Anda di halaman 1dari 29

Benign Paroxysmal Postural Vertigo (BPPV)

Siti Noraishah Binti Omar


102009307
Kampus Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Jaan !r"una Utara No#$ Jakarta Barat 11%70
nor&aishah91'(ahoo)com)m(
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Kalau kita perhatikan sebenarnya fungsi keseimbangan merupakan fungsi yang
amat vital bagi manusia seperti halnya panca-indera kita. Kita merasa fungsi
keseimbangan merupakan fungsi yang semestinya kita miliki dan tidak akan pernah
terganggu. Kenyataannya ada seseorang yang mengalami gangguan keseimbangan
walaupun badannya kekar dan kuat tetapi kalau berdiri saja mau jatuh (limbung),
sehingga akan terganggu dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Untuk mampu
berdiri dalam keadaan seimbang setelah dilahirkan, manusia normal membutuhkan
waktu belajar kurang-lebih satu tahun.
istem keseimbangan merupakan kelompok organ yang selalu bekerja sama
dalam mempertahankan tubuh dan keseimbangan baik dalam keadaan statis (diam)
maupun dinamis (bergerak). ecara anatomi sistem keseimbangan terdiri dari sistem
vestibuler, visual (penglihatan) dan propioseptif (somatosensorik). istem vestibuler
dibagi menjadi dua yaitu vestibuler perifer dan sentral. istem vestibuler perifer
terdiri dari organ vestibuler yang terdapat di telinga dalam, nervus vestibularis (!
"###) dan ganglion vestibularis. edangkan sistem vestibuler sentral terdiri dari
nukleus vestibularis di batang otak, serebelum, talamus dan korteks serebri.
ecara umum sistem vestibuler berperan sebagai pemberi informasi dari dalam
(internal reference) yaitu memberitahu otak tentang bagaimana posisi kepala kita
berorientasi terhadap ruangan di sekitarnya. $i lain pihak sistem visual dan
propioseptik%somatosensorik berperan sebagai pemberi informasi dari luar (e&ternal
references). istem visual berperan memberi tahu otak tentang posisi tubuh terhadap
lingkungan berdasarkan sudut dan jarak dengan obyek sekitarnya, sedangkan sistem
propioseptik memberitahu otak tentang titik tumpu beban tubuh. Ketiga sistem tersebut
selalu bekerja sama dalam mempertahankan keseimbangan tubuh. 'ika ada perbedaan
antara informasi dari dalam dan informasi dari luar, maka otak akan terganggu dalam
memberikan suatu persepsi gerakan, sehingga terjadilah gangguan keseimbangan. 'adi
sistem keseimbangan adalah usaha tubuh (vestibuler, visual dan propioseptik) untuk
mempertahankan tubuh agar tetap seimbang pada titik tumpunya dari pengaruh gaya
gravitasi dan berat badan baik dalam keadaan diam (statis) dan bergerak (dinamis). 'ika
sistem keseimbangan kita (vestibuler, visual dan propioseptik) terserang suatu penyakit
atau gangguan dan tubuh tidak bisa menanggulanginya (melakukan kompensasi) maka
terjadilah gangguan keseimbangan.
2. Tujuan
(dapun tujuan pembuatan makalah ini, di antaranya)
*. +emahami cara anamnesis tepat untuk mendapatkan informasi penting dari
pasien untuk membantu diagnosis masalah gangguan keseimbangan pada pasien
(vertigo)
,. +engetahui dan memahami cara-cara pemeriksaan baik fisik maupun penunjang
yang bisa digunakan untuk membantu diagnosis pada gangguan keseimbangan
(vertigo)
-. +emahami etiologi dan faktor resiko dari gangguan keseimbangan (vertigo)
.. +engetahui epidemiologi dari gangguan keseimbangan (vertigo)
/. +engetahui patofisiologi ganggaun keseimbangan (vertigo)
0. +enentukan diagnosis dari ganggaun keseimbangan (vertigo)
1. +engetahui komplikasi dari ganggaun keseimbangan (vertigo)
2. +engetahui penatalaksanaan ganggaun keseimbangan (vertigo)
34. +engetahui langkah-langkah preventif ganggaun keseimbangan (vertigo)
33. +engetahui prognosis ganggaun keseimbangan (vertigo)
BAB II
Isi/Pembahasan
1. Anamnesis
(namnesis secara umum
(namnesis adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara. (namnesis
dapat dilakukan langsung kepada pasien, yang disebut autoanamnesis, atau
dilakukan terhadap orang tua, wali, orang yang dekat dengan pasien, atau sumber
lain, disebut sebagai aloanamnesis. 5ermasuk didalam aloanamnesis adalah semua
keterangan dokter yang merujuk, catatan rekam medik, dan semua keterangan yang
diperoleh selain dari pasiennya sendiri.
3. #dentitas lengkap pasien
*. Keluhan utama yang membawanya datang berjumpa dokter
,. 6iwayat penyakit sekarang
-. 6iwayat perjalanan penyakit
.. 7erita kronologis, rinci, jelas tentang keadaan pasien sebelum ada keluhan sampai
datang berobat
/. 8engobatan sebelumnya dan hasilnya (macam obat dan lain-lain)
0. 5indakan sebelumnya (misalnya suntikan)
1. 6eaksi alergi
2. 8erkembangan penyakit 9 gejala sisa% cacat
34. 6iwayat penyakit pada anggota keluarga, tetangga
33. 6iwayat penyakit lain yg pernah diderita sebelumnya% 6iwayat penyakit terdahulu
3*. 6iwayat keluarga dan penyakit sebelumnya
3,. (ktifitas fisik sehari-hari
3-. (pakah keluhan yang dialami mengganggu aktivitas harian.
(namnesis khusus untuk pasien keluhan pusing%vertigo
*,,,-,.
uatu anamnesis yang teliti dapat memperkirakan diagnosis sesuatu penyakit yang
mana selanjutnya dapat di konfirmasi dengan pemeriksaan fisik dan penunjang. Dokter akan
mengambil segala informasi yang akan membantunya dalam menegakkan diagnosis. Antaranya:
#dentitas) nama, umur, jenis kelamin dan pekerjaannya.
Keluhan utama) pernyataan dalam bahasa pasien tentang permasalahan yang
sedang dihadapinya. +enurut kasus wanita usia .3 tahun sejak * minggu terakhir
merasa pusing berputar yang terjadi kira 9 kira selama 3 menit tetapi terjadi
beberapa kali dalam sehari. Keluhan timbul bila pasien berubah posisi sewaktu
tidur, bangun tidur, membungkuk dan kemudian tegak kembali. 8asien juga
merasa mual tetapi tidak muntah.
6iwayat penyakit sekarang dan riwayat penyakit terdahulu. $okter akan
menanyakan gejala yang dihadapi pasien. (dakah pasien mengalami gejala 9
gejala yang disebutkan di bawah)
8using: bentuk vertigonya, yaitu melayang, goyang, berputar, tujuh
keliling, rasa naik perahu dan sebagainya)
8ernah pengsan
+untah
+ual
8englihatan kabur
8erlu diketahui juga keadaan yang memprovokasi timbulnya vertigo,
seperti perubahan posisi kepala dan tubuh, keletihan, ketegangan.
8rofil waktu juga ditanyakan apakah timbulnya akut atau perlahan-lahan,
hilang timbul, paroksimal, kronik, progresif atau membaik.
(pakah juga ada gangguan pendengaran yang biasanya menyertai atau
ditemukan pada lesi alat vestibuler atau n. vestibularis.
8enting bagi para dokter untuk menanyakan riwayat penyakit terdahulu
pasien tersebut bagi menegakkan diagnosis. (ntara soal yang ditanyakan)
8ernahkah ada hipertensi:
8ernahkah mengalami kecelakaan:
(dakah pernah terbentur kepalanya:
(dakah mengambil sebarang obatan yang bisa membuatkan
pusing:
6iwayat Keluarga) $itanyakan pada pasien tentang riwayat keluarga pasien
supaya penyebab kepada keluhan pasien diketahui.(ntara soalnya adalah) (dakah
ahli keluarga juga pernah mengalami keluhan yang sama atau seakan-akan sama
dengan pasien.
*
2. Pemeriksaan Fisik
3. 8emeriksaan ;isik Umum
8emeriksaan fisik diarahkan ke kemungkinan penyebab sistemik< tekanan darah
diukur dalam posisi berbaring, duduk dan berdiri< bising karotis, irama (denyut
jantung) dan pulsasi nadi perifer juga perlu diperiksa.
*. 8emeriksaan ;isik !eurologis
8emeriksaan saraf kranialis antara lain ) pemeriksaan nervus facialis (!. "##) dan
nervus vestibularis (!. "##), pemeriksaan tonus dan kekuatan motorik, koordinasi
dan keseimbangan.
,. 8emeriksaan $i&-=allpike
8ada garis besarnya terdiri dari dua gerakan. 8emeriksaan $i&-=allpike kanan
pada bidang kanalis semisirkularis anterior kiri dan kanal posterior kanan dan
pemeriksaan $i&=allpike kiri pada bidang posterior kiri dan anterior kanan.
