Anda di halaman 1dari 35

BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.

COM
Beberapa tahun yang lalu,
teman saya bercerita bahwa
temannya membuka ac-
count trading forex di se-
buah perusahaan sekuritas.
Namun selang sehari ac-
count tersebut mengalami
kerugian lebih dari 50%.
Teman saya tidak menjelas-
kan dengan detail kenapa
kerugian account temannya
bisa sampai sebesar itu. Te-
man saya hanya menga-
takan itu dikarenakan bro-
kernya ketiduran pada saat
terjadinya pergerakan pasar
yang besar. Sebuah cerita
yang i r oni s bukan.
Bagaimana menghindari
kerugian tersebut terjadi?
Terlepas dari masalah over-
STOP LOSS : PERLU ATAU TIDAK
STOP LOSS : PERLU ATAU TIDAK

OKTOBER 2013 VOLUME 1, ISSUE 6
Inside this issue:
Penggunaan
Stop Loss
6
Forex :
Stop Hunting
9
Empat Tahap
Pasar Saham
14
Charting 101 :
Flags
16
Indicator :
Bollinger Bands
18
Candle Power :
Marubozu
20
Projected
Fibonacci
Target
23
Option Trading
versus
Forex Trading
27
Patuhi
Hukum Pasar
32
Empat Masalah
dengan Tech-
nical Analysis
33
trade atau kesalahan anali-
sa, jika dalam kasus terse-
but kita menetapkan stop
loss maka kerugian yang
terjadi tidak akan sebesar
itu.
Satu cerita lagi tentang
stop loss dan mungkin juga
pernah Anda alami bagi
Anda yang pernah trading.
Teman saya trading di
pasar komoditi Amerika.
Setiap pagi (ketika pasar
Amerika sudah tutup) te-
man saya melakukan ana-
lisa dan jika ada menetap-
kan order beserta target
dan stop lossnya. Beberapa
kali teman saya mengalami
ketika pagi mengecek ac-
countnya, dia melihat ac-
countnya berkurang karena mengalami
kerugian. Namun pada saat melihat
chart, ternyata harga bergerak sesuai
dengan analisanya. Pada chart tersebut
terlihat harga bergerak menyentuh dan
melebihi stop loss (sehingga otomatis
close order) namun berubah arah lagi
dan bergerak sesuai arah yang dia
prediksi (dan
k a d a n g
melebihi tar-
get yang dia
tetapkan). Pa-
da saat itu
ada penyesa-
lan dalam
dirinya. Sean-
dainya dia
menetapkan
stop loss yang
lebih besar
atau bahkan
t i d a k
menetapkan
stop loss,
maka profit
yang akan dia
dapatkan dan
bukannya ke-
rugian yang
dia alami.
Dari kedua
contoh tersebut terlihat hal yang bertolak
belakang. Pada kasus pertama adanya
stop loss mampu menghindarkan dari
kerugian besar. Pada kasus kedua, ma-
lah adanya stop loss membuat terjadinya
kerugian. Tentu pertanyaannya sekarang,
apakah stop loss perlu atau tidak?
Sebelumnya kita harus mengetahui dulu
apa yang dimaksud dengan stop loss.
Stop loss adalah order yang kita berikan
kepada broker kita untuk menutup
transaksi secara otomatis jika mencapai
Hal 2
INDOTRADERPEDIA
harga yang kita tentukan. Misalnya kita
membeli saham XYZ pada harga Rp.
10.000. Kita menentukan stop loss pada
harga Rp. 8500. Jika saham XYZ turun
sampai Rp 8500, maka broker akan
otomatis menutup transaksi kita dengan
kerugian kita adalah Rp 1500 untuk se-
tiap saham XYZ yang kita miliki. Stop
loss ini ber-
tujuan untuk
membatasi ke-
rugi an yang
mungkin kita
alami. Tanpa
menggunakan
stop loss, jika
harga saham
XYZ terus turun
s a mp a i Rp
7500, kerugian
kita menjadi se-
makin besar
jikalau kita
t i d a k
menggunakan
stop loss.
Salah satu jar-
gon dalam mon-
ey management
adalah "Always
limit your loss-
es" (selalu ba-
tasilah kerugian Anda). Keuntungan stop
loss yang utama tentunya membatasi ke-
rugian yang mungkin terjadi sehingga
modal kita tetap terjaga dengan baik.
Tanpa stop loss, bila kita trading dengan
leverage yang tinggi, pergerakan harga
yang besar bisa menimbulkan kerugian
dan berkurangnya modal kita secara sig-
nifikan. Namun dengan adanya stop loss,
kita bisa membatasi kerugian yang
mungkin terjadi.
Keuntungan penggunaan stop loss yang

kedua adalah kita tidak perlu mengikuti
perkembangan harga secara terus-
menerus. Jika hal yang buruk terjadi,
kita telah siap karena kita telah menetap-
kan stop loss. Ini cocok sekali bagi Anda
yang selain trading juga memiliki peker-
jaan tetap lainnya. Namun stop loss juga
berguna bagi para day trader terutama
pada saat tingkat volatilitas cukup tinggi
seperti pada saat pengumuman berita
fundamental dalam trading forex. Jika
Anda seorang day trader, Anda tidak bisa
menjamin 100% koneksi internet Anda
akan lancar selamanya. Saat koneksi in-
ternet Anda mengalami masalah, Anda
merasa aman dan tidak akan panik keti-
ka Anda sudah menetapkan stop loss.
Namun, seperti pada cerita kedua, ketika
menggunakan stop loss mungkin saja
terjadi harga bergerak sampai stop loss
(sehingga transaksi kita ditutup dan kita
mengalami kerugian) namun harga berge-
rak kembali sesuai dengan arah yang kita
prediksi semula. Inilah salah satu keru-
gian penggunaan stop loss dan alasan
kenapa banyak orang tidak mau
menggunakan stop loss. Mereka
menganggap penggunaan stop loss malah
membatasi keuntungan yang mungkin
bisa mereka dapatkan.
Jika demikian, seperti judul artikel ini,
stop loss perlu atau tidak? Perlu atau
tidaknya tentu Anda akan melihat lebih
banyak mana kelebihan atau kekurangan
penggunaan stop loss. Jika lebih banyak
kelebihannya, maka Anda akan
menggunakan stop loss. Jika sebaliknya
lebih banyak kerugian, maka Anda tidak
akan menggunakan stop loss. Namun
melihat perlu tidaknya stop loss tidak
bisa dari hanya melihat lebih banyak ma-
na keuntungan atau kerugiannya. Akan
sulit sekali mengukur keuntungan atau
kerugian dari penggunaan stop loss.
Dua gambaran atau perumpamaan beri-
kut ini menjelaskan perlu tidaknya stop
loss. Yang pertama tentang asuransi.
Bagi Anda yang mengasuransikan ken-
daraan, Anda tiap tahun harus menge-
luarkan biaya asuransi. Jika kendaraan
Anda mengalami kecelakaan atau ke-
hilangan, pihak asuransilah yang akan
mengganti kerugian Anda dan biasanya
nilainya jauh lebih besar dari biaya asur-
ansi yang telah Anda keluarkan. Jika
tidak terjadi apa-apa dengan kendaraan
Anda, tentunya bisa dibilang Anda men-
galami kerugian karena sudah menge-
luarkan biaya asuransi. Akan tetapi siapa
yang bisa tahu pasti yang akan terjadi di
masa mendatang? Anda tidak bisa me-
mastikan bahwa kendaraan Anda akan
selamanya baik-baik saja. Dengan
asuransi, Anda akan merasa aman dan
Anda sudah berjaga-jaga jika hal yang
terburuk terjadi. Sama seperti stop loss.
Anda bisa saja mengalami kerugian kare-
na menggunakan stop loss. Akan tetapi
ketika apa yang Anda analisa atau
prediksikan salah, Anda telah siap dan
berjaga-jaga dengan menggunakan stop
loss. Stop loss bekerja seperti asuransi
sehingga ketika hal buruk terjadi Anda
akan tetap dilindungi.
Perumpamaan yang kedua, misalnya An-
da memulai berwirausaha. Anda meya-
kini bisnis Anda akan sukses. Ketika
ternyata bisnis Anda tidak berjalan
dengan baik, Anda masih tetap berusaha
pada bisnis Anda ini. Yang ada dipikiran
Anda adalah Anda berharap bisnis Anda
akan sukses jika Anda terus mencoba.
Tentu sikap seperti ini baik karena Anda
gigih dan tidak cepat menyerah. Namun
kesalahan mendasar adalah berharap.
Seringkali kita dalam melakukan sesuatu
terlalu banyak berharap dan tidak
melihat realita atau mengevaluasi apa
yang terjadi.
Hal 3
VOLUME 1, ISSUE 6
Hal ini sama jika Anda trading tidak
menggunakan stop loss. Misalnya ketika
Anda memprediksi suatu saham akan
naik sehingga Anda membeli saham ter-
sebut. Ketika saham tersebut malah
terus turun dan Anda tidak menetapkan
stop loss, yang ada di benak Anda adalah
berharap dan terus berharap saham ter-
sebut akan naik. Seharusnya dalam
situasi seperti itu kita perlu mengevaluasi
apakah transaksi tersebut masih
menguntungkan atau tidak serta melihat
peluang trading lain yang lebih
menguntungkan. Dengan terus berharap,
kadang kala malah membuat kita mem-
buang peluang trading lain yang lebih
menguntungkan.
Strategi yang baik, selain merencanakan
dengan matang apa yang akan
dikerjakan, juga mempunyai rencana apa
yang akan dilakukan jika strategi terse-
but tidak berhasil. Ini lebih dikenal
dengan sebutan exit strategy. Dengan
menetapkan stop loss, berarti kita
mempunyai strategi dan money manage-
ment yang baik karena kita tahu kapan
saat harus keluar dari suatu transaksi
yang tidak menguntungkan. Ini untuk
menghindarkan kita dari sifat yang terla-
lu berharap. Selain itu stop loss secara
tidak langsung membuat kita tidak
terpaku terlalu lama pada satu transaksi
saja namun dapat membuat kita beralih
ke transaksi lain yang lebih potensial.
Dari dua gambaran di atas, kita bisa
melihat bahwa stop loss itu perlu. Namun
ada salah satu kelebihan stop loss yang
lain lagi. Stop loss pada dasarnya
digunakan untuk membatasi kerugian.
Akan tetapi stop loss juga bisa digunakan
untuk memproteksi profit Anda. Ini yang
disebut dengan "trailing stop".
Perlu Anda ketahui bahwa profit yang
Hal 4
INDOTRADERPEDIA
Anda dapatkan belumlah benar-benar
milik Anda sampai Anda menutup
transaksi. Jadi bisa saja profit Anda ma-
lah menjadi loss. Dengan menggunakan
trailing stop, maka memungkinkan kita
berusaha mendapatkan profit yang besar
sedangkan di saat yang sama Anda
mengamankan sebagian profit Anda.
Untuk lebih jelasnya, misalnya Anda
membeli saham XYZ pada harga Rp.
10.000 dan menetapkan stop loss sebe-
sar 10% yaitu pada Rp. 9000. Jika saham
XYZ mengalami kenaikan sebesar seribu
rupiah sehingga menjadi Rp. 11.000,
maka Anda mengatur stop loss Anda
sebesar 10% dari Rp. 11.000 yaitu pada
Rp 9900. Sehingga jika kemudian harga
turun menjadi 9900 dan Anda terkena
stop loss, kerugian Anda hanya seratus
rupiah. Jika kemudian saham XYZ men-
jadi Rp 12.000, Anda mengatur ulang
stop loss Anda menjadi Rp. 10.800. Se-
hingga sekalipun Anda terkena stop loss,
Anda telah mendapatkan profit sebesar
Rp. 800. Dengan demikian, melalui cara
ini Anda berpotensi mendapatkan profit
yang besar sekaligus mengunci sebagian
profit Anda.
Pada akhirnya, stop loss ini sangat perlu
dalam trading. Adanya stop loss mem-
berikan jaminan keamanan untuk modal
kita. Selain itu dengan menetapkan stop
loss melatih kita untuk menerapkan
strategi dan money management yang
baik. Memang stop loss memiliki keru-
gian, yaitu kadang membuat kita keluar
terlalu cepat padahal prediksi kita sudah
benar. Namun ini dapat disiasati dengan
melihat volatilitas pasar. Semakin besar
volatilitas, kita juga harus menetapkan
stop loss yang besar.
Jadi, stop loss perlu atau tidak? Jawa-
bannya : PERLU.

Hal 5
VOLUME 1, ISSUE 6
Klik di sini untuk info lebih lengkap !
AVAILABLE NOW

Apakah Anda baru belajar trading &
tidak tahu harus mulai dari mana?
Ataukah Anda sudah trading sekian
lamanya namun tidak profitable?
Satu hal yang seringkali dilupakan
oleh banyak trader dan yang membuat
perbedaan antara trader amatir dan
professional adalah TRADING PLAN!
Buku ini membantu Anda mengem-
bangkan Trading Plan yang terstruktur,
Trading Plan yang mengcover semua
aspek dalam trading. Buku ini juga
akan membantu Anda menghindarkan
dari loss yang tidak perlu karena
kesalahan-kesalahan yang tidak pernah
Anda sadari sebelumnya. Buku Trading
Plan ini akan menghemat waktu Anda
dalam mengembangkan kemampuan
trading Anda.
ORDER :
Email ke : indotraderpedia@gmail.com
SMS ke : 08980334980
Penggunaan stop loss adalah wajib dalam
rangka menjaga modal. Tanpa stop loss,
trading sebagai karir ataupun hobi akan
berumur pendek. Sementara para trader
mencari metode yang cocok dengan
kepribadian dan kondisi finansial mere-
ka, penggunaan stop loss akan memban-
tu memikul rasa kepedihan yang terus
bertambah dan membantu membayar
uang pandu yang lebih sedikit. Perlu di-
catat bahwa stop loss menjadi profit loss
ketika level stop telah berada di atas en-
try (untuk posisi long) dan di bawah entry
(untuk posisi short). Stop loss juga dise-
but protective stop. Adalah perlu sekali
mengerti bahwa stop loss dapat menjadi
profit stop.
Ada berbagai cara fleksibel untuk
menggunakan stop loss yang sesuai
dengan tipe-tipe trader yang berbeda.
Masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangannya.
1. Simple stop loss
Ini adalah stop yang tetap yang statis dan
hanya dapat diubah secara manual oleh
trader. Keuntungannya adalah titik kega-
galan paling besar dapat ditentukan
sebelum entry. Ini bekerja sangat baik
pada pasar yang bergerak dalam range
(range-bound market) dan di pasar yang
sedang dalam trend yang kuat, akan teta-
pi kurang bagus dalam pasar yang sedikit
Hal 6
INDOTRADERPEDIA
trend. Pada umumnya ini digunakan se-
bagai stop loss pertama sampai harga
bergerak sesuai dengan arah yang kita
prediksi, kemudian stop loss yang baru
yang akan digunakan (pada umumnya
disebut profit stop).
2. Trailing stop loss
Stop ini bergerak secara otomatis jika
harga menjauh dari level stop loss awal
kita. Sebagai contoh, jika trader membu-
at entry pada 47,00 dan trailing stop di-
set pada 1,5 di bawah entry; maka stop
saat ini adalah 45,5. Ketika harga berge-
rak naik, maka stop juga akan naik. Jika
harga kemudi an menj adi 48,
menghasilkan profit 1, maka trailing stop
sekarang berada pada 46,5 (berjarak 1,5
dari 48). Kelebihan stop ini adalah mengi-
kuti pasar yang sedang trend. Keun-
tungan yang kita dapatkan telah kita
amankan. Trailing stop ini bekerja ku-
rang dalam baik pasar yang sedang
range.
3. Stop and Reverse (SAR)
Ini adalah stop dimana posisi tidak
pernah flat, melainkan membalikkan dari
long ke short atau short ke long. Jenis
stop ini jarang digunakan karena ber-
dasar kenyataan bahwa tidak semua
kondisi pasar menguntungkan untuk ter-
us mengambil posisi short dan long. SAR
PENGGUNAAN STOP LOSS
oleh : Larry Swing & Brian Tan
ini bekerja sangat baik dalam
wide range-bound market.
Chart pada gambar 1 menun-
jukkan contoh SAR. Transaksi
dimulai dengan entry short,
stop pertama ditentukan,
kemudian bergerak sampai
stop ke-3 ketika akhirnya
terkena stop loss. Ketika
terkena stop loss, kemudian
posisi berbalik dari short men-
jadi long. Sekarang stop yang
baru diatur pada 15.00. SAR di
sini bekerja sangat baik karena
besarnya range (15.00 - 19.00).
Jika rangenya kecil, kita harus
menetapkan tipe stop yang lain
untuk menghindari terkena
stop dan berbalik tanpa
adanya profit.
Bagaimana seharusnya stop
ditempatkan? Ada banyak cara
untuk menetapkan jarak stop
dari entry , ketat atau longgar,
dan banyak cara untuk memin-
dahkannya. Ada dua cara un-
tuk melakukan ini.
1. Stop ditempatkan di
bawah titik pivot.
Chart pada gambar 2 menun-
jukkan contoh sederhana
memindahkan stop loss. Stop
pertama ditempatkan di pivot terdekat di
bawah entry, dan dipindah ke atas ke
bawah pivot baru yang terjadi. Chart pa-
da gambar 3 menunjukkan contoh
memindah stop loss pada entry short.
2. Stop loss ini dihitung berdasar
jumlah tetap (nilai uang atau poin).
Penghitungan menggunakan tipe ini pada
umumnya digunakan untuk trailing stop.
Hal 7
VOLUME 1, ISSUE 6

Gambar 1
Gambar 2
Dengan menghitung range dari
rally high ke pullback low, kita
dapat menentukan noise se-
hingga stop dapat ditempatkan
secara baik untuk menghindari
terkena stop terlalu dini. Chart
pada gambar 4 menunjukkan
contoh penggunaan stop loss
jenis ini. Pada chart tersebut
menunjukkan stop loss per-
tama. Setelah harga bergerak
sesuai dengan arah yang di-
prediksi, tugas berikutnya ada-
lah menunggu dan memeriksa
range dari rally high dan pull-
back low pertama, setelah dihi-
tung ternyata besarnya 5, maka
trailing stop kita tetapkan 5.
Ini memberikan ruang pada
pasar untuk bergerak. Setelah
ditentukan, stop loss cukup be-
sar untukmengikuti trend sam-
pai akhir.
Ada stop loss yang didasarkan
atas indikator yang menunjuk-
kan garis pada chart Ini tidak
memerlukan penghitungan ka-
rena secara otomatis sudah
digambar. Indikator berikut ini
adalah yang umum digunakan
sebagai stop loss : Moving aver-
age, Bollinger Bands, Linear Re-
gression, Fibonacci level, dan
Average True range.
Masing-masing saham berperilaku ber-
beda-beda pada kondisi pasar yang ber-
beda pula. Adalah paling baik untuk
mempelajari, mengerti, dan mengobserva-
si kepribadian dari masing-masing sa-
Hal 8
INDOTRADERPEDIA
ham sebelum trading, khususnya dalam
menempatkan stop. Cara terbaik adalah
dengan mencoba dan mengetes semua
teknik stop loss dan membandingkannya.
Penempatan stop adalah sama pent-
ingnya dengan entry. Tanpa stop loss,
mungkin itu adalah transaksi terakhir
Anda

