Sekitar setahun yang lalu, sebuah pesan singkat dipublikasikan pada halaman utama dari harian Belanda De Volkskrant, untuk mengambil perhatian masyarakat mengenai epidemi yang memprihatinkan dari infeksi meningococcus A di daerah utara Nigeria. Cara itu merupakan upaya yang jarang dilakukan oleh harian nasional Belanda untuk mengangkat topic seperti itu di halaman utamanya. Pada saat yang sama, BMJ melaporkan hal berikut ini:
Epideme Meningitis Melanda Nigeria Bagian Utara Sekurangnya 1650 orang di Nigeria meninggal pada satu bulan terakhir akibat epidemic meningitis di bagian utara dari negara tersebut. Pemerintah Nigeria mendeklarasikan keadaan yang darurat seiring dengan meningkatnya jumlah kematian. Kemudian terdapat juga epidemic dari kolera dan ganstroenteritis. Tim bantuan Mdecins sans Frontiresmenyatakan bahwa wabah infeksi Meningococcus A merupakan infeksi yang jarang terjadi. Angka kematian selam 2 bulan terakhir hampir mencapai 20%. Wilayah yang terkena dampak terburuk termasuk ibukota Utara Kano dan kota-kota di BAuchi, Kebbi, dan KAtsina. Pada akhir bulan yang lalu telah dilaporkan setidaknya ada 7000 kasus, dengan jumlah kedatangan pasien per hari hampir mencapai 3x lipat. 10 orang dari tim medis Mdecins sans Frontires sedang menangani pasien di Kano, dan sukarelawan selanjutnya akan tiba pada akhir minggu ini. Suatu agen telah mengajukan permohonan dana bantuan internasional sebesar 2,5 juta poundsterling untuk program bantuan medis darurat, dengan mengatakan, program bantuan tersebut akan dilaksanakan melalui kerjasama dengan departemen kesehatan federal, dan akan terdiri dari kampanye vaksinasi untuk sekitar 2 juta orang di daerah yang terkena dampak paling parah dan merawat 15000 orang. Kepala informasi komisi tinggi Nigeria di London, Grant Ehiobuche, mengatakan: pemerintah sedang mealakukan berbagai usaha untuk mencegah penyebaran penyakit dan membawa perlengkapan yang diperlukan. Menteri kesehatan di Nigeria, Ikechukwu Maduboke, menyatakan bahwa epidemic ini adalah suatu bencana dan menambahkan: apabila hal ini berlanjut hingga beberapa minggu ke depan, maka akan dibuat pernyataan kondisi darurat. BMJ volume 312, 9 maret 1996
Dihadapkan dengan berita seperti pesan singkat di atas, akan menyadarkan bahwa masalah yang sama dapat terjadi di negara kita sendiri dan pernah terjadi pada masa lalu, tetapi dengan ancaman penyakit yang berbeda. Ini menjadi jelas bahwa keberhasilan pengendalian wabah yang tiba2 atau kejadian luar biasa dari suatu penyakit yang akut tergantung dari kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi berbagai scenario penyakit yang akan timbul, yang membutuhkan langkah2 umum yang harus dilakukan, oleh siapa, pada keadaan yang bagaimana, dan bisa diaplikasikan dengan mudah pada kondisi penyakit yang spesifik yang sedang dihadapi pada masa tersebut. Ini akan menghasilkan perbedaan yang signifikan, tentunya, walaupun tanda bahaya tersebut ditujukan untuk penyakit lama yang sudah diketahui penyebab dan rangkaian perjalannya atau untuk penyakit baru yang tidak diketahui.
ANALISIS
Masalah: 1. Apa saja langkah2 umum yang harus dilakukan untuk suatu ancaman outbreak (kejadian luar biasa)? 2. Siapa yang harus berperan dalam langkah2 tersebut? 3. Pada kondisi seperti apa saja langkah2 tersebut harus segera dilaksanakan? 4. Apakah terdapat perbedaan langkah2 penanganan kejadian luar biasa terhadap penyakit yang sudah lama dan penyakit yang baru muncul? Kalo ada,,apa perbedaannya? 5.