1. Masyarakat membesarkan anak laki-laki dengan menumbuhkan keyakinan bahwa anak
laki-laki harus kuat, berani, dan tidak toleran. 2. Laki-laki dan perempuan tidak diposisikan setara dalam masyarakat. 3. Persepsi mengenai kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga harus ditutup karena merupakan masalah keluarga dan bukan masalah soial. !. Permahaman yang keliru terhadap ajaran agama mengenai aturan mendidik istri, kepatuhan istri terhadap suami, penghormatan posisi suami sehingga terjadi persepsi bahwa lak-laki boleh menguasai perempuan. ". #udaya bahwa istri bergantung pada suami khususnya ekonomi. $. %epribadian dan kondisi psikolgis suami yang tidak stabil. &. Pernah mengalami kekerasan pada masa kanak-kanak. '. #udaya bahwa laki-laki dianggap superior dan perempuan in(erior. ). Melakukan imitasi, terutama anak laki-laki yang hidup dengan orang tua yang sering melakukan kekerasan pada ibunya atau dirinya. 1*. Masih rendahnya kesadaran untuk berani melapor dikarenakan dari masyarakat sendiri yang enggan untuk melaporkan permasalahan dalam rumah tangganya, maupun dari pihak-pihak terkait yang kurang mensosialisasikan tentang kekerasan dalam rumah tangga, sehingga data kasus %+,- pun banyak dikesampingkan atau dianggap masalah yang sepele. Masyarakat ataupn pihak yang terkait dengan %+,-, baru bena- benar bertindak jika kasus %+,- sampai menyebabkan korban luka (isik yang parah maupun kematian, itupun jika diliput oleh media massa. #anyak sekali %+,- yang tidak tertangani seara langsung dari pihak yang berwajib, bahkan kasus-kasus %+,- yang keil pun lebih banyak dipandang sebelah mata daripada kasus-kasus lainnya. 11. Masalah budaya, masyarakat yang patriarkis ditandai dengan pembagian kekuasaan yang sangat jelas antara laki-laki dan perempuan dimana laki-laki mendominasi perempuan. 12. .ator domesti. /danya anggapan bahwa aib keluarga jangan sampai diketahui oleh orang lain. 0ali ini menyebabkan munulnya rasa malu karena akan dianggap oleh lingkungan tidak mampu mengurus rumah tangga. 1adi rasa malu mengalahkan rasa sakit hati, masalah domesti dalam keluarga bukan untuk diketahui oleh orang lain sehingga hal ini dapat berdampak semakin menguatkan dalam kasus %+,-. -anda dan 2ejala 1. Merasa rendah diri 2. 3emas 3. Penuh rasa takut !. 4edih ". Putus asa $. Mengalami kesulitan tidur &. Mengeluh nyeri yang tidak jelas penyebabnya '. %esemutan ). #ersikap agresi( tanpa penyebab yang jelas Penegahan 1. Menyelenggarakan pendidikan orang tua untuk dapat menerapkan ara mendidik dan memperlakukan anak 5anaknya seara humanis 2. Mmeberikan keterampilan tertentu kepada anggota keluarga untuk seepatnya melaporkan ke pihak lain yang diyakini sanggup memberikan pertolongan jika sewaktu- waktu terjadi %+,- 3. Mendidik anggota keluarga untuk menjaga diri dari perbuatan yang mengandung terjadinya %+,- !. Membangun kesadaran kepada semua anggota keluarga untuk takut kepada akibat yang ditimbulkan dari %+,- ". Membekali alon suami atau orang tua baru untuk menjamin kehidupan yang harmoni, damai, dan saling pengertian, sehingga dapat terhindar dari perilaku %+,- $. Melakukan (ilter terhadap media massa baik itu etak maupun elektronik yang menampilkan in(ormasi kekerasan &. Mendidik, mengasuh, dan memperlakukan anak sesuai dengan jenis kelamin, kondisi, dan potensinya '. Menunjukkan rasa empati dan rasa peduli terhadap siapapun yang terkena %+,- tanpa sedikitpun melemparkan kesalahan terhadap korban %+,- ). Mendorong dan mem(asilitasi pengembangan masyarakat untuk lebih peduli dan responsi6e terhadap kasus-kasus %+,- yang ada di linkungannya