Anda di halaman 1dari 22

OLEH

IHSAN RABBANI
OKI MEISA
ARIF ALJAMI
MEGA PERMATA S

PEMBIMBING
JATI SUNARYATI, PHD.


NONLINEAR ANALYSIS FOR PERFORMANCE-
BASED
EARTHQUAKE ENGINEERING
(Analisis Non-linear pada Rekayasa Gempa Berbasis
Kinerja)
perencanaan

Perencanaan struktur bangunan gedung tahan
gempa, khususnya bangunan tinggi di Indonesia
menjadi suatu hal yang sangat penting mengingat
sebagian besar wilayah Indonesia terletak dalam
wilayah gempa yang cukup tinggi.
Pada bangunan bertingkat yang sangat rawan
terhadap keruntuhan tersebut harus direncanakan
dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan suatu
perencanaan struktur yang tepat dan teliti agar dapat
memenuhi kriteria kekuatan (strength), kenyamanan
(serviceability), keselamatan (safety), dan umur
rencana bangunan (durability) (Hartono, 1999).



Bagaimana merencanakan struktur yang baik.?

Secara umum : Perencanaan yang baik dibuktikan
dengan kemampuan memprediksi kebutuhan yang
akan muncul kedepan secara akurat, sehingga
dapat memberikan respon/tanggapan untuk
mengantisipasi keadaan tersebut sehingga
terpenuhi kebutuhan yang diinginkan sesuai
dengan harapan.

Harus mengenal apa yang akan di hadapi
gempa
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di
permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba
yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa
disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi
suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di
alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan
menggunakan alat Seismometer.

Rekayasa gempa
Rekayasa gempa adalah bidang ilmiah yang terkait
dengan perlindungan masyarakat, alam dan lingkungan
buatan manusia dari gempa bumi dengan membatasi
resiko gempa sosio-ekonomi tingkat yang dapat diterima.
Secara tradisional, telah sempit didefinisikan sebagai
studi tentang perilaku struktur dan geo-struktur tunduk
pada beban gempa(wikipedia)
Tujuan rekayasa gempa:
Meramalkan konsekuensi potensi kuat gempa bumi di daerah
perkotaan dan infrastruktur sipil.
Desain, membangun dan memelihara struktur untuk tampil di
paparan gempa sampai dengan harapan dan sesuai dengan kode
bangunan

Analisis struktur
Analisis struktur merupakan ilmu untuk menentukan
efek dari beban pada struktur fisik dan komponennya.
Adapun cabang pemakaiannya meliputi analisis
bangunan, jembatan,perkakas, mesin, tanah, dll. Analisis
struktur menggabungkan bidang mekanika
teknik, teknik material dan matematika teknik untuk
menghitung deformasi struktur, kekuataninternal, tekan
an, reaksi tumpuan, percepatan, dan stabilitas.

Analisis struktur dapat dilakukan dengan dua cara
Analisis Linear
Analisi Non-Linear

Permodelan Struktur 1
Analisis Linear kita mengasumsikan terpenuhinya
hukum Hooke (i.e. kelinearan antara tegangan dan
regangan),sifat material lainya dianggap konstan,
and dan deformasi terjadi sangat kecil (i.e. plane
sections remain plane, etc).
Setelah beban dihilangkan struktur kebali kebentuk semula
Tidak ada perubahan nilai beban maupun arahnya
Sifat material tidak berubah
Deformasi yang kecil
Permodelan Struktur 2
Analisis non linear allows for nonlinear stress-
strain relationships (i.e. beyond yield) and material
properties that are temperature dependent. In
addition, non-linear analysis allows for the accurate
modeling of structures that undergo large
deformation.
Perubahan bentuk mengakibatkan perubahan kekakuan
Apabila beban dihilangkan struktur tidak kembali kebentuk
semula

Kembali ke judul
Jadi Analisis Non-linear Kinerja Berbasis
Rekayasa Gempa merupakan pendekatan
perencanaan struktur yang baik karena mampu
menganalisis struktur mendekati aslinya.
Analisa Gempa Dinamis

Analisa dinamis adalah analisa struktur yang
berhubungan dengan struktur yang bergetar. Beberapa
penyebab getaran tersebut adalah beban luar yang
berubah-ubah berdasarkan fungsi waktu (gempa),
kondisi struktur yang fleksibel dan lain-lain. Langkah
awal yang perlu dilakukan dalam analisa dinamis
adalah dengan membuat idealisasi struktur menjadi
model sistem SDOF (Single Degree of Freedom) yang
disederhanakan dari MDOF (Multi Degree of
Freedom). Hal ini dilakukan karena pada umumnya
tidak ada suatu beban dinamispun yang dapat
dinyatakan dalam suatu bentuk matematis yang
sederhana sehingga dapat diselesaikan secara eksak
Pedoman
Berdasarkan UBC 1997, tujuan desain bangunan tahan
gempa adalah untuk mencegah terjadinya kegagalan
struktur dan kehilangan korban jiwa, dengan tiga
kriteria standar sebagai berikut:
a. Tidak terjadi kerusakan sama sekali pada gempa
kecil.
b. Ketika terjadi gempa sedang, diperbolehkan terjadi
kerusakan arsitektural tetapi bukan merupakan
kerusakan struktural.
c. Diperbolehkan terjadinya kerusakan struktural dan
non-struktural pada gempa kuat, namun kerusakan yang
terjadi tidak sampai menyebabkan bangunan runtuh.

Jenis analisa struktur dinamis
Analisa strukturnya harus dianalisa dengan analisa
dinamis yang merupakan analisa yang dipengaruhi
oleh fungsi waktu.
Analisa dinamis dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu :
Analisis respon spektrum
Analisis time history
.

Secara sederhana dijelaskan bahwa spektrum
respons adalah respons maksimum (perpindahan,
kecepatan, percepatan meksimum ataupun besaran
yang diinginkan) dari fungsi beban tertentu untuk
semua kemungkinan system berderajat kebebasan
tunggal. Absis dari spektrum adalah frekuensi
natural (atau periode) dari sistem dan ordinat adalah
respon maksimum.

Analisa Respon Spektrum
Respon spektrum
Time History
Analisa riwayat waktu adalah suatu cara analisa
struktur dinamik tiga dimensi linier, dimana suatu
model matematika dari struktur tersebut berupa
analisa respon dinamik riwayat waktu dari suatu
akselerogram yang diangkakan sebagai gerakan
tanah masukan akibat gempa, dimana penyelesaian
integrasi numerik langkah demi langkah yang
bersangkutan dapat dilakukan dengan cara analisa
ragam atau cara integrasi langsung.

Time history
Analisis pushover( static non linear)
Analisis pushover adalah suatu cara untuk
menganalisis struktur dengan beban statik
monotonik yang diaplikasikan sepanjang ketinggian
struktur dan ditingkatkan sampai simpangan pada
puncak atas struktur mencapai simpangan target.
Dalam proses pushover, satu sendi plastis akan
mencapai kondisi leleh pertama yang kemudian
diikuti dengan kondisi leleh pada sendi-sendi plastis
lainnya. Hal ini terus berlanjut sampai akhirnya,
simpangan pada puncak struktur mencapai
simpangan target atau struktur memasuki kondisi
tidak stabil (Siti Aisyah Nurjannah, 2011).

Di dalam analisa pushover, pengaruh beban gempa
rencana terhadap struktur dianggap sebagai beban
statik yang kemudian ditingkatkan secara bertahap
sampai melebihi pembebanan yang mengakibatkan
terjadinya pelelehan (sendi plastis). Penambahan
beban berikutnya mengakibatkan struktur
mengalami deformasi paska elastik hingga mencapai
kondisi plastik dan kemudian mengalami
keruntuhan (failure).

Dari hasil analisa pushover, didapatkan kurva
kapasitas yang menunjukkan hubungan gaya geser
dasar terhadap perpindahan lantai atap (roof
displacement) yang menunjukkan perilaku
perubahan dari linear ke non linear berupa
penurunan kekakuan bangunan akibat terbentuknya
sendi plastis pada kolom dan balok.

Ada 3 tipe daktilitas yang digunakan sebagai penentu
performance level dari sebuah building, antara lain:
Full Elastic; small displacement, tetapi high base shear,
artinya, high budget/cost, sehingga dimensi struktur
overstrength.
Partial Elastic; intermediate displacement dan base
shear, artinya, middle cost, biasanya engineer mendisain
gedung berada di kondisi ini.
Full ductile; large displacement, tetapi low base shear,
artinya, low budget, tetapi failure tidak diizinkan
terhadap struktur.

Penutup


Kesimpulan


SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai