Anda di halaman 1dari 20

ILMU KOMUNIKASI 1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari kita tidak
pernah lepas dari yang namanya komunikasi, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Komunikasi secara langsung salah satunya adalah dengan cara
bertemu dan bertatap muka secara langsung sedangkan komunikasi secara
tidak langsung bisa melalui perantara orang ketiga yang menyampaikan pesan
nantinya. Hal ini pasti selalu ada didalam kehidupan masyarakat. Apalagi sifat
manusia itu sendiri adalah makhluk social yaitu makhluk yang tidak dapat
hidup sendiri melainkan perlunya interaksi dengan manusia lainnya. Salah
satu bentuk konkret dari interaksi ini adalah komunikasi tersebut. Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai sejarah komunikasi, pengrtian
komunikasi, tujan komunikasi, ruang lingkup komunikasi, unsure-unsur
komunikasi, bentuk-bentuk komunikasi, HAM (Hubungan Antara Manusia)
dalam komunikasi, dan teknik-teknik komunikasi.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui Sejarah Komunikasi
2. Mengetahui Pengertian Komunikasi
3. Mengetahui Tujuan Komunikasi
4. Mengetahui Ruang Lingkup Komunikasi
5. Mengetahui Unsure-Unsur Komunikasi
6. Mengetahui Bentuk-Bentuk Komunikasi
7. Mengetahui HAM Dalam Komunikasi
8. Mengetahui Teknik-Teknik Komunikasi




ILMU KOMUNIKASI 2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Komunikasi
Berikut beberapa hal yang melatar belakangi pentingnya mengenal
ilmu komunikasi dan hal ini jugalah yang menjadi latar belakang
berkembangnya studi ilmu komunikasi, antara lain yaitu karena hal-hal
sebagai berikut:
1. Adanya banyak persoalan yang timbul sebagai akibat karena adanya
kegagalan komunikasi dan berbagai persoalan yang diakibatkan dari
kegiatan komunikasi itu sendiri
2. Manusia tidak bisa hidup sendiri, terutama demi kelangsungan hidupnya,
untuk itu manusia selalu melakukan kegiatan komunikasi, baik
dikehendaki maupun tanpa dikehendaki, baik secara sukarela maupun
karena paksaan.
3. Adanya upaya saling mempengaruhi demi kepentingan dan keuntungan
pribadi masing-masing pihak
4. Maraknya perkembangan teknologi komunikasi yang berpengaruh pada
kegiatan komunikasi manusia
5. Munculnya industry media massa dengan ragam kegiatan jurnalisnya
6. Adanya keterbatasan manusia dalam melakukan kegiatan komunikasi
7. Beragamnya pengertian dan pemahaman manusia tentang ruang lingkup
ilmu komunikasi, makin membuat berkembangnya ilmu komunikasi dan
sebagainya.

A. Sejarah Retorika
Sejarah perkembangan studi tentang komunikasi atau sejarah
tentang ilmu komunikasi, dimulai dari tradisi retorika bangsa yunani kuno
pada abad ke 4 SM. Dalam bahasa Yunani, ilmu retorika dinamakan
Rhetorike atau Rhete yang berarti orang terampil dan tangkas dalam
berbicara.
ILMU KOMUNIKASI 3

Tradisi retorika (seni berbicara) bangsa Yunani Kuno ini
dimulai oleh kaum sofis disaat pengembaraan dari tempat yang satu
ketempat yang lain, dengan ajarannya mengenai politik dan pemerintahan.
Selain itu, pada zaman Yunani Kuno, tradisi yang berjalan
lebih bersifat lisan, dimana informasi dan berita disebarkan dari mulut ke
mulut, tidak ada surat kabar, radio apalagi televise bahkan internet seperti
saat ini.
B. Sejarah Komunikasi Massa
Sejarah komunikasi massa (mass communication) dimulai dari
kegiatan komunikasi jurnalistik yang kemudian menjadi publisistik.
Adapun yang dimaksud komunikasi jurnalistik (journalistic
communication) berkaitan dengan kegiatan pemberitaan melalui media
massa cetak maupun elektronik
Sejarah komunikasi jurnalistik dapat dimulai sejak adanya
peraturan dari kaisar romawi, Gius Julius Caesar (100-44 SM) yang
mengeluarkan peraturan agar kegiatan-kegiatan senat setiap hari
diumumkan kepada masyarakat dengan cara ditempel pada papan
pengumuman yang dinamakan Acta Diurna menggunakan Papyrus atau
daun lontar, kulit binatang, logam tipis dan sebagainya. Tetapi setelah
ditemukannya Tsai Lun pada tahun 105, maka kegiatan itu berganti
dengan menggunakan kertas. Kegiatan ini kemudian menjadi cikal bakal
kegiatan jurnalistik.
C. Ilmu Komunikasi
Ilmu komunikasi berkembang di Negara Amerika Serikat,
meskipun awal perkembangannya dimulai dari persurat kabaran, yang
diamerika serikat yang dikenal dengan nama journalism atau jurnalistik
atau jurnalisme. Inilah awal munculnya Ilmu Komunikasi Massa dan mula
diajarkan di berbagai universitas.
Dalam perkembangnnya, ilmu komunikasi massa ternyata
berganti nama menjadi ilmu komunikasi, yang dirasa lebih luas bukan
hanya saja menelaah ilmu komunikasi masa, tetapi juga ilmu komunikasi
ILMU KOMUNIKASI 4

antar personal, komunikasi antar kelompok dan juga komunikasi
organisasi.
D. Bapak Ilmu Komunikas
Menurut Wilbur Schramm, ada 4 tokoh yang layak disebut
bapak ilmu komunikasi (Father of Communication Science), yaitu sebagai
berikut :
1. Harlod D. Lasswell
2. Kurt Lewin
3. Karl I. Hovland
4. Paul Lazarsfeld

2.2 Pengertian Komunikasi
Hakekat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia,
dimana yang dinyatakan itu adalah pikiran, perasaan seseorang kepada orang
lain, dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya (Effendy,
1993:28)
Namun pengertian komunikasi secara etimologi, menurut Wilbur
Schramm berasal dari bahasa Latin communication (pemberitahuan,
pemberian bagian, pertukaran, ikut ambil bagian, pergaulan, persatuan, peran
serta kerjasama). Asal katanya sendiri dari kata communis yang berarti
common (bersifat umum, sama atau bersama-sama). Sedangkan kata
kerjanya communicare yang berarti berdialog, berunding atau
bermusyawarah. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna
mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh
komunikator.
Berikut beberapa definisi komunikasi menurut para ahli:
1. Charles H. Cooley
Dengan komunikasi dimaksud mekanisme yang mengadakan
hubungan antara manusia dan yang mengembangkan semua lambing dari
pikiran, bersama dengan arti yang menyertainya dan melalui keluasan
(space) serta menyediakan tempat pada waktunya
ILMU KOMUNIKASI 5

2. Carl I. Hovland
Ilmu komunikasi adalah suatu system yang berusaha menyusun
prinsip-prinsip dalam bentuk yang tepat mengenai hal memindahkan
penerangan dan membentuk pendapat serta sikap-sikap.
3. Wilbur Schramm
Komunikasi akan berjalan jika adanya kesamaan diantara pihak-
pihak yang melakukan kegiatan komunikasi
4. William Albig
Komunikasi adalah proses pengoperan lambing-lambang yang
berarti diantara individu-individu
5. Murphy
Komunikasi adalah seluruh proses yang diperlukan untuk
mencapai pikiran-pikiran yang dimaksud oleh orang lain
6. Harwood
Secara teknis, komunikasi doidefinisikan sebagai proses untuk
membangkitkan perhatian orang lain yang bertujuan untuk menjalin
kembali ingatan-ingatan
7. Harnack dan Fest
Komunikasi adalah suatu proses ketika manusia berinteraksi untuk
mencapai tujuan pengintegrasian baik antar individu dalam kelompok tadi
maupun diluar kelompok tersebut
8. McCubbin dan Dahl
Komunikasi merupakan sebagai suatu proses tukar menukar
perasaan, keinginan, kebutuhan dan pendapat

2.3 Tujuan Komunikasi
Ada beberapa pendapat tentang tujuan komunikasi, antara lain sebagai
berikut :
A. Pendapat Pertama, tujuan komunikasi adalah :
1. Mengubah Sikap (to change the attitude)
ILMU KOMUNIKASI 6

2. Mengubah Opini/pendapat/pandangan (to change the opini)
3. Mengubah Perilaku (to change behavior)
4. Mengubah Masyarakat (to change the society)
B. Pendapat Kedua, tujuan komunikasi adalah :
1. Untuk meyakinkan bahwa pesan kita dimengerti
2. Untuk memastikan pesan kita menghasilkan pengaruh sesuai harapan
kita
3. Memastikan bahwa pesan kita pantas
C. Pendapat Ketiga, tujuan komunikasi adalah :
1. To inform
2. Persuasif
3. Argumentatif
4. Entertain
D. Pendapat Keempat, tujuan komunikasi adalah :
1. Merubah Opini
2. Merubah Sikap
3. Merubah Perilaku

2.4 Ruang Lingkup Komunikasi
A. Komponen Komunikasi
1. Komunikator (communicator)
2. Pesan (message)
3. Media (media)
4. Komunikan (communicant)
5. Efek (effect)
6. Sumber (source)
ILMU KOMUNIKASI 7

7. Umpan Balik (feedback)
8. Gangguan/hambatan (Noice)


B. Proses Komunikasi
a. Proses secara primer, dengan menggunakan bahasa verbal dan
nonverbal
b. Proses secara sekunder, dengan menggunakan alat atau sarana sebagai
media setelah memakai bahasa verbal/nonverbal sebagai media
pertama
c. Proses secara linear, lawan dari komunikasi dua arah (dialogis), yaitu
hanya satu arah
d. Proses secara sirkular, adanya feedback atau umpan balik

C. Bentuk Komunikasi
1) Komunikasi Personal (Personnal Communication) :
a. Komunikasi Intrapersona (Intrapersonnal Communication)
b. Komunikasi Antarpersona (Interpersonnal Communication)
2) Komunikasi Kelompok (Group Communication) :
a. Komunikasi kelompok kecil (Small Group Communication)
1. Ceramah (lecture)
2. Diskusi panel (panel discussion)
3. Simposium (symposium)
4. Forum
5. Seminar
6. Curahsaran (brainstorming)
7. Dan lain-lain
b. Komunikasi kelompok besar (Large Group Communication/public
speaking)
3) Komunikasi Massa (Mass Communication)
1. Pers
ILMU KOMUNIKASI 8

2. Radio
3. Televisi
4. Film
5. Dan lain-lain
4) Komunikasi Media (Medio Communication)
1. Surat
2. Telepon
3. Pamflet
4. Poster
5. Spanduk
6. Dan lain-lain

D. Sifat Komunikasi
1. Tatap muka (face-to-face)
2. Bermedia (mediated)
a. Komunikasi Kial (Gestural/Body Communication)
b. Komunikasi Gambar (Pictorial Communication)
3. Verbal (verbal)
a. Lisan (oral)
b. Tulisan/cetak (written/printed)
4. Nonverbal (non-verbal)
1. Kial/isyarat badaniah (gestural)
2. Bergambar (pictorial)

E. Metode Komunikasi
1) Jurnalistik (Journalism)
a. Jurnalistik cetak (printed journalism)
b. Jurnalistik elektronik (electronic journalism)
c. Junarlistik radio (radio journalism)
d. Jurnalistik televisi (television journalism)
2) Hubungan Masyarakat (Public Relations)
ILMU KOMUNIKASI 9

3) Periklanan (Advertising)
4) Pameran (Exhibition/Exposition)
5) Publisistas (Publicity)
6) Propaganda
7) Perang Urat Saraf (psychological warfare)
8) Penerangan
9) Perpustakaan(Library)

F. Teknik Komunikasi
1) Komunikasi informatif (Informative Communication)
2) Komunikasi persuasif (Persuasive Communication)
3) Komunikasi instruktif/koersif (Intructive / Coersive Communication)
4) Hubungan manusiawi (human relations)

G. Tujuan Komunikasi
1) Perubahan sikap (Attitude Change)
2) Perubahan pendapat (Opinion Change)
3) Perubahan perilaku (Behaviour Change)
4) Perubahan sosial (Social Change)

H. Fungsi Komunikasi
1) Menyampaikan informasi (to inform)
2) Mendidik (to educate)
3) Menghibur (to entertain)
4) Mempengaruhi (to influence)

I. Model Komunikasi
1) Komunikasi satu tahap (One Step Flow Communication)
2) Komunikasi dua tahap (Two Step Flow Communication)
3) Komunikasi multitahap (Multi Step Flow Communication)

ILMU KOMUNIKASI 10

J. Bidang Komunikasi
1) Komunikasi sosial (Social Communication)
2) Komunikasi manajemen/organisasional (Managemen / Organizational
Communication)
3) Komunikasi perusahaan (Bussiness Communication)
4) Komunikasi politik (Political Communication)
5) Komunikasi antarbudaya (Intercultural Communication)
6) Komunikasi pembangunan (Development Communication)
7) Komunikasi lingkungan (Environmental Communication)
8) Komunikasi tradisional (Traditional Communication)

2.5 Unsur-unsur Komunikasi
Komponen-komponen atau unsure-unsur komunikasi dalam sebuah
proses komunikasi adalah komponen atau unsure yang membuat komunikasi
dapat berlangsung. Setiap komponen dlam keberadaannya saling
mempengaruhi, artinya apabila salah satu unsure atau komponen ada yang
terganggu atau mengalami hambatan, maka proses komunikasi akan
terganggu. Akibtanya komunikasi tdak akan efektif dan tidak akan
menghasilkan dampak sebagimana yang diharapkan.
Saat ini dikenal ada 8 komponen atau unsure komunikasi. Ide awal
komponen atau unsure komunikasi ini muncul dari Formula Lasswell yang
menyajikan 5 komponen komunikasi, yaitu Who, Say What, In Which
Channel, To Whom, With What Effect. Namun seiring perkembangan ilmu
komunikasi, 5 komponen komunikasi tersebut kemudian berkembang dengan
masuknya komponen Feedback (umpan balik), Noice (gangguan), Source
(sumber). Sehingga saat ini komponen komunikasi secara keseluruhan
umumnya dikenal ada 8, yaitu :
1. Source atau Sumber atau Encoder
2. Communicator atau Komunikator atau Encoder atau Sender atau
Pengirim Pesan
ILMU KOMUNIKASI 11

3. Communicant atau Komunikan atau Khalayak atau Decoder atau
Receiver atau Sasaran atau Penerima Pesan
4. Message atau Pesan atau Konten atau Sinyal atau Stimullus atau
Berita atau Informasi atau Kode atau Isyarat
5. Channel atau Media atau Saluran atau Sarana atau Alat
6. Effect atau Pengaruh atau Dampak
7. Feedback atau Umpan Balik aau Tanggapan
8. Noice atau Gangguan atau Hambatan

2.6 Bentuk-bentuk Komunikasi
1) Bentuk Komunikasi Berdasarkan Proses
a. Komunikasi Langsung
Komunikasi yang tanpa mengunakan alat. Komunikasi
menggunakan kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan
penggunaan isyarat, misalnya kita berbicara langsung kepada
seseorang dihadapan kita
b. Komunikasi Tidak Langsung
Komunikasi yang biasanya menggunakan alat dan mekanisme
untuk melipat gandakan jumlah pesan (sasaran) taupun untuk
menghadapi hambatan geografis dan waktu. Misalnya menggunakan
radio, buku dan lain-lain
2) Bentuk Komunikasi Berdasarkan Sasaran
a. Komunikasi Personal (Personnal Communication) :
Komunikasi Intrapersona (Intrapersonnal Communication)
Komunikasi Intrapibadi, secara harfiah dapat diartikan
sebagai komunikasi dengan diri sendiri. Hal ini menyangkut proses
disaat diri (self) menerima stimuli dari lingkungan untuk kemudian
melakukan proses internalisasi. Hal ini sering dijelaskan dengan
proses ketika seseorang melakukan proses persepsi, yaitu proses
ILMU KOMUNIKASI 12

ketika seseorang mengintrepretasikan dan memberikan makna pada
stimuli atau objek yang diterima panca inderanya.
Komunikasi Antarpersona (Interpersonnal Communication)
Secara umum komunikasi antar pribadi dapat diartikan
sebagai proses pertukaran makna orang-orang yang saling
berkomunikasi.
Pertama, K.A.P dimulai dengan diri pribadi (self). Berbagai
persepsi komunikasi yang menyangkut pengamatan dan
pemahaman berangkat dari diri sendiri.
Kedua, KAP bersifat transaksional, hal ini mengacu pada
tindakan pihak-pihak yang berkomunikasi secara serempak
mengirim dan menerima pesan.
Ketiga, KAP, mencangkup isi pesan dan hubungan yang
bersifat pribadi (intimacy). Maksudnya, KAP tidak hanya
sekedar berkenaan dengan isi pesan, tapi juga menyangkut
siapa partner kita dalam berkomunikasi.
Keempat, KAP mensyaratkan adanya kedekatan fisik anatar
pihak-piha yang berkomunikasi.
Kelima, partisipan dalam KAP terlibat secara interdependent
atau saling bergantung satu dengan lainnya.
Keenam, Komunikasi tidak dapat diubah atau diulang, jika kita
sudah salah mengucapkan sesuatu kepada lawan bicara kita,
mungkin kita bisa minta maaf, tetapi tidak berarti menghapus
apa yang pernah kita ucapkan.
b. Komunikasi Kelompok (Group Communication)
Secara umum komunikasi kelompok dapat diartikan sebagai
interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh
maksud dan tujuan yang dikehendaki. Seperti berbagi informasi,
pemeliharaan diri (self maintenance) atau pemecahan masalah,
sehingga menumbuhkan karakteristik pribadi masing-masing
anggotanya.
ILMU KOMUNIKASI 13

Pertama, Tatap muka, mengandung makna bahwa dalam
komunikasi kelompok setiap anggotanya harus dapat melihat dan
mendengan anggota lainnya.
Kedua, Jumlah partisipan dalam komunikasi kelompok berkisar
tiga orang atau lebih.
Ketiga, Maksud dan tujuan dari komunikasi kelompok adalah
untuk berbagi informasi, dan pemeliharaan diri (self maintenance).
Jika tujuan komunikasi kelompok adalah berbagi informasi, maka
komunikasi yang dilakukan adalah dimaksudkan untuk
menanamkan pengetahuan. Jika tujuannya untuk pemeliharaan diri
biasanya komunikasinya dituyjuan sebagai pemuasan kebutuhan
pribadi anggota-anggotanya.
Keempat, Kemampuan anggota untuk menumbuhkan karakteristik
personal anggota lainnya. Maksudnya adalah secara tidak langsung
masing-masing anggota berhubungan tidak saja dalam konteks
kelompok, tetapi juga melibatkan sentuan antar pribadi.
Komunikasi Kelompok dibagi atas dua bagian, yaitu sebagai
berikut :
- Komunikasi kelompok kecil (Small Group Communication)
1. Ceramah (lecture)
2. Diskusi panel (panel discussion)
3. Simposium (symposium)
4. Forum
5. Seminar
6. Curahsaran (brainstorming)
7. Dan lain-lain
- Komunikasi kelompok besar (Large Group Communication/public
speaking)
c. Komunikasi Massa (Mass Communication)
Suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan
menyebarkan pesan kepada public secara luas. Disisi lain komunikasi
ILMU KOMUNIKASI 14

massa juga diartikan sebagai proses komunikasi dimana, pesan dari
media dicari, digunkan dan dikonsumsi oleh audiens. Dari batasan
singkat tersebut, kita dapat melihat bahwasannya karakteristik utama
komunikasi massa adalah adanya media massa sebagai alat dalam
penyebaran pesannya
Ciri-ciri komunikasi Massa, yaitu sebagai berikut :
Komunikator melembaga
Pesan :
- Publicly
- Rapidly
- Transient
Keserempakan
Khalayak : heterogen dan Anonim
Feed back tertunda
Media: Mass media
Komunikasi media massa dibagi atas dua bagian, yaitu sebagai
berikut :
- Komunikasi media massa cetak/pers (Printed mass media
communication)
1. Surat Kabar
2. Majalah
3. Buku yang dijual
- Komunikasi media massa elektronik (Electronic mass media
communication)
1. Surat Kabar
2. Majalah
3. Buku yang dijual
d. Komunikasi Media (Medio Communication)
a. Surat
b. Telepon
c. Pamflet
ILMU KOMUNIKASI 15

d. Poster
e. Spanduk
f. Dan lain-lain
3) Bentuk Komunikasi Berdasarkan Sasaran
a. Komunikasi Satu Arah
Pesan disampaikan oleh sumber ke sasaran dan sasaran tidak
dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan
balik atau bertanya
b. Komunikasi Timbal Balik
Pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan
umpan balik.

2.7 HAM Dalam Komunikasi
HAM (Hubungan Antara Manusia) ialah Komunikasi persuasif yang
dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala
situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan
kebahagiaan dan kepuasaan hati pada kedua belah pihak.
Suksesnya seseorang dalam melaksanakan Human Relations karena
ia berkomunikasi secara etis, ramah, sopan, menghargai, dan menghormati
orang lain.
Human Relations ini dilakukan dimana saja, seperti di rumah, pasar,
kampus, toko, dalam bis, kereta api, dan sebagainya.

Tujuan dari HAM adalah:
1. Memanfaatkan pengetahuan tentang faktor sosial dan psikologis dalam
penyesuaian dirimanusia sehingga terjadi keselarasan dan keserasian,
dengan konflik seminimal mungkin.
2. Memenuhi kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain.
3. Memperoleh pengetahuan dan informasi baru.
4. Menumbuhkan sikap kerjasama.
5. Menghilangkan sikap egois/paling benar.
ILMU KOMUNIKASI 16

6. Menghindari dari sikap stagnan karena manusia adalah
makhluk homo socius; mengubah sikap dan perilaku diri sendiri dan
orang lain serta memberikan bantuan.


Faktor-Faktor dalam HAM
Faktor-faktor dalam hubungan antar manusia adalah:
1. Faktor yang mendasari interaksi sosial.
Interaksi sosial melibatkan individu secara fisik maupun
psikologis. Faktor utama dalam prosesinternalisasi antara lain :
a. Imitasi adalah keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu di luar
dirinya/ meniru..
b. Sugesti adalah proses individu menerima cara pandang orang lain
tanpa kritik lebih dulu.
c. Identifikasi adalah proses yangberlangsung secara sadar, irasional,
berdasar perasaan, dan berkembang bahwa identifikasi berguna
untuk melengkapi sistem norma-norma yang ada.
d. Simpati adalah perasaan tertarik individu terhadap orang lain yang
timbul atas dasar penilaian perasaan.
2. Faktor yang menentukan interaksi sosial.
Cara seseorang melakukan interaksi sosial dengan
menggunakan komunikasi antar individu atau komunikasi
interpersonal.
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan hubungan personal
yang baik antara lain:
a. Rasa percaya
Secara ilmiah percaya didefinisikan mangandalkan
perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang
pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko
(Eiddin, 1967: 224-234).
Keuntungan rasa percaya kepada orang lain adalah
meningkatkan komunikasi interpersonal (membuka saluran
ILMU KOMUNIKASI 17

komunikasi, memperlancar pengiriman informasi, memperluas
peluang mencapai tujuan), mengurangi hambatan interpersonal.
b. Sikap sportif.
Sikap yang mengurangi sikap melindungi diri (defensif)
dalam komunikasi yang terjadi dalaminteraksi sosial. Jack R. Gibb
mengemukakan enam perilaku yang menimbulkan sikap sportif.
Iklim defensif meliputi: evaluasi, kontrol, strategi,
netralitas, superioritas dan kepastian. Sedangkan iklim suportif
meliputi: deskripsi, orientasi masalah, spontanitas, empati,
persaamaan dan profesionalisme.
c. Sikap terbuka dan sikap tertutup.
Perbedaan karakteristik orang yang terbuka dan orang yang
tertutup yaitu:
1. Sikap terbuka: menilai pesan secara objektif dengan
menggunakan data dan keajegan logika, membedakan
dengan mudah, melihat suasana, berorientasi pada isi pesan;
mencari informasidari berbagai sumber, lebih bersifat
profesionalisme dan berusaha mengubah kepercayaan,
mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian
kepercayaan.
2. Sikap tertutup: menilai pesan berdasarkan motif, berpikir
simplisis tanpa suasana, bersandar pada banyak sumber
pesan daripada isi pesan, kaku dan memegang teguh sistem
kepercayaan, menolak dan mengabaikan pesan yang tidak
konsisten dengan sistem kepercayaan.

2.8 Teknik-teknik Komunikasi
A. Komunikasi informatif (Informative Communication)
Informative Communication adalah suatu pesan yang disampaikan
kepada seseorang atau sejumlah orang tentang hal-hal baru yang diketahui.
Teknik ini berdampak kognitif pasalnya komunikan hanya mengetahui
saja. Seperti halnya dalam penyampaian berita dalam media cetak maupun
elektronik, pada teknik informative ini berlaku komunikasi satu arah,
ILMU KOMUNIKASI 18

komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, medianya
menimbulkan keserampakan, serta komunikannya heterogen. Biasanya
teknik informative yang digunakan oleh media bersifat asosiasi, yaitu
dengan cara menumpangkan penyajian pesan pada objek atau peristiwa
yang sedang menarik perhatian khalayak.
B. Komunikasi persuasif (Persuasive Communication)
Persuasive communication bertujuan untuk mengubah sikap,
pendapat atau perilaku komunikan yang lebih menekan sisi psikologi
komunikan. Penekanan ini dimaksudkan untuk mengubah sikap, pendapat,
atau perilaku, tetapi persuasive dilakkukan dengan halus, luwes, yang
mengandung sifat-sifat manusiawi sehingga mengakibatkan kesadaraan
dan kerelaan yang disertai perasaan senang. Agar komunikasi persuasive
mencapai tujuan dan sasarannya, maka perlu dilakukan perencanaan yang
matang dengan mempergunakan komponen-komponen ilmu komunikasi
yaitu komunikator, pesan, media, da komunikan. Sehingga dapat
terciptanya pikiran, perasaan dan hasil pengideraanya terorganisasi secara
mantap dan terpadu. Biasanya teknik ini efektif, komunikan bukan hanya
sekedar tahu, tapi bergerak hatinya dan menimbulkan perasaan tertentu.
C. Komunikasi instruktif/koersif (Intructive / Coersive Communication)
Instruktif/koersif communication merupakan teknik komunikasi
berupa perintah, ancaman, sangsi dan lain-lain yang bersifat paksaan,
sehingga orang-orang yang dijadikan sasaran (komunikan) melakukannya
secara terpaksa, biasanya teknik komunikasi seperti ini bersifat fear
arousing, yang bersifat menakut-nakuti atau menggambarkan resiko yang
buruk . serta tidak luput dari sifat red-herring, yaitu interest atau muatan
kepentingan untuk meraih kemenangan dalam suatu konflik, perdebatan
denga menepis argumentasi yang lemah kemudian dijadikan untuk
menyerang lawan. Teknik ini bisa digunakan oleh atasan terhadap
bawahannya yang menuntut adanya kedisiplinan kerja karyawannya.
D. Hubungan manusiawi (human relations)
ILMU KOMUNIKASI 19

Hubungan manusiawi merupakan terjemahan dari human relation.
Adapun yang mengartikan hubungan manusia dan hubungan antar
manusia, namun dalam kaitannya hubungan manusia tidak hanya dalam
hal berkomunikasi saja, namun dalam pelaksanaannya terkandung nilai-
nilai kemanusiaan serta unsure-unsur kejiawaan yang amat mendalam.
Untuk melakukan hubungan manusia biasanya digunakan beberapa
teknik pendekatan yaitu pendekatan emosional dan pendekatan social
budaya.
a. Pendekatan emosional
Dalam hubungan ini komunikator mempertaruhkan
kepercayaan komunikan terhadap fakta pesan yang disampaikan, maka
teknik ini berujung pay off atau reward, yaitu bujukan atau rayuan
dengan cara mengiming-imingi komunikan dengan hal yang
menguntungkan atau menjanjikan harapan.
b. Pendekatan social budaya
Salah satu tujuan komunikasi adalah tersampaikannya pesan
dari komunikator kepada komunikan, maka dianjurkan bagi
komunikator terlebih dahulu memahami perilaku social serta budaya
masyarakat setempat yang akan menjadi komunikan. Hal ini bertujuan
agar komunikan, lebih memahami serta tidak merasa tersinggung oleh
pesan yang disampaikan komunikator, selain hal tersebut masyarakat
yang menjadi komunikan tidak dapat terlepas dari budaya







ILMU KOMUNIKASI 20

BAB III
PENUTUP
`
3.1 Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses
pernyataan antar manusia, dimana yang dinyatakan itu adalah pikiran,
perasaan seseorang kepada orang lain, dengan menggunakan bahasa sebagai
alat penyalurnya. Oleh karena itu, komunikasi terjadi apabila terdapat
kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator
dan diterima oleh komunikator.

Anda mungkin juga menyukai