Anda di halaman 1dari 26

Zakat dan Pengentasan

Kemiskinan
Oleh :
Mia erpinda
Pradita Amelia
Gagah pamungkas
Adi prasetya

RUKUN ISLAM
1. Mengucapkan dua kalimat syahadat
2. Menunaikan shalat lima waktu
3.Mengeluarkan ZAKAT
4. Berpuasa pada bulan Ramadhan
5. Melaksanakan haji bagi yang mampu

ZAKAT ()
Zakat menurut istilah bahasa dapat diartikan membersihkan dan
mengembangkan.

Zakat menurut syara dapat diartikan sebagai harta yang dikeluarkan
sebagai kewajiban atas harta atau badan orang yang bersangkutan
dengan cara yang khusus (tertentu).

Macam macam ZAKAT
A. Zakat Fitrah
Zakat fitrah juga disebut zakat jiwa yaitu setiap jiwa/orang yang beragama
Islam harus memberikan harta yang berupa makanan pokok kepada orang
yang berhak menerimanya, dan dikeluarkan pada bulan Ramadhan sampai
dengan sebelum shalat Idul Fitri pada bulan Syawal

B. Zakat Maal
Zakat Maal juga disebut zakat harta yaitu kewajiban umat Islam yang memiliki
harta benda tertentu untuk diberikan kepada yang berhak sesuai dengan
ketentuan nisab (ukuran banyaknya) dan dalam jangka waktu tertentu.

Ketentuan bagi orang yang wajib
membayar zakat fitrah (Muzaki):

a. Orang tersebut beragama Islam
b. Orang tersebut, ketika sebelum matahari terbit pada Hari Raya Idul Fitri
masih hidup (yang baru lahir maupun dalam sakaratul maut)
c. Orang tersebut pada waktu itu mampu menafkahi dirinya dan
keluarganya
d. Orang yang tidak berada di bawah tanggung jawab orang lain

Ketentuan zakat maal

a. ZAKAT UANG SIMPANAN
Saiidina Ali telah meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda: Apabila kamu
mempunyai (uang simpanan) 200 dirham dan telah cukup haul (genap setahun)
diwajbkan zakatnya 5 dirham, dan tidak diwajibkan mengeluarkan zakat (emas)
kecuali kamu mempunyai 20 dinar dan telah cukup haulnya diwajibkan zakatnya
setengah dinar. Demikian juga kadarnya jika nilainya bertambah dan tidak
diwajibkan zakat dalam sesuatu harta kecuali genap setahun. (HR Abu Daud)

SYARAT WAJIB ZAKAT UANG SIMPANAN
-Islam
-Merdeka
-Milik sendiri
-Cukup haul
-Cukup nisab

b. ZAKAT EMAS dan PERAK

- Nisab perak adalah 200 dirham atau 595 gram perak
- zakat yang harus dikeluarkan adalah 2,5 %. Nisab emas yaitu sebesar 93,6
gram.
Contoh : Ibu Putri memiliki emas untuk simpanan seberat 250 gr dan dimiliki
lebih dari 1 tahun, maka zakat yang harus dikeluarkan adalah: 250 grm X
2,5 % = 6,25 gram


c. ZAKAT PENDAPATAN/PROFESI

Hai orang-orang yang beriman, keluarkanlah/nafkahkanlah (dijalan Allah)
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang
Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. (Surat Al-Baqarah 2 : 267).

SYARAT WAJIB ZAKAT PENDAPATAN
- Islam
- Merdeka
- Milik Sendiri
- Hasil usaha yang terdiri dari kumpulan Honor, Gaji, Bonus, Komisi, Pemberian,
pendapatan profesional, Hasil sewa dan sebagainya. semua pendapatan tersebut
sebagai Mal Mustafad yaitu perolehan baru yang termasuk dalam sumber harta yang
dikenakan zakat.
- Cukup Nisab
- Cukup Haul.
d. ZAKAT SAHAM dan OBLIGASI
Saham adalah hak pemilikan tertentu atas kekayaan suatu perseroan
terbatas (PT) atau atas penunjukan atas saham tertentu. Tiap saham
merupakan bagian yang sama atas kekayaan itu.
Obligasi adalah kertas berharga (semacam cek) yang berisi pengakuan
bahwa bank, perusahaan, atau pemerintah berhutang kepada
pembawanya sejumlah tertentu dengan bungan tertentu pula
Saham dan Obligasi adalah kertas berharga yang berlaku dalam transaksi-
transaksi perdagangan khusus yang disebut BURSA EFEK.
Cara menghitung zakat Saham dan Obligasi adalah 2.5 % atas jumlah
terendah dari semua saham/obligasi yang dimiliki selama setahun, setelah
dikurangi atau dikeluarkan pinjaman untuk membeli saham (jika ada).

e. ZAKAT ANAM (BINATANG TERNAK)

Syarat wajib zakat atas pemilik binatang Unta, sapi, kerbau dan kambing
adalah :
Islam,
Merdeka,
100 % milik sendiri, sampai hisab (batas)nya dan telah dimiliki selama satu
tahun. Dijelaskan dalam Hadist, Tidaklah wajib zakat pada harta
seseorang sebelum satu tahun dimilikinya. (H.R. Daruquthni)
Digembalakan dirumput tanpa beli.




