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang
logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang
berhubungan dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak terbagi
kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri.
9
Dapat dikatakan
bahwa dalam pembelajaran matematika antara satu topik matematika dengan

7
Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: JICA-UPI, 2003) h. 15
8
Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, h. 17
9
Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, h. 16
12

topik matematika yang lain saling berkaitan. Johnson dan Rising mengatakan
matematika adalah pola berfikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang
logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang
didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat, refresentasinya dengan simbol
dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai
bunyi.
10

Matematika merupakan bahasa yang mampu menterjemahkan
pengertian yang kita inginkan. Ia yang melambangkan serangkaian makna
dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambang-lambang matematika
bersifat artifisial, maksudnya hanya dapat dimengerti setelah diketahui arti
darinya. Tanpa itu matematika hanyalah merupakan kumpulan rumus-rumus
yang membuat orang menjadi malas untuk bergelut dengannya.
Terlepas dari pengaruh yang mana ahli matematika berkomentar
tentang definisi matematika, sesungguhnya mencari kesamaan dari masing-
masing definisi tidaklah begitu sulit, karena mereka tertuju pada satu makna
yang terangkum dalam ciri-ciri atau karakteristik matematika, disamping
memang mereka melihatnya dari sudut pandang berbeda serta disiplin ilmu
yang dikaji juga tidak sama, maka pantaslah kalau tidak ada kesepakatan
tunggal tentang matematika.
Untuk lebih jelasnya berikut disajikan beberapa pengertian tentang
matematika;
1. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir
secara sistematis.
2. Matematika adalah ilmu tentang keluasan atau pengukuran dan letak.
3. Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan dan hubungan-
hubungannya.
4. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logis.

10
Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, h. 19
13

5. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan
masalah tentang ruang dan bentuk.
6. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.
11


Dari beberapa pengertian di atas dapat dikatakan bahwa
matematika adalah ilmu tentang logika, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip
yang berhubungan antara yang satu dengan yang lain dan disusun secara
hierarki sehingga orang yang mempelajari matematika akan mampu
memahami konsep-konsep matematika. Pengertian tersebut menunjukkan
bahwa dengan belajar matematika berarti ada kegiatan menghubungkan
antar konsep, antar prinsip atau antar konsep dengan prinsip sehingga siswa
mampu memahami hubungan tersebut.
3. Makna Pembelajaran Matematika
Tujuan pembelajaran matematika di sekolah mengacu kepada
fungsi matematika serta kepada tujuan pendidikan nasioanal yang telah
dirumuskan. Diungkapkan dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran
(GBPP) matematika, bahwa tujuan umum diberikannya matematika pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah meliputi dua hal yaitu;
a. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan
keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang,
melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis,
rasional, kritis, cermat, jujur, efektif dan efisien.
b. Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan
pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam
mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.
12

Secara umum tujuan pembelajaran matematika pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah adalah memberikan penekanan pada prenataan nalar dan

11
Anitah, Strategi Pembelajaran Matematika, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008) h. 7.4
12
Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,... h. 58
14

pembentukan sikap siswa. Selain itu, memberikan penekanan pada
keterampilan dalam penerapan matematika, baik dalam kehidupan sehari-hari
maupun dalam membantu mempelajari ilmu pengetahuan lainnya.
Pada pembelajaran matematika prinsip belajar adalah berbuat, berbuat
untuk mengubah tingkah laku jadi melakukan kegiatan.
13
Berbuat salah
satunya menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang diperlukannya.
Penemuan kembali adalah menemukan suatu cara penyelesaian secara
informal dalam pembelajaran matematika di kelas. Walaupun penemuan
tersebut sederhana dan bukan hal baru bagi orang yang telah mengetahui
sebelumnya. Oleh karena itu, materi yang diberikan kepada siswa bukan
dalam bentuk akhir dan tidak diberitahukan cara penyelesaiannya akan tetapi
Penekanan pembelajaran matematika lebih pada pemahaman konsep. Tidak
hanya bagaimana suatu soal harus diselesaikan, tetapi juga pada mengapa soal
tersebut diselesaikan dengan cara tertentu. Dalam pelaksanaannya tentu saja
disesuaikan dengan tingkat berfikir siswa. Dalam pembelajaran ini, guru lebih
banyak berperan sebagai pembimbing dibandingkan sebagai pemberi tahu.
Dalam pembelajaran matematika harus terdapat keterkaitan antara
pengalaman siswa sebelumnya dengan konsep yang akan diajarkan. Pengaitan
antara pelajaran yang sebelumnya dan yang akan dipelajari anak. Dalam
matematika setiap konsep berkaitan dengan konsep yang lain. Oleh karena itu,
siswa harus lebih banyak diberi kesempatan untuk melakukan keterkaitan
tersebut.
Dua hal penting yang merupakan bagian dari tujuan pembelajaran
matematika adalah pembentukan sifat yaitu pola berfikir kritis dan kreatif.
14

Untuk pembinaan hal tersebut, perlu memperhatikan daya imajinasi dan rasa
ingin tahu dari siswa. Siswa harus dibiasakan untuk diberi kesempatan

13
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2008), h. 95
14
Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,... h. 62
15

bertanya dan berpendapat, sehingga diharapkan proses pembelajaran
matematika lebih bermakna.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah proses
untuk membantu peserta didik agar belajar matematika lebih baik. Proses
pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa dengan
mengembangkan metode pembelajaran yang tepat untuk mencapai hasil
pembelajaran yang diinginkan. Dengan demikian pembelajaran matematika
yang bermutu akan terjadi jika proses belajar yang dialami siswa dan proses
mengajar yang dialami guru adalah efektif.
B. Strategi Pembelajaran Aktif dengan Teknik Question Student Have
1. Strategi Pembelajaran Aktif
Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai a plant method, or
series of actifities designed to acheaves a particular educational goal. Jadi
dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
15

Ada dua hal yang perlu kita cermati dari pengertian di atas, pertama
strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau
kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru
sampai penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Kedua,
strategi digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua
keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian
penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan sebagai fasilitas dan
sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.

15
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2139642-pengertian-strategi-planted-questions/.
Jumat, 24 Desember 2010. 13:03
16

Strategi pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang
memungkinkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik
dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan pengajar dalam
proses pembelajaran tersebut. Pembelajaran aktif juga dimaksudkan untuk
mengoptimalkan penggunaan potensi yang dimiliki anak didik, sehingga
semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai
dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Dalam pembelajaran aktif,
cara belajar dengan mendengarkan saja akan cepat lupa, dengan mendengar
dan melihat akan ingat sedikit, dengan mendengar, merlihat, dan
mendiskusikan dengan siswa lain akan faham, dengan cara mendengar,
melihat, diskusi, dan melakukan akan memperoleh pengetahuan dan
keterampilan.
Adapun konsep belajar aktif, sebagaimana yang diungkapkan Confusius:
Yang saya dengar, saya lupa
Yang saya lihat, saya ingat
Yang saya lakukan, saya paham
16

Ketiga pernyataan ini menekankan pada pentingnya belajar aktif agar
apa yang dipelajari dibangku sekolah tidak menjadi suatu hal yang sia-sia.
Ungkapan di atas sekaligus menjawab permasalahan yang sering dihadapi
dalam proses pembelajaran, yaitu tidak tuntasnya penguasaan anak didik
terhadap materi pembelajaran.
Silberman telah memodifikasi dan memperluas pernyataan Confusius
tersebut menjadi apa yang ia sebut paham belajar aktif.
Yang saya dengar, saya lupa.
Yang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat.
Yang saya dengar, lihat, dan pertanyakan atau diskusikan dengan orang
lain, saya pahami.
Dari yang saya dengar, lihat, bahas, dan terapkan, saya dapatkan
pengetahuan dan keterampilan.
Yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai.
17


16
Silberman, Active Learning 101 Strategih. 23
17
Silberman, Active Learning 101 Strategih. 23
17

Ada beberapa alasan yang dikemukakan mengenai penyebab mengapa
kebanyakan orang cenderung melupakan apa yang mereka dengar. Salah satu
jawaban yang menarik adalah karena adanya perbedaan antara kecepatan
berbicara guru dengan tingkat kemampuan siswa mendengarkan apa yang
disampaikan guru. Kebanyakan guru berbicara sekitar 100-200 kata per menit,
sementara anak didik hanya mampu mendengarkan 50-100 kata per menitnya,
karena siswa mendengarkan pembicaraan guru sambil berfikir.
18

Pembelajaran aktif juga merupakan suatu pelajaran yang mengajak siswa
untuk belajar secara aktif.
19
Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti mereka
yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif
menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi,
memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari
kedalam satu persoalan yang ada dalam dunia nyata. Dengan belajar aktif ini
siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran tidak hanya
mental akan tetapi melibatkan fisik juga. Dengan cara ini siswa akan
merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat
dimaksimalkan. Disamping itu pembelajaran aktif juga dimaksudkan untuk
menjaga perhatian siswa atau anak didik agar tetap tertuju pada proses
pembelajaran.
Strategi pembelajaran aktif pada setiap materi pelajaran yang baru
harus dikaitkan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang ada
sebelumnya. Materi pelajaran yang baru disediakan secara aktif, guru perlu
menciptakan strategi yang tepat guna sedemikian rupa, sehingga peserta
didik mempunyai perhatian yang tinggi untuk belajar.




18
Silberman, Active Learning 101 Strategih. 24
19
Zaini. Strategi Pembelajaran Aktif.(Yogyakarta: CTSD, 2008).
18

2. Teknik Question Student Have
Teknik Question Student Have dikembangkan untuk melatih peserta
didik agar memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya.
20
Question
Student Have merupakan teknik yang mudah dilakukan yang dapat dipakai
untuk mengetahui kebutuhan dan harapan siswa. Teknik ini menggunakan
elisitasi dalam memperoleh partisipasi siswa secara tertulis.
21

Teknik Question Student Have ini digunakan untuk mempelajari tentang
keinginan dan harapan anak didik sebagai dasar untuk memaksimalkan
potensi yang mereka miliki. Hal ini sangat baik digunakan pada siswa yang
kurang berani mengungkapkan pertanyaan, keinginan dan harapan-harapan
melalui percakapan.
22

Langkah-langkah pelaksanaan teknik Question Student Have, yaitu:
23

1. Bagikan potongan-potongan kertas (ukuran kartu pos) kepada siswa.
2. Minta setiap siswa untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang
berkaitan dengan materi pelajaran.
3. Setelah semua selesai membuat pertanyaan masing-masing diminta
untuk memberikan kertas yang berisi pertanyaan kepada kelompok
disamping kirinya. Dalam hal ini jika posisi duduk siswa adalah
lingkaran, nantinya akan terjadi gerakan perputaran kertas searah
jarum jam.
4. Pada saat menerima kertas dari kelompok lain siswa diminta untuk
membaca pertanyaan yang ada. Jika pertanyaan itu ingin diketahui
jawabannya, maka dia harus memberi tanda ceklis, jika tidak ingin
diketahui atau tidak menarik, berikan langsung pada kelompok

20
Suprijino, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2009). h.108
21
Isjoni. Pembelajaran Visioner. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007). h.15
22
Machmudah, Active Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. (Malang: UIN Malang Press,
2008). h. 124
23
Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. (Jakarta: PT. Ciputat Press, 2010). h.
122-123.
19

disamping kiri. Dan begitu seterusnya sampai semua soal kembali
kepada pemiliknya.
5. Ketika kertas pertanyaan tadi kembali kepada pemiliknya, siswa
diminta untuk menghitung tanda ceklis ( ) yang ada pada kertasnya.
Pada saat ini carilah pertanyaan yang mendapat tanda ceklis ( ) paling
banyak.
6. Beri respon kepada pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan :
a. jawaban langsung secara singkat
b. menunda jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut sampai
waktu yang tepat atau waktu membahas topik tersebut.
7. Jika waktu cukup, minta beberapa orang siswa untuk membacakan
pertanyaan yang ia tulis meskipun tidak mendapat tanda ceklis ()
yang banyak kemudian berikan jawaban.
8. guru melakukan pemeriksaan terhadap pertanyaan dari tiap-tiap
kelompok, mungkin ada pertanyaan yang substansinya sama.

Meskipun siswa diminta menuliskan pertanyaan dengan potongan
kertas, mintalah siswa menulis harapan mereka dan atau mengenai kelas
yang akan mereka amati. Teknik ini dapat pula dilakukan dengan meminta
siswa untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh kelompok
tersebut, sehingga fase ini akan dapat mengidentifikasi pertanyaan mana
yang mendapat yang mendapat jawaban terbanyak, sebagai indikasi
penguasaan anak terhadap objek yang dipertanyakan.
24

C. Perhatian Siswa dalam Pembelajaran Matematika
1. Pengertian Perhatian
Dalam Suryabrata, para ahli psikologi mengungkapkan bahwa pengertian
perhatian dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu, perhatian adalah
pemusatan tenaga psikis tertuju kapada suatu objek, dan perhatian adalah

24
Machmudah, Active Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Arabh. 126-127
20

banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktifitas yang
dilakukan.
25

Menurut Kamus Lengkap Psikologi, Perhatian (attention) merupakan
suatu proses mereaksi secara istimewa terhadap suatu rangsangan atau
sederetan perangsang.
26
Dalam Sabri, Perhatian mempunyai tugas selektif
terhadap rangsangan-rangsangan yang mengenai/ atau sampai kepada
individu.
27
Jika perhatian tidak bisa menyelektif rangsangan, maka proses
perhatian tidak akan sampai ke reseptif atau individu. Oleh karena itu
menyelektif merupakan proses yang harus dilewati dalam proses perhatian.
Dalam Soemanto, pengertian perhatian juga tidak jauh berbeda seperti yang
sudah diungkapkan dalam Sabri perhatian juga bisa diartikan sebagai
pemusatan tenaga/ kekuatan jiwa tertuju kepada sesuatu objek. Perhatian juga
merupakan pendayagunaan kesadaran untuk menyertai sesuatu aktifitas.
28

Perhatian (attention) merupakan suatu aktivitas yang penting dalam
pendidikan. Karena perhatian merupakan penyeleksian terhadap stimulus.
29

Apa yang diperhatikan akan betul-betul disadari oleh individu, dan akan betul-
betul jelas bagi individu yang bersangkutan. Oleh karena itu perhatian sangat
penting dalam proses pendidikan, terutama dalam proses pembelajaran. Jika
tidak adanya proses seleksi terhadap rangsangan pada saat suatu rangsangan
merangsang reseptif, maka tidak akan terjadinya proses perhatian, sehingga
tidak adanya proses pembelajaran pada diri siswa. Hal ini dapat dilihat saat
proses pembelajaran, dengan metode apapun guru menyampaikan pelajaran,
seorang siswa tidak akan tertarik untuk memperhatikan jika tidak adanya
proses seleksi dalam perhatian. Dalam proses perhatian, posisi strategi
pembelajaran yang digunakan oleh guru pada saat itu merupakan suatu bentuk
rangsangan yang bertujuan untuk merangsang reseptif atau individu.

25
Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:Rajawali Pers, 2004) h. 14
26
Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, (PT. Raja Grafindo Persada, 2008)
27
Sabri, Pengantar Psikologi Umum & perkembangan, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 2001),
cet III, hal 42
28
Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006) . h. 34
29
Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi, 2003). h. 99
21

Unsur perhatian juga penting dalam pemahaman dan pembelajaran.
Adapun pentingnya perhatian dalam pembelajaran dijelaskan dalam Al Quran.
Sebagaimana firman Allah SWT Dan apabila dibacakan Al Quran, maka
dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu
mendapat rahmat.(Qs. Al Araaf : 204).
30
Dari ayat diatas dapat ditafsirkan
bahwa Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar mereka
memberikan perhatian yang sungguh-sungguh kepada Al-Quran. Hendaklah
mendengarkan sebaik-baiknya bilamana Al-Quran diperdengarkan kepada
mereka, baik mengenai bacaan ataupun isinya untuk dipahami, dipetik
pelajaran-pelajaran daripadanya dan diamalkan dengan segala penuh
konsekuensinya.
Perhatian siswa dalam belajar adalah usaha siswa dalam
mengkonsentrasikan pikirannya pada proses pembelajaran, serta adanya
proses memilih-milih suatu rangsangan, sehingga rangsangan tersebut
diseleksi oleh siswa dan pada akhirnya siswa hanya memilih satu rangsangan
saja. Pada proses pembelajaran, siswa dihadapkan dengan berbagai macam
kejadian, misalnya pada saat guru menerangkan pelajaran, ada beberapa siswa
yang berisik, ada bunyi ledakan dan banyak kejadian-kejadian yang lain,
walaupun banyak kejadian-kejadian yang terjadi, siswa tetap memperhatikan
guru yang sedang menerangkan pelajaran tersebut. Dilihat dari contoh
tersebut, siswa sudah mengalami proses perhatian, dia memilih-milih
rangsangan sehingga hanya ada satu rangsangan yang dapat diambil oleh
siswa yakni memeperhatikan penjelasan guru.
Dilihat dari beberapa pendapat tentang pengertian perhatian di atas, dalam
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perhatian (attention) adalah proses
konsentrasi pikiran yang melibatkan proses seleksi terhadap beberapa objek
yang hadir pada saat itu. Dan pada saat bersamaan pula seseorang hanya
memilih satu objek, sementara objek-objek yang lain diabaikan.

30
http://c.1asphost.com/sibin/Alquran_Tafsir.asp?SuratKe=7&No=204. Rabu 12 Januari 2011.
20.34
22

2. Teori Perhatian
Dalam Suharman, teori perhatian dapat di uraikan menjadi beberapa teori,
yaitu:
31

a. Teori Leher botol
Pandangan teori ini didasarkan pada konsep sebuah leher botol (bottle-
neck concept). Seperti diketahui bahwa leher botol itu dibagian
permukaannya sangat sempit yang membatasi jalan masuk benda. Teori
leher botol ini berpendapat bahwa jalan masuk melalui leher botol serupa
dengan jalan masuknya informasi untuk dilakukan pemprosesan lebih
lanjut oleh manusia. Leher sebuah botol tersebut membatasi masuknya
berbagai informasi dalam waktu yang bersamaan. Jika satu informasi
sudah masuk melalui leher botol tersebut, maka informasi yang lain
tertinggal di luar.
b. Teori Filter (Filter Theory)
Teori filter atau penyaringan beranggapan bahwa di dalam perhatian
terjadi proses seleksi atau memilih aspek-aspek tertentu dari stimulus-
stimulus atau informasi. Sebab, manusia memiliki keterbatasan
kemampuan untuk dapat memproses sejumlah informasi dalam waktu
yang bersamaan. Menurut teori ini juga, aktifitas perhatian hanya
menerima dari satu sumber informasi yang dimungkinkan untuk mencapai
tahap pemprosesan yang memiliki makna. Informasi yang tidak diawasi
secara aktif kemudian disaring atau dihalangi pada awal proses, sehingaa
tidak akan pernah sampai pada proses selanjutnya yang lebih tinggi. Jadi,
menurut anggapan teori ini seleksi yang terjadi pada perhatian berlangsung
pada tahap awal pemprosesan informasi (input),bukan pada tahap akhir
proses yakni pada saat orang akan memproses (output).



31
Suharman, Psikologi Kognitif, (Surabaya: Srikandi, 2005) cet I, hal 41
23

c. Teori Switch Model
Proses perhatian berlangsung seperti tombol untuk menghidupkan dan
mematikan (on-off switch), pada saat yang sama hanya satu saluran saja
yang dihidupkan. Pengoperasian seperti tombol ini berarti bahwa perhatian
itu bertindak dan memproses secara langsung pada satu masukan pesan
atau saluran informasi. Berdasarkan teori ini dapat diterangkan bahwa
orang hanya dapat memusatkan perhatian pada satu informasi, sementara
informasi lain akan diabaikan pada waktu yang bersamaan.
d. Teori Attenuator Model
Treisman mengajukan teori seleksi di awal yang lebih luas, yang
didasarkan atas berbagai macam tombol mekanis yang kini berkembang.
Teori ini berpendapat bahwa aktifitas perhatian beroperasi lebih
menyerupai suatu alat pengendali yang mengatur besar kecilnya volume.
Jika perhatian diibaratkan seperti alat tersebut, maka jumlah informasi
yang berbeda-beda dapat memasuki melalui masing-masing saluran dalam
waktu yang bersamaan, kemudian akan dipilih mana yang menjadi titik
berat perhatian seseorang.
e. Teori Kapasitas (Capacity Theory)
Yang didasarkan atas asumsi bahwa manusia memiliki keterbatasan
kemampuan dalam memproses masukan informasi yang berjumlah
banyak. Demikian pula teori kapasitas ingin mencoba mendekati isu
tersebut dengan berasumsi bahwa sumber-sumber kapasitas kognitif itu
terbatas. Seseorang memiliki jumlah kapasitas kognitif tertentu yang dapat
digunakan melakukan berbagai tugas atau pekerjaan yang sedang dihadapi.
Tugas-tugas yang berbeda menuntut penyediaan jumlah kapasitas kognitif
yang berbeda pula. Jumlah aktifitas yang dapat dilakukan secara
bersamaan akan ditentukan oleh besar kecilnya kapasitas yang dibutuhkan
oleh masing-masing aktifitas. Jika tugas tunggal menuntut konsentrasi
penuh,maka tidak ada lagi kapasitas yang tersisa bagi tugas tambahan.
Berdasarkan asumsi tersebut, perhatian merupakan proses penyediaan atau
24

alokasi sumber-sumber kapasitas kognitif terhadap masukan stimulus atau
informasi. Dengan demikian, hal yang penting di dalam proses perhatian
ialah menentukan yang mana diantara tugas-tugas itu yang harus
diselesaikan, dan seberapa baik tugas-tugas itu dapat dilaksanakan.


Teori-teori perhatian yang sudah dipaparkan di atas, teori filter lebih cocok
jika dihubungkan dengan perhatian pada penelitian ini. Teori filter
menyebutkan bahwa perhatian terjadi melalui proses pemilihan atau seleksi
terhadap datangnya rangsanganrangsangan atau objek yang kemudian
aktifitas perhatian hanya menerima satu sumber informasi sehingga
tercapainya tahap pemprosesan yang memiliki makna. Teori ini jika dikaitkan
dengan tahapan-tahapan proses perhatian juga sangat berhubungan. Akan
tetapi tahapan-tahapan perhatian akan dibahas dan dijelaskan pada
pembahasan selanjutnya.
3. Macam-macam Perhatian
Untuk memudahkan persoalan, maka dalam mengemukakan perhatian ini
dapat ditempuh dengan cara menggolong-golongkan perhatian tersebut
menurut cara tertentu. Ada bermacam-macam perhatian, yang pada pokok-
pokonya meliputi:
32

a) Perhatian menurut cara kerjanya.
1. Perhatian spontan; Perhatian spontan bisa juga disebut dengan
perhatian tidak sekehendak atau perhatian yang timbul karena tidak
adanya kesengajaan. Perhatian yang timbul begitu saja, seakan-
akan tanpa usaha, dan tanpa disengaja.
2. Perhatian refleksif (disengaja); Yaitu perhatian yang terjadi apabila
individu ingin menyaring secara kuat dan ingin menangkap kesan
menginderaan secara lebih jelas. Misalnya memperhatian,
mendengarkan, dan lain sebagainya.
b) Perhatian menurut intensitasnya

32
Soemanto. Psikologi Pendidikan.....hal. 35
25

1. Perhatian Intensif; yaitu perhatian yang banyak dikuatkan oleh
banyaknya rangsang atau keadaan yang menyertai aktifitas atau
pengalaman batin. Makin banyak kesadaran yang menyertai
sesuatu aktifitas atau pengalaman batin makin intensiflah
perhatiannya. Misalnya seorang anak memperhatikan sekali
pelajaran matematika. Agaknya pelajaran itu cocok untuknya.
Dalam waktu agak lama perhatiannya terhadap suasana pelajaran
matematika masih cukup kuat, tidak mudah berpindah ke obyek
yang lain.
2. Perhatian tidak intensif; yaitu perhatian yang kurang diperkuat oleh
rangsangan atau beberapa keadaan yang menyertai aktifitas atau
pengalaman batin.
c) Perhatian menurut luasnya
1. Perhatian terpusat; yaitu perhatian yang tertuju kepada lingkup
obyek yang sangat terbatas. Perhatian yang demikian ini sering
pula disebut sebagai perhatian konsentratif. Jadi, orang yang
mengandalkan konsentrasi pikiran berarti berfikir dengan perhatian
terpusat.
2. Perhatian terpencar; yaitu perhatian yang pada suatu saat tertuju
kepada lingkup obyek yang luas atau tertuju kepada bermacam-
macam obyek. Perhatian yang demikian dapat dilakukan oleh
seorang guru di depan kelas yang pada suatu saat ia harus
menunjukkan perhatian kepada tujuan pelajaran, materi pelajaran,
buku pelajaran, metode belajar mengajar, dan tingkah laku anak
didik yang cukup banyak jumlahnya.

Ditinjau dari segi kepentingan pendidikan dan belajar, pemilihan jenis
perhatian yang efektif untuk memperoleh pengalaman belajar adalah hal yang
penting bagi subyek yang belajar. Pemilihan cara kerja perhatian oleh anak
didik ini dapat dibimbing oleh pihak pendidik atau lingkungan belajarnya.
26

Salah satu usaha untuk membimbing perhatian anak didik yaitu melalui
pemberian rangsangan atau stimuli yang menarik perhatian anak didik.
Usaha-usaha lainnya yang dapat dilakukan dalam membimbing perhatian
anak didik, yaitu penggunaan metode penyajian pelajaran yang dapat diterima
oleh anak didik. Penerimaan ini akan efektif apabila pelajaran sesuai dengan
minat, kebutuhan, dan kemampuan anak didik. Adapun macam-macam
perhatian yang tepat dilakukan dalam belajar yaitu:
33

1) Perhatian intensif perlu digunakan, karena kegiatan yang disertai
dengan perhatian intensif akan lebih terarah.
2) Perhatian yang disengaja perlu digunakan, karena kesengajaan dalam
kegiatan akan mengembangkan pribadi anak didik.
3) Perhatian spontan perlu dilakukan, karena perhatian yang spontan
cenderung dapat berlangsung lebih lama dan intensif daripada
perhatian yang disengaja.

4. Hal-hal yang Menarik Perhatian
Dipandang dari segi praktis, Suryabrata mengungkapkan beberapa hal
yang dapat menarik perhatian. Adapun hal-hal yang dapat menarik perhatian
tersebut dapat klasifikasikan menjadi dua faktor, kedua faktor tersebut yakni
Faktor eksternal penarik perhatian dan faktor internal penarik perhatian.
34


a. Faktor eksternal penarik perhatian
Stimuli diperhatikan karena mempunyai sifat-sifat yang menonjol
yaitu
1) Gerakan (Movement)
Hal-hal yang dapat bergerak secara tidak langsung pasti akan
membuat penasaran, dari penasaran timbullah ingin melihat, dari
melihat kemudian timbullah ingin memperhatikan. Misalnya pada saat

33
Soemanto. Psikologi Pendidikan.....hal. 37
34
Suryabrata, Psikologi..., h. 15
27

ujian, dalam suasana yang hening tiba-tiba ada salah satu siswa yang
menari-nari, pasti akan menjadi pusat perhatian.
2) Intensitas stimulus (Intensity)
Segala sesuatu yang lebih dari yang lain akan menjadi perhatian
seseorang, hal ini dapat dibuktikan setiap ada hal-hal yang lebih atau
paling pasti akan masuk ke MURI (Museum Rekor Indonesia) bahkan
masuk ke Guines Book World. Misalnya ada orang paling tinggi di
Indonesia, ada mie terpanjang, contoh-contoh tersebut akan menarik
perhatian seseorang.
3) Kebaruan (novelty)
Hal-hal yang baru atau diluar kebiasaan biasanya akan membuat
individu tertarik. Contohnya di suatu kelas tiba-tiba ada guru baru
yang mengajar di kelas itu. Barunya guru itu biasanya dapat menarik
perhatian siswa untuk belajar.
4) Ulangan dari stimulus (Multiple sensory messages)
Stimulus yang diulang-ulang akan menarik perhatian dari pada
yang tidak. Contoh bunyi klakson yang berulang-ulang akan menarik
perhatian dibanding dengan bunyi klakson yang cuma dibunyikan
sekali saja.
5) Kontras (Contrast)
Stimulus yang berbeda atau bertentangan dengan stimulus lainnya
akan lebih menarik perhatian.
6) Shape (bentuk)
Bentuk tertentu juga akan lebih menarik perhatian daripada bentuk
yang lain. contohnya, dalam pembelajaran matematika siswa akan
lebih tertarik jika guru menerangkan pada siswa tentang bentuk tabung
dengan menggunakan media tabung dibanding dengan menjelaskan
bentuk tabung hanya dengan menggambarnya.
28

b. Faktor internal penarik perhatian
Perhatian adalah bersifat selektif artinya individu dalam
memperhatikan sesuatu berdasarkan juga kehendak yang ada dalam
jiwanya.
1) Faktor biologis
Faktor biologis adalah faktor yang berkaitan dengan kebutuhan
manusia. Dalam keadaan lapar seluruh pikiran manusia akan tertuju
pada makanan, pada saat ujian siswa akan belajar.
2) Faktor sosio psikologis merupakan faktor yang dipengaruhi akan
Faktor sosio psikologis.
35

adanya kebiasaan, sikap dan kemauan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang selama ini disebut
rangsangan-rangsangan yang dapat mempengaruhi perhatian siswa adalah hal-
hal yang dapat menarik perhatian siswa. Rangsangan-rangsangan itu diperoleh
dari faktor internal dan faktor eksternal yang ada pada diri siswa tersebut. Jika
hal-hal yang dapat menarik perhatian tersebut dapat merespon reseptif atau
individu, peristiwa perhatian akan terjadi pada diri siswa.

D. Pengajuan Konseptual
Belajar bukan merupakan pengumpulan informasi pasif tetapi
menciptakan pengetahuan secara aktif. Kerja sama antar siswa dalam proses
belajar mengajar dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.
Bagaimana guru dapat membangkitkan perhatian siswa, mendorong siswa
terlibat penuh dalam proses belajar mengajar, menciptakan lingkungan belajar
yang sehat, sehingga siswa dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan
baik dan hasil yang maksimal.

35
Ahmadi. Psikologi Umum. ...,h. 150
29

Pembelajaran yang terjadi di sekolah-sekolah akan dapat meningkatkan
mutu pembentukan manusia seutuhnya jika paradigma pendidikan kita mau
mulai menggunakan pendekatan pendidikan yang mendudukkan siswa sebagai
subyek didik yang utama. Selama ini teori-teori pendidikan telah banyak
mengungkap pentingnya siswa sebagai subyek yang senyatanya. Namun
dalam tataran praktis siswa masih tetap menjadi obyek pendidikan, sehingga
cukup memperihatinkan. Secara psikologis anak belajar dalam suasana yang
tertekan.
Hasil belajar matematika dipengaruhi oleh kemampuan, keaktifan, dan
kualitas antar komponen pendidikan. Sebagai sarana penunjang, suatu metode
pembelajaran adalah strategi yang digunakan dalam belajar mengajar.
Semakin baik pengajar menguasai dan menggunakan strateginya, maka
semakin efektif pula pencapaian tujuan belajar. Guru dalam proses belajar
mengajar selalu bertujuan agar materi yang disampaikan dapat dikuasai siswa
dengan sebaik-baiknya.
Dalam matematika proses belajar tidak hanya sekedar mendengarkan,
tetapi siswa juga memperhatikan dan ikut serta secara aktif dalam setiap
tingkatan kegiatan. Perhatian merupakan modal utama siswa dalam
menyerap pelajaran yang disampaikan. Oleh karena itu siswa harus
dikondisikan pada proses pembelajaran yang melibatkan mereka secara aktif
sehingga perhatian mereka terfokus pada pelajaran. Salah satu strategi yang
dapat membuat siswa berada pada kondisi ini adalah dengan menggunakan
strategi aktif teknik Question Student Have. Dengan menggunakan strategi ini
siswa dituntut untuk saling bekerja sama dan berbagi informasi, sehingga
informasi yang mereka peroleh tidak hanya satu arah dan siswa juga dituntut
untuk lebih aktif dalam bertanya lewat tulisan karena selama ini siswa takut
untuk bertanya langsung kepada guru walaupun ada materi yang tidak mereka
mengerti. Dengan demikian siswa akan memiliki perhatian dan informasi yang
lebih banyak jika dibandingkan dengan pembelajaran biasa.
30

















Gambar 2.1
Bagan Pengajuan Konseptual
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis tindakan yang
diajukan adalah penggunaan strategi aktif teknik Question Student Have dapat
meningkatkan perhatian belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
Metode
Ekspositori
Perhatian Sengaja
-Memperhatikan
-Mendengarkan

Hasil
Belajar
Strategi
Pembelajaran
Aktif Question
Student Have
Perhatian
Belajar Siswa
Perhatian Intensif
-Konsentrasi
dalam belajar

-Rendahnya hasil
belajar
-Kurangnya
perhatian siswa
Perhatian Spontan
-Merespon
Hasil yang di peroleh
Diatasi dengan menggunakan
Diperoleh
Diperoleh
31

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs.Jamiyyah Islamiyyah Pondok Aren
Tangerang khususnya kelas VII-B tahun ajaran 2010/2011.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran
2010/2011.

B. Metode dan Desain Interverensi Tindakan.
Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan yang difokuskan
pada situasi kelas, atau lazim dikenal dengan Classroom Action Research
atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian yang dilakukan di
kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran.
1

Beberapa ahli mengemukakan tentang model atau desain Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), namun secara garis besar terdapat empat tahapan
yang lazim dilalui, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
2

Berikut ini adalah perencanaan tindakan dalam satu siklus:
1. Perencanaan (planning)
Pada tahap ini peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan
penelitian. Peneliti menyiapkan skenario Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan instrumen penelitian yang terdiri atas Lembar
Kerja Siswa (LKS), Lembar Observasi, Angket dan Lembar Wawancara.
2. Tindakan (acting)
Tahap kedua dari penelitian ini adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi atau isi rancangan yang dilakukan di dalam kelas.


1
Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 2
2
Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas..., h. 16

31
32

3. Pengamatan (observing)
Pada tahap ini, peneliti dibantu observer mengobservasi aktivitas dan
respon siswa selama proses pembelajaran yang dilaksanakan peneliti
dengan menggunakan lembar observasi.
4. Refleksi (reflection)
Pada tahap ini, hasil yang diperoleh dari observasi dikumpulkan dan
dianalisis oleh peneliti dan guru kolaborator, sehingga dapat diketahui
apakah kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang
direncanakan. Hasil analisis tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk
merencanakan tindakan selanjutnya.

33

Adapun desain penelitian di atas adalah sebagai berikut:
3











Gambar 3.1
Desain Penelitian
C. Subjek penelitian
Subjek penelitian yang dimaksud mengarah pada subjek yang menjadikan
sasaran penelitian ini. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-B MTs.
Jamiyyah Islamiyyah tahun ajaran 2010/2011.
Pada saat pelaksanaan tindakan, guru matematika kelas membantu peneliti
mengamati aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh siswa selama proses
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi. Selain itu guru matematika

3
Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) . h. 16
Permasalahan

Perencanaan
Tindakan I
Guru sebagai
penjawab
Pengamatan/
pengumpulan data I
I
Refleksi I
Apabila permasalahan
belum terselesaikan
Perencanaan
tindakan II
Siswa sebagai
penjawab
Refleksi II Pengamatan/
pengumpulan data II
Permasalahan baru
hasil refleksi
Dilanjutkan
kesiklus selanjutnya
Siklus I
Siklus II
34

juga melakukan observasi dan penilaian terhadap peneliti pada saat melakukan
tindakan. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kualitas pengajaran
yang dilakukan oleh peneliti pada saat melakukan tindakan dan untuk
mendapatkan informasi dalam rangka perbaikan pada pelaksanaan tindakan
berikutnya.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian.
Pada penelitian ini peneliti berperan langsung sebagai guru yang
melakukan proses pembelajaran yaitu mengajarkan materi dengan menggunakan
teknik Question Student Have. Dalam penelitian, peneliti dibantu seorang guru
mata pelajaran matematika yang bertindak sebagai kolabolator.
E. Tahapan Interverensi Tindakan
Tahap penelitian ini diawali dengan dilakukannya penelitian pendahuluan
atau pra penelitian dan akan dilanjutkan dengan tindakan berupa siklus yang
terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Setelah melakukan refleksi pada siklus I, penelitian akan dilanjutkan
dengan siklus II. Jika data yang diperoleh memerlukan penyempurnaan, maka
tindakan akan dilanjutkan kembali pada siklus III dan seterusnya sampai
mencapai hasil penelitian yang diharapkan. Adapun uraian dari tahap-tahap
penelitian di atas adalah sebagai berikut:
1. Observasi Pendahuluan
a. Observasi kegiatan belajar mengajar
- Pada kegiatan ini peneliti mengamati kondisi pembelajaran
matematika pada kelas VII-B MTs.Jamiyyah Islamiyyah Pondok
Aren Tangerang.
- Pada kegiatan ini peneliti bersama observer membentuk kelompok
berdasarkan hasil belajar sebelumnya yang terdiri dari siswa
berkemampuan tinggi, sedang dan rendah.
35

b. Wawancara dengan guru dan siswa
- Wawancara dilakukan sebelum melakukan tindakan pada siklus I
untuk mengetahui bagaimana kondisi pembelajaran matematika di
kelas VII-B MTs.Jamiyyah Islamiyyah pondok Aren Tangerang.
2. Siklus 1
a. Tahap Perencanaan
- Mempersiapkan RPP dan instrumen-instrumen penelitian, yaitu
lembar observasi guru pada KBM, lembar observasi perhatian
siswa, pedoman wawancara untuk guru dan siswa, lembar latihan
soal, soal untuk tes akhir pada siklus I.
b. Tahap Tindakan
- Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran
aktif teknik Question Student Have.
- Pembelajaran pada siklus ini terdiri dari 6 pertemuan dengan
pertemuan terakhir digunakan untuk memberikan uji akhir siklus I
dan wawancara dengan guru dan siswa.
- Peneliti membentuk siswa menjadi beberapa kelompok untuk
berdiskusi.
- Peneliti memberikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk
didiskusikan.
- Peneliti membimbing siswa untuk dapat membuat pertanyaan
tentang materi yang tidak dimengerti melalui tulisan.
- Peneliti mengklarifikasi pertanyaan yang paling banyak mendapat
tanda ceklis.
- Peneliti memberikan latihan soal.
- Mereview materi yang telah dipelajari.
- Penilaian tes akhir siklus I.
- Membuat dokumentasi KBM.
c. Tahap Pengamatan
- Mengamati dan mencatat proses yang terjadi selama pembelajaran
siklus I.
36

d. Tahap Refleksi
- Identifikasi kelebihan dan kekurangan dari hasil pengamatan siklus
I untuk menentukan keberhasilan atau ketidakberhasilan dari
tindakan tersebut. Jika belum berhasil maka dilanjtukan pada siklus
II.
3. Siklus 2
a. Tahap Perencanaan
- Mempersiapkan RPP dan instrumen-instrumen penelitian, yaitu
lembar observasi guru pada KBM, lembar observasi perhatian
siswa, pedoman wawancara untuk guru dan siswa, lembar latihan
soal, soal untuk tes akhir pada siklus II, serta alat peraga yang akan
digunakan pada setiap pertemuan.
b. TahapTindakan
- Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran
aktif teknik Question Student Have.
- Pembelajaran pada siklus II ini terdiri dari 4 pertemuan dengan
pertemuan terakhir digunakan untuk memberikan uji akhir siklus II
dan wawancara dengan guru dan siswa.
- Peneliti membentuk siswa menjadi beberapa kelompok untuk
berdiskusi.
- Peneliti memberikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk
didiskusikan.
- Peneliti membimbing siswa untuk dapat membuat pertanyaan
tentang materi yang tidak dimengerti melalui tulisan.
- Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan yang banyak mendapat tanda ceklis.
- Peneliti mengklarifikasi pertanyaan yang telah di jawab.
- Peneliti memberikan latihan soal.
- Penilaian tes akhir siklus II.
- Membuat dokumentasi KBM.

37

c. Tahap Pengamatan
- Mengamati dan mencatat proses yang terjadi selama pembelajaran
pada siklus II.
d. Tahap Refleksi
- Identifikasi kelebihan dan kekurangan hasil pengamatan dan
menganalisa seluruh program dari perencanaan dan tindakan.















38

Bagan tahap-tahap penelitian ini adalah sebagai berikut :


















Kegiatan pendahuluan
1. Observasi proses pembelajaran di kelas
2. wawancara dengan guru kelas
Siklus I
1. Tahap perencanaan
a. Menyiapkan kelas tempat penelitian
b. Membuat RPP dan mendiskusikan dengan guru
c. Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan
d. Menyiapkan lembar soal, catatan lapangan, lembar observasi, lembar
wawancara dan angket perhatian.
e. Menyiapkan tes akhir siklus
f. Menyiapkan alat dokumentasi

2. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar matematika dengan menerapkan teknik
Question Student Have dengan guru sebagai penjawab dari pertanyaan siswa,
kemudian dilanjutkan dengan pemberian tes siklus I.
3. Tahap observasi
a. Kolabolator mengobservasi proses pembelajaran Question Student Have.
b. Kolabolator mengamati aktifitas belajar siswa selama proses pembelajaran.
c. Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dan aktifitas siswa.


4. Tahap Refleksi
Peneliti bersama kolabolator mengevaluasi proses pembelajaran siklus I. hasil
penelitian siklus I dibandingkan dengan indikator keberhasilan. Apabila indikator
keberhasilan belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan hasil
evaluasi siklus I digunakan sebagai acuannya.
39
















Gambar : Tahap-Tahap Penelitian

Gambar 3.2
Bagan Tahap-Tahap Penelitian
Siklus II
1. Tahap perencanaan
a. Menyiapkan kelas tempat penelitian
b. Membuat RPP dan mendiskusikan dengan guru
c. Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan
d. Menyiapkan lembar soal, catatan lapangan, lembar observasi, lembar
wawancara dan angket perhatian.
e. Menyiapkan tes akhir siklus
f. Menyiapkan alat dokumentasi

2. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan ksgiatan belajar mengajar matematika dengan menerapkan teknik
Question Student Have dengan siswa sebagai penjawab atas pertanyaan kelompok
lain kemudian guru mengkoreksi hasil kerja mereka. Guru juga bertindak sebagai
fasilitator, kemudian dilanjutkan dengan pemberian tes siklus II.
3. Tahap observasi
a. Kolabolator mengobservasi proses pembelajaran Question Student Have.
b. Kolabolator mengamati aktifitas belajar siswa selama proses pembelajaran.
c. Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dan aktifitas siswa.



5. Tahap Refleksi
Mengevaluasi proses pembelajaran siklus II. Apabila indikator keberhasilan telah
dicapai, maka penelitian dihentikan. Tetapi apabila indikator keberhasilan belum
dicapai, maka penelitian dilanjutkan ke siklus III, dengan hasil refleksi siklus II
sebagai acuannya.
40

F. Hasil Interverensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil penelitian yang diharapkan adalah dengan indikator keberhasilan
sebagai berikut :
a. Persentase perhatian belajar siswa yang diamati melalui lembar observasi
harus mencapai rata-rata 70%.
b. Persentase hasil pengukuran perhatian siswa melalui angket perhatian
belajar matematika menunjukkan skor rata-rata 70%.
c. Tes akhir siklus yang diperoleh keseluruhan siswa harus mencapai 80%
diatas KKM yaitu 60.
G. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif.
1. Jenis data : kualitatif terdiri dari hasil wawancara, hasil observasi proses
pembelajaran, catatan lapangan, wawancara terhadap guru dan siswa, dan
hasil dokumentasi. Sedangkan kuantitatif berasal dari hasil tes setiap
siklus, hasil angket aktifitas yang diisi oleh siswa pada tahap pendahuluan
dan siklus II.
2. Sumber data : sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan
peneliti.

H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Observasi guru pada KBM diisi oleh guru kolaborator setiap
pertemuan.
41

2. Observasi perhatian belajar matematika siswa diisi oleh observer atau
guru kolaborator setiap pertemuan untuk mengetahui perhatian belajar
siswa
3. Wawancara adalah pertanyaan yang peneliti tanyakan pada saat
mewawancarai guru kolaborator dan siswa pada observasi awal dan
setiap akhir siklus.
4. Angket perhatian belajar adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh
siswa pada setiap akhir siklus.
5. Tes hasil belajar siswa yang dilakukan pada setiap akhir siklus
6. Dokumentasi, dokumentasi yang dimaksud adalah berupa foto-foto
siswa yang diambil pada saat proses pembelajaran yang diperoleh dari
setiap siklus.

I. Instrumen-instrumen Pengumpul Data yang Digunakan
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini terdiri atas dua jenis, yaitu:
1. Instrumen Tes
Untuk tes digunakan tes sumatif yaitu tes yang dilaksanakan pada
setiap akhir siklus, dan tes formatif yang diberikan pada akhir
pembelajaran. Tes ini bertujuan untuk menganalisis hasil belajar
matematika siswa dan ketuntasan belajar siswa terhadap seluruh materi
yang telah diberikan pada kedua siklus sebagai implikasi dari penelitian
tindakan kelas.
2. Instrumen Non Tes
a. Pedoman Observasi Guru pada KBM
Lembar observasi guru pada KBM digunakan untuk mengevaluasi
kegiatan mengajar peneliti selama tindakan pada setiap siklus dan
mengetahui apakah proses pembelajaran aktif teknik Question Student
Have terlaksana dengan baik. (lampiran 8)

42

b. Pedoman Observasi Perhatian Belajar Matematika Siswa
Lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui tingkat
perhatian belajar matematika siswa dan menganalisa serta merefleksikan
setiap siklus untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus berikutnya.
(lampiran 7)
c. Pedoman Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan atau kesan
guru dan siswa terhadap kegiatan pembelajaran pada setiap siklus dengan
menggunakan pedoman wawancara. (lampiran 9)
d. Angket Perhatian Belajar Matematika Siswa
Angket perhatian belajar matematika siswa ini dibuat untuk
mengetahui tingkat perhatian belajar matematika siswa yang tidak teramati
dan merefleksikan setiap siklus untuk memperbaiki pembelajaran pada
siklus berikutnya. (lampiran 6)

J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan (Trusworthiness) Studi
Keabsahan data penelitian yang berbentuk data kualitatif dalam
penelitian ini akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan teknik triangulasi.
Teknik Triangulasi yaitu peneliti mengumpulkan teknik pengumpulan data
yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
4
Dalam
hal ini, teknik triangulasi dilakukan dengan cara mengobservasi siswa,
mewawancarai siswa dan memberikan angket perhatian belajar kepada siswa.
Agar diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk mengevaluasi
harus valid. Oleh karena itu, sebelum digunakan dalam penelitian instrumen
angket perhatian belajar terlebih dahulu di ujicobakan untuk mengetahui dan
mengukur validitas dan reliabilitasnya.


4
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008), h.330
43

a. Validitas
Untuk mengetahui validitas instrumen angket maka di gunakan rumus
Product Moment sebagai berikut:
5

} ) ( }{ ) ( {
) )( ( .
2 2 2 2
Y Y N X X N
Y X XY N
r
xy


=
Keterangan :
r
xy
: validitas instrumen
N : jumlah responden
X : skor item (butir) total
Y : skor total

Setelah dilakukan uji validitas, dari 36 item angket yang diuji cobakan hanya 28
item yang valid dan layak digunakan dalam penelitian ini. Item angket dapat
dilihat dalam lampiran 17 halaman 235. Berikut adalah kisi-kisi angket perhatian
belajar sesudah validitas










5
Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 1993). h. 72
44

Tabel 3.1
Kisi-Kisi Angket Perhatian Belajar Sesudah Validitas

b. Reliabilitas
Untuk mengetahui reliabilitas instrumen angket digunakan rumus
Alpha Cronbach, sebagai berikut:
6

|
|
.
|

\
|

|
.
|

\
|

=
2
2
11
1
1
i
i
k
k
r
o
o

Keterangan :
r
11
: Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan yang valid

6
Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan....h. 109
No. Komponen Indikator
No. Item
Jumlah
+ -
1. Perhatian sengaja
Memperhatikan
penjelasan guru atau
siswa


15,
17,19
22, 26 5
Mendengarkan
penjelasan guru atau
siswa


10, 18,
24
27 4
2. Perhatian Spontan


Merespon tangapan
guru atau siswa


1, 5,
16, 21,
4, 7,
9, 20,
28
9
3. Perhatian Intensif


Konsentrasi dalam
belajar


2, 6, 8,
12, 13,
23
3, 11,
14, 25
10
Jumlah

28
45

2
i
o : Jumlah Varians skor tiap-tiap item
2
i
o : Varians Total
Dimana rumus varians yang digunakan adalah:
2
o : Varians
2
X : jumlah nilai data
2
) ( X : jumlah kuadrat dari nilai data
Kriteria koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut:
0,80 < r
11
< 1,00 derajat reliabilitas sangat tinggi (sangat baik)
0,60 < r
11
< 0,80 derajat reliabilitas tinggi (baik)
0,40 < r
11
< 0,60 derajat reliabilitas sedang (cukup)
0,20 < r
11
< 0,40 derajat reliabilitas rendah (kurang)
0,00 < r
11
< 0,20 derajat reliabilitas sangat rendah

Berdasarkan hasil perhitungan angket perhatian diperoleh nilai
koefisien reliabilitas adalah 0,935 (lampiran 18 halaman 237). Ini
menunjukkan bahwa angket memiliki derajat reliabilitas sangat tinggi.

K. Analisis Data dan Interperensi Hasil Analisis
Data yang diperoleh dari instrumen-instrumen penelitian dianalisis
menggunakan analisis deskriptif. Hasil dari analisis ini kemudian di
interpretasikan.
Untuk instrumen angket perhatian, bentuk angket yang digunakan
bersifat langsung dan tertutup, angket diberikan kapada siswa dan langsung
memilih jawaban yang telah disediakan dalam item pernyataan. Adapun
46

format respon angket yang digunakan adalah model skala likert yang
mempunyai empat alternatif pilihan jawaban, yaitu
1. Sangat setuju (SS)
2. Setuju (S)
3. Tidak setuju (TS)
4. Sangat tidak setuju (STS)
Untuk memberikan skor pada skala liket ini, jawaban diberi bobot
dengan nilai kuantitatif, seperti tampak pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Skala Penilaian Perhatian Siswa Dalam Belajar Matematika
No Alternatif Jawaban
Butir angket
Positif Negatif
1. Sangat setuju 4 1
2. Setuju 3 2
3. Tidak setuju 2 3
4. Sangat tidak setuju 1 4
Interpretasi atau pemberian makna skor responden dicapai melalui
acuan tertentu. Salah satu cara untuk memberikan interpretasi terhadap skor
individual dalam skala rating yang dijumlahkan adalah dengan
membandingkan skor responden dengan skor kelompoknya.
Pada penilaian ini, responden akan dikelompokkan menjadi 3 kategori
yaitu kategori tinggi, sedang, dan rendah. Pengkategorian berdasarkan rumus
berikut:
Kategori tinggi apabila X > +
Kategori sedang apabila +
47

Kategori rendah apabila X < .
7

Jika dibuat persentasenya menjadi sebagai berikut:
a. Persentase siswa yang termasuk kategori tinggi apabila X > +
b. Persentase siswa yang termasuk kategori sedang apabila +

c. Persentase siswa yang termasuk kategori rendah apabila X < .

Tabel 4.3
Kategori Skala Perhatian Belajar Siswa
No Kategoti Perhatian Interval Skor
1. Tinggi X > 84
2. Sedang 56 X 84
3. Rendah X < 56

Pada instrumen lembar observasi, observasi yang digunakan adalah
observasi tertutup. Observasi dilakukan oleh guru kolabolator selama
proses pembelajaran. Lembar observasi terbagi menjadi dua macam yaitu
lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.
Pada setiap lembar observasi, tahap analisis dilakukan dengan
menjumlahkan nilai-nilai yang ada dan membandingkan dengan nilai yang
ada pada observasi sebelumnya. Pada observasi awal, nilai tersebut
dibandingkan dengan nilai maksimum dan minimum dari lembar
observasi.
Untuk menganalisis hasil observasi setiap indikator perhatian belajar
digunakan teknik analisis secara deskriptif dengan rumus sebagai berikut:
8


7
Azwar. Penyusunan Skala Psikologi. (Yogyakarta: Pustaka pelajar). H. 109
48

s
f
p = x 100%
Keterangan :
p = presentase perhatian belajar
f = frekuensi siswa yang melakukan indikator perhatian belajar
s = jumlah siswa yang hadir
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Setelah tindakan pertama (siklus I) selesai dilakukan dan hasil yang
diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu peningkatan perhatian
belajar siswa dalam pembelajaran matematika maka akan ditindak lanjuti untuk
melakukan tindakan selanjutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran.
Penelitian ini berakhir apabila peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah
berhasil menguji penerapan strategi pembelajaran aktif teknik Question Student
Have dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan perhatian belajar
siswa pada pelajaran matematika.



8
Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005). h. 43
49

BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL
ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Data Awal
Penelitian pendahuluan dilaksanakan sebelum melakukan tindakan
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini terdiri dari
observasi sekolah, pengamatan pembelajaran dikelas, dan wawancara
terhadap guru bidang studi matematika. Kegiatan ini dilaksanakan dari
tanggal 13, 16 dan 17 Desember 2010. Penelitian tindakan ini
dilaksanakan untuk mengetahui proses pembelajaran yaitu tingkat
pengajaran yang dilaksanakan oleh guru bidang studi dan perhatian
belajar matematika siswa.
Pada hari senin, tanggal 13 Desember 2010 peneliti menemui
kepala sekolah dan guru bidang studi matematika untuk menjelaskan
tujuan kedatangan peneliti dan menanyakan apakah strategi
pembelajaran aktif teknik Question Student Have pernah diterapkan
dalam pembelajaran matematika di MTs.Jamiyyah Islamiyyah.
Berdasarkan jawaban guru bidang studi matematika diperoleh
informasi bahwa di sekolah tersebut belum pernah menerapkan
pembelajaran aktif teknik Question Student Have. Kemudian kepala
sekolah menanyakan seperti apa dan bagaimana penerapan
pembelajaran aktif teknik Question Student Have. Peneliti menjelaskan
secara singkat tentang pembelajaran aktif teknik Question Student
Have serta penerapannya dalam pembelajaran. Peneliti juga
menjelaskan bahwa kelas yang akan dijadikan objek penelitian adalah
kelas VII. Berdasarkan keputusan guru bidang studi matematika, kelas
yang di rekomendasikan untuk dijadikan objek penelitian adalah kelas
VII-B. Alasan terpilihnya kelas VII-B adalah karena pada kelas ini
49
50

tingkat perhatian siswa terhadap pelajaran matematika masih terbilang
rendah.
Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan guru bidang
studi matematika kelas VII-B. Wawancara ini dilakukan untuk
mengetahui perhatian belajar matematika siswa dan permasalahan
yang dihadapi guru dalam pembelajaran matematika di kelas tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, diperoleh informasi
sebagai berikut:
a. Kemampuan siswa pada pelajaran matematika terbilang
standar/rendah. Ada beberapa siswa yang pintar, ada yang biasa
saja, ada juga yang kurang.
b. Metode yang sering digunakan guru adalah ceramah, tanya
jawab, dan penugasan.
c. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, terutama siswa
yang duduk di belakang.
d. Siswa cenderung menilai matematika sebagai mata pelajaran
yang sulit.
e. Guru belum pernah melaksanakan diskusi saat pembelajaran
berlangsung.
f. Siswa hanya akan menjawab atau mengajukan pendapatnya
tentang materi yang disampaikan guru jika ada pertanyaan dari
guru. Jika tidak ada pertanyaan, maka tidak ada yang
berinisiatif mengajukan pertanyaan.
g. Saat guru memberikan kesempatan bertanya, siswa hanya diam
saja. Tetapi ketika ada soal yang sulit, siswa bertanya cara
mengerjakannya.
h. Kemampuan siswa dalam mengerjakan soal matematika
berbeda-beda. Siswa yang pintar dapat menyelesaikan soal
dengan baik dan benar, siswa yang sedang terbilang cukup baik
karena kurang teliti, sementara siswa yang kurang biasanya
mendapat nilai di bawah 5.
51

i. Upaya yang telah dilakukan guru untuk meningkatkan
perhatian belajar matematika siswa adalah dengan memberikan
latihan-latihan soal.
Pada tanggal 16-17 Desember 2010 peneliti melakukan observasi
pembelajaran matematika di kelas VII-B. Kegiatan ini dilakukan
untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran matematika dikelas
tersebut dan perhatian belajar matematika siswa. Hasil observasi
pembelajaran di kelas adalah sebagai berikut:
a. Metode yang digunakan guru adalah ceramah, tanya jawab, dan
penugasan.
b. Semua siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik pada
awal pembelajaran. Namun, pada pertengahan jam pelajaran,
beberapa siswa mulai acuh. Ada siswa yang berbincang dan
bersenda gurau dengan temannya, ada juga yang tertidur.
c. Tidak ada siswa yang bertanya tentang materi yang
disampaikan guru. Mereka hanya bertanya saat mengerjakan
latihan soal yang dianggap sulit.
d. Kemampuan dalam menjawab pertanyaan guru yang berkaitan
dengan materi bagi beberapa siswa sudah cukup baik.
e. Kemampuan siswa dalam mengingat materi yang telah
dipelajari sebelumnya dianggap kurang, karena tidak merata ke
semua siswa.
f. Setiap pertemuan selama pembelajaran berlangsung, beberapa
siswa izin untuk keluar kelas secara bergantian. Hal ini dapat
berdampak kurang baik baik bagi siswa tersebut karena tidak
mendengarkan penjelasan guru secara keseluruhan.
g. Siswa berdiskusi hanya pada saat mengerjakan latihan soal.
h. Rata-rata hasil belajar siswa hanya mencapai 49,3.
52

Peneliti mengabadikan hasil observasi di atas dalam bentuk
dokumentasi. Salah satu dokumentasi hasil observasi pembelajaran di
kelas pada penelitian pendahuluan dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.1
Suasana kelas pada penelitian pendahuluan
Pada tanggal 17 Desember 2010 peneliti melakukan wawancara
dengan 5 orang siswa kelas VII-B. Kelima siswa ini terdiri dari 2
orang siswa yang aktif, 1 orang yang sedang dan 2 orang yang pasif.
Ketentuan ini berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti
terhadap perhatian belajar siswa pada pelajaran matematika
sebelumnya dan dianggap dapat mewakili jawaban semua siswa.
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui perhatian belajar
matematika siswa. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi
sebagai berikut:
a. Sebagian siswa mau belajar dan memperhatikan guru jika
materi yang disampaikan mudah dan dapat dimengerti oleh
mereka.
b. Sebagian siswa tidak pernah berdiskusi dengan siswa lainnya,
ada siswa yang lebih memilih untuk bertanya langsung ke guru
dari pada bertanya ke temannya.
53

c. Siswa tidak pernah mengajukan pendapatnya tentang materi
yang disampaikan guru.
d. Sebagian siswa tidak tahu bagaimana cara mereka mengingat
materi yang telah dipelajari sebelumnya, sebagian lagi
mengingatnya dengan belajar di rumah.
e. Sebagian siswa jarang yang lengkap membawa alat tulis seperti
penggaris, busur, dan lain-lain.
f. Hampir semua siswa cukup mampu mengerjakan soal-soal
matematika, namun tergantung tipe soalnya. Soal yang sulit
biasanya tidak bisa mereka selesaikan.
g. Rata-rata siswa senang belajar matematika jika materi yang
dipelajari mudah bagi mereka.
Hasil observasi pembelajaran di kelas serta wawancara dengan
guru dan siswa digunakan sebagai bahan untuk merencanakan tindakan
pada siklus I selanjutnya.

2. Data Hasil Tindakan
A.Siklus I
Tindakan pembelajaran siklus I merupakan implikasi dari hasil
penelitian pendahuluan yang nantinya akan jadi bahan refleksi bagi
peneliti pada tindakan pembelajaran selanjutnya. Berdasarkan hasil
observasi pembelajaran dikelas pada penelitian pendahuluan, terlihat
bahwa siswa memperhatikan penjelasan guru hanya pada awal jam
pelajaran saja, banyak siswa berbicara pada saat belajar dan banyak
juga siswa izin keluar kelas pada saat proses pembelajaran . Karena itu
pada pembelajaran siklus I siswa akan dituntut lebih aktif belajar,
tidak hanya mendengarkan penjelasan guru. Agar suasana kelas
kondusif, peneliti meminta guru kelas untuk membantu
mengkondisikan siswa dan siswa diingatkan untuk membawa
54

perlengkapan alat tulis seperti pensil, penggaris, busur dan jangka
selama pembelajaran.
Peneliti membuat RPP dan LKS yang disesuaikan dengan
pembelajaran strategi aktif teknik Question Student Have dan
bertujuan meningkatkan perhatian belajar matematika siswa. Pada
tahap perencanaan ini peneliti juga menjelaskan bagaimana cara
penilaian pada lembar observasi guru dan siswa serta beberapa hal
yang perlu diperhatikan selama proses pembelajaran berlangsung.
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan pada siklus I, peneliti mempersiapkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk 6 kali pertemuan.
Peneliti juga menyiapkan instrumen-instrumen penelitian, yaitu
lembar observasi perhatian belajar siswa, lembar observasi guru,
Lembar Kerja Siswa (LKS), soal tes untuk akhir siklus I, dan alat
dokumentasi.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang diterapkan
sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan di MTs.Jamiyyah
Islamiyyah Pondok Aren Tangerang. Alat dan bahan pembelajaran
disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan pada setiap
pertemuannya.
Lembar Kerja Siswa (LKS) dibuat sendiri oleh peneliti yang
berisi petunjuk kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung.
Pada tahap perencanaan ini peneliti juga menjelaskan kepada
observer cara penilaian pada lembar observasi perhatian belajar
siswa dan hal-hal yang harus diperhatikan selama proses
pembelajaran. Lembar observasi perhatian belajar siswa digunakan
untuk mencatat 3 aspek perhatian yaitu perhatian sengaja, perhatian
spontan dan perhatian konserpatif yang diukur pada setiap individu.
Lembar soal tes siklus I dibuat untuk mengetahui perkembangan
kemampuan siswa dalam mengerjakan soal matematika.
55

Target yang ingin dicapai pada siklus I ini yaitu siswa
mengalami peningkatan perhatian belajar dan peningkatan hasil
belajar dengan menggunakan pembelajaran aktif teknik Question
Student Have.

b. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan siklus I dilaksanakan sebanyak enam
pertemuan dengan alokasi waktu (2x40 menit) tiap pertemuannya.
Rencana pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 1.
Uraian proses pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan ke-1 (J umat, 18 Februari 2011)
Kegiatan pembelajaran pada hari ini berlangsung selama
2x40 menit (2 jam pelajaran) dimulai pada pukul 08.20 - 09.40
WIB. Penelitian diawali dengan menanyakan kabar siswa dan
menanyakan kabar siswa yang tidak masuk hari ini. Tercatat
jumlah siswa yang hadir sebanyak 27 siswa, ini berarti ada 3
siswa yang tidak hadir di karenakan sakit. Guru matematika
hadir sebagai observer untuk mengamati aktifitas belajar siswa
yang dicatat pada lembar observasi perhatian belajar siswa.
Pertemuan pertama dimulai dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, menyampaikan teknik
pembelajaran yang akan dilaksanakan dan menjelaskan bahwa
setiap pembelajaran menggunakan starategi pembelajaran aktif
teknik Question Student Have. Peneliti menjelaskan sekilas
tentang teknik Question Student Have dan penerapannya dalam
pembelajaran. Dalam pembelajaran siswa dibagi dalam
kelompok-kelompok yang telah ditentukan sebelumnya.
Peneliti memberi penjelasan bahwa setiap kelompoknya akan
diberikan bahan diskusi berupa LKS.
Sesuai perintah, siswa sudah duduk bersama kelompok
yang telah ditentukan. Kemudian peneliti membagikan bahan
56

diskusi kepada masing-masing kelompok siswa yang berisi
materi mengenai kedudukan garis-garis sejajar, berimpit,
berpotongan, bersilangan dan satuan sudut yang sering
digunakan. Peneliti meminta kepada setiap siswa untuk aktif
dalam berdiskusi tanpa mengandalkan salah satu siswa atau
siswa yang pintar saja. Selama siswa berdiskusi peneliti
berkeliling memantau aktifitas siswa dari satu kelompok ke
kelompok lain untuk memberikan pengarahan jika ada
kelompok yang kurang mengerti dan pada saat itu pula peneliti
bersama observer melakukan observasi pembelajaran terhadap
aktifitas belajar matematika siswa dengan lembar yang sudah
disiapkan.

Gambar 4.2
Kegiatan siswa pada saat diskusi
Pada saat berdiskusi sebagian siswa terlihat kurang
memperhatikan apa yang telah diperintahkan oleh peneliti dan
masih terlihat belum kompak dalam bekerja sama. Pada
pertemuan ini ada beberapa siswa yang bertanya tentang cara
membuat pertanyaan, seperti yang dituturkan oleh siswa S5:
ka..!! bagaimana cara nentuin titik potong,,ini bisa ya ka buat
pertanyaan..??. selain itu ada juga siswa yang ingin bertanya
57

tetapi bingung dalam membuat pertanyaan padahal banyak
materi yang ingin ditanyakan. Peneliti membantu siswa untuk
menuangkannya dalam tulisan. Suasana kelas menjadi ribut
karena ada beberapa siswa yang mondar mandir untuk
menganggu teman kelompok yang lain, tetapi peneliti dan
observer berusaha menegur mereka dan menyuruh siswa
bekerja kembali.
Setelah selesai diskusi dan membuat pertanyaan,
pertanyaan diputar ke kelompok lain searah jarum jam. Masing-
masing siswa diperintahkan untuk menceklis setiap pertanyaan
temannya yang ingin diketahui pula jawabannya. Setelah semua
pertanyaan selesai dibaca dan diberi tanda ceklist, setiap siswa
diperintahkan untuk memperhatikan peneliti di depan kelas.
Pada kesempatan ini peneliti memilih pertanyaan siswa yang
paling banyak mendapat tanda ceklist, siswa memperhatikan
walaupun masih ada siswa yang ngobrol dengan teman
sebangkunya. Sebelum menjawab pertanyaan yang telah
dipilih, peneliti sedikit menjelaskan tentang kedudukan dua
garis yang saling sejajar, berpotongan, berimpit, bersilangan.
Setelah itu peneliti menjawab pertanyaan siswa, salah satuanya
dari siswa S12 yang mendapat tanda ceklis terbanyak, S12:
ka..!! bagaiman cara nentuin suatu garis itu berpotongan atau
bersilangan..??. Lalu peneliti menjawab pertanyaan siswa S3:
garis-garis yang bersilangan itu seperti apa saya masih belum
jelas..??. Selain itu pertanyaan siswa yang banyak mendapat
tanda ceklis adalah S9: kenapa setiap dari derajat ke menit
harus dikali 60..??.
Setelah semua pertanyaan dari siswa selesai dijawab,
peneliti menanyakan kembali kepada siswa jika masih ada
pertanyaan yang belum terselesaikan. Kemudian peneliti
memberikan soal latihan untuk dikerjakan oleh masing-masing
58

siswa. Soal ini diberikan untuk mengukur sampai sejauh mana
siswa dapat menyerap materi pada pertemuan pertama. Sebagai
penutup pelajaran, guru memberikan PR, mengarahkan siswa
untuk membuat kesimpulan dan meminta siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya.

2) Pertemuan ke-2 (Kamis, 3 Maret 2011)
Pertemuan kedua berlangsung selama 2x40 menit (2 jam
pelajaran) yang dimulai dari pukul 08.20 09.40 WIB. Peneliti
mengawali pembelajaran dengan menanyakan kabar siswa.
Tercatat jumlah siswa berjumlah 27 siswa, ini berarti ada 3
siswa yang tidak hadir.
Sebelum memulai materi hari ini peneliti bersama siswa
membahas PR yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.
Pada pertemuan kedua ini sesuai dengan perintah peneliti para
siswa langsung duduk bersama teman kelompoknya yang telah
ditentukan pada pertemuan sebelumnya. Tetapi karena ada
siswa yang tidak hadir pada pertemuan sebelumnya, ada siswa
yang menanyakan kelompoknya.
Peneliti membagikan bahan diskusi kepada masing-
masing kelompok siswa yang berisi materi mengenai
penjumlahan dan pengurangan sudut serta jenis-jenis sudut.
Peneliti meminta kepada setiap siswa untuk aktif dalam
berdiskusi tanpa mengandalkan salah satu siswa atau siswa
yang pintar saja. Selama siswa berdiskusi peneliti berkeliling
memantau aktifitas siswa dari satu kelompok ke kelompok lain
untuk memberikan pengarahan jika ada kelompok yang kurang
mengerti dan pada saat itu pula peneliti bersama observer
melakukan observasi pembelajaran terhadap aktifitas belajar
matematika siswa dengan lembar yang sudah dipegang.
59

Pada pertemuan ini siswa sudah lebih memahami
bagaimana membuat pertanyaan tetapi masih ada juga siswa
yang bertanya cara membuat pertanyaan, seperti yang
dituturkan oleh siswa S15: ka..!! kalo kalimat bagaimana
menyederhanakan penjumlahan ini (sambil menunjuk soalnya)
bisa ya ka dibuat pertanyaan..??. Peneliti membantu siswa
untuk menuangkannya dalam tulisan. Suasana kelas masih agak
ribut karena ada beberapa siswa yang mondar mandir untuk
menganggu teman kelompok yang lain, tetapi peneliti dan
observer merusaha menegur mereka dan menyuruh siswa
bekerja kembali.
Setelah selesai diskusi dan membuat pertanyaan,
pertanyaan diputar ke kelompok lain searah jarum jam. Masing-
masing siswa diperintahkan untuk menceklis setiap pertanyaan
temannya yang ingin diketahui pula jawabannya. Setelah itu,
setiap siswa diperintahkan untuk memperhatikan peneliti di
depan kelas. Peneliti memilih pertanyaan siswa yang paling
banyak mendapat tanda ceklist, siswa memperhatikan walaupun
masih ada siswa yang ngobrol dengan teman sebangkunya.
Peneliti menjawab pertanyaan sambil menerangkan sedikit
materi, salah satuanya dari siswa S10 yang mendapat tanda
ceklis terbanyak, S10: bagaimana cara menyederhanakan
sudut yang udah diselesaiin..??. Selain itu pertanyaan siswa
yang banyak mendapat tanda ceklis adalah S20: ka..!!
bagaimana kita bisa mengetahui jenis sudut tanpa
mengukurnya..??.
Setelah semua pertanyaan dari siswa selesai dijawab,
peneliti menanyakan kembali kepada siswa jika masih ada
pertanyaan yang belum terselesaikan. Kemudian peneliti
memberikan soal latihan untuk dikerjakan oleh masing-masing
siswa. Soal ini diberikan untuk mengukur sampai sejauh mana
60

siswa dapat menyerap materi pada pertemuan kedua. Sebagai
penutup pelajaran, guru mengarahkan siswa untuk membuat
kesimpulan, memberikan PR dan meminta siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya.

3) Pertemuan ke-3 (J umat, 4 Maret 2011)
Kegiatan pembelajaran pada hari ini berlangsung selama
2x40 menit (2 jam pelajaran) dimulai pada pukul 08.20 - 09.40
WIB. Penelitian diawali dengan menanyakan kabar siswa dan
menanyakan kabar siswa yang tidak masuk hari ini. Tercatat
jumlah siswa yang hadir sebanyak 28 siswa, ini berarti ada 2
siswa yang tidak hadir. Guru matematika hadir sebagai
observer untuk mengamati aktifitas belajar siswa yang dicatat
pada lembar observasi perhatian belajar siswa..
Sebelum memulai materi hari ini peneliti membahas PR
dan mereview materi sebelumnya, alhamdulillah sebagian
siswa telah mengerti. Pada pertemuan ketiga ini siswa sudah
mulai mengerti bahwa pada setiap pembelajaran harus sudah
duduk dengan kelompoknya masing-masing.
Peneliti memberitahukan tujuan pembelajaran hari ini
kemudian membagikan bahan diskusi kepada masing-masing
kelompok siswa yang berisi materi mengenai cara menggambar
dan memberi nama sudut. Siswa diminta untuk lebih aktif lagi
dalam berdiskusi dan kreatif dalam membuat pertanyaan.
Selama siswa berdiskusi peneliti berkeliling memantau aktifitas
siswa dari satu kelompok ke kelompok lain untuk memberikan
pengarahan jika ada kelompok yang kurang mengerti dan pada
saat itu pula peneliti bersama observer melakukan observasi
pembelajaran terhadap aktifitas belajar matematika siswa
dengan lembar yang sudah dipegang.
61

Pada saat berdiskusi siswa masih sangat ribut ketika
mengerjakan bahan diskusi, tetapi peneliti senang karena
antusias siswa mulai kelihatan meningkat dan siswa mulai aktif
dalam membuat pertanyaan tentang apa yang mereka tidak
mengerti. Observer berusaha menenangkan siswa untuk tidak
berisik dan melanjutkan berdiskusi. Tetapi masih ada saja siswa
yang hanya mengobrol dan menganggu siswa lain walaupun
sudah ditegur berulang-ulang mereka hanya bisa diam sejenak.
Peneliti mencoba memberi pendekatan yang lebih kepada siswa
yang sering ribut tersebut.
Setelah selesai duskusi dan membuat pertanyaan, seperti
biasa pertanyaan diputar ke kelompok lain searah jarum jam.
Masing-masing siswa diperintahkan untuk menceklis setiap
pertanyaan temannya yang ingin diketahui pula jawabannya.
Setelah itu, setiap siswa diperintahkan untuk memperhatikan
peneliti di depan kelas. Peneliti memilih pertanyaan siswa yang
paling banyak mendapat tanda ceklist. Peneliti menjawab
pertanyaan siswa S18 yang mendapat tanda ceklis terbanyak,
S18: Bagaimana cara menggunakan busur derajat??. Selain itu
pertanyaan siswa yang banyak mendapat tanda ceklis adalah
S23: Apakah setiap sudut itu harus dikasih nama...??.
Setelah semua pertanyaan dari siswa selesai dijawab,
peneliti menanyakan kembali kepada siswa jika masih ada
pertanyaan yang belum terselesaikan. Kemudian peneliti
memberikan soal latihan untuk dikerjakan oleh masing-masing
siswa. Soal ini diberikan untuk mengukur sampai sejauh mana
siswa dapat menyerap materi pada pertemuan ini. Sebagai
penutup pelajaran, guru mengarahkan siswa untuk membuat
kesimpulan, memberikan PR dan meminta siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya.

62

4) Pertemuan ke-4 (Kamis, 10 Maret 2011)
Pada pertemuan keempat kegiatan pembelajaran pada hari
ini berlangsung selama 2x40 menit (2 jam pelajaran) dimulai
pada pukul 08.20-09.40 WIB. Penelitian diawali dengan
menanyakan kabar siswa dan menanyakan kabar siswa yang
tidak masuk hari ini. Tercatat jumlah siswa yang hadir
sebanyak 30 siswa, ini berarti semua siswa hadir pada hari ini.
Guru matematika hadir sebagai observer untuk mengamati
aktifitas belajar siswa yang dicatat pada lembar observasi
perhatian belajar siswa.
Kelas sudah mulai rapi karena siswa sudah duduk dengan
masing-masing kelompoknya dan sudah kelihatan bersemangat
untuk memulai pertemuan kali ini. Sebelum memulai materi
hari ini peneliti membahas PR dan sedikit mereview materi
sebelumnya.
Peneliti memberitahukan tujuan pembelajaran hari ini
kemudian membagikan bahan diskusi kepada masing-masing
kelompok siswa yang berisi materi mengenai hubungan antar
sudut dan kedudukan dua garis. Siswa sudah mulai terbiasa
dengan tugas-tugas yang ada dalam bahan diskusi tanpa
perintah peneliti terlebih dahulu masing-masing kelompok
sudah sibuk membagi tugas kepada teman-teman kelompoknya.
Perhatian siswa mulai terlihat membaik ketika mengerjakan
bahan diskusi walaupun siswa pandai masih lebih mendominasi
dalam kelompok tetapi siswa lain berusaha untuk mengerti
juga.
Peneliti bersama observer berkeliling seperti biasa
memantau siswa dalam berdiskusi. Pada proses pembelajaran
aktif teknik Question Student Have di pertemuan keempat
peneliti sudah merasakan keringanan ketika berkeliling karena
setiap kelompok sudah terlihat rapih dan teratur, siswa yang
63

sering membuat keributanpun sudah mau berdiskusi walaupun
belum sepenuhnya mengerti dan peneliti berusaha memberi
pengarahan dan penjelasan kepada siswa tersebut.


Gambar 4.3
Peneliti sedang memberikan pengarahan kepada
kelompok III
Seperti pertemuan sebelumnya, Setelah selesai diskusi dan
membuat pertanyaan, pertanyaan diputar ke kelompok lain
searah jarum jam. Masing-masing siswa diperintahkan untuk
menceklis setiap pertanyaan temannya yang ingin diketahui
pula jawabannya. Setelah itu, setiap siswa diperintahkan untuk
memperhatikan peneliti di depan kelas. Peneliti memilih
pertanyaan siswa yang paling banyak mendapat tanda ceklist,
siswa memperhatikan walaupun masih ada siswa yang ngobrol
dengan teman sebangkunya. Peneliti menjawab pertanyaan
siswa, salah satuanya dari siswa S3 yang mendapat tanda ceklis
terbanyak, S3: Bagaimana kita bisa tau kalo suatu sudut itu
berpelurus atau berpenyiku..??.
64

Setelah semua pertanyaan dari siswa selesai dijawab,
kemudian peneliti memberikan soal latihan untuk dikerjakan
oleh masing-masing siswa. Soal ini diberikan untuk mengukur
sampai sejauh mana siswa dapat menyerap materi pada
pertemuan ini. Sebagai penutup pelajaran, guru mengarahkan
siswa untuk membuat kesimpulan, memberikan PR dan
meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.

5) Pertemuan ke-5 (J umat, 11 Maret 2011)
Pada pertemuan kelima kegiatan pembelajaran pada hari ini
berlangsung selama 2x40 menit (2 jam pelajaran) dimulai pada
pukul 08.20-09.40 WIB. Penelitian diawali dengan
menanyakan kabar siswa dan menanyakan kabar siswa yang
tidak masuk hari ini. Tercatat jumlah siswa yang hadir
sebanyak 29 siswa, ini berarti ada 1 siswa yang tidak hadir pada
hari ini. Guru matematika hadir sebagai observer untuk
mengamati aktifitas belajar siswa yang dicatat pada lembar
observasi perhatian belajar siswa.
Pada pertemuan hari ini kelas sudah mulai rapi karena
siswa sudah duduk dengan masing-masing kelompoknya dan
sudah kelihatan bersemangat untuk memulai pertemuan kali ini,
tetapi sampai pertemuan kelima masih terlihat siswa yang
pintar lebih mendominasi dalam berdiskusi. Sebelum memulai
materi hari ini peneliti membahas PR dan sedikit mereview
materi sebelumnya.
Peneliti memberitahukan tujuan pembelajaran hari ini
kemudian membagikan bahan diskusi kepada masing-masing
kelompok siswa yang berisi materi mengenai hubungan antar
sudut jika dua garis dipotong oleh garis lain. Siswa sudah mulai
terbiasa dengan tugas-tugas yang ada dalam bahan diskusi
tanpa perintah peneliti terlebih dahulu masing-masing
65

kelompok sudah sibuk membagi tugas kepada teman-teman
kelompoknya. Perhatian siswa mulai terlihat membaik ketika
mengerjakan bahan diskusi.
Peneliti bersama observer berkeliling seperti biasa
memantau siswa dalam berdiskusi. Pada pertemuan hari ini
tugas peneliti sudah semakin ringan karena siswa sudah mulai
bisa mengkondisikan suasana belajar. Siswa yang sering
membuat keributanpun sudah mau berdiskusi walaupun belum
sepenuhnya mengerti dan peneliti berusaha memberi
pengarahan dan penjelasan kepada siswa tersebut.
Seperti biasanya, Setelah selesai diskusi dan membuat
pertanyaan, pertanyaan diputar ke kelompok lain searah jarum
jam. Masing-masing siswa diperintahkan untuk menceklis
setiap pertanyaan temannya yang ingin diketahui pula
jawabannya. Peneliti memilih pertanyaan siswa yang paling
banyak mendapat tanda ceklist. Peneliti menjawab pertanyaan
siswa S8 yang mendapat tanda ceklis terbanyak, S8: apa sih
sudut sepihak itu ??. S14 bertanya ka...saya mau tanya apa
perbedaan sudut dalam sepihak sama sudut dalam
bersebrangan..??. Selain itu pertanyaan siswa yang banyak
mendapat tanda ceklis adalah S25: ka..!! bagaimana cara
ngitung besar sudut yang lain kalo Cuma satu sudut yang
diketahui..??.
Setelah semua pertanyaan dari siswa selesai dijawab,
peneliti menanyakan kembali kepada siswa jika masih ada
pertanyaan yang belum terselesaikan. Kemudian peneliti
memberikan soal latihan untuk dikerjakan oleh masing-masing
siswa. Soal ini diberikan untuk mengukur sampai sejauh mana
siswa dapat menyerap materi pada pertemuan kedua. Sebagai
penutup pelajaran, peneliti mengarahkan siswa untuk membuat
kesimpulan. Peneliti juga mengharapkan untuk pertemuan
66

selanjutnya siswa lebih aktif lagi dalam membuat pertanyaan
dan berdiskusi.

6) Pertemuan ke-6 (Kamis, 17 Maret 2011)
Pada pertemuan keenam sama halnya dengan pertemuan
sebelumnya berlangsung selama 2x40 menit (2 jam pelajaran)
yang dimulai dari pukul 08.20 09.40 WIB. Penelitian diawali
dengan menanyakan kabar siswa. Tercatat jumlah siswa yang
hadir sebanyak 30 siswa, ini berarti semua siswa hadir pada
hari ini.
Pertemuan ini tidak dibagi kelompok karena akan
dilaksanakan tes akhir siklus 1. Tes ini berbentuk esayy
sebanyak 5 soal yang terdiri dari materi yang telah dipelajari
pada siklus I. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
hasil belajar matematika siswa terhadap materi yang telah
diajarkan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya melalui
pembelajaran aktif teknik Question Student Have.
Sebelum dilaksanakan tes, 5 menit dilakukan review
tentang materi yang sudah diajarkan dan membahas kesulitan-
kesulitan yang masih ada. Tes ini dilaksanakan selama 40
menit. Selama proses berlangsung, suasanapun menjadi sepi
dan hening namun masih ada beberapa siswa yang masih
mencontek dengan teman sebangkunya dan peneliti segera
menegurnya. Setelah waktu habis siswa segera mengumpulkan
lembar jawaban dan pada pertemuan ini siswa diberikan angket
perhatian belajar matematika untuk mengetahui apakah ada
peningkatan perhatian siswa selama siklus 1 berlangsung.
Keterangan kemampuan siswa tersebut berdasarkan
pengamatan pada saat pembelajaran berlangsung. Terakhir
peneliti mewawancarai lima orang siswa yang sudah
direncanakan sebelumnya, yaitu:
67

1. P1 adalah siswa yang memiliki kemampuan rendah dalam
pembelajaran matematika
2. P2 adalah siswa yang memiliki kemampuan rendah dalam
pembelajaran matematika
3. P3 adalah siswa yang memiliki kemampuan sedang dalam
pembelajaran matematika
4. P4 adalah siswa yang memiliki kemampuan tinggi dalam
pembelajaran matematika.
5. P5 adalah siswa yang memiliki kemampuan tinggi dalam
pembelajaran matematika.

c. Tahap Observasi dan Analisis
Tahap pengamatan ini dilakukan oleh peneliti dan observer.
Berdasarkan hasil pengamatan, kendala yang dihadapi peneliti
pada pertemuan pertama ini adalah sulitnya mengatur siswa dalam
kerja kelompok. Hal ini dapat dilihat dalam pembagian kelompok-
kelompok belajar yang telah ditentukan sebelumnya berlangsung
lama, dimana siswa yang seharusnya sudah berada pada posisi
duduk dengan kelompoknya masing-masing tetapi sebagian besar
siswa masih pada posisi duduk seperti biasanya. Hal ini
dikarenakan siswa tidak menyetujui untuk dikelompokkan, siswa
tidak terbiasa dengan belajar kelompok, siswa lebih senang belajar
seperti biasa. Selain itu, siswa mengalami kesulitan dalam
memahami dan menjalankan pembelajaran aktif teknik Question
Student Have karena siswa tidak biasa bertanya. Kendala seperti
inilah yang menjadikan proses pembelajaran pada pertemuan
pertama ini belum berjalan maksimal. Maka dari itu, pada
pertemuan pertama pada siklus I ini peneliti masih perlu
mengadakan perbaikan untuk pertemuan selanjutnya.
Pada pertemuan kedua, peneliti menjelaskan kembali bahwa
pembelajaran aktif teknik Question Student Have adalah
68

pembelajaran aktif yang menganjurkan siswa untuk lebih aktif
bertanya lewat tulisan, sehingga siswa di tuntut untuk lebih
kompak dalam berdiskusi agar dapat menemukan solusi dengan
bekerja sama dan menanyakan tentang materi yang belum
dimengerti. Pada pertemuan ini masih terdapat beberapa siswa
yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS. Kemudian
guru memberi arahan kepada siswa, setelah mengerti siswa
melanjutkan kembali untuk menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan
yang ada dalam LKS. Meskipun ada beberapa anak yang ribut
tetapi masih bisa dikendalikan oleh guru. Kendala yang dihadapi
peneliti pada pertemuan kedua ini tidak terlalu sulit dibandingkan
dengan pertemuan pertama. Meskipun begitu peneliti terus
melakukan evaluasi mengenai apa saja yang perlu diperbaiki untuk
pertemuan selanjutnya.
Pada pertemuan ketiga, siswa sudah mulai terbiasa dengan
belajar kelompok dan juga dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang terdapat dalam LKS, sehingga sebagian besar siswa mampu
menyelesaikan LKS itu secara mandiri, meskipun ada beberapa
siswa/kelompok yang masih memerlukan arahan atau petunjuk
untuk menyelesaikan LKS tersebut. Selain itu, perhatian kelompok
siswa pada pertemuan ini juga sudah mengalami perubahan
dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya, meskipun masih ada
beberapa orang siswa yang masih mengobrol dan mengaggu
temannya, tetapi semua itu masih bisa dikendalikan oleh guru.
Sedangkan pada pertemuan keempat, dapat terlihat bahwa
siswa sudah terbiasa dengan belajar kelompok dan juga dalam
membuat pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam LKS,
sehingga sebagian besar siswa mampu mengerjakan tugas dengan
mandiri sesuai waktu yang telah ditentukan. Selain itu, perhatian
kelompok siswa pada pertemuan kali ini sudah mengalami
perubahan dibandingkn dengan pertemuan sebelumnya, hal ini
69

dapat dilihat dari aktifitas kelompok yang semakin kompak. Ini
merupakan suatu hal yang sangat positif dan perlu untuk terus
ditingkatkan.
Pada pertemuan kelima, dapat dilihat pula bahwa siswa sudah
makin terbiasa dengan belajar kelompok dan juga dalam membuat
pertanyaan-pertanyaan dari LKS, sehingga sebagian besar siswa
mampu mengerjakan tugas dengan baik. Selain itu, perhatian
kelompok siswa pada pertemuan kali ini sudah mengalami
perubahan dibandingkn dengan pertemuan sebelumnya, hal ini
dapat dilihat dari aktifitas kelompok yang semakin kompak.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan observer
dengan menggunakan lembar observasi, peneliti dan observer
mengamati secara langsung seluruh aktifitas siswa untuk
mengetahui peningkatan perhatian belajar matematika siswa
dengan menerapkan pembelajaran aktif teknik Question Student
Have serta mencatat kejadian-kejadian yang terjadi selama proses
pembelajaran berlangsung.
Lembar observasi perhatian belajar matematika siswa dalam
proses pembelajaran ini terdiri dari 3 aspek, yaitu perhatian
sengaja, perhatian spontan dan perhatian intensif, dimana setiap
aspek ini terdiri dari beberapa item. Hasil pengamatan perhatian
belajar siswa melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.1
Rekapitulasi Persentase Perhatian Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Siklus I
No Sub Variabel Indikator yang diamati Pert. 1 Pert.
2
Pert.
3
Pert.
4
Pert.
5
Rata-
rata
1.
Perhatian Sengaja
Siswa memperhatikan
penjelasan guru
66,7% 74,1% 82,1% 86,7% 89,7% 79,9%
Siswa memperhatikan 37% 44,4% 53,6% 56,7% 69% 52,1%
70

temannya ketika memberi
tanggapan atau pertanyaan
Siswa mendengarkan
setiap kali guru
menjelaskan pelajaran
matematika
55,6% 66,7% 71,4% 80% 86,2% 72%
Rata-rata perhatian sengaja 53,1% 61,7% 69% 74,5% 81,6% 68%
2.
Perhatian Spontan
Siswa
merespon/mengerjakan
latihan yang diberikan
guru
92,6% 100% 89,3% 93,3% 100% 95%
Siswa
merespon/menanggapi
pertanyaan yang diberian
temannya
3,7% 7,4% 7,1% 10% 10,3% 7,7%
Rata-rata perhatian spontan 48,2% 53,7% 48,2% 51,7% 55,2% 51,4%
3.
Perhatian Intensif
Siswa konsentrasi dalam
mempelajari matematika
48,1% 55,6% 53,6% 70% 75,9% 60,6%
Rata-rata 60%

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh informasi bahwa
perhatian belajar siswa pada siklus 1 adalah sebagai berikut:
1) Perhatian sengaja
Perhatian sengaja yang diukur pada penelitian
tindakan kelas ini adalah memperhatikan penjelasan guru
atau teman pada saat pembelajaran. Rata-rata persentase
siswa yang memperhatikan penjelasan guru pada saat
pembelajaran sebanyak 79,9%. Hal ini menunjukan
bahwa siswa yang memperhatikan penjelasan guru pada
saat proses pembelajaran masih terbilang kurang.
Sedangkan rata-rata persentase siswa yang
memperhatikan temannya ketika bertanya atau memberi
tanggapan sebanyak 52,1%. Hal ini menunjukkan bahwa
71

siswa masih kurang peduli terhadap teman. Sedangkan
rata-rata siswa yang mendengarkan penjelasan guru pada
saat pembelajaran sebesar 72%. hal ini juga
menunjukkan bahwa pada saat proses pembelajaran
kemampuan mendengarkan siswa terhadap pelajaran
masih terbilang rendah. Secara umum, perhatian siswa
hanya diawal hingga pertengahan pembelajaran. Masih
ada beberapa siswa terutama siswa yang duduk di bangku
belakang sering berbincang dan bersenda gurau dengan
teman lainnya ketika sedang berdiskusi. Siswa yang
duduk dibelakang inilah yang akan menjadi fokus peneliti
untuk perbaikan pada siklus II.
2) Perhatian spontan
Perhatian spontan yang di ukur dalam penelitian ini
adalah merespon tugas yang diberikan guru dan merespon
pertanyaan yang diberikan teman dalam proses
pembelajaran. Rata-rata persentase siswa yang merespon
tugas yang diberikan guru sebanyak 95%. Hal ini
menunjukkan bahwa tanggapan siswa sudah baik
terhadap apa yang diperintahkan guru. Sedangkan rata-
rata siswa yang merespon pertanyaan yang diberikan
teman sebesar 7,7%. Hal ini menunjukkan bahwa respon
siswa siswa terhadap pertanyaan temannya masih sangat
rendah dan menunjukkan masih kurang sekali respon
siswa terhadap pelajaran matematika.
3) Perhatian Intensif
Perhatian intensif yang diukur pada penelitian ini
adalah konsentrasi dalam proses pembelajaran. Rata-rata
persentase siswa yang konsentrasi dalam belajar sebanyak
60,6%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa
berkonsentrasi dalam belajar masih kurang karena mereka
72

masih sering ngobrol dan bercanda ketika belajar dan
juga masih banyak siswa yang menganggap matematika
itu sulit sehingga mereka tidak mau fokus didalam
belajar.
Berdasarkan hasil observasi siswa pada saat pembelajaran
siklus I rata-rata perhatian siswa diperoleh sebesar 60%. Rata-rata
perhatian siswa pada siklus I ini meningkat dibandingkan pada saat
pra penelitian yang hanya mencapai 53% tetapi rata-rata perhatian
siswa pada siklus I masih banyak yang kurang yaitu dalam bekerja
sama dengan kelompoknya masing-masing, keaktifan bertanya dan
menanggapi pendapat teman. Hal ini perlu diperhatikan sebagai
bahan perbaikan pada siklus II. Pembelajaran masih harus
dilanjutkan karena perhatian belajar siswa belum mencapai 70%.
Penilaian aktifitas perhatian belajar matematika melalui
pemberian angket perhatian belajar matematika siswa yang
diberikan pada akhir siklus I. Diperoleh nilai terendah 63, nilai
tertinggi 89 dan dan rata-rata perhatian belajar matematika siswa
sebesar 63,13%. Adapun skor perhatian belajar siswa dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Skor Perhatian Belajar Matematika siswa pada Siklus I
Siswa Skor Kategori Siswa Skor Kategori
S1 71
sedang
S16 74
Sedang
S2 73
sedang
S17 66
Sedang
S3 89
tinggi
S18 74
Sedang
S4 65
sedang
S19 73
Sedang
S5 67
sedang
S20 72
Sedang
S6 74
sedang
S21 67
Sedang
S7 71
sedang
S22 71
Sedang
S8 76
sedang
S23 71
Sedang
73

S9 66
sedang
S24 74
Sedang
S10 64
sedang
S25 67
sedang
S11 73
sedang
S26 77
sedang
S12 71
sedang
S27 64
sedang
S13 68
sedang
S28 63
sedang
S14 67
sedang
S29 68
sedang
S15 70
sedang
S30 76
sedang

Adapun hasil aktifitas perhatian belajar matematika siswa
tiap indikator disajikan pada tabel:
Tabel 4.3
Persentase Hasil Angket Perhatian Belajar Siswa Tiap
Indikator
No Indikator Persentase
1. Perhatian Sengaja 62,87%
2. Perhatian Spontan 62,78%
3. Perhatian Intensif 63,75%
Rata-rata 63,13%
Dengan demikian diperoleh rata-rata persentase setiap
indikator perhatian belajar matematika siswa pada siklus I adalah
63,13%, artinya perhatian belajar siswa belum mencapai indikator
keberhasilan yang telah ditentukan.
Tes hasil belajar matematika siswa pada akhir siklus I
dilaksanakan pada pertemuan keenam. Hasil tes tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4
Nilai Tes Akhir Siklus I
No Interval F f relatif f relatif kumulatif
1. 40 49 10 33,3% 100%
74

2. 50 59 6 20% 66,7%
3. 60 - 69 11 36,7% 46,7%
4. 70 79 2 6,7% 10%
5. 80 89 0 0% 3,3%
6. 90 100 1 3,3% 3,3%
Total 30 100% 100%
Keterangan:
Nilai tertinggi = 95 jumlah siswa = 30
Nilai terendah = 40 rata-rata = 56,3

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa tes hasil belajar
matematika siswa setelah diterapkan pembelajaran aktif teknik
Question Student Have pada siklus I mencapai rata-rata 56,3.
Melihat tes hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran
siklus I ini cukup baik dan mengalami peningkatan dari tes
kemampuan awal. Sehingga permasalahan belajar siswa selama
belajar secara kelompok dengan pembelajaran aktif teknik
Question Student Have dapat berkurang. Namun masih ada 16
siswa yang mendapat nilai dibawah KKM, ini menunjukkan bahwa
hanya 46,7% siswa yang sudah mencapai KKM. Masih
ditemukannya beberapa siswa yang mencapai hasil belajar yang
kurang maksimal. Hal ini disebabkan karena siswa tersebut tidak
aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Jauh dari pada itu,
nampak motivasi belajar siswa tersebut masih kurang. Walaupun
demikian, guru selalu memberikan motivasi kepada siswa tersebut.
Hasil tes belajar matematika siswa pada siklus I ini masih belum
dapat dikatakan berhasil, karena masih dibawah target yang harus
dicapai yaitu 80% siswa harus mencapai nilai diatas KKM yaitu 60.
Sehingga pembelajaran masih harus dilanjutkan karena target
75

pencapaian ketuntasan belajar belum sesuai yang diharapakn maka
perlu dilanjutkan perbaikan-perbaikan pada siklus II.

d. Tahap Refleksi
Berdasarkan data yang didapat dari lembar observasi, angket
perhatian siswa, dan tes hasil belajar matematika siswa pada siklus
I, maka hasil analisis kegiatan refleksi tersebut dirangkum dalam
tabel berikut:
Tabel 4.5
REFLEKSI TINDAKAN PEMBELAJARAN PADA SIKLUS I
No. Kekurangan-kekurangan Perencanaan perbaikan pada siklus II
1. Pada awal pembelajaran, masih
ada siswa yang ngobrol dengan
temannya, dan masih ada juga
siswa yang bercanda

Memberikan pengurangan skor pada siswa
yang membuat kesalahan
2. Ada beberapa siswa yang tidak
mau bertanya melalui strategi
Question Student Have

Memberikan pengurangan skor pada siswa
yang tidak mau bertanya
3. Ada beberapa siswa yang
masih malas membaca bahan
diskusi dan hanya
mengandalkan temannya
Aktifitas siswa ditingkatkan dengan cara
memberikan motivasi dan dorongan pada
siswa saat berdiskusi, agar setiap
kelompok tidak hanya mengandalkan satu
orang saja yang bertanggung jawab dalam
pembelajaran.

4. Siswa masih malu untuk
mengangkat tangannya ketika
Memberikan poin tambahan pada siswa
yang berani mengangkat tangannya untuk
76

akan menjawab pertanyaan
yang diajukan peneliti.
menjawab pertanyaan yang diajukan
peneliti.
5. Siswa masih merasa takut
untuk mengerjakan hasil
kerjanya didepan kelas,
sehingga siswa lebih banyak
diam.

memberikan motivasi dan dorongan pada
siswa dan memberikan poin bagi siswa
yang berani maju.
6. Masih banyak siswa yang
merasa bingung dan kurang
yakin jika mengerjakan tugas
LKS secara individu sehingga
menyebabkan siswa kurang
bersemangat

Memberikan penjelasan secara detail
tentang soal-soal yang diberikan.
7. Siswa masih malu untuk
mengungkapkan pendapatnya
jika hasil kerjanya berbeda
dengan hasil kerja temannya.
Mengarahkan siswa untuk lebih berani
dalam mengungkapkan pendapatnya jika
hasil kerjanya berbeda dengan hasil kerja
temannya yang mengerjakan di depan
kelas.

Berdasarkan refleksi pada siklus I yang terdapat pada tabel
diatas terlihat bahwa banyaknya kekurangan dan kendala yang
dihadapi peneliti, sehingga dapat dinyatakan bahwa siklus I belum
mencapai hasil yang maksimal. Berdasarkan hasil refleksi siklus I,
peneliti akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan
perbaikan dan peningkatan pada pelaksanaan pembelajaran siklus
II.

77

B. Siklus II
Tindakan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada
tanggal 1-14 April 2011. Materi yang diberikan adalah melukis
sudut, membagi sudut, dan perbandingan segmen garis.
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan pada siklus II, peneliti
mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
untuk 4 kali pertemuan. Peneliti juga menyiapkan instrumen-
instrumen penelitian, yaitu lembar observasi perhatian belajar
siswa, lembar observasi guru, Lembar Kerja Siswa (LKS), soal
tes untuk akhir siklus I, dan alat dokumentasi.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang diterapkan
sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan di
MTs.Jamiyyah Islamiyyah Pondok Aren Tangerang. Alat dan
bahan pembelajaran disesuaikan dengan materi yang akan
diajarkan pada setiap pertemuannya.
Lembar Kerja Siswa (LKS) dibuat sendiri oleh peneliti
yang berisi petunjuk kegiatan siswa selama pembelajaran
berlangsung. Pada tahap perencanaan ini peneliti juga
menjelaskan kepada observer cara penilaian pada lembar
observasi perhatian belajar siswa dan hal-hal yang harus
diperhatikan selama proses pembelajaran. Lembar observasi
perhatian belajar siswa digunakan untuk mencatat 3 aspek
perhatian yang diukur pada setiap individu. Lembar soal tes
siklus I dibuat untuk mengetahui perkembangan kemampuan
siswa dalam mengerjakan soal matematika.
Target yang ingin dicapai pada siklus II ini yaitu siswa
mengalami peningkatan perhatian belajar dan tes hasil belajar
dengan menggunakan pembelajaran aktif teknik Question
Student Have, semangat dalam mengikuti pembelajaran serta
78

dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru dapat
terselesaikan dengan baik dan benar.

b. Tahap pelaksanaan
Siklus II ini dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan
dengan alokasi waktu 2x40 menit tiap pertemuannya. Rencana
pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 1 .
Uraian proses pembelajaran pada siklus II adalah sebagai
berikut;

1) Pertemuan ke-7 (Kamis, 7 April 2011)
Pertemuan ketujuh ini merupakan awal dari siklus II yang
berlangsung selama 2x40 menit (2 jam pelajaran) dan dimulai
pada pukul 08.20 09.40 WIB. Seperti biasa penelitian
diawali dengan menanyakan kabar siswa dan menanyakan
kabar siswa yang tidak masuk hari ini. Tercatat jumlah siswa
yang hadir sebanyak 30 siswa, ini berarti semua siswa hadir.
Guru matematika hadir sebagai observer untuk mengamati
aktifitas belajar siswa yang dicatat pada lembar observasi
perhatian belajar siswa.
Sebelum pembelajaran dimulai peneliti membahas soal
tes siklus I yang belum dimengerti siswa, agar siswa tidak
membuat kesalahan yang sama pada saat mengerjakan tes
siklus II. Setelah membahas soal ada seorang siswa S30 yang
berkata; Bu..kita buat kelompok lagi kan..??. Tanpa
menunggu perintah dari peneliti siswa langsung duduk dengan
kelompok mereka masing-masing, kemudian peneliti
memberikan LKS yang berisi materi yang akan dipelajari pada
pertemuan ketujuh.
79

Pada pertemuan kali ini peneliti sudah lebih siap dalam
menguasai kelas, memberikan penjelasan dan arahan kepada
siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Sehingga
penerapan pembelajaran aktif teknik Question Student Have
pada siklus II ini dapat lebih efektif dari siklus I serta
kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran
matematika dapat teratasi.
Pada saat siswa berdiskusi, seperti biasanya peneliti
dan observer berkeliling untuk memantau jalannya aktifitas
kelompok dari satu kelompok ke kelompok lain dan
memberikan bantuan jika ada siswa/kelompok yang
mengalami kesulitan. Pada saat berdiskusi siswa masih ribut
ketika mengerjakan bahan diskusi, guru kelas menyarankan
untuk memberlakukan pengurangan poin terhadap siswa yang
membuat keributan ketika proses pembelajaran supaya
suasana kelas lebih terkontrol. Ternyata setelah diberlakukan
pengurangan poin suasana kelas cenderung terkontrol dan
lebih tenang, siswa yang biasanya bertriak-triak bisa lebih
hati-hati.
Seperti pertemuan sebelumnya, setelah selesai diskusi
dan membuat pertanyaan, pertanyaan diputar ke kelompok
lain searah jarum jam. Masing-masing siswa diperintahkan
untuk menceklis setiap pertanyaan temannya yang ingin
diketahui pula jawabannya. Peneliti memilih pertanyaan siswa
yang paling banyak mendapat tanda ceklist. Setelah itu
peneliti menulis pertanyaan tersebut di papan tulis kemudian
meminta siswa untuk menjawabnya. Pertanyaan yang paling
banyak mendapat tanda ceklis diantaranya adalah milik S10
dari kelompok 2, S10: Bu...bagaimana cara menggambar
sudut 60
0
dengan menggunakan jangka..??. Peneliti
80

memberikan pernyataan bahwa yang dapat menjawab soal ini
akan mendapatkan poin, lalu siswa S25 dari kelompok 2
menggangkat tangannya sambil berkata Bu..saya mau
jawab..!. Siswa tersebut maju dan menjelaskannya di depan
kelas.

Gambar 4.4
Siswa S6 dari kelompok II sedang menjawab
pertanyaan yang diajukan temannya
Setelah semua pertanyaan dari siswa selesai dijawab,
peneliti menanyakan kembali kepada siswa jika masih ada
pertanyaan yang belum terselesaikan. Kemudian peneliti
memberikan soal latihan untuk dikerjakan oleh masing-
masing siswa. Soal ini diberikan untuk mengukur sampai
sejauh mana siswa dapat menyerap materi pada pertemuan
ketujuh ini. Sebagai penutup pelajaran, peneliti
mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan,
memberikan PR dan meminta siswa untuk mempelajari
materi selanjutnya. Peneliti juga mengharapkan untuk
pertemuan selanjutnya siswa lebih aktif lagi dalam
membuat pertanyaan dan berdiskusi.

81

2) Pertemuan ke-8 (J umat, 8 April 2011)
Kegiatan pembelajaran pada hari ini berlangsung selama
2x40 menit (2 jam pelajaran) dimulai pada pukul 08.20 - 09.40
WIB. Penelitian diawali dengan menanyakan kabar siswa dan
tercatat jumlah siswa yang hadir sebanyak 30 siswa, ini berarti
semua siswa hadir pada hari ini. Guru matematika hadir sebagai
observer untuk mengamati aktifitas belajar siswa yang dicatat
pada lembar observasi perhatian belajar siswa..
Sebelum memulai materi hari ini peneliti memberitahukan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai, membahas PR dan
mereview materi sebelumnya. Pada pertemuan kedelapan ini
siswa sudah semakin mengerti bahwa pada setiap pembelajaran
harus sudah duduk dengan kelompoknya masing-masing.
Peneliti membagikan bahan diskusi kepada masing-
masing kelompok siswa yang berisi materi mengenai cara
membagi sudut menjadi dua bagian sama besar. Siswa diminta
untuk lebih aktif lagi dalam berdiskusi dan kreatif dalam
membuat pertanyaan. Selama siswa berdiskusi peneliti
berkeliling memantau aktifitas siswa dari satu kelompok ke
kelompok lain untuk memberikan pengarahan jika ada
kelompok yang kurang mengerti dan pada saat itu pula peneliti
bersama observer melakukan observasi pembelajaran terhadap
aktifitas belajar matematika siswa dengan lembar yang sudah
dipegang.
82


Gambar 4.5
Siswa terlihat aktif dalam berdiskusi
Diskusi pada pertemuan kali ini semakin meningkat.
Peneliti senang karena antusias siswa semakin meningkat dan
siiwa aktif dalam membuat pertanyaan tentang apa yang
mereka tidak mengerti. Observer dan peneliti lebih santai
menangani mereka pada pertemuan kali ini. Tetapi masih ada
saja siswa yang mengobrol, izin keluar kelas, dan mondar-
mandir ke kelompok lain ketika diskusi namun peneliti
memberitahukan bahwa ada pengurangan poin bagi siswa yang
berisik. Hal ini dapat dilihat dari petikan pembicaraan beberapa
siswa ketika pelaksanaan diskusi pada pertemuan kedelapan,
Kak, saja janji ga akan mondar-mandir dan keluar masuk
lagi, poin saya jangan dikurangin ya kak..... poin saya juga ga
mau dikurangin kak..! kata siswa S29.
Setelah selesai diskusi dan membuat pertanyaan, seperti
biasa pertanyaan diputar ke kelompok lain searah jarum jam.
Masing-masing siswa diperintahkan untuk menceklis setiap
pertanyaan temannya yang ingin diketahui pula jawabannya.
Setelah itu, peneliti memilih pertanyaan yang paling banyak
mendapat tanda ceklist dan meminta siswa yang bisa untuk
83

menjawabnya. Peneliti juga memberitahukan bahwa yang dapat
menjawab setiap pertanyaan yang diajukan akan mendapat
poin. Peneliti memilih pertanyaan siswa S19 yang mendapat
tanda ceklis terbanyak, S19: Kak...Bagaimana cara membagi
sudut menjadi dua yang besarnya sama..??. Siswa S6 langsung
mengangkat tangannya sambil berkata ibu saya mau jawab,
tapi bener kan bu kalo bisa jawab nanti dapat nilai..?. peneliti
mengiyakan, berbarengan dengan itu siswa S9 juga mengangkat
tangan dan berkata kak...saya aja donk yang jawab, saya bisa
jawab kak..!. ini menunjukkan bahwa siswa sudah lebih aktif
didalam belajar walaupun harus diiming-imingi imbalan.
Setelah semua pertanyaan dari siswa selesai dijawab,
peneliti menanyakan kembali kepada siswa jika masih ada
pertanyaan yang belum terselesaikan. Kemudian peneliti
memberikan soal latihan untuk dikerjakan oleh masing-masing
siswa. Soal ini diberikan untuk mengukur sampai sejauh mana
siswa dapat menyerap materi pada pertemuan ini. Sebagai
penutup pelajaran, guru mengarahkan siswa untuk membuat
kesimpulan, memberikan PR dan meminta siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya.

3) Pertemuan ke-9 (Kamis, 14 April 2011)
Pada pertemuan kesembilan kegiatan pembelajaran pada
hari ini berlangsung selama 2x40 menit (2 jam pelajaran)
dimulai pada pukul 08.20-09.40 WIB. Penelitian diawali
dengan menanyakan kabar siswa dan menanyakan kabar siswa
yang tidak masuk hari ini. Tercatat jumlah siswa yang hadir
sebanyak 28 siswa, ini berarti ada 2 siswa yang tidak hadir pada
hari ini. Guru matematika hadir sebagai observer untuk
mengamati aktifitas belajar siswa yang dicatat pada lembar
observasi perhatian belajar siswa.
84

Seperti biasa kelas sudah mulai rapi karena siswa sudah
duduk dengan masing-masing kelompoknya dan sudah
kelihatan bersemangat untuk memulai pertemuan kali ini.
Sebelum memulai materi hari ini peneliti membahas PR dan
sedikit mereview materi sebelumnya.
Peneliti membagikan kembali bahan diskusi kepada
masing-masing kelompok siswa yang berisi materi membagi
garis dan perbandingan segmen garis. Siswa semakin terbiasa
dengan tugas-tugas yang ada dalam bahan diskusi. Perhatian
siswa juga semakin terlihat membaik ketika mengerjakan bahan
diskusi dan lebih serius dalam membuat pertanyaan karena
pengurangan pon masih diberlakukan..
Peneliti bersama observer berkeliling seperti biasa
memantau siswa dalam berdiskusi. Pada proses pembelajaran
aktif teknik Question Student Have di pertemuan kesembilan
peneliti sudah merasakan banyak keringanan ketika berkeliling
karena setiap kelompok sudah terlihat rapih dan teratur.
Setelah selesai diskusi dan membuat pertanyaan,
pertanyaan diputar ke kelompok lain searah jarum jam. Masing-
masing siswa diperintahkan untuk menceklis setiap pertanyaan
temannya yang ingin diketahui pula jawabannya. Peneliti
memilih pertanyaan siswa yang paling banyak mendapat tanda
ceklist dan meminta siswa untuk menjawabnya. Pertanyaan
yang paling banyak mendapat tanda ceklis adalah milik siswa
S3: Apakah dalam menghitung perbandingan segmen garis
bentuknya selalu segitiga..??. Pada pertanyaan ini siswa diam
dan tidak ada yang menjawab. Peneliti memberikan
pengarahan dan motivasi kepada siswa untuk tidak takut dalam
menjawab dan tetap memberikan poin bagi yang berani
walaupun salah. Setelah itu siswa S16 mencoba untuk
85

menjawab sambil berkata Bu tapi kalo salah ga apa-apa
ya...!!.
Setelah semua pertanyaan dari siswa selesai dijawab,
kemudian peneliti memberikan soal latihan untuk dikerjakan
oleh masing-masing siswa. Soal ini diberikan untuk mengukur
sampai sejauh mana siswa dapat menyerap materi pada
pertemuan ini. Sebagai penutup pelajaran, guru mengarahkan
siswa untuk membuat kesimpulan dan meminta siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya.

4) Pertemuan ke-10 (J umat, 15 April 2011)
Pada pertemuan kesepuluh ini merupakan pertemuan yang
terakhir, proses pembelajaran dimulai dengan membuka
kegiatan pembelajaran dan mengabsen siswa. Pertemuan kali ini
ada dua siswa yang tidak hadir dikarenakan sedang sakit. Posisi
duduk siswa tidak dikelompokkan karena akan dilaksanakan tes
akhir siklus II. Maksud diadakannya tes ini adalah untuk
mengetahui hasil belajar matematika siswa terhadap materi yang
telah diberikan selama pembelajaran pada siklus II. Tes yang
diberikan berbentuk soal esai yang berjumlah 5 soal mengenai
cara melukis sudut, membagi sudut dan membagi segmen garis
yang telah dipelajari pada pertemuan ketujuh sampai pertemuan
kesembilan.
Tes ini dilaksanakan selama 40 menit dan sebelum tes
dimulai guru memberikan waktu 10 menit untuk melakukan
review materi yang sudah dipelajari dan siswa diberi
kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami,
ada beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan, dalam hal ini
menunjukkan bahwa antusias siswa dalam mengikuti pelajaran
semakin meningkat.
86

Suasana selama tes berlangsung cukup hening, terlihat
siswa dengan serius mengerjakan soal mereka masing-masing
meskipun masih ada siswa yang mencontek pekerjaan temannya
dan gurupun langsung menegur siswa tersebut. Setelah waktu
yang diberikan habis semua siswa segera mengumpulkan lembar
jawaban tes tersebut. Setelah itu peneliti memberikan angket
perhatian yang harus diisi oleh setiap siswa. Angket ini
diberikan untuk mengetahui peningkatan perhatian siswa selama
pembelajaran siklus II.
Keterangan kemampuan siswa tersebut berdasarkan
pengamatan pada saat pembelajaran berlangsung. Terakhir
peneliti mewawancarai lima orang siswa yang sudah
direncanakan sebelumnya, yaitu:
1. P1 adalah siswa yang memiliki kemampuan rendah dalam
pembelajaran matematika
2. P2 adalah siswa yang memiliki kemampuan rendah dalam
pembelajaran matematika
3. P3 adalah siswa yang memiliki kemampuan sedang dalam
pembelajaran matematika
4. P4 adalah siswa yang memiliki kemampuan tinggi dalam
pembelajaran matematika.
5. P5 adalah siswa yang memiliki kemampuan tinggi dalam
pembelajaran matematika.

c. Tahap Pengamatan dan Analisis
Tahap pengamatan pada siklus II ini sama seperti pada
siklus I yaitu dilaksanakan saat proses belajar mengajar
berlangsung dan yang melakukan pengamatan adalah peneliti
dan observer. Berdasarkan dari hasil pengamatan, pada
pertemuan ketujuh keaktifan siswa sudah mulai meningkat.
Siswa yang lebih pandai sudah mulai membaur dengan siswa
87

yang lain. Sehingga pada pertemuan kali ini terlihat siswa
sudah saling berinteraksi satu sama lain. Meskipun masih
beberapa siswa yang kurang memperhatikan jalannya diskusi.
Peneliti menegur siswa tersebut dan memberlakukan
pengurangan poin terhadap siswa yang membuat keributan
ketika proses pembelajaran agar suasana kelas lebih terkontrol.
Pada pertemuan kedelapan, kendala yang dihadapi peneliti
tidak terlalu sulit dibandingkan dengan pertemuan-petemuan
sebelumnya. Hal ini dikarenakan siswa sudah mulai terbiasa
berdiskusi dan membuat pertanyaan. Pemberian poin bagi siswa
yang dapat menjawab pertanyaan juga dapat membuat siswa
semakin aktif sehingga peran peneliti dalam pertemuan ini
sudah mulai berkurang. Meskipun begitu peneliti terus
melakukan evaluasi apa saja yang perlu diperbaiki untuk
pertemuan selanjutnya.
Pada pertemuan kesembilan ini, siswa terlihat sudah
semakin terbiasa dengan belajar kelompok dan juga dalam
bertanya, sehingga sebagian besar siswa sudah aktif dan serius
dalam proses pembelajaran. Selain itu aktifitas kelompok siswa
pada pertemuan kali ini sudah mengalami perubahan
dibandingkan dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya, dan
siswa lebih berani dalam mengungkapkan pendapat meskipun
masih ada beberapa orang siswa yang masih mengobrol atau
bercanda, tetapi semua itu masih bisa dikendalikan oleh guru
karena pengurangan dan penambahan poin masih berlaku
selama siklus II. Ini merupakan suatu hal yang sangat positif
dan perlu untuk terus dikembangkan lagi.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan observer
dengan menggunakan lembar observasi, observer mengamati
secara langsung seluruh aktifitas siswa untuk mengetahui
peningkatan perhatian siswa dengan menerapkan pembelajaran
88

aktif teknik Question Student Have serta mencatat kejadian-
kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.
Lembar observasi perhatian belajar matematika siswa
dalam proses pembelajaran ini terdiri dari 3 aspek, yaitu
perhatian sengaja, perhatian spontan, dan perhatian intensif,
dimana setiap aspek ini terdiri dari beberapa item. Hasil
pengamatan perhatian belajar siswa melalui lembar observasi
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Rekapitulasi Persentase Perhatian Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Siklus II
No Sub Variabel Indikator yang diamati Pert.1 Pert.2 Pert.3 Rata-rata
1.
Perhatian
Sengaja
Siswa memperhatikan
penjelasan guru
93,3% 100% 96,4% 96,6%
Siswa memperhatikan
temannya ketika memberi
tanggapan atau pertanyaan
83,3% 90% 89,3% 87,5%
Siswa mendengarkan setiap
kali guru menjelaskan
pelajaran matematika
80% 86,7% 96,4% 87,7%
Rata-rata perhatian sengaja 85,6% 92,2% 94% 90,6%
2.
Perhatian
spontan
Siswa
merespon/mengerjakan
latihan yang diberikan guru
93,3% 100% 100% 97,8%
Siswa
merespon/menanggapi
pertanyaan yang diberian
temannya
20% 20% 25% 21,7%
Rata-rata perhatian spontan 56,7% 60% 62,5% 59,8%
3.
Perhatian
Intensif
Siswa konsentrasi dalam
mempelajari matematika
93,3% 86,7% 89,3% 89,8%
Rata-rata 78,5% 79,7% 81,9% 80%
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh informasi bahwa
perhatian belajar siswa pada siklus 1 adalah sebagai berikut:
89

1) Perhatian sengaja
Perhatian sengaja yang diukur pada penelitian
tindakan kelas ini adalah memperhatikan pada saat guru
menjelaskan atau mengajukan pertanyaan. Rata-rata
persentase siswa yang memperhatikan penjelasan guru
pada saat pembelajaran sebanyak 96,6%. Hal ini
menunjukan bahwa siswa yang memperhatikan
penjelasan guru pada saat proses pembelajaran sudah
mengalami peningkatan dari siklus I yaitu sebanyak
16,7%. Sedangkan rata-rata persentase siswa yang
memperhatikan temannya ketika bertanya atau memberi
tanggapan sebanyak 87,5%. Ini menunjukkan bahwa
perhatian siswa terhadap teman yang memberi tangapan
sangat baik, hal ini bisa dilihat dari peningkatan
persentase siklus I ke siklus II yaitu sebesar 35,4%.
Sedangkan rata-rata siswa yang mendengarkan
penjelasan guru pada saat pembelajaran sebesar 87,7%.
hal ini juga menunjukkan bahwa pada saat proses
pembelajaran kemampuan mendengarkan siswa terhadap
pelajaran sudah cukup baik. Secara umum, peningkatan
ini menunjukkan bahwa perhatian siswa terhadap
pelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran
aktif teknik Question Student Have dikatakan berhasil.
2) Perhatian spontan
Perhatian spontan yang di ukur dalam penelitian ini
adalah merespon tugas yang diberikan guru dan merespon
pertanyaan yang diberikan teman dalam proses
pembelajaran. Rata-rata persentase siswa yang merespon
tugas yang diberikan guru sebanyak 97,8%. Hal ini
menunjukkan bahwa tanggapan siswa sudah baik
terhadapa apa yang diperintahkan guru. Sedangkan rata-
90

rata siswa yang merespon pertanyaan yang diberikan
teman sebesar 21,7%. Hal ini menunjukkan bahwa respon
siswa terhadap pertanyaan temannya sudah mengalami
peningkatan dibandingkan dengan siklus I yaitu sebesar
14%. Walaupun peningkatan persentase siswa terhadap
pertanyaan yang diberikan teman dari siklus I ke siklus II
masih belum maksimal namun peningkatan ini cukup
sigifikan dengan aspek yang lainnya. Ini menunjukkan
bahwa siswa sudah mulai menyukai pelajaran
matematika.
3) Perhatian Intensif
Perhatian intensif yang diukur pada penelitian ini
adalah konsentrasi dalam proses pembelajaran. Rata-rata
persentase siswa yang konsentrasi dalam belajar sebanyak
89,8%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa
berkonsentrasi dalam belajar mengalami peningkatan dari
siklus I yaitu sebesar 29,2%. Siswa semakin terlihat fokus
dalam belajar dan juga dalam mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan.

Berdasarkan hasil observasi siswa pada saat pembelajaran
siklus II rata-rata perhatian siswa diperoleh sebesar 80%. Rata-rata
perhatian siswa pada siklus II ini meningkat dibandingkan pada
siklus I yaitu sebesar 20%. Karena perhatian belajar siswa pada
siklus II sudah mencapai rata-rata 70% maka penerapan
pembelajaran aktif teknik Question Student Have hanya diterapkan
sampai pada siklus II saja.
Selain lembar observasi, Penilaian aktifitas perhatian belajar
matematika juga dilakukan melalui pemberian angket perhatian
belajar matematika siswa yang diberikan pada akhir siklus II.
Diperoleh nilai terendah 72, nilai tertinggi 101 dan dan rata-rata
91

perhatian belajar matematika siswa sebesar 79,44%. Adapun skor
perhatian belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7
Skor Perhatian Belajar Matematika siswa pada Siklus II
Siswa Skor Kategori Siswa Skor Kategori
S1 95
tinggi
S16 90
Tinggi
S2 97
tinggi
S17 87
Tinggi
S3 101
tinggi
S18 80
Sedang
S4 98
tinggi
S19 86
Tinggi
S5 91
tinggi
S20 82
Sedang
S6 92
tinggi
S21 72
Sedang
S7 97
tinggi
S22 86
Tinggi
S8 93
tinggi
S23 86
Tinggi
S9 91
tinggi
S24 90
Tinggi
S10 89
tinggi
S25 89
Tinggi
S11 91
tinggi
S26 89
Tinggi
S12 88
tinggi
S27 87
Tinggi
S13 86
tinggi
S28 92
Tinggi
S14 88
tinggi
S29 89
Tinggi
S15 90
tinggi
S30 78
Tinggi

Adapun hasil aktifitas perhatian belajar matematika siswa
tiap indikator disajikan pada tabel berikut:







92

Tabel 4.8
Persentase Hasil Angket Perhatian Belajar Siswa Tiap
Indikator
No Indikator Persentase
1. Perhatian Sengaja 79,17%
2. Perhatian Spontan 78,98%
3. Perhatian Intensif 80,17%
Rata-rata keseluruhan indikator 79,44%

Dengan demikian diperoleh rata-rata persentase setiap
indikator perhatian belajar matematika siswa pada siklus II adalah
79,44%, artinya perhatian belajar siswa sudah mencapai indikator
keberhasilan yang telah ditentukan.
Tes hasil belajar matematika siswa pada akhir siklus II
dilaksanakan pada pertemuan kesepuluh. Hasil tes tersebut dapat
dlihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9
Nilai Tes Akhir Siklus II
No Interval F f relatif f relatif kumulatif
1. 55 62 7 23,3% 100%
2. 63 70 10 33,3% 76,7%
3. 71 78 4 13,3% 43,4%
4. 79 86 4 13,3% 30,1%
5. 87 94 2 6,7% 16,8%
6. 96 100 3 10% 10,1%
Total 30 100% 100%
Keterangan:
Nilai tertinggi = 100 jumlah siswa = 30
Nilai terendah = 55 rata-rata = 73,3
93

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa tes hasil belajar
matematika siswa setelah diterapkan pembelajaran aktif teknik Question
Student Have pada siklus II mencapai rata-rata 73,3. Masih ada 3 siswa
yang mendapat nilai dibawah KKM, tetapi 90% siswa yang sudah
mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada
siklus II ini sudah baik dan sudah mencapai nilai rata-rata diatas KKM
yaitu 60.
d. Tahap refleksi
Pada setiap tindakan pembelajaran yang digunakan guru dalam
pelaksanaan proses pembelajaran telah sesuai yaitu dengan menggunakan
pembelajaran strategi aktif teknik Question Student Have. Hal ini ditandai
dengan semangat belajar siswa dan katertiban siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran. Sehingga kondisi pembelajaran lebih kondusif dan
efektif serta upaya untuk meningkatkan hasil belajar pada siklus II ini
dapat dicapai sesuai dengan indikator keberhasilan. Walaupun dalam
pelaksanaannya masih terdapat banyak kekurangan tetapi hal tersebut
dapat diatasi pada tindakan pembelajaran selanjutnya dengan adanya
kegiatan refleksi pada setiap akhir proses pembelajaran. Berdasarkan
pengamatan selama proses pembelajaran melalui lembar observasi sudah
baik dalam menerapkan pembelajaran strategi aktif teknik Question
Student Have. Hasil tes belajar matematika siswa siklus II sudah
menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan hasil tes pada siklus I.

B. Pemeriksaan Keabsahan Data
Instrumen-instrumen yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini terdiri atas instrumen tes dan non
tes. Untuk instrumen tes digunakan tes hasil belajar matematika. Tes ini
bertujuan untuk menganalisa peningkatan hasil belajar matematika siswa
pada tiap siklus.
94

Sedangkan instrumen non tes berupa lembar observasi, angket, dan
wawancara yang ditunjukkan untuk guru dan siswa. Lembar observasi
diisi pada setiap pertemuan sedangkan angket dan wawancara dilakukan
pada pra penelitian dan setiap akhir siklus. Untuk mendapatkan data yang
absah dan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi dilakukan validasi
dengan teknik triangulasi. Triangulasi yaitu menggali data dari berbagai
sumber, dan data dari sumber yang satu dibandingkan dengan data dari
sumber berikutnya, dan seterusnya. Selain melakukan triangulasi, untuk
mendapatkan data yang absah dilakukan pula member check. Kegiatan ini
meliputi memeriksa kembali keterangan atau informasi yang diperoleh
selama observasi dari narasumber untuk memeriksa apakah data tersebut
tetap sifatnya dan dapat dipastikan kebenaran data. Peneliti juga secara
rutin melakukan diskusi dengan guru kolabolator mengenai hasil observasi
yang diperoleh, dibaca berulang-ulang, dan menghilangkan data yang
tidak relevan dengan fokus penelitian. Hal ini bertujuan agar data yang
diperoleh sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

C. Analisis Data
Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada,
yang diperoleh dari berbagai sumber. Diantaranya sebagai berikut:
1. Perhatian Siswa
a. Hasil pengamatan
Lembar observasi terdiri dari dua macam yaitu lembar
observasi guru pada KBM untuk menilai kualitas guru dalam
penerapan pembelajaran aktif teknik Question Student Have dan
lembar observasi perhatian belajar matematika siswa untuk
mengetahui persentase perhatian belajar siswa. Lembar observasi
juga dugunakan untuk menganalisis dan merefleksi setiap siklus.
Adapun hasil observasi perhatian belajar siswa dapat dilihat
pada tabel berikut:

95


Tabel 4.10
Rekapitulasi Persentase Perhatian belajar Siswa
No
Sub
Variabel
Indikator yang
diamati
Siklus
I
Siklus
II
1.
Perhatian
Sengaja
Siswa memperhatikan
penjelasan guru
79.9% 96,6%
Siswa memperhatikan
temannya ketika
memberi tanggapan
atau pertanyaan
52,1% 87,5%
Siswa mendengarkan
setiap kali guru
menjelaskan pelajaran
matematika
72% 87,7%
Rata-rata perhatian sengaja 68% 90,6%
2.
Perhatian
Spontan
Siswa
merespon/mengerjakan
latihan yang diberikan
guru
95% 97,8%
Siswa
merespon/menanggapi
pertanyaan yang
diberian temannya
7,7% 21,7%
Rata-rata perhatian spontan 51,4% 59,8%
3.
Perhatian
Intensif
Siswa konsentrasi
dalam mempelajari
matematika
60,6% 89,8%
Rata-rata perhatian total 60% 80%

96

Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi bahwa rata-rata
persentase perhatian belajar siswa mengalami peningkatan 20%.
Data pada tabel tersebut juga menunjukkan bahwa tindakan yang
dilakukan pada siklus II telah dapat memperbaiki/meningkatkan
sebagian besar aspek perhatian yang masih rendah pada siklus I.
Perbandingan persentase perhatian belajar siswa pada siklus I dan
siklus II disajikan dalam diagram sebagai berikut:

Gambar 4.6
Diagram Batang Peningkatan Persentase Perhatian Belajar

Dari ketiga aspek indikator tersebut terlihat bahwa
peningkatan tertinggi terjadi pada indikator perhatian sengaja
yaitu 22,6%. Seluruh indikator sudah mengalami
ketercapaian penelitian yaitu perhatian siswa mencapai 80%
dan sudah melebihi batas ketercapaian 70%.

b. Angket perhatian
Angket perhatian diberikan kepada siswa sebanyak tiga kali
yaitu pada pra penelitian, akhir siklus I dan akhir siklus II. Angket
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Rata-rata perhatian
sengaja
Rata-rata perhatian
spontan
Rata-rata perhatian
intensif
68%
51.40%
60%
90.60%
59.80%
80%
Siklus I
Siklus II
Komponen Perhatian
97

terdiri dari 28 pernyataan dengan empat pilihan jawaban yaitu
sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak
setuju (STS). Adapun hasil angket perhatian dari masing-masing
aspek yang diukur dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.11
Persentase Hasil Angket Perhatian Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran Matematika
No Indikator/Aspek yang diamati
Hasil Persentase
Pra Penelitian Siklus I Siklus II
1. Perhatian Sengaja 57,78% 62,87% 79.17%
2. Perhatian Spontan 56,85% 62,78% 78,98%
3. Perhatian Intensif 58,17% 63,75% 80,17%
Rata-rata 57,60% 63,13% 79,44%

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa rata-rata perhatian
belajar siswa pada pra penelitian dan siklus I belum mencapai
kriteria pencapaian. Namun pada siklus II rata-rata perhatian
belajar siswa mengalami peningkatan yaitu dari 63,54% pada
siklus I menjadi 79,54% pada siklus II. Hal ini membuktikan
bahwa pada pembelajaran aktif teknik Question Student Have
dapat meningkatkan perhatian belajar siswa.
c. Hasil wawancara
Selain data yang diperoleh dari lembar observasi, angket, dan
tes hasil belajar, penelitian ini juga diperkuat dengan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti pada guru dan siswa.
Wawancara dilakukan sebelum tindakan dan setelah tindakan.
Wawancara yang dilakukan pada guru sebelum tindakan
(penelitian pendahuluan) diperoleh informasi bahwa tingkat
kemampuan siswa kelas VII-B rata-rata masih dibawah KKM,
metode yang selama ini digunakan guru adalah ceramah, siswa
98

jarang sekali bertanya, kemampuan siswa dalam mengerjakan soal
rendah tentang materi pelajaran dan masih ada sebagian kecil
siswa yang sering acuh saat guru menjelaskan ataupun memberi
pertanyaan. Para siswa juga kadang merasa bosan saat belajar
matematika yang selalu mengerjakan soal.
Adapun hasil wawancara dengan guru dan siswa pada siklus
II memberikan informasi bahwa pembelajaran aktif teknik
Question Student Have memberika respon yang baik dan guru
kelas juga menganggap bahwa pembelajaran aktif teknik Question
Student Have telah dilaksanakan dengan sangat baik karena siswa
dituntut untuk membuat pertanyaan sehingga siswa lebih
konsentrasi dalam belajar maka dapat dikatakan penelitian ini
berhasil.

2. Hasil Belajar Matematika
Untuk tes hasil belajar digunakan tes formatif yaitu tes yang
dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Adapun hasil tes tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12
Statistik deskriptif peningkatan hasil belajar siswa
statistik Siklus I Siklus II
Nilai tertinggi 95 100
Nilai terendah 40 55
Rata-rata 56,3 73,3

Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi bahwa rata-rata
hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai KKM tetapi pada
siklus II rata-rata hasil belajar siswa telah mencapi KKM.
Peningkatan hasil belajar jika disajikan dalam diagram batang
adalah sebagai berikut:
99


Gambar 4.7
Diagram Batang peningkatan Rata-Rata Hasil belajar
Matematika Siswa

D. Interpretasi hasil Analisis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa sangat memperhatikan,
merespon setiap pertanyaan, dan berani bertanya dalam proses
pembelajaran matematika yang menggunakan pembelajaran aktif
teknik Question Student Have. Perasaan senang siswa terhadap
pembelajaran matematika dapat meningkatkan perhatian belajar siswa.
Peningkatan perkembangan perhatian siswa dapat dilihat dari
perbedaan perhatian siswa sebelum tindakan dengan perhatian siswa
setelah tindakan yang ditunjukkan dari skala perhatian, wawancara,
dan observasi. Pada awal penelitian sebelum tindakan sebagian besar
siswa kurang memperhatikan pelajaran matematika, masih banyak
siswa yang mengobrol dan malu dalam bertanya. Setelah penerapan
pembelajaran aktif teknik Question Student Have, mulai terjadi
perubahan positif pada siswa. Siswa terbiasa berdiskusi, mulai
memperhatika pelajaran, mendengarkan penjelasan, dan merespon
setiap pertanyaan yang diajukan. Suasana kerja kelompok yang saling
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Siklus I Siklus II
R
a
t
a
-
r
a
t
a

H
a
s
i
l

B
e
l
a
j
a
r
100

membantu antar sesama anggota, membuat siswa kurang pandai
menjadi terbantu dengan adanya kelompok diskusi.
Pada pembelajaran matematika di siklus I masih banyak terdapat
kekurangan dalam proses pembelajaran sehingga hasil yang
diinginkan belum tercapai secara maksimal. Misalnya hasil angket
perhatian pada siklus I, masih ada siswa yang termasuk ke dalam
kategori rendah, serta hasil lembar observasi pun masih belum
mencapai kriteria keberhasilan. Oleh karena itu pembelajaran harus
terus dilanjutkan pada siklus II dengan melakukan perbaikan-
perbaikan dari kekurangan pada siklus I. Hasil angket perhatian,
lembar observasi, dan wawancara pada siklus II menunjukkan
pencapaian kriteria keberhasilan sesuai dengan ondikator-indikator
konsep dan teori perhatian belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran aktif teknik
Question Student Have dapat meningkatkan perhatian belajar siswa
dalam belajar matematika.

E. Pembahasan Temuan Penelitian
1. Penerapan pembelajaran aktif teknik Question Student Have
dapat meningkatkan perhatian belajar matematika siswa
Penerapan pembelajaran aktif teknik Question Student Have
dapat meningkatkan perhatian belajar matematika siswa karena
siswa dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran. Peningkatan
perhatian belajar matematika siswa ini dapat terlihat dari hasil
wawancara dengan guru dan siswa, hasil observasi aktifitas belajar
matematika serta angket yang diberikan kepada siswa setiap akhir
siklus. Hasil observasi perhatian belajar matematika menunjukkan
bahwa rata-rata persentase perhatian belajar siswa pada siklus I
sebesar 63,15% dan meningkat pada siklus II menjadi 74,34%.
Hasil angket perhatian yang diberikan juga menunjukkan
peningkatan. Pada siklus I persentase keseluruhan indikator sebesar
101

66% dan meningkat pada siklus II menjadi 77%. Kedua data
tersebut mengarah pada menigkatnya perhatian siswa dalam belajar
matematika melalui pembelajaran aktif teknik Question Student
Have.
2. Penerapan pembelajaran aktif teknik Question Student Have
dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
Seiring dengan meningkatnya perhatian belajar siswa dengan
penerapan pembelajaran aktif teknik Question Student Have maka
hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Peningkatan hasil
belajar siswa terlihat dari hasil tes akhir siklus I dan siklus II yang
nilai rat-ratanya meningkat, yaitu dari yang sebelumnya 63 menjadi
75. Peningkatan ini juga dapat dilihat dari masing-masing siswa,
dimana semakin tinggi perhatian siswa terhadap matematika maka
nilai yang diperoleh juga semakin bagus.
3. Pemberian poin dapat meningkatkan semangat belajar
matematika dan keberanian siswa.
Proses pembelajaran pada siklus II diberlakukan pemberian
poin bagi siswa yang mampu manjawab pertanyaan temannya dan
berani maju ke depan. Dengan adanya pemberlakuan poin,
menjadikan semangat belajar matematika dan keberanian siswa
lebih meningkat. Bagi mereka mendapatkan poin tinggi merupakan
suatu kebangaan. Mereka menjadi berkompetisi untuk
mendapatkan poin tertinggi.
Hal ini dapat dilihat ketika proses pembelajaran pada siklus II
yaitu pertemuan kedelapan dan kesembilan ketika peneliti
menawarkan poin, beberapa siswa berebut tunjuk tangan untuk
menyelesaikannya, Siswa S6 langsung mengangkat tangannya
sambil berkata ibu saya mau jawab, tapi bener kan bu kalo bisa
jawab nanti dapat nilai..?. Berbarengan dengan itu siswa S9 juga
mengangkat tangan dan berkata kak...saya aja donk yang jawab,
saya bisa jawab kak..!. pada pertemuan kesembilan siswa S7
102

mengangkat tangannya sambil berkata Bu saya mau jawab, tapi
kalo salah ga apa-apa ya...!!.
Pada saat peneliti mewawancarai beberapa orang siswa,
sebagian besar dari mereka berpendapat bahwa mereka suka
dengan pemberian poin, mereka ingin mendapatkan poin yang
lebih tinggi dan mengalahkan teman-temannya.
4. Pengurangan poin terhadap siswa yang membuat keributan di
dalam kelas dapat menjadikan suasana kelas lebih terkontrol.
Ketika pelaksanaan diskusi pada siklus I, suasana kelas
cenderung ramai dan kurang dapat terkontrol. Peneliti mencoba
menenangkan dan menegur siswa supaya tidak ramai, beberapa
siswa tidak menghiraukannya, mereka masih tetap ramai , ijin
keluar kelas dan mondar-mandir ke posisi kelompok lain.
Selanjutnya ketika pelaksanaan diskusi pada siklus II peneliti
meminta bantuan guru kelas untuk membantu pelaksanaan diskusi,
guru kelas menyarankan untuk memberlakukan pengurangan poin
terhadap siswa yang membuat keributan ketika proses
pembelajaran supaya suasana kelas lebih terkontrol. Ternyata
setelah diberlakukan pengurangan poin suasana kelas cenderung
terkontrol dan lebih tenang, siswa yang biasanya bertriak bisa lebih
hati-hati.
Hal ini dapat dilihat dari petikan pembicaraan beberapa siswa
ketika pelaksanaan diskusi pada siklus II, Kak, saja janji ga akan
mondar-mandir dan keluar masuk lagi, poin saya jangan
dikurangin ya kak..... poin saya juga ga mau dikurangin kak..!
ksata siswa S29.
103

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi dan pembahasan maka dapat disimpulkan hal-
hal sebagai berikut:
1. Penerapan pembelajaran aktif teknik Question Student Have dapat
meningkatkan perhatian belajar matematika siswa. Peningkatan
perhatian belajar matematika siswa ini dapat terlihat dari hasil
observasi yang menunjukkan bahwa rata-rata persentase perhatian
belajar siswa pada siklus I adalah 60% dan setelah dilakukan
perbaikan selama pembelajaran pada siklus II maka rata-rata
persentase perhatian belajar siswa pada siklus II ini menjadi 80%.
Peningkatan perhatian siswa juga dapat terlihat dari angket perhatian
siswa yang menunjukkan bahwa rata-rata persentase perhatian belajar
siswa pada siklus I adalah 63,13% dan setelah dilakukan perbaikan
selama pembelajaran pada siklus II maka rata-rata persentase
perhatian belajar siswa pada siklus II ini menjadi 79.44%. Sehingga
perhatian siswa pada penelitian ini meningkat sebanyak 18,16%.
2. Penerapan pembelajaran aktif teknik Question Student Have dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Hal ini terlihat dari
adanya peningkatan rata-rata nilai tes hasil belajar yang diberikan
pada setiap akhir siklus. Pada siklus I nilai rata-ratanya sebesar 56,3
pada siklus II meningkat menjadi 73,9 sehingga pada siklus II ini 90%
siswa sudah mencapai KKM.
B. Saran
1. Guru matematka khususnya di MTS.Jamiyyah Islamiyyah disarankan
untuk dapat menerapkan pembelajaran pembelajaran aktif teknik
Question Student Have karena pembelajaran ini mampu meningkatkan
perkembangan perhatian belajar siswa sehingga siswa dapat
103
104

mengembangkan kemampuan dan potensi siswa dalam belajar
matematika dan sekaligus mencapai hasil belajar yang optimal.
2. Pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan pada pengembangan
pembelajaran pembelajaran aktif teknik Question Student Have
sehingga proses pembelajaran matematika dapat berjalan dengan
efektif.
3. Pada siswa disarankan untuk lebih aktif dan mampu bekerja sama
dengan baik sehingga dapat mengembangkan potensi dan kemampuan
dalam belajar matematika untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
105

DAFTAR PUSTAKA


Ahmadi, A. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta. 2003.

Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. 2003.

Anitah, Manoy, dan Susanah. Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta:
Universitas Terbuka. 2008.

Arikunto, S. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 1993.

Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara. 2007.

Azwar, S. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka pelajar. 2010.

Bahri, S.D. Psikologi Belajar. Jakarta:Rineka Cipta. 2008.

Chaplin, J.P. Kamus Lengkap Psikologi. PT. Raja Grafindo Persada. 2008.

Gulo, W. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo. 2002.

Hasbullah. Dasar-dasa Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
2006.

Isjoni. Pembelajaran Visioner. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2007.

Machmudah, dan Rosyidi. Active Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Arab.
Malang: UIN Malang Press. 2008.

Suharnan. Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi. 2005.

Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosda Karya. 2009.

Riyanto, Y. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana. 2009.

Sabri, A. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Jakarta: PT. Ciputat
Press. 2010.

Sabri, M.A. Pengantar Psikologi Umum & perkembangan. Jakarta: CV Pedoman
Ilmu Jaya. 2001.

Silberman, M.L. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung:
Nusamedia. 2006.
105
106


Sudijono, A. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
2005.
Soemanto, W. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2006.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2008.


Suherman, Turmudi, dan Suryadi. Strategi Pembelajaran Matematika
Kontemporer. Bandung: JICA-UPI. 2003.

Suprijino, A. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. 2009.

Suryabrata, S. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. 2004.

Syah, M. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2005.

Walgito, B. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi. 2003.

Zaini, H. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD. 2008.

http://c.1asphost.com/sibin/Alquran_Tafsir.asp?SuratKe=7&No=204. (Rabu 12
Januari 2011 pukul 20.34)

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2139642-pengertian-strategi-
planted-questions/. (Jumat, 24 Desember 2010 pukul 13:03)



107

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus 1
(pertemuan 1)
Sekolah : MTS. Jamiyyah Islamiyyah
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Tahun Ajaran : 2010/2011
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Strategi dan Metode Pembelajaran : Question Student Have dan Diskusi
Kelompok

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan
sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : 5.1 Menentukan hubungan antar dua garis, serta besar
dan jenis sudut.
Indikator : 1. Menyebutkan kedudukan dua garis
2. Menyebutkan satuan sudut yang sering digunakan
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan kedudukan dua garis yang saling sejajar,
berpotongan, berimpit, dan bersilangan.
2. Siswa dapat menyebutkan satuan sudut yang sering digunakan
B. Materi Ajar
Garis dan sudut
C. Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Aktifitas guru/Metode
pembelajaran
Aktifitas Siswa


Pendahuluan
Guru mengucapkan salam

Siswa menjawab salam
108



10 menit
Guru memeriksa daftar hadir
siswa (mengabsensi)
Guru menanyakan kepada siswa
sudah siap atau belum dalam
menerima pelajaran
matematika
Guru memberitahukan tujuan
pembelajaran dan inti materi
pelajaran
Guru memberikan kata-kata
penyemangat kepada siswa
dalam menghadapi pelajaran
matematika

Siswa memperhatikan guru

Siswa berperan aktif dan
antusias atas pertanyaan
guru


Siswa menyimak informasi
yang disampaikan guru


Siswa berperan aktif dan
mengikuti arahan yang
diberikan

5 menit


30 menit










Kegiatan Inti
Guru membentuk kelompok
siswa yang beranggotakan 5-
6 orang.
Setiap kelompok diberikan
bahan ajar mengenai materi
yang akan dipelajari untuk di
diskusikan. Pada saat diskusi
berlangsung, guru berkeliling
mengamati aktivitas siswa.
Siswa bersama kelompoknya
mengerjakan soal yang
terdapat di dalam bahan
diskusi

Siswa memperhatikan dan
mengikuti arahan guru
Siswa berperan aktif dalam
proses diskusi





Setiap kelompok berdiskusi
untuk menyelesaikan soal

Siswa aktif dan antusias
untuk bertanya dengan
109




10 menit



10 menit


5 menit
Setelah selesai diskusi, setiap
siswa diminta membuat
pertanyaan dari materi yang
belum dipahami melalui
strategi Question Student
Have.
Guru memberikan jawaban
dari pertanyaan siswa, mulai
dari pertanyaan yang paling
banyak mendapat tanda
ceklis ( ).
Untuk mengetahui
pemahaman siswa, guru
memberikan latihan kepada
setiap siswa.
Guru bersama siswa
membahas latihan yang
dikerjakan oleh siswa.
menggunakan strategi
Question Student Have

Siswa memperhatikan
penjelasan guru


Siswa mengerjakan latihan
dengan seksama


Siswa memperhatikan
penjelasan guru



10 menit
Penutup
Guru dan siswa melakukan
refleksi.
Guru memberikan pekerjaan
rumah (PR) kepada siswa.
Guru menutup pelajaran
dengan salam penutup.

Siswa memperhatikan
penjelasan yang di
utarakan guru

Siswa menjawab
salam


110

D. Media dan Sumber Belajar
Media : Penggaris, busur, dan jangka
Sumber belajar : Buku Sekolah Elektronik Matematika Konsep dan
aplikasinya. Pengarang Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni
untuk SMP/MTS kelas VII. Penerbit Depdiknas dan lembar
kerja siswa (LKS).
E. Evaluasi/Penilaian hasil belajar
Teknik Penilaian : Test dan Non Test
Bentuk Instrumen : Test tertulis.

Instrument :
1. Perhatikan gambar berikut ! (skor 60)









Tulislah pasangan garis yang saling sejajar, berpotongan dan bersilangan !
Jawab:
.

.................................


E
A
D
H
F
B
C
G
111

2. Nyatakan besar sudut berikut sesuai satuan yang diminta ! (skor 40)
a. 25
0
=
Jawab:


b. 80,4
0
=
Jawab:






Tangerang, Februari 2011
Guru Pamong Guru Mata Pelajaran


(Asri Budiarti S.Pd) (Neneng Milati)




112

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus 1
(pertemuan 2)
Sekolah : MTS. Jamiyyah Islamiyyah
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Tahun Ajaran : 2010/2011
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Strategi dan Metode Pembelajaran : Question Student Have dan Diskusi
Kelompok

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan
sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : 5.1 Menentukan hubungan antar dua garis, serta besar
dan jenis sudut.
Indikator : 1. Menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan yang
melibatkan satuan sudut
2. Menyebutkan jenis sudut (siku-siku, lancip dan tumpul)
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan yang
melibatkan satuan sudut
2. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis sudut (siku-siku, lansip, dan
tumpul)
B. Materi Ajar
Garis dan sudut



113

C. Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Aktifitas Guru/Metode
pembelajaran
Aktifitas Siswa



10 menit
Pendahuluan
Guru membuka pelajaran
dengan salam pembuka
Guru memeriksa daftar
hadir siswa
(mengabsensi)
Guru membahas PR
dengan melibatkan siswa
secara aktif
Guru menyiapkan siswa
untuk belajar


Siswa menjawab
salam

Siswa memperhatikan
guru
Siswa berperan aktif
dan antusias dalam
menjawab
Siswa berperan aktif
dan mengikuti arahan
yang diberikan

3 menit




3 menit

30 menit





Kegiatan Inti
Guru meminta siswa
menyebutkan beberapa
contoh bangun yang
berbentuk garis yang terdapat
didalam kelas.
Guru membentuk kelompok
siswa yang beranggotakan 5-6
orang.
Setiap kelompok diberikan
bahan ajar mengenai materi
yang akan dipelajari untuk di
diskusikan. Pada saat diskusi

Siswa berperan aktif dalam
menjawab pertanyaan guru



Siswa memperhatikan dan
mengikuti arahan guru
Siswa berperan aktif dalam
proses diskusi




114










15 menit



10 menit

4 menit
berlangsung, guru berkeliling
mengamati aktifitas siswa.
Siswa bersama kelompoknya
mengerjakan soal yang
terdapat di dalam bahan
diskusi
Setelah selesai diskusi, setiap
siswa diminta membuat
pertanyaan dari materi yang
belum dipahami melalui
strategi Question Student
Have.
Guru memberikan jawaban
dari pertanyaan siswa, mulai
dari pertanyaan yang paling
banyak mendapat tanda ceklis
( ).
Untuk mengetahui
pemahaman siswa, guru
memberikan latihan kepada
setiap siswa.
Guru bersama siswa
membahas latihan yang
dikerjakan oleh siswa.
setiap kelompok berdiskusi
untuk menyelesaikan soal


Siswa aktif dan antusias
untuk bertanya dengan
menggunakan strategi
Question Student Have

Siswa memperhatikan
penjelasan guru


Siswa mengerjakan latihan
dengan seksama

Siswa memperhatikan
penjelasan guru




5 menit
Penutup
Guru dan siswa melakukan
refleksi.
Guru memberikan pekerjaan

Siswa memperhatikan
penjelasan yang di
utarakan guru
115

rumah (PR) kepada siswa.
Guru menutup pelajaran
dengan salam penutup.
Siswa menjawab
salam

D. Media dan Sumber Belajar
Media : Penggaris, busur, dan jangka
Sumber belajar : Buku Sekolah Elektronik Matematika Konsep dan
aplikasinya. Pengarang Dewi Nuharini dan Tri
Wahyuni untuk SMP/MTS kelas VII. Penerbit
Depdiknas dan lembar kerja siswa (LKS).
E. Evaluasi/Penilaian hasil belajar
Teknik Penilaian : Test dan Non Test
Bentuk Instrumen : Test tertulis
Instrument :
1. Tentukanlah hasil penjumlahan dan pengurangan satuan sudut berikut ! (skor
40)
a. 42
0
2535 + 23
0
1558 =..
Jawab:


b. 50
0
3550 33
0
2135 =
Jawab:






116

2. Tentukan jenis sudut pada gambar berikut tanpa mengukurnya! (skor 60)








Jawab:




Tangerang, Februari 2011
Guru Pamong Guru Mata Pelajaran


(Asri Budiarti S.Pd) (Neneng Milati)


A (1)
C
B
L
(5)
M
K
P
(4)
Q
O
Y
(3)
Z
X
T
(2)
U
S
G
F
E
(6)
117

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus 1
(pertemuan 3)
Sekolah : MTS. Jamiyyah Islamiyyah
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Tahun Ajaran : 2010/2011
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Strategi dan Metode Pembelajaran : Question Student Have dan Diskusi
Kelompok

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan
sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : 5.1 Menentukan hubungan antar dua garis, serta besar
dan jenis sudut.
Indikator : 1. Mengukur besar sudut dengan busur derajat
2. Menggambar dan memberi nama sudut
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengukur besar sudut dengan menggunakan busur derajat.
2. Siswa dapat menggambar sudut dengan menggunakan penggaris dan jangka
3. Siswa dapat member nama sudut dengan beberapa cara.
B. Materi Ajar
Garis dan sudut





118

C. Kegiatan Pembelajaran
Waktu Aktifitas guru/Metode pembelajaran Aktifitas siswa



8 menit
Pendahuluan
Guru mengucapkan
salam
Guru memeriksa daftar
hadir siswa
(mengabsensi)
Guru membahas PR
dengan melibatkan siswa
secara aktif
Guru mengingatkan
kembali tentang
pengertian garis dan
sudut dengan cara
melakukan Tanya jawab

Siswa menjawab salam
Siswa memperhatikan guru
Siswa berperan aktif dan
antusias dalam menjawab

Siswa berperan aktif dan
merespon pertanyaan guru

3 menit



30 menit







Kegiatan Inti
Guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok yang
beranggotakan 5-6 orang.
Setiap kelompok diberikan
bahan ajar mengenai materi
yang akan dipelajari untuk di
diskusikan. Pada saat diskusi
berlangsung, guru berkeliling
mengamati aktivitas siswa.
Siswa bersama kelompoknya
mengerjakan soal yang

Siswa memperhatikan dan
mengikuti arahan guru


Siswa berperan aktif dalam
proses diskusi




Setiap kelompok berdiskusi
untuk menyelesaikan soal
119







15 menit



13 menit



5 menit
terdapat di dalam bahan
diskusi
Setelah selesai diskusi, setiap
siswa diminta membuat
pertanyaan dari materi yang
belum dipahami melalui
strategi Question Student
Have.
Guru memberikan jawaban
dari pertanyaan siswa, mulai
dari pertanyaan yang paling
banyak mendapat tanda ceklis
( ).
Untuk mengetahui
pemahaman siswa, guru
memberikan latihan kepada
setiap siswa.
Guru bersama siswa
membahas latihan yang
dikerjakan oleh siswa.


Siswa aktif dan antusias
untuk bertanya dengan
menggunakan strategi
Question Student Have

Siswa memperhatikan
penjelasan guru


Siswa mengerjakan latihan
dengan seksama

Siswa memperhatikan
penjelasan guru





6 menit
Penutup
Guru dan siswa melakukan
refleksi.
Guru memberikan pekerjaan
rumah (PR) kepada siswa.
Guru menutup pelajaran
dengan salam penutup.


Siswa memperhatikan
penjelasan yang di
utarakan guru

Siswa menjawab
salam
120

D. Media dan Sumber Belajar
Media : Penggaris, busur, dan jangka
Sumber belajar : Buku Sekolah Elektronik Matematika Konsep dan
aplikasinya. Pengarang Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni
untuk SMP/MTS kelas VII. Penerbit Depdiknas dan lembar
kerja siswa (LKS).
E. Evaluasi/Penilaian hasil belajar
Teknik Penilaian : Test dan Non Test
Bentuk Instrumen : Test tertulis
Instrument :
1. Dengan menggunakan busur derajat, gambarlah sudut-sudut berikut ini! (skor
40)
a. = 70
b. = 100
Jawab:



2. Perhatikan gambar berikut ini ! (skor 60)





dengan menggunakan tiga huruf, sebutkan nama sudut yang salah satu kaki
sudutnya QR dan QS serta tentukan besar sudutnya !

S R
Q
P
121

a. QR
Jawab:


b. QS
Jawab:






Tangerang, Februari 2011
Guru Pamong Guru Mata Pelajaran


(Asri Budiarti S.Pd) (Neneng Milati)

122


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus 1
(pertemuan 4)
Sekolah : MTS. Jamiyyah Islamiyyah
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Tahun Ajaran : 2010/2011
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Strategi dan Metode Pembelajaran : Question Student Have dan Diskusi
Kelompok

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan
sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : 5.2 Memahami sifat-sifat sudut yang terbentuk jika dua
garis berpotongan atau dua garis sejajar berpotongan
dengan garis lain
Indikator : 1. Menemukan hubungan antar sudut dan kedudukan dua
garis
2. Menentukkan sudut berpelurus dan berpenyiku
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menemukan hubungan antar sudut dan kedudukan dua garis
2. Siswa dapat menentukan berpelurus dan berpenyiku
B. Materi Ajar
Garis dan sudut



123

C. Kegiatan Pembelajaran
Waktu Aktifitas guru/Metode
pembelajaran
Aktifitas Siswa




8 menit
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam
Guru memeriksa daftar hadir
siswa (mengabsensi)
Guru membahas PR dengan
melibatkan siswa secara aktif
Guru memberikan simulasi
kepada siswa supaya siswa
lebih semangat dan
konsentrasi dalam belajar

Siswa menjawab salam
Siswa memperhatikan guru

Siswa berperan aktif dan
antusias dalam menjawab


Siswa berperan aktif dan
mengikuti arahan yang
disampaikan guru

3 menit



30 menit










Kegiatan Inti
Guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok, setiap
kelompok beranggotakan 5-6
orang.
Setiap kelompok diberikan
bahan ajar mengenai materi
yang akan dipelajari untuk di
diskusikan. Pada saat diskusi
berlangsung, guru berkeliling
mengamati aktivitas siswa.
Siswa bersama kelompoknya
mengerjakan soal yang
terdapat di dalam bahan
diskusi

Siswa memperhatikan dan
mengikuti arahan guru


Siswa berperan aktif dalam
proses diskusi




Setiap kelompok berdiskusi
untuk menyelesaikan soal

Siswa aktif dan antusias
untuk bertanya dengan
124




15 menit



12 menit



5 menit
Setelah selesai diskusi, setiap
siswa diminta membuat
pertanyaan dari materi yang
belum dipahami melalui
strategi Question Student
Have.
Guru memberikan jawaban
dari pertanyaan siswa, mulai
dari pertanyaan yang paling
banyak mendapat tanda
ceklis ( ).
Untuk mengetahui
pemahaman siswa, guru
memberikan latihan kepada
setiap siswa.
Guru bersama siswa
membahas latihan yang
dikerjakan oleh siswa.
menggunakan strategi
Question Student Have


Siswa memperhatikan
penjelasan guru


Siswa mengerjakan latihan
dengan seksama

Siswa memperhatikan
penjelasan guru



7 menit
Penutup
Guru dan siswa melakukan
refleksi.
Guru memberikan pekerjaan
rumah (PR) kepada siswa.
Guru menutup pelajaran
dengan salam penutup.

Siswa memperhatikan
penjelasan yang di
utarakan guru
Siswa menjawab
salam



125

D. Media dan Sumber Belajar
Media : Penggaris, busur, dan jangka
Sumber belajar : Buku Sekolah Elektronik Matematika Konsep dan
aplikasinya. Pengarang Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni
untuk SMP/MTS kelas VII. Penerbit Depdiknas dan lembar
kerja siswa (LKS).

E. Evaluasi/Penilaian hasil belajar
Teknik Penilaian : Test dan Non Test
Bentuk Instrumen : Test tertulis


















126

Instrument :
1. Tentukan besar sudut pelurus dan penyiku dari sudut-sudut berikut ! (skor 50)
a. 28
0

Jawab:

b. 125
0

Jawab:


2. Hitunglah nilai b
0
pada gambar berikut! (skor 50)




Jawab:






Tangerang, Februari 2011
Guru Pamong Guru Mata Pelajaran


(Asri Budiarti S.Pd) (Neneng Milati)


b
0

30
0

127

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus 1
(pertemuan 5)
Sekolah : MTS. Jamiyyah Islamiyyah
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Tahun Ajaran : 2010/2011
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Strategi dan Metode Pembelajaran : Question Student Have dan Diskusi
Kelompok

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan
sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : 5.2 Memahami sifat-sifat sudut yang terbentuk jika dua
garis berpotongan atau dua garis sejajar berpotongan
dengan garis lain.
Indikator : 1. Menemukan sifat sudut jika dua garis sejajar dipotong
garis ketiga (garis lain)
2. Menggunakan sifat-sifat sudut dan garis untuk
menyelesaikan soal.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menemukan sifat sudut jika dua garis sejajar di potong oleh garis
ketiga.
2. Siswa dapat menentukan sudut sehadap
3. Siswa dapat menentukan sudut dalam dam luar sepihak
4. Siswa dapat menentukan sudut dalam dan luar bersebrangan
B. Materi Ajar
Garis dan sudut
128

C. Kegiatan Pembelajaran
Waktu Aktifitas guru/Metode pembelajaran Aktifitas Siswa



8 menit

Pendahuluan
Guru mengucapkan salam
Guru memeriksa daftar hadir
siswa (mengabsensi)
Guru membahas PR dengan
melibatkan siswa secara aktif
Guru memberikan simulasi
kepada siswa supaya siswa
lebih semangat dan konsentrasi
dalam belajar


Siswa menjawab salam
Siswa memperhatikan guru

Siswa berperan aktif dan
antusias dalam menjawab

Siswa berperan aktif dan
mengikuti arahan yang
disampaikan guru

3 menit

30 menit












Kegiatan Inti
Guru membentuk kelompok
siswa yang beranggotakan 5-6
orang.
Setiap kelompok diberikan
bahan ajar mengenai materi
yang akan dipelajari untuk di
diskusikan. Pada saat diskusi
berlangsung, guru berkeliling
mengamati aktivitas siswa.
Siswa bersama kelompoknya
mengerjakan soal yang
terdapat di dalam bahan
diskusi
Setelah selesai diskusi, setiap

Siswa memperhatikan dan
mengikuti arahan guru

Siswa berperan aktif dalam
proses diskusi




Setiap kelompok
berdiskusi untuk
menyelesaikan soal

Siswa aktif dan antusias
untuk bertanya dengan
129



15 menit



12 menit



5 menit
siswa diminta membuat
pertanyaan dari materi yang
belum dipahami melalui
strategi Question Student
Have.
Guru memberikan jawaban
dari pertanyaan siswa, mulai
dari pertanyaan yang paling
banyak mendapat tanda ceklis
( ).
Untuk mengetahui
pemahaman siswa, guru
memberikan latihan kepada
setiap siswa.
Guru bersama siswa
membahas latihan yang
dikerjakan oleh siswa.
menggunakan strategi
Question Student Have


Siswa memperhatikan
penjelasan guru


Siswa mengerjakan latihan
dengan seksama

Siswa memperhatikan
penjelasan guru


7 menit
Penutup
Guru dan siswa melakukan
refleksi.


Guru menutup pelajaran
dengan salam penutup.


Siswa memperhatikan
penjelasan yang di
utarakan guru

Siswa menjawab salam


130

D. Media dan Sumber Belajar
Media : Penggaris, busur, dan jangka
Sumber belajar : Buku Sekolah Elektronik Matematika Konsep dan
aplikasinya. Pengarang Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni
untuk SMP/MTS kelas VII. Penerbit Depdiknas dan lembar
kerja siswa (LKS).
E. Evaluasi/Penilaian hasil belajar
Teknik Penilaian : Test dan Non Test
Bentuk Instrumen : Test tertulis.
Instrument :
1. Pada gambar di bawah ini, diketahui garis g//h. (skor 50)





a. Tulislah 2 pasang sudut yang;
i. Sehadap
ii. Dalam bersebrangan
iii. Luar bersebrangan
iv. Dalam sepihak
v. Luar sepihak
Jawab:




B2
B3
A1 A2
A3 A4

g
B4
B1
131

2. Diketahui : = 120, hitunglah besar !(skor 50)




Jawab:

.




Tangerang, Februari 2011
Guru Pamong Guru Mata Pelajaran


(Asri Budiarti S.Pd) (Neneng Milati)










B
A
132

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus 2
(pertemuan 7)
Sekolah : MTS. Jamiyyah Islamiyyah
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Tahun Ajaran : 2010/2011
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Strategi dan Metode Pembelajaran : Question Student Have dan Diskusi
Kelompok

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan
sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : 5.3 Melukis sudut
Indikator : 1. Melukis sudut yang besarnya sama dengan sudut yang
diketahui dengan menggunakan busur dan jangka
2. Melukis sudut 60
0
dan 90
0

A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat melukis sudut yang besarnya sama dengan yang diketahui
2. Siswa dapat melukis sudut 60
0
dan 90
0
.
B. Materi Ajar
Garis dan sudut
C. Kegiatan Pembelajaran
Waktu Aktifitas guru/Metode pembelajaran Aktifitas Siswa




Pendahuluan
Guru mengucapkan salam
Guru memeriksa daftar hadir
siswa (mengabsensi)

Siswa menjawab salam
Siswa memperhatikan
guru
133

7 menit
Guru menanyakan kepada siswa
sudah siap atau belum dalam
menerima pelajaran
matematika
Guru memberitahukan tujuan
pembelajaran dan inti materi
pelajaran
Guru memberikan kata-kata
penyemangat kepada siswa
dalam menghadapi pelajaran
matematika



Siswa berperan aktif dan
antusias atas pertanyaan
guru
Siswa menyimak
informasi yang
disampaikan guru

Siswa berperan aktif dan
mengikuti arahan yang
diberikan

3 menit

30 menit













Kegiatan Inti
Guru membentuk kelompok
siswa yang beranggotakan 5-6
orang.
Setiap kelompok diberikan
bahan ajar mengenai materi
yang akan dipelajari untuk di
diskusikan. Pada saat diskusi
berlangsung, guru berkeliling
mengamati aktivitas siswa.
Siswa bersama kelompoknya
mengerjakan soal yang
terdapat di dalam bahan
diskusi
Setelah selesai diskusi, setiap
siswa diminta membuat

Siswa memperhatikan dan
mengikuti arahan guru

Siswa berperan aktif dalam
proses diskusi




Setiap kelompok
berdiskusi untuk
menyelesaikan soal

Siswa aktif dan antusias
untuk bertanya dengan
menggunakan strategi
134


10 menit





10 menit

10 menit


5 menit
pertanyaan dari materi yang
belum dipahami melalui
strategi Question Student
Have.
Guru memberikan kesempatan
kepada masing-masing
kelompok untuk menjawab
pertanyaan dari kelompok lain,
mulai dari pertanyaan yang
paling banyak mendapat tanda
ceklis ( ).
Guru mengklarifikasi jawaban
yang belum terselesaikan
Untuk mengetahui
pemahaman siswa, guru
memberikan latihan kepada
setiap siswa.
Guru bersama siswa
membahas latihan yang
dikerjakan oleh siswa.
Question Student Have


Siswa berperan aktif dan
antusias dalam menjawab
pertanyaan kelompok lain



Siswa memperhatikan
penjelasan guru
Siswa mengerjakan latihan
dengan seksama

Siswa memperhatikan
penjelasan guru


5 menit
Penutup
Guru dan siswa melakukan
refleksi.
Guru memberikan pekerjaan
rumah (PR) kepada siswa.
Guru menutup pelajaran
dengan salam penutup.


Siswa memperhatikan
penjelasan yang di
utarakan guru

Siswa menjawab salam
135


D. Media dan Sumber Belajar
Media : Penggaris, busur, dan jangka
Sumber belajar : Buku Sekolah Elektronik Matematika Konsep dan
aplikasinya. Pengarang Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni
untuk SMP/MTS kelas VII. Penerbit Depdiknas dan lembar
kerja siswa (LKS).
E. Evaluasi/Penilaian hasil belajar
Teknik Penilaian : Test dan Non Test
Bentuk Instrumen : Test tertulis
Instrument :
1. Lukislah sudut yang besarnya sama seperti pada gambar berikut ! (skor 60)





Jawab:................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
............................................................................
2. Dengan penggaris dan jangka, lukislah sudut yang besarnya 60
0
dan 90
0

dengan kaki sudut di bawah ini ! (skor 40)




(c)
(b)
(a)
136

No. Besar Sudut Gambar
1. = 60
2. = 90




Jawab:




Tangerang, Februari 2011
Guru Pamong Guru Mata Pelajaran


(Asri Budiarti S.Pd) (Neneng Milati)

S
T
X
Y
137

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus 2
(pertemuan 8)
Sekolah : MTS. Jamiyyah Islamiyyah
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Tahun Ajaran : 2010/2011
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Strategi dan Metode Pembelajaran : Question Student Have dan Diskusi
Kelompok

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan
sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : 5.4 Membagi sudut
Indikator : 1. Membagi sudut menjadi dua bagian sama besar
2. Melukis sudut 30
0
dan 45
0

A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat membagi sudut menjadi dua sama besar.
2. Siswa dapat melukis sudut 30
0
dan 45
0
.
B. Materi Ajar
Garis dan sudut
C. Kegiatan Pembelajaran
Waktu Aktifitas guru/Metode
pembelajaran
Aktifitas Siswa





Pendahuluan
Guru membuka pelajaran
dengan salam pembuka
Guru memeriksa daftar hadir

Siswa menjawab salam

Siswa memperhatikan guru

138

7 menit siswa (mengabsensi)
Guru membahas PR dengan
melibatkan siswa secara aktif
Guru menyiapkan siswa untuk
siap belajar

Siswa berperan aktif dalam
menjawab soal
Siswa menyimak informasi
dan arahan yang diberikan
guru

3 menit

30 menit


















10 menit

Kegiatan Inti
Guru membentuk kelompok
siswa yang beranggotakan 5-
6 orang.
Setiap kelompok diberikan
bahan ajar mengenai materi
yang akan dipelajari untuk di
diskusikan. Pada saat diskusi
berlangsung, guru berkeliling
mengamati aktifitas siswa.
Siswa bersama kelompoknya
mengerjakan soal yang
terdapat di dalam bahan
diskusi
Setelah selesai diskusi, setiap
siswa diminta membuat
pertanyaan dari materi yang
belum dipahami melalui
strategi Question Student
Have.
Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan pertanyaan

Siswa memperhatikan dan
mengikuti arahan guru
Siswa berperan aktif dalam
proses diskusi





Siswa kelompok berdiskusi
untuk menyelesaikan soal

Siswa aktif dan antusias
untuk bertanya dengan
menggunakan strategi
Question Student Have



Perwakilan kelompok maju
untuk mengumpulkan
pertanyaan
Siswa berperan aktif dan
139






10 menit

10 menit


5 menit
yang telah dibuat
Guru memberikan
kesempatan kepada masing-
masing kelompok untuk
menjawab pertanyaan dari
kelompok lain, mulai dari
pertanyaan yang paling
banyak mendapat tanda ceklis
( ).
Guru mengklarifikasi
jawaban yang belum
terselesaikan
Untuk mengetahui
pemahaman siswa, guru
memberikan latihan kepada
setiap siswa.
Guru bersama siswa
membahas latihan yang
dikerjakan oleh siswa.
antusias dalam menjawab
pertanyaan kelompok lain



Siswa memperhatikan
penjelasan guru

Siswa mengerjakan latihan
dengan seksama
Siswa memperhatikan
penjelasan guru




5 menit
Penutup
Dengan bimbingan guru
siswa diminta membuat
rangkuman
Guru memberikan pekerjaan
rumah (PR) kepada siswa.
Guru menutup pelajaran
dengan salam penutup.


Siswa berperan aktif dan
memperhatikan penjelasan
yang di utarakan guru

Siswa menjawab salam
140


D. Media dan Sumber Belajar
Media : Penggaris, busur, dan jangka
Sumber belajar : Buku Sekolah Elektronik Matematika Konsep dan
aplikasinya. Pengarang Dewi Nuharini dan Tri
Wahyuni untuk SMP/MTS kelas VII. Penerbit
Depdiknas dan lembar kerja siswa (LKS).
E. Evaluasi/Penilaian hasil belajar
Teknik Penilaian : Test dan Non Test
Bentuk Instrumen : Test tertulis
Instrument :
1.Dengan penggaris dan jangka, bagilah sudut pada gambar menjadi dua sama
besar ! (skor 50)







No. Gambar Sudut
1.





2.




141

Jawab:



2. Dengan penggaris dan jangka, lukislah sudut yang besarnya 35
0
dan 45
0
.
(skor 50)
Jawab:





Tangerang, Februari 2011
Guru Pamong Guru Mata Pelajaran


(Asri Budiarti S.Pd) (Neneng Milati)

142

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus 2
(pertemuan9)
Sekolah : MTS. Jamiyyah Islamiyyah
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Tahun Ajaran : 2010/2011
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Strategi dan Metode Pembelajaran : Question Student Have dan Diskusi
Kelompok

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan
sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : 5.4 Membagi sudut
Indikator : 1. Membagi garis menjadi n bagian sama panjang
2. Menghitung panjang segmen garis yang diketahui
perbandingan dan panjang keseluruhannya.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengukur besar sudut dengan menggunakan busur derajat.
2. Siswa dapat menggambar sudut dengan menggunakan penggaris dan jangka
3. Siswa dapat member nama sudut dengan beberapa cara.
B. Materi Ajar
Garis dan sudut





143

C. Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Aktifitas guru/Metode
pembelajaran
Aktifitas Siswa



7 menit
Pendahuluan
Guru membuka pelajaran
dengan salam pembuka
Guru memeriksa daftar hadir
siswa (mengabsensi)
Guru membahas PR dengan
melibatkan siswa secara aktif
Guru menyiapkan siswa untuk
siap belajar

Siswa menjawab salam

Siswa memperhatikan guru


Siswa berperan aktif dalam
menjawab soal
Siswa menyimak informasi
dan arahan yang diberikan
guru

3 menit


30 menit












Kegiatan Inti
Guru membentuk kelompok
siswa yang beranggotakan 5-
6 orang.
Setiap kelompok diberikan
bahan ajar mengenai materi
yang akan dipelajari untuk di
diskusikan. Pada saat diskusi
berlangsung, guru berkeliling
mengamati aktifitas siswa.
Siswa bersama kelompoknya
mengerjakan soal yang
terdapat di dalam bahan
diskusi
Setelah selesai diskusi, setiap

Siswa memperhatikan dan
mengikuti arahan guru
Siswa berperan aktif dalam
proses diskusi





Siswa kelompok berdiskusi
untuk menyelesaikan soal

Siswa aktif dan antusias
untuk bertanya dengan
menggunakan strategi
144






10 menit






15 menit

10 menit



siswa diminta membuat
pertanyaan dari materi yang
belum dipahami melalui
strategi Question Student
Have.
Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan pertanyaan
yang telah dibuat
Guru memberikan
kesempatan kepada masing-
masing kelompok untuk
menjawab pertanyaan dari
kelompok lain, mulai dari
pertanyaan yang paling
banyak mendapat tanda ceklis
( ).
Guru mengklarifikasi
jawaban yang belum
terselesaikan
Untuk mengetahui
pemahaman siswa, guru
memberikan latihan kepada
setiap siswa.
Guru bersama siswa
membahas latihan yang
dikerjakan oleh siswa.
Question Student Have



Perwakilan kelompok maju
untuk mengumpulkan
pertanyaan
Siswa berperan aktif dan
antusias dalam menjawab
pertanyaan kelompok lain



Siswa memperhatikan
penjelasan guru

Siswa mengerjakan latihan
dengan seksama
Siswa memperhatikan
penjelasan guru



Penutup
Dengan bimbingan guru

Siswa berperan aktif dan
145

5 menit siswa diminta membuat
rangkuman

Guru menutup pelajaran
dengan salam penutup.
memperhatikan penjelasan
yang di utarakan guru

Siswa menjawab salam

D. Media dan Sumber Belajar
Media : Penggaris, busur, dan jangka
Sumber belajar : Buku Sekolah Elektronik Matematika Konsep dan
aplikasinya. Pengarang Dewi Nuharini dan Tri
Wahyuni untuk SMP/MTS kelas VII. Penerbit
Depdiknas dan lembar kerja siswa (LKS).
E. Evaluasi/Penilaian hasil belajar
Teknik Penilaian : Test dan Non Test
Bentuk Instrumen : Test tertulis
Instrument :
1. Gambarlah sembarang garis AB dengan panjang 10 cm. Bagilah garis
AB tersebut menjadi 5 bagian sama panjang ! (skor 50)
Jawab:



2. Pada segitiga ABC berikut, DE sejajar dengan AB. Jika panjang
AB=18 cm, DE = 8 cm, dan CD = 12 cm, tentukan panjang CA. (skor
50)


E D
C
B
A
18 cm
8 cm
12 cm
146

Jawab:






Tangerang, Februari 2011
Guru Pamong Guru Mata Pelajaran


(Asri Budiarti S.Pd) (Neneng Milati)

147






RINGKASAN MATERI
A. Kedudukan Dua Garis

1. Garis sejajar
Dua garis atau lebih dikatakan sejajar apabila garis-garis tersebut
terletak pada satu bidang datar dan tidak akan pernah bertemu atau
berpotongan jika garis tersebut diperpanjang sampai tak berhingga.


2. Garis Berimpit
Dua garis dikatakan saling berimpit apabila garis tersebut terletak pada
satu garis lurus, sehingga hanya telihat sebagai satu gari lurus saja.

3. Garis Berpotongan
Dua garis dikatakan saling berpotongan apabila garis tersebut terletak
pada satu bidang datar dan mempunyai satu titik potong.



4. Garis Bersilangan
Dua garis dikatakan bersilangan apabila garis-garis tersebut tidak
terletak pada satu bidang datar dan tidak akan berpotongan apabila
diperpanjang.


Pada gambar balok ABCD.EFGH diatas, garis yang bersilangan adalah
garis AC dan garis HF.

m
n
D
B A
C
p
q
Standar Kompetensi : Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut dengan sudut, serta
menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar : Menentukan hubungan antar dua garis, serta besar dan jenis sudut.

Indikator : 1. Menjelaskan kedudukan dua garis
2. Mengetahui satuan sudut yang sering di gunakan.




LEMBAR KERJA SISWA I
D
C
B A
H
G
F
E
148



Contoh :
Dari gambar di samping, sebutkan :
a. Pasangan garis yang sejajar
b. Pasangan garis yang berpotongan


Penyelesaian :
a. pasangan garis yang sejajar : garis AD dengan garis BC dan garis AB dan
garis CD
b. pasangan garis yang berpotongan : garis AC dengan BD

B. Pengertian Sudut dan Satuan Sudut
Pengertian sudut
Sudut adalah daerah yang dibentuk oleh dua buah sinar garis yang
memiliki titik pangkal yang sama (berimpit).




Garis AB dan BC disebut kaki sudut
Titik B diebut titik sudut
X adalah daerah sudut, yaitu daerah yang dibatasi oleh kaki-kaki
sudut.

Satuan sudut
Satuan sudut yang sering digunakan adalah :
Derajat, diberi lambang (
0
)
Contoh : 4 derajat, ditulis 4
0

Menit, diberi lambang ( )
Contoh : 4 menit, ditulis 4
Detik, diberi lambang ( )
Contoh : 4 detik, ditulis 4

A
C B
Titik sudut
Kaki sudut
Daerah sudut
Kaki sudut
X
B
D
C A
Ingat :
1 derajat = 60 menit
1 menit = 60 detik
1

derajat = 3600 detik

149



Contoh :
1. Hitunglah besar sudut sesuai satuan yang dikehendaki !
b. 25
0
=
c. 20,4
0
=
0

d. 9
0
75 75 =
0


Penyelesaian :

a. 25
0
= 25 x 60 = 1500
b. 20,4
0
= 20
0
+ 0,4
0

= 20
0
+ (0,4 x 60) =
= 20
0
+ 24
= 20
0
24
c. 9
0
75 75 = 9
0
+ 75 + 75
= 9
0
+ 60 + 15 + 60 + 15
= 9
0
+ 1
0
+ 15 + 1 + 15
= 10
0
+ 16 + 15
= 10
0
16 15


150


KERJAKAN SOAL-SOAL DI BAWAH INI !

1. Perhatikan gambar berikut !





Pada gambar di atas, tentukan titik potong antara
a. Garis m dan n
..
b. Garis m dan p
..
c. Garis n dan q

2. Perhatikan gambar berikut !




Tulislah pasangan garis yang saling sejajar, berpotongan dan bersilangan !
Jawab:.
......
.

3. Perhatikan gambar berikut !



Tentukan :
a. Titik sudut



x
q p
v
n
m
z
w
y
A
C B
X
TUGAS SISWA

D C
B
A
H
G
F
E
151


b. Kaki sudut
..
c. Nama sudut
..
4. Nyatakan besar sudut berikut sesuai satuan yang diminta !
a. 15
0
=
Jawab:


b. 70,4
0
=
Jawab:





152










RINGKASAN MATERI

A. Penjumlahan dan Pengurangan Satuan Sudut
Contoh :
1. 43550 + 34525 =
Penyelesaian :
43550
34525
7
0
8075 (disederhanakan)
8
0
2115

2. 49
0
5346 - 24
0
3815 =
Penyelesaian :
49
0
5346
24
0
3815
25
0
1531
3. 50
0
1527 - 25
0
517 + 5
0
1710 =

Penyelesaian :
50
0
15 27 25
0
10 10
25
0
5 17 5
0
17 10
25
0
10 10 30
0
27 20
+
-
LEMBAR KERJA SISWA II
Standar Kompetensi : Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut dengan sudut, serta
menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar : Menentukan hubungan antar dua garis, serta besar dan jenis sudut.

Indikator : 1. Menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan yang melibatkan satuan sudut
2. Membedakan jenis sudut (siku-siku, lancip dan tumpul)






+ -
153


B. Jenis Jenis Sudut
Secara umum ada lima jenis sudut yaitu :
1. Sudut siku-siku
Adalah sudut yang besarnya 90
0
.
Dinotasikan dengan
Contoh : jarum jam yang menunjukkan pukul 3 dan 9.
2. Sudut lurus
Adalah sudut yang besarnya 180
0

Contoh : jarum jam yang menunjukkan pukul 6 tepat.

3. Sudut lancip
Sudut yang besarnya antara 0
0
sampai 90
0
.

4. Sudut tumpul
Sudut yang besarnya antara 90
0
sampai 180
0
.

5. Sudut reflex
Sudut yang besarnya lebih dari 180
0
dan kurang dari 360
0
.




C
B
A
Sudut Reflex
B
A
C
Sudut lancip
A
B
C
Sudut tumpul
C
B
A
Sudut siku-siku
C
B
A
Sudut lurus
154



KERJAKAN SOAL-SOAL BERIKUT INI !

1. Tentukanlah hasil penjumlahan dan pengurangan satuan sudut berikut !
a. 40
0
3235 + 26
0
3458 =..
Jawab:

b. 108
0
5126 92
0
1814 + 60
0
5443 =
Jawab:

c. 16
0
33 + x = 28
0
37 37
Jawab:


2. Tentukan jenis sudut pada gambar berikut tanpa mengukurnya!







Jawab:


3. Tentukan jenis sudut yang terbentuk antara kedua jarum jam pada waktu-waktu
berikut ini.
a. Pukul 8.00
Jawab:




b. Pukul 14.30
Jawab:


TUGAS SISWA

T
Y
L
P
A (1)
C
B
(2)
M
K
(3)
Q
O
(4)
Z
X
(5)
U
S
155








RINGKASAN MATERI
A. Menggambar dan Memberi Nama Sudut
1. Mengukur Besar Suatu sudut
Dalam mengukur besar suatu sudut, diperlukan suatu alat yang
dinamakan busur derajat.


Langkah-langkah dalam mengukur besar suatu sudut Sebagai berikut:
a. Buatlah salah satu kaki sudutnya, yaitu AB!
b. Letakkan busur derajar pada garis AB sehingga titik tengah busur
derajat berimpit dengan titik B, dan garis lurus yang melalui titik
tengah busur itu berimpit dengan garis AB. Jadi, yang berimpit dengan
garis AB adalah garis lurus yang melalui titik tengah busur, bukan
bagian tepi bawah busur derajat.
c. Perhatikan angka (0) pada busur derajat yang terletak pada garis BA!
Jika angka nolnya terletak didalam, maka angka yang di gunakan juga
bagian dalam.
Jika angka nolnya terletak dibagian luar, maka angka yang digunakan
juga berada dibagian luar.

2. Menggambar Besar Suatu Sudut
Misalkan kita akan melukis sudut PQR yang besarnya 60
0
. Langkah-langkah
untuk melukis sudut PQR yang besarnya 60
0
adalah sebagai berikut :
a. Buatlah salah salah satu kaki sudutnya yang horizontal, yaitu kaki
sudut PQ.
b. Letakkan busur derajat sehingga;
Titik pusat lingkaran busur derajat berimpit dengan titik Q
Sisi lurus busur derajat berimpit dengan garis PQ
LEMBAR KERJA SISWA III
Standar Kompetensi : Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut dengan sudut, serta
menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar : Menentukan hubungan antar dua garis, serta besar dan jenis sudut.

Indikator : 1. Mengukur besar sudut dengan busur derajat
2. Menggambar dan memberi nama sudut





156


Perhatikan angka nol ( 0 ) pada busur derajat yang terletak
pada garis PQ.
Jika angka nol (0) terletak pada skala bawah maka angka 60
yang berada di bawah yang digunakan.
Jika angka nol ( 0 ) terletak pada skala atas maka angka 60
yang berada diatas yang digunakan.
Berilah tanda pada angka 60 dan namakan titik R.
c. Hubungkan titik Q dan R. daerah yang di bentuk oleh garis PQ dan QR
adalah sudut PQR dengan besar sudut = 60
0
.



3. Memberi Nama Sudut
Sudut dapat diberi nama dengan dua cara:
a. Menggunakan satu huruf, yaitu nama sudut diambil dari titik
sudutnya.
Contoh : sudut B di tulis B
b. Menggunakan tiga huruf, yaitu nama titik sudutnya diletakkan di
tengah-tengah dua huruf lainnya.
Contoh : sudut ABC di tulis ABC.

157



KERJAKAN SOAL-SOAL BERIKUT !
1. Dengan menggunakan busur derajat, ukurlah besar sudut-sudut berikut ini!



Jawab:



2. Dengan menggunakan busur derajat, gambarlah sudut-sudut berikut ini!
a. = 30
b. = 45
Jawab:


3. Perhatikan gambar berikut !




Berilah nama sudut dari masing-masing ganbar di atas dengan menggunakan satu
huruf dan tiga huruf!
Jawab:.

..

TUGAS SISWA

(1)
(2)
F
E
D
C B
A
(4)
R Q
P

Q
A
C
B
K
(1)
(2)
M
L
(3)
R
P
158







Ringkasan materi
A. Hubungan Antar Sudut
1. Pasangan sudut yang saling berpelurus





Perhatikan gambar diatas :
+ = 180 atau
+ = 180
merupakan pelurus tau suplemen dari .







Contoh :




Perhatikan gambar di atas. Hitunglah nilai a
0
dan tentukan pelurus dari a
0
!
Penyelesaian :
3a
0
+ 2a
0
= 180
0
(berpelurus)
5a
0
= 180
0

a
0
=
180
5

a
0
= 36
0

pelurus sudut a
0
= 180
0
- 36
0
= 144
0


O
b
0
a
0

B A
C
jadi, jumlah dua sudut yang saling berpelurus (bersuplemen) adalah
180
0
. Sudut yang satu merupakan pelurus dari sudut yang lain.
LEMBAR KERJA SISWA IV
Standar Kompetensi : Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut dengan sudut, serta
menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar :- Memahami sifat-sifat sudut yang terbentuk jika dua garis berpotongan atau dua garis sejajar
berpotongan dengan garis lain
Indikator : 1. Menemukan hubungan antar sudut dan kedudukan dua garis
2. Menentukkan sudut berpelurus dan berpenyiku

3a
0
2a
0

159


2. Pasangan sudut yang saling berpenyiku








Perhatikan gambar diatas :
adalah sudut siku-siku.
berpenyiku dengan
+ = 90
+ = 90





Contoh :






Tentukan nilai x
0
dari gambar di atas !
Penyelesaian
3x
0
+ x
0
= 90
0
(berpenyiku)
4 x
0
= 90
0

x
0
=
90
4

x
0
= 22,5
0

3. Pasangan sudut yang saling bertolak belakang





Perhatikan gambar!
bertolak belakang dengan
bertolak belakang dengan
y
0

x
0

S
Q
R
P
Jadi, jumlah dua sudut yang saling berpelurus (berkomplemen)
adalah 90
0
. Sudut yang satu merupakan penyiku dari sudut yang
lain.
M
O
N
L
K
x
0

3x
0

160


Sehingga dapat di simpulkan;







Contoh :






Diketahui besar = 45. Tentukan besar
a.
b.
c.

PENYELESAIAN
Diketahui : = 45.
a. = (bertolak belakang)
= 45
b. + = 180 (berpelurus)
= 180 -
= 180 - 45
= 135
0

c. = (bertolak belakang)
= 135
0





Jika, dua garis berpotongan maka dua sudut yang letaknya saling
membelakangi titik potognya disebut dua sudut yang bertolak belakang. Dua
sudut yang saling bertolak belakang adalah sama besar.
S
R
Q P
O
161



KERJAKAN SOAL-SOAL BERIKUT INI !
1. Tentukan besar sudut pelurus dari sudut-sudut berikut.
a. 20
0

Jawab:

..
b. 137
0

Jawab:

..
2. Tentukan besar sudut penyiku dari sudut-sudut berikut.
a. 28
0

Jawab:


b. 87
0

Jawab:

..
3. Hitunglah nilai a
0
dan b
0
pada gambar berikut!






Jawab:



(b) (a)
a
0

2a
0

b
0

37
0

TUGAS SISWA

162











RINGKASAN MATERI

A. Hubungan antar sudut jika dua gari sejajar dipotong garis lain
1. Sudut-sudut sehadap dan Bersebrangan








Perhatikan gambar :
Garis dan di potong oleh garis
Titik potong garis m adalah P
Titik potong garis n adalah Q





Sehingga ;

1
sehadapan dengan
1
dan
1
=
1

2
sehadapan dengan
2
dan
2
=
2

3
sehadapan dengan
3
dan
3
=
3

4
sehadapan dengan
4
dan
4
=
4

Contoh ;




4
4
3
1 2
3
2
1
Q
P

n
m
Jika dua buah gari sejajar dipotong oleh garis lain maka akan terbentuk
empat pasang sudut sehadap yang sama besarnya
2 1
3
1
4 3
2
4
a
b
c
K L
LEMBAR KERJA SISWA V
Standar Kompetensi : Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut dengan sudut, serta
menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar :- Memahami sifat-sifat sudut yang terbentuk jika dua garis berpotongan atau dua garis sejajar
berpotongan dengan garis lain
Indikator : 1. Menemukan sifat sudut jika dua garis sejajar dipotong garis ketiga (garis lain)
2. Menggunakan sifat-sifat sudut dan garis untuk menyelesaikan soal

163


Perhatikan gambar di atas :
a. Sebutkan pasangan sudut-sudut sehadap
b. Jika besar
1
= 102, tentukan besar
i.
1

ii.
2

iii.
2

Penyelesaian
a.
1
sehadapan dengan
1

2
sehadapan dengan
2

3
sehadapan dengan
3

4
sehadapan dengan
4


b. Jika
1
= 102 maka;
i.
1
=
1
( sehadap)

1
= 102
0

ii.
2
= 180
0
-
1
(berpelurus)
= 180
0
- 102
0

= 78
0

iii.
2
=
2
(sehadap)
= 78
0





Sehingga ;

3
bersebrangan dalam dengan
1
dan
3
=
1


4
bersebrangan dalam dengan
2
dan
4
=
2





Sehingga ;

1
bersebrangan luar dengan
3
dan
1
=
3


2
bersebrangan luar dengan
4
dan
2
=
4



Jika dua buah gari sejajar dipotong oleh garis lain, maka besar sudut-
sudut dalam bersebrangan yang terbentuk adalah sama besar.
Jika dua buah gari sejajar dipotong oleh garis lain, maka besar sudut-
sudut luar bersebrangan yang terbentuk adalah sama besar.
164



Contoh :







Perhatikan gambar. Jika
1
= 125, tentukan besar
2,

3
,
4
!
Penyelesaian

1
= 125

2
= 180
0
-
1
(berpelurus)
= 180
0
- 125
0

= 55
0


1
=
3
(luar bersebrangan)

2
=
4
(dalam bersebrangan)

2. Sudut-sudut dalam sepihak dan Luar sepihak





Perhatikan gambar



sehingga dari gambar diatas ;

3
dalam sepihak dengan
2
. Jadi
3
+
2
= 180

4
dalam sepihak dengan
1
. Jadi
4
+
1
= 180
2 1
3
1
4 3
2
4
a
b
c
K L
4
4
3
1 2
3
2
1
Q
P

n
m
Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain, maka jumlah
sudut-sudut dalam sepihak adalah 180
0
.
165






sehingga dari gambar diatas ;

1
luar sepihak dengan
4
. Jadi
1
+
4
= 180

2
luar sepihak dengan
3
. Jadi
2
+
3
= 180
Contoh :






Perhatikan gambar diatas :
a. Sebutkan pasangan sudut-sudut dalam dan luar sepihak !
b. Jika
1
= 75, tentukan besar
4,
dan
4
!
Penyelesaian
a.
1
dalam sepihak dengan
4
.

2
dalam sepihak dengan
3
.

3
luar sepihak dengan
2
.

4
luar sepihak dengan
1
.
b.
1
= 75,

4
= 180
0

1
(dalam sepihak)
=180
0
- 75
0

= 105
0

4
= 180
0

1
(pelurus)
=180
0
- 75
0
= 105
0







Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain, maka jumlah
sudut-sudut luar sepihak adalah 180
0
.
4
3
2
1
4
3
2
1
B
A
c
b
a
166




KERJAKAN SOAL-SOAL BERIKUT !
1. Pada gambar di bawah ini, diketahui garis k//l.




a. Tulislah semua sudut yang;
i. Sehadap
ii. Dalam bersebrangan
iii. Luar bersebrangan
iv. Dalam sepihak
v. Luar sepihak
Jawab:



2. Diketahui :
2
= 84,
3
= 4, dan
1
= 3, Hitunglah;
a. Nilai p
b. Nilai x
Jawab:


3.



Perhatikan gambar di atas. Hitunglah :
a. Besar sudut P
Jawab:

..
2
1
4 3
2 1

k
Q
P
4
3
B
A
4
3 2
1
b
a
125
0

Q
P
TUGAS SISWA

167


b. Besar sudut Q
Jawab:

..



















\









168






k



RINGKASAN MATERI

A. Melukis Sudut
1. Melukis sudut yang besarnya sama dengan yang diketahui
a) Menggunakan busur derajat
Langkah-langkahnya
1. Ukurlah terlebih dahulu besar sudut yang diketahui dengan busur
derajat.
2. Lukislah sudut yang besarnya sama dengan sudut yang sudah
diukur dengan busur derajat tersebut.
b) Menggunakan jangka
Contoh :
Lukislah sudut KLM yang besarnya sama dengan sudut PQR






Langkah-langkah menggambar sudut
1. Buatlah kaki sudut KL
2. Pada sudut PQR lukis busur lingkaran dengan pusat Q, sehingga
memotong ruas garis PQ di titik S dan memotong ruas garis QR di
titik T
3. Lukis busur lingkaran berjari-jari QS dengan pusat L dan memotong
KL di titik N
4. Lukislah busur lingkaran berjari-jari ST dengan pusat titik N,
sehingga memotong busur lingkaran dengan pusat di titik O.
5. Hubungkan titik L dengan titik O dan perpanjanglah. Beri nama
perpanjangannya titik M. besar sudut KLM yang terbentuk = besar
sudut PQR.

LEMBAR KERJA SISWA VI
Standar Kompetensi : Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut dengan sudut, serta
menentukan ukurannya.

K kompetensi Dasar :- Melukis Sudut

Indikator : 1. Melukis sudut yang besarnya sama dengan sudut yang diketahui dengan menggunakan
busur dan jangka
2. Melukis sudut 60
0
dan 90
0




R
Q P
169













2. Melukis Sudut 60
0

Misalkan titik A terletak pada garis g. untuk melukis sudut A yang besarnya
60
0
pada garis g, langkah-langkahnya sebagai berikut :
a) Lukislah busur lingkaran dengan pusat titik A, sehingga me motong
garis g di titik B.
b) Kemudian dengan jari-jari yang sama, buatlah busur lingkaran dengan
B sebagai titik pusatnya, sehingga memotong busur tersebut di titik C
c) Hubungkan titik A dan C, sehingga diperoleh suatu sudut A yang
besarnya 60
0
.







3. Melukis Sudut 90
0

Cara melukis sudut yang besarnya 90
0
sama dengan melukis garis tegak lurus
melalui titik-titik yang terletak pada garis tersebut.
Misalkan, titik A terletak pada garis g. untuk melukis garis A yang
besarnya 90
0
, langkah-langkahnya sebagai berikut
a) Lukislah busur lingkaran dengan pusat titik A, sehingga memotong
garis g di titik B dan C
L K L
L
K K
K
R
P Q N
T
M



O
(1)
(4)
L
O

(3)
(2)
(5)
C
g
B
A
g A
170


b) Lukislah busur lingkaran yang berpusat di titik B dan C, sehingga
diperoleh perpotongan busur di titik D
c) Hubungkan titik A dan titik D, sehingga terbentuk sudut BAD = sudut
CAD = sudut A = 90
0






D
C B A
g
171


KERJAKAN SOAL-SOAL BERIKUT !
1. Lukislah sudut yang besarnya sama seperti pada gambar berikut !




Jawab:....................................................................................................................... .................
............................................................................................................................. ........................
........................................................................................................... ..........................................
2. Dengan menggunakan jangka dan penggaris, lukislah:
a. Sudut 105
0

Jawab:


3. Dengan penggaris dan jangka, lukislah sudut yang besarnya 60
0
dan 90
0
dengan
kaki sudut di bawah ini !

No. Besar Sudut Gambar
1.
= 60





2.
= 90






Jawab:


(d)
(c)
(b)
(a)
A B
P
Q
TUGAS SISWA

172







RINGKASAN MATERI
1. Membagi sudut
Jika kita ingin membagi sebuah sudut sama besar, misalnya sudut KLM kita
dapat mengikuti l.angkah-langkah berikut:
a. Buatlah busur lingkaran dengan pusat titik L sehingga memotong ruas
garis KL di titik B dan memotong ruas garis LM di titik A.
b. Dengan jari-jari yang sama, masing-masing buatlah busur lingkaran
dengan pusat titik A dan B, sehingga kedua busur berpotongan di titik C.
c. Kedua busur berpotongan di titik C, kemudian hubungkan titik L dengan C.
maka sudut KLM akan terbagi dua sama besar.


2. Melukis Sudut 30
0

Cara melukis :
a) Lukis sudut 60
0
(seperti pada pertemuan sebelumnya)
b) Dengan pusat B dan C serta lebar jangka yang serupa, lukis busur
lingkaran yang saling berpotongan di D
c) Hubungkan titik D dan A maka diperoleh sudut BAD = 30
0






LEMBAR KERJA SISWA VII
Standar Kompetensi : Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut dengan sudut, serta
menentukan ukurannya.

K kompetensi Dasar :- Membagi sudut

Indikator : 1. Membagi sudut menjadi dua bagian sama besar
2. Melukis sudut 30
0
dan 45
0



C
g
B
A
D
173



3. Melukis sudut 45
0

Cara melukis :
a) Lukis sudut 90
0
(seperti pada pertemuan sebelumnya)
b) Dengan pusat C dan D buat busur lingkaran yang saling berpotongan di E
c) Hubungkan titik A dan E maka diperoleh sudut CAE = 45
0



D
C B A
g
E
174



KERJAKAN SOAL-SOAL BERIKUT !
1. Dengan penggaris dan jangka, bagilah sudut pada gambar menjadi dua sama besar !







Jawab:


2. Lukislah sudut-sudut berikut ini. Kemudian, bagilah menjadi dua sama besar.
a. 120
0

Jawab:



b. 90
0

Jawab:



3. Dengan menggunakan jangka dan penggaris, bagilah sudut 120
0
menjadi 4 bagian
yang sama!
Jawab:



No. Gambar Sudut
1.






2.





TUGAS SISWA

175









RINGKASAN MATERI
A. Membagi Garis
1. Membagi garis menjadi n bagian sama panjang
Buatlah sembarang garis KL
Bagilah garis KL menjadi tiga bagian sama panjang
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a) Buatlah garis KL
b) Dari titik K, buatlah sembarang garis KP sedemikian sehingga tidak
berimpit dengan garis KL.
c) Buatlah berturut-turut tiga busur lingkaran dengan jari-jari yang
sama, sehingga KS = SR = RQ.
d) Tariklah garis dari titik Q ke titik L.
e) Dari titik R dan S, maing-masing buatlah garis yang sejajar garis LQ
sehingga masing-masing garis tersebut memotong garis KL berturut-
turut di titik N dan M.
f) Degan demikian terbagilah garis KL menjadi tiga bagian yang sama
panjang, yaitu KM = MN = NL.





2. Membagi garis dengan perbandingan tertentu
Contoh :
Misalkan kalian akan membagi garis CD menjadi dua bagian dengan
perbandingan 1:3, maka langkah-langkahnya sebagai berikut :

a) Buatlah garis CD
b) Dari titik C, buatlah sembarang garis CK, sehingga tidak berimpit
dengan garis CD.
S
R
Q P
N M L K
Standar Kompetensi : Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut dengan sudut, serta
menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar : - Membagi sudut

Indikator : 1. Membagi garis menjadi n bagian sama panjang
2. Menghitung panjang segmen garis yang diketahui perbandingan dan panjang
keseluruhannya.
LEMBAR KERJA SISWA VIIi
176


c) Dari titik C, buat busur lingkaran dengan jari-jari sama, sehingga CP :
PQ = 1 : 3
d) Tariklah garis dari titik Q ke titik D
e) Dari titik P buatlah garis yang sejajar dengan DQ dengan cara
membuat sudut yang besarnya sama dengan sudut CQD terlebih
dahulu dari titik P kemudian menghubungkannya sehingga memotong
CD di titik B
f) Terbentukalh ruas garis CB dan BD pada garis CD dengan
perbandingan CB:BD = 1:3. Garis CD telah terbagi menjadi dua bagian
dengan perbandingan 1:3




B. Perbandingan segmen Garis







Perhatikan gambar di atas. Jika garis AT dibagi menjadi 5 bagian yang sama
panjang, atau AP = PQ = QR = RS = ST, kemudian dibuat garis dari titik P, Q,
R dan S yang masing-masing sejajar dengan garis TF, maka panjang AB = BC =
CD = DE = EF. Sehingga di peroleh sebagai berikut :

Untuk gambar di bawah ini, berlaku rumus berikut !











K
Q
P
D B
C
T
Q
F C
A
P
B D
R
E
S
E
D
C
B
A


AD : AB = AE : AC = DE : BC
Atau


177


Contoh :
1. Pada gambar di bawah ini, diketahui QR//TS. Jika PR = 15 cm, PQ = 12 cm, dan
PS = 10 cm, tentukan
a. Panjang PT
b. Perbandingan panjang TS dan QR
PENYELESAIAN
a.




10
15
=

12


=
10 12
15

=
120
15
= 8
b.



8
15
=



2
3
=


Jadi, TS : QR = 2 : 3.




178



KERJAKAN SOAL-SOAL BERIKUT !
1. Dalam berikut, DE//AB. Panjang AB = 18 cm, DE = 12 cm, CD = 8cm,
dan BE = 6 cm.




Hitunglah :
a. Panjang CA
Jawab:


2. Pada segitiga ABC berikut, DE sejajar dengan AB. Jika panjang AB=18
cm, DE = 8 cm, dan CD = 12 cm, tentukan panjang CA.




Jawab:


3. Panjang x dari gambar di bawah ini adalah!




Jawab:


C
E D
B
A
E D
C
B
A
18 cm
8 cm
12 cm
B
C
E D
A
5 cm
x
12 cm
3 cm
TUGAS SISWA

179


KISI-KISI ANGKET PERHATIAN BELAJAR SEBELUM VALIDITAS















No. Komponen Indikator
No. Item
Jumlah
+ -
1. Perhatian sengaja
Memperhatikan
penjelasan guru atau
siswa


21, 23,
25
7, 28, 33 6
Mendengarkan
penjelasan guru atau
siswa


15, 24,
31
10, 34,
36
6
2. Perhatian Spontan


Merespon tangapan
guru atau siswa


1, 3, 8,
18, 22,
27
5, 6, 11,
14, 26,
35
12
3. Perhatian Intensif


Konsentrasi dalam
belajar


2, 9, 12,
13, 19,
30
4, 17,
20, 16,
29, 32
12
Jumlah

36
180


ANGKET PERHATIAN SISWA
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DI MTs. JAMIYYAH ISLAMIYYAH

1. Identitas Siswa
Nama :
Kelas :
Jenis kelamin : L/P
2. Petunjuk Pengisian
a. Mohon dijawab semua pertanyaan di bawah ini sejujurnya dengan diberi tanda
ceklist () pada jawaban yang paling cocok dengan keadaan kamu, dengan alternatif
jawaban :
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
b. Jawaban yang anda berikan tidak berpengaruh terhadap nilai Matematika kamu.
c. Jawaban kamu merupakan sumbangan yang sangat berharga untuk saya. Oleh karena
itu saya ucapkan terima kasih.

NO. Pernyataan SS S TS STS
1. Pelajaran Matematika menyenangkan


2. Saya mengikuti pembelajaran
matematika dari awal sampai akhir

3. Saya tertarik jika materi pelajaran
matematika disampaikan dengan
menggunakan metode yang
menyenangkan

4. Saya tidak bisa memusatkan perhatian
ketika belajar matematika

5. Cara mengajar guru matematika tidak
menarik perhatian saya

6. Pelajaran matematika yang diajarkan
disekolah membosankan bagi saya.

7. Tanpa saya memperhatikan penjelasan
guru, saya sudah memahami materi
matematika


8. Saya senang merespon pertanyaan teman
yang saya ketahui jawabannya


181


9. Saya selalu meluangkan waktu untuk
belajar matematika.

10. Karena tidak mendengarkan penjelasan
guru, saya tidak mengerti ketika belajar
matematika di rumah

11. Saya tidak tertarik jika teman
mengajukan pertanyaan yang sulit

12. Saya perlu mengikuti kursus/les untuk
lebih memahami pelajaran matematika

13. Cara mengajar guru mempengaruhi
konsentrasi belajar saya

14. Metode apapun yang digunakan oleh
guru, saya tidak tertarik untuk belajar
matematika.

15. Saya mendengarkan dan mencatat
penjelasan guru yang penting untuk saya
ketahui

16. Saya mengantuk saat mempelajari
matematika

17. Saya merasa ingin tahu bagaimana
menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan matematika

18. Saya memberi tangapan ketika ada teman
yang berpendapat

19. Saya selalu mengerjakan latihan-latihan
yang diberikan guru

20. Pelajaran matematika sangat sulit
sehingga saya putus asa.

21. Saya selalu mendapat nilai bagus karena
memperhatikan penjelasan guru

22. Belajar matematika membuat rasa ingin
tahu saya bertambah

23. Saya memperhatikan pelajaran
matematika karena menarik

24. Ketika ada teman yang menjawab
pertanyaan guru, saya mendengarkan

25. Saya selalu memperhatikan ketika ada
teman yang berpendapat

182


26. Saya tidak pernah merespon setiap ada
teman yang bertanya kepada guru


27. Model pembelajaran matematika yang
bervariasi sangat menyenangkan

28. Saya acuh ketika ada teman yang
berpendapat

29. Saya sering melamun di dalam kelas.


30. Saya berkonsentrasi dalam mempelajari
matematika

31. Saya mendengarkan setiap kali guru
menjelaskan pelajaran matematika

32. Latihan soal pada pelajaran matematika
sulit bagi saya sehingga saya tidak bisa
mengerjakannya

33. Karena tidak memperhatikan saya jarang
mendapatkan nilai bagus dalam pelajaran
matematika

34. Saya tidak mendengarkan penjelasan
guru di dalam kelas ketika belajar
matematika

35. Saya tidak perlu mempelajari
matematika, karena tidak bermanfaat
untuk kehidupan sehari-hari.

36. Saya tidak mendengarkan jika ada teman
yang bertanya kepada guru



183


KISI-KISI ANGKET PERHATIAN BELAJAR SESUDAH VALIDITAS



No. Komponen Indikator
No. Item
Jumlah
+ -
1. Perhatian sengaja
Memperhatikan
penjelasan guru atau
siswa


15,
17,19
22, 26 5
Mendengarkan
penjelasan guru atau
siswa


10, 18,
24
27 4
2. Perhatian Spontan


Merespon tangapan
guru atau siswa


1, 5,
16, 21,
4, 7,
9, 20,
28
9
3. Perhatian Intensif


Konsentrasi dalam
belajar


2, 6, 8,
12, 13,
23
3, 11,
14, 25
10
Jumlah

28
184


ANGKET PERHATIAN SISWA
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DI MTs. JAMIYYAH ISLAMIYYAH

1. Identitas Siswa
Nama :
Kelas :
Jenis kelamin : L/P
2. Petunjuk Pengisian
a. Mohon dijawab semua pertanyaan di bawah ini sejujurnya dengan diberi tanda ceklist ()
pada jawaban yang paling cocok dengan keadaan kamu, dengan alternatif jawaban :
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
b. Jawaban yang anda berikan tidak berpengaruh terhadap nilai Matematika kamu.
c. Jawaban kamu merupakan sumbangan yang sangat berharga untuk saya. Oleh karena itu saya
ucapkan terima kasih.

NO. Pernyataan SS S TS STS
1. Pelajaran Matematika menyenangkan


2. Saya mengikuti pembelajaran matematika
dari awal sampai akhir

3. Saya tidak bisa memusatkan perhatian ketika
belajar matematika

4. Pelajaran matematika yang diajarkan
disekolah membosankan bagi saya.

5. Saya senang merespon pertanyaan teman
yang saya ketahui jawabannya


6. Saya selalu meluangkan waktu untuk belajar
matematika.

7. Saya tidak tertarik jika teman mengajukan
pertanyaan yang sulit

8. Saya perlu mengikuti kursus/les untuk lebih
memahami pelajaran matematika

9. Metode apapun yang digunakan oleh guru,
saya tidak tertarik untuk belajar matematika.

10. Saya mendengarkan dan mencatat penjelasan
guru yang penting untuk saya ketahui


11. Saya mengantuk saat mempelajari
matematika


185


12. Saya merasa ingin tahu bagaimana
menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan matematika

13. Saya selalu mengerjakan latihan-latihan yang
diberikan guru

13. Pelajaran matematika sangat sulit sehingga
saya putus asa.

15. Saya selalu mendapat nilai bagus karena
memperhatikan penjelasan guru

16. Belajar matematika membuat rasa ingin tahu
saya bertambah

17. Saya memperhatikan pelajaran matematika
karena menarik

18. Ketika ada teman yang menjawab pertanyaan
guru, saya mendengarkan

19. Saya selalu memperhatikan ketika ada teman
yang berpendapat

22. Saya tidak pernah merespon setiap ada teman
yang bertanya kepada guru


21. Model pembelajaran matematika yang
bervariasi sangat menyenangkan

22. Saya acuh ketika ada teman yang
berpendapat

23. Saya berkonsentrasi dalam mempelajari
matematika

24. Saya mendengarkan setiap kali guru
menjelaskan pelajaran matematika

25. Latihan soal pada pelajaran matematika sulit
bagi saya sehingga saya tidak bisa
mengerjakannya

26. Karena tidak memperhatikan saya jarang
mendapatkan nilai bagus dalam pelajaran
matematika

27. Saya tidak mendengarkan penjelasan guru di
dalam kelas ketika belajar matematika

28. Saya tidak perlu mempelajari matematika,
karena tidak bermanfaat untuk kehidupan
sehari-hari.






186

LEMBAR OBSERVASI PERHATIAN SISWA

Sekolah : MTS. Jamiyyah Islamiyyah
Hari/Tanggal :
Pertemuan Ke :







No Aspek yang diamati
Subjek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1.
Siswa memperhatikan
penjelasan guru

2.
Siswa memperhatikan temannya
ketika memberi tanggapan atau
pertanyaan
3.
Siswa mendengarkan setiap kali
guru menjelaskan pelajaran
matematika
4.
Siswa merespon/mengerjakan
latihan yang diberikan guru

5.
Siswa merespon/menanggapi
pertanyaan yang diberikan
temannya
6.
Siswa konsentrasi dalam
mempelajari matematika

Jumlah

187
























Pengamat



(Asri Budiarti S.Pd)
No Aspek yang diamati
Subjek Total
22 23 24 25 26 27 28 29 30
1.
Siswa memperhatikan penjelasan
guru

2.
Siswa memperhatikan temannya
ketika memberi tanggapan atau
pertanyaan
3.
Siswa mendengarkan setiap kali
guru menjelaskan pelajaran
matematika
4
Siswa merespon/mengerjakan
latihan yang diberikan guru
5.
Siswa merespon/menanggapi
pertanyaan yang diberikan
temannya
6.
Siswa konsentrasi dalam
mempelajari matematika

Jumlah

188

Panduan Observasi Guru dalam Mengajar
Nama guru : Semester/Kelas :
Mata Pelajaran : Materi :
Pertemuan ke : Siklus :
Hari/tanggal :
Tujuan : Sebagai evaluasi terhadap guru dalam proses pembelajaran matematika dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif Question Student have

Petunjuk : Beri tanda checklist ( ) pada kolom yang sesuai menurut anda!















Keterangan skala penilaian :
1=kurang, 2=cukup, 3=baik, 4=sangat baik.
Saran-saran:
Pengamat
.....................................................................................

(Asri Budiarti S.Pd)
No Aspek yang dinilai
Penilaian

1 2 3 4
1. Merumuskan tujuan pembelajaran
2. Memilih metode yang tepat
3. Memilih media yang tepat
4. Menyusun alat evaluasi penilaian
5. Membuka Pelajaran
6 Memotivasi siswa
7 Melakukan apersepsi
8 Menjelaskan materi
9 Penguasaan materi
10 Menuntun siswa dalam mengerjakan soal
latihan

11 Penguasaan kelas
12 Penggunaan Strategi pembelajaran Aktif
Question Student Have
a. Membuat LKS dan soal pada LKS
b. Menentukan siswa ke dalam kelompok
c. Mengarahkan siswa dalam diskusi antar
kelompok

13 Menutup pelajaran
Total skor
189

Lembar Pedoman Wawancara dengan Guru

Tahap : Pra Penelitian
Hari/Tanggal : jumat, 17 Desember 2010
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat perhatian siswa dalam
pembelajaran matematika yang berlangsung di kelas, serta
permasalahan yang terjadi pada pembelajaran matematika
di kelas tersebut.
Daftar pertanyaan:
1. Bagaimana perhatian siswa terhadap pelajaran matematika?
2. Metode apa saja yang sering Bapak/Ibu gunakan pada pembelajaran matematika?
3. Apakah siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan materi pelajaran
yang Bapak/Ibu sampaikan?
4. Apabila ada salah satu siswa yang bertanya atau memberi tanggapan, apakah
siswa yang lain memperhatikannya?
5. Apabila Bapak/Ibu memberikan pertanyaan, bagaimana respon atau antusias
siswa terhadap pertanyaan yang Bapak/Ibu berikan?
6. Apakah setiap tugas yang diberikan oleh Bapak/Ibu selalu dikerjakan dengan baik
oleh siswa?
7. Bagaimana hasil belajar yang diperoleh siswa pada pelajaran matematika ?
8. Apakah Bapak/Ibu sudah/pernah menerapkan strategi pembelajaran aktif
Question Student Have?
9. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai strategi pembelajaran aktif Question
Student Have?
10. Mohon saran Bapak/Ibu terkait dengan penelitian tindakan kelas yang akan saya
lakukan!







190

Lembar Pedoman Wawancara dengan Guru

Tahap : Siklus I
Hari/Tanggal :kamis, 17 maret 2011
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui perhatian siswa dalam pembelajaran
matematika serta bagaimana tanggapan guru mengenai
penerapan strategi aktif teknik Question Student Have
pada siklus I, serta kekurangan-kekurangan yang harus
diperbaiki pada siklus berikutnya.
Daftar pertanyaan:
1. Menurut Bapak/Ibu, apakah penerapan strategi pembelajaran aktif Question
Student Have pada siklus I ini sudah dilaksanakan dengan baik?
2. Apabila ada kekurangan, hal apakah yang harus diperbaiki?
3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai hasil belajar siswa dalam belajar
matematika pada siklus I ini?
4. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai perkembangan perhatian siswa dalam
belajar matematika? Apakah perhatian siswa dapat memberikan kontribusi
terhadap hasil belajar siswa?
5. Apakah siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan materi pelajaran
yang guru sampaikan?
6. Ketika ada siswa yang bertanya atau memberi tanggapan, apakah siswa yang lain
memperhatikannya?
7. Ketika guru memberikan pertanyaan, bagaimana respon atau antusias siswa
terhadap pertanyaan guru?
8. Apakah setiap tugas yang diberikan oleh guru selalu dikerjakan dengan baik oleh
siswa?





191

Lembar Pedoman Wawancara dengan Guru

Tahap : Siklus II
Hari/Tanggal :Jumat, 15 April 2011
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui perhatian siswa dalam pembelajaran
matematika serta bagaimana tanggapan guru mengenai
penerapan strategi aktif teknik Question Student Have
pada siklus II, kelebihan dan kekurangannya, serta apakah
penelitin sudah dikatakan berhasil atau belum.
Daftar pertanyaan:
1. Menurut Bapak/Ibu, apakah penerapan strategi pembelajaran aktif Question
Student Have pada siklus II ini sudah dilaksanakan dengan baik?
2. Apabila ada kekurangan, hal apakah yang harus diperbaiki?
3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai hasil belajar siswa dalam belajar
matematika pada siklus II ini?
4. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai perkembangan perhatian siswa dalam
belajar matematika? Apakah perhatian siswa dapat memberikan kontribusi
terhadap hasil belajar siswa?
5. Apakah siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan materi pelajaran
yang guru sampaikan?
6. Ketika ada siswa yang bertanya atau memberi tanggapan, apakah siswa yang lain
memperhatikannya?
7. Ketika guru memberikan pertanyaan, bagaimana respon atau antusias siswa
terhadap pertanyaan guru?
8. Apakah setiap tugas yang diberikan oleh guru selalu dikerjakan dengan baik oleh
siswa?
9. Berdasarkan perkembangan hasil belajar dan perhatian siswa yang terjadi, apakah
penelitian ini sudah dapat dikatakan berhasil? Mengapa?


192

Lembar Pedoman Wawancara dengan Siswa

Tahap : Pra Penelitian
Hari/Tanggal : Jumat, 17 desember 2010
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui perhatian siswa terhadap pelajaran
matematika dan permasalahan yang dihadapi siswa terkait
dengan pelajaran matematika sebelumnya.

Daftar pertanyaan :
1. Apakah adik-adik menyukai pelajaran matematika?
2. Mengapa adik-adik suka/tidak menyukainya?
3. Apakah adik-adik pernah merasa bosan saat pelajaran matematika?
4. Pada saat pelajaran matematika, apa saja yang adik-adik lakukan?
5. Apakah adik-adik mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru?
6. Apakah adik-adik bertanya tentang materi pelajaran yang disampaikan guru?
7. Apabila guru memberi pertanyaan, apakah adik-adik menjawabnya?
8. Apabila ada teman yang bertanya pada guru atau menjawab pertanyaan guru,
apakah adik-adik memperhatikanya?
9. Apakah adik-adik mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru?
10. Berapa nilai matematika yang sering adik-adik peroleh?








193

Lembar Pedoman Wawancara dengan Siswa

Tahap : Siklus I
Hari/Tanggal : Kamis, 17 Maret 2011
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui perhatian siswa terhadap pelajaran
matematika dan permasalahan yang dihadapi siswa terkait
dengan penerapan strategi aktif teknik Question Student
Have pada siklus I.

Daftar pertanyaan :
1. Apakah adik-adik menyukai pelajaran matematika dengan strategi pembelajaran
aktif Question Student Have?
2. Apa yang menyebabkan adik-adik suka/tidak menyukainya?
3. Pada saat guru menjelaskan materi pelajaran, apakah adik-adik
memperhatikannya?
4. Ketika ada teman yang bertanya atau memberi tanggapan terhadap materi yang
disampaikan guru, apakah adik-adik memperhatikannya?
5. Apakah adik-adik pernah bertanya tentang materi pelajaran yang disampaikan
guru?
6. Ketika guru memberikan pertanyaan, apakah adik-adik menjawabnya?
7. Apakah setiap tugas yang diberikan oleh guru selalu adik-adik kerjakan dengan
baik?
8. Pada saat mengerjakan soal tes Siklus I, apakah adik-adik bisa mengerjakannya
dengan benar? (Jika bisa maka siswa diberi pujian dan jika tidak bisa maka
ditanyakan alasannya)
9. Berapa nilai matematika yang adik-adik peroleh?




194

Lembar Pedoman Wawancara dengan Siswa

Tahap : Siklus II
Hari/Tanggal : Jumat, 15 April 2011
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui perhatian siswa terhadap pelajaran
matematika dan permasalahan yang dihadapi siswa terkait
dengan penerapan strategi aktif teknik Question Student
Have pada siklus II.

Daftar pertanyaan :
1. Apakah adik-adik menyukai pelajaran matematika dengan strategi pembelajaran
aktif Question Student Have?
2. Apa yang menyebabkan adik-adik suka/tidak menyukainya?
3. Pada saat guru menjelaskan materi pelajaran, apakah adik-adik
memperhatikannya?
4. Ketika ada teman yang bertanya atau memberi tanggapan terhadap materi yang
disampaikan guru, apakah adik-adik memperhatikannya?
5. Apakah adik-adik pernah bertanya tentang materi pelajaran yang disampaikan
guru?
6. Ketika guru memberikan pertanyaan, apakah adik-adik menjawabnya?
7. Apakah setiap tugas yang diberikan oleh guru selalu adik-adik kerjakan dengan
baik?
8. Pada saat mengerjakan soal tes Siklus I, apakah adik-adik bisa mengerjakannya
dengan benar? (Jika bisa maka siswa diberi pujian dan jika tidak bisa maka
ditanyakan alasannya)
9. Berapa nilai matematika yang adik-adik peroleh?


195

Hasil Wawancara dengan Guru

Tahap : Penelitian Pendahuluan
Hari/Tanggal : Jumat, 17 Desember 2010

Hasil Wawancara
Peneliti : Bagaimana perhatian siswa terhadap pelajaran matematika?
Guru : Perhatian siswa dalam belajar matematika masih terbilang rendah, dalam
satu kelas hanya beberapa siswa yang bener-benar memperhatikan saat
belajar.
Peneliti : Metode apa saja yang sering Bapak/Ibu gunakan pada pembelajaran
matematika?
Guru : Metode yang dipakai biasanya ceramah, tanya jawab dan penugasan.
Peneliti : Apakah siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan materi
pelajaran yang Bapak/Ibu sampaikan?
Guru : Selama 2 jam pelajaran setiap pertemuan dalam pelajaran matematika
yang benar-benar memperhatikan kira-kira sekitar setengah jam. Jadi saya
harus sering mengingatkan dan menegur, terutama siswa yang duduk
dibelakang.
Peneliti : Apabila ada salah satu siswa yang bertanya atau memberi tanggapan,
apakah siswa yang lain memperhatikannya?
Guru : Ada yang menanggapi tapi banyak yang cuek
Peneliti : Apabila Bapak/Ibu memberikan pertanyaan, bagaimana respon atau
antusias siswa terhadap pertanyaan yang Bapak/Ibu berikan?
Guru : Biasanya kalau saya mengajukan pertanyaan yang sering menjawab hanya
siswa yang pintar, siswa yang lain hanya diam tanpa memberikan
komentar.
Peneliti : Apakah setiap tugas yang diberikan oleh Bapak/Ibu selalu dikerjakan
dengan baik oleh siswa?
Guru : Sekitar 80% anak mengerjakan, selebihnya ada yang beralasan lupa,
ketinggalan, belum, dan tidak tahu.
Peneliti : Bagaimana hasil belajar yang diperoleh siswa pada pelajaran matematika ?
196

Guru : Hasil yang diperoleh masih terbilang rendah karena banyak siswa yang
mendapat nilai dibawah KKM.
Peneliti : Apakah Bapak/Ibu sudah/pernah menerapkan strategi pembelajaran aktif
Question Student Have?
Guru : Belum pernah.
Peneliti : Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai strategi pembelajaran aktif
Question Student Have?
Guru : Mungkin bagus diterapkan karena menuntut siswa untuk aktif dalam
bertanya
Peneliti : Mohon saran Bapak/Ibu terkait dengan penelitian tindakan kelas yang
akan saya lakukan!
Guru : Mesti sabar menangani anak-anak, karena anak-anak ini terbilang anak
yang ribut dan susah diatur.




















197



Hasil Wawancara dengan Guru

Tahap : Siklus I
Hari/Tanggal : Kamis, 17 Maret 2011

Hasil Wawancara
Peneliti : Menurut Bapak/Ibu, apakah penerapan strategi pembelajaran aktif
Question Student Have pada siklus I ini sudah dilaksanakan dengan baik?
Guru : Cukup baik, karena siswa terbiasa bertanya dan bekerja sama dalam
kelompok.
Peneliti : Apabila ada kekurangan, hal apakah yang harus diperbaiki?
Guru : Sampai sejauh ini masih baik, mungkin dalam berdiskusi siswa lebih
diarahkan lagi agar waktu yang ada lebih efektif.
Peneliti : Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai hasil belajar siswa dalam
belajar matematika pada siklus I ini?
Guru : Sudah baik, siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, hasil belajar
siswa mengalami peningkatan dan adanya interaksi antar siswa yang
sangat baik dari sebelumnya.
Peneliti : Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai perkembangan perhatian siswa
dalam belajar matematika?
Guru : Perhatian siswa dalam pembelajaran cukup mengalami peningkatan karena
siswa di tuntut untuk bertanya sehingga siswa lebih konsentrasi dalam
belajar.
Peneliti : Apakah perhatian siswa dapat memberikan kontribusi terhadap hasil
belajar siswa?
Guru : Ya jelas, karena dari perhatian siswa terhadap pelajaran siswa menjadi
lebih mengerti.
Peneliti : Apakah siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan materi
pelajaran yang guru sampaikan?
Guru : Ya, tapi masih saja ada anak yang asik bercanda dengan teman
sebangkunya
198

Peneliti : Ketika ada siswa yang bertanya atau memberi tanggapan, apakah siswa
yang lain memperhatikannya?
Guru : Ya, karena kebanyakan pertanyaan temannya itu juga pertanyaan yang dia
ingin tanyakan.
Peneliti : Ketika guru memberikan pertanyaan, bagaimana respon atau antusias
siswa terhadap pertanyaan guru?
Guru : Cukup baik, karena setia pertemuannya respon dan antusias siswa terhadap
pelajaran menunjukkan sikap yang positif.
Peneliti : Apakah setiap tugas yang diberikan oleh guru selalu dikerjakan dengan
baik oleh siswa?
Guru : Hampir 90% siswa mengerjakannya karena takut tidak ada nilainya dalam
tes.





















199


Hasil Wawancara dengan Guru

Tahap : Siklus II
Hari/Tanggal : Jumat, 15 April 2011

Hasil Wawancara
Peneliti : Menurut Bapak/Ibu, apakah penerapan strategi pembelajaran aktif
Question Student Have pada siklus II ini sudah dilaksanakan dengan
baik?
Guru : Sangat baik, karena dapat menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar
matematika serta dapat menjadikan sebagian siswa yang malu bertanya
jadi percaya diri untuk bertanya, sehingga materi yang disampaikan
mudah diingat.
Peneliti : Apabila ada kekurangan, hal apakah yang harus diperbaiki?
Guru : Mungkin kamu harus lebih bisa lagi dalam menguasai kelas karena karena
untuk tingkatan anak MTs kelas VII mereka masih susah diatur dan mesti
sabar.
Peneliti : Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai hasil belajar siswa dalam
belajar matematika pada siklus II ini?
Guru : Kalo dilihat dari hasil siklus I di siklus II ini hasil mereka jauh lebih bagus
Peneliti : Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai perkembangan perhatian siswa
dalam belajar matematika? Apakah perhatian siswa dapat memberikan
kontribusi terhadap hasil belajar siswa?
Guru : Pada siklus II ini siswa siswa memperhatikan serta mendengarkan
penjelasan baik dari guru maupun temannya. Terlihat siswa yang cuek,
main sendiri, dan berbuat gaduh sudah berkurang ini menunjukkan
pembelajaran aktif ini bagus.
Peneliti : Apakah siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan materi
pelajaran yang guru sampaikan?
Guru : Alhamdulillah pada siklus II ini hampir semua siswa mengikuti pelajaran
dengan baik.
200

Peneliti : Ketika ada siswa yang bertanya atau memberi tanggapan, apakah siswa
yang lain memperhatikannya?
Guru : Sebagian besar sudah bisa memperhatikan dan memberi tanggapan
Peneliti : Ketika guru memberikan pertanyaan, bagaimana respon atau antusias
siswa terhadap pertanyaan guru?
Guru : Sangat antusias, karena mereka berlomba untuk mendapatkan poin
sebanyak-banyaknya
Peneliti : Apakah setiap tugas yang diberikan oleh guru selalu dikerjakan dengan
baik oleh siswa?
Guru : Iya,,karena mereka takut nilainya tidak ada dalam laporan.
Peneliti : Berdasarkan perkembangan hasil belajar dan perhatian siswa yang terjadi,
apakah penelitian ini sudah dapat dikatakan berhasil? Mengapa?
Guru : Saya rasa penelitian ini berhasil, karena setelah dilihat hasil belajar pada
siklus I dan siklus II nilai mereka mengalami peningkatan yang bagus
bahkan rata-ratanya sudah diatas KKM.








201



Hasil Wawancara dengan Siswa

Tahap : Pra Penelitian
Hari/Tanggal : Jumat, 17 Desember 2010

Hasil Wawancara
1. Apakah adik-adik menyukai pelajaran matematika?
S1: ya
S2: ya
S3: sedikit
S4: sedikit kalo materinya mudah
S5:engga abis kebanyakan ngitungnya
2. Mengapa adik-adik suka/tidak menyukainya?
S1: karena asik
S2: menyenagkan tapi kadang-kadang males klo lagi susah
S3: suka kalo lagi gampang, engga suka kalo lagi susah
S4: suka kalo materinya mudah
S5: abis kebanyakan ngitungnya
3. Apakah adik-adik pernah merasa bosan saat pelajaran matematika?
S1: kadang-kadang
S2: kadang-kadang
S3: ya
S4: pernah
S5: sering
4. Pada saat pelajaran matematika, apa saja yang adik-adik lakukan?
S1: memperhatikan
S2: merhatiin trus dengerin sama nyatet
S3: ngobrol kalo lagi Bete
S4: kadang-kadang tidur
S5: biasanya ngobrol
5. Apakah adik-adik mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru?
S1:ya
202

S2: ya
S3: ya
S4: ya
S5: ya
6. Apakah adik-adik bertanya tentang materi pelajaran yang disampaikan guru?
S1: kadang-kadang
S2: jarang
S3: engga pernah
S4: engga pernah
S5: engga pernah
7. Apabila guru memberi pertanyaan, apakah adik-adik menjawabnya?
S1: menjawab kalo bisa
S2: kadang-kadamg
S3: kadang-kadang
S4: menjawab kalo bisa
S5: menjawab kalo bisa
8. Apabila ada teman yang bertanya pada guru atau menjawab pertanyaan guru, apakah
adik-adik memperhatikanya?
S1:ya
S2: ya
S3: ya
S4: ya
S5: ya
9. Apakah adik-adik mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru?
S1: ya selalu
S2: ya
S3: ya
S4: ya, tapi kadang lupa
S5: ya
10. Berapa nilai matematika yang sering adik-adik peroleh?
S1: 40 S4: 30
S2: 55 S5: 80
S3: 50
203

Lembar Pedoman Wawancara dengan Siswa

Tahap : Siklus I
Hari/Tanggal : Kamis, 17 Maret 2011

Hasil Wawancara
1. Apakah adik-adik menyukai pelajaran matematika dengan strategi pembelajaran aktif
Question Student Have?
S1 : iya
S2 : biasa aja
S3 : iya
S4 : iya
S5 : iya
2. Apa yang menyebabkan adik-adik suka/tidak menyukainya?
S1 : beda kaya belajar biasa
S2 : saya ga bisa kerja kelompok selain sama teman ddeket
S3 : karena belajarnya kelompok
S4 : karena saya jadi berani nanya
S5 : iya
3. Pada saat guru menjelaskan materi pelajaran, apakah adik-adik memperhatikannya?
S1 : kadang-kadang
S2 : iya
S3 : iya
S4 : selalu
S5 : iya selalu

4. Ketika ada teman yang bertanya atau memberi tanggapan terhadap materi yang
disampaikan guru, apakah adik-adik memperhatikannya?
S1 : iya
S2 : kadang-kadang
S3 : iya tapi kadang-kadang ngga
S4 : jarang
S5 : iya
204

5. Apakah adik-adik pernah bertanya tentang materi pelajaran yang disampaikan guru?
S1 : nga pernah
S2 : nga pernah
S3 : pernah
S4 : jarang
S5 : nga pernah
6. Ketika guru memberikan pertanyaan, apakah adik-adik menjawabnya?
S1 : nga
S2 : kalo biasa aja
S3 : nga pernah
S4 : jarang
S5 : kalo bisa ya dijawab
7. Apakah setiap tugas yang diberikan oleh guru selalu adik-adik kerjakan dengan baik?
S1 : iya
S2 : iya
S3 : iya tapi kadang-kadang ngga
S4 : kadang suka lupa
S5 : iya
8. Pada saat mengerjakan soal tes Siklus I, apakah adik-adik bisa mengerjakannya
dengan benar?
S1 : belum bener semua
S2 : bisa tapi nga semua
S3 : bisa tapi ada juga yang nga bisa
S4 : ada yang bisa ad yang nga
S5 : kebanyakan bisa tapi ada juga yang salah
9. Berapa nilai matematika yang adik-adik peroleh?
S1 : 50
S2 : 50
S3 : 65
S4 : 70
S5 : 95

205

Lembar Pedoman Wawancara dengan Siswa

Tahap : Siklus II
Hari/Tanggal : Jumat, 15 April 2011

Hasil Wawancara
1. Apakah adik-adik menyukai pelajaran matematika dengan strategi pembelajaran aktif
Question Student Have?
S1 : iya
S2 : iya seneng
S3 : iya saya jadi berani nanya
S4 : seneng banget karena beda dari biasanya
S5 : seneng
2. Apa yang menyebabkan adik-adik suka/tidak menyukainya?
S1 : saya jadi berani nanya
S2 : karena beda dari belajar kaya biasa
S3 : saya jadi berani nanya
S4 : bisa belajar sendiri
S5 : belajarnya kelompok jadi nga Bete
3. Pada saat guru menjelaskan materi pelajaran, apakah adik-adik memperhatikannya?
S1 : iya
S2 : iya saya merhatiian
S3 : iya
S4 : selalu
S5 : iya
4. Ketika ada teman yang bertanya atau memberi tanggapan terhadap materi yang
disampaikan guru, apakah adik-adik memperhatikannya?
S1 : iya tapi kadang nga
S2 : iya
S3 : iya tapi kadang-kadang ngga hehe....
S4 : iya
S5 : iya

206

5. Apakah adik-adik pernah bertanya tentang materi pelajaran yang disampaikan guru?
S1 : iya
S2 : iya lewat metode QSH ini
S3 : iya pas pake metode ini
S4 : iya setelah belajar kaya gini
S5 : iya
6. Ketika guru memberikan pertanyaan, apakah adik-adik menjawabnya?
S1 : kalo bisa
S2 : kadang-kadang
S3 : kalo bisa
S4 : kalo bisa
S5 : iya
7. Apakah setiap tugas yang diberikan oleh guru selalu adik-adik kerjakan dengan baik?
S1 : iya
S2 : iya
S3 : iya
S4 : iya
S5 : iya
8. Pada saat mengerjakan soal tes Siklus I, apakah adik-adik bisa mengerjakannya
dengan benar?
S1 : masih ada yang ragu
S2 : kebanyakan sih bisa tapi ada juga yang nga
S3 : iya saya bisa
S4 : iya tapi masih ada juga yang ragu
S5 : bisa
9. Berapa nilai matematika yang adik-adik peroleh?
S1 : 70
S2 : 60
S3 : 70
S4 : 80
S5 : 100


207

DAFTAR NILAI HARIAN SISWA DAN TES AKHIR SIKLUS I
No. Siswa
Tugas Individu
Tes siklus I
I II III IV V
1.
S1
- 40 50 75 80 40
2.
S2
50 10 - 60 65 60
3.
S3
100 100 100 100 100 95
4.
S4
50 30 40 - 55 65
5.
S5
100 10 40 100 75 65
6.
S6
85 50 70 50 60 40
7.
S7
40 80 75 100 60 65
8.
S8
- 50 - 50 60 65
9.
S9
50 60 60 100 75 50
10
S10
60 50 80 100 80 45
11.
S11
60 50 50 100 - 65
12.
S12
65 30 30 - 60 60
13
S13
55 - - 100 60 40
14
S14
- - 60 65 60 65
15
S15
50 50 20 65 60 65
16
S16
60 70 40 70 65 45
17
S17
60 50 - 100 65 70
18
S18
80 100 80 50 80 75
19
S19
- 60 60 100 70 40
20
S20
40 - 40 50 65 40
21
S21
35 20 50 50 50 65
22
S22
100 60 65 80 50 55
23
S23
100 70 60 80 50 55
24
S24
80 60 50 80 65 45
25
S25
50 90 30 80 70 45
26
S26
30 70 30 60 75 45
27
S27
100 70 - 100 65 55
28
S28
100 10 30 100 65 55
29
S29
65 10 40 70 60 60
30
S30
- 60 40 60 60 55
Jumlah 1665 1410 1290 2195 1905 1690
Rata-rata 66,6 52,2 51,6 78,4 65,7 56,3

208

DAFTAR NILAI HARIAN SISWA DAN TES AKHIR SIKLUS II
No. Siswa
Tugas Individu
Tes siklus II
I II III
1.
S1
60 80 70 70
2.
S2
60 80 70 70
3.
S3
70 100 90 100
4.
S4
70 80 70 70
5.
S5
100 70 70 70
6.
S6
80 70 70 70
7.
S7
50 80 80 70
8.
S8
- 80 60 55
9.
S9
60 80 60 90
10
S10
90 100 80 65
11.
S11
60 80 70 60
12.
S12
60 80 60 55
13
S13
60 80 60 65
14
S14
100 100 80 90
15
S15
90 70 70 55
16
S16
60 70 70 60
17
S17
- 80 80 100
18
S18
80 100 80 100
19
S19
100 80 80 85
20
S20
60 70 70 65
21
S21
60 70 80 60
22
S22
100 80 70 75
23
S23
90 80 70 75
24
S24
100 100 80 75
25
S25
70 100 80 85
26
S26
80 80 80 80
27
S27
80 80 70 75
28
S28
70 80 70 85
29
S29
60 70 - 60
30
S30
60 70 - 65
Jumlah 2080 2440 2040 2200
Rata-rata 74,3 81,3 72,9 73,3

209

SOAL TES SIKLUS I
Jawablah soal-soal dibawah ini dengan benar dan tepat!
1. Nyatakan besar sudut berikut sesuai satuan yang diminta ! (skor 20)
a. 25
0
=
b. 80,5
0
=
2. Tentukanlah hasil penjumlahan dan pengurangan satuan sudut berikut ! (skor 20)
a. 40
0
3235 + 26
0
3458 =...
b. 23
0
4512 - 12
0
2534 =........
3. Perhatikan gambar berikut ini ! (skor 20)






dengan menggunakan tiga huruf, sebutkan nama semua sudut yang salah satu kaki
sudutnya RQ dan hitung besar sudutnya!
4. Hitunglah nilai a
0
pada gambar berikut! (skor 20)




5. Diketahui : = 84, = 4, dan = 3, Hitunglah: (skor 20)
a. Nilai a
b. Nilai b






S R
Q
P
2a
0

3a
0

D
A
B
C
_Good Luck_
Be confident so you can do your best
210

SOAL TES SIKLUS II
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat !
1. Dengan penggaris dan jangka, lukislah sudut yang besarnya 60
0
dan 90
0
! (skor 20)

2. Lukislah sudut-sudut berikut ini. Kemudian, bagilah menjadi dua sama besar. (skor 30)
a. 120
0

b. 90
0

3. Gambarlah sembarang garis AB dengan panjang 20 cm. Bagilah garis AB tersebut menjadi 5
bagian sama panjang ! (skor 20)

4. Dalam berikut, DE//AB. Panjang AB = 20 cm, DE = 15 cm, CD = 10 cm. (skor 30)




Hitunglah :
a. Panjang CA
b. Panjang AD








C
E D
B
A
_Good Luck_
Be confident so you can do your best
211

Hasil Nilai Tes Akhir Siklus I
Siswa Nilai Siswa Nilai
S1 40 S16 45
S2 60 S17 70
S3 95 S18 75
S4 65 S19 40
S5 65 S20 40
S6 40 S21 65
S7 65 S22 55
S8 65 S23 55
S9 50 S24 45
S10 45 S25 45
S11 65 S26 45
S12 60 S27 55
S13 40 S28 55
S14 65 S29 60
S15 65 S30 55

Jika disajikan dalam bentuk tabel frekuensi sebagai berikut:
No Nilai frekuensi f relatif f relatif komulatif
1 40 49 10 33,3% 100%
2 50 59 6 20% 66,7%
3 60 - 69 11 36,7% 46,7%
4 70 79 2 6,7% 10%
5 80 89 0 0% 3,3%
6 90 100 1 3,3% 3,3%
Total 30 100% 100%
Keterangan:
Nilai terendah : 40
Nilai tertinggi : 95
Rata-rata (x) =

=
1690
30
= 56,3
Median : 55
Modus : 65
212

Hasil Nilai Tes Akhir Siklus II
Siswa Nilai Siswa Nilai
S1 70 S16 60
S2 70 S17 100
S3 100 S18 100
S4 70 S19 85
S5 70 S20 65
S6 70 S21 60
S7 70 S22 75
S8 55 S23 75
S9 90 S24 75
S10 65 S25 85
S11 60 S26 80
S12 55 S27 75
S13 65 S28 85
S14 90 S29 60
S15 55 S30 65

Jika disajikan dalam bentuk tabel frekuensi sebagai berikut:
No Nilai Frekuensi f relatif f relatif komulatif
1 55 62 7 23,3% 100%
2 63 70 10 33,3% 76,7%
3 71 78 4 13,3% 43,4%
4 79 86 4 13,3% 30,1%
5 87 94 2 6,7% 16,8%
6 96 100 3 10% 10,1%
Total 30 100% 100%
Keterangan:
Nilai terendah : 55
Nilai tertinggi : 100
Rata-rata (x) =

=
2200
30
= 73,3
Median : 70
Modus : 70
x
10
x
15
x
17
x
18
x
19
x
22
x
24
x
26
x
27
x
1
x
4
x
5
x
7
x
9
x
16
x
20
x
21
x
28
x
2
x
3
x
6
x
8
x
11
x
12
x
13
x
14
x
23
x
25
s
1
3 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 95 84.82
s
2
4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 4 97 86.61
s
3
3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 101 90.18
s
4
4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 98 87.50
s
5
4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 91 81.25
s
6
4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 92 82.14
s
7
3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 97 86.61
s
8
3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 93 83.04
s
9
3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 91 81.25
s
10
3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 89 79.46
s
11
3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 91 81.25
s
12
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 88 78.57
s
13
3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 86 76.79
s
14
3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 88 78.57
s
15
4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 90 80.36
s
16
3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 90 80.36
s
17
3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 87 77.68
s
18
3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 80 71.43
s
19
3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 86 76.79
s
20
3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 1 82 73.21
s
21
3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 1 2 2 2 3 3 4 72 64.29
s
22
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 86 76.79
s
23
3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 86 76.79
s
24
3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 90 80.36
s
25
3 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 89 79.46
s
26
3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 89 79.46
s
27
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 87 77.68
s
28
4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 92 82.14
s
29
4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 89 79.46
s
30
3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 78 69.64
Jumlah 97 95 99 95 93 91 97 93 95 104 97 92 92 93 94 90 91 100 103 93 96 86 98 96 95 100 97 98 2670
Persentase
per butir
persentase 79.44
Indikator 2
85.83 77.50 80.00 71.67
79.17
75.83 80.83 77.50 79.17
78.98
89.00 79.46 80.83 76.67 77.50 75.00
80.17
86.67 81.67 80.00 79.17 83.33 80.83 81.67
Hasil Persentase Angket Perhatian Belajar Matematika Siswa pada Siklus II
75.83 83.33 76.67 78.33
Siswa Jumlah
80.83 79.17 82.50 79.17 77.50
Persentase Indikator 1
Nomor Butir Pernyataan
Indikator 3
222

222

Rekapitulasi Observasi Pembelajaran Siswa
No Aspek yang diobservasi
Siklus I Siklus II
I % II % III % IV % V % I % II % III %
1. Siswa memperhatikan
penjelasan guru
18 66,7 20 74,1 23 82,1 26 86,7 26 89,7 28 93,3 30 100 27 96,4
2
2.
Siswa memperhatikan
temannya ketika memberi
tanggapan atau pertanyaan
10 37 12 44,4 15 53,6 17 56,7 20 69 25 83,3 27 90 25 89,3

3.
Siswa mendengarkan setiap
kali guru menjelaskan
pelajaran matematika
15 55,6 18 66,7 20 71,4 24 80 25 86,2 24 80 26 86,7 27 96,4
4. Siswa
merespon/mengerjakan
latihan yang diberikan guru
25 92,6 27 100 25 89,3 28 93,3 29 100 28 93,3 30 100 28 100
5. Siswa merespon/menaggapi
pertanyaan yang diberikan
temannya
1 3,7 2 7,4 2 7,1 3 10 3 10,3 6 20 6 20 7 25
6. Siswa konsentrasi dalam
mempelajari matematika
13 48,1 15 55,6 15 53,6 21 70 22 75,9 25 93,3 26 86,7 25 89,3
Jumlah Siswa Hadir 27 27 28 30 29 30 30 28

Keterangan:
perolehan yang ditulis dengan angka menunjukkan banyaknya siswa yang mengikuti aktifitas belajar.

223

223

REKAPITULASI OBSERVASI PENGAJARAN GURU
Keterangan:
4= baik; 3= cukup; 2=kurang; 1=tidak ada
Perolehan observasi pengajaran guru adalah 3,3.
No Aspek yang dinilai
Siklus I Siklus II
Jumlah Rata-rata
I II III IV V I II III
1. Merumuskan tujuan pembelajaran 3 2 2 2 3 3 3 3 21 2,6
2. Memilih metode yang tepat 3 3 4 3 4 4 4 4 29 3,6
3. Memilih media yang tepat 3 3 4 3 4 3 4 4 28 3,5
4. Menyusun alat evaluasi penilaian 2 4 2 3 3 3 3 3 23 2,9
5. Membuka Pelajaran 2 3 4 4 3 3 3 4 26 3,3
6 Memotivasi siswa 2 3 3 4 4 4 4 3 27 3,4
7 Melakukan apersepsi 3 4 4 4 3 4 3 3 28 3,5
8 Menjelaskan materi 4 4 4 3 4 4 4 4 31 3,9
9 Penguasaan materi 4 3 4 4 3 3 4 4 29 3,6
10 Menuntun siswa dalam mengerjakan soal latihan 4 4 3 3 4 3 3 3 27 3,4
11 Penguasaan kelas 3 4 3 4 2 4 3 3 26 3,3
12 Penggunaan Strategi pembelajaran Aktif Question Student
Have
a. Membuat LKS dan soal pada LKS
b. Menentukan siswa ke dalam kelompok
c. Mengarahkan siswa dalam diskusi antar kelompok


3
3
3


2
3
4


4
3
3


3
3
3


3
4
4


3
3
3


3
3
3


4
4
4



25
26
27


3,1
3,3
3,4
13 Menutup pelajaran 2 3 3 4 3 3 4 3 25 3,1
Total Skor 44 49 50 50 51 50 51 53 398 3,3
246 Lampi r an 21
Hasil Pertanyaan Siswa Siklus I
ff:ffi-ffi#WBl,
4#*e.or;i"t"i
(#
ryro^l 4uKy6p1
/ry"
w/,r
'/+*/w
ffi#ffi*#*ek;,.\@Pffi
Ka ,
&3o;n4anq KiVa
t,
fq
^'
l4eryemn'ri pn iS
S.rdu I
WV1,Yffi
,WM
W#&W%.,+@W
s
pr. rnEi\fe 4
car?^
I\^q-t!tu\h
tr
+ iffi &gif
r
t
tccrYoL'otean,+
w?v,Yv,Y
k,Y\/,/'tJk ffi
ffi'4'"%&--trWP"
247
w.-ffi-ry#.@#B
ffi
V:#{txY;x;:,?"'im
#,'ff,r,/v,rz,&
&/
v,/
W^m
w_u_4*1_7tr
@"@@@ww@
$#,ffi-,ry&t'ft*se#
W,#'4".15i,,*#
# fz':i))l'v"#
ry. /', /u, ,M
"v
vW
6"
v
wJ
fzots,ot,r@
&ryw,&#-w@'
Lampi r an 22
pgrhanAi$g4n
SEr^en
g,
Hasil Pertanvaan Siswa Siklus II
248
.'.wffisH%#*
@
/MXat'
dqlqn @ery\ttu&&' w*,ffi@@'@@@
Yau
-
bguov'na
@"r-k
Lagr sc'du'+
W.ryrlt dtln
aya-rnU<;f\
7?
';'
VYI/
v-rb-a^-
'
/r-rt,
, .Y
\-/
, ,/\./
V/
U_
\ , / \ , / . l r 1 L
@nttrwln
9aVa\v
lr.^q2.-'n;fur
(vYVe*,&
' V
/,r/,.\/t ffirt"fta
,WM
to
l orag
J e l trt
D, n I-qJ
"i
wqnA
< 4f q
, n
t hJ g quLu
249
wdtrewry
ft
fr
,'Wq(vuna
4V un,
guAut
Oo" Aangqn {r'l
'Pu',rY,rW'*tz'
/it,ur*/.1^''
\,/'
,i 2
\4Fs,;
.-
ud-#ffir%TeM-W
'$
CniK^V,^*{"'7Wtr
tr'll l-
7
j,
Ut
I
2
-]ffX'
i
.
9
qJ
^
l zu fq n
u' i ^' u^' ,
^
W V
TflII;
;;";;:,"
;',
*,ffi
r
goJni urt,i
(y.^-,rWY
,ri/V:'.-. rzy
WiJ
VvVYtt&4
#FtrWWy
, .
KEMENTERIAN
AG| AMA-
:ffi}
UIN JAKARTA
|
---{rgjP----l
l u[ft I frrK
*_r__\--_r
Jt. tr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 tndonesia
FORM (FR)
NO. UOKUMEN
: FITK.FR-AKD-OB1
f gr. f erbrt : 1Maret 2010
' No.
Revi si :
S U RAT BIMBI NGAN-S
KRI PSI
Nonror : Un. 0 I t F. ' t t pp. 0gt . l . ?. t , g. . t ZOt O
Lanr p. :
-
Hal : Bi mbi ngan
Skri psi
Kepada
yth.
1. Drs. Rahmat
Mul yono,
M.Si
2. Dra. Naj mi Ul ya, M.pd.
Pembi mbi ng
Skri psi
Fakultas
IImu Tarbiyah
dan Keguruan
UIN Syari f Hi dayatul l ah
Jakartal
Jakart a, 30 Sept ember 201 0
Neneng Mi l at i
I 060 I 700053 7
x
Pendidikan
Matematika
"Penerapan
strategi
pembelajaran
Aktif Teknik
euestion
student
untuk Meningkatkan
perhatian
Siswa dalfr
pembelajaran
atematika "
Assalamu'
a/aikum wr.u, b.
Dengan
i ni di harapkan
kesedi aan
Saudara untuk menj adi pembi mbi ng
Inl
(materi /tekni s)
penul i san
skri psi mahasi swa:
Nama
NIM
Semester
Jurusan/Prodi
Judul Ski psi
Have
Mate
Judul tersebut telah disetujui
oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 30 september
2010, abstraksi/outline
terlampir.
Saudara dapatirelakurln
f".uualian
redaksional padajudul
tersebut'
Apabi l a perubahan
substansi al
di anggap p"rl u, rnohon pembi mbi ng
menghubungi
Jurusan terl ebi h dahul u.
Bimbingan
skripsi rjri diharapkan
selesai dalam waktu 6 (enam)
buran,
.
dan dapat
diperpanjang
selama 6 (enam)
bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Was s al antu' alai kum wr.w b.
Tembusan:
l . Dekan FITK
2. Mahasi swa ybs.
i di kan Matemati ka
Fatra, M.Pd.
528 199603 2 002
r@l
l t r r m, , I
l q#[ f r [ |
\*r'-
KEMENTERIAN AGAMA
UIN JAKARTA
FI TK
Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412
lndonesia
FORM ( FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-080
Tgl . Terbi t : 1 Maret 2010
No. Revi si :
' :
002
1t 1 Hal
SURAT PERMOHONAN I ZI N OBSERVASI
Nomor: Un. 01/ F. L/ PP. 009/ . 12010
I-arnp :
-
I l al : Observasi
Jakarta, 30 Septernber 2010
Kepada Yth :
Kepala Sekolah,
Di -
Jarniyyah Islamiyyah
Ass alamu' alaikum wr.wb
Dengan hormat kami sampaikan bahwa:
adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
I{idayatullah Jakarta .Sehubungan dengan penyelesaian tugas Skripsi, mahasiswa
tersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait. Oleh karena itu, kami mohon
kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya.
Demikianlah, atas perhatian dan bantuannya Saudara kami ucapkan terima kasih.
Was s al amu' al aikum w r.w b.
a.n. Dekan
Kabag. Tata Usaha,
a
t i
1v
Y
Drs. H. AIi Nurdin, M.Pd.
NI P. 1 9550601. 198103. 1. 005
No. Nama NIM Jurusan/Prodi
I Nenens Milati 1 060 I 7000537 Pendidikan Matematika
KEMENTERIAN AGAMA
UIN JAKARTA
FITK
Jl, lr. H. Juanda No
g5
Ciputat lg4tZ lndonesia
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
Tgl . Terbi t : 1 Maret 2010
No. Revi si : : 02
Hal 1t 1
SURAT PERMOHONAN I ZI N PENELI TI AN
Nomor : Un. 01/ F. 1/ KM. 01 . U. ! &. n0rc
Lamp. : Outline/Propasal
Hal : Per nr ohonan
l zi n Penel i t i an
Kepada Yt h.
Kepal a Sekol ah Mt s; Jami yyah l sl ami yyah
di
Tempat
Assal am u'al aiku m wr.wb.
Dengan hormat kami sampai kan bahwa,
Jakart a, 8 Desember 2010
Nama
NI M
Jurusan
: Neneng Mi l ati
: 106017000537
: Pendidikan Matematika
Semester
: l X (Sembi l an)
JUdUI SKTipsi : PENERAPAN
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TEKNIK
QUESTION
STUDENT HA'/E UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN
SISWA DAI-AM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
adalah benar mahasisw;/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skripsi, rlan akan nrengaciakan penelitian (risei) di
instartsi/sbkolahimadrasah
yang
Saudara pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut
mel aksanakan penel i ti an
di maksud.
Atas perhatian
dan kerja sama saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassal am u' al aiku m wr.wb.
a. n. Dekan
Kaj{r, Peild id ikan Matenratika
Fatra, M.Pd
s28 199603 2 002
Tembusan:
1. Dekan FI TK
2. Pembantu Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswa yang bersangkutan
Xl ai fal i ndl
rl Nw. tgto
I
MADRASAH
TSANAWIYYAH
JAM'IYYAH
TSLAMTYVAH
STATUS : TERAKREDITAST
..4,
No : KW.28ll/Dam.0
OSITT
g/2006
SIJRAT KETERANGAN
Nomor : MTs.S.28 04.07104.061Pp.00.5/
166 f}}tl
Yang bertanda tangan di
Tangerang, menerangkan bahwa.
bawah ini Kepala MTs.Jamiyyah Islamiyyah
pondok
Aren
Nama : Nenehg Milati
Tempat /Tanggal Lahir : Tangerang, 26 Oktober l9g7
NIM : 106017000537
Jenjang Pendidikan : Sl (Strxa Satu
)
Program Studi : Pendidikan Materratika
Fakultas
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
universitas : universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Nama tersebut di atas telah mengadakan riset/penelitian pada bulan Februari sampai
Aptil 2011. Penelitian yang ditakukan berjudul "Penerapap Strategi Pembelajaran Aktif
Teknik
Question
Stadent Have untuk meningkatk4n Perhatian Siswa dalam
Pembelajaran Matematika
".
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dipergurrakan sebagaimana mdstinya.

Anda mungkin juga menyukai