Anda di halaman 1dari 16

ANEMIA

dr. M. Riswan,Sp.PD., FINASIM







Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FK Unsyiah BLUD RSUDZA


Definisi Anemia
Penurunan jumlah massa eritrosit sehingga tidak
dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen
dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer.
Secara praktis anemia ditunjukkan oleh penurunan
kadar Hb, Ht, atau hitung eritrosit.
Kriteria Anemia menurut WHO
Hb:
Pria dewasa : < 13 g/dL
Wanita dewasa tidak hamil : < 12 g/dL
Wanita hamil : < 11 g/dL
Ht:
Pria : < 39 %
Wanita : < 37 %
Etiologi
Gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum
tulang
Kehilangan darah keluar dari tubuh (perdarahan)
Proses penghancuran eritrosit dalam tubuh
sebelum waktunya (hemolisis)
Klasifikasi Anemia
berdasarkan morfologi dan etiologi
1. Anemia hipokromik mikrositer (MCV< 80 fl &
MCH< 27 pg)
a. Anemia defisiensi besi
b. Thalassemia mayor
c. Anemia akibat penyakit kronik
d. Anemia sideroblastik
2. Anemia normokromik normositer (MCV 80-95 fl &
MCH 27-34 pg)
a. Anemia pasca perdarahan akut
b. Anemia aplastik
c. Anemia hemolitik didapat
d. Anemia akibat penyakit kronik
e. Anemia pada gagal ginjal kronik
f. Anemia pada sindrom mielodisplastik
g. Anemia pada keganasan hematologik
3. Anemia makrositer (MCV> 95 fl)
a. Bentuk megaloblastik
1. Anemia defisiensi asam folat
2. Anemia defisiensi B12, termasuk anemia
pernisiosa
b. Bentuk non megaloblastik
1. Anemia pada penyakit hati kronik
2. Anemia pada hipotiroidisme
3. Anemia pada sindrom mielodisplasti
Gejala Anemia
1. Gejala umum anemia ( sindrom anemia )
Rasa lemah Lesu
Cepat lelah Tinitus
Mata berkunang-kunang Kaki terasa dingin
Sesak nafas Dispepsia
Gejala anemia (2)
2. Gejala khas masing-masing anemia
Anemia defisiensi besi
- Disfagia - Atrofi papil lidah
- Stomatitis angularis - Koilonychia
Anemia megaloblastik
- Glositis
- Gangguan neurologik pada defisiensi vit B12
Anemia hemolitik
- Ikterus - Splenomegali
- Hepatomegali
Anemia aplastik
- Perdarahan & tanda- tanda infeksi
Gejala anemia (3)
3. Gejala penyakit dasar
Tergantung pada penyebab anemia tersebut

Algoritme diagnosis anemia hipokromik mikrositer

Anemia hipokromik mikrositer
Besi serum
Normal
Menurun
TIBC
Feritin N/

TIBC
Feritin
Feritin Normal
Ring Sideroblast dlm
sumsum tulang

Elektroforesis
Hb
Besi sumsum
tulang positif

Besi sumsum
tulang negatif
Anemia akibat
penyakit kronik

Anemia defisiensi
Besi
Anemia
sideroblastik

Thalasemia
HbA2
HbF
Algoritme diagnosis anemia normokromik
normositer
Anemia normokromik normositer
Retikulosit
Normal/Menurun
Meningkat
Riwayat
perdarahan akut

Tanda hemolisis
positif
Sumsum tulang
Normal infiltrasi
Test Comb
Anemia pasca
perdarahan akut

Riwayat
keluarga positif
Faal hati, faal
ginjal, faal
tiroid, penyakit
kronik

Limfoma
kanker
Tumor ganas
hematologi
displastik Hipoplastik
Anemia pada
GGK, peny Hati
Kronik,
hipotiroid,
peny kronik

Anemia
mieloptisik
Anemia
Aplastik
Anemia pada
leukemia akut
Anemia pada sindrom mielodisplastik
Positif Negatif
AIHA
A.Mikroangiopati
obat/parasit

Enzimopati, membranopati,
hemoglobinopati
Algoritme diagnosis anemia makrositer
Anemia Makrositer
Retikulosit
Normal/Menurun
Meningkat
Riwayat
perdarahan akut

Sumsum tulang
Non megaloblastik
Faal tiroid

Asam folat
rendah
megaloblastik
Anemia pada
hipotiroidisme

Anemia deff
as.folat
Anemia deff B12
sindrom mielodisplastik
Anemia deff B12/
as.folat dalam terapi



B12 serum
rendah
Faal Hati

Displastik

Anemia pada peny
hati kronik

Anemia pasca
perdarahan akut

Anemia defisiensi besi - koilonychia
Terapi Anemia
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Pengobatan berdasarkan diagnosis definitif yang
telah ditegakkan.
2. Pemberian hematinik tanpa indikasi yang jelas
tidak dianjurkan.
3. Pengobatan anemia dapat berupa terapi untuk
keadaan darurat, terapi suportif, terapi khas untuk
masing- masing anemia, terapi kausal.
4. Terapi percobaan
5. Transfusi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai