Anda di halaman 1dari 48

PRESENTASI KASUS

INFARK MIOKARD AKUT


DENGAN ST ELEVASI



Di Ajukan Kepada :
dr. Suharjono Sp.PD


Disusun Oleh :
AGUSTIANA
20050310188

IDENTITAS


Nama : Bp.B
Umur : 54 th
Jenis kelamin : Laki-laki.
Alamat : Jagoan 1 magelang
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Tgl masuk RS : 14 Desember 2009
Tgl periksa : 15 Desember 2009

ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS)

Keluhan utama : Nyeri dada.
Keluhan tambahan : Nyeri ulu hati.
Riwayat Penyakit sekarang :
4 HSMRS, pasien mengeluhkan nyeri dada seperti di
tusuk-tusuk dan di tekan benda berat. Nyeri
dirasakan dimulai dari dada bagian tengah dan
menjalar ke leher. Nyeri di rasakan 20 menit
konsisten. Nyeri reda bila pasien istirahat. Pasien
juga mengeluhkan nyeri ulu hati. Batuk (-), sesak (-),
makan (+) normal, minum (+) normal, BAB (+) normal
padat, BAK (+) normal jernih.


HMRS, pasien dibawa ke IGD karena
merasa nyeri yang sangat di dada 10 menit
dan nyeri di rasakan menjalar ke lengan.
Nyeri tidak reda saat istirahat. Batuk (-),
sesak (-), makan (+) normal, minum (+)
normal, BAB (+) normal padat, BAK (+)
normal jernih.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

penyakit yang serupa : Disangkal
hipertensi : Disangkal
DM : Disangkal
pengguna obat-obatan : Disangkal
alergi : Disangkal
penyakit jantung : Disangkal
penyakit hati : Disangkal
penyakit ginjal : Disangkal
trauma : Disangkal
penyakit gastrointestinal : Pasien mengeluhkan
terkadang nyeri ulu hati bila terlambat makan, pasien
mengatakan nyeri disebabkan maag (gastritis)
Lain : Pasien sering minum alkohol minimal 1 x seminggu.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

penyakit yang serupa : Disangkal
penyakit hipertensi : Disangkal
penyakit DM : Disangkal
penyakit jantung : Disangkal
penyakit hati : Disangkal
penyakit gastrointestinal : Disangkal

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan tanggal 15 Desember 2009
Keadaan umum : Gelisah
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital :
Tekanan darah : 135/94 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,2 C
Berat badan : 71 Kg
Tinggi badan : 168 cm

PEMERIKSAAN KEPALA
Bentuk kepala : Mesochepal, simetris
Rambut : Warna hitam keputihan, tidak mudah
rontok, tidak mudah dicabut, distribusi
merata.
Kulit wajah : Lembab, elastis
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-
), reflek pupil (+/+), edema palpebra (-/-),
ptosis (-/-)
Telinga : Otore (-/-), deformitas (-/-), nyeri tekan (-
/-)
Hidung : Nafas cuping hidung (-/-), deformitas (-/-),
rinore (-/-)
Mulut dan faring : Bibir sianosis (-), tepi hiperemis (-),
bibir kering (-), lidah kotor (-), tremor (-
), ikterik (-), hiperemis (-)

PEMERIKSAAN LEHER
Trakea : Trakea ditengah (+), Struma (-)
Kelenjar tiroid : Tidak membesar
Kelenjar lnn : Tidak membesar, nyeri (-)
JVP : Tidak meningkat

PULMO
Kanan Kiri
Depan Belakang Depan Belakang
Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
-
Sikatrik (-) - Sikatrik (-) - Sikatrik (-) - Sikatrik (-)
-
Simetris - Simetris - Simetris - Simetris
-
Ketinggalan gerak (-) - Ketinggalan gerak (-) - Ketinggalan gerak (-) - Ketinggalan gerak (-)
-
Retraksi interkostal (-) - Retraksi interkostal (-) - Retraksi interkostal (-) - Retraksi interkostal (-)
Palpasi Palpasi Palpasi Palpasi
Apex: VF ka = ki Apex:VF ka = ki Apex: V F ki =ka Apex:VF ki = ka
Perkusi Perkusi Perkusi Perkusi
-
Apeks :Sonor - Apeks : Sonor - Apeks : sonor - Apeks
: Sonor
-
Medial :Sonor - Medial : Sonor - Medial : Sonor - Medial
: Sonor
-
Basal :Sonor - Basal : Sonor - Basal : Sonor - Basal
: Sonor
Batas paru-hepar SIC IV LMC dextra
Auskultasi Auskultasi Auskultasi Auskultasi
-
Vesikuler - vesikuler - vesikuler - vesikuler
-
Suara Tambahan - Suara Tambahan - Suara Tambahan - Suara Tambahan
Ronki (-) wheezing (-) Ronki (-) wheezing (-) Ronki (-) wheezing (-) Ronki (-) wheezing (-)
COR
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tak teraba
Perkusi : Batas Cor
Atas SIC III
Bawah SIC V
Kiri SIC V LMC Sinistra
Auskultasi : S1 > S2, reguler, Gallop (-)

PEMERIKSAAN ABDOMEN
Inspeks :Cembung, lebih tinggi dari dada, tidak
ada jejas, venektasi (-)
Palpasi :NT (+) epigastrium, Defans Muskular
(-)
Hepar tidak teraba
Lien tidak teraba
Nyeri ketok ginjal (-)
Tes undulasi (-)
Perkusi : Tymphani, asites (-), shifting dullness
(-)
Auskultasi :BU (+) N

Pemeriksaan Genitalia : -
Pemeriksaan ekstremitas:
Superior : Udem (-/-), eritema palmaris
(-/-), ikterik (-/-)
Inferior : Udem (-/-), eritema palmaris
(-/-), ikterik (-/-)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan 14-12-2009 15-12-2009
Nilai normal
(male)
Satuan
Darah rutin
WBC 15.97 4.8 10.8
10
3
/uL
RBC 4.75 4.7 6.1
10
6
/uL
HGB 15.7 14 18
g/dL
HCT 48.3 42 52
%
PLT 197 150 450
10
3
/dL
EO# 0.02 0.045 0.44
10
3
/dL
BASO# 0.07 0 0.2
10
3
/dL
NEUT# 10.08 1.8 8
10
3
/dL
LYMPH# 4.69 0.9 5.2
10
3
/dL
MONO# 1.11 0.16 1
10
3
/dL
EO% 0.1 2 4
%
Kimia Darah
GDS 109.3 75 150
mg/dl
Ureum 33.1 10 50
mg/dl
Creatinin 0.84 0.6 1.2
mg/dl
Kolesterol 178 < 200
mg/dl
Trigliserida 76 < 200
mg/dl
SGOT/ASAT 440.8 < 38
U/L
SGPT/ALAT 93.9 < 42
U/L
Elektrolit
Natrium 139 135 155
meq/L
Kalium 3.5 3.5 5.5
meq/L
klorida 102 95 - 108
meq/L
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Rontgen toraks: cor dan pulmo dalam batas
normal
KESIMPULAN
Anamnesis
Nyeri dada seperti di tusuk-tusuk dan di tekan
benda berat.
Nyeri dirasakan dimulai dari dada bagian tengah
dan menjalar ke leher.
Nyeri di rasakan 20 menit konsisten.
Nyeri reda bila istirahat.
Nyeri ulu hati.
Riwayat lain : sering minum alkohol minimal 1 x
seminggu.

Pemeriksaan Fisik
Nyeri tekan ulu hati
Cor dan pulmo dalam batas normal
Pemeriksaan Laboratorium
Leukositosis
SGOT & SGPT
Pemeriksaan Ro
cor dan pulmo dalam batas normal



DIAGNOSIS BANDING
Penyakit jantung arteriosklerotik
Angina pektoris
Stable angina
Unstable angina
Infark miokard
STEMI
Non STEMI

PEMERIKSAAN EKG
14 Desember 2009



15 Desember 2009


16 Desember 2009

17 Desember 2009
KESIMPULAN EKG
EKG
ST elevasi V1-V6
T inverted
Q patologis
DIAGNOSIS KERJA
STEMI
Hipertensi
TERAPI
Non farmakologi
Bed Rest
Rendah garam
O
2
bila sesak






Farmakologis
Infus D5% + heparin 10.000 IU 20 tpm
ISDN 3x10 mg
Aspilet 1x1
Petidin kalau perlu
Diazepam 3x5 mg
Simvastatin 0-0-1
Captopril 2x6,5 mg
Bisoprolol 1 x 5 mg
Inj Ketorolac 3x10 mg

PEMBAHASAN

Penyakit jantung koroner merupakan
kelainan miokardium akibat insufisiensi
aliran darah koroner oleh arteriosklerosis
yang merupakan proses degeneratif
meskipun di pengaruhi oleh banyak faktor.

sistem syaraf otonom

nodus sinotrialis impuls(60 72 x/m )
serambi dan bilik berkontraksi( sistole )
relaksasi ( diastole)

jantung :iskemia otot
jantung
kematian otot
jantung
kegagalan
jantung
gangguan
irama jantung
nyeri dada

Bukan Jantung : kelainan di
paru
Otot dada
kelainan
saluran cerna
stres/psikologik

FAKTOR RESIKO
Faktor resiko biologis yang tak dapat diubah :
1. Usia dan jenis kelamin
2. Ras
3. Riwayat keluarga
Faktor-faktor resiko lain yang masih dapat diubah :
1. Kadar Kolesterol Total dan LDL tinggi danKadar
Kolesterol HDL rendah
2. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
3. Kebiasaan merokok
4. Hobi makan junk food
5. Obesitas

PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
GEJALA KLINIS
Nyeri dada
Letak , Daerah sternum atau di bawah sternum (substernal), atau dada
sebelah kiri dan kadang menjalar ke lengan kiri, dapat menjalar ke
punggung, rahang, leher, atau ke lengan kanan. Nyeri dapat timbul di
tempat lain seperti di daerah epigastrium, leher, rahang, gigi, bahu.
Kualitas, Seperti tertekan benda berat, atau seperti di peras atau terasa
panas, kadang- hanya mengeluh tidak enak di dada.
Hubungan dengan aktivitas, Saat melakukan aktivitas, misalnya sedang
berjalan cepat, tergesa-gesa, atau sedang berjalan mendaki atau naik
tangga.
Lamanya serangan , Biasanya 1-5 menit, Bila nyeri dada berlangsung
lebih dari 20 menit, mungkin pasien mendapat serangan infark miokard
akut dan bukan angina pektoris biasa.

Penyakit jantung akibat insufisiensi aliran
darah koroner dapat dibagi menjadi 3
yaitu :
1. Penyakit jantung arteriosklerotik
(iskemik)
2. Angina pektoris
3. Infark miokard

KLINIS

1. Angina pektoris
- Stabil
- Tidak stabil ( unstable )
2. Infark miokard
- Non-Q wave
- Q wave
3. Mati mendadak
Sindroma Koroner Akut
( Acute Coronary Syndrome =
ACS )
Gejala-gejala iskemia miokard
Elevasi segment ST ?
NSTEMI
( Non ST-Segment
Elevation
Myocardial Infarction )
Petanda biokimiawi ?
Infark miokard akuta
( Q-wave, non-Q wave )
Unstable Angina
YA
TIDAK
YA
TIDAK
ANGINA UNSTABLE
Nyeri dada tipikal (khas) intensitas makin
meningkat dalam 1 bln terakhir
Timbul sewaktu istirahat
Lamanya > 15 menit
Tanpa faktor presipitasi
Kurang berespon terhadap Nitrogliserine
Rekaman EKG dapat / tidak disertai :
Depresi segmen ST
Gelombang T-negatif
Enzim jantung tidak meningkat
Biasanya pada stenosis 40-60% dari lumen




INFARK MIOKARDIUM

Suatu kematian sel miokard oleh karena
iskemia yang lama
Sejumlah nekrosis miokard yang disebabkan
oleh iskemia
KRITERIA WHO: 2 dari 3
Nyeri dada
Kelainan EKG
Peningkatan enzim jantung
NYERI DADA
Nyeri dada tipikal (khas) intensitas makin meningkat
dalam 1 bln terakhir
Timbul sewaktu istirahat
Lamanya > 15 menit
Tanpa faktor presipitasi
Kurang berespon terhadap Nitrogliserine
Malaise fatigue
Rasa nyeri kadang di daerah epigastrikum dan bisa
menjalar ke punggung.
Rasa nyeri hebat sekali sehingga penderita gelisah,
takut, berkeringat dingin dan lemas


EKG
Kriteria diagnostik EKG untuk IMA pada saat nyeri :
1. Gel Q-baru / mungkin baru / Lebar : 30 ms / Dalam : 0.20
mv
paling sedikit pada 2 sandapan dari :
- Sandapan II, III, avF
- Sandapan V1-V6
- Sandapan I dan aVL
2. Elevasi / depresi segmen ST-T baru / mungkin baru ( 0.10
mV diukur dari 0.02 sec dari J point pada 2 sandapan
berturut-turut pada sandapan tsb diatas atau kombinasinya )
ENZIM JANTUNG
6 jam : - MB-CK sensitifitas dan spesifitas >
90% dalam 6 jam
- Myoglobin sensitifitasnya > 83%
10-14 jam : - MB-CK
- Troponin I atau T
> 72 jam : - Troponin T atau I
- LDH
ENZIM SERUM
1. Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT)
dalam 12 jam, puncaknya 18-36 jam, kembali N : 3-4 hari
Juga : bendungan hati, peny otot serat, syok, miokarditis, perikarditis, emboli
paru, takikardia, DC shock, obat-obat konstraseptif / clofibrate
2. Serum Lactic Dehydrogenase (LDH)
dalam 24-48 jam, puncaknya : 3-6 hari, kembali N : 8-14 hari
Juga : payah jantung, anemia hemolitik, anemimegaloblastik, peny hati
akut/menahun, peny ginjal, tumor, emboli paru, shock.
3. Serum Creatinin Phosphokinase (CPK)
dalam 6-8 jam, puncaknya dalam 24 jan (2-10 ), kembali N : 3-4 hari
Juga : muscular dystrophy, inflamasi otot, keracunan alkohol, DM, kejang-
kejang, psychosis, injeksi intra muskuler
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Umum :
1. Penjelasan mengenai penyakitnya; pasien
biasanya tertekan, khawatir terutama untuk
melakukan aktivitas.
2. Pasien harus menyesuaikan aktivitas fisik
dan psikis dengan keadaan sekarang
3. Pengendalian faktor risiko
4. Pencegahan sekunder.


MENGATASI ISKEMIA

1. Nitrat, dapat diberikan parenteral, sublingual,
buccal, oral,transdermal dan ada yang di buat lepas
lambat
2. Berbagai jenis penyekat beta untuk mengurangi
kebutuhan oksigen. Ada yang bekerja cepat seperti
pindolol dan propanolol. Ada yang bekerja lambat
seperti sotalol dan nadolol. Ada beta 1 selektif
seperti asebutolol, metoprolol dan atenolol.
Revaskularisasi
1. Pemakaian trombolitik
2. Prosedur invasif non operatif, yaitu melebarkan aa
coronaria dengan balon.
3. Operasi


ANGINA PEKTORIS

1. Pengobatan pada serangan akut, nitrogliserin
sublingual 5 mg merupakan obat pilihan yang
bekerja sekitar 1-2 menit dan dapat diulang dengan
interval 3 5 menit.
2. Pencegahan serangan lanjutan :
+ Long acting nitrate, yaitu ISDN 3 dd 10-40 mg
oral.
+ Beta blocker : propanolol, metoprolol, nadolol,
atenolol, dan pindolol.
+ Calcium antagonist : verapamil, diltiazem,
nifedipin.
3. Mengobati faktor predisposisi dan faktor pencetus


1. Istirahat total
2. Diet makanan lunak serta rendah garam
3. Pasang infus dekstrosa 5 % emergency
4. Atasi nyeri : Morfin 2,5 5 mg iv atau petidin 25 50
mg iv
5. Oksigen 2 4 liter/menit
6. Sedatif sedang seperti diazepam 3 dd 2 5 mg per
oral
7. Antikoagulan : Heparin 20000 40000 U/24 jam
atau drip iv atas indikasi
8. Streptokinase / trombolisis.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai