Anda di halaman 1dari 15

[Artikel - Th. I - No.

4 - Juni 2002]
Mardiasmo
OTONOMI DAERAH SEBAGAI UPAYA MEMPERKOKOH BASIS PEREKONOMIAN DAERAH
PENDAHULUAN
Krisis multidimensional yang tengah melanda bangsa Indonesia telah menyadarkan keada kita
semua akan entingnya menggagas kembali konse otonomi daerah dalam arti yang sebenarnya.
!agasan enataan kembali sistem otonomi daerah bertolak dari emikiran untuk men"amin ter"adinya
e#isiensi$ e#ekti%itas$ transaransi$ akuntabilitas$ dan demokratisasi nilai-nilai kerakyatan dalam
raktik enyelenggaraan &emerintahan 'aerah.
(elama masa )rde *aru$ haraan yang besar dari &emerintah 'aerah untuk daat membangun
daerah berdasarkan kemamuan dan kehendak daerah sendiri ternyata dari tahun ke tahun
dirasakan semakin "auh dari kenyataan. +ang ter"adi adalah ketergantungan #iskal dan subsidi serta
bantuan &emerintah &usat sebagai ,u"ud ketidakberdayaan &endaatan Asli 'aerah -&A'. dalam
membiayai *elan"a 'aerah.
Kritik yang mun/ul selama ini adalah &emerintah &usat terlalu dominan terhada 'aerah. &ola
endekatan yang sentralistik dan seragam yang selama ini dikembangkan &emerintah &usat telah
mematikan inisiati# dan kreati%itas 'aerah. &emerintah 'aerah kurang diberi keleluasaan -local
discreation. untuk menentukan kebi"akan daerahnya sendiri. Ke,enangan yang selama ini diberikan
keada 'aerah tidak disertai dengan emberian in#rastruktur yang memadai$ enyiaan sumber daya
manusia yang ro#esional$ dan embiayaan yang adil. Akibatnya$ yang ter"adi bukannya ter/ita
kemandirian 'aerah$ tetai "ustru ketergantungan 'aerah terhada &emerintah &usat.
'amak dari sistem yang selama ini kita anut menyebabkan &emerintah 'aerah tidak resonsi# dan
kurang eka terhada asirasi masyarakat daerah. *anyak royek embangunan daerah yang tidak
menghiraukan man#aat yang dirasakan masyarakat$ karena beberaa royek meruakan royek
titian yang sarat dengan etun"uk dan arahan dari &emerintah &usat.
&emerintah &usat melakukan /amur tangan terhada 'aerah dengan alasan untuk men"amin
stabilitas nasional dan masih lemahnya sumber daya manusia yang ada di 'aerah. Karena dua
alasan tersebut$ sentralisasi otoritas diandang sebagai rasyarat untuk men/itakan ersatuan dan
kesatuan nasional serta mendorong ertumbuhan ekonomi. &ada a,alnya andangan tersebut
terbukti benar. (ean"ang tahun 00-an dan 10-an$ misalnya$ Indonesia mengalami ertumbuhan
yang berkelan"utan dan stabilitas olitik yang manta. Namun dalam "angka an"ang$ sentralisasi
seerti itu telah menimbulkan ketimangan dan atau ketidakadilan$ rendahnya akuntabilitas$
lambatnya embangunan in#rastruktur sosial$ rendahnya tingkat engembalian royek-royek ublik$
serta memerlambat engembangan kelembagaan sosial ekonomi di daerah.
ARAH DAN KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH
2ra re#ormasi saat ini memberikan eluang bagi erubahan aradigma embangunan nasional dari
aradigma ertumbuhan menu"u aradigma emerataan embangunan se/ara lebih adil dan
berimbang. &erubahan aradigma ini antara lain di,u"udkan melalui kebi"akan otonomi daerah dan
erimbangan keuangan usat dan daerah yang diatur dalam satu aket undang-undang yaitu
3ndang-3ndang No. 22 tahun 4555 tentang &emerintahan 'aerah dan 3ndang-3ndang No. 26
tahun 4555 tentang &erimbangan Keuangan Antara &emerintah &usat dan 'aerah.
Kebi"akan emberian otonomi daerah dan desentralisasi yang luas$ nyata$ dan bertanggung "a,ab
keada daerah meruakan langkah strategis dalam dua hal. Pertama$ otonomi daerah dan
1
desentralisasi meruakan "a,aban atas ermasalahan lokal bangsa Indonesia berua an/aman
disintegrasi bangsa$ kemiskinan$ ketidakmerataan embangunan$ rendahnya kualitas hidu
masyarakat$ dan masalah embangunan sumber daya manusia -('7.. Kedua$ otonomi daerah dan
desentralisasi #iskal meruakan langkah strategis bangsa Indonesia untuk menyongsong era
globalisasi ekonomi dengan memerkuat basis erokonomian daerah.
)tonomi yang diberikan keada daerah kabuaten dan kota dilaksanakan dengan memberikan
ke,enangan yang luas$ nyata dan bertanggung"a,ab keada emerintah daerah se/ara
roorsional. Artinya$ elimahan tanggung"a,ab akan diikuti oleh engaturan embagian$ dan
eman#aatan dan sumberdaya nasional yang berkeadilan$ serta erimbangan keuangan usat dan
daerah.
8al-hal yang mendasar dalam undang-undang ini adalah kuatnya uaya untuk mendorong
emberdayaan masyarakat$ engembangan rakarsa dan kreati%itas$ eningkatan eran serta
masyarakat$ dan engembangan eran dan #ungsi '&9'. 33 ini memberikan otonomi se/ara enuh
keada daerah kabuaten dan kota untuk membentuk dan melaksanakan kebi"akan menurut
rakarsa dan asirasi masyarakatnya. Artinya$ saat sekarang daerah sudah diberi ke,enangan
enuh untuk meren/anakan$ melaksanakan$ menga,asi$ mengendalikan dan menge%aluasi
kebi"akan-kebi"akan daerah. 'engan semakin besarnya artisiasi masyarakat ini$ desentralisasi
kemudian akan memengaruhi komonen kualitas emerintahan lainnya. (alah satunya berkaitan
dengan ergeseran orientasi emerintah$ dari command and control men"adi berorientasi ada
tuntutan dan k!utu"an #u!$ik. )rientasi yang seerti ini kemudian akan men"adi dasar bagi
elaksanaan eran emerintah sebagai stimulator$ #asilitator$ koordinator dan entrepreneur
-,irausaha. dalam roses embangunan.
Arahan yang diberikan oleh 33 No 22 Tahun 4555 sudah sangat baik. Tetai benarkah ia daat
me,u"udkan emerintah daerah otonom yang e#isien$ e#ekti#$ transaran$ dan akuntabel se/ara
berkesinambungan: Ja,abannya tergantung ada #ormula atau rumusan yang diberikan oleh
eraturan-eraturan emerintah dan eraturan elaksanaan lainnya. Aabila semua eraturan
elaksanaan tersebut sudah searah dengan undang-undang tersebut maka kemungkinan untuk
men/aai tu"uan tersebut akan semakin besar.
OTONOMI DAERAH SEBAGAI UPAYA MEMPERKUAT BASIS PEREKONOMIAN DAERAH
(aat ini$ hamir tia negara bersia-sia untuk menyambut dan menghadai era erdagangan
bebas$ baik dalam kerangka A;TA$ A&2< mauun =T). (etia negara beruaya se/ara maksimal
untuk men/itakan rerangka kebi"akan yang mamu men/itakan iklim erekonomian yang kondusi#.
8al tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan in%estasi dalam negeri serta mamu mendorong
masyarakat untuk bermain di asar global. (alah satu imlikasi dari kondisi di atas adalah adanya
tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhada e#isiensi$ dan e#ekti%itas sektor ublik
-emerintahan.. 8al tersebut disebabkan asar tidak akan kondusi# "ika sektor ubliknya tidak e#isien.
&emberian otonomi daerah diharakan daat meningkatkan e#isiensi$ e#ekti%itas$ dan akuntabilitas
sektor ublik di Indonesia. 'engan otonomi$ 'aerah dituntut untuk men/ari alternati# sumber
embiayaan embangunan tana mengurangi haraan masih adanya bantuan dan bagian -sharing.
dari &emerintah &usat dan menggunakan dana ublik sesuai dengan rioritas dan asirasi
masyarakat.
'engan kondisi seerti ini$ eranan in%estasi s,asta dan erusahaan milik daerah sangat diharakan
sebagai ema/u utama ertumbuhan dan embangunan ekonomi daerah -enginee of growth..
'aerah "uga diharakan mamu menarik in%estor untuk mendorong ertumbuhan ekonomi daerah
serta menimbulkan e#ek multiplier yang besar.
2
&emberian otonomi daerah diharakan daat memberikan keleluasaan keada daerah dalam
embangunan daerah melalui usaha-usaha yang se"auh mungkin mamu meningkatkan artisiasi
akti# masyarakat$ karena ada dasarnya terkandung tiga misi utama sehubungan dengan
elaksanaan otonomi daerah tersebut$ yaitu>
4. 7en/itakan e#isiensi dan e#ekti%itas engelolaan sumber daya daerah
2. 7eningkatkan kualitas elayanan umum dan kese"ahteraan masyarakat
?. 7emberdayakan dan men/itakan ruang bagi masyarakat untuk ikut serta -berartisiasi.
dalam roses embangunan.
!lobalisasi ekonomi telah meningkatkan ersaingan antar negara-negara dalam suatu sistem
ekonomi internasional. (alah satu /ara menghadai dan meman#aatkan erdagangan internasional
adalah meningkatkan daya saing melalui eningkatan e#isiensi dan rodukti%itas ker"a. (ebagai
langkah a,al untuk meningkatkan e#isiensi dan rodukti%itas$ erlu dilakukan erubahan struktural
untuk memerkuat kedudukan dan eran ekonomi rakyat dalam erekonomian nasional.
&erubahan struktural adalah erubahan dari ekonomi tradisional yang subsistem menu"u ekonomi
modern yang berorientasi ada asar. 3ntuk mendukung erubahan struktural dari ekonomi
tradisional yang subsistem menu"u ekonomi moderen dierlukan engalokasian sumber daya$
enguatan kelembagaan$ enguatan teknologi dan embangunan sumber daya manusia. @angkah-
langkah yang erlu diambil dalam me,u"udkan kebi"akan tersebut adalah sebagai berikut
-(umodiningrat$ 4555.>
a. &emberian eluang atau akses yang lebih besar keada aset roduksi$ yang aling mendasar
adalah akses ada dana.
b. 7emerkuat osisi transaksi dan kemitraan usaha ekonomi rakyat.
/. 7eningkatkan elayanan endidikan dan kesehatan dalam rangka kualitas sumber daya
manusia$ disertai dengan uaya eningkatan giAi.
d. Kebi"akan engembangan industri harus mengarah ada enguatan industri rakyat yang terkait
dengan industri besar. Industri rakyat yang berkembang men"adi industri-industri ke/il dan
menengah yang kuat harus men"adi tulang unggung industri nasional.
e. Kebi"akan ketenagaker"aan yang mendorong tumbuhnya tenaga ker"a mandiri sebagai /ikal bakal
,irausaha baru yang nantinya berkembang men"adi ,irausaha ke/il dan menengah yang kuat
dan saling menun"ang.
#. &emerataan embangunan antar daerah. 2konomi rakyat tersebut tersebar di seluruh en"uru
tanah air$ oleh karena itu emerataan embangunan daerah diharakan memengaruhi
eningkatan embangunan ekonomi rakyat.
(e"alan dengan uaya untuk memantakan kemandirian &emerintah 'aerah yang dinamis dan
bertanggung "a,ab$ serta me,u"udkan emberdayaan dan otonomi daerah dalam lingku yang lebih
nyata$ maka dierlukan uaya-uaya untuk meningkatkan e#isiensi$ e#ekti%itas$ dan ro#esionalisme
sumber daya manusia dan lembaga-lembaga ublik di daerah dalam mengelola sumber daya
daerah. 3aya-uaya untuk meningkatkan engelolaan sumber daya daerah harus dilaksanakan
se/ara komrehensi# dan terintegrasi mulai dari asek eren/anaan$ elaksanaan$ dan e%aluasi
sehingga otonomi yang diberikan keada daerah akan mamu meningkatkan kese"ahteraan
masyarakat.
'ari asek eren/anaan$ 'aerah sangat membutuhkan aarat daerah -baik eksekuti# mauun
legislati#. yang berkualitas tinggi$ ber%isi strategik dan mamu berikir strategik$ serta memiliki moral
yang baik sehingga daat mengelola embangunan daerah dengan baik. &artisiasi akti# dari semua
3
elemen yang ada di daerah sangat dibutuhkan agar eren/anaan embangunan daerah benar-benar
men/erminkan kebutuhan daerah dan berkaitan langsung dengan ermasalahan yang dihadai
daerah.
'ari asek elaksanaan$ &emerintah 'aerah dituntut mamu men/itakan sistem mana"emen yang
mamu mendukung oerasionalisasi embangunan daerah. (alah satu asek dari emerintahan
daerah yang harus diatur se/ara hati-hati adalah masalah #n%$o$aan kuan%an dara" dan
an%%aran dara". Anggaran 'aerah atau Anggaran &endaatan dan *elan"a 'aerah -A&*'.
meruakan instrumen kebi"akan yang utama bagi &emerintah 'aerah.
(ebagai instrumen kebi"akan$ A&*' menduduki osisi sentral dalam uaya engembangan
kaabilitas dan e#ekti%itas emerintah daerah. A&*' digunakan sebagai alat untuk menentukan
besarnya endaatan dan engeluaran$ membantu engambilan keutusan dan eren/anaan
embangunan$ otorisasi engeluaran di masa-masa yang akan datang$ sumber engembangan
ukuran-ukuran standar untuk e%aluasi kiner"a$ alat untuk memoti%asi ara ega,ai$ dan alat
koordinasi bagi semua akti%itas dari berbagai unit ker"a. 'alam kaitan ini$ roses enyusunan dan
elaksanaan A&*' hendaknya di#okuskan ada uaya untuk mendukung elaksanaan rogram dan
akti%itas yang men"adi re#erensi daerah yang bersangkutan. 3ntuk memerlan/ar elaksanaan
rogram dan akti%itas yang telah diren/anakan dan memermudah engendalian$ emerintah daerah
daat membentuk usat-usat ertanggung"a,aban (responsibility centers) sebagai unit elaksana.
3ntuk memastikan bah,a engelolaan dana ublik -public money. telah dilakukan sebagaimana
mestinya -sesuai konse value for money.$ erlu dilakukan e%aluasi terhada hasil ker"a emerintah
daerah. 2%aluasi daat dilakukan oleh ihak internal yang daat dilakukan oleh internal auditor
mauun oleh eksternal auditor$ misalnya auditor indeenden. 3ntuk men/itakan transaransi dan
akuntabilitas ublik$ emerintah daerah erlu membuat @aoran Keuangan yang disamaikan
keada ublik. &enga,asan dari semua laisan masyarakat dan khususnya dari '&9' mutlak
dierlukan agar otonomi yang diberikan keada daerah tidak BkebablasanC dan daat men/aai
tu"uannya.
PEREN&ANAAN STRATEGIK UNTUK MENENTUKAN ARAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
YANG BERORIENTASI PUBLIK
Asek eren/anaan memiliki eranan yang enting bagi suatu daerah. Akti%itas emerintah akan
terlaksana dengan lebih baik "ika seluruh tahaan roses eren/anaan dilaksanakan se/ara
konsekuen. &eren/anaan strategik mendorong emikiran ke dean dan men"elaskan arah yang
dikehendaki di masa yang akan datang. *arry -451D. meyakini bah,a kiner"a organisasi yang
menggunakan eren/anaan strategik$ baik organisasi besar mauun ke/il$ "auh melamaui
organisasi lainnya yang tidak menggunakan eren/anaan strategik. 8al ini antara lain karena
eren/anaan itu didasarkan atas %isi dan misi strategik yang "elas. Eisi dan misi strategik itu sendiri
mamu mengendalikan arah eren/anaan yang baik.
&eren/anaan strategik memiliki eranan yang enting bagi &emda$ karena di sanalah terlihat dengan
"elas eranan Keala 'aerah dalam mengkoordinasikan semua unit ker"anya. *agi kebanyakan
emerintah daerah$ eren/anaan strategik akan membantu dalam menentukan arah masa dean
daerahnya$ ke/amatannya dan desanya -7er/er$ 4554.. 'engan melaksanakan eren/anaan
strategik se/ara benar$ ara eksekuti# daerah daat meningkatkan kemamuan e"abat-e"abat
terasnya dalam menge%aluasi$ memilih$ dan mengimlementasikan berbagai endekatan alternati#
untuk membiayai dan memberikan elayanan terhada kebutuhan masyarakatnya.
(e/ara lebih sesi#ik$ dengan konse eren/anaan strategik berarti kita membi/arakan hubungan
antara lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Konse ini memberi etun"uk bagaimana
menghadai dan menanggulangi erubahan yang ter"adi di lingkungan eksternal melalui serangkaian
tindakan di lingkungan internal. @ebih dari itu$ eren/anaan strategik bahkan mamu memberikan
etun"uk bagi ara eksekuti# dalam uaya memengaruhi dan mengendalikan lingkungan itu dan
4
tidak hanya sekedar memberi reaksi atas erubahan di tingkat eksternal tersebut. 'engan demikian$
emerintah daerah diharakan teta mamu mengendalikan arah er"alanannya menu"u sasaran
yang dikehendaki.
'i tingkat internal$ eren/anaan strategik mamu men/itakan sinergi dan lesprit de corps$ yaitu
semangat kor yang enuh integritas$ sehingga daat meli/inkan "alan menu"u sasaran yang
diinginkan. (emangat itu diharakan akan meningkatkan rodukti%itas ker"a$ sehingga daerah akan
mamu meman#aatkan eluang dan mengantisiasi tantangan seotimal mungkin. 8al ini ada
akhirnya akan berdamak ada semakin baiknya elayanan yang diberikan keada masyarakat dan
dunia usaha.
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH YANG BERORIENTASI PADA KEPENTINGAN PUBLIK
(e/ara garis besar$ engelolaan -mana"emen. keuangan daerah daat dibagi men"adi dua bagian
yaitu mana"emen enerimaan daerah dan mana"emen engeluaran daerah. Kedua komonen
tersebut akan sangat menentukan kedudukan suatu emerintah daerah dalam rangka melaksanakan
otonomi daerah. Konsekuensi logis elaksanaan otonomi daerah berdasarkan 33 No. 22 tahun 4555
dan 33 No. 26 tahun 4555 menyebabkan erubahan dalam mana"emen keuangan daerah.
&erubahan tersebut antara lain adalah erlunya dilakukan budgeting reform atau re#ormasi anggaran.
9e#ormasi anggaran meliuti roses enyusunan$ engesahan$ elaksanaan dan
ertanggung"a,aban anggaran. *erbeda dengan 33 No. 6 tahun 4504$ roses enyusunan$
mekanisme elaksanaan dan ertanggung"a,aban anggaran daerah menurut 33 No. 22 tahun 4555
adalah tidak dierlukannya lagi engesahan dari 7enteri 'alam Negeri untuk A&*' &roinsi dan
engesahan !ubernur untuk A&*' KabuatenFKota$ melainkan /uku engesahan dari 'e,an
&er,akilan 9akyat 'aerah -'&9'. melalui &eraturan 'aerah -&erda..
Asek utama budgeting reform adalah erubahan dari traditional budget ke performance budget.
(e/ara garis besar terdaat dua endekatan utama yang memiliki erbedaan mendasar. Kedua
endekatan tersebut adalah> -a. Anggaran tradisional atau anggaran kon%ensionalG dan -b. &endekatan
baru yang sering dikenal dengan endekatan New Public Management.
An%%aran Tradisiona$
Anggaran tradisional meruakan endekatan yang aling banyak digunakan di negara berkembang
de,asa ini. Terdaat dua /iri utama dalam endekatan ini$ yaitu> -a. /ara enyusunan anggaran yang
didasarkan atas endekatan incrementalism dan -b. struktur dan susunan anggaran yang bersi#at
line-item. <iri lain yang melekat ada endekatan anggaran tradisional tersebut adalah> -/.
/enderung sentralistisG -d. bersi#at sesi#ikasiG -e. tahunanG dan -#. menggunakan rinsi anggaran
bruto. (truktur anggaran tradisional dengan /iri-/iri tersebut tidak mamu mengungkakan besarnya
dana yang dikeluarkan untuk setia kegiatan$ dan bahkan anggaran tradisional tersebut gagal dalam
memberikan in#ormasi tentang besarnya ren/ana kegiatan. )leh karena tidak tersedianya berbagai
in#ormasi tersebut$ maka satu-satunya tolok ukur yang daat digunakan untuk tu"uan enga,asan
hanyalah tingkat keatuhan enggunaan anggaran.
7asalah utama anggaran tradisional adalah terkait dengan tidak adanya erhatian terhada konse
value for money. Konse ekonomi$ e#isiensi dan e#ekti%itas seringkali tidak di"adikan ertimbangan
dalam enyusunan anggaran tradisional. 'engan tidak adanya erhatian terhada konse value for
money ini$ seringkali ada akhir tahun anggaran ter"adi kelebihan anggaran yang engalokasiannya
kemudian diaksakan ada akti%itas-akti%itas yang sebenarnya kurang enting untuk dilaksanakan.
'ilihat dari berbagai sudut andang$ metode enganggaran tradisional memiliki beberaa kelemahan$
antara lain -7ardiasmo$ 2002.>
5
a. 8ubungan yang tidak memadai -terutus. antara anggaran tahunan dengan ren/ana
embangunan "angka an"ang.
b. &endekatan incremental menyebabkan se"umlah besar engeluaran tidak ernah
diteliti se/ara menyeluruh e#ekti%itasnya.
/. @ebih berorientasi ada inut dariada outut. 8al tersebut menyebabkan anggaran
tradisional tidak daat di"adikan sebagai alat untuk membuat kebi"akan dan ilihan sumber
daya$ atau memonitor kiner"a. Kiner"a die%aluasi dalam bentuk aakah dana telah habis
dibelan"akan$ bukan aakah tu"uan ter/aai.
d. (ekat-sekat antar deartemen yang kaku membuat tu"uan nasional se/ara
keseluruhan sulit di/aai. Keadaan tersebut bereluang menimbulkan kon#lik$ overlapping
kesen"angan dan ersaingan antar deartemen.
e. &roses anggaran terisah untuk engeluaran rutin dan engeluaran modalFin%estasi.
#. Anggaran tradisional bersi#at tahunan. Anggaran tahunan tersebut sebenarnya terlalu
endek$ terutama untuk royek modal dan hal tersebut daat mendorong raktik-raktik yang
tidak diinginkan -korusi dan kolusi..
g. (entralisasi enyiaan anggaran$ ditambah dengan in#ormasi yang tidak memadai
menyebabkan lemahnya eren/anaan anggaran. (ebagai akibatnya adalah mun/ulnya budget
padding atau budgetary slac!.
h. &ersetu"uan anggaran yang terlambat$ sehingga gagal memberikan mekanisme
engendalian untuk engeluaran yang sesuai$ seerti seringnya dilakukan re%isi anggaran dan
Hmaniulasi anggaran.H
i. Aliran in#ormasi -sistem in#ormasi #inansial. yang tidak memadai yang men"adi dasar
mekanisme engendalian rutin$ mengidenti#ikasi masalah dan tindakan.
*eberaa kelemahan anggaran tradisional di atas sebenarnya lebih banyak meruakan kelemahan
elaksanaan anggaran$ bukan bentuk anggaran tradisional.
Era New Public Management (NPM)
9e#ormasi sektor ublik yang salah satunya ditandai dengan mun/ulnya era New Public Management
telah mendorong usaha untuk mengembangkan endekatan yang lebih sistematis dalam eren/anaan
anggaran sektor ublik. (eiring dengan erkembangan tersebut$ mun/ul beberaa teknik
enganggaran sektor ublik$ misalnya adalah teknik anggaran kiner"a -performance budgeting.$ "ero
#ased #udgeting -I**.$ dan Planning Programming and #udgeting $ystem -&&*(..
&endekatan baru dalam sistem anggaran ublik tersebut /enderung memiliki karak-teristik umum
sebagai berikut>
- Komrehensi#Fkomarati#
- Terintegrasi dan lintas deartemen
- &roses engambilan keutusan yang rasional
- *er"angka an"ang
- (esi#ikasi tu"uan dan erangkingan rioritas
- Analisis total cost dan benefit -termasuk opportunity cost.
- *erorientasi inut$ outut$ dan out/ome (value for money)$ bukan sekedar inut.
- Adanya enga,asan kiner"a.
Tabel 4. 7enya"ikan erbedaan mendasar antara anggaran tradisional dengan anggaran era new
public management.
Ta!$ ' Pr!andin%an An%%aran Tradisiona$ (s An%%aran Dn%an Pndkatan NPM
ANGGARAN TRADISIONAL NEW PUBLIC MANAGEMENT
(entralistis 'esentralisasi J devolved management
6
*erorientasi ada inut *erorientasi ada inut$ outut$ dan out/ome
-value for money.
Tidak terkait dengan eren/anaan "angka
an"ang
3tuh dan komrehensi# dengan eren/anaan
"angka an"ang
%ine-item dan incrementalism *erdasarkan sasaran dan target kiner"a
*atasan deartemen yang kaku -rigid
department.
@intas deartemen
-cross department.
7enggunakan aturan klasik>
&ote accounting
"ero-#ase #udgeting Planning Programming
#udgeting $ystem
&rinsi anggaran bruto (istematik dan rasional
*ersi#at tahunan #ottom-up budgeting
'raditional budget didominasi oleh enyusunan anggaran yang bersi#at line-item dan incrementalism$
yaitu roses enyusunan anggaran yang hanya mendasarkan ada besarnya realisasi anggaran
tahun sebelumnya$ konsekuensinya tidak ada erubahan mendasar atas anggaran baru. 8al ini
seringkali bertentangan dengan kebutuhan riil dan keentingan masyarakat. 'engan basis seerti ini$
A&*' masih terlalu berat menahan arahan$ batasan$ serta orientasi subordinasi keentingan
emerintah atasan. 8al tersebut menun"ukkan terlalu dominannya eranan emerintah usat
terhada emerintah daerah. *esarnya dominasi ini seringkali mematikan inisiati# dan rakarsa
&emerintah 'aerah$ sehingga memun/ulkan #enomena emenuhan etun"uk elaksanaan dan
etun"uk teknis dari emerintah usat.
Performance budget ada dasarnya adalah sistem enyusunan dan engelolaan anggaran daerah
yang berorientasi ada en/aaian hasil atau kiner"a. Kiner"a tersebut harus men/erminkan e#isiensi
dan e#ekti%itas elayanan ublik$ yang berarti harus berorientsi ada keentingan ublik. 7eruakan
kebutuhan masyarakat daerah untuk menyelenggarakan otonomi se/ara luas$ nyata dan
bertanggung "a,ab dan otonomi daerah harus diahami sebagai hak atau ke,enangan masyarakat
daerah untuk mengelola dan mengatur urusannya sendiri. Asek atau eran emerintah daerah tidak
lagi meruakan alat keentingan emerintah usat belaka melainkan alat untuk memer"uangkan
asirasi dan keentingan daerah.
&erubahan dalam engelolaan keuangan daerah harus teta beregang ada rinsi-rinsi
engelolaan keuangan daerah -anggaran. yang baik. &rinsi mana"emen keuangan daerah yang
dierlukan untuk mengontrol kebi"akan keuangan daerah tersebut meliuti>
AkuntabilitasG
&alue for Money(
Ke"u"uran dalam mengelola keuangan ublik -robity.G
TransaransiG dan
&engendalian.
Akunta!i$itas
Akuntabilitas adalah rinsi ertanggung"a,aban ublik yang berarti bah,a roses enganggaran
mulai dari eren/anaan$ enyusunan dan elaksanaan harus benar-benar daat dilaorkan dan
diertanggung"a,abkan keada '&9' dan masyarakat. Akuntabilitas mensyaratkan bah,a
7
engambil keutusan bererilaku sesuai dengan mandat yang diterimanya. 3ntuk ini$ erumusan
kebi"akan$ bersama-sama dengan /ara dan hasil kebi"akan tersebut harus daat diakses dan
dikomunikasikan se/ara %ertikal mauun horiAontal dengan baik.
Value fo Mone!
&alue for money berarti diterakannya tiga rinsi dalam roses enganggaran yaitu ekonomi$
e#isiensi$ dan e#ekti%itas. 2konomi berkaitan dengan emilihan dan enggunaan sumber daya dalam
"umlah dan kualitas tertentu ada harga yang aling murah. 2#isiensi berarti bah,a enggunaan
dana masyarakat -public money. tersebut daat menghasilkan outut yang maksimal -berdaya guna..
2#ekti%itas berarti bah,a enggunaan anggaran tersebut harus men/aai target-target atau tu"uan
keentingan ublik.
Indikasi keberhasilan otonomi daerah dan desentralisasi adalah ter"adinya eningkatan elayanan
dan kese"ahteraan masyarakat -social welfare. yang semakin baik$ kehiduan demokrasi yang
semakin ma"u$ keadilan$ emerataan$ serta adanya hubungan yang serasi antara usat dan daerah
serta antar daerah. Keadaan tersebut hanya akan ter/aai aabila lembaga sektor ublik dikelola
dengan memerhatikan konse value for money.
'alam konteks otonomi daerah$ value for money meruakan "embatan untuk menghantarkan
emerintah daerah men/aai good governance. &alue for money tersebut harus dioerasionalkan
dalam engelolaan keuangan daerah dan anggaran daerah. 3ntuk mendukung dilakukannya
engelolaan dana ublik (public money) yang mendasarkan konse value for money$ maka
dierlukan sistem engelolaan keuangan daerah dan anggaran daerah yang baik. 8al tersebut daat
ter/aai aabila emerintah daerah memiliki sistem akuntansi yang baik.
K)u)uran da$am Pn%$o$aan Kuan%an Pu!$ik (Pobit!)
&engelolaan keuangan daerah harus dier/ayakan keada sta# yang memiliki integritas dan
ke"u"uran yang tinggi$ sehingga kesematan untuk korusi daat diminimalkan.
Trans#aransi
Transaransi adalah keterbukaan emerintah dalam membuat kebi"akan-kebi"akan keuangan daerah
sehingga daat diketahui dan dia,asi oleh '&9' dan masyarakat. Transaransi engelolaan
keuangan daerah ada akhirnya akan men/itakan horiAontal a//ountability antara emerintah
daerah dengan masyarakatnya sehingga ter/ita emerintahan daerah yang bersih$ e#ekti#$ e#isien$
akuntabel$ dan resonsi# terhada asirasi dan keentingan masyarakat.
Pn%nda$ian
&enerimaan dan engeluaran daerah -A&*'. harus selalu dimonitor$ yaitu dibandingkan antara yang
dianggarkan dengan yang di/aai. 3ntuk itu erlu dilakukan analisis %arians -selisih. terhada
enerimaan dan engeluaran daerah agar daat sesegera mungkin di/ari enyebab timbulnya
%arians dan tindakan antisiasi ke dean.
&rinsi-rinsi yang mendasari engelolaan keuangan daerah tersebut harus senantiasa diegang
teguh dan dilaksanakan oleh enyelenggara emerintahan$ karena ada dasarnya masyarakat
-ublik. memiliki hak dasar terhada emerintah$ yaitu>
4. 8ak untuk mengetahui -right to !now.$ yaitu>
- 7engetahui kebi"akan emerintah.
- 7engetahui keutusan yang diambil emerintah.
- 7engetahui alasan dilakukannya suatu kebi"akan dan keutusan tertentu.
8
2. 8ak untuk diberi in#ormasi -right to be informed. yang meliuti hak untuk diberi en"elasan
se/ara terbuka atas ermasalahan-ermasalahan tertentu yang men"adi erdebatan ublik.
?. 8ak untuk didengar asirasinya (right to be heard and to be listened to).
'alam uaya emberdayaan emerintah daerah$ maka ersekti# erubahan yang diinginkan dalam
engelolaan keuangan daerah dan anggaran daerah adalah sebagai berikut>
4. &engelolaan keuangan daerah harus bertumu ada keentingan ublik (public oriented).
8al ini tidak sa"a terlihat ada besarnya orsi engalokasian anggaran untuk keentingan ublik$
tetai "uga terlihat ada besarnya artisiasi masyarakat dalam eren/anaan$ elaksanaan dan
enga,asanFengendalian keuangan daerah.
2. Ke"elasan tentang misi engelolaan keuangan daerah ada umumnya dan anggaran daerah
ada khususnya.
?. 'esentralisasi engelolaan keuangan dan ke"elasan eran ara artisian yang terkait dalam
engelolaan anggaran$ seerti '&9'$ K'8$ (ekda dan erangkat daerah lainnya.
4. Kerangka hukum dan administrasi bagi embiayaan$ in%estasi$ dan engelolaan uang daerah
berdasarkan kaidah mekanisme asar$ value for money$ transaransi dan akuntabilitas.
6. Ke"elasan tentang kedudukan keuangan '&9'$ K'8$ dan &N(-'aerah$ baik ratio mauun
dasar ertimbangannya.
D. Ketentuan tentang bentuk dan struktur anggaran$ anggaran kiner"a$ dan anggaran multi-
tahunan.
0. &rinsi engadaan dan engelolaan barang daerah yang lebih ro#esional.
1. (tandar dan sistem akuntansi keuangan daerah$ laoran keuangan$ eran akuntan
indeenden dalam emeriksaan$ emberian oini dan rating kiner"a anggaran$ dan transaransi
in#ormasi anggaran keada ublik.
5. Asek embinaan dan enga,asan yang meliuti batasan embinaan$ eran asosiasi$ dan
eran anggota masyarakat guna engembangan ro#esionalisme aarat emerintah daerah.
40. &engembangan sistem in#ormasi keuangan daerah untuk menyediakan in#ormasi anggaran
yang akurat dan engembangan komitmen emerintah daerah terhada enyebarluasan
in#ormasi sehingga memudahkan elaoran dan engendalian$ serta memermudahkan
mendaatkan in#ormasi.

(e/ara lebih sesi#ik$ aradigma anggaran daerah yang dierlukan di era otonomi daerah adalah
sebagai berikut>
4. Anggaran 'aerah harus bertumu ada keentingan ublik.
2. Anggaran 'aerah harus dikelola dengan hasil yang baik dan biaya rendah (wor! better and
cost less).
?. Anggaran 'aerah harus mamu memberikan transaransi dan akuntabilitas se/ara rasional
untuk keseluruhan siklus anggaran.
4. Anggaran 'aerah harus dikelola dengan endekatan kiner"a (performance oriented) untuk
seluruh "enis engeluaran mauun endaatan.
6. Anggaran 'aerah harus mamu menumbuhkan ro#esionalisme ker"a di setia organisasi
yang terkait.
D. Anggaran 'aerah harus daat memberikan keleluasaan bagi ara elaksananya untuk
memaksimalkan engelolaan dananya dengan memerhatikan rinsi value for money.

PUSAT PERTANGGUNGJA*ABAN SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN MANAJEMEN
3ntuk mendukung kelan/aran oerasional emerintahan$ erlu didisain sistem engendalian
mana"emen yang baik. (istem engendalian mana"emen harus didukung dengan struktur organisasi
9
yang baik. &usat ertanggung"a,aban -responsibility centers. meruakan salah satu bentuk struktur
organisasi yang daat diterakan di emerintah daerah. &usat ertanggung"a,aban adalah unit
organisasi yang diimin oleh mana"er -iminan. yang bertanggung"a,ab terhada akti%itas usat
ertanggung"a,aban yang diiminnya. (uatu organisasi meruakan kumulan dari berbagai usat
ertanggung"a,aban. (e/ara umum$ tu"uan dibuatnya usat-usat ertanggung"a,aban adalah
-7ardiasmo$ 2002.>
4. (ebagai basis eren/anaan$ engendalian$ dan enilaian kiner"a mana"er dan unit organisasi
yang diiminnyaG
2. 3ntuk memudahkan men/aai tu"uan organisasiG
?. 7em#asilitasi terbentuknya goal congruenceG
4. 7endelegasikan tugas dan ,e,enang ke unit-unit yang memiliki kometensi sehingga
mengurangi beban tugas mana"er usatG
6. 7endorong kreati%itas dan daya ino%asi ba,ahanG
D. (ebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi se/ara e#ekti# dan e#isienG
0. (ebagai alat engendalian anggaran.
Tanggung "a,ab mana"er usat ertanggung"a,aban adalah untuk men/itakan hubungan yang
otimal antara sumber daya inut yang digunakan dengan outut yang dihasilkan dikaitkan dengan
target kiner"a. Inut diukur dengan "umlah sumber daya yang digunakan$ sedangkan outut diukur
dengan "umlah rodukFoutut yang dihasilkan.
&ada dasarnya terdaat emat "enis usat ertanggung"a,aban$ yaitu> &usat biaya (e)pense center)
usat endaatan (revenue center) usat laba (profit center)$ dan usat in%estasi (investment center).
&emerintah daerah daat diangga sebagai suatu usat ertanggung"a,aban. &usat
ertanggung"a,aban besar tersebut daat die/ah-e/ah lagi men"adi usat-usat
ertanggung"a,aban yang lebih ke/il hingga ada le%el elayanan atau rogram$ misalnya dinas dan
subdinas. &usat-usat ertanggung"a,aban tersebut kemudian men"adi dasar untuk eren/anaan dan
engendalian anggaran serta enilaian kiner"a ada unit yang bersangkutan.
7ana"er usat ertanggung"a,aban$ sebagai budget holder memiliki tanggung "a,ab untuk
melaksanakan anggaran. &usat ertanggung"a,aban memeroleh sumber daya inut berua tenaga
ker"a$ material$ dan sebagainya yang dengan inut tersebut diharakan daat menghasilkan outut
dalam bentuk barang atau elayanan ada tingkat kuantitas dan kualitas tertentu. Anggaran
men/erminkan nilai ruiah dari inut yang dialokasikan ke usat-usat ertanggung"a,aban dan outut
yang diharakan atau le%el akti%itas yang dihasilkan. &engendalian anggaran meliuti engukuran
terhada outut dan belan"a yang riil dilakukan dibandingkan dengan anggaran. Adanya erbedaan
atau %arians antara hasil yang di/aai dengan yang dianggarkan kemudian dianalisis untuk diketahui
enyebabnya dan di/ari siaa yang bertanggung"a,ab atas ter"adinya %arians tersebut$ sehingga daat
segera dilakukan tindakan korekti#.
Idealnya$ struktur usat ertanggung"a,aban sebagai alat engendalian anggaran se"alan dengan
rogram atau struktur akti%itas organisasi. 'engan erkataan lain$ tia-tia usat ertanggung"a,aban
bertugas untuk melaksanakan rogram atau akti%itas tertentu$ dan enggabungan rogram-rogram
dari tia-tia usat ertanggung"a,aban tersebut seharusnya mendukung rogram usat
ertanggung"a,aban ada le%el yang lebih tinggi$ sehingga ada akhirnya tu"uan umum organisasi
daat ter/aai.
PENYAJIAN IN+ORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENINGKATKAN
TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PUBLIK
(alah satu alat untuk mem#asilitasi ter/itanya transaransi dan akuntabilitas ublik adalah melalui
enya"ian @aoran Keuangan &emerintah 'aerah yang komrehensi#. 'alam era otonomi daerah
dan desentralisasi #iskal$ emerintah daerah diharakan daat menya"ikan laoran keuangan yang
10
terdiri atas @aoran &erhitungan A&*' -@aoran 9ealisasi Anggaran.$ Nota &erhitungan A&*'$
@aoran Aliran Kas$ dan Nera/a. @aoran keuangan tersebut meruakan komonen enting untuk
men/itakan akuntabilitas sektor ublik dan meruakan salah satu alat ukur kiner"a #inansial
emerintah daerah. *agi ihak eksternal$ @aoran Keuangan &emerintah 'aerah yang berisi
in#ormasi keuangan daerah akan digunakan sebagai dasar ertimbangan untuk engambilan
keutusan ekonomi$ sosial$ dan olitik. (edangkan bagi ihak intern emerintah daerah$ laoran
keuangan tersebut daat digunakan sebagai alat untuk enilaian kiner"a.
(e"alan dengan elaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi #iskal$ tantangan yang dihadai
akuntansi sektor ublik adalah menyediakan in#ormasi yang daat digunakan untuk memonitor
akuntabilitas emerintah daerah yang meliuti akuntabilitas #inansial -financial accountability.$
akuntabilitas mana"erial -managerial accountability.$ akuntabilitas hukum -legal accountability.$
akuntabilitas olitik -political accountability.$ dan akuntabilitas kebi"akan -policy accountability..
Akuntansi sektor ublik memiliki eran utama untuk menyiakan laoran keuangan sebagai salah
satu bentuk elaksanaan akuntabilitas ublik.
(e/ara garis besar$ tu"uan umum enya"ian laoran keuangan oleh emerintah daerah adalah>
4. 3ntuk memberikan in#ormasi yang digunakan dalam embuatan keutusan ekonomi$ sosial$
dan olitik serta sebagai bukti ertanggung"a,aban -accountability. dan engelolaan
-stewardship.G
2. 3ntuk memberikan in#ormasi yang digunakan untuk menge%aluasi kiner"a mana"erial dan
organisasional.
(e/ara khusus$ tu"uan enya"ian laoran keuangan oleh emerintah daerah adalah>
4. 7emberikan in#ormasi keuangan untuk menentukan dan memrediksi aliran kas$ saldo
nera/a$ dan kebutuhan sumber daya #inansial "angka endek unit emerintahG
2. 7emberikan in#ormasi keuangan untuk menentukan dan memrediksi kondisi ekonomi suatu
unit emerintahan dan erubahan-erubahan yang ter"adi di dalamnyaG
?. 7emberikan in#ormasi keuangan untuk memonitor kiner"a$ kesesuaiannya dengan eraturan
erundang-undangan$ kontrak yang telah diseakati$ dan ketentuan lain yang disyaratkanG
4. 7emberikan in#ormasi untuk eren/anaan dan enganggaran$ serta untuk memrediksi
engaruh emilikan dan embelan"aan sumber daya ekonomi terhada en/aaian tu"uan
oerasionalG
6. 7emberikan in#ormasi untuk menge%aluasi kiner"a mana"erial dan organisasional>
a. untuk menentukan biaya rogram$ #ungsi$ dan akti%itas sehingga memudahkan
analisis dan melakukan erbandingan dengan kriteria yang telah ditetakan$
membandingkan dengan kiner"a eriode-eriode sebelumnya$ dan dengan kiner"a unit
emerintah lainG
b. untuk menge%aluasi tingkat ekonomi dan e#isiensi oerasi$ rogram$ akti%itas$ dan #ungsi
tertentu di unit emerintahG
/. untuk menge%aluasi hasil suatu rogram$ akti%itas$ dan #ungsi serta e#ekti%itas terhada
en/aaian tu"uan dan targetG
d. untuk menge%aluasi tingkat emerataan -e*uity..
"EINVENTING G#VE"NMENT$ MODEL PEMERINTAH DAERAH MASA DEPAN
&emberian otonomi daerah akan mengubah erilaku emerintah daerah untuk lebih e#isien dan
ro#esional. 3ntuk itu$ emerintah daerah erlu melakukan erekayasaan ulang terhada birokrasi
yang selama ini di"alankan (bureaucracy reengineering). 8al tersebut karena ada saat ini dan di
masa yang akan datang emerintah -usat dan daerah. akan menghadai gelombang erubahan
baik yang berasal dari tekanan eksternal mauun dari internal masyarakatnya.
11
'ari sisi eksternal$ emerintah akan menghadai globalisasi yang sarat dengan ersaingan dan
liberalisme arus in#ormasi$ in%estasi$ modal$ tenaga ker"a$ dan budaya. 'i sisi internal$ emerintah
akan mengahadai masyarakat yang semakin /erdas (!nowledge based society) dan masyarakat
yang semakin banyak tuntutannya (demanding community).
(hah -4550. meramalkan bah,a ada era seerti ini$ ketika globali+ation cascade sudah semakin
meluas$ emerintah -termasuk emerintah daerah. akan semakin kehilangan kendali ada banyak
ersoalan$ seerti ada erdagangan internasional$ in#ormasi dan ide$ serta transaksi keuangan. 'i
masa dean$ negara men"adi terlalu besar untuk menyelesaikan ermasalahan-ermasalahan ke/il
tetai terlalu ke/il untuk daat menyelesaikan semua masalah yang dihadai oleh masyarakat.
&endaat yang tidak "auh berbeda "uga disamaikan oleh se"umlah ilmu,an di bidang mana"emen
dan administrasi ublik seerti )sborne dan !aebler -4552. dengan konsenya ,reinventing
government-.
&ersekti# baru emerintah menurut )sborne dan !aebler tersebut adalah>
', Pmrinta"an kata$is> -okus #ada #m!rian #n%ara"an !ukan #roduksi #$a.anan
#u!$ik
&emerintah ,irausaha mem#okuskan diri ada emberian arahan$ sedangkan roduksi elayanan
ublik diserahkan ada ihak s,asta danFatau sektor ketiga -lembaga s,adaya masyarakat dan
nonro#it lainnya.. &emerintah hanya memroduksi elayanan ublik yang belum daat dilakukan oleh
ihak non-emerintah.
/, Pmrinta" mi$ik mas.arakat0 mm!rda.akan mas.arakat dari#ada m$a.ani
&emerintah memberikan ,e,enang keada -memberdayakan. masyarakat sehingga mereka mamu
men"adi masyarakat yang daat menolong dirinya sendiri -self-help community). (ebagai misal$ untuk
daat lebih mengembangkan usaha ke/il$ emerintah memberikan ,e,enang yang otimal ada
asosiasi engusaha ke/il untuk meme/ahkan masalah yang sedang dihadai.

1, Pmrinta" .an% kom#titi-0 mn.untikkan sman%at kom#tisi da$am #m!rian
#$a.anan #u!$ik
&emerintah ,irausaha berusaha men/itakan kometisi karena ometisi adalah satu-satunya /ara
untuk menghemat biaya sekaligus meningkatkan kualitas elayanan. 'engan kometisi$ banyak
elayanan ublik yang daat ditingkatkan kualitasnya tana harus memerbesar biaya.

2, Pmrinta" .an% di%rakkan o$" misi0 mn%u!a" or%anisasi .an% di%rakkan o$"
#raturan mn)adi or%anisasi .an% di%rakkan o$" misi
Aa yang daat dan tidak daat dilaksanakan oleh emerintah diatur dalam mandatnya. Namun tu"uan
emerintah bukanlah mandatnya tetai misinya.

3, Pmrinta" .an% !rorintasi #ada "asi$0 mm!ia.ai "asi$ !ukan masukan
&emerintah ,irausaha berusaha mengubah bentuk enghargaan dan insenti# dengan /ara
membiayai hasil dan bukan masukan. &emerintah mengembangkan suatu standar kiner"a yang
mengukur seberaa baik suatu unit ker"a mamu meme/ahkan ermasalahan yang men"adi
tanggung"a,abnya. (emakin baik kiner"anya$ semakin banyak ula dana yang akan dialokasikan
untuk mengganti semua dana yang telah dikeluarkan oleh unit ker"a tersebut.

4, Pmrinta" !rorintasi #ada #$an%%an0 mmnu"i k!utu"an #$an%%an5 !ukan
!irokrasi
&emerintah ,irausaha akan berusaha mengidenti#ikasikan elanggan yang sesungguhnya. 'engan
/ara seerti ini$ tidak berarti bah,a emerintah tidak bertanggung"a,ab ada de,an legislati#$ tetai
sebaliknya$ ia men/itakan sistem ertangung"a,aban ganda -dual accountability.> keada legislati#
dan masyarakat.

6, Pmrinta"an 7irausa"a0 mam#u mn8i#takan #nda#atan dan tidak skdar
mm!$an)akan
&emerintah daerah ,irausaha daat mengembangkan beberaa usat endaatan dari roses
enyediaan elayanan ublik$ misalnya> *&( dan *aeda$ yang daat men"ual in#ormasi tentang
12
daerahnya keada usat-usat enelitianG *37NF*37'G emberian hak guna usaha yang menarik
keada ara engusaha dan masyarakatG enyertaan modalG dan lain-lain.

9, Pmrinta" antisi#ati-0 !ru#a.a mn8%a" dari#ada mn%o!ati
&emerintah ,irausaha tidak reakti# tetai roakti#. &emerintah tidak hanya men/oba untuk men/egah
masalah$ tetai "uga beruaya keras untuk mengantisiasi masa dean melalui eren/anaan
strategisnya.

:, Pmrinta" dsntra$isasi0 dari "irark"i mnu)u #artisi#ati- dan tim kr)a
&emerintah ,irausaha memberikan kesematan ada masyarakat$ asosiasi-asosiasi$ elanggan$ dan
lembaga s,adaya masyarakat untuk berartisiasi dalam embuatan keutusan.

';, Pmrinta" !rorintasi #ada <mkanism= #asar0 mn%adakan #ru!a"an dn%an
mkanism #asar <sistm insnti-= dan !ukan dn%an mkanism administrati- <sistm #rosdur
dan #maksaan=
&emerintah ,irausaha menggunakan mekanisme asar sebagai dasar untuk alokasi sumberdaya yang
dimilikinya. &emerintah ,irausaha tidak memerintahkan dan menga,asi tetai mengembangkan dan
menggunakan sistem insenti# agar orang tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang merugikan
masyarakat.
.einventing government memang meruakan konse yang monumental$ akan tetai tana diikuti
dengan erubahan-erubahan lain seerti dilakukannya bureaucracy reengineering rightsi+ing dan
erbaikan mekanisme reward and punishment maka konse reinventing government tidak akan
daat mengatasi ermasalahan birokrasi selama ini. &eneraan konse reinventing government
membutuhkan arah yang "elas dan political will yang kuat dari emerintah dan dukungan masyarakat.
(elain itu$ yang terenting adalah adanya erubahan ola ikir dan mentalitas baru di tubuh birokrasi
emerintah itu sendiri karena sebaik aaun konse yang dita,arkan "ika semangat dan mentalitas
enyelenggara emerintahan masih menggunakan aradigma lama$ konse tersebut hanya akan
men"adi slogan kosong tana memba,a erubahan aa-aa.
OPTIMALISASI PENGA*ASAN DAN PEMERIKSAAN UNTUK MENDORONG
TER&APAINYA TUJUAN OTONOMI DAERAH
&emberian otonomi daerah seluas-luasnya berarti emberian ke,enangan dan keleluasaan -diskresi.
keada daerah untuk mengelola dan meman#aatkan sumber daya daerah se/ara otimal. Agar tidak
ter"adi enyimangan dan enyele,engan$ emberian ,e,enang dan keleluasaan yang luas
tersebut harus diikuti dengan enga,asan yang kuat. &enguatan #ungsi enga,asan daat dilakukan
melalui otimalisasi eran '&9' sebagai kekuatan enyeimbang (balance of power) bagi eksekuti#
daerah dan artisiasi masyarakat se/ara langsung mauun tidak langsung melalui @(7 dan
organisasi sosial kemasyarakatan di daerah (social control).
&enga,asan oleh '&9' tersebut harus sudah dilakukan se"ak taha eren/anaan$ tidak hanya ada
taha elaksanaan dan elaoran sa"a sebagaimana yang ter"adi selama ini. 8al ini enting karena
dalam era otonomi$ '&9' memiliki ke,enangan untuk menentukan Arah dan Kebi"akan 3mum
A&*'. Aabila '&9' lemah dalam taha eren/anaan -enentuan Arah dan Kebi"akan 3mum
A&*'.$ maka dikha,atirkan ada taha elaksanaan akan mengalami banyak enyimangan. Akan
tetai harus diahami oleh anggota '&9' bah,a enga,asan terhada eksekuti# daerah hanyalah
enga,asan terhada elaksanaan kebi"akan (policy) yang digariskan bukan emeriksaan. ;ungsi
emeriksaan hendaknya diserahkan keada lembaga emeriksa yang memiliki otoritas dan keahlian
ro#esional$ misalnya *&K$ *&K&$ atau akuntan ublik yang indeenden. 'e,an daat meminta *&K
atau auditor indeenden lainnya untuk melakukan emeriksaan terhada kiner"a keuangan eksekuti#.
3ntuk memerkuat #ungsi enga,asan$ '&9' bisa membentuk badan ombudsmen yang ber#ungsi
sebagai enga,as indeenden untuk menga,asi "alannya suatu lembaga ublik. Namun untuk
#ungsi emeriksaan teta harus dilakukan oleh badan yang memiliki otoritas dan keahlian ro#esional.
13
8al tersebut agar '&9' tidak disibukkan dengan urusan-urusan teknis semata$ sehingga 'e,an
daat lebih berkonsentrasi ada ermasalahan-ermasalahan yang bersi#at kebi"akan.

PENUTUP
(alah satu kun/i keberhasilan enyelenggaraan emerintahan dalam menghadai era global adalah
dengan mengembangkan otonomi daerah dan desentralisasi #iskal. 'engan demikian$ diharakan
mekanisme erumusan kebi"akan yang akomodati# terhada asirasi masyarakat daerah daat
dibangun$ sehingga keberadaan otonomi daerah akan lebih bermakna dan ada akhirnya akan
meningkatkan mutu elayanan keada masyarakat.
(e"alan dengan itu$ &emerintah 'aerah harus daat mendayagunakan otensi sumber daya daerah
se/ara otimal. 'engan semakin berkurangnya tingkat ketergantungan &emerintah 'aerah terhada
&emerintah &usat$ 'aerah dituntut mamu meningkatkan ro#esionalisme aaratur &emerintah
'aerah$ melaksanakan re#ormasi akuntansi keuangan daerah dan mana"emen keuangan daerah$
melaksanakan eren/anaan strategik se/ara benar$ sehingga akan mema/u ter,u"udnya otonomi
daerah yang nyata$ dinamis$ serasi$ dan bertanggung "a,ab$ yang daat memerkokoh basis
erekonomian daerah$ serta memerkuat ersatuan dan kesatuan bangsa dalam menyongsong era
erekonomian global.
Drs, Mardiasmo MBA Akt,0 'osen ;akultas 2konomi 3ni%ersitas !ad"ah 7ada -;2 - 3!7.
7akalah disamaikan dalam (eminar &endalaman 2konomi 9akyat$ Krisis Moneter /ndonesia$
Jakarta$ 0 7ei 2002
DA+TAR PUSTAKA
&o5 &"ar$s K. -l515. Public 0inancial Management &renti/e 8all$ 2ngle,ood <li##s$ Ne, Jersey.
Juoro5 Umar -4550. B&ersaingan !lobal dan 2konomi Indonesia dekade 4550-anC$ Prisma No. 1
tahun KIK.
Kun8oro5 Mudra)at dan A!iman.u5 An%%ito -4556. B(truktur dan Kiner"a Industri Indonesia dalam
2ra 'eregulasi dan !lobalisasiC$ K1%2%3$ No. 40FIE.
Kun8oro5 Mudra)at -4550. B)tonomi 'aerah dalam TransisiC$ ada $eminar Nasional Mana4emen
Keuangan 5aerah dalam 1ra 6lobal$ 42 Aril$ +ogyakarta.
Mardiasmo dan Kirana Ja.a5 *i"ana -4555. B&engelolaan Keuangan 'aerah yang *erorientasi
ada Keentingan &ublikC$ K2MP3K $'/1 72$ +ogyakarta$ )ktober.
Mardiasmo -2002. BAkuntansi (ektor &ublikC$ &enerbit Andi +ogyakarta.
Nasution5 An7ar -l550. B!lobalisasi &roduksi$ &engusaha Nasional dan 'eregulasi 2konomiC$
Prisma No. 1 tahun KIK.
O"ma5 Kni8"i -4554. 'he borderless 8orld Power and $trategy in the /nterlin!ed 1conomic5
8arer <ollins$ @ondon.
Os!orn5 Da(id and Td Ga!$r -455?. .einventing 6overnment> 9ow the 1ntrepreneurial $pirit
/s 'ransforming the Public $ector. &enguins *ooks$ Ne, +ork.
14
S"a"5 An7ar -l550. #alance 3ccountability and .esponsiveness %esson about 5ecentrali+ation$
=orld *ank$ =ashington '.<.
Sumodinin%rat5 Guna7an -l555. Pemberdayaan .a!yat$ !ramedia &ustaka 3tama$ Jakarta.
Sudarsono5 Ju7ono -l550. B!lobalisasi 2konomi dan 'emokrasi IndonesiaC$ Prisma$ No. 1 tahun
KIK.
R#u!$ik Indonsia5 3ndang-3ndang No. 22 tahun 4555 tentang Pemerintahan 5aerah.
LLLLLLLLLLLLLLLLL$ 3ndang-3ndang No. 26 tahun 4555 tentang Perimbangan Keuangan 3ntara
Pemerintah Pusat dan 5aerah.
Umar5 Asri -l555. BKerangka (trategis &erubahan 7ana"emen Keuangan 'aerah (ebagai Imlikasi
33 9I No. 22 tahun 4555 dan 33 9I No. 26 tahun 4555C$ P$PP$ Jakarta$ Juli-'esember.
15

Anda mungkin juga menyukai