NAMA : RACHMA SURYA M NIM : H311 12 267 KELOMPOK : IV (EMPAT) HARI / TANGGAL PERCOBAAN : SENIN / 10 MARET 2014 ASISTEN : FAUZI ABDILAH
LABORATORIUM KIMIA FISIKA JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014 A. Gliserol 1. Karakteristik Bahan a. Gambar
b. Rumus Struktur
c. Rumus molekul : C 3 H 8 O 3
d. Karakteristik Sifat Fisika - Bentuk : Cairan - Warna : Tidak berwarna - Bau : Tidak berbau e. Karakteristik Sifat Kimia - Massa molar : 92,09 g/mol - Titik lebur : 18 C - Titik didih : 290 C - Densitas : 1,26 g/cm 3
- Tekanan uap : 0,0025 mmHg (pada suhu 50 o C) - Kelarutan dalam air : larut 2. Identifikasi Bahaya - Bila terhirup (inhalasi) dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. - Tertelan dapat menyebabkan mual, sakit kepala diare, dan kerusakan ginjal. - Kontak dengan kulit dan mata dapat mengakibatkan iritasi. - Kronis: Menyebabkan cidera ginjal.
3. Penanggulangan - Bila kontak dengan kulit segera bersihkan dengan air bersih sedikitnya selama 15 menit. Bersihkan baju dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci pakaian dan sepatu sebelum digunakan kembali. Jika terjadi iritasi segera hubungi dokter. - Kontak Mata: Segera siram mata dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit, dan kedip-kedipkan mata sesekali. Dapatkan bantuan medis jika terjadi iritasi. - Bila terhirup keluar dari ruangan untuk menghirup udara yang bersih, bila kesulitan berikan bantuan oksigen. Segera dapatkan bantuan medis.
B. Metanol 1. Karateristik Bahan a. Gambar Bahan
b. Struktur Kimia
c. Rumus Molekul : CH 3 OH d. Karakteristik Sifat Fisika - Bentuk : Cair - Warna : Tidak berwarna (bening) - Bau : Menyengat e. Karakteristik Sifat Kimia - Massa molar : 32,04 g/mol - Titik lebur : -97 C - Titik didih : 64,7 C - Densitas : 0,7918 g/cm 3
- Momen dipol : 1,69 D - pKa : ~ 15,5 - Kelarutan dalam air : larut
2. Identifikasi Bahaya - Bila tertelan walaupun dalam jumlah sedikit dapat berbahaya dan menyebabkan gangguan kesehatan serius seperti koma, kejang, bahkan kematian. - Bila kontak dengan mata dapat menyebabkan kebutaan, tidak tahan cahaya, kabur atau berkabut. - Bila terhirup atau tertelan dapat menyebabkan keracunan. - Kronis: kontak dalam waktu yang lama atau berulang dengan kulit dapat menyebabkan dermatitis. Paparan kronis dapat menyebabkan gangguan reproduksi dan efek teratogenik. Kontak yang terlalu lama dapat menyebabkan liver, ginjal, dan kerusakan hati. 3. Penanggulangan - Kontak mata : segera cuci mata dengan cairan pencuci mata. Mendapatkan bantuan medis dengan segera. - Kontak kulit: Dalam kasus kontak, segera siram kulit dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Dapatkan bantuan medis segera. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali. - Jika tertelan, dapatkan bantuan medis dengan segera. Jangan memberikan apa pun melalui mulut. - Inhalasi : Jika dihirup, lepaskan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan buatan respirasi. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan bantuan medis.
C. Aseton 1. Karakteristik Bahan a. Gambar
b. Struktur Kimia
c. Rumus Molekul : CH 3 COCH 3
d. Karakteristik Sifat Fisika - Bentuk : Cair - Warna : Tidak berwarna - Bau : Tidak berbau e. Karakteristik Sifat Kimia - Massa molar : 58,08 g/mol - Densitas : 0,79 g/cm - Titik leleh : 94,9 C (178,2 K) - Titik didih : 56,53 C (329,4 K) - Kelarutan dalam air : Larut dalam berbagai perbandingan - Viskositas : 0,32 cP pada 20 C
2. Identifikasi Bahaya - Inhalasi : Menghirup uapnya dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Dapat menyebabkan batuk, pusing dan sakit kepala. Konsentrasi yang lebih tinggi dapat menyebabkan sistem saraf pusat depresi, pembiusan, dan pingsan. - Menelan : Menelan jumlah kecil tidak menimbulkan efek berbahaya. Penelanan dalam jumlah besar dapat menyebabkan sakit perut, mual, dan muntah. Respirasi ke dalam paru-paru dapat menghasilkan kerusakan yang parah pada paru-paru. Gejala lainnya berupa inhalasi paralel. - Kontak kulit : Mengiritasi karena tindakan defatting pada kulit. Menyebabkan kulit kemerah-merahan, rasa sakit dan kulit kering. - Kontak mata : Uapnya dapat mengiritasi mata. Percikannya dapat menyebabkan iritasi berat, kemerahan, dan rasa sakit. - Paparan kronis : Berkepanjangan atau berulang kontak dengan kulit, dapat menyebabkan iritasi parah atau dermatitis.
3. Penanggulangan - Inhalasi : Hirup udara segar, jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan, Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Segera lakukan tindakan medis. - Menelan : Jika tertelan, muntah dapat terjadi dengan spontan. Jangan berikan apapun kepada korban dan segera lakukan tindakan medis. - Kontak kulit : Segera basuh kulit dengan air sebanyak-banyaknya minimal 15 menit. Lepaskan pakaian dan sepatu yang tercemar. Cucilah pakaian dan bersihkanlah sepatu sebelum digunakan kembali. - Kontak mata : Segera basuh mata dengan air sebanyak-banyaknya kurang lebih 15 menit, gerakkan kelopak mata ke bawah dan ke atas. Segera lakukan tindakan medis.