Untuk melakukan pemeriksaan $i&-=allpike kanan, pasien duduk tegak pada
meja pemeriksaan dengan kepala menoleh -.> ke kanan. $engan cepat pasien
dibaringkan dengan kepala tetap miring -.> ke kanan sampai kepala pasien
menggantung *4-,4> pada ujung meja pemeriksaan. 5unggu -4 detik sampai
respon abnormal timbul. 8enilaian respon pada monitor dilakukan selama ? 3
menit atau sampai respon menghilang. etelah tindakan pemeriksaan ini maka
dapat langsung dilanjutkan dengan 7analith 6epositioning 5reatment (765) bila
terdapat abnormalitas.
@ila tidak ditemukan respon abnormal atau bila pemeriksaan tersebut tidak diikuti
dengan 765 maka pasien secara perlahan-lahan didudukkan kembali. Aanjutkan
pemeriksaan dengan pemeriksaan $i&-=allpike kiri dengan kepala pasien
dihadapkan -.> ke kiri, tunggu maksimal -4 detik sampai respon abnormal
hilang. @ila ditemukan adanya respon abnormal, dapat di lanjutkan dengan 765,
@ila tidak ditemukan respon abnormal atau bila tidak dilanjutkan dengan tindakan
765, pasien secara perlahan-lahan didudukkan kembali.
-. 5est 6omberg
8emeriksa berdiri dengan kedua kaki rapat dengan mata terbuka kemudian
tertutup. 5es positif bila penderita jatuh dengan kecenderungan ke sisi arah
komponen lambat dari nistagmus spontan (sisi lesi).
.. 5est @erjalan
8enderita disuruh berjalan maju dan mundur dengan mata terbuka dan tertutupd
iperlihatkan deviasi gaya berjalan.
/. 5est berjalan tandem
5est yang lebih sensitif dimana penderita berjalan dengan kedua kaki berdekatan
depan belakang (tumit menyentuh ujung kaki sisi lain). 8ada penderita gangguan
vestibuler akut tidak dapat melakukan test ini walaupun dengan mata terbuka.
0. 5est ;ukuda
8enderita dengan mata tertutup dan kedua lengan direntangkan ke depan, dan
berjalan di tempat sebanyak .4-344 kali kemudian dicatat sudut dan arah deviasi
terhadap posisi awal.
1. 8ast-pointing test (Uji 5unjuk @arany)
$engan jari telunjuk ekstensi dan lengan lurus ke depan, penderita disuruh
mengangkat lengannya ke atas, kemudian diturunkan sampai menyentuh telunjuk
tangan pemeriksa. =al ini dilakukan berulang-ulang dengan mata terbuka dan
tertutup. 8ada kelainan vestibuler akan terlihat penyimpangan lengan penderita ke
arah lesi.
3. Pemeriksaan penunjang
3. 8emeriksaan laboratorium rutin atas darah dan urin, dan pemeriksaan lain sesuai
indikasi.
*. ;oto 6ontgen tengkorak, leher, tenvers (pada neurinoma akustik).
,. !eurofisiologi) Blektroensefalografi(BBC), Blektromiografi (B+C), @rainstem
(uditory Bvoked 8ontential (@(B8).
-. 8encitraan) 75 can, (rteriografi, +agnetic 6esonance #maging (+6#).
8emeriksaan elektronystagmography (B!C) atau videonystagmography ("!C).
5ujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi gerakan mata abnormal. B!C
(yang menggunakan elektroda) atau "!C (yang menggunakan kamera kecil) dapat
membantu menentukan apakah pusing disebabkan karena penyakit telinga bagian
dalam dengan mengukur gerakan involunter bola mata sementara kepala penderita
ditempatkan pada posisi yang berbeda atau organ keseimbangan dirangsang dengan
air atau udara.
+agnetic 6esonance #maging (+6#). 5eknik ini menggunakan medan magnet dan
gelombang radio untuk menciptakan gambaran cross-sectional kepala dan tubuh
penderita. +6# dapat dilakukan untuk menyingkirkan diagnosa neuroma akustik 9
sebuah tumor otak jinak dari persarafan yang menghantar suara dan informasi
keseimbangan dari telinga bagian dalam ke otak - atau lesi lain yang dapat menjadi
penyebab vertigo.
4. iagn!sis "erja
$iagnosis @88" (Benign Paroxysmal Postural Vertigo) dapat dibuat berdasarkan
riwayat dan pemeriksaan. 8asien biasanya melaporkan episode pusing%berputar yang
ditimbulkan oleh gerakan tertentu seperti bangun dari tempat tidur, atau setelah mencari
sesuatu dengan membungkuk. Bpisode vertigo pada @88" terjadi kira-kira 34-,4 detik
tanpa gejala tambahan lain selain dari mual pada beberapa pasien.
#. iagn!sis Banding
$ertig! sentral
"ertigo diklasifikasikan menjadi dua kategori berdasarkan saluran vestibular yang
mengalami kerusakan, yaitu vertigo periferal dan vertigo sentral. aluran
vestibular adalah salah satu organ bagian dalam telinga yang senantiasa
mengirimkan informasi tentang posisi tubuh ke otak untuk menjaga
keseimbangan.
"ertigo periferal terjadi jika terdapat gangguan di saluran yang disebut kanalis
semisirkularis, yaitu telinga bagian tengah yang bertugas mengontrol
keseimbangan. Cangguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo periferal
antara lain penyakit-penyakit seperti benign paroDysmal positional vertigo
(gangguan akibat kesalahan pengiriman pesan), penyakit meniere (gangguan
keseimbangan yang sering kali menyebabkan hilang pendengaran), vestibular
neuritis (peradangan pada sel-sel saraf keseimbangan), dan labyrinthitis (radang di
bagian dalam pendengaran).
--/
"ertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di dalam otak,
khususnya di bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah percabangan otak dan
serebelum (otak kecil).
5abel 3. Cejala yang sering menyertai vertigo
5abel * . 8erbedaan antara vertigo sentral dan perifer
$estibular %euritis
"estibular neuronitis penyebabnya tidak diketahui, pada hakikatnya merupakan
suatu kelainan klinis di mana pasien mengeluhkan pusing berat dengan mual,
muntah yang hebat, serta tidak mampu berdiri atau berjalan. Cejala-gejala ini
menghilang dalam tiga hingga empat hari. ebagian pasien perlu dirawat di
6umah akit untuk mengatasi gejala dan dehidrasi. erangan menyebabkan
pasien mengalami ketidakstabilan dan ketidakseimbangan selama beberapa bulan,
serangan episodik dapat berulang. 8ada fenomena ini biasanya tidak ada
perubahan pendengaran.
0
Pen&akit 'eniere
8enyakit +eniere adalah suatu kelainan labirin yang etiologinya belum diketahui,
dan mempunyai trias gejala yang khas, yaitu gangguan pendengaran, tinitus, dan
serangan vertigo. 5erutama terjadi pada wanita dewasa.8enyakit ini terjadi karena
pembengkakan endolimfe akibat penyerapan endolimfe dalam skala media oleh
stria vaskularis terhambat. +anifestasi klinis pada penyakit +eniere adalah
vertigo disertai muntah yang berlangsung antara 3. menit sampai beberapa jam
dan berangsur membaik. $isertai pengurangan pendengaran, tinitus yang kadang
menetap, dan rasa penuh di dalam telinga. erangan pertama hebat sekali, dapat
disertai gejala vegetatif.erangan lanjutan lebih ringan meskipun frekuensinya
bertambah.
0,1
5abel ,) $iagnosis @anding @88"
Permasalahan A(itan urasi Perjalanan Pendengaran Tinitus )ejala
pen&erta
BPP$ +endadak
saat
berguling
ke sisi
yang sakit
atau
mendongak
ingkat,
beberapa detik
hingga menit
@ertahan
selama
beberapa
minggu,
dapat relaps
5idak
berpengaruh
5idak ada Kadang
nausea dan
vomitus
'eniere*s
isease
+endadak @eberapa jam
hingga
beberapa hari,
atau lebih
Kambuhan
(rekuren)
Cangguan
pendengaran
sensori-neural
yang sembuh dan
kambuh kembali
serta akhirnya
berjalan progresif
pada satu atau
kedua sisi
E
5erdapat,
berfluktuasi
E
!ausea,
vomitus,
penuh
dalam rasa
tertekan
atau telinga
yang sakit
%eur!nitis
$estibuler
mendadak @eberapa jam
hingga
beberapa hari,
sampai *
minggu
$apat timbul
keembali
setelah 3*-31
bulan
5idak
berpengaruh
5idak ada !ausea,
vomitus
+. ,ti!l!gi
8enyebab dari @enign paro&ysmal positional vertigo (@88") sering tidak dapat
ditemukan FidiopathicG dan separuh dari kasus @88" ini penyebabnya gagal dikenalpasti. @elum
jelas mengapa partikel kecil kristal kalsium karbonat bisa bebas di telinga bangian dalam. #ni
mungkin terjadi disebabkan oleh trauma kepala ringan atau mungkin juga karena pergerakan
kepala yang berulang (misalnya bekerja di depan komputer dengan kepala yang bergerak ke atas
dan bawah atau membersihkan debu pada tempat yang lebih tinggi dari kepala
1,2
8enyebab lain yang mungkin termasuklah )
3. #nfeksi virus
*. #nflamasi%peradangan saraf (neuritis)
,. Komplikasi dari pembedahan telinga
-. Bfek samping dari obat-obatan
.. 8ergerakan kepala yang cepat
/. $egenerasi membran otholitik utricular.
