Oleh :
Sugiarto, S.Pd, M.Pd
NIP. 19610204 198803 1 004
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul Penelitian
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN
EXAMPLE
NON
EXAMPLE
PADA
MATA
siswa
dalam
menguasai
materi
pembelajaran
adalah 70. Hal ini belum mencapai KKM yang telah ditetapkan dan belum
tuntas secara klasikal minimal 35,48%. Dari ketiga nilai , baik aspek kognitif,
nilai afektif, dan nilai psikomotorik yang ada, pada penelitian ini peneliti
hanya mengambil nilai kognitif saja.
Hasil Ulangan Akhir Semester I
Siswa Kelas VIII H SMP Negeri 1 Bendosari Tahun Pelajaran 2013/2014
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
NAMA
ADITYA TRI ANDIKA
AHMAT SUPADI
ANDI ERVAN N. S
ASTRIA SANDRA WIBOWO
BEKTI TRI UTAMI
BRIAN AGUSTIN SAPUTRA
DERY ANDRIANSYAH
DESI SHOVIANINGSIH
DIAH AYU RENGGANIS
DIDIT DWI ANJASNANTO
DIMAS IRAWAN
FAJAR SIDIQ MUKHLISIN
FIRA KUSUMAWATI
GILANG EKO PRABOWO
HUDA SETYAWAN
IBNU NASRUDIN
IMANIAR XENADA
INDRI FITRIA ADI CITRA
INTAN ARIYANA
IRA RAHMAWATI W
MUHAMMAD JHONY ANDRE
MUHAMMAD NUR ISLAM L
MULIA ADI NUGROHO
NADIA KHOTRUN NADA
NATARINA NOVIA A
NIKEN WULANDARI
NOFITA SARI
NURUL AFIATUN
YUNIAR LARAS SARI
YUNUS BUDIYANTO
DEVI FEBIOLA
L/P
L
L
L
P
P
L
L
P
P
L
L
L
P
L
L
L
P
P
P
P
L
L
L
P
P
P
P
P
P
L
P
NILAI
67
71
59
59
64
73
66
73
86
73
60
69
83
61
76
56
76
67
71
81
87
73
86
86
73
71
77
76
59
79
70
yang dapat
Bendosari Sukoharjo.
E. Pemecahan Masalah
Dari rumusan masalah tersebut di atas, maka pemecahan masalah
yang muncul adalah :
Nilai Pendidikan Kewarganegaraan ( khususnya nilai kognitif) rendah.
Model pembelajaran
F. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar dengan model
Examples non Examples.
2. Menemukan dan mengatasi masalah yang muncul selam proses belajar
mengajar berlangsung.
3. Meningkatkan profesionalisme dan kinerja guru.
G. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) terhadap perbaikan pembelajaran
memberi manfaat yang cukup signifikan , baik bagi siswa, guru, maupun
institusi (sekolah ).
1. Manfaat bagi siswa :
a) Membantu siswa meningkatkan pemahaman materi pembelajaran .
b) Meningkatkan rasa percaya diri siswa.
c) Mengaktifkan siswa dalam pembelajaran sehingga memperoleh hasil
maksimal.
2. Manfaat bagi guru :
a) Membantu guru memperpaiki pembelajaran
b) Membantu guru berkembang secara professional
c) Menumbuhkan rasa percaya diri guru
d) Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan
ketrampilannya.
3. Manfaat bagi Institusi ( Sekolah ) :
a) Membantu teman sejawat dapat melakukan PTK
b) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa secara bertahap dan terus
menerus.
c) Membuka
wawasan
para
guru
dan
Kepala
sekolah,
bahwa
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Hakekat Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses perubahan yang terjadi pada diri
seseorang melalui penguatan (reinforcement), sehingga terjadi
perubahan yang bersifat permanen dan persisten pada dirinya sebagai
hasil pengalaman (Learning is a change of behaviour as a result of
experience), demikian pendapat John Oewey, salah seorang ahli
pendidikan Amerika Serikat dari aliran Behavioural Approach.
Perubahan yang dihasilkan oleh proses belajar bersifat
progresif dan akumulatif, mengarah kepada kesempurnaan, misalnya
dari tidak mampu menjadi mampu, dari tidak mengerti menjadi
mengerti, baik mencakup aspek pengetahuan (cognitive domain), aspek
afektif (afektive domain) maupun aspek psikomotorik (psychomotoric
domain). Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungan.
Ada empat pilar belajar yang dikemukakan oleh UNESCO,
yaitu :
1) Learning to Know, yaitu suatu proses pembelajaran
yang
melaksanakan
Controlling,
Monitoring,
Maintening,
yang untuk
pengetahuan
yang
mampu
memecahkan
masalah,
kewarganegaraan
adalah
sebagai
wahana
Kedua
Pendidikan Kewarganegaraan
mengembangkan daya
(civic
intelegence)
sebagai
landasan
yang
Kelas
Pendidikan
laboratorium
Kewarganegaraan
demokrasi.
Melalui
sebagai
Pendidikan
berupa
seperangkat
pengetahuan,
sikap,
dan
Pendidikan Kewarganegaraan
strategi pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa secara aktif baik
pikiran, pendengaran, penglihatan, dan psikomotor dalam proses belajar
mengajar. Adapun pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa secara
totalitas adalah pembelajaran dengan metode Examples Non Examples.
Pembelajaran
Pembelajaran
metode
Examples
Non
Examples
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain penelitian
Penelitian ini merupakan pengembangan metode dan strategi
pembelajaran. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian
tindakan kelas (Class Action Research) yaitu suatu penelitian yang
dikembangkan bersama sama untuk peneliti dan decision maker tentang
variable yang dimanipulasikan dan dapat digunakan untuk melakukan
perbaikan.
Alat pengumpul data yang dipakai dalam penelitian ini antara lain :
catatan guru, catatan siswa, rekaman tape recorder, wawancara, angket dan
berbagai dokumen yang terkait dengan siswa.
Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan,
melakukan tindakan, observasi,dan evaluasi. Refleksi dalam tahap siklus
dan akan berulang kembali pada siklus-siklus berikutnya.
Aspek yang diamati dalam setiap siklusnya adalah kegiatan atau
aktifitas siswa saat mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan
metode Examples dan Non Examples untuk melihat perubahan tingkah
laku siswa, untuk mengetahui tingkat kemajuan belajarnya yang akan
berpengaruh terhadap hasil belajar dengan alat pengumpul data yang
sudah disebutkan diatas.
Data yang diambil adalah data kuantitatif dari hasil tes, nilai tugas
serta data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa,
partisipasi dan kerjasama dalam diskusi, kemampuan atau keberanian
siswa dalam melaporkan hasil.
Instrument yang dipakai berbentuk : soal tes, observasi, catatan
lapangan. Data yang terkumpul dianalisis untuk mengukur indikator
keberhasilan yang sudah dirumuskan.
B. Tempat
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Bendosari Sukoharjo
Kelas VIII H, dengan jumlah siswa 31 orang, yang terdiri dari 15 orang
laki-laki dan 16 orang perempuan. Penelitian dilaksanakan pada saat mata
pelajaran pendidikan kewarganegaraan berlangsung dengan pokok
bahasan Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila.
C. Waktu Penelitian
Penelitian direncanakan selama 2 (dua) minggu dilaksanakan pada
pertengahan bulan Februari 2014.
D. Prosedur Penelitian
SIKLUS I
1. Perencanaan
-
Merencanakan pembelajaran
belajar mengajar.
-
Examples.
-
2. Tindakan
-
Guru
mempersiapkan
gambar-gambar
sesuai
dengan
tujuan
pembelajaran.
-
Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa
gambar tersebut dicatat pada kertas.
3. Pengamatan
-
4. Refleksi
-
SIKLUS II
1. Perencanaan
-
Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I dan belum teratasi dan
penetapan alternatif pemecahan masalah.
2. Tindakan
Pelaksanaan program tindakan II yang mengacu pada identifikasi
masalah yang muncul pada siklus I, sesuai dengan alternatif pemecahan
masalah yang sudah ditentukan, antara lain melalui:
-
Guru
mempersiapkan
gambar-gambar
sesuai
dengan
tujuan
pembelajaran.
-
Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa
gambar tersebut dicatat pada kertas..
3. Pengamatan (Observasi)
-
Menilai
hasil
tindakan
sesuai
dengan
format
yang
sudah
dikembangkan.
4. Refleksi
-
Evaluasi tindakan II
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Rohani. 1993. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta
: Asbi Mahastya.
Asikin, Moh. 2009. Cara Cepat & Cerdas Menguasai Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) Bagi Guru. Semarang ; Manunggal Karso.
Hadi, Sutrisno. 1990. Metodologi Research Jilid 11. Yogyakarta; Yayasan
Penerbit Fakultas Psikologi UGM.
Nana, Sudjana. 1991. Dasar - dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Rosdakarya.
Sardiman, 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali
Pers
Selverius, Suke. 1993. Evaluasi hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: PT
Gramedia.
Uzer, Usman. 1992. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosdakarya.