STEP 1
- TFR : total fertility rate
o Fertilitas kelahiran pada ibu subur / 1000
o Rata-rata anak yang dilahirkan seorang wanita selama usia subur (15-49 tahun)
o Jumlah keseluruhan kelahiran hidup tiap 100 penduduk hingga akhir masa
reproduksinya/masa usia subur
- SDKI : suvei demografi kesehatan Indonesia
o Survey kependudukan secara berkala yang dilakukan BPS (badan pusan statistik)
o
- Revitalisasi: membenahi, memperbaiki
- RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional / 5 tahun
o Target dari MDGs mengenai kependudukan di Indonesia
STEP 2
1. Apa yang disebut fertilitas?
DEFINIS FERTILITAS
Hasil reproduksi yang nyata dari seorang perempuan /sekelompok perempuan yang
dicerminkan oleh banyaknya kelahiran/anak yang dilahirkan.
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata
dari seorang wanita atau sekelompok wanita
Suatu istilah yang digunakan dalam bidang demografi untuk menggambarkan jumlah
anak yang benar-benar dilahirkan hidup.
kemampuan alami untuk memberikan keturunan. Sebagai ukuran, tingkat fertilitas adalah
jumlah anak lahir per pasangan, orang, atau populasi
http://kamuskesehatan.com/arti/fertilitas/
2. Apa faktor yang mempengaruhi fertilitas?
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertalitas penduduk:
a. Faktor demografi, antara lain adalah:
Struktur umur
Struktur perkawinan
Umur kawin pertama
Paritas
Disrupsi perkawinan
Proporsi yang kawin
b. Faktor non demografi, antara lain adalah:
Keadaan ekonomi penduduk
Perbaikan status perempuan
Tingkat pendidikan
Urbanisasi dan industrialisasi.
Faktor yang Mempengaruhi Fertilitas
Menurut Ida Bagoes Mantra (2004), terdapat sejumlah faktor yang dapat
mempengaruhi fertilitas yang dibedakan atas faktor-faktor demografi dan
faktor-faktor non demografi. Faktor-faktor demografi antara lain: struktur
atau komposisi umur, status perkawinan, umur kawin pertama, keperidian
atau fekunditas, dan proporsi penduduk yang kawin. Faktor-faktor non
demografi antaranya keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan,
perbaikan status wanita, urbanisasi dan industrialisasi. Faktor-faktor tersebut
dapat berpengaruh secara langsung ataupun tidak langsung terhadap
fertilitas.
Davis dan blake (1956 dalam Ida Bagoes Mantra,2004) memperinci
pengaruh faktor sosial melalui 11 variable antara yang dikelompokkan
sebagai berikut:
a. Variable-variabel yang mempengaruhi hubungan kelamin
Umur memulai hubungan kelamin (kawin)
Selibat permanen, yaitu proporsi perempuan yang tidak pernah
mengadakan hubungan kelamin
Lamanya masa reproduksi yang hilang karena perceraian, perpisahan
atau ditinggal pergi oleh suami, dan suami meninggal dunia.
Abstinensi sukarela
Abstinensi karena terpaksa (impotensi, sakit, berpisah sementara
yang tidak dapat dihindari.
Frekuensi hubungna seks.
b. Variabel-variabel yang mempengaruhi kemungkinan konsepsi
Kesuburan dan kemandulan yang disengaja
Menggunakan atau tidak menggunakan alat kontrasepsi.(cara kimiawi
dan cara mekanis atau cara-cara lain (seperti metoda ritma dan
senggama terputus))
Kesuburan atau kemandulan yang disengaja.
c. Variable-variabel yang mempengaruhi selama kehamilan dan kelahiran
dengan
Kematian janin karena faktor-faktor yang tidak disengaja
Kematian janin karena faktor-faktor yang disengaja
Variabel-variabel tersebut dapat menimbulkan akibat positif (+) dan
negatif (-) terhadap fertilitas. Akibat yang ditimbulkan variabel tersebut
berbeda-beda antara masyarakat yang satu dengan lainnya.Misal pada suatu
masyarakat, variabel 1 memiliki akibat positif karena pada daerah tersebut
usia kawin mudanya tergolong rendah, pada daerah lain yang memiliki
tingkat usia kawin muda tinggi, hal ini akan menimbulkan akibat negatif.
POLA FERTILITAS
Pola Fertilitas menurut umur
Angka kelahiran (yaitu fertilitas, dan bukan fekunditas) dimulai dari nol
kira-kira pada umur 15 tahun, kemudian memuncak pada umur mendekati 30
tahun, sesudah itu menurun sampai nol lagi kira-kira pada umur 49 tahun.
Puncak umur yang sebenarnya maupun angka penurunan sesudah puncak
tersebut untuk masing-masing penduduk maupun di dalam lingkungan
penduduk itu sendiri ternyata berbeda. Perbedaan itu tergantung dari
kebiasaan perkawinan, sterilitas, praktik keluarga berencana, maupun faktor-
faktor lain. Walaupun demikian perbedaan fertilitas itu lebih sering terjadi di
dalam tingkat kurva ini, dan bukan dalam bentuk umum yang senantiasa
konstan untuk setiap penduduk maupun dari waktu ke waktu.
Pola Fertilitas Menurut Perkawinan
Semua ukuran fertilitas yang telah diuraikan dapat memberikan hasil
perhitungan yang menyesatkan apabila angka perkawinan ternyata
abnormal. Apabila karena beberapa alasan tertentu. Perkawinan untuk
sementara waktu tertunda, dan kemudian disebabkan karena banyak
fertilitas terjadi lebih awal di dalam perkawinan, maka jumlah kelahiran akan
menurun, yang kemudian diikuti pula dengan kenaikan yang merupakan
kompensasi dengan syarat bahwa fertilitas perkawinan total tetap konstan.
Demikian pula apabila perkawinan secara temporer malah agak dipercepat,
jumlah kelahiran akan meningkat, yang kemudian menurun lagi. fluktuasi
jangka pendek yang disebabkan oleh perkawinan ini hendaknya dapat
disingkirkan dengan meneliti fertilitas perkawinan, dan bukan fertilitas semua
wanita. Di kebanyakan negara lebih dari 90% kelahiran terjadi sebagai hasil
ikatan perkawinan dan sisanya dapat dihitung secara terpisah.
Salah satu pola fertilitas yang umum ialah lamanya angka fertilitas yang
menunjukkan jumlah kelahiran oleh 1000 wanita selama 0, 1, 2, ...dst tahun
sesudah perkawinan. Pola tersebut dapat di hiting dengan cara membagi
kelahiran oleh ibu dari pada lamanya perkawinan X dengan jumlah
perkawinan X perkawinan X rahun sebelumnya untuk nilai X = 0,1, 2, ..., dst.
Pola Fertilitas Khusus Menurut Paritas
Kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan program keluarga
berencana yang semakin pesat telah cenderung menyebabkan perhatian
semakin ditunjukkan ke arah pembentukan jumlah keluarga yang terakhir.
Gangguan ekonomi dan soosial memang dapat mempengaruhi kelahiran
selama satu jangka waktu tertentu, tetapi bagaimanapun jumlah keluarga
yang dikehendaki akhirnya akan dapat dicapai, dan bahwa penduduk akan
mengarah kepada frekuensi distribusi tertentu menurut besarnya keluarga.
Jumlah kelahiran pertama, kedua, ketiga dan seterusnya per 1000 wanita
yang berumur 15-49 tahun.
Sumber Pustaka:
A.H. Polard.1984.Demografi Teknik.Bina Aksara:Jakarta
Ida Bagoes Mantra.1956.Demografi Umum.Pustaka Pelajar:Yogyakarta
_____.2011.Fertilitas Penduduk.
1. Ukuran/indikator fertilitas?
- Indikator; evaluasi
Fetilitas; - angka kelahiran tahuan;jumlah kelahiran, angka kelahiran kasar, angka
kelahiran menurut umur( age spesifik), angka fertilitas total, angka kelahiran tahunan,
anak lahir hidup: children everborn,, anak masih hidup:
still living,
child women ratio: 15-49 dg batasan anak 5-10 th,
angka kualitas, KB, angka tidak terpenuhinya KB (un met need),
- Angka kelahiran kasar; jumlah kelahiran penduduk dalam satu tahun tertentu
- Angka fertilitas menurut umur; jumlah kelahiran menurut umur dari wanita dalam
kelompok umur tertentu dalam suatu tahun tertentu
- Angka fertliatas total; angka jumlah anak yg akan dilahirkan oleh wanita dalam suatu
masa reproduksinya
- Lahir hidup: pernah hidup
INDIKATOR KEBERHASILAN KB
http://www.depkes.go.id/downloads/profil/luwu_timur_2006.pdf
Pencapaian peserta KB aktif merupakan indikator keberhasilan
program KB. Pasangan Usia Subur (PUS) yang dapat dibina memakai
alat kontrasepsi secara terus menerus dinamakan peserta KB aktif.
Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan peserta KB aktif adalah
melalui 'kegiatan pembinaan agar peserta KB tetap memakai alat
kontrasepsi. Upaya mendukung kelestarian peserta KB juga
dilaksanakan dengan memberikan motivasi agar mereka bersedia
memakai alat kontrasepsi yang lebih efektif dan mempunyai tingkat
kelangsungan lebih tinggi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
(Permenkes RI) No. 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota, indikator
keberhasilan KB dapat dilihat dari cakupan peserta KB aktif sebesar 70%
dari jumlah PUS.
http://repository.fisip-
untirta.ac.id/48/1/SKRIPSI_PEPY_NOVIA_HIDAYAH_060381.pdf
3. Bagaimana upaya untuk pemecahan yang terkait dengan fertilitas?
Cara pengendalian dalam fertilitas
Menurunkan tingkat kelahiran, melalui usaha langsung dan tak
langsung. Secara langsung melalui kegiatan penyebar-luasan dan
penyediaan sarana Keluarga Berencana (KB) serta usaha
meningkatkan pengetahuan dan praktek KB. Usaha tidak langsung
melalui usaha mendorong keluarga melaksanakan NKKBS (Norma
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera).
Menurunkan tingkat kematian, terutama anak-anak melalui bidang
kesehatan, pangan dan gizi, pendidikan, perumahan, penyediaan
air bersih dan kesehatan lingkungan.
Meningkatkan taraf hidup, yaitu meningkatkan umur rata-rata
penduduk Indonesia.
Penyebaran penduduk dan tenaga kerja yang serasi dan seimbang,
melalui transmigrasi, pembangunan daerah, kota dan desa,
pembangunan sarana perhubungan, dan pemerataan
pembangunan.
(http://rahma- com/2006/09/kebijaksanaan-pengelolaan-
kependudukan.html)
4. Apa hubungan BKKBN dengan fertilitas
5. Target TFR dalam program BKKBN?
6. Bagaimana cara mengukur fertilitas?
7. Dampak fertilitas yang kian meningkat?
8. Hubungan kehidupan dengan fertilitas?
Hubungan fertilitas dengan kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksi sangatlah penting untuk dijaga pada masa-masa usia produktif,
hal ini dikarenakan alat reproduksi yang sehat sangat berhubungan dengan tingkat
fertilitas seseorang, walaupun dalam beberapa orang diketemukan kasus infertil. Pada
dasarnya reproduksi yang sehat akan melahirkan generasi yang sehat pula, sehingga
tingkat kesuburan (fertilitas) seseorang sangat terpengaruh dengan hal ini, karena akan
dapat menghasilkan keturunan yang baik.
Hubungan fertilitas dengan pekerjaan
Tingkat kesuburan (fertilitas) juga sangat dipengaruhi oleh pekerjaan seseorang, karena
hal ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidup seseorang. Tentunya ada
beberapa pekerjaan yang mendatangkan risiko-risiko tertentu yang akan membuat
seseorang tersebut menjadi mandul (infertil) atau daya kesuburanya menurun. Dalam
hal inilah seseorang akan mengalami suatu kedaan yang sulit, karena di satu sisi
manusia harus memenuhi kebutuhan hidup, tetapi di satu sisi dalam menjalankan
pekerjaan yang mereka lakukan, mereka harus menanggung risiko yang bahkan
mungkin sangat berat untuk sebagian orang yaitu kemandulan (infertil), karena faktor-
faktor dari pekerjaan yang dia lakukan.
Hubungan fertilitas dengan kependidikan
Pendidikan adalah suatu upaya pengembangan daya pemikiran seseorang untuk
menghasilkan suatu generasi yang berkualitas. Tentunya dalam hal ini sangat berkaitan
dengan tingkat kesuburan manusia itu sendiri untuk menghasilkan keturunan yang lebih
baik dan untuk menghasilkan generasi yang lebih baik pula. Melalui pendidikan inilah
manusia akan mengetahui pentingnya kesuburan, dan kesehatan reproduksi untuk dapat
menghasilkan keturunan, guna kelangsungan hidup jenisnya untuk menghindari
kepunahan.
Hubungan fertilitas dengan kependudukan
Masalah kependudukan merupakan masalah yang paling mendasar dalam suatu negara,
hal ini sangat berkaitan dengan angka fertilitas penduduk suatu negara untuk
menghasilkan keturunan, sehingga apabila laju pertumbuhan penduduk disini tidak
dikendalikan dengan baik, tentunya akan membawa dampak yang buruk bagi suatu
negara, karena dapat dimungkinkan terjadi peledakan penduduk dimana perekonomian
negara tidak akan sebanding dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah akibat
pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, akan mengakibatkan bencana nasional,
seperti : kelaparan, angka penganguran yang tinggi, tindak kriminal yang tinggi, dan
lain-lain.
Hubungan fertilitas dengan PUS (Pasangan Usia Subur)
Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan (dalam hal ini terdiri dari laki-laki dan
perempuan) yang telah menginjak usia subur guna melangsungkan reproduksi untuk
memperoleh keturunan. Pada saat ini sangat penting mengetahui tingkat kesuburan
masing-masing pasangan untuk mendapatkan keturunan yang baik demi kelangsungan
hidupnya dikemudian hari. Tingkat kesuburan seseorang sangat dipengaruhi oleh
beberapa factor, seperti : kelengkapan organ-organ reproduksi, pola konsumsi yang
baik, serta aktifitas atau kegiatan hidup sehar-hari, misalnya seperti bekerja. Untuk
itulah pada Pasangan Usia Subur ini tentunya memiliki masa tingkat kesuburan yang
baik untuk menghasilkan keturunan. Tetapi dalam hal ini pada beberapa negara menjadi
permasalahan yang Sangat berarti, karena di negara yang memiliki jumlah penduduk
usia muda yang berarti (tinggi) akan berdampak buruk, yaitu dengan terjadinya
peledakan penduduk, yang juga akan berdampak buruk pula pada segala aspek bidang
kependudukan dalam negara yang bersangkutan.
Physical Of Demografi
9. Bagaimana cara untuk menurunkan TFR?
STEP 3
1. Apa yang disebut fertilitas?
o Fertilitas
Sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita
dengan kata lain fertilitas menyangkut banyaknya bayi yang hidup
o Fekunditas
Potensi fisik untuk melahirkan anak
Keduanya itu berhubungan, modal awal dalam dalam mengalami fertilitas.
Seorang yang sudah mengalami fertilitas berarti fekunditas nya baik.
2. Apa faktor yang mempengaruhi fertilitas?
o Demografi dan non demografi
Demografi umur, usia perkawinan
Non demografi ekonomi, pendidikan, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita
tersebut.
*Ekonomi berhubungan dengan penurunan fertilitas. Disebebkan karena ekonomi
yang semakin sulit
o Peningkatan dan menghambat dari fertilitas
Meningktan : pengetahuan ortu yang kurang, adanya program jampersal
Mwnghambat : adanya wabah, program pemerintah yang bersyarat hanya
untuk 2 anak, program KB
o Faktor sosial budaya ekonomi
Intercourse : umur mulai berhungan kelamin/ kawin pertama
Selibat permanen : proporsi wanita yang tidak pernah berhubungan
kelamin
Lamanya berstatus kawin
Abstinensi secara sukarela
Abstinensi terpaksa
Frekuensi senggama
Konseption
Fekunditas dan non fekunditas tidak disengaja
Pemakaian kontrasepsi
Fekunditas dan non fekunditas yang disengaja
Gestasi
Mortalitas janin yang tidak disengaja
Mortalitas janin karena disengaja
3. Bagaimana upaya untuk pemecahan yang terkait dengan fertilitas?
o Program KB dipemerintah
o Transmigrasi : perpindahan penduduk
o Ketentuan usia dalam perkawinan
o Meningkatkan kesadaran dan tingkat pendidikan
o Meningkatkan lapangan kerja
o Meningkatkan produksi dan sumber daya makanan
4. Apa hubungan BKKBN dengan fertilitas?
o Menurunkan tingkat kematian dibidang kesehatan pangan dan gizi serta lingkungan
o Meningkatkantaraf hidup
o Menurunkan tingkat kelahiran langsung maupun tidak langsung
BKKBN untuk menurunkan angka kelahiran, menigkatkan pemaian kontasepsi
Apa peran BKKBN dalam program pengendalian fertilitas
5. Target TFR dalam program BKKBN?
Target TFR 2.1
Satu wanita dapat melahirkan 2.1 anak
TFR tinggi berartimencerminkan usia kawin yg rendah,tingkat pendidikan yg rendah,sosek
rendah
Targetuntk perencaan program pemerintah,peningkatan program kesehatan
Laju menjadi 1,1 dan tfr 2,1 NRR 1
Yang harus dicapai adalah
o CPR (Contaseptif Prevalen Rate) 57,5 % menjadi 65 %
o Menurunnya kebutuhan ber-KB tidak terlayani dari 9,1 % menjadi 5% dari pasangan
subur
o Meningkatnya usia perkawinan perempuan menjadi 19,8 tahun pada (2007) menjadi
21 tahun (2014)
o Menurunkan ASFR 15-19 tahun dari 35pada tahun 2007 menjadid 30/1000
perempuan
o Menurunnya kehamilan yang tidak diinginkan dari 19,7 % menjadi 15%
o Meningkatnya peserta KB pria dari 3,6 % menjadi 5 %
o Meningkatnya peserta KB usia subur prasejahtera dan keluarga sejahtera 1 80%
menjadi 82 %
o Meningktkan keserasian kebijakan pembangaunan penduduk dengan lainya
6. Bagaimana cara mengukur fertilitas?
o CBR menunjukkan jumlah kelahiran/1000 penduduk dalam 1 tahun tertentu
o ASFR menunjukkan banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita dalam
kelompok umur tertentu
o TFR rata2 jumlah anak yang akan dilahirkan dari seorang wanita selama masa
reproduksi nya
o GFR menunjukkan jumlah kelahiran/1000 perempuan dalam usia reproduksi
dalam 1 tahun tertentu
7. Dampak fertilitas yang kian meningkat?
o Jumlah penduduk meningkat
o Tingginya penggangguran
o Persebaran penduduk semankin tidak merata
o Komposisi penduduk yang tidak rata, sehingga ketergantungannya sangat tinggi
o Kepadatan penduduk yang kian meningkat
o Tingkat kematian?????
Kaitan faktor demografi dan non demografi