Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Dasar Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
1.1.1 UU.RI.Nomor 2 Tahn 1!"! tentang Pen#$#$kan Nas$onal
Seperti yang terdapat pada UU. RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang
Pendidikan Nasional Pasal 24 ayat 2 yang erunyi !
Setiap peserta didik pada satuan pendidikan memiliki hak untuk
mengikuti program pendidikan yang ersangkutan atas dasar pendidikan
erkelan"utan# aik untuk mengemangkan kemampuan diri maupun untuk
memperoleh pengakuan tingkat pendidikan tertentu yang telah diakukan.
1.1.2 Un#ang%Un#ang Rep&l$k In#ones$a Nomor 2' Tahn 2''(
Tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan dasar hukum
penyelenggaraan dan re$ormasi sistem pendidikan nasional. Undang%
undang terseut memuat &isi# misi# $ungsi# dan tu"uan pendidikan nasional#
serta strategi pemangunan pendidikan nasional# untuk me'u"udkan
pendidikan yang ermutu# rele&an dengan keutuhan masyarakat# dan
erdaya saing dalam kehidupan gloal.
(isi pendidikan nasional adalah me'u"udkan sistem pendidikan
seagai pranata sosial yang kuat dan er'ia'a untuk memerdayakan
semua 'arga negara Indonesia agar erkemang men"adi manusia yang
1
2
erkualitas sehingga mampu dan proakti$ men"a'a tantangan )aman
yang selalu eruah.
*isi pendidikan nasional adalah!
1. *engupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang ermutu agi seluruh rakyat Indonesia+
2. *eningkatkan mutu pendidikan yang memiliki daya saing di tingkat
nasional# regional# dan internasional+
,. *eningkatkan rele&ansi pendidikan dengan keutuhan masyarakat dan
tantangan gloal+
4. *emantu dan mem$asilitasi pengemangan potensi anak angsa se-ara
utuh se"ak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka me'u"udkan
masyarakat ela"ar+
.. *eningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pementukan kepriadian yang ermoral+
/. *eningkatkan kepro$esionalan dan akuntailitas lemaga pendidikan
seagai pusat pemudayaan ilmu pengetahuan# keterampilan# pengalaman#
sikap# dan nilai erdasarkan standar yang ersi$at nasional dan gloal+
0. *endorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
erdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara 1esatuan Repulik
Indonesia.
Terkait dengan &isi dan misi pendidikan nasional terseut di atas#
re$ormasi pendidikan meliputi hal%hal erikut!
3
Pertama+ penyelenggaraan pendidikan dinyatakan seagai suatu
proses pemudayaan dan pemerdayaan peserta didik yang erlangsung
sepan"ang hayat# di mana dalam proses terseut harus ada pendidik yang
memerikan keteladanan dan mampu memangun kemauan# serta
mengemangkan potensi dan kreati&itas peserta didik. Prinsip terseut
menyeakan adanya pergeseran paradigma proses pendidikan# dari
paradigma penga"aran ke paradigma pemela"aran. Paradigma penga"aran
yang leih menitikeratkan peran pendidik dalam mentrans$ormasikan
pengetahuan kepada peserta didiknya ergeser pada paradigma
pemela"aran yang memerikan peran leih anyak kepada peserta didik
untuk mengemangkan potensi dan kreati&itas dirinya dalam rangka
mementuk manusia yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan#
erakhlak mulia# erkepriadian# memiliki ke-erdasan# memiliki estetika#
sehat "asmani dan rohani# serta keterampilan yang diutuhkan agi dirinya#
masyarakat# angsa dan negara.
1edua+ adanya peruahan pandangan tentang peran manusia dari
paradigma manusia seagai sumerdaya pemangunan# men"adi
paradigma manusia seagai su"ek pemangunan se-ara utuh. Pendidikan
harus mampu mementuk manusia seutuhnya yang digamarkan seagai
manusia yang memiliki karakteristik personal yang memahami dinamika
psikososial dan lingkungan kulturalnya. Proses pendidikan harus
men-akup!
1. Penumuhkemangan keimanan2 ketak'aan#
4
2. Pengemangan 'a'asan keangsaan# kenegaraan#
demokrasi# dan kepriadian+
,. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi+
4. Pengemangan# penghayatan# apresiasi# dan ekspresi seni+
.. Pementukan manusia yang sehat "asmani dan rohani.
Proses pementukan manusia di atas pada hakekatnya merupakan
proses pemudayaan dan pemerdayaan peserta didik yang erlangsung
sepan"ang hayat.
1etiga+ 3danya pandangan terhadap keeradaan peserta didik yang
terintegrasi dengan lingkungan so-ialkulturalnya dan pada gilirannya akan
menumuhkan indi&idu seagai priadi dan anggota masyarakat mandiri
yang erudaya. 4al ini se"alan dengan proses pentahapan aktualisasi
intelektual# emosional dan spiritual peserta didik di dalam memahami
sesuatu# mulai dari tahapan paling sederhana dan ersi$at eksternal# sampai
tahapan yang paling rumit dan ersi$at internal# yang erkenaan dengan
pemahaman dirinya dan lingkungan kulturalnya.
1eempat+ 5alam rangka me'u"udkan &isi dan men"alankan misi
pendidikan nasional# diperlukan suatu a-uan dasar oleh setiap
penyelenggara dan satuan pendidikan# yang antara lain meliputi kriteria
dan kriteria minimal eragai aspek yang terkait dengan penyelenggaraan
pendidikan. 5alam kaitan ini# kriteria dan kriteria penyelenggaraan
pendidikan di"adikan pedoman untuk me'u"udkan!
1. Pendidikan yang erisi muatan yang seimang dan holistik+
5
2. Proses pemela"aran yang demokratis# mendidik#
memoti&asi# mendorong kreati&itas# dan dialogis+
,. 4asil pendidikan yang ermutu dan terukur+
4. 6erkemangnya pro$esionalisme pendidik dan
tenagakependidikan+
.. Tersedianya sarana dan prasarana ela"ar yang
memungkinkan erkemangnya potensi peserta didik
se-ara optimal+
/. 6erkemangnya pengelolaan pendidikan yang
memerdayakan satuan pendidikan+ dan
0. Terlaksananya e&aluasi# akreditasi dan serti$ikasi yang
erorientasi pada peningkatan mutu pendidikan se-ara
erkelan"utan.
3-uan dasar terseut di atas merupakan standar nasional
pendidikan yang dimaksudkan untuk mema-u pengelola# penyelenggara#
dan satuan pendidikan agar dapat meningkatkan kiner"anya dalam
memerikan layanan pendidikan yang ermutu. Selain itu# standar
nasional pendidikan "uga dimaksudkan seagai perangkat untuk
mendorong ter'u"udnya transparansi dan akuntailitas pulik dalam
penyelenggaraan system pendidikan nasional.
Standar nasional pendidikan memuat kriteria minimal tentang
komponen pendidikan yang memungkinkan setiap "en"ang dan "alur
pendidikan untuk mengemangkan pendidikan se-ara optimal sesuai
6
dengan karakteristik dan kekhasan programnya. Standar nasional
pendidikan tinggi diatur seminimal mungkin untuk memerikan
keleluasaan kepada masing%masing satuan pendidikan pada "en"ang
pendidikan tinggi dalam mengemangkan mutu layanan pendidikannya
sesuai dengan program studi dan keahlian dalam kerangka otonomi
perguruan tinggi. 5emikian "uga standar nasional pendidikan untuk "alur
pendidikan non$ormal hanya mengatur hal%hal pokok dengan maksud
memerikan keleluasaan kepada masing%masing satuan pendidikan pada
"alur pendidikan non$ormal yang memiliki karakteristik tidak terstruktur
untuk mengemangkan programnya sesuai dengan keutuhan masyarakat.
Penyelenggaraan pendidikan "alur in$ormal yang sepenuhnya men"adi
ke'enangan keluarga dan masyarakat didorong dan dierikan keleluasaan
dalam mengemangkan program pendidikannya sesuai dengan keutuhan
keluarga dan masyarakat. 7leh karena itu# standar nasional pendidikan
pada "alur pendidikan in$ormal hanya mengatur hal%hal yang erkaitan
dengan pengakuan kompetensi peserta didik sa"a.1ualitas pendidikan
perlu disesuaikan dengan kema"uan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
tuntutan perkemangan pemangunan. Perlu pula terus dikemangkan
ker"a sama antara dunia pendidikan dengan dunia usaha8industri dalam
rangka ikut peduli memerikan pendidikan dan pelatihan untuk menamah
keutuhan tenaga ker"a yang -akap dan terampil agi pemangunan#
sehingga ter-ipta keterpaduan dengan peren-anaan tenaga nasional.
7
1.1.( Dalam Peratran Pemer$ntah No. 1! Tahn 2'')
5iseutkan Pada hakekatnya pendidikan dalam konteks
pemangunan nasional mempunyai $ungsi!
1. Pemersatu angsa#
2. Penyamaan kesempatan#
,. Pengemangan potensi diri.
Pendidikan diharapkan dapat memperkuat keutuhan angsa dalam
Negara 1esatuan Repulik Indonesia 9N1RI:# memeri kesempatan yang
sama agi setiap 'arga negara untuk erpartisipasi dalam pemangunan#
dan memungkinkan setiap 'arga negara untuk mengemangkan potensi
yang dimilikinya se-ara optimal.
1.1.* Ber#asarkan KEP+EN 2(2 #an Kr$klm Program ,t#$ Tekn$k
L$str$k Tahn 2''-
6ah'a dalam rangka meningkatkan mutu dan rele&ansi Pendidikan
Politeknik dengan tuntutan pasar ker"a# 1ei"aksanaan Politeknik adalah
melaksanakan Praktek 1er"a ;apangan untuk itu setiap mahasis'a 'a"i
melaksanakan dan merupakan mata kuliah.
1.1.) Dalam Peratran Pemer$ntah No. 1! Tahn 2'')
8
5iseutkan Pada hakekatnya pendidikan dalam konteks
pemangunan nasional mempunyai $ungsi!
4. Pemersatu angsa#
.. Penyamaan kesempatan#
/. Pengemangan potensi diri.
Pendidikan diharapkan dapat memperkuat keutuhan angsa dalam
Negara 1esatuan Repulik Indonesia 9N1RI:# memeri kesempatan yang
sama agi setiap 'arga negara untuk erpartisipasi dalam pemangunan#
dan memungkinkan setiap 'arga negara untuk mengemangkan potensi
yang dimilikinya se-ara optimal.
1.1.. Ber#asarkan KEP+EN 2(2 #an Kr$klm Program ,t#$ Tekn$k
L$str$k Tahn 2''-
6ah'a dalam rangka meningkatkan mutu dan rele&ansi Pendidikan
Politeknik dengan tuntutan pasar ker"a# 1ei"aksanaan Politeknik adalah
melaksanakan Praktek 1er"a ;apangan untuk itu setiap mahasis'a 'a"i
melaksanakan dan merupakan mata kuliah.
1.2 Pengert$an Praktek Kerja Lapangan
Praktek 1er"a ;apangan adalah suatu entuk penyelenggaraan
pendidikan keahlian pro$esional yang memadukan se-ara sistematik dan
sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian
yang diperoleh melalui kegiatan eker"a langsung di dunia ker"a# terarah
untuk men-apai suatu tingkat keahlian pro$esional tertentu.
9
1.( Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan
Saat ini# perkemangan ilmu pengetahuan dan teknologi
erkemang sangat pesat. Sehingga diharapkan sumer daya manusia
dapat menyesuaikan dengan keadaan )aman sekarang ini agar mampu
eradaptasi dan mampu menyamakan dengan negara yang telah ma"u
seelumnya. 4al ini diterapkan dengan adanya magang agi pela"ar
institusi pendidikan pada suatu perusahaan adalah pilihan yang sangat
tepat dalam usaha peningkatan kualitas sumer daya manusia untuk
mema"ukan angsa dan negaranya. 1egiatan magang atau P1; ini dapat
er$ungsi untuk memperkenalkan pela"ar untuk mengetahui agaimana
eker"a di suatu lapangan atau industri agar nantinya apaila mendapat
peker"aan tidak merasa tidak per-aya diri karena tidak pernah mengenal
agaimana eker"a di seuah perusahaan. Sehingga hal ini dapat
digunakan seagai pemela"aran agar men"adi tenaga ker"a yang
mempunyai keahlian# keterampilan dan pro$esionalisme yang aik.
Sistem praktek ker"a lapangan atau industri sangat memantu
dalam usaha memeri pengetahuan sekaligus penerapan pengetahuan
se-ara real agi mahasis'a dari pihak institusi pendidikan. 1euntungan
dari pihak perusahaan dalam sistem praktek ker"a lapangan adalah suatu
perusahaan akan mendapatkan tenaga ker"a yang siap dan teriasa ker"a
se-ara nyata. *engingat pentingnya kegiatan magang ker"a# "ika tidak
dilaksanakan akandapat menimulkan kesen"angan antara dunia industri
10
dan dunia pendidikan. Seagai salah satu elemen dunia usaha di Indonesia
erke'a"ian memantu program pemerintah.
Program praktek ker"a lapangan dilaksanakan disuatu perusahaan
yang mempunyai $asilitas yang sesuai dengan "urusan pelaksana program
praktek ker"a lapangan dari institusi pendidikan. Pelaksanaan kegiatan
akan dilakukan pada hari liur semester genap karena kei"aksanaan
departement pendidikan nasional tentang pelakasanaan program magang
ker"a di Politeknik.
1.* Tjan Praktek Kerja Lapangan
1.*.1 Tjan Umm
1. *enghasilkan tenaga ker"a yang memiliki keahlian pro$esional# dengan
tingkat pengetahuan# keterampilan# dan etos ker"a yang sesuai dengan
tuntutan lapangan ker"a.
2. *emperkokoh <;ink 2 *at-h= antara Politeknik dengan dunia usaha 8
Industri.
,. *eningkatkan e$isiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga ker"a
yang erkualitas.
4. *emeri pengakuan penghargaan terhadap pengalaman ker"a seagai
agian dari proses pendidikan.
1.*.2 Tjan Khss
11
*empersiapkan para mahasis'a untuk ela"ar eker"a se-ara
mandiri# eker"a dalam suatu tim dan mengemangkan potensi dan
erkualitas sesuai dengan minat dan akatnya masing%masing.
*eningkatkan status dan kepriadian para mahasis'a# sehingga
mereka mampu erinteraksi# erkomunikasi dan memiliki rasa tanggung
"a'a serta disiplin tinggi.
*emeri kesempatan dan garansi agi para mahasis'a yang
erpotensi untuk men"adi tenaga ker"a terampil dan produkti$ erdasarkan
pengakuan standar Pro$esi.
*emenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di "en"ang
5iploma , 95%,:.
sepan"ang hayat# di mana dalam proses terseut harus ada pendidik
yang memerikan keteladanan dan mampu memangun kemauan# serta
mengemangkan potensi dan kreati&itas peserta didik. Prinsip terseut
menyeakan adanya pergeseran paradigma proses pendidikan# dari
paradigma penga"aran ke paradigma pemela"aran. Paradigma penga"aran
yang leih menitikeratkan peran pendidik dalam mentrans$ormasikan
pengetahuan kepada peserta didiknya ergeser pada paradigma
pemela"aran yang memerikan peran leih anyak kepada peserta didik
untuk mengemangkan potensi dan kreati&itas dirinya dalam rangka
mementuk manusia yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan#
erakhlak mulia# erkepriadian# memiliki ke-erdasan# memiliki estetika#
12
sehat "asmani dan rohani# serta keterampilan yang diutuhkan agi dirinya#
masyarakat# angsa dan negara.
1edua+ adanya peruahan pandangan tentang peran manusia dari
paradigma manusia seagai sumerdaya pemangunan# men"adi
paradigma manusia seagai su"ek pemangunan se-ara utuh. Pendidikan
harus mampu mementuk manusia seutuhnya yang digamarkan seagai
manusia yang memiliki karakteristik personal yang memahami dinamika
psikososial dan lingkungan kulturalnya. Proses pendidikan harus
men-akup!
1. Penumuhkemangan keimanan2 ketak'aan#
2. Pengemangan 'a'asan keangsaan# kenegaraan#
demokrasi# dan kepriadian+
,. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi+
4. Pengemangan# penghayatan# apresiasi# dan ekspresi seni+
.. Pementukan manusia yang sehat "asmani dan rohani.
Proses pementukan manusia di atas pada hakekatnya merupakan
proses pemudayaan dan pemerdayaan peserta didik yang erlangsung
sepan"ang hayat.
1etiga+ 3danya pandangan terhadap keeradaan peserta didik yang
terintegrasi dengan lingkungan so-ialkulturalnya dan pada gilirannya akan
menumuhkan indi&idu seagai priadi dan anggota masyarakat mandiri
13
yang erudaya. 4al ini se"alan dengan proses pentahapan aktualisasi
intelektual# emosional dan spiritual peserta didik di dalam memahami
sesuatu# mulai dari tahapan paling sederhana dan ersi$at eksternal# sampai
tahapan yang paling rumit dan ersi$at internal# yang erkenaan dengan
pemahaman dirinya dan lingkungan kulturalnya.
1eempat+ 5alam rangka me'u"udkan &isi dan men"alankan misi
pendidikan nasional# diperlukan suatu a-uan dasar oleh setiap
penyelenggara dan satuan pendidikan# yang antara lain meliputi kriteria
dan kriteria minimal eragai aspek yang terkait dengan penyelenggaraan
pendidikan. 5alam kaitan ini# kriteria dan kriteria penyelenggaraan
pendidikan di"adikan pedoman untuk me'u"udkan!
1. Pendidikan yang erisi muatan yang seimang dan holistik+
2. Proses pemela"aran yang demokratis# mendidik#
memoti&asi# mendorong kreati&itas# dan dialogis+
,. 4asil pendidikan yang ermutu dan terukur+
4. 6erkemangnya pro$esionalisme pendidik dan
tenagakependidikan+
.. Tersedianya sarana dan prasarana ela"ar yang
memungkinkan erkemangnya potensi peserta didik
se-ara optimal+
/. 6erkemangnya pengelolaan pendidikan yang
memerdayakan satuan pendidikan+ dan
14
0. Terlaksananya e&aluasi# akreditasi dan serti$ikasi yang
erorientasi pada peningkatan mutu pendidikan se-ara
erkelan"utan.
3-uan dasar terseut di atas merupakan standar nasional
pendidikan yang dimaksudkan untuk mema-u pengelola# penyelenggara#
dan satuan pendidikan agar dapat meningkatkan kiner"anya dalam
memerikan layanan pendidikan yang ermutu. Selain itu# standar
nasional pendidikan "uga dimaksudkan seagai perangkat untuk
mendorong ter'u"udnya transparansi dan akuntailitas pulik dalam
penyelenggaraan system pendidikan nasional.
Standar nasional pendidikan memuat kriteria minimal tentang
komponen pendidikan yang memungkinkan setiap "en"ang dan "alur
pendidikan untuk mengemangkan pendidikan se-ara optimal sesuai
dengan karakteristik dan kekhasan programnya. Standar nasional
pendidikan tinggi diatur seminimal mungkin untuk memerikan
keleluasaan kepada masing%masing satuan pendidikan pada "en"ang
pendidikan tinggi dalam mengemangkan mutu layanan pendidikannya
sesuai dengan program studi dan keahlian dalam kerangka otonomi
perguruan tinggi. 5emikian "uga standar nasional pendidikan untuk "alur
pendidikan non$ormal hanya mengatur hal%hal pokok dengan maksud
memerikan keleluasaan kepada masing%masing satuan pendidikan pada
"alur pendidikan non$ormal yang memiliki karakteristik tidak terstruktur
untuk mengemangkan programnya sesuai dengan keutuhan masyarakat.
15
Penyelenggaraan pendidikan "alur in$ormal yang sepenuhnya men"adi
ke'enangan keluarga dan masyarakat didorong dan dierikan keleluasaan
dalam mengemangkan program pendidikannya sesuai dengan keutuhan
keluarga dan masyarakat. 7leh karena itu# standar nasional pendidikan
pada "alur pendidikan in$ormal hanya mengatur hal%hal yang erkaitan
dengan pengakuan kompetensi peserta didik sa"a.1ualitas pendidikan
perlu disesuaikan dengan kema"uan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
tuntutan perkemangan pemangunan. Perlu pula terus dikemangkan
ker"a sama antara dunia pendidikan dengan dunia usaha8industri dalam
rangka ikut peduli memerikan pendidikan dan pelatihan untuk menamah
keutuhan tenaga ker"a yang -akap dan terampil agi pemangunan#
sehingga ter-ipta keterpaduan dengan peren-anaan tenaga nasional.
16

Anda mungkin juga menyukai