Syarat wajib zakat hewan ternak:
Ternak tersebut ingin diambil susu, ingin dikembangbiakkan dan diambil
minyaknya. Jadi, ternak tersebut tidak dipekerjakan untuk membajak sawah,
mengairi sawah, memikul barang atau pekerjaan semacamnya. Jika ternak
diperlakukan untuk bekerja, maka tidak ada zakat hewan ternak.
Ternak tersebut adalah sa-imah yaitu digembalakan di padang rumput yang
mubah selama setahun atau mayoritas bulan dalam setahun. Yang dimaksud
padang rumput yang mubah adalah padang rumput yang tumbuh dengan
sendirinya atas kehendak Allah dan bukan dari hasil usaha manusia.
Telah mencapai nishob, yaitu kadar minimal dikenai zakat sebagaimana akan
dijelaskan dalam tabel. Syarat ini sebagaimana berlaku umum dalam zakat.
Memenuhi syarat haul (bertahan di atas nishob selama setahun)
a) Unta
Jumlah peling sedikit yang harus dizakati bagi yang memiliki unta adalah 5
unta dan kelipatannya dengan zakat seekor kambing dan kelipatannya.
Contoh :
1. Pak Adi memiliki unta 6 ekor dan kepemilikannya lebih dari 1 tahun, maka
pak Adi wajib berzakat 1 ekor kambing usia 2 tahun lebih.
2. Pak Gagah memiliki unta 21 ekor dan kepemilikannya lebih dari 1 tahun,
pak Gagah wajib mengeluarkan zakat 4 ekor kambing.

b) Sapi/Kerbau
Jumlah minimal seseorang wajib mengeluarkan zakat sapi/kerbau yang
kepemilikannya lebih dari 1 tahun adalah 30 sapi, maka wajib mengeluarkan
zakat 1 ekor sapi/kerbau usia 1 tahun.


c) Kambing/domba
Jumlah minimal kepemilikan kambing yang harus dizakati adalah 40 ekor
dengan zakat 1 ekor kambing dengan usia 2 tahun lebih atau domba
dengan usia 1 tahun.
d) Unggas
Untuk ketentuan zakat unggas ini disamakan dengan batas nisab emas yaitu
93,6 gram. Jika harga emas Rp. 65.000/gram maka emas 93,6 gr x Rp. 65.000 =
Rp. 6.084.000,00.
Apabila seseorang memiliki usaha unggas dalam satu tahunnya memiliki
keuntungan Rp. 6.084.000,00 maka yang bersangkutan telah wajib membayar
zakat 2,5 % dari total keuntungan selama 1 tahun.
Contoh :
Bu Dita memiliki usaha ayam potong 4.000 ekor. Setiap penjualan memiliki
keuntungan rata-rata Rp. 2.000.000. dalam 1 tahun dapat menjual sebanyak 8
kali. Jadi total keuntungan dalam 1 tahun Rp. 16.000.000. Zakat yang
dikeluarkan adalah Rp. 16.000.000 X 2,5 % = Rp. 400.000

f. ) Hasil pertanian dan perkebunan ( zakat Ziraah)
Zakat hasil pertanian dan perkebunan ini apabila hasilnya minimal seharga
emas 93,6 gram, Apabila hasilnya lebih dari itu maka petani wajib zakat
dengan ketentuan.
Apabila pertanian airnya alami (tadah hujan ) atau sumber yang didapatkan
dengan tidak mengeluarkan biaya maka zakatnya 20 %.
Apabila pertanian atau perkebunan irigisi dan ada pengeluaran biaya untuk
mendapatkan air tersebut maka zakat yang harus dikeluarkan adalan 5 %

Siapa yang berhak menerima zakat ?
surat at- Taubah ( Q.S.: 9 )ayat 60:

( : )
Artinya :
Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil
zakat, yang dilunakkan hatinya ( muallaf), untuk (memerdekakan hamba
sahaya), untuk membebaskan orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan
untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah,
Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.
1) Fakir dalah orang yang tidak memiliki harta benda dan tidak memiliki
pekerjaan untuk mencarinya
2) Miskin adalah orang yang memiliki harta tetapi hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya
3) Amil adalah orang yang mengelola pengumpulan dan pembagian
zakat
4) Muallaf adalah orang yang masih lemah imannya karena baru
mengenal dan menyatakan masuk Islam
5) Budak yaitu budak sahaya yang memiliki kesempatan untuk merdeka
tetapi tidak memiliki harta benda untuk menebusnya.
6) Garim yaitu orang yang memiliki hutang banyak sedangkan dia tidak
bisa melunasinya.
7) Fisabilillah adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah
sedangkan dalam perjuangannya tidak mendapatkan gaji dari siapapu
8) Ibnu Sabil yaitu orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan,
sehingga sangat membutuhkan bantuan


Hukum Zakat



Hukum dari melaksanakan zakat adalah Fardhu Ain (wajib bagi setiap orang)
bagi orang yang mampu.

Allah SWT berfirman:

Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kalian kepada rasul, agar kalian diberi
rahmat (An-Nuur:56).

"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (At-
Taubah :103).

Maka orang-orang yang beriman diantara kalian dan menafkahkan (sebagian) dari
hartanya memperoleh pahala yang besar (Al-Hadid:7).







FAEDAH ZAKAT
a. Faedah agama (Diniyyah)
1. Dengan berzakat berarti telah menjalankan salah satu dari Rukun Islam
yang mengantarkan seorang hamba kepada kebahagiaan dan keselamatan
dunia dan akhirat.
2. Merupakan sarana bagi hamba untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada
Rabb-nya, akan menambah keimanan karena keberadaannya yang
memuat beberapa macam ketaatan.
3. Pembayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda,
sebagaimana firman Allah, yang artinya: "Allah memusnahkan riba dan
menyuburkan sedekah" (QS: Al Baqarah: 276).
4. Zakat merupakan sarana penghapus dosa.

b. Faedah akhlak (Khuluqiyah)
1. Menanamkan sifat kemuliaan, rasa toleran dan kelapangan dada kepada
pribadi pembayar zakat.
2. Pembayar zakat biasanya identik dengan sifat rahmah (belas kasih) dan
lembut kepada saudaranya yang tidak punya.
3. Merupakan realita bahwa menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat baik
berupa harta maupun raga bagi kaum Muslimin akan melapangkan dada
dan meluaskan jiwa. Sebab sudah pasti ia akan menjadi orang yang dicintai
dan dihormati sesuai tingkat pengorbanannya.
4. Di dalam zakat terdapat penyucian terhadap akhlak.
5. Menjadi Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah.

c. Faedah kesosialan (Ijtimaiyyah)
1. Zakat merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi hajat hidup para
fakir miskin yang merupakan kelompok mayoritas sebagian besar negara di dunia.
2. Memberikan dukungan kekuatan bagi kaum Muslimin dan mengangkat
eksistensi mereka. Ini bisa dilihat dalam kelompok penerima zakat, salah satunya
adalah mujahidin fi sabilillah.
3. Zakat bisa mengurangi kecemburuan sosial, dendam dan rasa dongkol yang
ada dalam dada fakir miskin. Karena masyarakat bawah biasanya jika melihat
mereka yang berkelas ekonomi tinggi menghambur-hamburkan harta untuk
sesuatu yang tidak bermanfaaat bisa tersulut rasa benci dan permusuhan mereka.
Jikalau harta yang demikian melimpah itu dimanfaatkan untuk mengentaskan
kemiskinan tentu akan terjalin keharmonisan dan cinta kasih antara si kaya dan si
miskin.
4. Zakat akan memacu pertumbuhan ekonomi pelakunya dan yang jelas
berkahnya akan melimpah.
5. Membayar zakat berarti memperluas peredaran harta benda atau uang,
karena ketika harta dibelanjakan maka perputarannya akan meluas dan lebih
banyak pihak yang mengambil manfaat.

Hikmah Zakat

1. Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada dengan mereka
yang miskin.
2. Pilar amal jama'i antara mereka yang berada dengan para mujahid dan da'i
yang berjuang dan berda'wah dalam rangka meninggikan kalimat Allah SWT.
3. Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk
4. Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.
5. Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan
6. Untuk pengembangan potensi ummat
7. Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam
8. Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi
ummat.

Peran Zakat dalam Pengentasan
Kemiskinan
Rasulullah Saw bersabda: Tidaklah dianggap seorang itu miskin, apabila ia
duberi satu butir atau dua butir kurma, ataupun apabila ia diberi selembar
atau dua lembar roti. Sesungguhnya orang miskin adalah orang yang
menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak halal.
Dan allah Swt berfirman: (Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang
terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi;
orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena
memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat
sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan
apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka
sesungguhnya Allah maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 273).

Pada hakekatnya, mengentaskan kemiskinan adalah dengan mengentaskan
penyebabnya. Agar seseorang dapat menunaikan zakatnya untuk
mengentaskan kemiskinan, maka perlu diketahui penyebab kemiskinan
terhadapa individu atau kemiskinan yang terjadi pada satu kelompok
masyarakat. Setiap penyebab kemiskinan diobati dengan formula yang
berbeda-beda, meliputi:
1. Kemiskinan yang disebabkan oleh kelemahan fisik yang menjadi
penghalang dirinya dalam mendapatkan penghasilan yang besar.
2. Kemiskinan yang disebabkan oleh ketidakmampuan untuk mencari
pekerjaan, karena ditutupnya pintu-pintu yang halal sesuai dengan keadaan
para fakir miskin tersebut.
3. Kemiskinan yang disebabkan oleh kurangnya pendapatan yang ia peroleh
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, sekalipun ia mempunyai penghasilan
tetap.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai