Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK MAWAR MERAH (Rosa damascena Mill.

)
DALAM BENTUK TABLET EFFERVESCENT TERHADAP KADAR MDA
(MALONDIALDEHID) HATI TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) YANG
DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl4)

Dr. dr. Nurdiana, M.Kes., Drs. Bambang Sidharta, Apt., MS., Cholifah A.

ABSTRAK

Radikal bebas terbentuk sebagai hasil normal dari metabolisme aerobik, tetapi
dapat meningkat saat kondisi patologis, di mana terjadi ketidakseimbangan antara
radikal bebas dan antioksidan alami tubuh. Pada prinsipnya kerusakan jaringan
akibat radikal bebas akan menyebabkan peroksidasi lipid dan penurunan aktivitas
enzim-enzim antioksidan. Adanya kerusakan jaringan tersebut dapat ditandai
dengan meningkatnya kadar MDA (Malondialdehid) organ. Bunga mawar merah
(Rosa damascena Mill.) diketahui mampu berperan sebagai antioksidan karena
memiliki senyawa khusus dari golongan polifenol, tepatnya antosianin (19,43
mg/100ml/35 gr). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pemberian ekstrak mawar merah dalam bentuk tablet effervescent terhadap kadar
MDA hati tikus Wistar dalam menurunkan efek radikal bebas. Pada penelitian ini
hewan coba dibagi menjadi 5 kelompok (r=5), yaitu kontrol negatif (K-) kontrol positif
(K+), dan 3 kelompok perlakuan mendapat terapi tablet effervescent pigmen mawar
merah dengan dosis 1,25 gr (P1), 2,5 gr (P2), dan 5 gr (P3). Untuk menginduksi
toksisitas, hewan coba pada kontrol negatif diberi diet normal sedangkan pada
kontrol positif diberi diet normal dan injeksi CCl4 sebanyak 2 kali seminggu selama
14 hari. Pengukuran kadar MDA hati menggunakan metode Thiobarbituric Acid
Reactive Substance (TBARS). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kadar MDA
hati meningkat secara bermakna (p=0,00, uji LSD) pada kelompok kontrol positif (K+
= 0,50 ± 0,02 ng/200 mg) dibanding pada kelompok kontrol negatif (K- = 0,19 ± 0,02
ng/200 mg). Selain itu, juga didapatkan penurunan kadar MDA secara bermakna
pada kelompok P1 = 0,43 ± 0,02 ng/200 mg; P2 = 0,30 ± 0,02 ng/200 mg; dan P3 =
0,25 ± 0,01 ng/200 mg dengan nilai p=0,00 dibandingkan kelompok kontrol positif.
Kesimpulan penelitian ini adalah tablet effervescent ekstrak mawar merah mampu
menurunkan kadar MDA hati. Potensi tersebut diduga karena mawar merah
mengandung antioksidan antosianin yang mampu menangkap anion radikal dan
memutus rantai peroksidasi lipid.

Kata kunci: antioksidan, tablet effervescent, mawar merah, MDA hati, CCl4
ABSTRACT

Free radicals are formed as a result of normal aerobic metabolism and may
increase during pathological conditions, which there is an imbalance between free
radicals and the body's natural antioxidant. In principle, tissue damage caused by
free radicals leads to a lipid peroxidation and decreased activity of antioxidant
enzymes. Tissue damage can be identified by increased levels of MDA
(Malondialdehyde) organ. Red rose (Rosa damascena Mill.) are known to act as an
antioxidant because it has a special compound from a class of polyphenols,
specifically anthocyanins (mg/100ml/35 19.43 g). The purpose of this study was to
determine the effect of red rose extract effervescent tablets on levels of liver
malondialdehyde (MDA) in the Wistar rat which induced by Carbon Tetrachloride
(CCl4). In this study, experimental animals were divided into 5 groups (r = 5), the
negative control (C-) positive control (K +), and the 3 treatment groups received
therapy effervescent tablet pigment of red roses with a dose of 1.25 g (P1), 2 , 5 g
(P2), and 5 g (P3). To induce toxicity, the negative control group was given a normal
diet while the positive control was given normal diet and CCl4 injection 2 times a
week for 14 days. Measurement of liver MDA are using Thiobarbituric acid reactive
substances (TBARS) methods. The result showed that liver MDA levels increased
significantly (p = 0.00, LSD test) in the positive control group (K + = 0.50 ± 0.02
ng/200 mg) than in the negative control group (K-= 0 , 19 ± 0.02 ng/200 mg). It also
found decreased levels of MDA significantly in the P1 = 0.43 ± 0.02 ng/200 mg; P2 =
0.30 ± 0.02 ng/200 mg, and P3 = 0.25 ± 0.01 ng/200 mg with p = 0.00 compared to
positive control group. The conclusion of this study is the red rose extract
effervescent tablets can reduce liver MDA levels. Potential red roses, presumably
due to its anthocyanins antioxidants that can capture the anion radicals and
breakdown lipid peroxidation chain.

Key words: antioxidant, effervescent tablet, red rose, liver MDA, CCl4

PENDAHULUAN pada orbit terluarnya. Keadaan ini


menyebabkan molekul tersebut
Sel tubuh manusia yang bersifat reaktif dan tidak stabil
selama kehidupannya bermetabolisme sehingga cenderung untuk berikatan
untuk membentuk energi, selalu dengan senyawa lain untuk
menghasilkan senyawa oksigen reaktif membentuk molekul yang stabil.
yang selanjutnya menghasilkan Sebagai akibatnya akan terjadi
senyawa radikal bebas1. Radikal kerusakan terhadap sel dan jaringan
bebas merupakan komposisi kimia karena interaksi antara oksigen bebas
efektif dengan efek negatif tinggi yang dengan bagian yang paling penting
memiliki elektron tidak berpasangan dari sebuah sel yakni DNA2. Selain
dari hasil metabolisme makanan, dilepaskan ke dalam sirkulasi10. Oleh
radikal bebas juga dipengaruhi oleh karena itu, untuk mengetahui adanya
faktor lingkungan luar. Misalnya kerusakan seluler hati akibat radikal
terpapar asap rokok, bahan kimia bebas dapat diketahui dengan
toksik, polusi udara, dan radiasi. Salah mengukur kadar salah satu hasil
satu sumber radikal bebas yang metabolit peroksidasi lipid tersebut11.
berasal dari senyawa toksik adalah Kerusakan oksidatif terhadap
karbon tetraklorida (CCl4)3. struktur biologi yang disebabkan oleh
Penggunaan CCl4 sudah radikal bebas dapat dibatasi dengan
tersebar luas di dunia, mulai dari adanya antioksidan yang berfungsi
penggunaan pelarut pembersih kering, sebagai penangkap (scavenger) dan
refrigerator, dan lampu lava. Akan pemutus reaksi berantai radikal
tetapi, penggunaan CCl4 juga bebas12. Antioksidan merupakan agen
menstimuli efek negatif terhadap yang efisien dalam mencegah
tubuh sehingga pada tahun 1970 peroksidasi lipid dan melindungi sel
mulai dilarang produksinya4. Pada melawan stres oksidatif yang
prinsipnya kerusakan jaringan akibat dimediasi oleh Reactive Oxygen
radikal bebas akan menyebabkan Species13. Sebagian besar tanaman
suatu keadaan stres oksidatif5. Efek buah dan sayuran yang berwarna
stres oksidatif ini bisa berupa memiliki kandungan antioksidan.
kerusakan sel atau peroksidasi lipid Salah satunya adalah tanaman mawar
yang ditandai dengan peningkatan merah (Rosa damascena Mill.),
beberapa marker kerusakan jaringan6. tanaman yang sangat dikenal
Marker kerusakan jaringan masyarakat dan mempunyai khasiat
yang dapat digunakan untuk dan manfaat yang banyak. Bunga
menandai proses stres oksidatif mawar telah dilaporkan sebagai salah
adalah formaldehid, asetaldehid, satu antioksidan terkuat dari 30
akrolein, pentanal, 4-hidroksinonenal tanaman obat yang diuji14. Aktivitas
(4-HNE), dan malondialdehid (MDA)7. antioksidan tersebut dikarenakan
Malondialdehid termasuk golongan dalam bunga mawar terdapat
aldehid yang paling besar jumlahnya kandungan senyawa fenolik yang
dan cukup stabil. Malondialdehid berhubungan dengan aktivitas radical-
dihasilkan dari proses peroksidasi lipid scavenging15,yaitu antosianin.
asam arakhidonat, eikosapentanoat, Tanaman mawar merah
dan dokosaheksanoat8. Peroksidasi terutama bagian bunganya
lipid merupakan reaksi biokimia mengandung 19,43 mg/100ml/35 gr
kompleks yang melibatkan radikal senyawa antosianin16. Antosianin
bebas, oksigen, ion metal, dan faktor merupakan pigmen vakuolar larut air
tubuh dalam sistem biologis. Hal ini yang memberi warna merah, ungu,
yang menyebabkan peroksidasi lipid atau biru tergantung pada pH. Sifat
menjadi fokus intens dalam mudah larut terhadap air menjadikan
munculnya suatu penyakit9. Gupta et antosianin sebagai senyawa kimia
al menyatakan bahwa sel hati yang yang banyak digunakan untuk
rusak memproduksi sejumlah dikonsumsi karena mudah diserap
substansi peroksidasi hidrogen dan oleh tubuh. Baru-baru ini, antosianin
metabolit oksigen reaktif yang akan direkomendasikan sebagai zat
penambah makanan dan mendapat meningkatkan nilai guna dan nilai
persetujuan di negara Australia dan ekonomi dari bunga mawar merah.
New Zealand17. Hasil penelitian lain
menunjukkan bahwa antosianin METODE PENELITIAN
bersifat sebagai antioksidan dan
berpotensi mengurangi resiko Waktu dan Tempat Penelitian.
penyakit jantung, kanker, Penelitian dilaksanakan selama
hiperlipidemia dan penyakit kronis kurang lebih satu bulan, dimulai pada
lainnya, seperti penyakit diabetes dan bulan September sampai Oktober
stroke18. 2011.
Dari karakter zat tersebut,
maka ekstrak bunga mawar dapat Hewan Percobaan. Hewan coba
dimanfaatkan untuk diolah menjadi yang digunakan untuk penelitian ini
tablet effervescent, yang akhir-akhir ini adalah tikus putih jantan (Rattus
direspon baik oleh kalangan norvegicus) strain Wistar yang sehat
konsumen di Indonesia. Keuntungan berumur 6-8 minggu sebanyak 25
tablet effervescent adalah ekor. Hewan-hewan coba tersebut
kemungkinan penyiapan larutan dibagi dalam 5 kelompok perlakuan,
dalam waktu seketika. Selain itu tablet yang masing-masing terdiri atas 5
effervescent mempunyai kemampuan ekor tikus. Penelitian dimulai dengan
menghasilkan gas karbondioksida pengkondisian lingkungan awal bagi
yang memberikan rasa seperti pada tikus selama 7 hari di laboratorium
air soda. Adanya gas tersebut akan farmakologi FKUB. Kemudian tikus
memberikan efek segar dan dapat dibagi menjadi kelompok kontrol dan
menutupi beberapa rasa obat tertentu kelompok perlakuan. Kelompok
yang tidak diinginkan serta perlakuan adalah kelompok yang
mempermudah proses pelarutan diberi tablet effervescent ekstrak
tanpa melibatkan proses pengadukan mawar merah (Rosa damascena
secara manual16. Namun, dalam Mill.) dengan ukuran 1,25 g, 2,5 g, dan
proses pembuatan tablet effervescent, 5 g peroral dan induksi CCl4 dengan
tentu terjadi beberapa reaksi kimia dosis 0,36 ml/ 136 gBB/ 3 hari.
yang akan mempengaruhi Sedangkan kelompok kontrol terdiri
efektivitasnya sebagai antioksidan. dari kontrol positif dan kontrol negatif.
Berdasarkan penjelasan tersebut Kelompok kontrol positif adalah
maka perlu dilakukan penelitian lebih kelompok tikus yang diberi diet normal
lanjut mengenai efektifitas antioksidan dan induksi CCl4. kelompok kontrol
tablet effervescent ekstrak mawar negatif adalah kelompok tikus yang
dengan parameter kadar MDA hati hanya diberi diet normal. Perlakuan ini
tikus tikus putih. Sehingga Diharapkan dilakukan selama 14 hari.
hasil penelitian ini dapat memberikan Tablet Effervescent. Dosis tablet
informasi bahwa antosianin yang effervecent ekstrak mawar merah
terkandung dalam mawar merah (Rosa damascena Mill.) yang
dapat bermanfaat sebagai salah satu dimaksud dalam penelitian ini adalah
antioksidan yang diperlukan tubuh dosis yang akan diberikan sebagai
untuk menetralisir senyawa-senyawa perlakuan yaitu 1,22 mg (tablet 1,25
radikal bebas serta dapat
g), 2,43 mg (tablet 2,5 g), dan 4,85 mg sebesar 4,85 mg (tablet 5 g) belum
(tablet 5 g). memberikan nilai yang setara dengan
kelompok K- = 0,19 ± 0,02 ng/200 mg,
Karbon Tetraklorida (CCl4). Sediaan tetapi nilai tersebut sudah
CCl4 yang diberikan sebesar 0,18 memberikan hasil yang signifikan p =
ml/136gBB/3 hari dan pemberian CCl4 0,000 bila dibandingkan dengan
dilakukan secara subkutan kelompok kontrol positif (K+ = 0,50 ±
menggunakan spuit. 0,02 ng/200 mg). Sehingga dapat
diambil kesimpulan sementara bahwa
Kadar MDA Hati. Kadar MDA adalah tablet effervescent ekstrak mawar
hasil dari peroksidasi lipid sebagai merah mampu menurunkan kadar
indikator kerusakan jaringan diukur MDA hati tikus yang dipapar dengan
dengan metode Thioabarbituric acid CCl4. Berikut adalah diagram rerata
reactive substances (TBARS). dan standard deviasi kadar MDA hati
Analisis Data. Hasil data dianalisis tikus.
secara statistik dengan menggunakan
program SPSS 16 for Windows
dengan tingkat signifikansi 0,05
(p=0,05) dan taraf 95% (α=0,05).
Dengan metode analisis data
menggunakan uji One-way Anova dan
dilanjutkan dengan analisa data
menggunakan LSD untuk mengetahui
kelompok mana yang berbeda secara
signifikan.

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian ini menunjukkan


Gambar 1. Diagram Rerata Kadar MDA Hati
bahwa pemaparan CCl4 pada tikus Tikus Wistar
putih selama dua minggu
menyebabkan kadar MDA hati pada
kelompok kontrol positif (K+ = 0,50 ± PEMBAHASAN
0,02 ng/200 mg) meningkat Peristiwa kerusakan sel dan
dibandingkan kelompok kontrol negatif jaringan oleh radikal bebas
(K- = 0,19 ± 0,02 ng/200 mg). mengakibatkan sejumlah organ
Sedangkan dengan pemberian tablet menghasilkan beberapa produk
effervescent ekstrak mawar merah metabolisme yang dapat berfungsi
pada perlakuan 1, 2, dan 3, kadar sebagai tanda kerusakan jaringan.
MDA mengalami penurunan berturut- Salah satunya adalah Malondialdehid
turut P1 = 0,43 ± 0,02 ng/200 mg; P2 (MDA) hati yang dihasilkan dari
= 0,30 ± 0,02 ng/200 mg; P3 = 0,25 ± proses peroksidasi lipid akibat induksi
0,01 ng/200 mg. Meskipun kadar MDA dari radikal bebas berupa CCl4 yang
pada P3 = 0,25 ± 0,01 ng/200 mg, di diberikan pada percobaan ini. Hal ini
mana dosis antosianin yang diberikan terbukti dari hasil pemeriksaan MDA
pada kelompok kontrol positif (K+ = maka tubuh tidak mampu mengatasi
0,50 ± 0,02 ng/200 mg) mengalami dan dibutuhkan antioksidan dari luar
peningkatan secara bermakna (p < untuk melindungi organ dari
0,05) dibandingkan kelompok kontrol kerusakan jaringan akibat radikal
negatif (K- = 0,19 ± 0,02 ng/200 mg). bebas. Pada penelitian ini, dapat
Meningkatnya kadar MDA dibuktikan bahwa pemberian
tersebut dapat dijelaskan berdasarkan antioksidan dari luar berupa tablet
patomekanisme kerusakan hati oleh effervescent ekstrak mawar merah
CCl4 di mana CCl4 diaktivasi oleh mampu menurunkan kadar MDA hati
enzim sitokrom P450 membentuk tikus yang dipapar CCl4 secara
radikal triklorometil (CCl3-) dan signifikan.
peroksitriklorometil (CCl3OO-), spesies Pemberian tablet effervescent
paling reaktif. Peroksitriklorometil ekstrak bunga mawar merah dengan
mengawali reaksi rantai peroksidasi dosis 1,22 mg/hr, 2,43 mg/hr pada
lipid, di mana menyerang dan tikus Wistar bersamaan dengan
merusak Poly Unsaturated Fatty Acid pemaparan karbon tetraklorida selama
(PUFA) terutama yang berhubungan dua minggu menyebabkan kadar MDA
dengan fosfolipid19. Reaksi antara hati (P1 = 0,43 ± 0,02 ng/200 mg; P2
radikal bebas dengan asam lemak = 0,30 ± 0,02 ng/200 mg) menurun
polineic dari membran fosfolipid ini secara bermakna (p<0,05)
disebut dengan tahap inisiasi. dibandingkan dengan kelompok
Kemudian pada tahap propagasi, kontrol positif (K+ = 0,50 ± 0,02
reaksi radikal peroksil dan PUFA ng/200 mg). Bahkan pada pemberian
menghasilkan hidroperoksida dan dosis 4,85 mg/hr (P3 = 0,25 ± 0,01
radikal lemak yang baru20. Akhir dari ng/200 mg) mampu menurunkan
reaksi peroksidasi lipid adalah kadar MDA sebesar dua kali lipat dari
terputusnya rantai karbon asam lemak hasil kelompok kontrol positif, namun
yang menghasilkan senyawa toksik masih belum mencapai kadar setara
MDA21, yang akan dilepaskan ke dengan kelompok kontrol negatif.
dalam sirkulasi maupun dalam Aktivitas antioksidan pada
jaringan. Dengan demikian, mawar merah diduga karena adanya
peningkatan proses peroksidasi lipid kandungan senyawa polifenol yang
akan mengakibatkan meningkatnya berhubungan dengan aktivitas radical-
kadar MDA dalam jaringan hati6. scavenging15, yaitu antosianin16.
Jika proses peroksidasi lemak Dinyatakan Dewanti22, bahwa
ini berlangsung lama, sel akan antioksidan polifenol mampunyai daya
kehilangan sejumlah molekul PUFA antioksidan berkekutaan 100 kali lebih
yang akan berpengaruh pada efektif dibandingkan vitamin C dan 25
permeabilitas membran sehingga kalinya dibandingkan vitamin E. Hasil
menyebabkan kerusakan struktur penelitian lainnya, menunjukkan
biologis membran dan kematian sel. bahwa antosianin bersifat sebagai
Tubuh akan berusaha menetralisir antioksidan dan berpotensi
efek radikal bebas endogen tersebut mengurangi resiko penyakit jantung,
dengan antioksidan endogen seperti kanker, hyperlipidemia dan penyakit
glutation tereduksi (GSH). Akan tetapi, kronis lainnya, seperti penyakit
jika jumlah radikal tersebut berlebiha , diabetes dan stroke18.
Salah satu mekanisme yang pembentukan 4-hydroxy-3-
23
dapat menjelaskan bagaimana nitrobenzoic acid . Mekanisme inilah
antosianin sebagai radical scavenging yang mungkin menyerupai potensi
adalah melalui penangkapan anion antosianin mawar merah dalam
peroksinitrit (ONOO-) oleh menangkap anion radikal yang
pelargonidin yang meliputi dua dihasilkan oleh CCl4, yakni
peristiwa. Pertama, diawali dengan triklorometil dan peroksitriklorometil.
pemutusan pigmen oleh radikal Gambar berikut adalah reaksi yang
dengan membentuk p-hydroxybenzoic mungkin terjadi antara radikal bebas
dan yang kedua, reaksi asamnya dan antioksidan:
dengan ONOO- menghasilkan

24
Gambar 2. Reaksi antara radikal bebas dan antioksidan

Gambar 2. Antioksidan (AH) dapat dan rantai peroksidasi lipid dapat


bekerja baik pada tahap inisiasi, dihambat, sehingga diharapkan terjadi
propagasi, terminasi, maupun pada tahap penurunan kadar MDA.
sebelum terjadi dekomposisi peroksida Antosianin memiliki sifat
lipid. Pada tahap inisiasi, antioksidan akan mudah larut dalam air, mampu
-
berikatan dengan radikal CCl3 membentuk menyerap gastric mucosa25,
+
ion A dan CCl3H. Sedangkan pada tahap diabsorbsi secara efisien dan cepat
propagasi dan terminasi, antioksidan akan
- oleh usus halus, serta dimetabolisme
berikatan dengan radikal CCl3OO
+
membentuk ion A dan CCl3OOH. Ion A
+ dan diekskresi melalui urin dan
yang dihasilkan juga dapat berikatan empedu26. Sehingga menjadikan
-
dengan CCl3OO membentuk CCl3OOA. senyawa antosianin banyak
Inilah yang disebut sebagai tahap digunakan untuk dikonsumsi.
terminasi di mana produk radikal dan Pengemasan ekstrak mawar merah
antioksidan saling berikatan membentuk dalam bentuk tablet effervescent,
senyawa netral. Dengan adanya reaksi dapat mempengaruhi efek antioksidan
tersebut, anion radikal tidak akan di mana pada proses pengolahannya
bereaksi terhadap sel-sel dalam tubuh melibatkan faktor suhu, cahaya,
derajat keasaman, kelembapan, dan dalam menurunkan kadar MDA hati
sebagainya. Pada uji DPPH yang tikus yang dipapar karbon tetraklorida.
dilakukan oleh Saati (2011), daya
antioksidan yang mulanya 79,07% KESIMPULAN
dalam bentuk pigmen pekat, menjadi
Berdasarkan hasil penelitian maka
17,2% setelah dikemas dalam bentuk
dapat disimpulkan bahwa Induksi CCl4
tablet effervescent27. Dan pada
dapat meningkatkan kadar MDA hati
penelitian ini didapatkan hasil bahwa
tikus dan pemberian ekstrak mawar
pemberian tablet effervescent dosis
merah dalam bentuk tablet
4,85 mg/hr masih memberikan daya
effervescent mampu menurunkan
antioksidan sebesar 50%. Nilai ini
kadar MDA hati tikus. Kemampuan
didapatkan dari perbandingan rerata
tablet effervescent ekstrak mawar
penurunan kadar MDA kelompok
merah dalam menurunkan kadar MDA
perlakuan 3 (P3 = 0,25 ± 0,01 ng/200
hati tikus diduga karena mawar merah
mg) dengan kelompok kontrol positif
mengandung antioksidan antosianin
(K+ = 0,50 ± 0,02 ng/200 mg). Tetapi,
yang
bila dibandingkan dengan kelompok
kontrol negatif di mana tidak ada
SARAN
paparan oleh karbon tetraklorida,
kadar MDA dapat turun hingga 80%. Guna pengembangan keilmuan,
Hal ini masih memungkinkan terjadi diperlukan penelitian lebih lanjut
penurunan kadar MDA hingga 100% mengenai:
jika dilakukan penambahan dosis 1. Toksikologi kronis/subkronis
antosianin hingga mencapai dosis penggunaan tablet effervescent
maksimal sebesar 5,44 mg/hr, ekstrak mawar merah.
sehingga kadar MDA diharapkan 2. Isolasi kandungan ekstrak mawar
dapat mencapai nilai seperti pada merah.
Kelompok kontrol negatif. 3. Farmakokinetik dan
Pada penelitian ini dapat farmakodinamik tablet
membuktikan bahwa pengaruh radikal effervescent ekstrak mawar
bebas karbon tetraklorida merah.
meningkatkan kadar MDA hati tikus
secara bermakna dan pemberian DAFTAR PUSTAKA
ekstrak mawar merah dalam bentuk
1. Droge, W. Free Radicals in the
tablet effervescent dapat menurunkan
Physiological Control of cell
kadar MDA hati tikus Wistar pada
function, Physiol Rev, 2002, 82:
dosis optimum 4,85 mg/hr (5 g/hr
47-95.
tablet effervescent). Karena pada
2. Reda, I. 2001. The Effect Of
dosis tersebut, kadar MDA mencapai
sports Training with All of
nilai yang hampir mendekati nilai
Environment High & Low Pollution
kadar MDA dari kelompok kontrol
on The Free Radicals Level and
negatif. Dengan demikian, dapat
The Efficiency Of The Physical
disimpulkan bahwa antioksidan
Work at The Football Players.
antosianin dalam tablet effervescent
PhD, Dissertation. Faucal Physic
ekstrak mawar merah berpengaruh
Educ, El-Menia Univ.
3. Simanjutak, K. Radikal bebas dari Basic & Clinical Pharmacology &
senyawa toksik Karbon Toxicology, 2009; 105, 243–248.
tetraklorida (CCl4). Bina Widya, 12. Ji LL. 1999. Antioxidants and
2007; 18(01): 25-31. oxidative stress in exercise.
4. Seifert WF, Bosma A, Brouwer A, Proceeding of the society for
et al.. Vitamin A deficiency experimental biology and
potentiates carbon tetrachloride- medicine 222:289-292.
induced liver fibrosis in rats". 13. Petersen DR, Doorn JA.
Hepatology, 1994;19 (1): 193 201. Reactions of 4-hydroxynonenal
5. Halliwell, B. And Gutteridge, J. with proteins and cellular targets.
1999. Free Radical in Biology and Free Radic Biol Med, 2004; 37:
Medicine. Oxford. Oxfors Science 937–945.
Publication. 14. VanderJagt TJ, Ghattas R,
6. Ulicna O, Greskshek M, VanderJagt DJ, Crossey M, Glew
Vancovao O, Zlator I, Bocek P. RH. 2002. Comparison of the total
Hepatoprotective effect of antioxidant content of 30 widely
Rooibos tea (Aspalathus linearis) used medicinal plants of New
on CCl4 induced liver damage. Mexico. Life Sci 70(9):1035–40.
Physiol Res, 2003; 52: 461-466. 15. Cho EJ, Yokozawa T, Rhyu DY,
7. Salvayre AN, et al.. 2008. Kim SC, Shibahara N, Park JC.
Advanced lipid peroxidation end Study on the inhibitory effects of
products in oxidative damage to Korean medicinal plants and their
proteins. Potensial role in disease main compounds on the 1,1-
and therapeutic prospects for the diphenyl-2-picrylhydrazyl radical.
inhibitors. British Journal of Phytomedicine, 2003,
Pharmacology 153:6–20. 10(6/7):544–51.
8. Esterbauer H, Schaur RJ, Zollner 16. Saati, E.A., Ragil. 2007. Uji
H. Chemistry and biochemistry of Stabilitas Antioksidan Pigmen
4-hydroxynonenal, Bunga Kana Merah dan Kuning
malonaldehyde and related (Canna coccinea). Makalah
aldehydes. Free Radic Biol Med, dimuat dalam Proseding Semnas
1991; 11: 81–128. Pigmen “Back to Nature dengan
9. Halliwell B. 1991. Free radical and Pigmen Alami” di Salatiga 24
food additives. In: Aruoma OI, Agustus 2007.
Halliwell B in Taylor and Francis 17. Australia New Zealand Food
(ed), London, (14):37–42. Standards Code "Standard 1.2.4 -
10. Gupta M, et al. Antioxidant Labelling of ingredients".
defense system induced by a Retrieved at 2011.
methanol extract of Caesalpinia 18. Garz’on, G.A. K.M. Riedi, and S.J.
bonducella in rat liver. Schwartz. 2009. Determination of
Pharmaceuti Biol, 2005; 43:411– Anthocyanins, Total Phenolic
9. Content, and Antioxidant Activityin
11. Singh et al. Effects of Embelin on Andes Berry (Rubusglaucus
Lipid Peroxidation and Free Benth). J. Food Sci. pp :227-232.
Radical Scavenging Activity 19. Weber LWD, Bull M, Stamsfl A.
against Liver Damage in Rats. Hepatotoxicity and mechanism of
action of haloalkans: carbon Biochem. Pharmacol,2000;
tetrachloride as a toxicological 52:1033–1039.
model. Crit Rev Toxicol 2003; 24. Wanasundara and Shahidi.
33:105–36. Antioxidants: science, technology,
20. Maestro, RD. 1991. Free Radical and applications. 2005. Bailey’s
As Mediators Of Tissue Injury. In Industrial Oil and Fat Products,
Droesti. I.E. ed. Trace Element. 6th Edition, 6 Volume Set.
Micronutrients And Free Radical. 25. Passamonti S., Vrhovsek U.,
New Jersey. Human press. p. 25- Vanzo A., Mattivi F. 2003. The
54. stomach as a site for
21. Murray, RK., Granner DK., Mayes anthocyanins absorption from
PA.,Rodwell VW. 1999. Biokimia food. FEBS Lett. 2003; 544: 210-
Harper. Edisi 24. Jakarta. EGC. 213.
Diterjemahkan oleh A. Hartono. 26. Talavéra et al. 2004.
22. Dewanti. 2006. Pangan Anthocyanins are efficiently
Fungsional. Diktat Jurusan THP- absorbed from the small intestine
FTP Universitas Brawijaya in rats. J. Nutr. 2004; 134: 2275-
Malang. 2279.
23. Tsuda, T. Shiga, K. Ohshima, K. 27. Saati, E.S., Sukardi, Zaenab S.
Kawakishi, S. Osawa, T. Inhibition 2011. Formulasi Tablet
of lipid peroxidation and the active Effervescent Kaya Antioksidan
oxygen radical scavenging effect dari Ekstrak Pigmen Tiga Varietas
of anthocyanin pigments isolated Bunga Mawar Merah.
from Phaseolus vulgaris. Perolehan Dana Hibah Dikti
2011.

Telah disetujui oleh,

Dr. dr. Nurdiana, M.Kes


NIP. 19551015 198603 2 001

Anda mungkin juga menyukai