Fakt!r resik!
@enign paro&ysmal positional vertigo (@88") terjadi paling sering pada usia /4
tahun dan keatas. !amun @88" dapat terjadi pada semua usia. elain penuaan, tidak ada
faktor-faktor tertentu yang dapat meningkatkan resiko terjadinya @88" ini. (kan tetapi,
cedera kepala sebelumnya ataupun adanya riwayat kelainan pada organ keseimbangan
mungkin akan menyebabkan lebih rentan terhadap @88".
34
-. ,pidemi!l!gi
@enign 8aro&ysmal 8ositional "ertigo(@88") merupakan jenis vertigo vestibular
perifer yang paling sering ditemui di kalangan masyarakat umum. @erdasarkan sebuah
penelitian yang dilakukan di (merika erikat dan Bropa, didapatkan prevalensi @88" di
(merika adalah sebanyak /- kasus per 344.444 penduduk, dengan penderita jenis
kelamin wanita lebih banyak daripada pria. @88" cenderung ditemukan pada usia yang
lebih tua, yaitu diatas .4 tahun (.39.0 tahun) dan jarang diamati pada penderita berusia
dibawah ,. tahun tanpa riwayat cedera kepala.
.. Pat!/isi!l!gi
@88" terjadi akibat dari perubahan posisi kepala yang cepat dan tiba-tiba sepert
isaat berguling di tempat tidur, membungkuk, atau menengadah ke atas, dan biasanya
akan disertai sensasi pusing yang sangat berat, yang berlangsung bervariasi pada masing-
masing penderita, vertigo dapat berlangsung hanya beberapa menit hingga berhari-
haridan dapat disertai dengan gejala mual dan muntah. @eberapa dugaan yang
dikemukakan oleh para ahli adalah kemungkinan adanya trauma pada alat keseimbangan,
infeksi, sisa pembedahan telinga, faktor degeneratif karena usia dan kelainan pembuluh
darah.
+ekanisme pasti terjadinya @88" masih samar. 5api penyebabnya sudah
diketahui pasti yaitu debris yang terdapat pada kanalis semisirkularis biasanya pada
kanalis posterior. $ebris berupa kristal kalsium karbonat itu dalam keadaan normal tidak
ada. $iduga debris itu menyebabkan perubahan tekanan endolimfe dan defleksi kupulas
ehingga timbul gejala vertigo.
Untuk memahami patofisiologi terjadinya @88", dibutuhkan pemahaman tentang
anatomi dan fisiologi normal dari kanalis semisirkularis. etiap telinga bagian dalam
mengandungi , kanalis semisirkularis. +asing-masing kanal terdiri dari krura yang
ujungnya melebar (ampulla) yang terletak berdekatan dengan krista ampullaris (reseptor
saraf). Krista ampullaris memiliki cupula, yang mendeteksi aliran cairan dalam kanalis
semisirkularis. 'ika seseorang tiba-tiba menoleh ke kanan, cairan dalam kanal horiDontal
kanan akan tertinggal, menyebabkan cupula terdeviasi ke kiri (ke arah ampulla, atau
ampullopetal). $eviasi ini berikutnya akan diterjemahkan menjadi sinyal saraf yang
menegaskan bahwa posisi kepala sedang berputar ke kanan. Ketidakcocokan informasi
sensorik antara gerakan kepala dan deviasi cupula inilah yang menghasilkan sensasi
vertigo.
Te!ri 0upul!lithiasis
8ada tahun 32/*, =arold chuknecht, +$, mengusulkan teori cupulolithiasis
sebagai penjelasan untuk @88". +elalui pemeriksaan photomicrograph, beliau
menemukan partikel basofilik atau densitas yang adheren terhadap cupula tersebut.
@eliau menduga bahwa kanal semisirkularis posterior akan lebih sensitif
terhadapgravitasi dikarenakan partikel padat yang melekat pada cupula tersebut.5eori ini
dianalogkan dengan situasi benda berat yang melekat pada puncak tiang,di mana berat
ekstra akan membuat tiang tidak stabil dan sulit mempertahankan posisinetral. @ahkan,
tiang cenderung terlempar dari satu sisi ke sisi lainnya tergantung pada arah itu
dimiringkan. etelah posisi tersebut tercapai, berat partikel tersebut akanmempertahankan
posisi cupula kembali ke netral. =al ini tercermin dari nistagmus persisten dan
menjelaskan sensasi pusing ketika pasien melentur ke belakang.
Te!ri 0analithiasis
8ada tahun 3214, Bpley memperkenalkan teori-teorinya tentang canalithiasis.
@eliau berpikir bahwa gejala @88" jauh lebih konsisten dengan partikel bebas-bergerak
(canaliths) di kanalis semisirkularis posterior daripada partikel melekat pada cupula
tersebut. ementara kepala ditegakkan, partikel di kanalis semisirkularis posterior berada
pada posisi yang tergantung9gravitasi. Ketika kepala melentur ke belakang (supinasi),
partikel berputar sampai sekitar 24 > sepanjang arkus kanalis semisirkularis posterior.
etelah lag sesaat (inersia), gravitasi akan menarik partikel menuruni arkus. =al ini
menyebabkan aliran endolimfe untuk menjauh dari ampula dan menyebabkan cupula
terdefleksi. $efleksi cupular menghasilkan nystagmus.
5eori canalithiasis dibuktikan lebih lanjut oleh 8arnes dan +c7lure pada tahun
3223 dengan penemuan partikel bebas-bergerak dalam kanalis semisirkularis posterior
setelah dilakukan pembedahan.
1. Penatalaksanaan
2ep!sisi 3analith manu4er
1,3,
Aangkah 3 ) dudukkan pasien di atas meja. tabilkan kepala pasien dengan tangan, dan
gerakkan kepalanya -. derajat ke sisi yang mengalami kelainan. Cerakkan kepala, leher,
dan bahu bersama untuk menghindari ketegangan leher atau hiperekstensi paksa.
Aangkah * ) perhatikan nistagmus dan pertahankan posisi pasien selama kira-kira 34 detik
setelah nistagmus berhenti.
Aangkah , ) Kepala pasien dialihkan 24> kearah yang berlawanan, juga selama ,4 detik
Aangkah - ) $engan kepala tetap pada posisi -.>, alihkan posisi badan pasien ke arah
posisi kepala sehingga seperti baring pada sebelah sisi, dan kepala menghadap ke
bawah. 5unggu lebih kurang ,4 detik.
Aangkah . ) Kemudian pasien diarahkan untuk duduk semula dengan posisi kepala
menghadap ke hadapan.
Gambar 9 : Epley manuver
8engulangan ) setelah menunggu ,4 detik atau lebih, ulangi seluruh lankah manuver. 'ika
tidak ada nistagmus atau gejala selama posisi $i&-=allpike langkah 3-*) maka
kemungkinan keberhasilan tinggi.
5em!nt liberat!r& manu4er
1
Aangkah 3 ) bermula dengan pasien duduk di atas meja atau di atas tempat yang datar
dengan kepala berpaling dari sisi yang mengalami kelainan..
Aangkah * ) dengan cepat, baringkan pasien dengan posisi baring samping Fside-lying
positionG ke sisi yang mnegalami kelainan dengan kepala keatas Fhead turned upG.
!istagmus akan terjadi segera pada posisi ini. Kekalkan pasien dalam posisi ini selama
*4 detik setelah nistagmusnya berakhir.
Aangkah , ) dengan scepat, pasien dikembalikan ke posisi duduk dan seterusnya ke posisi
baring samping pada sisi yang berlawanan dengan kepala menghadap ke bawah (kepala
tidak berubah selama perubahan posisi). Kekalan posisi pasien selama ,4 detik
Aangkah - ) dengan kelajuan normal atau perlahan, kembalikan pasien kepada posisi
duduk.
Gambar 1: semont liberatory manuver
Lempert 3+6 7barbe8ue9 manu4er r!ll : untuk meng!bati BPP$ kanal h!ris!ntal.
1
Kepala pasien diposisikan ke telinga yang mengalami kelainan. Kemudian
berbalik 24 derajat menghadap ke atas dan ke sisi yang tidak mengalami kelainan.
8engalihan posisi pasien ini diteruskan sampai pasien berputar ,/4 derajat dan kembali
ke posisi pertama pada sisi yang yang mengalami kelainan. eterusnya pasien
memandang ke atas dan didudukkan.
8erubahan posisi kepala ini dapat dilakukan dengan interval 3.-*4 detik bahkan
saat pasien nistagmus bisa dilakukan perubahan. +enunggu dengan interval lebih lama
tidak membahayakan, tapi dapat menyebabkan rasa mual berkembang pada pasien.
#nterval pendek ternyata tidak mengurangi efektivitas pengobatan.
Gambar 11: lampert manuver
terapi /armak!l!gi
$estibuler suppresants) "estibuler suppresants adalah obat yang mengurangi nistagmus
karena gangguan keseimbangan, atau obat yang mengurangi rasa mabuk kenderaan dan
lainnya. (ntaranya adalah )
1. Antik!linergik
(ntikolinergik mempengaruhi sel yang peka rangsangan muskarinik
dan meningkatkan toleransi gerakan. (ntikolinergik juga mempunyai
efek kompensasi, menghasilkan Freversible over compensationG ketika
efek kompensasi terhadap gangguan keseimbangan telah dicapai. Hbat
yang memiliki efek antikolinergik sentral ini sering dipakai dalm
penatalaksanaan vertigo. @erbeda dengan antihistamin, antikolinergik
tidak efektif jika diberikan setelah gejala timbul. emua antikolinergik
yang digunakan pada pengobatan vertigo mempunyai efek samping
mulut kering, dilatasi pupil dan ngantuk. copolamine dan atropine
bekerja pada sel yang peka terhadap rangsang efek muskarinik
nonspesifik.
2. Antihistamin
Colongan obat ini dapat mencegah motion sickness dan dapat
mengurangi gejalanya kecuali astemiDol yang tidak efektif untuk
pencagahan mabuk atau pusing.
3. Ben;!dia;epin
@enDodiaDepin adalah C(@( modulator, efeknya untuk mengurangi
gejala vestibuler. $alam dosis kecil obat ini sangat bermanfaat. =anya
saja golongan ini mempunyai efek samping yang tidak
menguntungkan, diantaranya ketergantungan dan melemahnya memori
di samping efek samping lainnya. Hbat yang biasa dipakai )
AoraDepam, diaDepam, 7lonaDepam, dan (praDolam.
terapi bedah
8asien yang tidak memberikan respon pada reposisi canalith memiliki partikel
kalsium yang tidak bisa digerakka FimmobileG ataupun melekat pada kupula. @88" yang
tidak memberikan hasil pada perlakuak reposisi ini harus dikelola dengan operasi,
meskipun hal ini jarang diperlukan.
1
n!n<medika ment!sa
3. 5idur dengan posisi kepala yang agak tinggi.
*. =indari posisi membungkuk bila mengangkat barang.
,. =indari posisi mendongakkan kepala, misalnya untuk mengambil suatu benda
dari ketinggian.
-. Cerakkan kepala secara hati-hati jika kepala dalam posisi datar (horisontal) atau
bila leher dalam posisi mendongak.
.. +erubah posisi secara perlahan-lahan, terutama ketika bergerak dari posisi
berbaring atau duduk ke posisi berdiri. Ketika turun dari ranjang, duduk pada sisi
ranjang untuk beberapa menit untuk mendapatkan orientasi dan mengiDinkan
sistim sirkulasi untuk beradaptasi.
/. Ketika berjalan, fokus pada obyek-obyek yang jauh. 'angan melihat kebawah
pada kaki-kaki. =indari berjalan di area-area yang gelap atau tanah yang tidak
stabil.
0. Ketika berkendara dalam mobil, usahakan untuk duduk di bangku depan. Aihat
keluar jendela pada titik yang tetap. Ketika bergerak sekitar tikungan-tikungan,
pandang pada obyek yang jauh dibelakang tikungan.
1. +aksimalkan fungsi dari sistim-sistim sensor lain, seperti pendengaran dan
penglihatan. elidiki keperluan untuk kacamata-kacamata atau alat-alat bantu
pendengaran yang baru.
2. Cunakan bambu, tongkat jalan, atau walker untuk dukungan dan berikan orientasi
tekanan dan sentuhan tambahan (tactile).
34. 'ika sedang mempunyai serangan-serangan dari vertigo, jangan mengemudi atau
mengoperasikan mesin.
16. "!mplikasi
Komplikasi yang paling sering muncul yaitu mual, muntah, pingsan dan perpindahan
otolit ke kanal lateral sewaktu dilakukannya terapi.
11. Pen3egahan
5el/<3are at h!me
8encegahan dimulai dengan mempertahankan hidrasi yang baik dan menghindarkan
gerakan yang cepat pada kepala. 'ika gejala-gejala vertigo mulai timbul atau dirasakan,
saran-saran berikut mungkin membantu
2
3. @erbaringlah dengan kepala yang diletakkan sedikit tinggi. (mbil tindakan segera
untuk mencegah dari jatuh.
*. +inum banyak cairan
,. $i tengah serangan vertigo, jangan mengemudi, bekerja di ketinggian, atau
mengoperasikan mesin berbahaya karena kehilangan keseimbangan dapat
menyebabkan cedera yang signifikan.
-. =indari gerakan kepala dan perubahan posisi tubuh yang tiba-tiba.
Langkah pre4enti/ lain
Karena sebagian besar dari kasus @88" tidak memiliki penyebab yang diketahui
secara pasti, maka tidak banyak langkah pencegahan yang betul-betul signifikan.
+ungkin hal ini ada hubungannya dengan cedera kepala ringan atau berulang kali
mengubah posisi kepala misalnya bekerja dengan komputer sambil terus mencari atas dan
ke bawah pada monitor.
esuai dengan etiologi, mungkin antara langkah yang dapat dilakukan sebagai
pencegahan adalah mengelakkan trauma kepala seperti memakai topi keledar
keselamatan ketika berkenderai. elain itu merawat infeksi telinga secara tepat dan benar
juga dapat mencegah @88".
2
@erhubungan dengan bertambahnya usia%proses penuaan, adalah wajar untuk kita
melakukan perubahan posisi tubuh terutama kepala sedikit lebih lambat untuk mencegah
@88" ini secara potensial.
12. Pr!gn!sis
8rognosis untuk @88" adalah baik. aat ini tingkat kekambuhan yang berlaku secara
umum adalah sekitar -4-.4 I dari pasien yang di !ollo" up#
1

@88" sendiri tidak menyebabkan kematian dan amat mudah untuk ditanggulangi
sehingga nilai keberkesanan terapi mencapai 20I.
BAB III
Penutup/2ingkasan
"esimpulan
@enign paro&ysmal positional vertigo (@88") merupakan jenis vertigo perifer
yang paling sering ditemukan. 8enyebab dari @88" sendiri belum ditemukan secara pasti
namun peningkatan usia dan keseringan mengalami tramua kapitis ringan meningkatkan
resiko untuk mendapat @88". @88" mudah didiagnosis dengan anamnesis riwayat
penyakit dan pemeriksaan fisik yang teliti tanpa memerlukan pemeriksaan penunjang jika
tidak ada indikasi-indikasi tertentu yang memerlukan. 8enetalaksanaa @88" juga
biasanya berhasil dengan reposisi canalith dan jarang sekali ditemukan kasus yang
memerlukan tindakan operasi. 8rognosis untuk penyakit ini baik dan tidak menyebabkan
kematian.
=ipotesis bahwa wanita usia .3 tahun pada kasus mengalami vertigo perifer tipe
@enign paro&ysmal positional vertigo (@88") diterima.
AFTA2 P=5TA"A
3. .+.Aumbantobing. !eurologi klinik, pemeriksaan fisik dan mental. @alai 8enerbit
;KU# 'akarta, cetakan ke-3, *434<(J###))/3-0.
*. =.Bfiaty (rsyad, =.!urbaiti #skandar. @uku ajar ilmu kesehatan telinga hidung dan
tenggorokan (5=5). @alai penerbit ;akultas Kedokteran Universitas #ndonesia
(;KU#), 'akarta. 7etakan 3 edisi keempat *444<(#"))3-10
,. Ceoge A.(damas, Aawrence 6.@oies, et al. @uku ajar penyakit 5=5 @oies. 8enerbit
@uku Kedokteran BC7. 7etakan ketiga edisi ke enam *444< ("#)) ,-,2, 332-3,2
-. +ark =.wartD. @uku ajar diagnostik fisik. 8enerbit @uku Kedokteran BC7. 7etakan
pertama 3220< ("#)) 3*,-3,*
.. @urnside-+c Clynn. (dams diagnosis fisik. 8enerbit @uku Kedokteran BC7.
7etakan kelima edisi ke 30 322. < (J"##)) 3,/-3-4
/. tephen ',+c8hee, Killiam ;.Canong et al. #nternational edition 8atophysiology of
disease an introduction to clinical medicine. an ;rancisco 7lifornia *44,) 2,-2.
0. @udi 6iyanto.K. "ertigo)aspek neurologi. 7ermin $unia Kedokteran !o. 3--, *44-)
-*--/
1. 5erry $ ;ife,5homas 6oad. @enign 8aro&ysmal 8ositional "ertigo *442. $iunduh
dari http)%%www.medscape.com. *0 'anuari *433.
2. @enign 8aro&ysmal 8ositional "ertigo (@88") *434. Bmedicine health, e&pert of
everyday emergencies. $iunduh dari http)%%www.emedicinehealth.com *0 'anuari
*433
34. +."on @revern, (.6adtake et al# Bpidemiology og beningn paro&ysmal vertigo< a
population based study 'uly *440.
33. @enign 8aro&ysmal 8ositional "ertigo (@88") by +yoclinic taff. 3. +ay *434.
$iunduh dari http)%%www.mayoclinic.com *0 'anuari *433
3*. +ohamed =, (ristides . +edical otology and neurotology. Bdisi 3. !ew Lork
(U() ) 5hieme +edical 8ublishers #nc< *44/)04-1,.
3,. +icheal '.(minoff, $avid (.greenberg et al# Aange clinical neurology /
th
ed.
+cCraw-=ill +edical 8ublishing $ivision februari *44.< ("#)) 343-342

Anda mungkin juga menyukai