Anda di halaman 1dari 34

KEBUTUHAN CAIRAN DAN

ELEKTROLIT




KONSEP DASAR
Sirkulasi cairan dan elektrolit
Terjadi dalam 3 fase :
1. Plasma darah bergerak di seluruh tubuh dengan
sistem sirkulasi. Nutrien dan cairan diambil dari
paru-paru dan GI tract.
2. Cairan interstitial dan komponen2 nya bergerak
diantara darah dan sel
3. Cairan dan substansi selanjutnya bergerak dari
cairan interstitial ke dalam sel
METODE PERGERAKAN :

1. DIFUSI
Pergerakan larutan dari area yang konsentrasinya tingi
ke larutan yang konsentrasinya rendah smp terjadi
keseimbangan.
Kecepatan dipengaruhi oleh :
a. Ukuran molekul
Mol besarlebih lambat dari mol kecil
b. Konsentrasi larutan
Semakin tinggi konsentrasi semakin cepat bergerak
c. Temperatur
Semakin tinggi temperatur larutan semakin tingi
kecepatan difusi




2. OSMOSIS
Adalah perubahan/ pergerakan cairan dari
larutan yang konsentrasinya rendah ke
konsentrasi tingi dengan melalui selaput
permeabel sel.

3. Transport Aktif
- membutuhkan energi .
- Untuk mempertahankan konsentrasi ion sodium
dan potasium pd ekstrasel dan intrasel.
-Dikenal dengan pompa sodium - potasium
4. Filtrasi
Adalah pergerakan cairan dari tekanan
tinggi ke tekanan rendah.

KESEIMBANGAN CAIRAN
Adalah keseimbangan antara intake dan
output
Pemasukan cairan pada orang dewasa
antara 1500ml 3500 ml
Pengeluaran pengeluaran cairan pada
orang dewasa adalah 2300 ml /hari.
Organ utma yang mengeluarkan cairan
adalah ginjal, yaitu 1500 ml perhari pada
orang dewasa.

Tiga cara pengeluaran Cairan
1. Insesibel water loss yaitu melalui; penguapan
paru-paru.
2. Noticcabel water loss yaitu melaului kulit dan
keringat.
3. Kehilangan cairan melalui feces.

Mekanisme hemeostatis cairan diatur oleh
seluruh organ di dalam tubuh yaitu :
Ginjal, Kardiovaskuler, sistem endokrin, sistem
pernafasan, paru-paru, GI tract.
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
Elektrolit terbanyak di dalam tubuh adalah :
o Kation : sodium, potasium, kalsium.
o Anion : chlorida
Sodium
Kosentrasi normal aodium diatur oleh ADH
dan Aldosteron ( di ekstrasel )
Sodium tidak hanya bergerak ke dalam dan
keluar tubuh, tetapi juga bergerak diantara
tiga komponen cairan
Fungsi Utama : membantu
mempertahannkan keseimbangan cairan,
terutama intrasel dan ekstrasel dengan
sistem pompa sodium potasium
Potasium
Potasium adlah kation utama di alam cairan
intrasel
Sumber potasium : pisang, brolcoli, jeruk,
kentang.
Keseimbangan potasium diatur oleh ginjal.
Seperti elektrolit lain, potasium juga
bergerak secara terus menerus dari ekstra
ke intrasel.
Fungsi : sebagai relaksasi otot.

Kalsium
Sumber kalsium : susu & produknya
Fungsi Kalsium :
Pembentuk tulanng
Transmisi impuls-impuls syaraf
Kontraksi otot
Pembekuan darah
Aktivasi enzym tertentu.

Chlorida
Termasuk anion besar pada cairan ekstrasel
Fungsi chlorida adalah mempertahankan
tekanan osmotik darah
Magnesium
Magnesium diatur oleh kel. Paratiroid
Diabsorbsi dari intestinal

BICARBONAT
PHOSPAT
KESIMBANGAN ASAM-BASA
Kadar / derajat keasaman & basa cairan
digambarkan oleh konsentrasi ion hidrogen
(H+) dan ion hidrosil ( OH- )
Asam adalah substansi yang berisi ion
hidrogen yang dapat dibebaskan .
Basa adlah substansi yang dapat menerima
hidrogen
Satuan pengukuran yang digunakan : pH
Rentang nilai pH : 1 14, netral adalah 7

Plasma darah normalanya bersifat basa
ringan pH 7,35 7,45
Asidosis adalah kondisi yang ditandai
dengan kelebihan proporsi H+ dalam
cairan ekstrasel & pH 7,35
Alkalosis adalah keadaan dimana plasma
darah kekurangan ion H+ dan pH > 7,45
Untuk mempertahankan pH normal, ion
hidrogen diatur oleh
1. Sistem Buffer
2. Mekanisme pernafasan
3. Mekanisme renal
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN,
ELEKTROLIT DAN ASAM BASA
1. Ketidakseimbangan Cairan
Terjadi bila mekanisme kompensasi tubuh tidak
mampu mempertahankan homeostatis
Yang dapat terjadi adalah :
Fluid Volume Defisit ( FVD )
Adalah defisiensi jumlah cairan dan elektrolit
pada cairan ekstrasel, tetapi proporsi antara air
dan elektrolit mendekati normal.
Disebut juga HYPOVOLEMIA
Terjadi perubahan tek. Osmotik sehingga
cairan interstitial masuk ke ruang
intravaskuler dan ruang intertitial kosong
mengakibatkan cairan intrasel masuk ke
ruang intertitial sehingga kehidupan sel
terganggu.
Fluid Volume Excess ( FVE )
Adalah kelebihan retensi air dan sodium pada
cairan ekstrasel
Disebutkan juga HYPERVOLEMIA


Penyebab : mal fungsi ginjal.
Kelebihan cairan ekstrasel ditimbun di
jaringan disebut EDEMA. Sering terjadi
pada mata, jari, pergelangan kaki.
Edema terjadi krn :
1. Peningkatan tekanan hidrostatik
2. Penurunan tekanan osmotik.
MEKANISME ETIOLOGI PEMBENTUKAN EDEMA
MEKANISME ETIOLOGI TIPE EDEMA
PENINGKATAN TEK..KAPILER



VASODILATASI/PENINGKATAN
PERMEABILTAS KAPILER


PENURUNAN TEK.OSMOTIK


OBSTRUKSI LIMFATIK

KELEBIHAN NATRIUM/AIR TBH
GAGAL JANTUNG KONGESTIF
SIROSIS, FLEBOTROMBOSIS
SIROSIS HATI

INFLAMASI, REAKSI ALERGI, LUKA
BAKAR


GAGAL HATI, MALNUTRISI
PROTEIN,NEFROSIS,LUKA BAKAR

FILARIASIS, INFLAMASI

GAGAL JANTUNG KONGESTIF, GAGAL
GINJAL, ALDOSTERONISME,
KELEBIHAN MASUKAN NATRIUM
2. Keidak seimbangan Elektrolit
a. Hyponatremia dan Hipernatremia
Hyponatremia :
adlah kekurangan sodium pada cairan
ekstrasel yaitu terjadi perubahan tekanan
osmotik sehingga cairan bergerak dari
ekstrasel ke intrasel mengakibatkan sel
membengkak merupakan akibat lain dari
hyponatremia.
Hypernatremia
adalah kelebihan sodium pada cairan ekstrasel
sehingga tekanan osmotik ekstrasel meningkat
mengakibatkan cairan intrasel keluar maka sel
mengalami dehidrasi.
b. Hypokalsemia dan Hyperkalsemia
Hypokalsemia menunjukan kekurangan kalsium
pada cairan ekstrasel sehingga kalsium akan
disuplai dari tulang dan bila berlangsung lama
terjadi osteomalasia
Hyperkalsemia adlah kelebihan kalsium pada
cairan ekstrasel.
3. Ketidakseimbangan Asam-Basa
Dapat dikaji dengan menggunakan test
laboratorium dari plasma
Tekanan Partial CO2 = PCO2
Tekanan partial O2 = PO2
Bila PCO2 meningkat maka asam Carbonat akan
meningkat disebut asidosis
CO2 + H2O ----- H2CO3 (dan sebaliknya )
Pengukuran pH PCO2 dan PO2
menggunakandarah arteri
Ketidakseimbangan asam-basa terjadi bila
perbandingan antara asam carbonat dan
bikarbonatmenjadi tidak proposial
Gangguan dikenal sebagai :
1. Asidosis : Respiratorik
Metabolik
2. Alkalosis : Respiratorik
Metabolik
ASIDOSIS RESPIRATORIK
Exhalasi CO2 dihambat

kelebihan CO2

Penyebab utama adlah Hypoventilasi
Depresi SSP Penyakit Obstruksi Paru
Morphin Asthma, emphisema
Anesthesi

Kompensasi dilakukan oleh ginjal
1. Meningkatkan pengeluaran Hidrogen
2. Mempertahankan Bicarbonat
Tanda-tanda AR
1. Sedikit exhasi, nafas dangkal, pernafasan
terganggu menyebabkan hypoventilasi
2. Adanya tanda tanda depresi SSP,
gangguan kesadaran, disorientasi.
3. Plasma pH < 7,35 Urine pH < 6
4. PCO2 tinggi (diatas 45 mm Hg )
ASIDOSIS METABOLIK
Bicarbonat turun Asam carbonat naik

Karena diare Kelaparan, DM, Ggn
fungsi ginjal

Usaha kompensasi

GinjaL Paru-paru
- Menahan bicarbonat Meningkatkan pengeluaran
CO2 dengan nafas cepat
dalam
- Mengeluarkan Hidrogen
Tanda dan gejala AM
1. Pernafasan kusmaul (cepat dalam )
2. Kelelahan
3. Disorientasi
4. Coma
5. pH plasma rendah
6. PCO2 normal atau rendah jika sudah terjadi
kompensasi
7. Bicarbonat rendah
- Anak di bawah 20 meq/l
- Dewasa di bawah 21 meq/l
Gangguan keseimbangan asam-basa
pH darah
arteri
abnormalitas
Indikator
abnormalitas
Contoh faktor
penyebb
Mekanisme
kompensasi
Alkalemia
pH>7,45








Asidemia
pH <7,35
-alkalosis
respiratori



-alkalosis
metabolik



-asidosis
respiratori


-asidosis
metabolik

-penurunn pCO2
<35 mmHg



-Peningkatn
HCO3 >26 mEq/L



-peningktn pCO3
>45 mmHg


-penurunan HCO3
<22 mmHg
-Hipoksia,
ansietas,kehmilan
, emboli paru,
hiperventilasi lain

-obat diuretik dn
hormon yg
mengeluarkn ion
H, K , mncerna
akali berlebih

-penyakit paru
obstruktif, depresi
pusat pernapasan

-Diare (kehilangan
HCO3),asidosis
diabetik, asidosis
laktat, keracunan
aspirin.
Ginjal meningktkn
retensi H dn
mengeluarkn
bikarbonat.







Ginjal meningktkn
ekskresi ion H dan
retensi bikarbonat
RESPIRATORIK ALKALOSIS
Karena exhalasi CO2 berlebihan

Terjadi defisit asam carbonat

Disebabkn oleh :
demam, Cemas, Infeksi paru

Ginjal berusaha meningkatkan sekresi bicarbonat
dan menahan Hidrogen.

Metabolik Alkalosis
Karena kelebihan Bicarbonat
- intake kelebihan
- Muntah yang terus menerus

Tubuh kehilangan ion H+

Pernafasan lambat dan dangkal
Muncul periode tidak bernafas
Faktor Yang Mempengaruhi
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
1. Usia :
Infant : - Banyak intake dan banyak keluar
- Karena metabolisme yg tinggi
- Masalah yg muncul krn immaturi
- Pengeluaran melalui ginjal, paru-
paru dan penguapan
Lansia : - Ggn dihubungkan dg masalah ginjal &
jantung krn ginjal tidak mampu
mengatur konsentrasi urin
2. Temperatur Lingkungan
- Lingkungan yang panas menstimulasi
system saraf simpatis yang
menyebabkan orang berkeringant
- Pada cuaca yang sangat panas
seseorang akan kehilangan :
700 ml 2000 ml air / jam
15 gr 30 gr garam/hari
3. Diet
- Diet akan mempengaruhi intake cairan dan
elektrolit
- Intake nutrisi yg tdk adekuat
mempengaruhi serum albumin shg
albumin menurun menyebabkan cairan
intertitial tdk ke pembuluh darah disebut
edema
4. Stress
- Stress mempengaruhi metabolisme sel,
konsentrasi glukosa darah dan glycolisis
otot.
- Stress dapat juga mencetuskan munculnya
anti diuretik hormon sehingga produksi
urine menurun
5. Keadaan Sakit
- Luka bakar
- Gagal ginjal
- Payah jantung

Anda mungkin juga menyukai