Anda di halaman 1dari 1

vii

PELELANGAN JAMINAN ATAS TANAH DAN BANGUNAN


MELALUI DIREKTORAT JENDRAL KEUANGAN NEGARA
(DJKN) SEBAGAI BENTUK PERLINDUNGAN TERHADAP
BANK BJB AKIBAT KREDIT MACET DEBITUR
Oleh : RIA FAZRIA SALSABILLA
ABSTRAK
Perbankan merupakan salah satu sumber dana diantaranya
dalam bentuk perkreditan bagi masyarakat perorangan atau
badan usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya atau
untuk meningkatkan produksinya. Masalah besar yang mungkin
timbul dalam pemberian kredit adalah macetnya pengembalian
kredit oleh debitur yang hampir dialami oleh semua Bank.
Adapun identifikasi masalah yang diangkat dalam skripsi ini
yaitu pelelangan jaminan atas tanah dan bangunan yang
dilakukan Direktorat Jendral Keuangan Negara sebagai bentuk
perlindungan terhadap Bank akibat kredit macet debitur, faktor-
faktor yang menyebabkan terjadinya kredit macet di Bank BJB
dan mekanisme pelelangan barang jaminan melalui Direktorat
Jendral Keuangan Negara.
Metode penelitian yang digunakan Penulis yaitu
menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, spesifikasi
penelitian deskriftif analisis, teknik pengumpulan data studi
kepustakaan, lapangan dan analisis data secara kualitatif.
Undang-Undang Hak Tanggungan atas Tanah memberikan
suatu perlindungan hukum kepada pihak pemberi kredit dari
kredit macet debitur. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya kredit macet di Bank BJB yaitu faktor yang berasal dari
nasabah yang mempunyai itikad buruk dari awal dan atau secara
tidak sengaja karena pengelolaan usaha yang buruk menyebabkan
debitur wanprestasi, dan faktor intern yang berasal dari pemberi
kredit yaitu pihak Bank yang kurang teliti saat pemberian kredit
terhadap debitur. Pelelangan barang jaminan dilakukan apabila
cara-cara sebelumnya seperti rescheduling, restructuring, dan
reconditioning tidak memperbaiki pembayaran piutang dan
menyelesaikan kredit macet debitur.
Pada dasarnya pemberian kredit oleh Bank berdasarkan
adanya rasa percaya, akan tetapi selalu ada debitur yang tidak
menjalankan kewajibannya sehingga debitur tersebut dinyatakan
wanprestasi, walaupun demikian pihak kreditur selalu melakukan
tindakan yang tidak merugikan pihak debitur dan kreditur.

Anda mungkin juga menyukai