Pengorbanan berupa uang untuk memperoleh barang atau jasa yang digunakan untuk proses produksi.
Tujuan Penghitungan Biaya a. Sebagai alat monitoring dan pengendalian biaya. b. Menentukan tingkat kerugian/keuntungan c. Dapat membandingkan tingkat biaya dengan pesaing d. Sebagai informasi untuk pengambilan keputusan
RUMAH SAKIT INPUT INPUT INPUT INPUT PROSES PROSES PROSES PROSES OUTPUT/ PRODUK PELAYANAN Prasyarat untuk melakukan Analisis biaya 1. Struktur organisasi yang jelas 2. Sistem akuntansi yang tepat 3. Informasi statistik yang lengkap Metode Mengklasifikasikan Biaya (Methods of Classifying Cost) Accounting function 1. Financial Accounting costs 2. Managerial Accounting costs Management function 1. Operating costs 2. Non operating costs Traceability 1. Direct Costs 2. Indirect costs 3. Full costs 4. Average costs Metode Mengklasifikasikan Biaya (Methods of Classifying Cost) Relevance to Decision Making 1. True cost 2. Controllable cost 3. Uncontrollable costs 4. Differential costs 5. opportunity costs 6. actual costs 7. Relevant cost 8. standart costs Behavior 1. Variable cost 2. Fixed costs 3. Semi Variabel cost 4. Marginal costs
Cost Classification based on Bahavior Methods 1. Fixed Cost: biaya yang tidak berubah meskipun terjadi perubahan volume produksi. Contoh: Biaya Sewa Gedung, Gaji tetap karyawan, dll. Pada jangka panjang, semua biaya fixed menjadi variabel sehingga konsep fixed cost hanya dipakai untuk analisis jangka pendek saja. Total Fixed Cost Rp Output Produksi 2. Variabel Cost: Biaya yang berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi contoh: bahan habis pakai, jasa medis, obat- obatan, dll
Grafik Biaya Variabel Total Cost of Power Number of Units $ 0 0 $ 0 12,000 60,000 0.20 24,000 120,000 0.20 36,000 180,000 0.20 48,000 240,000 0.20 Units Cost T o t a l
C o s t s
0 Units Produced (000) $48,000 $36,000 $24,000 $12,000 60 120 180 240 Variable Cost Y v = .20x Cost of Power Number of Units $ 0 0 $ 0 12,000 60,000 0.20 24,000 120,000 0.20 36,000 180,000 0.20 48,000 240,000 0.20 Units Cost Variable Cost Grafik Biaya Variabel Unit 60 120 180 240 Units Produced (000) $0.40 $0.30 $0.20 $0.10 0 C o s t
p e r
U n i t
Semivariabel Cost: Biaya yang berubah-ubah sesuai dengan volume produksi, namun perubahan dalam biaya operasional ini tidak proporsional dengan perubahan volume produksi Contoh: Listrik, air, telepon
Inserts Sold Variable Cost of Selling 40,000 $ 20,000 $30,000 $ 50,000 $1.25 80,000 40,000 30,000 70,000 0.86 120,000 60,000 30,000 90,000 0.75 160,000 80,000 30,000 110,000 0.69 200,000 100,000 30,000 130,000 0.65 Total Selling Cost Fixed Cost of Selling Selling Cost per Unit Perilaku Biaya Campuran T o t a l
C o s t s
0 Units Sold (000) $130,000 $110,000 $90,000 $70,000 $50,000 $30,000 40 80 120 160 180 200 Kurva Biaya Jangka Pendek Variabel Cost Fixed Cost Output Produksi Rp Unit Cost Menurut Raymond(2001) penentuan biaya satuan (unit cost) dalam analisis biaya atau yang dikenal secara umum sebagai harga pokok, diperlukan untuk menentukan biaya yang benar-benar terjadi pada proses pemberian pelayanan kesehatan Metode Menghitung Biaya Produksi (Methods Of Determining Product Costs) Ratio of costs to charges Process costing Job Order Costing Activity Based Costing (ABC) Activity Based Costing (ABC) System Produk atau Jasa Aktivitas Sumber Daya Pengelolaan aktivitas merupakan pengelolaan aktivitas penambah dan bukan penambah nilai dalam mengkonsumsi sumber daya dalam setiap kegiatan untuk menghasilkan produk Biaya merupakan ukuran sumber daya yang dikonsumsi untuk setiap kegiatan dalam menghasilkan produk atau jasa Model perilaku biaya Aktivitas Input: Materials Energy Labor Capital Activities Activity Output Cost Behavior Perubahan Output Perubahan B. Input TARIF (PRICE) Tarif adalah nilai suatu jasa pelayanan yang ditetapkan dengan ukuran sejumlah uang berdasarkan pertimbangan bahwa nilai uang tersebut sebuah rumah sakit bersedia memberikan jasa kepada pasien. Tarif RS pemerintah biasanya telah ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan SK Menkes atau Perda.
Tujuan Penetapan Tarif 1. Penetapan Tarif untuk pemulihan biaya (cost recovery) 2. Penetapan Tarif untuk Subsidi silang 3. Penetapan tarif untuk meningkatkan akses pelayanan 4. Penetapan tarif untuk tujuan lain (memaksimalkan pendapatan, menciptakan corporate image, dll) Proses Penentapan Tarif Teknik-teknik Penetapan Tarif RS: 1. Full Cost pricing biaya produksi sesuai unit cost + laba 2. Kontrak dan cost plus co/kontrak dengan asuransi 3. Target Rate of Return Pricing modifikasi dari full cost pricing laba ditentukan 4. Acceptance Pricing menggunakan tarif RS panutan
5. Penetapan tarif dengan melihat pesaing penetapan tarif diatas/di bawah pesaing 6. Penetapan tarif pada organisasi pemerintah sesuai pemerintah Unsur Pembentuk Tarif PERTIM- BANGAN TARIF UNIT COST KEBIJAKAN KEUANGAN/ ANGGARAN KUALITAS PELAYANAN - Pesaing -Subsidi -Pengembangan A T P -Kekayaan W T P Health expenditure RUMUS
TARIF : FIXED COST + VARIABLE COST + SEMIVARIABLE COST + LABA References Gapenski Lois. 2004, Health Care Finance: an Introduction to Accounting and Financial Management. AUPHA Press, Washington, DC
Nowicki Michael. 2008, The Financial Management of Hospital and Healthcare Organizations. AUPHA Press, Washington, DC
Raymond, T .2001, Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Institusi Pendidikan dan Tenaga Kesehatan, PMPK FK UGM, Yogyakarta
Trisnantoro, L. 2009, Memahami Penggunaan Ilmu Ekonomi dalam Manajemen Rumah Sakit, Gajah Mada University Press, Yogyakarta