Pengertian Antihistamin (antagonis histamin) adalah zat yang mampu mencegah
penglepasan atau kerja histamin. Terdapat beberapa jenis, yang dikelompokkan berdasarkan sasaran kerjanya terhadap reseptor histamin : 1. Antagonis Reseptor Histamin H1 Secara klinis digunakan untuk mengobati alergi. Berikut adalah penggolongan antihistamin (AH 1 ), dosis, dan masa kerjanya.
Antihistamin Generasi I Entanolamin Karbinoksamin - Dosis dewasa 4-8 mg - Masa kerja 3-4 jam Difenhidramin - Dosis dewasa 25-50 mg - Masa kerja 4-6 jam Dimenhidrinat - Dosis dewasa 50 mg - Masa kerja 4-6 jam Etilenediamin Pirilamin - Dosis dewasa 25 50 mg - Masa kerja 4 6 jam Tripelenamin - Dosis dewasa 25 50 mg - Masa kerja 4 6 jam Piperazin Hidroksizin - Dosis dewasa 25 100 mg - Masa kerja 6 24 jam Siklizin - Dosis dewasa 25 50 mg - Masa kerja 4 6 jam Meklizin - Dosis dewasa 25 50 mg - Masa kerja 12 24 jam
Alkilamin Klorfeniramin - Dosis dewasa 4 8 mg - Masa kerja 4 6 jam Bromfeniramin - Dosis dewasa 4 -8 mg - Masa kerja 4 6 jam Derivat fenotiazin Prometazin - Dosis dewasa 10 25 mg - Masa kerja 4 6 jam Lain lain Siproheptadin - Dosis dewasa 4 mg - Masa kerja 6 jam Mebhidrolin napadisilat - Dosis dewasa 50 100 mg - Masa kerja 4 jam
Antihistamin Generasi II Astemizol - Dosis dewasa 10 mg - Masa kerja < 24 jam Feksofenadin - Dosis dewasa 60 mg - Masa kerja 12 24 jam Lain lain Loratidin - Dosis dewasa 10 mg - Masa kerja 24 jam Setirizin - Dosis dewasa 5 10 mg - Masa kerja 12 24 jam
Indikasi pemberian AH 1 adalah untuk pengobatan simtomatik berbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan.
2. Antagonis reseptor H 2 ( AH 2 ) Antagonis reseptor H 2 bekerja menghambat sekresi asam lambung. Penghambat sekresi asam yang ada dewasa ini adalah simetidin, Ranitidin, Famotidin, dan nizatidin.