Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PENGARUH PENEGAKKAN HUKUM DALAM


MENCIPTAKAN GOOD GOVERNANCE
DI INDONESIA
OLEH:
HANDOYO SETIYONO
B 20009024
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS JAMBI
2009
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar B!a"a#$ Ma%a!a&
Proklamasi kemerdekaan yang dikumandangkan oleh founding father
pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah awal pemberlakukan hukum nasional
yang didasarkan pada landasan ideologi dan konstitusi negara yaitu Pancasila
dan UUD 1945. Pada awal kemerdekaan !ndonesia belum memiliki hukum
yang bersumber dari nilai"nilai yang hidup di masyarakat yang berlaku secara
nasional namun berdasarkan pertimbangan politik dan nasionalisme segala
peraturan perundang"undangan yang berlaku pada masa kolonial #elanda
masih tetap berlaku melalui proses nasionalisasi sepan$ang sesuai dengan
kebutuhan sebuah negara yang merdeka berdaulat dan religius.
Produk peraturan perundang"undangan kolonial #elanda yang
mengalami proses nasionalisasi diantaranya% &itab Undang"Undang 'ukum
Pidana (&U'P) merupakan nasionalisasi dari Wetboek van Straafrechts &itab
Undang"Undang 'ukum Perdata merupakan nasionalisasi dari Burgerlijk
Wetboek &itab Undang"Undang 'ukum Dagang merupakan nasionalisasi dari
Wetboek van Koophandel. *elain menggantikan nama pasal"pasal yang tidak
sesuai kebutuhan diganti dan ditambah dengan yang baru berdasarkan nilai"
nilai budaya bangsa.
Adanya nasionalisasi produk hukum kolonial #elanda kehukum
nasional !ndonesia telah menganut sistem hukum civil law system yang dianut
+
oleh negara"negara ,ropa &ontinental termasuk #elanda. Pada perkembangan
selan$utnya sistem hukum yang berlaku di !ndonesia tidak selalu dipengaruhi
oleh Civil Law System. -erdapat empat dari lima sistem hukum yang
memengaruhi hukum di !ndonesia yaitu Civil Law System, Common Law
System, Socialist Law System dan raditional Law System.
1
Dalam konstitusi .egara &esatuan /epublik !ndonesia menentukan
dalam Pasal 1 ayat (0) UUD 1945 amandemen ketiga bahwa negara !ndonesia
adalah negara hukum. 1engandung arti bahwa segala perilaku yang ada dalam
suatu negara baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun yang diperintah
(rakyat) harus berdasarkan atas aturan"aturan hukum dan bukan berdasarkan
atas kekuasaan. 'ukum di$adikan sebagai panglima dalam kehidupan
bernegara.
1omentum re2ormasi tahun 1993 yang diawali dengan tumbangnya
orde baru kembali menegaskan bahwa hukum adalah panglima dalam
kehidupan bernegara. #ukan ekonomi atau politik sebagaimana yang
diangung"agungkan pada era orde baru. *ebagai panglima dalam kehidupan
bernegara hukum diharapkan mampu mengakomodasi kepentingan warga
negara tanpa membedakan suku agama ras dan golongan.
4ita"cita re2ormasi yang menghendaki adanya pemerintahan demokrasi
!ndonesia baru pembenahan dibidang hukum men$adi prioritas utama. UUD
1945 yang telah mengalami empat kali amanden merupakan salah satu
langkah positi2 dalam pembenahan hukum. *esuatu yang dianggap tabu pada
1
5ohni .a$wan *' 1' Ph.D Disampaikan pada kuliah 2ilsa2at hukum untuk
1ahasiswa Program 1agister !lmu 'ukum Uni6ersitas 5ambi *enin 19 7ktober +889.
0
masa orde baru. -idak bisa disangkal bertahannya pemerintahan mantan
Presiden *oeharto selama 0+ tahun memimpin /epublik ini salah satu
penyebabnya adalah UUD 1945 (sebelum amanden) memang menghendaki
demikian. UUD 1945 memungkinkan presiden untuk kembali mencalonkan
diri setelah dua kali men$abat tanpa ada pembatasan.
Pelaksanaan hukum di !ndonesia sering dipahami dari sudut pandang
yang berbeda. 'ukum berposisi sebagai penolong bagi pihak yang
diuntungkan dan men$adi ke$am bagi pihak yang dirugikan. 'ukum harus
bersikap netral bagi setiap pencari keadilan dan bukan bersi2at diskriminati2
memihak pada yang kuat dan berkuasa.
Permasalahan hukum di !ndonesia timbul karena beberapa hal baik
dari sistem peradilan perangkat hukum inkonsistensi penegakkan hukum
inter6ensi kekuasaan maupun perlindungan hukum. #anyak perkara yang
melibatkan pihak penguasa atau oknum aparat penegak hukum yang bias
sebelum masuk pengadilan atau diputus bebas oleh hakim. 'al ini akan
memunculkan pemahaman ketidak percayaan masyarakat terhadap hukum.
B. Pr'('%a# Ma%a!a&
#erdasarkan latar belakang masalah maka penulis akan mengangkat
permasalahan dalam makalah ini yakni%
1. 1engapa penegakkan hukum di !ndonesia tidak
ber$alan sesuai dengan tu$uan9
+. #agaimana pengaruh penegakkan hukum terhadap
pelaksanaan good governance9
4
BAB II
PEMBAHASAN
*alah satu 2ungsi hukum adalah alat penyelesaian sengketa atau kon2lik
disamping 2ungsi yang lain sebagai alat pengendalian sosial dan alat rekayasa
sosial. :una terciptanya ketertiban didalam masyarakat diperlukan suatu tatanan.
'ukum sebagai salah satu bentuk tatanan disamping kebiasaan dan kesusilaan
berperan besar dalam terciptanya ketertiban. 'ukum disini adalah hukum tertulis
seperti peraturan perundang"undang putusan hakim (jurisprudensi) per$an$ian
(traktat).
Perkembangan ilmu hukum diawali oleh 2ilsa2at dan disusul oleh dogmatik
hukum (ilmu hukum positi2). Diantara keduanya terdapat perbedaan yang ta$am.
;ilsa2at hukum sangat spekulatif sedangkan hukum positi2 sangat teknis.
*ehingga untuk men$ebatani keduanya diperlukan teori hukum yang semula
berbentuk a$aran hukum umum (algemene rechtsleer). -eori hukum berisi ciri"ciri
umum seperti asas"asas hukum maupun permasalahan yang sama dari berbagai
sistem hukum.
+
Dogmatik hukum (ilmu hukum positi2) teori hukum 2ilsa2at hukum pada
akhirnya harus diarahkan kepada praktik hukum. Praktik hukum menyangkut dua
aspek utama yaitu pembentukan hukum dan penerapan hukum.
0
&edua aspek
+
Philipus 1. 'ad$on -atiek *ri D$atmiati !rgumentasi "ukum :ad$ah 1ada Uni6ersity
Press <ogyakarta +889 hal. 9.
0
#bid hal. 18.
5
tersebut diharapkan mampu mengatasi ge$ala hukum yang timbul dimasyarakat
sebagaimana tertuang dalam dogmatik hukum.
A. P#$a""a# H'"'( )Law Enforcement*
1ontes=uieu membagi kekuasaan dalam tiga bidang yakni eksekutif
yudikatif dan legislatif yang selan$utnya dikenal dengan -rias Politika.
!ndonesia berdasarkan UUD 1945 tidak menganut paham -rias Politika.
1eski demikian pelembagaan berbagai kekuasaan negara menun$ukkan
dengan tegas bahwa para perumus UUD 1945 sangat dipengaruhi oleh a$aran
-rias Politika.
4
Pelembagaan berbagai kekuasaan negara dalam UUD 1945
tidak dipisahkan secara tegas yang akan menimbulkan checking power with
power. .amun demikian masing"masing lembaga pemegang kekuasaan tetap
ada keterkaitan dan koordinasi (checks and balances).
*e$ak bergulirnya re2ormasi tahun 1993 yang menumbangkan re>im
orde baru telah membawa perubahan besar dalam bidang kehidupan politik
dan hukum di !ndonesia. Dalam bidang politik telah banyak bermunculan
partai"partai politik dan masyarakat diberikan kebebasan dalam membentuk
dan memilih partai politik sesuai dengan aspirasinya. Dalam bidang hukum
adanya amandemen UUD 1945 yang di$adikan dasar untuk menyelaraskan
berbagai peraturan perundang"undangan dibawah UUD untuk mencapai
tu$uan negara.
1eski re2ormasi telah berhasil mengganti kepemimpinan nasional
bukan berarti permasalahan telah selesai. Dalam bidang hukum munculnya
4
1oh. 1ah2ud 1D $ergulatan $olitik dan "ukum di#ndonesia :ama 1edia
<ogyakarta 1999 hal. +74.
?
kasus korupsi yang melibatkan pe$abat baik dipusat maupun didaerah
munculnya Peraturan Daerah (Perda) yang bertentangan dengan peraturan
yang lebih tinggi timbulnya perselisihan antara lembaga penegak hukum
seperti kepolisian dengan &P& dan masih banyak permasalahan negara yang
butuh penanganan yang serius dari pemerintah. Proses penegakkan hukum
masih diskrimitatif dan tidak konsisten serta parameter yang digunakan tidak
ob$ekti2 dan cendrung mengedepankan kepentingan kelompok tertentu.
Per$alanaan re2ormasi selama hampir sebelas tahun telah menyisakan
permasalahan yang sama dengan masa orde baru yaitu transparansi dalam
penegakkan hukum. 'ukum harus diposisikan sebagai panglima dalam
tingkah laku kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara. #aik
masyarakat aparat pemerintah termasuk didalamnya aparat penegak hukum
harus tunduk pada hukum tanpa adanya diskriminati2 dan segala permasalahan
hukum wa$ib diselesaikan melalui prosedur hukum yang berlaku.
Penegakkan hukum di !ndonesia saat ini masih $auh dari harapan.
*uatu gambaran diperoleh dalam penegakkan hukum di !ndonesia yakni
hukum akan ditegakkan manakala pihak"pihak yang terlibat adalah
masyarakat lemah. .amun hukum akan kehilangan 2ungsinya manakala pihak
yang terlibat menyangkut atau ada sangkut pautnya dengan oknum aparat
penegak hukum penguasa dan pengusaha (orang kaya).
*alah satu contoh dari gambaran tersebut adalah penanganan kasus
dugaan suap P- 1asaro /adiokom yang menimbulkan permasalahan hukum
antara pimpinan &P& nonakti2 dengan &abareskrim 1abes Polri. -idak
7
transparannya proses pemeriksaan dan penyelidikan serta pengalaman masa
lalu terhadap kiner$a kepolisian yang buruk menimbulkan opini masyarakat
yang tidak percaya kepada hukum. -ekad pemberantasan korupsi di !ndonesia
semakin kabur dan tidak $elas. Aparat penegak hukum yang diharapkan
mampu melaksanakan pemberantasan korupsi ternyata diduga tersangkut
kasus korupsi. Dalam hal ini hukum tidak ber2ungsi dengan baik.
1enurut *oer$ono *oekamto hukum dapat ber2ungsi dengan baik
diperlukan keserasian dan hubungan antara empat 2aktor yakni%
1. 'ukum dan peraturan itu sendiri.
&emungkinannya adalah bahwa ter$adi ketidak cocokan dalam
peraturan perundang"undangan mengenai bidang"bidang kehidupan
tertentu. &emungkinan lainnya adalah ketidakcocokan antara
peraturan perundang"undangan dengan hukum tidak tertulis atau
hukum kebiasaan. &adangkala ketidakserasian antara hukum
tertulis dengan hukum kebiasaan dan seterusnya.
+. 1entalitas Petugas yang menegakkan hukum.
Penegak hukum antara lain mencakup hakim polisi $aksa
pembela petugas pemasyarakatan dan seterusnya. Apabila
peraturan perundang"undangan sudah baik akan tetapi $ika mental
penegak hukum kurang baik maka akan ter$adi pada sistem
penegakkan hukum.
0. ;asilitas yang diharapkan untuk mendukung pelaksanaan hukum.
&alau peraturan perundang"undangan sudah baik dan $uga
mentalitas penegaknya baik akan tetapi 2asilitas kurang memadai
maka penegakkan hukum tidak akan ber$alan dengan semestinya.
4. &esadaran dan kepatuhan hukum dari para warga masyarakat.
1enurut @awrence 1eir ;riedman (19751993) terdapat tiga unsur
dalam sistem hukum yakni *truktur (Structure) substansi (Substance) dan
&ultur 'ukum (Legal Culture).
5
&endala penegakkan hukum di !ndonesia
disebabkan oleh keterpurukan dalam tiga unsur sistem hukum yang
mengalami pergeseran dari cita"cita dalam UUD 1945. *ebagai sumber hukum
5
Achmad Ali Keterpurukan "ukum di #ndonesia $enyebab dan Solusinya :halia
!ndonesia 4iawi"#ogor 4etakan &edua +885 hal. 1.
3
tertinggi UUD 1945 telah menggariskan dasar bagi terlaksananya
pemerintahan yang baik (good governance).
+. S',%ta#%- H'"'( )legal substance*.
*ubstansi $uga berarti produk yang dihasilkan oleh orang yang
berada dalam sistem hukum yang mencakup keputusan yang mereka
keluarkan aturan baru yang mereka susun. *ubstansi $uga mencakup
hukum yang hidup (living law) bukan hanya aturan yang ada dalam kitab
undang"undang (law books).
?
!dealnya tatanan hukum nasional mengarah
pada penciptaan sebuah tatanan hukum nasional yang bisa men$amin
penyelenggaraan negara dan relasi antara warga negara pemerintah dan
dunia internasional secara baik. -u$uan politik hukum yaitu menciptakan
sebuah sistem hukum nasional yang rasional transparan demokratis
otonom dan responsi2 terhadap perkembangan aspirasi dan ekspektasi
masyarakat bukan sebuah sistem hukum yang bersi2at menindas ortodoks
dan reduksionistik.
7
*ubstansi hukum berkaitan dengan proses pembuatan suatu produk
hukum yang dilakukan oleh pembuat undang"undang. .ilai"nilai yang
berpotensi menimbulkan ge$ala hukum dimasyarakat dirumuskan dalam
suatu peraturan perundang"undangan. *edangkan pembuatan suatu produk
perundang"undangan dipengaruhi oleh suasana politik dalam suatu negara.
*eringkali substansi hukum yang termuat didalam suatu produk
perundang"undangan dipengaruhi oleh kepentingan"kepentingan kelompok
?
#bid hal. +.
7
!mam *yaukani A. Ahsin -hohari %asar&dasar $olitik "ukum P- /a$agra2indo
Persada 5akarta +883 hal. 7+.
9
tertentu. *ehingga hukum yang dihasilkan tidak resposif terhadap
perkembangan masyarakat. Akibat yang lebih luas adalah hukum
di$adikan sebagai alat kekuasaan dan bukan sebagai pengontrol kekuasaan
atau membatasi kesewenangan yang sedang berkuasa.
Peraturan perundang"undangan dibuat oleh kekuasaan yang
diberikan wewenang oleh undang"undang. 1enurut UUD 1945 kekuasaan
membuat undang"undang diberikan kepada DP/ sebagai legislatif dan
Presiden sebagai 'ksekutif. Dalam Pasal 5 ayat (1) UUD 1945
menyebutkan bahwa APresiden berhak menga$ukan rancangan undang"
undang kepada Dewan Perwakilan /akyatB. Pasal +8 ayat (1) UUD 1945
menyebutkan bahwa ADewan Perwakilan /akyat memegang kekuasaan
membentuk undang"undangB.
3
/ancangan undang"undang tersebut dibahas
secara bersama"sama antara DP/ dan Presiden untuk mendapatkan
persetu$uan secara bersama.
DP/ sebagai lembaga legislatif yang salah satu tugasnya adalah
membuat undang"undang. Produk undang"undang yang dihasilkan harus
sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat berbangsa dan
bernegara yang tidak bertentangan dengan konstitusi negara. Untuk saat
ini hampir sebahagian besar produk perundang"undangan yang dihasilkan
lembaga DP/ masih $auh dari harapan. -erdapat beberapa peraturan
perundang"undangan yang tidak rele2an dan cendrung dipaksakan serta
tidak responsi2.
3
Amandemen pertama UUD 1945.
18
#ahkan dalam UU kesehatan yang baru dikeluarkan salah satu
contoh ayat yang mengatur tentang tembakau tidak tercantum. -idak
diaturnya (hilangnya) ayat tentang tembakau dalam UU &esehatan
mencerminkan bahwa kualitas dari anggota DP/ patut diragukan.
1enurut *at$ipto /ahard$o yang mengutib dari /adbruch terdapat
nilai"nilai dasar dari hukum yaitu &eadilan &egunaan dan &epastian
hukum.
9
-idak $arang ketiga nilai dasar hukum tersebut saling
bertentangan dalam penegakkan hukum. #ila hal tersebut ter$adi maka
yang harus diutamakan adalah keadilan mengingat tu$uan hukum adalah
terciptanya rasa keadilan dimasyarakat.
Peraturan perundang"undangan yang tidak responsi2 dan
demokratis hanya akan menimbulkan opini dimasyarakat yang dapat
menggangu stabilitas hukum keamanan ekonomi dan politik. *ehingga
untuk membentuk peraturan perundang"undangan yang sesuai dengan
aspirasi yang berkembang dimasyarakat harus bebas dari inter6ensi dan
kepentingan pihak"pihak atau kelompok tertentu.
2. Str'"t'r H'"'(.
*truktur adalah kerangka atau rangkanya bagian yang tetap
bertahan bagian yang memberi semacam bentuk dan batasan secara
keseluruhan.
18
*truktur hukum merupakan institusionalisasi kedalam
beradaan hukum. *truktur hukum disini meliputi lembaga negara penegak
hukum seperti Pengadilan &e$aksaan &epolisian Ad6okat dan lembaga
9
*at$ipto /ahard$o #lmu "ukum P- 4itra Aditya #akti #andung 4etakan kelima +888
hal. 19.
18
Achmad Ali (p Cit.
11
penegak hukum yang secara khusus diatur oleh undang"undang seperti
&P&. &ewenangan lembaga penegak hukum di$amin oleh undang"undang.
*ehingga dalam melaksanakan tugas dan tanggung$awabnya terlepas dari
pengaruh kekuasaan pemerintah dan pengaruh"pengaruh lain.
-ermasuk dalam struktur hukum yakni hirarki peradilan umum di
!ndonesia dan unsur struktur yang meliputi $umlah dan $enis pengadilan
yurisdiksinya $umlah hakim agung dan hakim lainnya.
-erdapat adagium yang menyatakan fiat justitia et pereat mundus
(meskipun dunia ini runtuh hukum harus ditegakkan). 'ukum tidak dapat
ber$alan atau tegak bila tidak ada aparat penegak hukum yang kredibilitas
kompeten dan independen. *eberapa bagusnya suatu peraturan perundang"
undangan bila tidak didukung dengan aparat penegak hukum yang baik
maka keadilan hanya angan"angan.
*udah terlalu sering kita mendengar bahkan melihat diberbagai
pemberitaan media massa adanya oknum aparat penegak hukum yang
melakukan penyelewengan terhadap perkara"perkara tertentu demi
kepentingan pribadi maupun kelompoknya. &etika penegak hukum
memiliki kepentingan terhadap suatu perkara maka se$ak saat itulah
hukum dikesampingkan. *ungguh ironis disaat masyarakat menghendaki
terciptanya keadilan tercoreng oleh perbuatan yang dilakukan oknum
aparat penegak hukum.
&ebebasan peradilan adalah merupakan essensilia daripada suatu
negara hukum sehingga oleh karena tegaknya prinsip"prinsip daripada
1+
suatu negara hukum sebagian besar adalah tergantung dari ada atau
tidaknya kebebasan peradilan didalam negara tersebut.
11
*ebagai sarana
parameter penerapan demokrasi kebebasan badan peradilan dalam
memeriksa dan memutus perkara harus di$amin oleh konstitusi.
1ahkamah Agung sebagai badan peradilan tertinggi yang bukan
sa$a sebagai tempat terakhir menentukan hukum dalam arti konkret akan
tetapi $uga sebagai tempat melahirkan asas dan kaedah hukum baru serta
teori"teori baru mengenai hukum.
1+
1akamah Agung $uga memiliki
kewenangan membatalkan putusan atau penetapan pengadilan"pengadilan
dari semua lingkungan peradilan pada tingkat kasasi sebagaimana
diamanatkan dalam Pasal 08 ayat (1) UU .o. 5 -ahun +884 tentang
Perubahan Atas UU .o. 14 -ahun 1935 tentang 1akamah Agung.
;ungsi kontrol dari 1akamah Agung mempunyai arti penting bagi
usaha penegakkan hukum di !ndonesia karena dengan e2ekti2nya 2ungsi
kontrol maka usaha penegakkan hukum men$adi lebih ter$amin. Patut
disayangkan sekalipun 2ungsi ini tetap ber$alan namun tidak begitu e2ekti2
bahkan sekarang banyak bermunculan makelar kasus yang berkeliaran di
lingkungan 1akamah Agung. #agaimana akan melakukan 2ungsi kontrol
terhadap pengadilan lain $ika dari dalam sendiri tidak mampu melakukan
kontrol atau pengawasan.
*ebagai contoh adalah lemahnya pengawasan 1akamah Agung
dalam bidang administrasi putusan kasasi yang berakibat munculnya
11
Abdurrahman *' !neka )asalah dalam $raktek $enegakan "ukum di #ndonesia,
Alumni #andung 1938 hal. 1.
1+
#agir 1anan eori dan $olitik Konstitusi ;'. U! Press <ogyakarta +884 hal. 11?.
10
putusan palsu (kasasi palsu). *istem 1A yang tertutup dan publik tidak
memiliki akses mengikuti sampai tuntas sebagai salah satu 2aktor
penyebabnya. *ehingga perlu adanya pembaharuan di 1A yang meliputi
'akim Agung dan tata ker$a sistem kendali administrasi atau pembaharuan
yang menyeluruh. Dengan kekuasaan dan 2asilitas yang semakin besar
disatu pihak dan tidak ada pengawasan eksternal dipihak lain dapat
men$adikan 1A lebih menyeramkan dari keadaan sekarang.
10
Penegak hukum yang bertugas menerapkan hukum mencakup
ruang lingkup yang sangat luas meliputiC petugas strata atas menengah
dan bawah. 1aksudnya adalah sampai se$auhmana petugas harus memiliki
suatu pedoman salah satunya peraturan tertulis yang mencakup ruang
lingkup tugasnya. Dalam penegakkan hukum kemungkinan penegak
hukum mengahadapi hal"hal sebagai berikut%
14
a). *ampai se$auhmana petugas terikat dengan peraturan yang ada
b). *ampai batas"batas mana petugas berkenan memberikan kebi$akan
c). -eladan macam apakah yang sebaiknya diberikan oleh petugas
kepada masyarakat
d). *ampai se$auhmanakah dera$at sinkronisasi penugasan yang
diberikan kepada para petugas sehingga memberikan batas"batas yang
tegas pada wewenangnya.
@emahnya mentalitas aparat penegak hukum mengakibatkan
penegakkan hukum tidak ber$alan sebagaimana mestinya. #anyak 2aktor
10
#bid hal. 117.
14
Dainuddin *ilsafat "ukum *inar :ra2ika 5akarta +88? hlm. 95.
14
yang mempengaruhi lemahnya mentalitas aparat penegak hukum
diantaranya lemahnya pemahaman agama ekonomi proses rekruitmen
yang tidak transparan dan lain sebagainya. *ehingga dapat dipertegas
bahwa 2aktor penegak hukum memainkan peran penting dalam
mem2ingsikan hukum. &alau peraturan sudah baik tetapi kualitas penegak
hukum rendah maka akan ada masalah. Demikian $uga apabila
peraturannya buruk sedangkan kualitas penegak hukum baik
kemungkinan munculnya masalah masih terbuka.
.. B'/a0a H'"'(.
&ultur hukum menurut @awrence 1eir ;riedman (+881%3) adalah
sikap manusia terhadap hukum dan sistem hukum"kepercayaan nilai
pemikiran serta harapannya. &ultur hukum adalah suasana pemikiran
sosial dan kekuatan sosial yang menentukan bagaimana hukum digunakan
dihindari atau disalahgunakan.
15

'ukum dipercaya sebagai suatu lembaga penyeimbang yang kuat
terhadap ancaman disintegrasi dalam hidup bermasyarakat akibat benturan
kekuatan yang sama"sama ingin berkuasa dan sekaligus membatasi
kesewenangan yang sedang berkuasa. 'ukum dalam bentuknya yang asli
bersi2at membatasi kekuasaan dan berusaha untuk memungkinkan
ter$adinya keseimbangan dalam hidup bermasyarakat. #erbeda dengan
kekuasaan yang agresi2 dan ekspansionis hukum cendrung bersi2at
15
Achmad Ali (p Cit hal. +.
15
kompromistis damai dan penuh dengan kesepakatan"kesepakatan dalam
kehidupan sosial dan politik.
1?
'ukum bisa beker$a sesuai dengan 2ungsinya $ika masyarakat
patuh dan tunduk terhadap hukum yang berlaku. 'al ini bukan berarti
penyelesaian sengketa dimasyarakat diluar institusi hukum tidak
dibenarkan. &onstitusi sendiri mengakui hal tersebut yakni dalam Pasal
13# ayat (+) UUD 1945 yang menyatakan bahwa
.egara mengakui dan menghormati kesatuan"kesatuan
masyarakat hukum adat beserta hak"hak tradisionalnya sepan$ang
masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan
prinsip .egara &esatuan /epublik !ndonesia yang diatur dalam
Undang"undang.
17
Peristiwa penyelesaian sengketa diluar institusi hukum oleh
masyarakat dibenarkan dan di$amin oleh konstitusi sepan$ang penyelesaian
tersebut sesuai dengan undang"undang yang berlaku serta norma"norma
yang ada dimasyarakat. *engketa masyarakat adat yang telah diselesaikan
melalui mekanisme hukum adat hendaknya negara tidak mencapurinya
dalam arti tidak diproses kemabali lewat pengadilan. #ila hal tersebut
ter$adi akan menimbulkan sengketa antara masyarakat adat dengan negara.
*ebagai contoh sengketa antar masyarakat adat *uku Anak Dalam yang
ter$adi di &abupaten *arolangun 5ambi yang telah diselesaikan melalui
hukum adat masing"masing namun diambil alih oleh P. *arolangun.
1?
Peter 1ahmud 1ar>uki $engantar #lmu "ukum Prenada 1edia :roup 5akarta +889
hal. 30.
17
Amandemen kedua UUD 1945.
1?
Akibat dari hal tersebut masyarakat *uku Anak Dalam menentang dan
timbul kon2lik dengan pengadilan.
1asyarakat yang menyerahkan sengketa atau permasalahan
hukumnya kepada institusi hukum kecuali didorong oleh kepentingan
terlihat $uga adanya 2aktor"2aktor seperti ide sikap keyakinan harapan
dan pendapat mengenai hukum. 7rang secara sadar datang kepada hukum
(pengadilan) disebabkan oleh penilaian yang positi2 mengenai institusi
hukum. Dengan demikian keputusan untuk membawa sengketa tersebut
kedepan pengadilan pada hakikatnya merupakan hasil positi2 dari
beker$anya berbagai 2aktor tersebut.
13
Penyelesaian sengketa melalui pengadilan merupakan wu$ud
kepercayaan masyarakat terhadap tegaknya hukum di !ndonesia.
&epercayaan masyarakat terhadap hukum akan bergeser manakala hukum
tersebut tidak dapat memberikan $aminan keadilan dan menimbulkan
kerugian baik materi maupun non materi. #erbelit"belitnya proses
peradilan menyebabkan para pihak yang terlibat menghendaki
penyelesaian secara cepat dengan berbagai cara.
4ara yang ditempuh tersebut terkadang bertentangan dengan aturan
hukum yang berlaku dan aparat penegak hukum sendiri membuka peluang
terhadap cara yang dilakukan para pihak. *ehingga dampak yang lebih
luas adalah budaya hukum yang terbentuk dimasyarakat tidak selaras
dengan tu$uan dan cita"cita hukum. 'ukum di$adikan bisnis bagi para
13
*at$ipto /ahard$o (p Cit hal. 154 E 155.
17
pihak yang terlibat beserta aparat penegak hukum yang didalamnya
terdapat tawar"menawar perkara.
*ebagai contoh kecil rusaknya budaya hukum dimasyarakat yakni
penyelesaian terhadap pelanggaran lalu lintas yang dilakukan melalui
proses damai antara aparat penegak hukum dengan masyarakat yang
melanggar. Proses damai tersebut berisi tawar"menawar harga sebuah
pelanggaran. *elain itu $uga usaha masyarakat untuk menghidar bila sudah
berhadapan dengan permasalahan hukum. 'al tersebut lebih disebabkan
karena masyarakat tidak percaya terhadap proses hukum di !ndonesia.
#udaya hukum erat kaitannya dengan kesadaran hukum
masyarakat. *emakin tinggi kesadaran hukum masyarakat maka akan
tercipta budaya hukum yang baik dan dapat merubah pola pikir
masyarakat mengenai hukum selama ini. *ecara sederhana tingkat
kepatuhan masyarakat terhadap hukum merupakan salah satu indikator
ber2ungsinya hukum.
#aik substansi hukum struktur hukum maupun budaya hukum saling
keterkaitan antara satu dengan yang lain dan tidak dapat dipisahkan. Dalam
pelaksanaannya diantara ketiganya harus tercipta hubungan yang saling
mendukung agar tercipta pola hidup aman tertib tentram dan damai.
Disamping tiga unsur sistem hukum yang penulis sebutkan diatas
kurikulum *1 pada Perguruan -inggi 'ukum di !ndonesia $uga bermasalah.
P-' yang ada di !ndonesia dalam pelaksanaan pendidikan kepada mahasiswa
selalu ter2okus pada pelaksanaanFpenerapan dari suatu produk peraturan
13
perundang"undangan (corong UU).
19
*ehingga hasil yang dicapai oleh
mahasiswa hukum setelah menyelesaikan studinya akan menghasilkan sar$ana
hukum yang berusaha menerapkan peraturan perundang"undangan
sebagaimana adanya.
!dealnya dalam kurikulum pada P-' berorientasi pada%
+8
Law +eform and %evelopment
#us Constituendum
Comperative Law (#us Comperendum)
,lobal rend
1embentuk pemikirFperancangFpembaharuan
Demikian kompleknya permasalahan dalam penegakkan hukum di
!ndonesia yang tidak hanya bermuara pada sistem hukum namun $uga pada
proses penciptaan aparat penegak hukum melalui kurikulum P-' sehingga
untuk pembenahannya dibutuhkan komitmen kuat dan tegas dari pembentuk
kebi$akan dalam merumuskan politik hukum nasional (legislati2 eksekuti2 dan
yudikati2) aparat penegak hukum kalangan akademisi hukum ahli"ahli
hukum dan masyarakat melalui peningkatan kesadaran hukum masyarakat
dengan selalu berpedoman pada landasan 2iloso2is (pancasila) dan
konstitusional (UUD 1945) serta norma"norma yang ada dan berkembang
dimasyarakat.
B. P#$ar'& P#$a""a# H'"'( tr&a/a1 P!a"%a#aa# Good Governance.
19
5ohni .a$wan *' 1' Ph.D Disampaikan pada kuliah 2ilsa2at hukum untuk
1ahasiswa Program 1agister !lmu 'ukum Uni6ersitas 5ambi *enin 19 7ktober +889.
+8
#bid *enin +? 7ktober +889.
19
-bi sociates ibi ius dimana ada masyarakat disitu ada hukum. 'ukum
bukanlah suatu institusi yang statis hukum berubah dari waktu kewaktu.
'ukum berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat. 1unculnya
konsep +ule of Law tidak secara tiba"tiba melainkan hasil dari beberapa proses
perkembangan hukum didunia.
*aat ini negara"negara didunia termasuk !ndonesia pada umumnya
termasuk kedalam kategori hukum yang moderen. 1enurut *at$ipto /ahard$o
modernitas mempunyai ciri"ciri%
+1
1. 1empunyai bentuk tertulis.
+. 'ukum itu berlaku untuk seluruh wilayah negara.
0. 'ukum merupakan instrumen yang dipakai secara sadar untuk
mewu$udkan keputusan"keputusan politik masyarakatnya.
'ukum sebagai sarana pembaharuan dalam masyarakat
++
dapat diamati
dari produk perundang"undang dan yurisprudensi. Pada negara yang menganut
sistem hukum civil law system 2ungsi hukum ini akan terasa karena dalam
civil law system lebih menon$olkan peraturan perundang"undangan. *ehingga
untuk mencapai pembahuruan dalam masyarakat yang mengarah pada
terciptanya kese$ahteraan diperlukan hukum yang baik sesuai dengan hukum
yang hidup didalam masyarakat atau mencerminkan nilai"nilai yang hidup di
masyarakat.
*alah satu ciri hukum moderen yakni hukum merupakan instrumen
yang dipakai secara sadar untuk mewu$udkan keputusan"keputusan politik
+1
#bid hal. +10 E +14.
++
#erasal dari /oscoe Pound dalam bukunya yang terkenal !n #ntroduction to the
$hilosophy of Law (1954).
+8
masyarakatnya. *ebagai salah satu indikator suatu negara telah mengarah pada
hukum moderen bentuk mekanisme dan substansi perundang"undangan
menempati posisi penting. Dalam pembentukan hukum apakah telah rasional
transparan demokratis otonom dan responsi2 terhadap perkembangan aspirasi
dan ekspektasi masyarakat bukan sebuah sistem hukum yang bersi2at
menindas ortodoks dan reduksionistik.
-erciptanya hukum moderen erat kaitannya dengan pelaksanaan good
governance. Untuk melangkah kearah hukum moderen perlu adanya
pembenahan dalam pemerintahan melalui good governance. ,ood
governance menurut @embaga Administrasi .egara (@A.) adalah proses
penyelenggaraan kekuasaan negara dalam melaksanakan penyediaan public
good and service.
+0
Pinto mengartikan governance sebagai praktek
penyelenggaraan kekuasaan dan kewenangan oleh pemerintah dalam
pengelolaan urusan pemerintahan secara umum dan pembangunan ekonomi
pada khususnya.
+4
Dalam Undang"Undang .omor +3 -ahun 1999 tentang
Penyelenggaraan .egara yang #ersih dan #ebas dari &orupsi &olusi dan
.epotisme dinyatakan bahwa dalam rangka mewu$udkan Penyelenggaraan
.egara yang mampu men$alankan 2ungsi dan tugasnya secara sungguh"
sungguh dan penuh tanggung $awab perlu diletakkan asas"asas
penyelenggaraan negara yang mencakup asas kepastian hukum asas tertib
+0
@embaga Administrasi .egara dan #adan Pengawasan &euangan dan Pembangunan
Akuntabilitas dan good :o6ernance 5akarta +888 hal. 1.
+4
Pinto dalam *ad$i$ono *ungsi Kepolisian dalam $elaksanaan ,ood ,overnance
@aks#ang <ogyakarta <ogyakarta 4etakan kedua +885 hal. 138.
+1
penyelenggaraan negara asas kepentingan umum asas keterbukaan asas
proporsionalitas asas pro2esionalitas dan asas akuntabilitas.
&onsep pemerintahan yang baik (good governance) dapat terwu$ud
bila pemerintahan diselenggarakan dengan transparan responsi2 partisipasi2
taat pada ketentuan hukum berorientasi pada konsensus adanya kebersamaan
akuntabilitas dan memiliki 6isi yang strategis. Pemerintahan dikatakan baik
$ika tu$uan bersama di$alankan dengan baik memperhatikan proses pembuatan
keputusan men$alankan 2ungsi peraturan kekuasaan di$alankan sebagaimana
mestinya dan lembaga yang teratur.
,ood governance dilaksanakan dalam rangka demokratisasi kehidupan
berbangsa dan bernegara. *alah satu syarat kehidupan demokrasi adalah
adanya penegakkan hukum yang adil dan dilaksanakan tanpa pandang buluh.
*ebagai langkah awal penciptaan good governance adalah membangun sistem
hukum yang sehat baik perangkat lunak (soft ware) perangkat keras (hard
ware) maupun sumber daya manusia yang men$alankan sistemnya (human
ware).
+5
*umber daya manusia sebagai 2aktor penentu berhasil atau tidaknya
pelaksanaan penegakkan hukum dalam konteks good governance harus
benar"benar memiliki kualitas. &ualitas dalam hal ini ialah kualitas dari segi
keilmuan dalam bidang law making dan law enfocement dengan cara%
+?
1enghilangkan kebi$akan"kebi$akan yang bermasalah dan orientasi
parsial
+5
*ad$i$ono (p.Cit hlm. 139.
+?
5ohni .a$wan *' 1' Ph.D (p.Cit *enin 7 Desember +889.
++
-idak dibenarkan untuk mendatangkan saksi ahli dari kalangan ahliFpakar
hukum pada sidang pengadilan karena asumsinya adalah para penegak
hukum merupakan ahliFpakar dibidang hukum.
Penegakkan hukum harus dengan !lmu 'ukum dan bukan dengan ilmu
lain (powerFpolitik uang)
-u$uan penegakan hukum antara lain adalah untuk men$amin adanya
kepastian hukum yang $uga merupakan salah satu asas umum
penyelenggaraan negara. *etiap tindakan aparat hukum baik pada tingkat
penyelidikan penyidikan penuntutan maupun upaya hukum eksekusi dan
eksaminasi harus selalu berpegang kepada aturan hukum yang $uga
merupakan ciri dari good governance. Penegakkan hukum tidak hanya
dimaksudkan untuk men$atuhkan hukuman kepada setiap pelanggar hukum
penegakkan hukum $uga dimaksudkan agar pelaksanaannya harus selalu
berpedoman kepada tata cara atau prosedur yang telah digariskan oleh
undang"undang dengan memperhatikan budaya hukum yang hidup di
masyarakat terutama harus mampu menangkap rasa keadilan yang hidup di
masyarakat.
Aparat penegak hukum $uga dituntut untuk memperhatikan asas tertib
penyelengaraan negara. *alah satu ciri penegakkan hukum yang baik
tercermin dari tertib administrasi di dalam proses penegakkan hukum serta
adanya keterpaduan dan keserasian antar aparat penegak hukum khususnya
dalam sistem peradilan pidana yang dikenal dengan integrated criminal
justice system. &eterpaduan antar aparat penegak hukum tersebut tidak boleh
+0
disalahartikan sehingga hanya mengedepankan ker$asama antar aparat hukum
sa$a yang dapat mengakibatkan ter$adinya bias yang mengarah kepada tidak
tertibnya administrasi atau bahkan dilanggarnya hukum. &er$a sama antar
aparat hukum dimaksudkan untuk memperlancar upaya penegakkan hukum
sesuai dengan asas cepat sederhana dan biaya ringan serta bebas $u$ur dan
tidak memihak dalam penyelesaian perkara. Dengan kata lain keterpaduan
dimaksudkan untuk terciptanya e2ekti2itas dan e2isiensi yang merupakan ciri
lain dari good governance dengan tetap selalu memperhatikan hukum dan
tertib administrasi.
Aparat penegak hukum yang $uga merupakan bagian dari masyarakat
luas dituntut untuk senantiasa memperhatikan Asas &epentingan Umum.
Aparat penegak hukum harus selalu peka dan aspirati2 terhadap perkembangan
masyarakat yang semakin sadar hukum dan kritis terhadap praktek hukum
yang ada. /e2ormasi hukum sebagai salah satu dari agenda re2ormasi yang
dituntut oleh masyarakat tidak hanya menghendaki adanya perbaikan pada
materi atau peraturan hukum melainkan $uga peningkatan kiner$a aparat
penegak hukum. &epekaan aparat penegak hukum harus tergambar $elas pada
pola perilaku dan pro2esionalisme serta kiner$a aparat penegak hukum yang
merupakan cerminan dari Asas Pro2esionalitas. *etiap aparat penegak hukum
dituntut untuk selalu meningkatkan kemampuan dirinya baik secara teknis
maupun akademis karena hal tersebut merupakan konsekuensi logis dari
cepatnya perkembangan teknologi modern yang $uga berpengaruh kepada
perkembangan psikologi masyarakat modern. Aparat penegak hukum dituntut
+4
untuk selalu bersedia mengikuti perkembangan ilmu sesuai dengan kema$uan
teknologi dengan tanpa meninggalkan sosial budaya bangsanya. ,tika pro2esi
aparat penegak hukum harus selalu diorientasikan kepada kepentingan umum
masyarakatnya.
+5

Anda mungkin juga menyukai