1. Menggunakan Instrumen Ultrasonik Piezoelektrik ultrasonic dapat berguna untuk mengamil guttap. Alat ini dapat menghasilkan panas, sehingga dapat melunakkan guttap. Pada kecepatan 900-1200 rpm, alat ini dapat menghasilkan panas dan melunakkan guttap.
2. Menggunakan Panas Plugger juga dapat dijadikan suatu alat untuk mengambil guttap. Plugger yang telah dipanaskan dimasukkan ke 1/3 saluran akar bagian koronal, lalu ditunggu sampai plugger itu sudah mendingin dan diangkat. Tehnik ini dapat menggeluarkan guttap secara bertahap.
3. Menggunakan Instrumen dan Panas Tehnik lain dalam menggunakan instrument yaitu menggunakan panas dan hedstrom file. Pertama masukkan instrumen yang panas hanya untuk melunakkan guttap lalu segera dikeluarkan. Lalu menggunakan file nomer 35, 40 atau 45 dimasukkan dan diulirkan ke dalam guttap yang telah di lunakkan itu dan di tunggu sampai guttap mendingin lalu diangkat. Dengan tehnik ini, pengambilan guttap seluruhnya dapat dilakukan dalam sekali gerakan.
4. Menggunakan File dan Bahan Kimia Menggeluarka guttap dalam saluran akar yang bengkok dan sempit, lebih baik menggunakan bahan kimia dan K-file. Chloroform paling sering digunakan sebagai bahan kimia untuk menggeluarkan guttap. Caranya pertama dibuat lubang pada guttap dengan menggunakan chloroform dan K-file nomer kecil (10- 15) lalu setelah tebentuk lubang, dapat dilanjutkan dengan file nomer besar untuk mengeluarkan guttap seluruhnya. Tehnik ini dapat dilakukan bertahap pada 1/3 koronal, 1/3 tengah dan 1/3 apikal, agar mencegah bahan kimia ini terdorong ke periapikal.
5. Menggunakan Paper Point dan Bahan Kimia Tehnik ini hanya dilakukan pada tahap akhir untuk mengeluarkan sisa guttap dan pasta yang masih tertinggal. Tehnik ini menggunakan bahan kimia chloroform yang di-irigasikan kedalam saluran akar dan memilih paper point yang tepat untuk menyerap chloroform beserta guttap yang telah mencair. Tahap ini dapat dilakukan berkali-kali sampai saluran akar bersih. Bila saat paper point keluar berwarna putih dan masih dicurigai ada guttap yang tertinggal, saluran akar di-irigasi lagi dengan menggunakan chloroform dan dilakukan tehnik irigasi dan aspirasi. Tehnik ini dilakukan dengan menempatkan ujung dari canula yang digunakan untuk irigasi dibawah orifice, dan melakukan gerakan irigasi dan aspirasi. Setelah melakukan tahapan ini, sebaiknya saluran akar di bersihkan dengan menggunakan 70% isopropyl alcohol dan dikeringkan.
XYLOL (XYLENE) Efek samping 1. Efek pada system saraf 100-200 ppm : Mual dan sakit kepala 200-500 ppm : Merasa pusing sekali, lemah, cepat marah, vomit, reaksi melambat 800-10,000 ppm : Pusing, bingung, ceroboh, tidak dapat bicara dengan benar, kehilangan keseimbangan, telinga berdengung > 10,000 ppm : Mengantuk, kehilangan kesadaran, mati. 2. Iritasi mata, hidung, tenggorokkan pada paparan 200 ppm 3. Kulit : iritasi, rash, kulit kering, mengelupas dan pecah-pecah
4. Paru-paru Pada paparan 200 ppm dapat menyebabkan sesak nafas, dan sakit pada bagian dada. Bila terkena paparan yang berlebih, dapat menyebabkan pulmonary edema, kondisi yang mengancam jiwa, dimana paru-paru terisi oleh cairan. 5. Hati dan Ginjal 6. Sistem Reproduksi
Daftar Pustaka Ingle, Bakland, Baumgartner. 2008. Ingles Endodontics 6. Hamilton, Ontario : BC Decker Inc