Gambar 3
Gambar 4
APA ITU STOP HUNTING
Anda mungkin pernah mendengarnya di
berbagai forum trading. Mungkin itu
pernah beberapa kali terjadi pada Anda.
Itu cukup membuat kepala Anda
meledak. Apakah itu? Itu disebut Stop
Hunting.
Ini situasi trading yang umum terjadi.
Anda meyakini USD/JPY akan naik. An-
da memasukkan posisi long pada 123.40
dan Anda menempatkan stop loss pada
123.05, sedikit di bawah double bottom.
Anda menetapkan target awal 124.50,
memberi Anda lebih dari rasio reward to
risk 3:1. Sayangnya, USD/JPY bergerak
ke bawah dan melebihi support. Anda
terkena stop dan keluar. Anda sungguh-
sungguh senang bahwa Anda telah
menempatkan stop loss! Siapa yang tahu
berapa jauh USD/JPY dapat turun ketika
sudah menembus support, bukan?
Salah. Tebak apa yang terjadi kemudian.
Anda mendapatkannya... setelah
mengenai stop loss Anda, harga berbalik
arah, seperti prediksi awal Anda. Anda
hanya dapat melihat saja USD/JPY ber-
gerak melewati 124.00, kemudian
125.00, dan tidak pernah kembali. Anda
mulai berpikir, Jika saya menetapkan
stop loss sedikit lebih bawah, betapa
akan beruntung!. Akan tetapi, apakah
ini hanya masalah kurang beruntung sa-
ja?
Mari saya hubungkan dengan salah satu
pengalaman saya. Berdasarkan statistik,
saya short AUD/USD pada 0.7530 dan
menempatkan stop pada 0.7570 yaitu di
atas top. Saya memprediksi harga untuk
turun ke bawah 0.7300 pada beberapa
minggu kemudian. Dalam sehari, USD/
JPY membuat spike ke atas dan
mengambil stop saya dan kemudian
turun ke area konsolidasi pada sekitar
0.7540. Sekarang, karena spike terakhir,
terdapat dua high sekitar 0.7570. Tanpa
terpengaruh dengan kerugian saya sebe-
lumnya, saya memasukkan posisi short
pada 0.7530, dan kali ini saya meletak-
kan stop pada 0.7580, sedikit di atas
spike terakhir. Setelah semua yang ter-
jadi ini, berapa besar kemungkinan harga
akan menembus resistance tersebut?
VOLUME 1, ISSUE 6
STOP HUNTING
oleh : Scott Percival
www.market-geeks.com
Hal 10
INDOTRADERPEDIA
mungkin saja bro-
ker forex yang
trading berkompe-
tisi dengan custom-
ernya atau pemain
besar di pasar,
seperti bank atau
hedge fund.
Stop hunter beroperasi paling baik di
lingkungan di mana kebanyakan trader
mempercayai bahwa pasar akan bergerak
dalam arah tertentu. Ketika para trader
mengambil posisi, mereka yang tidak ber-
pengalaman (seperti saya pada transaksi
di atas), akan menempatkan stop loss pa-
da tempat yang jelas. Stop hunter tahu di
mana para amatir kemungkinan akan
menempatkan stop, jadi mereka be-
rusaha menggerakkan pasar sehingga
cukup untuk memicu stop loss. Ini
memungkinkan stop hunter memasuki
pasar pada harga yang baik sebelum
pasar mulai bergerak pada arah yang di-
perkirakan oleh semua orang.
Sebagai contoh, pada transaksi di atas,
ada banyak indikasi bahwa pasar akan
bergerak ke bawah. Stop hunter menge-
tahui bahwa banyak trader akan
mengambil posisi short, dan kemung-
kinan menempatkan buy-stop pada area
0.7570. Jadi mengapa para stop hunter
yang cerdik ini mengambil posisi short
pada 0.7530 ketika begitu banyak amatir
yang bersedia membeli pada 0.7570? Jadi
mereka terus berusaha mendorong harga
naik ke 0.7570, dan ketika saya terkena
stop loss, tebak dari siapa saya membel-
inya? Tepat sekali... Stop hunterlah yang
Seperti sebelumnya,
hal yang sama ter-
jadi! Harga membu-
at spike ke atas dan
mengenai stop saya
lagi, membuat saya
keluar untuk yang
kedua kalinya. Dan
yang lebih membuat
frustasi, segera sesudah saya terkena
stop, harga turun kembali sesuai dengan
arah yang saya prediksi semula?
Salah satu karakter Ian Fleming, Goldfin-
ger, pernah berkata, Once is happen-
stance, twice is coincidence, three times
is enemy action. Bagaimanapun, saya
sebenarnya tidak terlalu paranoid untuk
berpikir bahwa seseorang secara khusus
mengambil stop saya. Pertama-tama,
transaksi saya sangatlah kecil sehingga
tidak ada seorang pun yang mau ber-
susah-susah mengambil stop saya, yang
kedua saya melakukan transaksi ini di
demo account. Akan tetapi saya berani
bertaruh bahwa bukan hanya saya yang
meletakkan stop sedikit di atas high
sebelumnya. Mungkin ada cukup banyak
orang yang menempatkan stop di situ,
dan kelihatannya seseorang berusaha
mengambil stop. Seeorang inilah yang
disebut stop hunter.
Jadi, apakah stop hunter dan bagaimana
mereka mengambil stop order? Stop
hunter adalah pemain pasar yang
berusaha memicu stop order dari para
trader lain untuk kepentingan mereka
sendiri. Mereka pada umumnya memiliki
kemampuan untuk menggerakan pasar
sedikit dalam jangka pendek. Stop hunter


menjual kepada saya harga yang bagus
(untuk mereka). Sekarang saya keluar
dari pasar, dan mereka mengambil posisi
short saya 40 pips di atas tempat di ma-
na saya masuk. Kemudian, ketika pasar
terus turun seperti yang saya prediksikan
semula, stop hunter tersenyum atas apa
yang diperolehnya, sedangkan saya cuma
bisa melihat saja.
Perhatikan bahwa situasi di mana semua
orang memperkirakan pasar akan berge-
rak ke atas malah akan berlaku di arah
sebaliknya. Para amatir akan menempat-
kan sell-stop order pada titik yang jelas di
bawah pasar, dan para stop hunter akan
akan mendorong pasar turun sehingga
memicu sell-stop order. Para amatir da-
lam kepanikan akan menjual posisi long
mereka, sementara para stop hunter
membeli dari mereka pada harga yang
bagus atas ekspetasi bahwa pasar akan
naik.
Tipe stop hunting yang telah saya jelas-
kan menunjukkan situasi di mana ke-
banyakan para peserta pasar mengharap-
kan harga bergerak dalam arah tertentu.
Pada situasi ini, baik stop hunter yang
cerdik ataupun para amatir mempunyai
pendapat yang sama tentang pasar;
mereka tidak saling bertarung satu sama
lain dalam kontes bulls melawan bears.
Para stop hunter ini hanya berusaha
mengambil posisi para amatir.
Ada juga situasi di mana para stop
hunter berusaha menggerakan pasar ke
arah stop dengan harapan akan memicu
stop dan akan mendorong pasar lebih
jauh lagi pada arah yang sama, ini
kemudian memicu stop yang lebih
banyak lagi, demikian selanjutnya seperti
efek bola salju. Inilah bagaimana bebera-
pa kepanikan atau rally jangka pendek
dibuat. Pada kasus ini, stop hunter
mengambil posisi berlawanan arah
dengan para amatir, dan berusaha
memicu stop untuk membuat para ama-
tir panik sehingga pasar tetap bergerak
pada arah yang diharapkan para stop
hunter. Menurut saya taktik seperti ini
lebih lazim di pasar dengan tingkat likui-
ditas lebih kecil seperti saham dan fu-
tures.
MONEY MANAGEMENT
Pada tahun 2004 saya membuka account
forex untuk pertama kali dengan hanya
beberapa ratus dollar untuk mengetes
forex. Saya membayangkan, Ok, sebera-
pa berat ini akan saya alami? Saya akan
menetapkan target lebih besar tiga kali
dari stop saya sehingga rasio risk reward
adalah 3:1. Kemudian, untuk membuat
profit saya hanya cukup transaksi yang
benar sebanyak 25% dari seluruh
transaksi saya. Orang bodoh pun dapat
melakukannya, bukan? Namun ternyata
orang bodoh ini rupanya tidak dapat
melakukannya, karena setelah satu lusin
transaksi kemudian saya berpikir saya
hanya mencapai target sebanyak dua
kali. Transaksi trading yang lain saya
terkena stop. Tidak dapat dipercaya. Apa
yang sebenarnya terjadi?
Ada dua alasan untuk menjelaskannya.
Alasan pertama dan yang jelas adalah
saya menempatkan stop loss terlalu
dekat. Ini menyebabkan random noise
dari pergerakan harga memicu stop loss
saya. Kemungkinan lain adalah baik bro-
Hal 11
VOLUME 1, ISSUE 6
ker saya atau pemain pasar yang lebih
besar bekerja sebagai stop hunter.
Mari kita bahas alasan pertama yaitu
penempatan stop loss yang terlalu dekat.
Trader mungkin melakukan ini karena
beber apa al asan. Beber apa
melakukannya karena mengikuti aturan
mengontrol risiko tentang jumlah maksi-
mal loss yang mereka ambil, beberapa
lainnya melakukannya hanya karena
menempatkan stop loss tidak pada tem-
patnya. Kita akan melihat masing-masing
kasus.
Aturan money management dan kontrol
risiko adalah luar biasa, akan tetapi pas-
tikan Anda menerapkannya secara benar.
Misalnya Anda memiliki aturan merisiko-
kan tidak lebih lebih 1% dari modal An-
da, atau $50, pada satu kali transaksi.
Anda memutuskan untuk mengambil po-
sisi short 10.000 NZD/USD pada 0.600
yang mana setiap satu pip sama dengan
$ 1. Jadi stop Anda seharusnya 50 pips
di atas entry, yaitu pada 0.6650 bukan?
Sebenarnya tidak juga. Kita
melaksanakan aturan money managemen
dan position size kita dan menggunakan
nilai tersebut untuk menghitung titik
stop loss kita di pasar. Akan tetapi ini
tidak masuk diakal karena kenapa pasar
harus peduli dengan aturan dan posisi
Anda?
Kita seharusnya menempatkan stop loss
pada tempat yang logis berdasar chart.
Misalnya jika kita mengamati chart dan
melihat tempat terbaik meletakkan stop
Hal 12
INDOTRADERPEDIA
loss adalah 80 pips di atas, yaitu pada
0.6680. Ini menghasilkan sebuah masa-
lah karena jika position size kita adalah
10.000, maka potensial loss kita adalah
$80 yang mana melanggar aturan money
management. Ini tidak dapat diterima,
jadi bagaimana kita dapat menempatkan
stop pada titik yang logis yaitu pada
0.6680 sementara kita hanya merisiko-
kan $ 50? Kita hanya memiliki 3 variabel
dan kita sudah menggunakan loss maksi-
mal dan tempat stop loss. Satu variabel
lainnya yang dapat kita rubah adalah po-
sition size, dan inilah yang harus kita
lakukan. Jika kita mengurangi position
size menjadi 50/80 x 10.000 = 6250
maka semua sesuai aturan. Kita menem-
patkan stop pada tempat yang logis, se-
mentara kita juga mengikuti aturan han-
ya merisikokan $ 50.
Kesimpulannya, biarkan tempat stop loss
Anda yang menentukan position size, dan
bukan sebaliknya!
PENEMPATAN STOP LOSS
Salah satu alasan utama Anda tidak
ingin menempatkan stop pada tempat-
tempat yang jelas seperti di sekitar peak/
valley terdekat atau pada angka bulat
adalah stop hunter seringkali memicu
stop pada tempat tersebut.
Pada bagian sebelumnya, saya
menceritakan bahwa trading AUD/USD
di mana saya meyakini AUD/USD akan
turun di bawah 0.7540. Terdapat top
terdekat pada 0.7570, sehingga saya
menempatkan stop di sana dan terkena
stop loss ketika harga membuat spike.
Harga kemudian kembali turun dan saya
memasukkan lagi posisi short sekitar
0.75730. saya menempatkan stop yang
baru pada 0.7580 yaitu sedikit di atas
spike yang telah mengambil stop loss
saya sebelumnya. Saya berpikir, Tidak
mungkin itu akan terjadi dua kali. Sa-
lah. Harga membuat spike di atas
0.7580, membuat saya keluar dan
kemudian harga turun kembali.
Apakah yang seharusnya saya lakukan?
Mengetahui bahwa top sebelumnya ada-
lah tempat di mana kebanyakan trader
menempatkan stop loss, seharusnya saya
menghindari area tersebut. Pada saat itu
terdapat area konsolidasi di atas, yaitu
pada 0.7620 dan jika stop loss ditempat-
kan pada titik tersebut akan lebih aman.
Akan tetapi saya harus mengambil risiko
lebih besar dan harus mengurangi posi-
tion size sebagai kompensasinya. Kecua-
li... kecuali saya bisa mendapat entry
yang lebih baik!
Inilah ide menggunakan stop hunter un-
tuk keuntungan saya. Mengetahui bahwa
kebanyakan orang akan menempatkan
stop loss pada 0.7570, dan mengetahui
bahwa stop hunter (kadangkala) bekerja,
saya dapat menebak bahwa mereka akan
berusaha mendorong harga naik sehing-
ga mengambil stop loss banyak orang.
Jadi daripada masuk pada harga saat itu,
yaitu 0.7530, saya dapat memasukkan
order pada 0.7570 dan menunggu
dengan sabar para stop hunter untuk
mengakomodasi saya dengan mendorong
harga naik. Kemudian saya dapat me-
masukkan posisi loss pada 0.7570.
Kuncinya adalah kita harus sabar
menunggu untuk entry yang lebih baik.
Ada juga variasi dari taktik ini. Jika Anda
tidak yakin stop hunter akan mendorong
harga (atau bahkan jika Anda tidak yakin
stop hunter itu benar-benar ada), Anda
dapat memasukkan sebagian transaksi
pada harga saat ini, dan menempatkan
order lain pada entry yang lebih rendah/
tinggi. Sehingga, jika stop hunter tidak
mengakomodasi rencana pintar Anda yai-
tu mengambil keuntungan dari mereka,
Anda masih memiliki transaksi dengan
jumlah yang lebih kecil. Ini juga sebagai
kompensasi untuk kenyataan bahwa stop
loss Anda diletakkan lebih jauh lagi.
Hal 13
VOLUME 1, ISSUE 6
Agar dapat sukses dalam
trading shaam, kita ter-
lebih dahulu harus me-
mahami empat tahapan
pasar saham yang terjadi
baik pada masing-masing
saham atau pasar saham
secara keseluruhan. Si-
klus ini akan membantu
Anda mengetahui kapan
mengambil posisi long,
short, atau tidak
mengambil posisi.
Saat kita mampu men-
gidentifikasi pada taha-
pan mana saham saat ini,
kita dapat trading sesuai
karakteristisk masing-
masing tahapan. Kita tidak harus ber-
pikir panjang untuk memikirkan apakah
harus long, short atau tidak perlu
mengambil posisi. Kita akan tahu apa
yang harus kita lakukan sekarang hanya
dengan melihat chart.
Berikut ini empat tahap pasar saham
yang dapat terjadi pada semua time
frame, baik bulanan, mingguan, harian,
atau chart intraday.
Tahap Satu
Tahap satu adalah tahap dimana pasar
saham setelah mengalami downtrend. Sa-
ham mulai diperdagangkan sideways.
Kekuatan seller mulai berkurang karena
buyer mulai agresif. Saham bergerak
Hal 14
sideways tanpa ada trend yang jelas.
Trader tidak suka saham yang berada da-
lam tahap ini.
Tahap Dua
Akhirnya terjadi breakout ke tahap dua
dan saham mulai mengalami uptrend.
Pada tahap inilah sebagian besar keun-
tungan dari saham dihasilkan. Namun
pada tahap ini banyak trader yang tidak
percaya akan rally. Banyak trader yang
membenci saham ini karena fundamental
yang buruk, outlook yang negatif, dan
sebagainya. Tapi trader profesional tahu
lebih baik. Mereka mulai mengumpulkan
saham-saham yang sedang berada dalam
tahap ini.
EMPAT TAHAP PASAR SAHAM
SAHAM
INDOTRADERPEDIA
Hal 14
Hal 15
VOLUME 1, ISSUE 6
Tahap Tiga
Setelah tahap dua yang
menggembirakan, saham mulai masuk
tahap tiga dimana saham mulai bergerak
sideways. Banyak trader pemula yang
mulai masuk ke pasar. Tahap ini mirip
dengan tahap satu dimana mulai terjadi
titik keseimbangan antara buyer dan sell-
er.
Tahap Empat
Tahap ini adalah tahap dimana terjadi
downtrend. Namun banyak trader yang
tidak percaya akan downtrend ini. Karena
fundamental yang masih bagus, banyak
trader yang masih menyukai saham ini.
Mereka berpikir downtrend ini adalah
koreksi saja. Mereka terus memegang po-
sisi dan berharap saham akan berbalik
arah. Sebagain trader ini membeli saham
pada akhir tahap dua atau selama tahap
tiga.
Sebagai contoh adalah chart CMED di
bawah ini yang menunjukkan tahapan-
tahapan kondisi saham.

Tahapan pasar saham ini dapat terjadi
pada semua time frame. Pada umumnya
kita akan menghindari mengambil posisi
saat saham berada pada tahap satu dan
tiga. Pada tahap dua, kita akan fokus
long, sedangkan pada tahap empat, kita
akan fokus melakukan shorting.
Flag adalah chart pattern yang
menandakan konsolidasi dalam
jangka pendek. Flags juga di-
indikasikan sebagai continua-
tion pattern karena setelah flags
terjadi seringkali dilanjutkan
dengan trend semula.
Flags terjadi ketika harga berge-
rak dalam range dengan garis
support dan resistance yang
pararel atau hampir pararel
(lihat gambar di samping). Flags
saat uptrend atau disebut bull-
ish flag memiliki slope negatif
(miring ke bawah), sedangkan
flags saat downtrend atau dise-
but bearish flags memiliki slope positif
(miring ke atas).
Karena merupakan ranges jangka pen-
dek, maka jumlah bar dalam flags antara
tiga sampai 15. Jika lebih dari 15, maka
merupakan pattern lain, yaitu rectangles
atau chanels.
Dalam flags terdapat flagpole, yaitu
pergerakan harga sebelum terjadinya
flags. Flagpole ini terjadi selama beberapa
bar dan memiliki tingkat kemiringan
cukup tinggi.
Dalam trading berdasarkan flags, kita
dapat menghitung target. Jika beberapa
chart pattern menghitung targer ber-
dasarkan tinggi pattern, maka pada flags
kita menghitung target berdasarkan ting-
INDOTRADERPEDIA
gi flagpole. Pada bullish flags, tinggi flag-
pole diukur dari titik swing pertama (A)
Hal 16
INDOTRADERPEDIA


Charting 101

A
B
sampai titik swing tertinggi (B). Jarak
dari A sampai B inilah yang merupakan
jarak target harga. Target harga diukur
mulai dari harga terendah pada pattern
flags (C). Penghitungan target pada bear-
ish flag adalah dengan cara yang sama.
Berikut ini adalah contoh bullish flag
yang terjadi pada chart EUR/USD. Pada
chart ini target harga terpenuhi, yaitu sa-
ma dengan tinggi flagpole.
Untuk menghindari terjadinya false
breakout pada flags, kita sebaiknya
menunggu mnegambil posisi setelah
dipastikan terjadinya breakout.
Sebagai pola konsolidasi jangka pendek
yang menandakan pergerakan harga se-
dang berhenti sementara, flags dapat
menjadi peluang untuk masuk ke pasar.
Hal 17
VOLUME 1, ISSUE 6

A
B
Bollinger Bands ada-
lah indikator yang
diciptakan oleh John
Bollinger pada tahun
1980-an. Bollinger
band terdiri dari tiga
garis. Garis di tengah
atau middle band
adalah garis simple
movi ng average
(SMA). Garis paling
atas disebut upper
band, sedangkan ba-
ris paling bawah
disebut lower band.
Kalkukasi
Nilai standard untuk
garis tengah bollinger band adalah 20
simple moving average . Untuk upper dan
lower band, Bollinger Band menggunakan
perhitungan statistik yang disebut stand-
ard deviasi.
Upper Band = 20 SMA + 2 Standard De-
viasi
Middle Band = 20 SMA
Lower Band = 20 SMA - 2 Standard De-
viasi
Oleh karena penggunaan standard devi-
asi ini, maka jarak upper dan lower band
dengan middle band tidak tetap atau
dapat menjauh dan mendekat.
Meskipun saat ini dengan menggunakan
software charting kita dapat merubah
nilai default setting bollinger band, John
INDOTRADERPEDIA
Bollinger merekomendasikan tetap tidak
merubah nilai default tersebut. Sebagai
gantinya, kita dapat menggunakan indi-
kator bollinger band ini pada time frame
yang berbeda, seperti mingguan atau 1-
jam.
Interprestasi
Bollinger band dapat memberikan infor-
masi kondisi pasar, yaitu adalah apakah
volatilitas tinggi atau rendah. Tinggi ren-
dahnya volatilitas ini terlihat dari jarak
antara upper band dan lower band. Se-
makin jauh jarak upper dan lower band,
maka volatilitas semakin tinggi.
Salah satu strategi trading adalah mem-
perhatikan pasar dengan volatilitas ren-
dah. Karena pasar dengan volatilitas ren-
dah biasanya akan berubah menjadi
volatilitas tinggi.
Hal 18
INDOTRADERPEDIA

INDICATOR :
INDICATOR :

BOLLINGER BANDS
BOLLINGER BANDS


Sebagai contoh chart QQQ berikut ini.
Dari pertengahan februari sampai awal
Maret volatilitas menurun. Jika sebe-
lumnya jarak antara upper band dan low-
er band $3.5, maka pada pertengahan
februari sampai awal maret, volatilitas
rendah, yaitu $2. Rendahnya volatilitas
ini memberikan tanda bahwa perge-
rakan pasar yang besar akan da-
tang. Pada akhirnya harga mampu
menembus level resistance pada
$25.5 dan mampu naik sampai
melebihi $27.
Bollinger bands juga dapat menun-
jukkan kondisi overbought dan
oversold. Saat harga menyentuh up-
per band maka menunjukkan kon-
disi overbought, sedangkan saat
harga menyentuh lower band, maka
menunjukkan kondisi oversold. Na-
mun perlu diingat bahwa kondisi
overbought dan oversold ini bukan
berarti menandakan bahwa reversal
akan segera terjadi. Sama seperti
oscillator lainnya, harga dapat be-
rada dalam kondisi overbought dan
oversold dalam jangka waktu lama.
Perhatikan chart AAPL di samping
ini. AAPL tetap dalam
kondisi oversold sampai
8 hari.
Bottom Line
Se pe r t i i ndi kat o r
lainnya, Bollinger Band
tidak dapat berjalan
sendiri. Oleh karenanya
kita perlu menggunakan
alat technical analysis
lainnya seperti chart
pattern, volume, atau-
pun indikator lainnya.
Jika menggunakan indi-
kator lainnya, kita harus
menggunakan indikator
yang berbeda tipe. Sebagai contoh
menggunakan RSI dan stochastic (yang
merupakan oscilator) akan memberikan
informasi yang sama karena kedua indi-
kator ini juga menunjukkan kondisi over-
bought dan oversold.
Hal 19
VOLUME 1, ISSUE 6


Marubozu adalah salah satu bentuk can-
dlestick yang paling mudah dikenali.
Marubozu adalah candlestick dengan
body yang panjang dan shadows yang
bervariasi.
Marubozu dapat dibagi dua yaitu bullish
marubozu atau juga disebut white maru-
bozu dan bearish marubozu atau disebut
juga black marubozu. Masing-masing
jenis ini memiliki variasi yang tergantung
dari shadows.
1. Bullish marubozu
White marubozu tidak memiliki shadows
sama sekali. Opening price sama dengan
low, dan closing price sama dengan high.
White opening marubozu memiliki shad-
INDOTRADERPEDIA
ows di atas. Closing price tidak sama
dengan high.
White closing marubozu memiliki shad-
ows di bawah. Opening price tidak sama
dengan low.
2. Bearish marubozu
Black marubozu tidak memiliki shadows
sama sekali. Opening price sama dengan
high, sedangkan closing price sama
dengan low.
Black closing marubozu memiliki shad-
ows di atas. Opening price tidak sama
dengan high.
Black opening marubozu memiliki shad-
ows di bawah. Closing price tidak sama
dengan low.

Hal 20
INDOTRADERPEDIA

M
A
R
u
B
O
Z
U
Marubozu mengindikasikan trend yang
kuat. Marubozu muncul jika buyer atau
seller saja yang mendominasi pasar. Saat
marubozu muncul dalam trend, maka
dapat memiliki beberapa arti :
1. Bullish marubozu yang muncul pada
uptrend mengindikasikan kemung-
kinan uptrend akan berlanjut.
2. Bullish marubozu yang muncul pada
downtrend mengindikasikan kemung-
kinan akan datangnya reversal.
3. Bearish marubozu yang muncul pada
downtrend mengindikasikan down-
trend akan berlanjut.
4. Bearish marubozu yang muncul pada
uptrend mengindikasikan akan
kemungkinan adanya reversal.
Sebagai contoh pada tanggal 15 Agustus
pada chart S&P 500 terdapat bearish
marubozu yang muncul pada downtrend.
Setelah munculnya bearish marubozu
tersebut S&P 500 tetap dalam downtrend
meskipun sempat terjadi retracement.
Meskipun marubozu mengindikasikan
trend yang kuat, namun terkadang maru-
bozu juga bisa terjadi pada akhir trend.
Sebagai contoh pada chart S&P100 di
atas, marubozu yang terjadi pada tanggal
27 Agustus tidak membuat downtrend
berlanjut malah awal dari reversal. Oleh
karenanya dalam trading menggunakan
marubozu kita perlu konfirmasi dari alat
technical analysis lainnya.
Salah satu penggunaan marubozu adalah
untuk melihat signifikan tidaknya
breakout. Pada chart ASX All Ordinaries
di halaman berikut ini, breakout yang
Hal 21
VOLUME 1, ISSUE 6
terjadi merupakan marubozu. Marubozu
yang terjadi pada breakout menandakan
bahwa breakout tersebut memang
didominasi oleh buyer atau seller. Pada
contoh chart ASX All Ordinaries tersebut,
seller mendominasi terjadinya breakout.
Volume yang tinggi juga semakin
mengkonfirmasi signifikansi breakout ter-
sebut.
INDOTRADERPEDIA
Kesimpulan
Marubozu merupakan candle yang
menunjukkan begitu kuatnya dominasi
salah satu pihak, yaitu buyer atau seller.
Marubozu saat trend dapat mengindi-
kasikan berlanjutnya trend. Namun
terkadang marubozu juga muncul pada
akhir trend. Salah satu penggunaan
marubozu adalah untuk mengkonfirmasi
terjadinya breakout.

Hal 22
INDOTRADERPEDIA

Seringkali, trader mempunyai 4 ketakutan. Yaitu takut untuk salah, takut untuk
kehilangan uang, takut untuk kehilangan kesempatan, dan takut untuk
kehilangan dan takut meninggalkan uang. Jika misalnya seperti ini : Anda
mempunyai kemampuan melihat peluang, apakah yang mencegah anda
mengeksekusi trading anda sebagaimana mestinya?
KETAKUTAN ANDA. Ketakutan melumpuhkan anda. Ketakutan mengubah
persepsi anda atas informasi pasar sehingga membuat anda tidak dapat
memanfaatkan apa yang anda ketahui.
Mark Douglas
Fibonacci analisis, yang dipergunakan
oleh banyak praktisi dari berbagai
disiplin ilmu seperti astronomi, ma-
tematika, dan arsitektur, juga mempu-
nyai peran dalam memproyeksikan target
harga dalam financial securities. Setelah
bekerja menggunakan rasio fibonacci
selama beberapa tahun, saya mengem-
bangkan teknik baru dalam menentukan
target harga setelah terjadi breakout (up
ataupun down) dari price swing sebe-
lumnya, yang saya sebut Projected Fibo-
nacci Target (PFT).
Dasar
Sebelum mengaplikasikan PFT, adalah
penting untuk mengerti bahwa level sup-
port yang berhasil ditembus seringkali
menjadi level resistance sepanjang rally
yang berikutnya, khususnya jika level
support yang ditembus sama dengan lev-
el retracement fibonacci.
Gambar 1 memperlihatkan contoh
hipotesis harga downswing dari titik A
menuju titik B, diikuti oleh area konsoli-
dasi dan akhirnya menembus ke bawah
ke titik C (sebuah contoh klasik dari
downtrend). Level support yang ditembus,
yang dibentuk selama konsolidasi,
sekarang bertindak sebagai resistance
untuk rally yang selanjutnya. Resistance
pada $60 juga merupakan retracement
50% dari pergerakan A ke C ($100 ke
$20).
Gambar 2, chart dari Xilinx, Inc (XLNX),
dari tanggal 4 Oktober 2000 sampai No-
vember 2001 menunjukkan downswing
dari titik A menuju B. Trend kemudian
berhenti sementara dan membentuk kon-
Hal 23
VOLUME 1, ISSUE 6
PROJECTED FIBONACCI TARGET
Gambar 1 : Contoh klasik dari downtrend - Ketika level support berhasil ditembus maka
akan berganti menjadi level resistance.

solidasi dengan support sekitar $58.
Setelah menembus di bawah $58, down-
swing yang baru menyentuh titik teren-
dah (low) pada $35. Price kemudian rally
dari low kembali ke $58 - level yang pent-
ing, karena itu adalah level support dari
konsolidasi sebelumnya. Level tersebut
kemudian berbalik perannya menjadi re-
sistance. Pergerakan dari $35 ke $58 kira
-kira adalah retracement 38,2% dari
pergerakan $92 ke $35 ($92 - $35 = $57
x 0.382 = $21,77 + $35 = $ 56.77).
Contoh ini menunjukkan bahwa ketika
level resistance (atau level support) diben-
tuk dari menembus level support sebe-
lumnya (atau menembus level resistance
sebelumnya), seringkali sama dengan ra-
sio fibonacci (23,7%, 38,2%, 50%, atau
61,8%) dari perggerakan harga secara
keseluruhan, menghasilkan level re-
sistance (atau support) yang tidak mudah
ditembus.
Teknik
Pemikiran utama dibalik PFT adalah mar-
ket swing dalam arah yang sama
Hal 24
INDOTRADERPEDIA
berhubungan satu sama lain dari titik
breakout. Oleh karenanya, pergerakan
dari B ke C dalam gambar 2 berhub-
ungan dengan pergerakan dari A ke B
oleh rasio fibonacci. Penting untuk di-
catat bahwa hubungan antara dua swing
dimulai dari breakout level support atau
resistance, dan bukan dari awal swing
kedua dalam arah yang sama.
Berdasarkan prinsip ini, kita dapat me-
nyimpulkan bahwa titik breakout
menghadirkan level retracement fibonacci
yang penting untuk koreksi berikutnya.
Oleh karena itu, target harga dapat di-
peroleh dengan mengasumsikan bahwa
titik breakout adalah salah satu level re-
tracement fibonacci, dan trend tersebut
seharusnya terus berlanjut sampai itu
menembus level support atau resistance
(yang dibentuk oleh level retracement
fibonacci) dan memulai koreksi counter-
trend.
Dengan menggunakan teknik ini, anda
dapat memproyeksikan harga ke depan.
Projected Fibonacci Target (PFT) hanya
Gambar 2 : Xilinx, Inc (XLNX) - Level support & resistance sama dengan level retracement fibonacci
menggunakan 4 fibonacci rasio : 23,7%,
38,2%, 50%, 61,8%. Jika harga menem-
bus level support/resistance horisontal,
gunakan rumus berikut ini :
PFT = (Rasio Fibonacci x A - B) / Rasio
Fibonacci - 1
Dimana :
A adalah titik dimana swing pertama
dimulai
B adalah titik dimana swing kedua be-
rakhir (support/resistance horizontal)
Rasio Fibonacci adalah salah satu dari :
23,7%, 38,2%, 50%, 61,8%
Anda harus mendapatkan 4 target harga,
satu untuk masing-masing 4 rasio fibo-
nacci. Contoh dari aplikasi PFT dapat
dilihat pada chart Dow Jones Industrial
Average (DJIA) pada gambar 3.
Upswing dimulai dari titik A (7400) ke ti-
tik B (8180) diikuti oleh koreksi ke
bawah. Kemudian harga menembus level
resistance dan anda dapat mengaplikasi-
kan PFT. Anda dapat menghitung empat
level target menggunakan rumus PFT.
Retracement 23,7% atau 0,237
PFT1 = (0,237 x 7400 8180) / 0,237 - 1
PFT1 = 8420
Retracement 38,2% atau 0,382
PFT2 = (0,382 x 7400 8180) / 0,382 - 1
PFT2 = 8662 (yang menghentikan semen-
tara kenaikan )
Retracement 50% atau 0,50
PFT3 = (0,50 x 7400 8180) / 0,50 - 1
PFT3 = 8960 (yang menghentikan semen-
tara kenaikan )
Retracement 61.80% atau 0,618
PFT4 = (0,618 x 7400 8180) / 0,618 - 1
PFT4 = 9440 (yang menghentikan semen-
tara kenaikan )
Hal 25
VOLUME 1, ISSUE 6
Gambar 3 : Projected Fibonacci Target pada Uptrend - Empat level ini dihitung dari titik breakout.
Lihat bagaimana level harga sama dengan empat level PFT

Anda dapat mengaplikasikan teknik ini
pada downswing dengan cara yang se-
rupa. Chart mingguan index FTSE 100
pada gambar 4 memperlihatkan down-
swing dimulai dari titik A (6951) dan be-
rakhir pada titik B (5793), diikuti oleh
area konsolidasi selama lebih 10 bulan.
Setelah konsolidasi, harga menembus
level support.
Dengan mengaplikasikan rumus PFT, an-
da akan mendapatkan target harga beri-
kut ini :
Retracement 23,7% atau 0,237
PFT1 = (0,237 x 6951 - 5973) / 0,237 - 1
PFT1 = 5670
Retracement 38,2% atau 0,382
PFT2 = (0,382 x 6951 - 5973) / 0,382 - 1
PFT2 = 5368 (yang menghentikan semen-
tara penurunan )
Retracement 23,7%
PFT1 = (0,237 x 11750 - 9732) / 0,237 -
Hal 26
INDOTRADERPEDIA
1
PFT1 = 9105
PFT1 kemudian tercapai, low DJIA ada-
lah 9107, hanya 2 poin dari PFT1. Seperti
yang terlihat pada gambar 5. PFT1 me-
nandai reversal yang penting pada trend
mingguan karena selanjutnya DJIA rally
lagi, ini menyatakan bahwa anda dapat
menggunakan PFT sebagai titik exit.
Kesimpulan
Seperti semua indicator, Projected Fibo-
nacci Target (PFT) bukanlah teknik yang
berdiri sendiri, tetapi karena keefektifan
dan keakuratannya dalam memproyeksi-
kan target harga, PFT seharusnya men-
jadi salah satu dari alat yang digunakan
oleh trader. PFT bekerja karena market
swing dalam arah yang sama seringkali
berkaitan dengan rasio fibonacci dari titik
breakout level support dan resistance
sebelumnya. Titik-titik PFT ini dapat
dikombinasikan dengan strategi money
management untuk meminimalkan risiko
dan memaksimalkan profit.
Gambar 4 : Projected Fibonacci Target pada Downtrend - Ketika support berhasil ditembus, empat
level PFT dapat dihitung.
Pada suatu masa, ketika anda siap dan
ingin mencoba trading atau berinvestasi
di salah satu instrumen keuangan, anda
mungkin akan dihadapi banyak pilihan
instrumen keuangan, baik itu berupa
trading di saham lokal, atau di mata
uang, atau di derivatif saham (option).
Timbul di dalam benak anda suatu per-
tanyaan untuk diri anda sendiri, apakah
anda lebih nyaman trading di forex
(foreign exchange) / perdagangan mata
uang, atau anda akan mencoba trading di
stock option (derivatif saham), tak ter-
tutup kemungkinan juga anda mempu-
nyai pilihan lain yaitu trading di saham
lokal atau di future contract.
Bila anda bertanya ke trader forex, mere-
ka mungkin akan bilang forex lebih enak
tradingnya atau lebih gampang profit, se-
dangkan bila anda tanya ke trader op-
tion, mereka tentu saja akan bilang op-
tion itu lebih aman atau lebih sistematis
tradingnya. Yang intinya apapun yang
anda tanyakan kepada salah satu trader
di atas, tentu mereka mempunyai ke-
cenderungan akan membela instrumen
yang mereka tradingkan masing-masing.
Kali ini saya akan mencoba menjelaskan
sedikit perbedaan antara OPTION trading
dengan FOREX trading, karena saya
fokus trading di 2 instrumen keuangan
tersebut, sehingga saya akan menjabar-
kan satu persatu baik keunggulan mau-
pun kelemahan dari hal di atas. Dan ten-
tu saja saya memberikan kebebasan
kepada anda untuk memilih salah satu di
antara instrumen tersebut atau bisa juga
anda sanggup memilih sekaligus keduan-
ya.
Kita mulai dari segi yang menonjol dari
kedua instumen keuangan tersebut, yai-
tu :
1. WAKTU TRADING
Untuk FOREX trading, waktu tradingnya
adalah 24 jam dan 5 hari, yaitu dari hari
Senin sampai hari Jumat mengikuti wak-
tu buka BANK di seluruh dunia, tutup
trading hanya pada weekend (Sabtu /
Minggu), dan ingat, hari libur national,
trading forex tetap bisa dilakukan.
Hal 27
VOLUME 1, ISSUE 6
OPTION TRADING versus FOREX TRADING

Untuk OPTION trading, waktu tradingnya
hanya berdasarkan pasar market terse-
but, karena umumnya OPTION trading
memakai broker Amerika, jadi mengikuti
jam pasar market Amerika, yaitu dari
pukul 20.30 sampai pukul 03.00 dini
hari (WIB) , sedangkan di weekend
(sabtu/minggu) dan beberapa hari libur
national Amerika, trading option juga
ikut libur
Dalam hal ini, keunggulan dan kelebihan
ada pada FOREX trading, karena FOREX
lebih menang jam tradingnya yang sangat
panjang, sehingga anda bisa trading baik
di pagi hari, siang hari, maupun di mal-
am hari. Hanya untuk beberapa trader,
meskipun FOREX trading itu 24 jam, ke-
banyakan trader lebih suka trading pada
sekitar jam 3 sore atau 4 sore, alasannya
karena jam tersebut adalah jam sibuk
untuk pasar market LONDON, karena
kebanyakan mereka trading di pair GBP/
USD atau EUR/USD sedangkan jam2
yang lain seperti pagi hari, kurang dimi-
nati dengan anggapan pada jam-jam pagi
tersebut harga2 mata uang yang mereka
tradingkan lebih cenderung sideway.
Sedangkan untuk OPTION trading, kare-
na cuma buka pada malam hari mulai
dari jam setengah 9 malam (WIB) otoma-
tis hanya bisa masuk atau tutup posisi di
jam tersebut, beberapa OPTION trader
melihat ini sebagai keunggulan, karena di
malam hari kebanyakan mereka sudah
selesai dengan kesibukan mereka sehing-
ga malam bisa lebih santai untuk trad-
ing.
2. MARGIN TRADING
Untuk Forex trading, setiap buka posisi,
HARUS memakai MARGIN sebagai syarat
dalam trading tersebut, margin yang
dikeluarkan itu tergantung dari jenis dan
besarnya LOT pas buka posisi, dan ter-
Hal 28
INDOTRADERPEDIA
gantung dari LEVERAGE yang mereka
pakai terhadap broker masing-masing.
Perhitungan atas MARGIN untuk FOREX
ini adalah SANGAT PENTING, karena bila
perhitungan marginnya kurang bagus,
maka sering terjadi margin yang diper-
lukan melebihi dari jumlah uang yang
anda,sehingga broker secara paksa akan
menutup semua posisi anda dalam
keadaan RUGI (LOSS), ini dikenal dengan
nama MARGIN CALL.
Sedangkan OPTION trading, sebagai buy-
er baik itu buy CALL atau buy PUT, di
sini TIDAK PERLU MARGIN, artinya
uang yang anda keluarkan untuk mem-
beli surat kontrak OPTION tersebut su-
dah merupakan LOSS maksimal dari
trading anda, jadi anda TIDAK MUNGKIN
kehilangan uang melebihi dari uang yang
sudah anda bayarkan untuk membeli su-
rat kontrak tersebut.
Sehingga anda tidak pernah akan kuatir
terkena MARGIN CALL yang memaksa
broker anda untuk menutup semua po-
sisi anda secara paksa.
Keunggulan dan kelebihan untuk point
ini ada pada OPTION trading.
3. MODAL AWAL
Bila anda mendengar kata FOREX,
pemikiran anda yang mungkin masih
awam akan berpikiran seperti ini bahwa
trading FOREX itu memerlukan modal
yang besar, bila ditanya, rata2 menjawab
perlu modal minimal 100 juta.
Tapi tahukah anda bahwa untuk FOREX
trading itu, bisa memulai trading dengan
hanya modal 1 juta dan AMAN ? Tidak
banyak orang yang mengetahui bahwa
FOREX itu bisa mulai dengan modal kecil
dan aman tradingnya.
Sedangkan untuk OPTION trading, modal
paling minimal yang bisa digunakan un-
tuk trading adalah 10 juta dengan
trading pada kuantitas MINI option, se-
dangkan untuk standart option memer-
lukan setidaknya $5000 (lima ribu dollar
US) untuk bisa trading secara nyaman.
Keunggulan dan kelebihan untuk point
ini ada pada FOREX trading
4. MANUVER STRATEGI TRADING
Apakah manuver strategy itu? Manuver
strategy adalah suatu cara trading dalam
instrumen tersebut untuk MEM-
PERBESAR profit yang sudah didapat,
atau MENGURANGI loss yang sudah ada
bila terjadi salah posisi.
Pada trading FOREX untuk mereka di
level Intermediate atau Advance,
mengenal cara-cara strategy yang cukup
jitu yaitu ada strategy scalping, martin-
gale, averaging dan hedging. Tapi semua
strategy tersebut amatlah terbatas, tidak
banyak strategy yang bisa diterapkan di
FOREX trading, karena hanya terdiri dari
2 bagian utama yaitu BUY dan SELL sa-
ja, sehingga tidak banyak manuver strat-
egy trading.
Sedangkan untuk OPTION trading, ada
lebih dari 50 manuver strategy, yang
semuanya bisa anda pelajari salah
satunya di buku ini, yaitu The Bible of
Options Strategies yang ditulis oleh Guy
Cohen.












Meskipun di dalam buku tersebut tidak
semua strategy di pakai dalam OPTION
trading, dan saya juga tidak sarankan
anda memulai option trading dari buku
tersebut (bikin anda pusing nantinya) ,
tapi di OPTION trading itu manuver
strateginya sangat bagus sehingga untuk
seorang OPTION trader yang sudah ad-
vance, mampu merubah trading yang
loss menjadi profit dengan manuver
strategynya
Ini bisa dimengerti karena komponen
utama OPTION trading itu ada 4 yaitu
terdiri dari BUY CALL, SELL CALL, BUY
PUT dan SELL PUT dan strategy di atas
memakai kombinasi dari semua kompo-
nen ini.
Keunggulan dan kelebihan untuk point
ini ada pada OPTION trading
Kalau begitu, manakah yang lebih bagus?
OPTION trading atau FOREX trading ?
Semua itu kembali kepada anda, dengan
melihat kelemahan dan kelebihan dari
masing-masing instrumen, anda mempu-
nyai HAK untuk memilih instrumen ma-
na yang cocok dengan jiwa trading anda.
Hal 29
VOLUME 1, ISSUE 6

Untuk keterangan lebih lanjut, anda bisa bergabung dengan komunitas trading kami
di
Facebook : https://www.facebook.com/kaskustradingcommunity
Atau follow twiter kami di : KaskusTradingCommuni (@KaskusTradingCo)

Akhir kata, terima kasih sudah membaca sampai titik akhir dan semoga pengetahuan
ini bermanfaat buat anda.
Hal 30
INDOTRADERPEDIA
Tentang Penulis : Kawi Santosa, Sked, MM
Kawi Santosa, Sked, MM yang dikenal dengan alias ANCOLL, adalah
penulis tetap untuk forum OPTION di Kaskus sejak tahun 2004,
Pengalaman trading yang cukup panjang dan apa yang sudah beliau
alami, membuat sharing dan artikel trading yang beliau tuliskan meru-
pakan hal yang unik, yang jarang terdapat di buku2 trading manapun.
Prestasi beliau berupa, panggilan wawancara di salah satu TV ternama
di acara talkshow ANCOLL on talkshow yang dapat
dilihat di sini. dan penulisan untuk Buku Option
yang dijual di toko-toko buku GRAMEDIA. Dengan
judul Mau Untung dan Aman maen Saham? Pa-
kailah OPTION.. !.
Tak hanya itu, beliau juga mendirikan OPTION CA-
F yang merupakan base camp para trader OPTION
dan FOREX.



Hal 31
VOLUME 1, ISSUE 6

Trading berbeda dengan profesi-profesi
lain dan memerlukan cara berpikir yang
berbeda. Para profesional di pekerjaan-
pekerjaan lain percaya bahwa melakukan
setiap hal dengan benar akan mampu
mengatasi setiap permasalahan. Namun
dalam trading, jika kita melawan pasar
karena kita merasa benar adalah sama
dengan bunuh diri.
Pasar trading memiliki hukum atau
aturan sendiri. Kita harus belajar untuk
mematuhinya. Sebagai trader kita tidak
dapat membuat hukum sendiri yang
mampu membuat pasar mengikuti.

1. Tidak ada tempat untuk berharap
Tidak seperti bisnis lain, dalam trading
tidak ada negosiasi antara kita sebagai
trader dengan pasar. Jika dalam bisnis
lain kita masih bisa bernegosiasi untuk
mendapatkan yang kita harapakan, na-
mun tidak dengan trading. Pasar akan
naik atau turun tanpa peduli apa yang
kita inginkan.
Jika pasar mengalami downtrend dan
kita sedang memiliki posisi long, kita
tidak dapat bernegosiasi dengan pasar.
Pasar tidak akan memperdulikan hara-
pan kita. Satu-satunya jalan keluar ada-
lah segera menutup posisi untuk memini-
malkan risiko. Momen dimana kita mulai
berharap, itulah saat yang terbaik untuk
segera keluar dari pasar.
2. Tidak ada kebenaran
Seorang yang perfeksionis ingin selalu
Hal 32
INDOTRADERPEDIA
sempurna dalam segala hal. Kebutuhan
untuk selalu benar adalah salah satu
konflik lain di pasar trading. Pasar tidak
peduli apa yang kita inginkan. Pasar
akan tetap melakukan apa yang dia ingin
lakukan.
Kita tidak bisa benar 100%. Kita harus
menyadari ketika analisa kita salah. Jika
analisa kita salah dan kita mengalami
loss, namun kita tetap merasa analisa
kita benar dan merasa pasar akan akan
berbalik arah, maka seringkali loss terse-
but akan menjadi semakin besar.
Perlu diingat bahwa tujuan utama kita
trading adalah untuk menghasilkan uang
dan bukan untuk selalu benar.
3. Tidak ada keadilan
Jangan berharap menemukan keadilan di
pasar. Kita tidak bisa berharap pasar
akan adil kepada kita, setelah se-
rangkaian loss kita akan mendapatkan
profit. Apakah kita gembira atau sakit,
pasar tidak peduli. Pasar dalam trading
adalah zero-sum game. Kesedihan yang
dialami seorang trader adalah kegembi-
raan bagi trader yang lain.

Belajarlah mengontrol emosi, baik saat
win ataupun loss. Trader biasanya men-
jadi ceroboh saat mengalami loss atau
mendapat profit yang besar. Ingatlah
selalu bahwa kita tidak dapat mengontrol
pasar, yang dapat kita kontrol adalah diri
kita sendiri. Dengan disiplin dan komit-
men kita dapat mengikuti hukum pasar
dan bukan melawannya.


PATUHILAH HUKUM PASAR


Saya adalah technical trader, yang
menggunakan technical analysis sebagai
alat utama saya dalam menganalisa
pasar. Bagaimanapun, saya tidak pernah
cukup puas dengan technical analysis
saat ini. Saya melihat ada 4 masalah uta-
ma dalam technical analysis.
1. Cara membaca chart klasik terlalu
subyektif.
Itu adalah rising wedge
Ehm, dalam chart tersebut terdapat
head & shoulder
Sebenarnya, aku berpikir itu adalah
suatu uptrend dengan suatu garis chan-
nel, yang mana hanya bagian dari kon-
solidasi diamond yang lebih besar..."
Ya, benar. Di sini masalahnya adalah
manusia cenderung untuk melihat pola-
pola, sehingga semakin banyak yang
digambarkan oleh ahli chart (chartist) se-
makin besar kemungkinan satu pola atau
lebih terlihat dalam satu chart. Tidak ada
konfirmasi uptrend dalam chart tersebut?
Apakah reversal head & shoulder? Tidak?
Ok, jadi apakah rissing wedge, atau fall-
ing flag, atau mungkin a cup with handle,
rounded bottom, or double top? Anda
mendapatkan gambaran? Jika anda tidak
dapat menemukan pola, tetaplah terus
menemukan pola baru sampai chart
menunjukkan satu pola. Ini jelas tidak
membantu, dan masalah semakin diper-
buruk dengan kenyataan bahwa sebagian
besa pola dalam chart klasik tidak secara
pasti bisa didefinisikan. Dari semua ini,
saya bermaksud menyampaikan bahwa
sangat sulit untuk menulis alogaritma
komputer yang menggambarkan cara un-
tuk mengidentifikasikan setiap pola yang
mungkin terjadi.
Salah satu proyek riset utama saya sela-
ma beberapa tahun terakhir melibatkan
metode untuk mengklasifikasikan dan
mengidentifikasikan chart pattern.
Metode ini dinamakan Bar Pattern Anal-
ysis (BPA), yaitu mengkodekan karakter-
istik yang pasti dari perilaku harga se-
hingga setiap pergerakan dalam chart
Hal 33
VOLUME 1, ISSUE 6
oleh : Scott Percival
www.market-geeks.com

memiliki kode string khusus. Dengan
cara seperti ini, tidak akan pernah ada
keraguan dalam melihat pattern sehingga
setiap orang mempunyai sudut pandang
yang sama. Saya sedang mengerjakan
proyek ini dan akan menulis artikel ten-
tang ini semua.
2. Sedikit signal yang didapat dari indi-
cator dalam technical analysis yang
didukung oleh penelitian.
Bagaimanapun technical analysis tidak
hanya terdiri dari membaca chart secara
klasik saja. Banyak para analis teknikal
memahami kekurangan chart pattern
yang saya sampaikan di atas, dan mereka
mengambil langkah besar dengan pem-
buatan indicator. Indicator teknikal sep-
erti moving average, MACD dan RSI
menghasilkan signal yang jelas dan tidak
ambigu, seperti moving average crosso-
ver, level overbought atau oversold dan
sebagainya yang membantu untuk
menghilangkan masalah subyektifitas da-
lam technical analysis. Bagaimanapun,
tidak semua orang setuju apakah signal
yang diberikan adalah bulish atau bear-
ish. Bahkan ketika ada kecocokan, itu
hanya didasarkan pada kepercayaan
umum tentang perilaku pasar atau atas
kejadian anekdot (Misalnya ketika Wil-
liam %R menunjukkan signal oversold
pada IBM, tapi segera setelah itu harga
terus naik). Saya tidak bermaksud
mengatakan bahwa tidak ada penelitian
ilmiah yang benar atas indicator dalam
technical analysis, akan tetapi penelitian
yang ada masih jauh dari praktek umum.
Kebanyakan dari pekerjaan saya adalah
penggunaan analisis statistik untuk
menentukan apakah perilaku dari signal
yang dihasilkan oleh technical analysis
mempunyai korelasi yang signifikan ter-
hadap pergerakan harga ke depan.
3. Technical analysis sebagian besar
Hal 34
INDOTRADERPEDIA
berhubungan dengan arah.
Ada beberapa chart pattern seperti trian-
gle dan flag yang tidak hanya memberi
arah pergerakan harga ke depan, tetapi
juga seberapa jauh harga akan bergerak.
Akan tetapi, sebagain besar technical
analysis hanya menjawab pertanyaan
naik/up atau turun/down saja. Ini
tidak cukup. Ketika saya trading forex
pada tahun 2004, saya terus menerus
mensetting stop terlalu ketat, target saya
terlalu jauh, atau sebaliknya. Pengala-
man ini menyadarkan saya bahwa per-
tanyaan naik/up atau turun/down
bukanlah informasi penting satu-
satunya. Trader perlu untuk menjawab
pertanyaan seperti apakah saya harus
mengatur stop dekat atau jauh? dan
apakah saya mengatur target yang dekat
tetapi lebih pasti memberikan keun-
tungan, atau target yang jauh untuk
profit yang lebih tetapi tetapi lebih tidak
pasti? Dalam penelitian saya atas per-
ilaku harga dalam forex, saya berusaha
mendesain penelitian saya untuk tidak
hanya mempertanyakan arah yang ma-
na, tetapi juga mempertanyakan
seberapa jauh.
4. Kefektifan indicator berubah ketika
perilaku pasar juga berubah.
Ini adalah model perkiraan bagaimana
pasar bekerja yang sedang saya pelajari
sekarang. Dengan model perkiraan
saya sekedar mengartikan teori ini dapat
diterima secara logika, akan tetapi saya
belum mempunyai bukti untuk men-
dukung teori ini. Ide utamanya yaitu
orang-orang yang saat ini aktif trading di
pasar finansial berganti seiring dengan
waktu ketika ada orang-orang yang ber-
henti trading dan ada orang-orang yang
baru memulai trading. Setiap trader
memiliki gaya tersendiri dalam trading,
dan ketika orang-orang secara bertahap
berganti, perilaku harga juga akan ber-
ganti karakteristik juga. Saya menduga
ini adalah proses evolusi dan bukan pros-
es revolusi. Untuk suatu periode waktu
tertentu, perilaku harga akan memiliki
kepribadian tertentu, sebuah fenomena
yang sudah say lihat dan disebutkan oleh
banyak trader.
Konsekuensinya, saya percaya sebenarn-
ya tidak ada indicator yang baik atau
buruk. Yang ada hanyalah indicator
yang saat ini bekerja dengan baik pada
pasar tertentu dan indicator yang bekerja
kurang baik. Salah satu tantangan yang
tetap untuk trader adalah untuk menen-
tukan mana yang bekerja dengan baik
dan selalu mengupdate strategi trading
mereka. Beberapa dari penelitian saya
berkaitan dengan menciptakan alat yang
memungkinkan trader untuk melakukan
ini semua. Sebagai ganti trader menga-
takan Saya menggunakan kombinasi
moving average dan RSI dan sebagainya,
visi saya adalah trader mampu untuk
mengatakan saya menggunakan indica-
tor (apa saja) yang bekerja paling baik
saat ini pada pasar (apa saja) yang saya
tradingkan saat ini.
Hal 35
VOLUME 1, ISSUE 6



EDISI NOVEMBER 2013 :
DEMO TRADING VS REAL TRADING
INDICATOR : Average Directional Movement Index
CANDLE POWER : SPINNING TOP
Dan lain-lain.

Website :
www.indotraderpedia.com
Email :
indotraderpedia@gmail.com
Facebook :
www.facebook.com/
majalah.Indotraderpedia

Anda mungkin juga menyukai