Anda di halaman 1dari 30

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Latar belakang keinginan saya membuat karya ilmiah tentang Tips Menghadapi UAN
adalah karena Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia bisa ditingkatkan melalui
pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia itu, berbagai kebijakan di
bidang pendidikan telah dikeluarkan oleh pemerintah. Kebijakan tersebut diantaranya adalah
program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun (wajar dikdas), program Bantuan
Operasional Sekolah (BOS), program sertifikasi guru dan dosen, serta kebijakan Ujian
Nasional (UN).
Implementasi kebijakan Ujian Nasional berlaku untuk jenjang SMP dan SMA. Sejauh
ini, implementasi kebijakan Ujian Nasional untuk tingkat SMP tidak menimbulkan masalah
yang muncul kepermukaan. Lain halnya dengan implementasi Kebijakan Ujian Nasional
untuk tingkat SMA. Implementasi kebijakan Ujian Nasional untuk tingkat SMA masih belum
optimal. Dari semenjak dikeluarkannya pada tahun 2003 hingga sekarang, kebijakan Ujian
Nasional tingkat SMA selalu diwarnai oleh kontroversi, polemik, kecurangan-kecurangan
dalam pelaksanaan, sampai gugatan warga terhadap pemerintah ke pengadilan. Masalah-
masalah tersebut seakan-akan menjadi rutinitas tahunan tanpa penyelesaian yang jelas dan
menghasilkan solusi yang memuaskan semua pihak.
Akar permasalahan kontroversi seputar Ujian Nasional ini bermula ketika pemerintah
membuat standardisasi nilai Ujian Nasional dan hal itu dijadikan satu-satunya tolok ukur
kelulusan siswa. Berbagai kritikan dan masukan dari masyarakat tidak menyurutkan
pemerintah untuk tetap memberlakukan Ujian Nasional sebagai standar kelulusan
siswa.Untuk itu agar siswa bisa sukses dalam UAN akan dijelaskan beberapa tips dan
sekaligus memperkenalkan masalah yang sering terjadi saat detik-detik UAN maupun saat
UAN berlangsung.

1.2 Rumusan masalah
1.2.1. Apa Masalah Ujian Nasional (UN)?
1.2.2. Apa Permasalahan Pokok Pendidikan Indonesia?
1.2.3. Bagaimana Tips Menghadapi Ujian?

1.3.Ruang Lingkup Masalah
2

Ujian Nasional biasa disingkat UN / UNAS adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar
dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang
dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Depdiknas di Indonesia berdasarkan Undang-
Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka
pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk
akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

1.4.Tujuan Penelitian
1.4.1. Sebagai syarat untuk mengikuti ujian akhir semester genap
1.5.Sistematika Penyajian
Sistematika Penyajian pada karya ilmiah ini lima bab.
Bab pertama pendahuluan,bab kedua Rumusan masalah,bab ketiga metode penelitian,bab
keempat pembahasan,bab kelima penutup.

Di dalam bab pertama pendahuluan terdiri atas lima subbab,di antaranya yaitu latar
belakang,rumusan masalah,ruang lingkup masalah,maksud dan tujuan,sistematika penyajian.
Bab 2 sesuai landasan teori

Bab 3 yaitu metode penelitian.Di dalam bab3 terdapat empat hal yaitu sumber data,cara
memperoleh data,instrumen penelitian dananalisis data.
Bab 4 dalah pembahasan.Di dalam pembahasan terdapat...
Bab 5 yaitu penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.









3

BAB II
LANDASAN TEORI


2.1.Ujian Nasional
Ujian Nasional biasa disingkat UN / UNAS adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar
dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang
dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Depdiknas di Indonesia berdasarkan Undang-
Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka
pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk
akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Lebih
lanjut dinyatakan bahwa evaluasi dilakukan oleh lembaga yang mandiri secara berkala,
menyeluruh, transparan, dan sistematik untuk menilai pencapaian standar nasional
pendidikan dan proses pemantauan evaluasi tersebut harus dilakukan secara
berkesinambungan.
Proses pemantauan evaluasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan
pada akhirnya akan dapat membenahi mutu pendidikan. Pembenahan mutu pendidikan
dimulai dengan penentuan standar.
Penentuan standar yang terus meningkat diharapkan akan mendorong peningkatan mutu
pendidikan, yang dimaksud dengan penentuan standar pendidikan adalah penentuan nilai
batas (cut off score). Seseorang dikatakan sudah lulus/kompeten bila telah melewati nilai
batas tersebut berupa nilai batas antara peserta didik yang sudah menguasai kompetensi
tertentu dengan peserta didik yang belum menguasai kompetensi tertentu. Bila itu terjadi
pada ujian nasional atau sekolah maka nilai batas berfungsi untuk memisahkan antara peserta
didik yang lulus dan tidak lulus disebut batas kelulusan, kegiatan penentuan batas kelulusan
disebut standard setting.Manfaat pengaturan standar ujian akhir:
Adanya batas kelulusan setiap mata pelajaran sesuai dengan tuntutan kompetensi minimum.
Adanya standar yang sama untuk setiap mata pelajaran sebagai standard minimum
pencapaian kompetensi.
2.2.Standar Nasional Pendidikan
Selama ini penentuan batas kelulusan ujian nasional ditentukan berdasarkan kesepakatan
antara pengambil keputusan saja. Batas kelulusan itu ditentukan sama untuk setiap mata
pelajaran. Padahal karakteristik mata pelajaran dan kemampuan peserta didik tidaklah sama.
Hal itu tidak menjadi pertimbangan para pengambil keputusan pendidikan. Belum tentu
4

dalam satu jenjang pendidikan tertentu, tiap mata pelajaran memiliki standar yang sama
sebagai standar minimum pencapaian kompetensi. Ada mata pelajaran yang menuntut
pencapaian kompetensi minimum yang tinggi, sementara mata pelajaran lain menentukan
tidak setinggi itu. Keadaan ini menjadi tidak adil bagi peserta didik, karena dituntut melebihi
kapasitas kemampuan maksimalnya.
Strategi perancangan
Penyusunan standard setting dimulai dengan penentuan pendekatan yang digunakan dalam
penentuan standar. Ada tiga macam pendekatan yang dapat dipakai sebagai acuan yaitu:
Penentuan standar berdasarkan kesan umum terhadap tes.
Penentuan standar berdasarkan isi setiap soal tes.
Penentuan standar berdasarkan skor tes.
Pada tiap-tiap akhir tahun kegiatan belajar diambil kesimpulan dan pembukuan standar
setting berdasarkan tiga pendekatan tersebut untuk menentukan batas kelulusan.
Tanggal pelaksanaan
2005
Sekolah Menengah Atas: 30 Mei-1 Juni 2005
Sekolah Menengah Pertama: 6-8 Juni 2011 2005
Sekolah Dasar: Belum diadakan
2006
Sekolah Menengah Atas: 16-18 Mei 2006
Sekolah Menengah Pertama: 22-24 Mei 2006
Sekolah Dasar: Belum diadakan
2007
Sekolah Menengah Atas: 17-19 April 2007
Sekolah Menengah Pertama: 24-26 April 2007
Sekolah Dasar: Belum diadakan
2008
Sekolah Menengah Atas: 22-24 April 2008
Sekolah Menengah Pertama: 5-8 Mei 2008
Sekolah Dasar: 12-14 Mei 2008
2009
Sekolah Menengah Atas: 20-24 April 2009
Sekolah Menengah Pertama: 27-30 Mei 2009
Sekolah Dasar: 4-8 Mei 2009
5

2010
Sekolah Menengah Atas: 22-26 Maret 2010 (Ujian Ulangan: 10-14 Mei 2010)
Sekolah Menengah Pertama: 29 Maret-1 April 2007 (Ujian Ulangan: 17-20 Mei 2010)
Sekolah Dasar: 5-7 April 2010 (24-26 April 2010)
2011
Sekolah Menengah Atas: 18-21 April 2011
Sekolah Menengah Pertama: 25-28 April 2011
Sekolah Dasar: 10-12 Mei 2011
Keterangan:
Semua tanggal di atas merupakan tanggal pelaksanaan UN utama.
Tanggal pelaksanaan UN susulan adalah 1 pekan setelah tanggal tertulis di atas.
Ujian ulangan dilaksanakan bagi siswa yang belum lulus dalam UN.
2.3.Kontroversi
Ujian Nasional 2011
Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP) bersama Kementerian Pendidikan
Nasional dan Komisi X DPR memutuskan, tahun 2011 tetap ada Ujian Nasional (UN).
Pelaksanaannya direncanakan pada April dan Mei 2011, mundur sebulan dibanding tahun
2010 yang dilaksanakan Maret-April. Sedang standar nilai UN pada tahun ini direncanakan
masih sama dengan tahun lalu, yakni 5,50 untuk SMP/SMA. Meski hingga tulisan ini
dipublikasikan belum ada kepastian melalui peraturan menteri (permen) perihal Ujian
Nasional, namun beberapa informasi seputar UN 2011 mulai beredar. Informasi itu misalnya
terkait dengan formula kelulusan dan seputar jadwal UN yang oleh pemerintah ditujukan
sebagai sosialisasi kepada khalayak. Untuk formula kriteria kelulusan tahun ini, pemerintah
menggunakan formula baru. Kelulusan siswa dari sekolah dengan melihat nilai gabungan
rencananya dipatok minimal 5,50. Nilai gabungan merupakan perpaduan nilai UN dan nilai
sekolah untuk setiap mata pelajaran UN. Rumus yang ditawarkan pemerintah untuk nilai
gabungan = (0,6nilai UN) + (0,4nilai sekolah). Nilai sekolah dihitung dari nilai rata-rata
ujian sekolah dan nilai rapor semester 3-5 untuk tiap mata pelajaran UN.
Dengan formula baru ini, rencananya akan dipatok nilai tiap mata pelajaran minimal 4,00.
Integrasi nilai UN dan nilai sekolah ini diharapkan jadi pendorong untuk menganggap
penting semua proses belajar sejak kelas 1 hingga kelas 3. Sedangkan kriteria kelulusan ujian
sekolah diserahkan kepada sekolah. Nilai sekolah merupakan nilai rata-rata dari ujian sekolah
dan nilai rapor semester 3-5 setiap mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN. Sementara
itu, jadwal UN semula dalam tulisan penulis posting akan dilaksanakan bulan Mei 2011
6

berubah menjadi bulan April 2011. Ujian nasional (UN) utama untuk SMA/SMK digelar
pada minggu ketiga April 2011, sedangkan untuk SMP pada minggu keempat April 2011.
Adapun UN susulan bagi mereka yang belum mengikuti UN utama dilaksanakan satu minggu
kemudian. Selain itu, untuk UN 2011 ujian ulangan bagi siswa yang tidak lulus ditiadakan.
Oleh karena itu, bagi siswa yang dinyatakan tidak lulus harus mengikuti ujian kembali pada
tahun mendatang.
2.4.Evaluasi
Evaluasi (bahasa Inggris:Evaluation) adalah proses penilaian
[1]
. Dalam perusahaan, evaluasi
dapat diartikan sebagai proses pengukuran akan efektifitas strategi yang digunakan dalam
upaya mencapai tujuan perusahaan.
[2]
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut
akan digunakan sebagai analisa situasi program berikutnya.
[2]

Tahapan sebelum mengadakan evaluasi
Terdapat urutan atau proses yang mendasari sebelum melakukan evaluasi, yakni:
[2]

Mengembangkan konsep dan mengadakan penelitian awal.
[2]
Konsep perlu direncanakan
secara matang sebelum diadakan eksekusi pesan dan perlu diadakan uji coba untuk mengecek
kesesuaian antara draft yang dibuat dengan eksekusi pesannya.
[2]

Dengan uji coba yang dilakukan, pengevaluasi mencoba mencari tanggapan dari khalayak.
[2]

Tanggapan dari khalayak ini penting untuk mengukur efektifitas pesan yang disampaikan.
[2]

2.5.Proses evaluasi
Dalam mengadakan sebuah proses evaluasi, terdapat beberapa hal yang akan dibahas yaitu
apa yang menjadi bahan evaluasi, bagaimana proses evaluasi, kapan evaluasi diadakan,
mengapa perlu diadakan evaluasi, dimana proses evaluasi diadakan, dan pihak yang
mengadakan evaluasi.
[2]
. Hal yang perlu dilakukan evaluasi tersebut adalah narasumber yang
ada, efektifitas penyebaran pesan, pemilihan media yang tepat dan pengambilan keputusan
anggaran dalam mengadakan sejumlah promosi dan periklanan.
[3]

[2]
Evaluasi tersebut perlu
diadakan dengan tujuan untuk menghindari kesalahan perhitungan pembiayaan, memilih
strategi terbaik dari berbagai alternatif strategis yang ada, meningkatkan efisiensi iklan secara
general, dan melihat apakah tujuan sudah tercapai.
[2]
Di sisi lain, perusahaan kadang-kadang
enggan untuk mengadakan evaluasi karena biayanya yang mahal, terdapat masalah dengan
penelitian, ketidaksetujuan akan apa yang hendak dievaluasi, merasa telah mencapai tujuan,
dan banyak membuang waktu.
[2]

Secara garis besar, proses evaluasi terbagi menjadi di awal (pretest) dan diakhir (posttest).
[2]

Pretest merupakan sebuah evaluasi yang diadakan untuk menguji konsep dan eksekusi yang
7

direncanakan.
[2]
Sedangkan, posttest merupakan evaluasi yang diadakan untuk melihat
tercapainya tujuan dan dijadikan sebagai masukan untuk analisa situasi berikutnya.
[4]

Evaluasi dapat dilakukan di dalam atau diluar ruangan.
[2]
Evaluasi yang diadakan di dalam
ruangan pada umumnya menggunakan metode penelitian laboratorium dan sampel akan
dijadikan sebagai kelompok percobaan. Kelemahannya, realisme dari metode ini kurang
dapat diterapkan.
[5]
Sementara, evaluasi yang diadakan di luar ruangan akan menggunakan
metode penelitian lapangan dimana kelompok percobaan tetap dibiarkan menikmati
kebebasan dari lingkungan sekitar.
[6]
Realisme dari metode ini lebih dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
[6]

Untuk mencapai evaluasi tersebut dengan baik, diperlukan sejumlah tahapan yang harus
dilalui yakni menentukan permasalahan secara jelas, mengembangkan pendekatan
permasalahan, memformulasikan desain penelitian, melakukan penelitian lapangan untuk
mengumpulkan data, menganalisis data yang diperoleh, dan kemampuan menyampaikan hasil
penelitian.
[6]

2.6.Strategi
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan,
perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi
faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional,
efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu
yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan ke dua
kata tersebut.
Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, "Strategi untuk memenangkan keseluruhan
kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan".
Pada awalnya kata ini dipergunakan untuk kepentingan militer saja tetapi kemudian
berkembang ke berbagai bidang yang berbeda seperti strategi bisnis, olahraga (misalnya
sepak bola dan tenis), catur, ekonomi, pemasaran, perdagangan, manajemen strategi, dll.






8

BAB III
METODE PENELITIAN


3.1 Sumber data
Dalam penelitian karya tulis ini,digunakan metode penulisan dengan cara peninjauan
dan cara tinjaua kepustakaan menurut bukutinjauan
kepustakaan disebut juga study kepustakaan yaitu mencari data dari kepustakaan misalnya
dari data buku jurnal masalah dan lain-lain.
Semakin banyak sumber bacaan semakin banyak pula pengetahuan yang diteliti
namun tidak semua buku bacaan dan laporan dapat diolah.
3.2 Cara memperoleh data
a. Mepelajari hasil yang diperoleh dari setiap sumber yang relevan dengan penelitian
yang akan dilakukan.
b. Mempelajari metode penelitian yang dilakukan termasuk metode penelitian
pengambilan sampel pengumpulan data sumber data dan satuan data
c. Mengumpulkan data dari sumber lain yang berhubungan dengan bidang penelitian.
d. Mempelajari analisis deduktif dari problem yang tertera(analisis berpikir secara
kronologis)
3.3 Instrumen penelitian
Instrumen penelitian ini adalah penelitian sendiri karena subjek penelitiannya berupa
pustaka yang memerlukan pemahaman dan penafsiran penelitian,penulis mencatat hal-hal
yang berhubungan dengan pesan social budaya dalam menghasilkan generasi muda yang
berkualitas yang digunakan sebagai instruktur penelitian seluruh data dikumpulkan dalam
catatan khusus.
3.4 Analisis data
` Data yang dikumpulkan dalam catatan khusus selanjutnya dianalisis,proses analisis
dilakukan dengan cermat dan dideskripsikan dengan lengkap sehingga menghasilkan analisis
yang representative teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini analisis isi.





9

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1.Masalah Ujian Nasional (UN)
asalah Ujian Nasional (UN) tiap tahun selalau ramai dibicarakan, mulai dari persiapan siswa
dengan berbagai bimbingan belajar, orang tua degan menyiapkan materi untuk mendukung
para putranya, pihak sekolah dengan berbagai penganyaan dan uji coba UN, pemerintah
dengan memberikan materi pokok UN, masyarakat dengan katentuan/syarat pelulusan yang
sangat memberatkan.

Masyarakat luas mengharapkan UN tidak dilaksanakan karena merugikan (jika ada siswa
yang tidak lulus, termasuk merugikan pihak sekolah karena banyak yang tidak lulus). Saya
sudah tidak asing dengan Ujian Nasional karena istilah itu sudah saya rasakan sejak tahun
1990-an ketika membuka lembaga pendidikan keterampian (kurususan) sampai sekarang.

Suatu lembaga kursus dikatakan baik adalah lembaga kursus banyak meluluskan warga
belajarnya pada ujian nasional, bukan saja banyak warga belajar yang mendaftar. Apabila
suatu lembaga kursus tiap tahun mengikuti Ujian Nasional (biasanya satu tahun 2 atau 3
kali UN) maka lembaga kursus tersebut dapat diakreditasi, dan yang lulus akreditasi minial B
maka akan mendapatkan bantuan dari Pemerintah. Selain lembaganya diakreditasi para
pengajarnya pun harus punya sertifikat Sumber Belajar tingkat Nasional bahkan sampai
punya sertifikat penguji tingkar nasional.

Jadi saya tidak asing lagi dengan akreditasi di lembaga pendidikan formal, bahkan dengan
sertifikasi guru. Yang jadi pertanyaan saya adalah Mengapa lembaga pendidikan fomal baru
sekarang diakreditasi, mengapa gurunya disertifikasi sekarang, mengapa istilah Ujian
Nasional baru juga sekarang? Mengapa istilah-istilag itu diambil dari pendidikan
nonformal?
Tentang Ujian Nasional saya tetap berpendapat harus tetap dilaksanakan, hanya dalam
rumus pelulusan tidak harus seragam, tiap sekolah bisa memililih kriteria pelulusan yang
tepat. Kriteria rumus pelulusan tersebut ditentukan oleh pemerintah (hal ini pernah
dilakukan ketika Ebtanas terkahir diberlalukan).

4.2.Permasalahan Pokok Pendidikan Indonesia
10

Pendidikan Islam, menurut Prof Dr Mohammad Ali, MPd, MA, berkembang pesat dan
keberadaannya tak ketinggalan dengan pendidikan di sekolah umum. Itu kalau hasil ujian
nasional (UN) dijadikan indikator. Namun, Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis),
Departemen Agama (Depag), ini tidak menyangkali, memang ada beberapa lembaga
pendidikan Islam yang tingkat ketidaklulusannya cukup tinggi, lebih dari 90 persen.

Toh , guru besar dan mantan dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI) Bandung, ini melihat ada dua masalah pokok pendidikan di Indonesia.
Yakni, akses atau kesempatan memperoleh pendidikan serta kualitas dan relevansi
pendidikan. Soal akses, misalnya. Penerima tanda kehormatan Satyalencana Karya Satya 20
tahun dari Presiden RI (2005) dan penerima penghargaan dosen teladan dari Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1992 ini menilai, belum semua warga negara bisa
mengikuti pendidikan. Sampai sekarang, kita belum bisa menampung seluruh anak usia 12-
15 tahun di SMP dan MTs, tuturnya.

Bagaimana dengan kualitas? Anggota Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN
S/M) ini, menyebutkan, inti kualitas adalah standar. Standar kelulusan UN yang saat ini
ditetapkan rata-rata 5,5, kata dia, menunjukkan di situlah kualitas kita. Membandingkan
model evaluasi pendidikan masa lalu, pria kelahiran Cirebon, 3 Juni 1953, ini mengatakan,
Zaman saya sekolah dulu, kalau belum mencapai nilai enam, tidak bisa lulus. Artinya,
kualitas kita masih menghadapi tantangan.Kepada Burhanuddin Bella, wartawan Republika ,
Mohammad Ali bercerita banyak tentang masalah pendidikan di Indonesia. Berikut
petikannya.

Banyak orang menilai, pendidikan Islam ketinggalan dari pendidikan umum. Komentar
Anda?

Kalau dikatakan pendidikan Islam ketinggalan dari pendidikan umum, itu dalam banyak hal
kurang tepat. Kita lihat dari indikator UN (ujian nasional), misalnya. Ternyata tingkat
kelulusan dari tahun ke tahun cukup tinggi. Data tahun lalu saja, untuk Madrasah Ibtidaiyah
(MI) tingkat kelulusannya lebih dari 98 persen, Madrasah Tsnawiyah (MTs) lebih 94 persen,
sedangkan Madrasah Aliyah (MA) lebih 89 persen. Jadi, kalau indikator itu yang dipakai, ya
tidak jauh ketinggalan.

11

Kedua, saya bisa menunjukkan, di beberapa provinsi rata-rata nilai tertinggi yang dicapai
pada tingkat MTs dan MA diperoleh oleh lulusan madrasah. Meskipun kita juga mengakui,
ada beberapa madrasah yang tingkat ketidaklulusannya cukup tinggi, tapi itu cuma satu dua
madrasah. Untuk itu, tahun lalu saya sudah meminta direktur madrasah untuk memberi sanksi
kepada kepala madrasah yang kebetulan tingkat ketidaklulusannya sangat tinggi.
Ketidaklulusannya ada yang lebih dari 90 persen.

Apa yang menyebabkan bisa seperti itu?

Saya tidak tahu. Tapi, satu dua madrasah saja yang begini. Artinya, kalau sekitar 5 persen
ketidaklulusan di tingkat MTs, di antaranya madrasah yang itu. Dan, itu (madrasah) negeri.
Jadi, kalau dikatakan terlalu jauh (ketertinggalannya), tidak bisa dikatakan seperti itu. Tapi,
kalau kita lihat per madrasah, mungkin ada benarnya.
Mengapa?

Karena kalau kita melihat kondisi madrasah, itu 91,2 persen swasta. Artinya, 8,8 persen saja
yang negeri. Biasanya kalau madrasah negeri, itu semua standarnya nasional. Bahkan, di
MAN 1 Bandung, kondisi guru matematika, fisika, kimia, biologi, itu kelebihan. Kalau
umumnya madrasah kekurangan guru-guru pelajaran itu, di situ kelebihan. Jadi artinya,
kondisi madrasah negeri seperti itu. Dari segi guru berkualitas semua. Tapi, kalau berbicara
swasta, susah kita mengontrolnya. Karena pemerintah hanya bisa memberi bantuan, tapi kan
sulit memberi sanksi, kecuali kalau melanggar. Intervensi pemerintah sangat terbatas. Karena
itu, mungkin di beberapa madrasah itu masih dipertanyakan. Tapi, sampai ke standar
minimum kompetensi lulusan, diukur dari UN, kita masih melihat seperti tadi datanya, masih
tinggi.

Bagaimana dengan minat lulusan MA masuk perguruan tinggi (PT)?
Kita melihat, persentasenya cukup besar. Kualitas mereka pun bagus. Misalnya, kita punya
program santri berprestasi. Itu kan lulusan MA yang ada di pesantren. Mereka itu masuk ke
sejumlah PT yang top dan ternyata mampu belajar dengan baik, bahkan prestasinya tinggi-
tinggi. Jumlahnya (sekarang) 1200-an (orang), sekitar 5 persen saja yang rata-rata IPK-nya
(indeks prestasi kumulatif) di bawah tiga. Bahkan yang mengejutkan, ada yang nilainya A
semua. Ini kan cukup mengagumkan. Memang, siswa madrasah itu dari lapisan ekonomi
menengah ke bawah, tapi dari segi kecerdasan, mampu mengikuti (perkuliahan) di PT.
12

Bagaimana Anda melihat kondisi pendidikan di Indonesia?
Masalah utama yang masih kita hadapi adalah kesempatan memperoleh pendidikan atau
akses. Kita belum sepenuhnya memberi kesempatan kepada semua warga negara untuk bisa
mengikuti pendidikan. Dari segi pendidikan dasar sembilan tahun yang menjadi pendidikan
wajib, misalnya. Sampai sekarang, kita belum bisa menampung seluruh anak usia 12-15
tahun atau 13-16 tahun di SMP dan MTs. Angka terakhir, kalau tidak salah, baru sekitar 94
persen. Artinya, masih ada yang belum bisa tertampung di tingkat SMP/MTs. Belum lagi di
tingkat SMA/MA, lebih rendah lagi, apalagi di tingkat PT. Jadi, kita masih menghadapi
permasalahan kronis yang berkaitan dengan akses.

Apa upaya yang dilakukan untuk mengatasinya?

Pemerintah sedang berusaha, tahun ajaran 2009/2010 ini sekurang-kurangnya kita bisa
menampung anak usia 12-15 tahun atau 13-16 tahun sampai mencapai 97 persen. Itu pun
masih angka kasar, belum murni. Itu beda. Kalau angka partisipasi kasar (APK), jumlah
murid SMP dibagi dengan jumlah anak usia SMP. Murid SMP kan ada yang (berusia) lebih
tua. Itu namanya kasar, kita tidak menghitung usia. Kalau APM, jumlah murid SMP dibagi
dengan jumlah anak usia SMP.Nah, itu lebih rendah lagi. Artinya, kita masih menghadapi
masalah itu.

Masalahnya di mana?

Banyak faktor. Pemerintah menyediakan sekolah, tapi yang jadi persoalan, ada sekolahnya
belum tentu anak mau sekolah. Ada faktor ekonomi, meskipun sekarang tidak ada masalah
lagi karena pemerintah memberikan bantuan operasional sekolah (BOS). Tapi, kadang-
kadang anak tidak sekolah karena membantu orang tuanya. Ada juga karena memang
aspirasinya sangat rendah terhadap keinginan sekolah. Di sinilah perlunya ada tindakan yang
cukup bijaksana, bagaimana menggiring anak-anak usia SMP ini untuk bisa mengikuti
pendidikan.

Apakah kondisi seperti itu merata di seluruh Indonesia?

Sebetulnya, ada beberapa provinsi dan kabupaten yang sudah tuntas, semua anak SMP/MTs
tertampung di sekolah. Tapi, ada juga yang masih cukup jauh tertinggal angka partisipasinya.
13

Jadi, kalau dipetakan per kabupaten, ini masih ada. Inilah perkara yang perlu dipikirkan,
bagaimana strategi agar semua anak di seluruh daerah bisa bersekolah. Jadi, ada strategi yang
diharapkan bisa menjangkau anak-anak yang tidak terjangkau sekolah. Pemerintah harus
memikirkan bagaimana anak-anak yang tidak sekolah karena membantu orang tua,
bagaimana dengan anak yang disability karena ketidakmampuan. Kan ada juga karena
mengalami disability sehingga tidak bisa sekolah. Masuk sekolah luar biasa (SLB) belum ada
SLB-nya, mau masuk di sekolah biasa, mereka belum menerapkan prinsip inklusive
education . Jadi, banyak faktor.

Apa yang harus dilakukan untuk bisa menjangkau yang tidak terjangkau itu?
Banyak, tapi tidak bisa digeneralisasi. Misalnya, bagaimana mendorong anak-anak yang tidak
mau sekolah karena membantu orang tua. Itu kan tidak bisa disamakan dengan anak-anak
yang memiliki ketidakmampuan belajar. Jadi, harus dipilah-pilah kasusnya, bagaimana
penanganannya. Inilah yang harus dipikirkan benar supaya semua orang bisa (bersekolah).
Kita tidak ada aturan menghukum orang tua karena membiarkan anaknya tidak sekolah. Di
sinilah pentingnya pengambil kebijakan umum bidang pendidikan, harus benar-benar mampu
menganalisis berbagai situasi itu untuk mencari jalan keluarnya.
Inti Kualitas itu Standar

Tak hanya akses, Mohammad Ali, direktur jenderal Pendidikan Islam (Pendis), Departemen
Agama (Depag), ini melihat masalah lain yang dihadapi pendidikan kita adalah kualitas dan
relevansi. Itu dari dulu sampai sekarang. Saya mendefinisikan kualitas adalah standar. Sulit
kita menggunakan konsep-konsep, katakanlah, manajemen kualitas yang bersifat relatif. Itu
definisi yang sangat abstrak, tuturnya.

Menurut Anda, untuk meningkatkan kualitas harus ada standar?
Sebetulnya, inti kualitas itu standar. Beruntung kita sudah punya PP (peraturan pemerintah)
tentang standar nasional pendidikan dan BNSP (badan standar nasional pendidikan) sudah
menetapkan standar-standar itu. Tinggal ikuti saja itu, kemudian kita melihat apakah sekolah-
sekolah sudah memenuhi standar itu.
Misalnya?

Standar kompetensi lulusan, contohnya. Tahun ini, yang dianggap sudah naik, baru 5,5 rata-
ratanya dengan tidak boleh ada mata pelajaran yang empat lebih dari dua. Jadi, kita masih
14

mentoleransi kalau ada satu mata pelajaran nilainya empat, masih bisa lulus. Tapi, itu standar
yang kita capai, di situlah kualitas kita. Zaman saya sekolah dulu, kalau belum mencapai nilai
enam, tidak bisa lulus. Artinya, kualitas kita masih menghadapi tantangan. Belum lagi
standar-standar lainnya.
Tapi, masih banyak sekolah yang belum bisa memenuhi standar itu?
Itulah tantangan kita. Itu persoalan yang kita dihadapi sampai saat ini dalam penyelenggaraan
pendidikan. Kualitas itu standar ukurannya. Mau standar nasional, mau standar internasional.
Kalau pendidikan kita sudah mencapai standar berarti berkualitas, di bawah standar berarti
kurang berkualitas. Itu saja indikatornya. Kualitas ini juga ada persoalan lain yang berkaitan
dengan relevansi. Yakni, apa yang diperoleh anak didik sesuai dengan aplikasinya di
lapangan.

Bagaimana Anda melihat relevansi pendidikan selama ini?

Itu bergantung pada jenis dan jenjang pendidikannya. Tingkat pendidikan menengah,
misalnya, itu kan ada dua macam: kejuruan dan umum. Yang umum, sebetulnya filosofinya,
itu untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi. Kalau dikatakan lulusan SMA banyak yang
menganggur, ya mengapa masuknya ke SMA? Kalau setelah lulus mau bekerja, jangan ke
SMA. Kalau SMK menganggur, baru kita pertanyakan, relevan atau tidak. Meskipun, soal
menganggur atau tidak, itu bukan hanya dari segi relevansi, tapi juga soal permintaan dari
pasar tenaga kerja. Jadi, itu juga harus dipikirkan. Harus ada kesejalanan antara peningkatan
permintaan tenaga kerja bidang-bidang tertentu dengan jurusan di SMK. Itu baru relevansi
bisa diukur. Misalnya, kalau ada jurusan otomotif tidak bekerja, belum tentu tidak relevan.
Bisa saja karena tidak ada permintaan. Jadi, harus ada kesejalanan antara perencanaan
pendidikan dengan perencanaan ekonomi.
Kalau kualitas berkaitan dengan standar, berarti pelaksanaan UN bagian dari itu?
Dari dulu saya posisinya orang yang mendukung UN. Karena, walau bagaimanapun, kita
harus mengukur. UN itu bukan hanya mengukur anak lulus atau tidak lulus, tapi
pertangggungjawaban sekolah. Apakah sudah menyelenggarakan pendidikan untuk mencapai
standar yang ditetapkan? Jadi, memang ujian itu penting, harus. Kalau tidak ada ujian, lantas
siapa yang mengukur standar itu?
Tapi, mengapa masih ada suara-suara yang tidak setuju?
Dia punya alasan sendiri, silakan saja. Tapi posisi saya, ujian itu penting. Kalau tidak ada,
kita tidak bisa tahu. Dari dulu saja yang namanya sekolah diuji.
15

Bagaimana meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan?
Di sinilah ketajaman analisis pengambil kebijakan dalam bidang pendidikan. Tidak bisa
mengambil kebijakan secara generalis, harus analitis.

4.3.Tips Menghadapi Ujian
Tips menurut Sinaga
1. SEBELUM UJIAN

Mengingat ujian tinggal beberapa bulan lagi usahakan ketika belajar di kelas belajar
kelompok atau belajar di tempat les anda harus benar benar fokus, boleh kadang bercanda
hanya sekedar untuk melepas penat dan biarlah otak kita beristirahat sejenak.

Keduanya rajin-rajinlah latihan mengerjakan soal atau ikut tryout, hal ini bisa melatih mental
kita dan kita bisa tahu siapa siapa saja saingan kita, hal ini berguna banget buat menyiapkan
diri waktu ujian baerlangsung, tapi jangan menyontek. kalau menyontek waktu tryout atau
melihat ujian sama saja bohong buat apa ikut tryout cape cape bayarnya juga mahal pula tapi
yang kalian cari hanya peringkat tinggi di tryout tadi hanya sekedar untuk gengsi, kerjakan
sendiri saja apapun hasilnya ini untuk mengukur kemampuan kita sendiri.

Jangan lupa refreshing buat penyegaran otak biar tidak stres tapi jangan keterusan, usahakan
refreshing ke tempat rekreasi alam bisa bersama teman atau keluarga jangan malah cuma
ngenet atau maen game di rumah
Jangan lupa olahraga biar tidak gampang sakit, rajin beribadah penting banget itu untuk
mententramkan hati kita, sering sering konsultasi ke guru atau orang tua tentang pelajaran
atau tentang informasi di perkuliahan.

2. WAKTU UJIAN

Malam sebelum ujian sebaiknya jangan belajar yang terlalu berat. gunakan waktu ini hanya
untuk mengingat kembali materi yang telah kita kuasai dan jangan mencoba belajar materi
yang sama sekali tidak kita kuasai.
Yakinllah bahwa bekal yang kalian siapkan untuk ujian sudah cukup dan selalu berdoa.
Bangunlah lebih awal pada hari H sekedar hanya untuk sholat agar di beri kekuatan yang
besar untuk menghadapi soal soal hari ini sesulit apapun itu bagi yang muslim.
16

Jangan lupa sarapan sebelum berangkat dan minta doa restu dari orangtua di jamin bakal
tenang dan jangan sampai telat.
Pastikan semua perlenkapan ujian telah siap jangan sampai ada yang ketinggalan, kalau ada
hal yang terlupa bisa di pastikan hal ini akan membuat anda panik dan jadi down sebelum
ujian.
Waktu terima soal ujian cobalah untuk tersenyum seburuk apapun soalnya nanti dan sejelek
apaun penjaga di ruang ujiannya, kalau bisa ketawa ketawa saja di buat rileks.
jangan lupa berdoa sebelum mengerjakan, nikmatilah detik detik ketika anda mengerjakan
soal demi soal, jangan di buat stres dengan soal soal yang sulit di buat senyum saja ketika ada
soal sulit, di hitung pelan pelan kalau tidak bisa tinggalin saja ganti soal yang lain, tapi ingat
waktu, setelah selsai jangan lupa mengecek kelengakapan identitas di lembar jawaban, ini
penting banget hukumnya fardhuain jgn lupa berdoa setelah selesai.
3. SETELAH UJIAN
Jangan pernah membahas soal yang telah anda kerjakan karena hal ini tidak akan merubah
apapun justru anda akan kecewa ketika nantinya anda tahu ada jawaban anda yang salah (so
keep convident but dont over convident).
Ingat yang mengoreksi lembar jawaban kita sebenarnya bukanlah scanner atau petugas
koreksi atau yang lainnya, yang mengoreksi jawaban kita sebenernya adalah Tuhan kita,
Allah SWT. Dia menilai apakah kita pantas mendapatkan hasil yang maksimal atau tidak
Allah akan menilai usaha kita dalam menempuh ujian ini.
Hal yang terpenting adalah usaha kita soal hasilnya kita serahkan kepada Yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang


Tips Mengahdapi UN menurut Sodikin
Menghadapi Ujian Nasional banyak sekolah berlomba dengan berbagai cara, bahkan ada
yang menempuh jalur ekstrim.
Yakni dengan memajukan jam masuk sekaligus mengundurkan jam pulang.
Tentu ini bukan langkah bijak.
Belajar Efektif Siswa harus dipersiapkan sejak dini adalah benar.
Namun hal tersebut harus dilakukan dengan sistem yang tepat dan mempertimbangkan
berbagai macam aspek.
Sebenernya ini cuma sedikit pengalaman sewaktu gw ngerjain soal Ujian Nasional SMP.
Mungkin aja ini bisa diterapin buat UASBN SD, UN SMP, atau bahkan UN SMA.
17

Tapi ini cuma sekitar tips sedikit aja. Nilai UN gw 37,80. Sudah sangat cukup buat gw, ini
ada dia tips nya!

1. => Pelajari Latihan Contoh-Contoh Soal Berhubung UN itu lebih kepada soal-soal pilihan
ganda.
Jadi menurut gw latihan contoh-contoh soal.
Baik ulangan biasa ataupun soal-soal UN tahun sebelumnya.
Beli buku-buku soal di toko buku, latihan banyak- banyak,jadi pas ngerjain soal UN bakal
terbiasa.

2. => Belajar Latihan Soal dari Bimbingan Belajar.
Pelajari setiap latihan soal yang diberikan dari bimbingan belajar.
Karena selaen sekolah yang punya kisi-kisi Ujian Nasional itu adalah hampir semua
bimbingan belajar.
Pasti mereka pengen setiap yang ikut bimbingan belajarnya sukses UN dan membuat reputasi
bimbingan belajar itu jadi baik.

3. => Bikin Catatan Kecil di Satu Kertas HVS.
Catatan ini bukan buat contekan, tapi buat mengingat dimana aja.
Pas ulangan ya jangan dibawa.
Bagi kertas HVS itu sampe terlipat jadi 8 bagian.
Karena kertas HVS itu bisa dipake bolak-balik, jadi lo bisa catet semua materi yang akan di
tes kan di 16 bagian yang tersedia.
Taruh di kantong, pas kemana-mana, bisa dibawa-bawa.
Lumayan buat belajar ke mana aja lo pergi.
Yang tips ini gw dapet dari guru smp dan berhasil.

4. => Jangan Dibawa Tegang Hadapi dengan santai tapi serius.
Pikiran jangan buat dapetin nilai yang asal lulus aja.
Pikirin bahwa nilai lo itu bisa dapet yang tertinggi.
Gw waktu itu gak terlalu bawa tegang.
Karena gw tau gw pasti lulus, dan gw bakal dapet SMA yang waktu itu gw mau.
Karena emang buat masuk SMA itu gak perlu nilai yang terlalu tinggi, masih dalam ukuran
biasa aja.
18

Tapi akhirnya gw masuk SMA 8. Hehe

5. Persiapkan Segala Peralatan buat UN.
Siapin kartu ujian dan segala perlengkapan lainnya.
Kalo udah lengkap, pasti gak ada yang dipikirin lagi.
Ngerjain ujian juga pasti jadi enak tanpa ada beban.
Cara Menghadapi UAN Menurut Martyn Suprayugo


Agar UAN saat ini berhasil dengan baik disertai angka yang memuaskan, maka diperlukan
persiapan-persiapan. Seluruh unsur yang berkepentingan (stakeholders) saat ini tengah
menyiapkan dengan berbagai cara dan upaya, dari mulai konsolidasi dengan orang tua siswa,
pemantapan dan penambahan pelajaran pada siswa, latihan ujian (try out), pengembangan
motivasi belajar dan prestasi siswa, penguatan spiritual dengan mengadakan doa bersama, les
privat serta bimbingan belajar, dan lain-lain.

Pengalaman di lapangan, tidak sedikit para siswa yang mengalami stres dalam menghadapi
saat-saat ujian tersebut, terutama tingginya tekanan dari para guru, sekolah dan orang tua.
Oleh karena itu diperlukan sikap dan cara-cara yang proporsional dalam menghadapi ujian
tersebut sehingga meraih hasil yang memuaskan dengan tidak merusak aspek-aspek yang lain
seperti kejiwaan dan kesehatan fisik.
Berikut ini merupakan tips yang sekiranya dapat dipertimbangkan sebagai upaya persiapan
dalam menghadapi UAN

1. Hadapilah ujian dengan tenang dan proporsional* Hadapilah ujian ini dengan sikap yang
tenang dan proporsional bahwa ujian sebagai sesuatu yang harus dihadapi, dilalui. Sikap
tenang akan memungkinkan kita menyusun rencana menentukan strategi dan menjalaninya
dengan senang.2. Bersikaplah proaktif

* Proaktif adalah suatu sikap yang beranggapan bahwa kita sendirilah yang menentukan
keberhasilan dan kegagalan dalam hidup ini, termasuk dalam menghadapi UAN. Yakinlah
bahwa kerja keras dan usaha keras yang kita lakukan akan membuahkan hasil. Dalam
menyikapi standar minimal 5,25, justru yang terbaik adalah kita sendiri membuat patokan
19

standar nilai minimal. Misalnya, menargetkan 7,01 atau 8,01 sehingga yang muncul adalah
tantangan bukan beban.3. Buatlah rencana

* Menghadapi ujian dapat diibaratkan sebagai perjalanan menuju sukses. Sebagaimana
perjalanan sukses, sudah sepatutnya kita membuat perencanaan. Dari sekian banyak bahan
pelajaran yang harus dipelajari dipilah-pilah antara bahan UAN dari pusat dengan bahan ujian
dari sekolah. Antara bahan kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga, pelajaran hitungan dan
hafalan, sehingga dapat dipelajari dengan teratur dan sistematis. Model belajar semacam itu
dapat meringankan dan lebih mengefektifkan cara kerja otak. Salah satu hukum otak yaitu
dapat bekerja maksimal dengan cara teratur dan sistematis.4. Perbanyaklah baca dan latihan
soal

* Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh lembaga bimbingan belajar adalah para siswa
banyak berlatih memecahkan soal-soal dengan cepat. Kita dihadapkan pada soal-soal yang
harus dijawab dan dipecahkan dengan tepat. Dengan sering kita berlatih maka kita terbiasa
dan terlatih, sehingga tidak cemas atau grogi dalam menghadapi soal (ujian).

5. Belajar kelompok

* Belajar kelompok merupakan salah satu cara yang dapat dipakai para siswa untuk berbagi
dengan teman yang lain dalam memecahkan soal dan saling menguatkan motivasi belajar dan
prestasi. Para siswa daripada banyak bermain dan membuang-buang waktu dengan percuma,
manfaatkanlah dengan cara belajar berkelompok dengan teman di sekolah atau di sekitar
tempat tinggal kita.. Efektifkan belajar di sekolah


* Masih terdapat siswa yang datang ke sekolah dan hadir di kelas dengan alakadarnya atau
sekadar hadir, tidak mengoptimalisasikan semua potensi dirinya untuk meraih hasil terbaik
dalam daya serap materi maupun prestasinya. Padahal jika dimaksimalkan, niscaya hasilnya
akan lebih bagus kalaupun tidak ditambah dengan les-les yang lain di luar jam sekolah. Pada
umumnya, para siswa kurang menggunakan kemampuan nalarnya dalam belajar, baru sebatas
menghafal. Siswa juga masih kurang untuk bertanya, berdialog bahkan berdebat dengan
gurunya. Padahal kemampuan bertanya salah satu upaya untuk memperkuat pemahamaman
atau pengertian dan keterampilan belajar.7. Mohon doa restu dari orang tua
20


* Yakinlah bahwa jika kita lulus maka orang tua kita akan senang dan bangga. Jadikanlah
perjuangan menghadapi UAN 2008 sebagai ajang untuk mempersembahkan yang terbaik
kepada kedua orang tua kita tercinta. Mohon doa restulah pada orang tua agar kita diberi
kemudahan dan kelancaran. Kedua orang tua kita akan dengan senang mendoakan putra-
putrinya yang sedang berjuang menghadapi UAN.8. Berdoalah pada Tuhan
* Adalah sombong yang beranggapan bahwa keberhasilan kita semata-mata usaha dan kerja
keras kita sendiri tanpa keikutsertaan Sang Pencipta. Untuk itu dengan segala kerendahan diri
dan hati di hadapan-Nya, kita panjatkan doa agar diberi kelulusan, kesehatan dan kemudahan
dalam menghadapi ujian nanti. Allah Maha Tahu dan tentu akan mendengarkan dan
mengabulkan doa hamba-hambaNYA.

Tips 7 Langkah

Siapa si yang tidak takut dengan UN ? Takut tidak Lulus ataupun gagal dalam mengerjakan
semua soal dari dinas pendidikan ? ataupun malas belajar karena mengharapkan contekan
dari teman ataupun bocoran ? Perasaan campur aduk pasti datang tiba-tiba, bingung harus
melakukan apa, padahal sudah belajar namun masih ada perasaan takut jika tidak bisa
mengerjakan soal yang diberikan.

Takut hasil juga tidak memuasakan, itulah perasaan yang wajar yang dirasakan oleh siswa-
siswi yang akan menghadapi ujian nasional nanti. Berbagai cara telah dilakukan untuk
mengantisipasi agar tidak terjadi sesuatu dalam ujian nanti. Resah dan gelisah, bahkan ada
yang tidak bisa tidur memikirkan ujian nanti, stress mungkin halnya dengan orang yang
langsung berpikir pendek yang mudah putus asa.Banyak dari siswa-siswi yang mengakhiri
hidupnya karena takut menghadapi ujian. Sikap ini tidak perlu dicontoh, buang jauh-jauh
sikap ini karena sikap ini hanya merugikan diri sendiri dan mengakibatkan fatal.
Nah, disini kalian akan mengetahui berbagai cara mengatasi ujian agar tidak terlalu stress
dan ujian pun hasilnya memuaskan. Inilah 7 cara yang perlu kalian ketahui untuk membantu
kalian agar tetap semangat, yaitu :
1. Usahakan makan makanan yang bergizi yang memilki banyak protein dan vitamin.
Menjaga kondisi perlu diperhatikan ,agar kalian bisa siap mental untuk menghadapi ujian
nanti.
21

2. Tidur secukupnya, dan teratur. Biasakan tidur jangan terlalu lama dan terlalu malam, tidur
secukupnya jam tidur biasa yang telah menjadi patokan orang tidur biasanya. Jadi, agar tidak
mengantuk selama ujian nanti.
3. Jika kalian sedang belajar, sekali-kali kalian boleh memasang music sederhana, jadi ada
ruang kalian untuk mengisi otak kalian dengan lagu-lagu yang akan membuat kalian
semangat.
4. Jangan sekali-kali kalian belajar lembur dengan istilah kebut semalam, karena itu tidak
akan menghasilkan yang baik yang ada kalian akan lupa dengan materi yang kalian baca
semalam.
5. Jangan sekali kali menyepelekan perlengkapan atau peralatan untuk ujian, sebelum kalian
masuk dalam ruangan kalian bisa mengumpulkan apa saja yang akan dibutuhkan dalam ujian
nanti. Sekali lagi peralatan dan perlengkapan untuk ujian sangatlah penting, jangan
meminjam kepada teman karena itu akan mengganggu teman dalam berkonsentrasi.
6. Selalu jaga optimisme kalian dalam diri masing-masing,karena keyakinan yang positif
akan membawa kalian jauh lebih baik. Lebih baik bersikap positif daripada bersikap negatif.
Hal itu perlu dipertimbangkan.

7. Nah, yang ketujuh kalian perlu mendekatkan pada Tuhan sesuai kepercayaan yang kalian
milki selama ini. karena spiritual lebih penting untuk kalian menghadapi apa yang akan
kalian lakukan agar selalu diberkati oleh Tuhan. DOA merupakan energi yang tidak akan
pernah habis meskipun sering kita gunakan dan sering pula kita abaikan. Sebuah doa bisa
mengubah keadaan dan segenap upaya bisa menjadi jalan terwujudnya harapan.
Nah, itulah cara-cara Mengatasi UN agar mendapatkan hasil yang baik. Perlu kalian terapkan
sekarang ini, karena hal ini akan membantu kalian dalam menghadapi ujian nati. Percaya
suatu pembelajaran positif akan mendapatkan hasil yang baik juga.

10 Tips menghadapi UAN
1. Berdoalah pada Tuhan
Adalah sombong yang beranggapan bahwa keberhasilan kita semata-mata usaha dan kerja
keras kita sendiri tanpa keikutsertaan Sang Pencipta. Untuk itu dengan segala kerendahan
diri dan hati di hadapan-Nya, kita panjatkan doa agar diberi kelulusan, kesehatan dan
kemudahan dalam menghadapi ujian nanti. Tuhan Mahatahu dan tentu akan
mendengarkan dan mengabulkan doa hamba-hambanya.
2. Hadapilah ujian dengan tenang dan proporsional
22

Hadapilah ujian ini dengan sikap yang tenang dan proporsional bahwa ujian sebagai sesuatu
yang harus dihadapi, dilalui. Sikap tenang akan memungkinkan kita menyusun rencana
menentukan strategi dan menjalaninya dengan senang.
3. Bersikaplah proaktif
Proaktif adalah suatu sikap yang beranggapan bahwa kita sendirilah yang menentukan
keberhasilan dan kegagalan dalam hidup ini, termasuk dalam menghadapi UAN.
Yakinlah bahwa kerja keras dan usaha keras yang kita lakukan akan membuahkan hasil.
Dalam menyikapi standar minimal 5,50 justru yang terbaik adalah kita sendiri membuat
patokan standar nilai minimal. Misalnya, menargetkan 7,01 atau 8,01 sehingga yang
muncul adalah tantangan bukan beban.
4. Buatlah rencana
Menghadapi ujian dapat diibaratkan sebagai perjalanan menuju sukses. Sebagaimana
perjalanan sukses, sudah sepatutnya kita membuat perencanaan. Dari sekian banyak
bahan pelajaran yang harus dipelajari dipilah-pilah antara bahan UAN dari pusat dengan
bahan ujian dari sekolah. Antara bahan kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga, pelajaran
hitungan dan hafalan, sehingga dapat dipelajari dengan teratur dan sistematis. Model
belajar semacam itu dapat meringankan dan lebih mengefektifkan cara kerja otak. Salah
satu hukum otak yaitu dapat bekerja maksimal dengan cara teratur dan sistematis.

5. Perbanyaklah baca dan latihan soal
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh lembaga bimbingan belajar adalah para siswa
banyak berlatih memecahkan soal-soal dengan cepat. Kita dihadapkan pada soal-soal
yang harus dijawab dan dipecahkan dengan tepat. Dengan sering kita berlatih maka kita
terbiasa dan terlatih, sehingga tidak cemas atau grogi dalam menghadapi soal (ujian).

6. Belajar kelompok
Belajar kelompok merupakan salah satu cara yang dapat dipakai para siswa untuk berbagi
dengan teman yang lain dalam memecahkan soal dan saling menguatkan motivasi belajar
dan prestasi. Para siswa daripada banyak bermain dan membuang-buang waktu dengan
percuma, manfaatkanlah dengan cara belajar berkelompok dengan teman di sekolah atau
di sekitar tempat tinggal kita.
6. Efektifkan belajar di sekolah
Masih terdapat siswa yang datang ke sekolah dan hadir di kelas dengan alakadarnya atau
sekadar hadir, tidak mengoptimalisasikan semua potensi dirinya untuk meraih hasil
23

terbaik dalam daya serap materi maupun prestasinya. Padahal jika dimaksimalkan,
niscaya hasilnya akan lebih bagus walaupun tidak ditambah dengan les-les yang lain di
luar jam sekolah. Pada umumnya, para siswa kurang menggunakan kemampuan nalarnya
dalam belajar, baru sebatas menghafal. Siswa juga masih kurang untuk bertanya,
berdialog bahkan berdebat dengan gurunya. Padahal kemampuan bertanya salah satu
upaya untuk memperkuat pemahamaman atau pengertian dan keterampilan belajar.

8. Mohon doa restu dari orang tua
Yakinlah bahwa jika kita lulus maka orang tua kita akan senang dan bangga. Jadikanlah
perjuangan menghadapi UAN 2009 sebagai ajang untuk mempersembahkan yang terbaik
kepada kedua orang tua kita tercinta. Mohon doa restulah pada orang tua agar kita diberi
kemudahan dan kelancaran. Kedua orang tua kita akan dengan senang mendoakan putra-
putrinya yang sedang berjuang menghadapi UAN.

9. Rajin Bertanya
Rajin-rajinlah bertanya, karena dengan bertanya kita dapat mengetahui apa yang
sebelumnya tidak kita ketahui. Jika ada kata/kalimat yang tidak kita ketahui di dalam
buku yang kita pelajari, maka sangat dianjurkan untuk bertanya pada ahlinya, baik itu
guru, orang tua, maupun kakak kita. Ketika di sekolah, jika ada penjelasan guru yang
tidak kita mengerti maka bertanyalah. Jangan takut bertanya ! Karena kemungkinan
masih banyak teman sekelasmu yang juga tidak mengerti penjelasan guru tersebut, hanya
saja mereka malu bertanya.
Kalau tidak pernah bertanya, kita tidak akan tahu sampai kapanpun.
Ingat, Malu bertanya, sesat di jalan.
10. Motivasi Diri Anda
Motivasilah diri Anda sedini mungkin untuk belajar, karena dengan adanya motivasi
dapat meningkatkan keinginan untuk selalu dan terus belajar. Salah satu cara memotivasi
diri Anda adalah dengan membuat beberapa afirmasi, seperti Kalau dia bisa, kenapa aku
nggak bisa?.

Cara menurut Robianto
Ujian Nasional tinggal menghitung hari, sudah tidak perlu lagi kita berdebat tentang legalitas
pelaksanaannya karena suka tidak suka Ujian Nasional tetap diselenggarakan pemerintah.
Seperti kita ketahui bersama Mahkamah Agung (MA) melarang pemerintah melaksanakan
24

Ujian Nasional. MA menolak kasasi gugatan Ujian Nasional yang diajukan pemerintah.
Dengan putusan ini, membawa konskwensi Ujian Nasional dinilai cacat hukum dan
pemerintah dilarang menyelenggarakan Ujian Nasional.
Ujian Nasional masih di anggap monster yang menakutkan bagi sekolah, anak dan orang tua.
Berkaitan dengan itu, penulis ingin berbagi pengalaman menghadapi Ujian Nasional.dengan
beberapa tips dibawah ini

PRA UJIAN NASIONAL

Sebenarnya penulis (saat SMA) tergolong siswa yang malas belajar, hal ini dikarenakan
sambil bekerja informal untuk memenuhi kebutuhan perut. Saat pembagian rapor semester
pertama kelas III, prestasi belajar penulis menurun padahal selama itu menduduki ranking
pertama (sedikit sombong dech.). Dengan kesadaran penuh, penulis berusaha untuk
mengembalikan prestasi dengan jalan mewajibkan diri belajar selama 1,5 - 2 jam sehari. Ini
tips ke satu, disiplin membagi waktu

Langkah selanjutnya, penulis memfoto copy soal-soal Ujian Nasional terdahulu dan sedikit
meyisihkan uang untuk beli buku kumpulan soal-soal Ujian Nasional di pasar loak. Penulis
menargetkan satu bulan sudah menguasai semua soal-soal dan cara penyelesaiannya, jika ada
yang tidak dimengerti penulis bertanya kepada guru tanpa malu-malu. Ini tips ke dua,
memperbanyak latihan soal

Dan yang tidak kalah pentingnya berdoa baik setiap sebelum dan sesudah belajar, bila kondisi
memungkinkan shalat malampun penulis lakukan, memohon kepada sang khalik agar diberi
kekuatan untuk dapat menempuh ujian dengan baik dan mencapai prestasi terbaik Ini tips ke
tiga, berdoa.

HARI H UJIAN NASIONAL
Bila tiba saatnya pelaksanaan Ujian Nasional. penulis mempersiapkan semua alat tulis yang
dibutuhkan dengan mempersiapkan semua perlengkapan ini membantu penulis untuk tetap
konsentrasi selama mengerjakan ujian Ini tips ke satu persiapan yang matang
Sedikit narsis, artinya penulis dengan keyakinan penuh sudah siap sedia dan akan mampu
melahap semua soal Ujian Nasional dengan baik. Ini tips ke dua tenang dan percaya diri.

25

Setelah bel berbunyi tanda pengerjaan soal dimulai, penulis memulai dengan menjawab
pertanyaan yang mudah dan selanjutnya mengerjakan soal yang sulit Ini tips ke tiga,
menjawab soal-soal ujian secara strategis.
Bila seluruh pertanyaan talah terselesaikan, penulis selalu memeriksa ulang jawaban, dan
mengendapkan keinginan untuk segera meninggalkan kelas Ini tips ke empat, menyisihkan
waktu untuk memeriksa ulang jawaban

Setelah penulis melakukan kiat-kiat diatas, ternyata hasilnya sangat efektif, prestasi yang
sempat menurun dapat penulis raih kembali dengan mendapatkan NEM tertinggi di sekolah
Tips dan Trik Menghadapi UAN Menurut Yogi
Bagi sebagian siswa SMP dan SMA, Ujian Nasional merupakan suatu hal yang sangat
ditunggu. Ada kalanya UAN juga bikin deg-degan. Terutama buat siswa bodoh yang jarang
belajar, pas UAN paling cuma melototin soal sambil curi-curi kesempatan buat tengok kiri
kanan dan berharap ada uluran tangan dari teman yang lain.
Nah, kali ini saya mau memberikan sedikit tips atau trik menghadapi UAN. Baik sebelum
UAN maupun setelah UAN.
Belajarlah Dengan Cara Yang Menyenangkan
Buku adalah gudang ilmu dan soal UAN juga ada yang berasal dari buku. Tapi kadang kita
males baca buku. Oleh karena itu selain membaca buka, coba variasikan dengan belajar
melalui internet. Jujur, saya sendiri lebih mudah mengerti hal yang dipelajari lewat internet
daripada lewat buku.

Sehari Sebelum UAN Jangan Belajar!

Lhoh kok jangan belajar? Kan tadi disuruh belajar?
Belajar buat ujian memang perlu, tapi jika kebanyakan belajar juga nggak baik juga kan?
Sehari sebelum UAN itu sebaiknya kita pake buat refreshing otak supaya beban otak kita
nggak terlalu banyak gara-gara mikirin UAN.

Siapkan Strategi

Seperti halnya perang, UAN juga butuh strategi. Ciptakan kode-kode khusus bersama teman-
teman sekelas.
26

Misalkan kamu dapet kertas jimat, pas tiba waktunya ngerjain soal jangan langsung
dicontek. Tunggu dulu teman kamu yang pintar mengoreksi jimat tersebut. Setelah jimat
bisa dipastikan benar, salah satu dari yang ada diruangan harus memberikan kode buat ngasih
tau ke yang lain kalau jimatnya benar. Kodenya bisa pura-pura maenin papan jalan buat
nimbulin suara JEPRETT!!, pura-pura batuk dan lain-lain.

Gunakan Analisa Dalam Menjawab Soal

Saat menjawab soal pilihan ganda, tak jarang kita jadi bingung harus pilih yang mana. Biar
nggak terlalu bingung, cobalah untuk mengeliminasi jawaban satu-persatu. Kerahkan semua
analisa dan insting yang kamu miliki. Hilangkan satu persatu jawaban yang kamu anggap
salah hingga akhirnya tersisa satu jawaban yang kemungkinan benar.
Jika masih blank mau pilih yang mana, mungkin anda bisa menerapkan cara orang bingung.
Tengok Kiri-Kanan.
Atau ngitung kancing baju juga boleh.
Hehehe

Jangan Lupa Sesama

Kalau udah selesai ngerjain soal, jangan lupa sama yang belum selesai. Sebisa mungkin coba
tengok kiri kanan. Kali-kali aja ada yang lagi butuh bantuan.
Manusia yang Berusaha, Tuhan yang Menentukan

Jangan lupa berdoa sebelum UAN. Insya Allah kamu bisa LULUS!!

Jangan Datang Telat
kalau sampe telat, nanti malah nggak fokus. Disaat yang lain udah nyampe soal ke 5, kita
malah baru mau nulis nama. Jadi usahakan datang 30 menit sebelum bel masuk.
Kalau nggak bisa bangun pagi, nginep di sekolah aja.

Jangan Keburu Mati

Biasanya di soal Bahasa Indonesia pertanyaannya panjang-panjang. Ada segelintir anak yang
begitu liat soal langsung megang jidad sambil bilang Mati dah, Soalnya panjang bgt!
27

Belum apa-apa udah mati duluan. wkwkwk
jangan keburu pesimis waktu liat soal, coba dulu kerjakan pelan-pelan.

6 hal yang "harus" dilakukan sebelum ujian
husus untuk rekan rekan SMA yang akan melaksanakan ujian umum nasional (UNAS 2009),
ada beberapa tips untuk anda yang mungkin bisa berguna. Ini dia:
1. Hindari sebisa mugkin stress
Semakin dekat dengan ujian, sebaiknya anda semakin relaks. Persiapkan materi ujian jauh
hari sebelum ujian. Bahkan kalau memungkinkan, makin dekat dengan ujian, makin
sedikit atau ringan belajar anda. Jadi makin relaks, bukan justru makin panik. Pikiran kita
semacam parasut, hanya dapat dipakai ketika terbuka. Stress akan menutup pikiran anda,
jadi justru semakin susah.
2. Bangun suasana positif
Makin dekat dengan ujian, makin sering anda bangun citra diri positif anda, laksanakan
kegiatan kegiatan yang positif. Kegiatan ini bukanlah les habis habisan, belajar semalam
suntuk,atau yang lain, tapi perbanyak untuk shalat, tilawah, dzikir, shadaqah, dll. Kenapa?
Ibadah, akan membuat hati kita tenang, itu saja. Dalam tinjauan brain management,
proses ibadah rutin, minimal shalat, akan membawa otak kita ke gelombang alfa, dan
mempermudah kita berkonsentrasi, selain itu ibadah, membuat kita relax, sehingga otak
kita akan menyemburkan hormon serotonin, membuat anda lebih mudah berpikir.

3. Batasi waktu belajar anda
Saya merekomendasikan waktu belajar anda maksimal 15 menit. kalau anda kurang puas,
perbanyaklah sesi belajar anda beberapa sesi, amun pertahankan satu sesi selama 15
menit. Tingkat konsentrasi dan fokus manusia, biasanya sesuai dengan umur biologisya.
Selain itu, belajar per sesi akan memperbanyak jumlah hal yang bisa anda pelajar, sesuai
dengan primacy dan recency (von resstoff theory)

4. Jalin hubungan baik dengan semua orang

Mintalah doa dan restu anda pada orang tua, guru anda, dan orang orang yang bermakna
dalam kehidupan anda. Jika anda kos (boarding), mintalah restu pada ibu atau bapak kos
anda, selain orang tua anda. Sapalah rekan rekan anda dengan optimisme dan keyakinan,
28

doakan mereka sukses, dan minta mereka mendoakan anda. Ini akan memperkuat citra
diri anda untuk sukses.

5. Sering bangun malam dan tunaikan shalat

Bangun malam akan menghantarkan otak anda dalam fase alpha waves. Dalam fase
gelombang alfa ini, otak anda akan sangat mudah diakses dan diajak untuk berpikir.
Sebenarnya otak anda mudah diajak untuk diarahkan ke gelombang alfa, tidak cuma
waktu anda bangun tidur, yaitu ketika anda melaksanakan shalat, pada waktu apapun,
maka otak anda akan diajak untuk memasuki fase gelombang alfa. Ini semua akan
memperbaiki level konsentrasi anda dan mempermudah anda belajar.

6. Isi waktu luang anda, dengan belajar dan relaks.

Setelah anda belajar dalam tempo tertentu, usahakan relaks dengan melakukan kegiatan
yang benar benar berguna bagi anda. Jangan berlebihan dalam menyikapi waktu luang
anda.
Gunakan untuk mendengar musik, mendengar tilawah, menulis diari, membersihkan
kamar, memasak, berkebun, dll.















29

BAB V
PENUTUP

5.1.Kesimpulan
5.2.
Ujian Nasional (UN) merupakan istilah bagi penilaian kompetensi peserta didik
secara nasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Berbagai polemik yang
berkepanjangan mengenai Ujian Nasional di Indonesia tampak baik bagi demokrasi di negeri
ini. Tapi satu hal yang jangan terlupa bahwa siswa peserta UN jangan sampai dibuat ragu
atau takut tentang kepastian Ujian Nasional sebagai sarana untuk mengukur kemampuan
mereka di bangku sekolahnya. Walaupun UN mengundang pro dan kontra tapi hendaknya
tetap di jalur yang semestinya, karena bagaimana pun para siswa terutama siswa SMA / MA
adalah para calon Agent of Change yang akan berperan untuk membawa perubahan-
perubahan konstruktif bagi negeri ini. Oleh karena itu agar keraguan berkurang di kalangan
dunia kependidikan, kami dari Tim Ujian Nasional mencoba menyampaikan beberapa hal
yang dipandang penting terutama dalam hal dalam kebijakan UN 2011 yang tentunya
diharapkan dapat menjadi bekal bagi para siswa agar mereka cukup persiapan dalam
menghadapi Ujian Nasional 2011.Kami persembahkan Situs ini untuk kemajuan Bangsa
Indonesia khususnya di bidang Pendidikan. Tim Ujiannasional.org didukung oleh Admin
yang berpengalaman di bidang pendidikan pada umumnya.

5.2.Saran
5.2.1. Sebaiknya iktuti tips-tips di atas yang sudah dijelaskan.
5.2.2. Pilihlah Tips yang paling kamu bisa lakukan.
5.2.3. Pilihlah tips yang bagi kamu bisa membuat nyaman.
5.2.4. Yakinlah Bahwa kamu bisa mengerjakan UAN dengan sukses.








30


Daftar pustaka


Richard Zagranski, William T. Whigham, Patrice L. Dardenne, Understanding
Standards-based Education: A Practical Guide for Teachers and Administrators,
Corwin Press (2007), ISBN 1-4129-5572-6 ISBN 978-1-4129-5572-0
James H. McMillan, Assessment Essentials for Standards-Based Education, Corwin
Press (2008) ISBN 1-4129-5550-5 ISBN 978-1-4129-5550-8
Office of the General Counsel, United States Commission on Civil Rights, Closing
the achievement gap the impact of standards-based education reform , DIANE
Publishing (2004), ISBN 1-4289-2539-2 ISBN 978-1-4289-2539-7

Anda mungkin juga menyukai