atom-atom penyusun zat tersebut. Oleh karena itu pengetahuan tentang struktur atom dan sifat-sifat yang berhubungan dengan strukturnya perlu diketahui.
Teori tentang struktur zat telah berkembang sejak 2500 tahun sampai sekarang. Hal ini dibuktikan adanya penemuan-penemuan baru yang merupakan penyempurnaan dan pengembangan dari teori yang telah ada.
PERKEMBANGAN TEORI ATOM
Konsep ilmiah tertua semua materi dapat dipecah menjadi partikel terkecil dimana partikel ini tidak dapat dipecah lagi yang disebut dengan atom Atom berasal dari kata a dan tomos yang artinya tidak dapat dibagi lagi Selama lebih dari 2000 tahun konsep ini diterima. Pada permulaan abad ke-19 konsep ini dipelajari lagi
Teori atom Modern
John Dalton (1776- 1844) Salah satu pencetus teori atom modern. Teori atom Dalton didasarkan pada pengertian: - Unsur dan senyawa - Hukum kekekalan massa - Hukum perbandingan tetap - Hukum kelipatan perbadingan Menurut Dalton :
Atom merupakan partikel terkecil dari suatu zat, dan molekul merupakan bagian terkecil dari suatu senyawa.
Teori atom Dalton dapat diringkas sebagai berikut : 1. Semua zat tersusun oleh partikel kecil yang disebut atom 2. Atom-atom unsur tertentu adalah identik
3. Pada reaksi kimia atom-atom dapat bergabung atau gabungan atom-atom dapat terpisah, tetapi dalam proses ini atom itu sendiri tidak berubah.
4. Jika atom membentuk molekul maka penggabungan ini merupakan perbandingan yang sederhana.
PARTIKEL DASAR
Elektron
Faraday (1883) mengamati bahwa berbagai zat dalam keadaan cair atau sebagai larutan encernya menghantarkan listrik dan mengalami perubahan kimia bila dilewati arus listrik. Faraday menjelaskan hal ini disebabkan oleh sifat muatan listrik dari atom atau molekul zat tersebut.
George Stoney menjelaskan hasil kerja Faraday tentang listrik bahwa dalam zat terdapat satuan- satuan muatan, dan Stoney mengusulkan nama untuk muatan ini adalah elektron.
William Crookes (1879) melakukan percobaan, dimana arus listrik dilewatkan melalui gas dalam tabung bertekanan rendah. Hasil pengamatannya menunjukkan timbulnya radiasi dari elektroda negatif yang selanjutnya dikenal dengan sinar katoda.
Joseph J. Thomson mempelajari sifat-sifat sinar katoda lebih intensif. Sinar katoda bermuatan negatif, hal ini ditunjukkan oleh sinar ini ditarik oleh plat listrik yang bermuatan positif. Sinar katoda bergerak lurus dan tidak tergantung pada bahan katoda dan jenis gas yang digunakan dalam tabung. Thomson berhasil mengukur perbandingan harga muatan dengan massa yaitu 1,76 x 10 -8
coulomb/g
Robert Millikan berhasil mengukur muatan elektron yang besarnya 1,602 x 10 -19 coulomb. Dari kedua pengukuran di atas massa elektron dapat dihitung : e/m = 1,76 x 10 8 coulomb/g e = 1,602 x 10 -19 coulomb sehingga m (massa elektron dapat dihitung) m = 9,11 x 10 -28 g
Proton
Setelah penemuan elektron, para ahli fisika melakukan penelitian untuk mendapatkan partikel dasar bermuatan positif.
Tahun 1886, E Goldstein menemukan adanya flouresensi di dinding belakang katoda yang berlubang. Penemuan ini menunjukkan adanya sinar positif bergerak di dalam tabung melewati katoda dan menumbuk dinding tabung. Hasil penemuan lain menunjukkan adanya berbagai jenis partikel bermuatan positif, tergantung pada jenis gas yang digunakan
Bila tabung sinar katoda mengandung gas hidrogen maka dihasilkan partikel positip yang muatannya sama dengan elektron dan massanya sama dengan masa atom hidrogen
Netron
Tahun 1932 James Chadwick (sarjana Inggris) mengamati partikel netron - Dalam percobaannya : lapisan tipis berilium maupun boron ditembak dengan partikel alfa, dan dilepaskan partikel berenergi tinggi yang mampu menembus logam Pb setebal 1 inchi. - Partikel ini tidak dipengaruhi oleh medan listrik (tidak bermuatan) dan diberi nama netron
Aston(Ahli Fisika Inggris) berhasil mengukur massa netron yaitu 1,674 x 10 -24 g
UNSUR-UNSUR KIMIA
Diketahui sebanyak 106 unsur kimia Setiap unsur diberi nama dan lambang (singkatan dalam bahasa Inggris dan Latin)
Contoh Bahasa Inggris
Nama Unsur Lambang Oksigen O Nitrogen N Neon Ne Magnesium Mg Calcium Ca Contoh Bahasa Latin
Nama Unsur Lambang Besi (Ferrum) Fe Tembaga (Cuprum) Cu Timbal (Plumbum) Pb Sodium (Natrium) Na Potasium (Kalium) K Bobot Atom
Sesuai perjanjian Internasional sebuah atom tunggal dipilih atom 12 6 C dan ditentukan massanya 12,0000 (menerangkan definisi satu satuan massa atom dimana 1 u sama dengan 1/12 massa sebuah atom C-12) Dalam hal ini massa satu atom dikenal sebagai massa nuklida. Perbandingan massa dari nuklida-nuklida lain terhadap massa C-12 diukur dengan spektrometer massa. Contoh
Dengan data spektra massa dapat diukur bahwa perbandingan massa 16 8 O terhadap 12 6 C adalah 1,3329. Tentukan berapa massa dari atom 16 8 O Jawab: Perbandingan 16 8 O / 12 6 C = 1,3328 (Massa 16 8 O adalah 1,3329 kali massa 12 6 C) Jadi massa 16 8 O = 1,3329 x 12,00000 sma = 15,9948 sma (satuan massa atom)
Konfigurasi Elektron
Kofigurasi elektron orbital atom (tempat pasangan elektron) Pengisian orbital-orbital atom oleh elektron mengikuti beberapa aturan seperti : 1. Aturan Aufbau - Elektron mengisi orbital atom mulai dari orbital dengan energi yang terendah 1s < 2s < 2p < 3s <3p <4s < 3d <4p < 5s < 4d <5p < 6s
2. Azas Larangan Pauli - Azas ini menyatakan dalam oerbitas atom tidak boleh ada dua elektron yang mempunyai harga yang sama bagi keempat bilangan kwantum (n, l, m dan s). Ini berarti tiap orbital hanya dapat ditempati oleh maksimum 2 elektron.
3. Aturan Hund
- Pengisian orbital yang energinya sama, elektron- elektronnya tidak berpasangan terlebih dahulu
4. Orbital penuh dan setengah penuh - Konfigurasi elektron suatu unsur menggambarkan sifat unsur tersebut. Hasil eksperimen menunjukkan bawa orbital terisi penuh dan setengah penuh merupakan struktur yang relatif stabil.
SIFAT-SIFAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONFIGURASI ELEKTRON
1. Potensial Ionisasi energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari atom atau ion dalam wujud gas Na (g) Na + (g) + e - I 1 = 5,138 eV
Na + (g) Na 2+ (g) +
e - I 2 = 47,29 eV
Na 2+ (g) Na 3+ (g) +
e - I 2 = 71,65 eV Harga potensial ionisasi tergantung pada a. Jari-jari atom b. Muatan inti c. Elektron yang dilepaskan d. Orbital penuh/setengah penuh
Harga potensial ionisasi merupakan ukuran mudah atau sukarnya atom membentuk ion positip. Atom dengan potensial ionisasi rendah mudah menjadi ion positip. 2. Afinitas Elektron energi yang dilepaskan bila satu atom bebas menerima satu elektron sehingga menjadi ion negatip X (g) + e - X - (g)
3. Jari-jari Atom gambaran ukuran atom (jarak inti sampai ke suatu tempat yang mempunyai peluang terbesar untuk menemukan elektron di kulit terluarnya.
HUKUM BERKALA DAN TABEL BERKALA Skema klasifikasi unsur-unsur yang dikenal sekarang ini ditemukan secara terpisah hampir serempak oleh Dimitri Mendeleev dan Lothar Meyer pada tahun 1869 Klasifikasi ini berdasarkan pada pandangan kuno tentang hukum berkala Jika unsur disusun berdasarkan kenaikan bobot atom, seperangkat sifat akan terulang secara berkala
Setelah melalui berbagai upaya pengurutan, maka diperoleh nomor atom sebagai dasar Hukum berkala yang diusulkan oleh Moseley tahun 1983. Dalam tabel berkala dikenal dengan Golongan (O, IA, IIA, IIIA. VIIA, IB. VIIB dst) Unsur dalam satu golongan mempunyai kemiripan konfigurasi elektron, dimana pada kulit terluar mempunyai jumlah elektron yang sama. Contoh : Golongan gas mulia kecuali He ( dengan 2 elektron terluar), mempunyai kulit terluar dengan 8 elektron. He 1s 2 Ne 1s 2 2s 2 2p 6
Ada beberapa golongan unsur dalam tabel berkala yang disebut dengan unsur utama (golongan s dan p)
Simbul golongan Nama Golongan Konfigurasi elektron orbital terluar IA Alkali ns 1 IIA Alkali tanah ns 2 IIIA Boron aluminium ns 2 np 1 IVA Karbon ns 2 np 2 VA Nitrogen, fosfor ns 2 np 3 VIA Oksigen, belerang ns 2 np 4 VIIA Halogen ns 2 np 5 VIIIA Gas mulia ns 2 np 6 CIRI-CIRI UMUM BEBERAPA GOLONGAN UNSUR
Golongan I unsur logam yang sangat reaktif Golongan II kurang reaktif dibandingkan dengan golongan I Golongan VII golongan halogen (bukan logam yang sangat reaktif Li Be B C N O F Na Mg Al Si P S Cl K Ca Ga Ge As Se Br Rb Sr In Sn Sb Te I Cs Ba Tl Pb Bi Po At Logam
Bukan Logam
Semi Logam Logam Golongan IA, IIA, bagian bawah IIIA, IVA, VA
Bukan Logam Golongan IVA, VA, VIA dan Golongan VIIA